Daniswara Azka Surjaatmadja
Contents
BIODATA
Perkenalkan, nama saya Daniswara Azka Surjaatmadja, mahasiswa Magister Teknik Mesin di Universitas Indonesia dengan NPM 2406508353. Saat ini, saya fokus pada bidang fire protection system pada bangunan gedung. Melalui studi ini, saya berupaya mendalami aspek-aspek perlindungan kebakaran yang esensial untuk memastikan keamanan dan keandalan struktur bangunan. Saya berharap pengetahuan dan pengalaman ini dapat menjadi kontribusi signifikan dalam meningkatkan standar keselamatan bangunan di masa mendatang.
Pertemuan 1 - Komputasi Teknik (Selasa, 29 Oktober 2024)
Pembuatan akun air.eng.ui.ac.id untuk sebagai fasilitas kegiatan belajar untuk mata kuliah komputasi teknik. Semua catatan mengenai kegiatan kuliah dicatat pada wiki untuk memudahkan dalam mengarsip semua catatan yang berkaitan dengan perkuliahan komputasi teknik.
Perkenalan terhadap metode DAI5 yang dikembangkan oleh Pak DAI untuk menyelesaikan permasalahan yang mungkin dihadapi. Metode DAI5 merupakan pendekatan conscious thinking yang menggunakan kesadaran secara penuh tentang eksistensi adanya Tuhan, dengan diawali niat untuk mendekatkan diri dan mengingat kepada Tuhan dalam melakukan penyelesaian masalah. Tahapan DAI5 terdiri dari Intention, Initial Thinking, Idealization dan Instruction Set. DAI5 juga mengintegrasikan antara hardware, brainware, software (hasil pemikiran) dan heartware (kalbu).
Framework DAI5 adalah pendekatan penyelesaian masalah berbasis conscious thinking, yang berfokus pada kesadaran penuh dalam setiap tahap proses pemecahan masalah. Tujuan DAI5 adalah untuk menciptakan solusi yang komprehensif dan berdampak positif, baik secara teknis maupun sosial, dengan melibatkan aspek-aspek penting seperti niat (intention), pemahaman awal (initial thinking), idealisasi (idealization), dan langkah-langkah instruksi (instruction set).
Adapun komponen dari framework DAI5, antara lain :
1. Intention
Ini adalah tahap awal di mana ditentukan niat dan tujuan yang jelas. Fokusnya adalah pada sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, sehingga tujuan utama adalah mencari keridhaan Tuhan dalam menyelesaikan masalah. Intention bersifat subjektif dan hanya diketahui oleh masing-masing individu, dipengaruhi oleh latar belakang dan pengalaman pribadi.
2. Initial Thinking
Tahap ini melibatkan pemahaman mendalam tentang masalah yang akan diselesaikan. Dimulai dengan identifikasi masalah, pengumpulan informasi awal yang relevan, dan perumusan masalah secara detail. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran besar dan memahami prinsip dasar yang mendasarinya.
3. Idealization
Di sini, kompleksitas masalah disederhanakan dengan membuat asumsi yang dapat dipertanggungjawabkan. Langkah ini membantu mengurangi variabel yang dianggap kurang penting, sehingga solusi yang terarah dapat tercapai.
4. Instruction Set
Tahap terakhir adalah pembuatan serangkaian langkah-langkah terstruktur berdasarkan model yang telah disederhanakan. Langkah ini bertujuan untuk menerapkan solusi dengan efektif sesuai hasil idealization sebelumnya, memberikan panduan yang jelas dalam penyelesaian masalah.
Framework DAI5 membantu dalam memahami konteks masalah secara holistik dan memberikan pendekatan yang lebih sadar dan efektif dibandingkan metode penyelesaian masalah lainnya, dengan menekankan pada brainware (kapasitas berpikir) dan heartware (nilai spiritual).
