Bintang Farhan Muhammad
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum wr wb
"Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain" (HR. Ahmad)
Profil:
Perkenalkan nama saya Bintang Farhan Muhammad, saya biasa dipanggil Bintang. Saya merupakan salah satu murid di kelas Metode Numerik 01.
NPM : 1706986334
Jurusan : Teknik Mesin
Metode Numerik, Deret Taylor, & Deret Maclaurin, Selasa 3 September 2019:
Metode Numerik
Sebuah fungsi terkadang tidak selalu dapat dicari nilai dari akar-akarnya dengan perhitungan sederhana. Untuk persamaan dua variable kita dapat menggunakan rumus AB, untuk 3 variable dapat menggunakan rumus ABC. Untuk 4 variable dan seterusnya, cukup sulit untuk menemukan nilai dari akar-akar secara manual. Untuk itu dapat digunakan metode numerik sebagai salah satu cara mengaproksimasi nilai tersebut. Metode numerik salah satu contohnya adalah Newton-Raphson dan Euler. Cara metode numerik menggunakan perhitungan yang berulang-ulang sehingga hampir tidak mungkin untuk dilakukan perhitungan secara manual, maka dari itu dibutuhkan bantuan dari computer agar perhitungan dapat dilakukan dengan hasil yang teliti dan akurat.
Deret Taylor & Maclaurin
Deret Taylor merupakan sebuah deret polynomial dari sebuah fungsi, untuk mengaproksimasikan nilai fungsi tersebut. Jika nilai acuan dari deret Taylor (a) bernilai 0, maka deret tersebut akan menjadi deret Maclaurin. Kedua deret ini fungsinya sama, untuk mencari nilai aproksimasi dari suatu fungsi.
Untuk membuat sebuah program metode numerik yang baru memiliki kali, bagi, tambah, dan kurang, perlu ditemukan sebuah pola dari deret tersebut.
Akan diberikan contoh aproksimasi cos(x) dan e^x dengan nilai x = pi/7, dilakukan dengan deret Maclaurin dengan menggunakan Microsoft Excel.
1) cos(pi/7) dengan deret Maclaurin
2) e^(pi/7) dengan deret Maclaurin
Tingkatan Bahasa Komputer, Selasa 10 September 2019:
Tingkatan bahasa computer yang paling rendah adalah binary, atau bisa juga disebut bahasa mesin. Dalam system binary hanya ada angka 1 dan 0. Bahasa mesin sangat sulit dipelajari karena sangat banyak kombinasi angkanya. Akhirnya dibuatlah bahasa penerjemah yang lebih mudah dibaca oleh manusia, kemudian di computer akan diterjemahkan lagi ke bahasa mesin/binary, yang biasa kita sebut dengan compiler. Compiler merupakan penerjemah yang sudah dapat bisa di-running oleh computer. Berbeda dengan pseudocode, pseudocode merupakan bahasa atau program yang tidak bisa diterjemahkan karena tidak ada compiler yang bisa menerjemahkan ke bahasa computer. Dibawah ini contoh pseudocode untuk beberapa fungsi.
I = r ; err = 1
suku = x
sin = suku
while err > 1e-7
{
ratio = -x^2/((2*I)*(2*I+1))
suku = suku*ratio
err = abs(suku/sin)
sin = sin + suku
I = I+1
}
Dalam sebuah program, ada tiga komponnen, RAM, controller, ALU(Arithmetic Logic Unit). Misalnya dalam RAM ada nilai a=2. Controller memiliki sebuah fungsi a=a+2. Jika program dijalankan ALU akan merubah nilai a pada ram menjadi a+2=4. Alur ini merupakan alur yang sudah umum ada pada sebuah program.