DAI5 berbeda dari metode lain, seperti DMAIC, Global 8D, dan PDCA, karena menambahkan dimensi kesadaran dan nilai spiritual dalam tiap tahapannya. Berbeda dengan DMAIC yang berbasis data atau PDCA yang iteratif, DAI5 tidak hanya teknis tetapi juga subjektif, menggabungkan pemahaman masalah dengan nilai brainware dan heartware. Hal ini memungkinkan solusi yang lebih holistik, memadukan aspek teknis dan kesadaran untuk menciptakan dampak yang lebih luas secara sosial dan etis. DAI5 cocok untuk pemecahan masalah yang membutuhkan pendekatan komprehensif yang mempertimbangkan tidak hanya hasil akhir, tetapi juga nilai-nilai yang membangun proses tersebut.
Tugas 1 - Komputasi Teknik
Pada tugas 1 Komputasi Teknik kami diarahkan oleh Pak DAI untuk melakukan diskusi dengan menggunakan ChatGPT mengenai finite element equation dari 1D PDE yang diselaraskan dengan DAI5 Framework. Berikut merupakan hasil diskusi saya dengan ChatGPT.
User Question :
Can you derive finite element equations from 1D PDE governing equations using weighted residual in a very simple way along with an example.
ChatGPT Answer :
User Question :
Can you provide with algorithm, flow chart and python code.
ChatGPT Answer :
Algorithm
Flow Chart
Python Code
User Question :
Can you restructure all of your above explanation using DAI5 Framework with intention step as fundamental step as you also mentioned in the following : Free will naturally ties into the DAI5 framework because both free will and consciousness play vital roles in the intention-setting and decision-making processes that drive each step in DAI5. With conscious intention as a central element in DAI5, free will could be seen as the "engine" that enables individuals to choose how to direct that consciousness. This conscious choice—the exercise of free will—could then influence each step, from problem understanding to creating solutions that align with one’s ultimate goals.
ChatGPT Answer :
DAI5 Framework Application
Algorithm and Flow Chart
Python Code
Conclusion
Dengan menerapkan kerangka kerja DAI5 pada penurunan persamaan elemen hingga, dapat dilakukan dengan mempertahankan pendekatan terstruktur selama proses berlangsung. Setiap langkah-mulai dari menetapkan tujuan hingga memahami masalah, menyederhanakannya, dan merumuskan langkah-langkah yang dapat ditindaklanjuti-memastikan hasil yang akurat dan bermakna. Metode ini menekankan pengambilan keputusan secara sadar dan pertimbangan etis dalam proses analisis teknik.
Pertemuan 2 - Komputasi Teknik (5 November 2024)
Pada pertemuan kedua Pak DAI menginstruksikan kepada mahasiswa untuk mencari perbedaan dalam pengetahuan dan pola pikir mahasiswa teknik mesin antara mahasiswa S1, S2, dan S3. Dalam menjawab persoalan tersebut Pak DAI mengarahkan agar pencarian dibantu menggunakan ChatGPT. Adapun hasil dari diskusi dengan ChatGPT sebagai berikut ini.
User Question : give me a question, the question is in three level of degree. One for an undergraduate student, two for a magister student, and three for doctoral student. The question context must be related to mechanical engineering.
ChatGPT Answer :
Undergraduate Level (Basic Understanding) Question: Explain the principles of the first law of thermodynamics and describe how it applies to a closed system. Provide an example of a closed system in everyday life where energy conservation plays a significant role.
Magister Level (Advanced Application) Question: Analyze the effects of thermal conductivity, convection, and radiation in the heat transfer process for an insulated pipeline transporting hot fluid. How would you optimize the insulation to minimize energy loss while considering material and operational costs?
Doctoral Level (Research-Oriented Challenge) Question: Develop a theoretical model to predict heat transfer and energy loss in a multi-layered composite material system used in high-temperature industrial applications. How would you incorporate material heterogeneity and thermal stress factors into your model, and what numerical methods would you use to validate it against experimental data?
User Question : What is the main difference between thee question given above?
ChatGPT Answer :
The main differences between the questions at each academic level lie in depth of understanding, complexity of analysis, and scope of application:
1. Depth of Understanding: Undergraduate Level: The question focuses on foundational principles, expecting a basic understanding of concepts like energy conservation within a closed system. It doesn’t require detailed technical calculations or modeling, only a conceptual explanation with an everyday example. Magister Level: The question requires a deeper understanding and practical application of heat transfer modes (conduction, convection, radiation). Here, students need to analyze specific engineering problems, consider optimization, and balance cost with effectiveness, demonstrating a more technical grasp. Doctoral Level: The doctoral question expects an advanced theoretical understanding and research-level approach, asking students to build a predictive model. They must consider complexities like material heterogeneity and thermal stresses, pushing beyond established principles to create and validate new methodologies.
2. Complexity of Analysis: Undergraduate Level: Analysis is relatively simple, mainly focused on explaining core principles and basic applications. Magister Level: Analysis becomes more complex, involving multi-mode heat transfer, cost considerations, and practical engineering trade-offs. Doctoral Level: Analysis is the most complex, involving theoretical modeling, advanced computational methods, and validation through experimental data. This requires not just understanding of principles but also innovation in approach and tools.
3. Scope of Application: Undergraduate Level: The application is broad and general, aimed at helping students recognize thermodynamics concepts in everyday scenarios. Magister Level: Application focuses on a specific, practical engineering system (e.g., an insulated pipeline) where students must apply advanced knowledge to optimize real-world solutions. Doctoral Level: Application is research-oriented, dealing with new or less understood systems. Here, students contribute to advancing the field by developing models that can be validated and applied in high-precision or high-stakes industrial settings.
Pada kelas Pak DAI menginstruksikan kami untuk diberikan jawaban mengenai one dimension heat conduction untuk mengetest pemahaman kami pada topik yang sedang dibahas tersebut. Didapatkan hasil sebagai berikut :
User Question : Please give me 5 questions about 1 dimension heat conduction. Can you give me in multiple choice and in Bahasa. Don't give me the answer, i will anser it myself, and then you can assess my answer.
ChatGPT Answer :
1. Apa hukum dasar yang digunakan untuk mendeskripsikan aliran panas dalam konduksi satu dimensi? A. Hukum Newton B. Hukum Stefan-Boltzmann C. Hukum Fourier D. Hukum Avogadro
2. Pada konduksi panas satu dimensi dalam kondisi tunak, bagaimana perubahan suhu terhadap waktu? A. Suhu meningkat seiring waktu B. Suhu berkurang seiring waktu C. Suhu tidak berubah seiring waktu D. Suhu berubah secara periodik seiring waktu
3. Kondisi batas tipe Dirichlet pada masalah konduksi panas satu dimensi menyatakan bahwa: A. Suhu di ujung batang ditentukan secara tetap B. Fluks panas di ujung batang adalah konstan C. Fluks panas di ujung batang adalah nol D. Konduktivitas termal di ujung batang beragam
4. Apa keuntungan utama dari metode elemen hingga (finite element method) dalam memecahkan masalah konduksi panas satu dimensi? A. Dapat memecahkan masalah dengan variabel dan geometri kompleks B. Memastikan hasilnya selalu tepat C. Membutuhkan sedikit data untuk pemecahan masalah D. Lebih cepat dibandingkan metode eksperimental
5. Bagaimana pengaruh konduktivitas termal k suatu material terhadap distribusi suhu dalam batang satu dimensi yang mengalami aliran panas? A. Semakin tinggi konduktivitas termal, semakin besar gradien suhu B. Semakin rendah konduktivitas termal, semakin kecil gradien suhu C. Semakin tinggi konduktivitas termal, semakin kecil gradien suhu D. Konduktivitas termal tidak mempengaruhi distribusi suhu
Hasil akhir dari penilaian saya adalah sebagai berikut :
Berikut adalah penilaian berdasarkan jawaban Anda: Benar (C. Hukum Fourier) Benar (C. Suhu tidak berubah seiring waktu) Benar (A. Suhu di ujung batang ditentukan secara tetap) Benar (A. Dapat memecahkan masalah dengan variabel dan geometri kompleks) Salah (Jawaban yang benar: C. Semakin tinggi konduktivitas termal, semakin kecil gradien suhu) Skor Anda: 4 dari 5. Anda memperoleh 80%. Bagus sekali!