AliWiki
Contents
Biografi Penulis
Nama Penulis : B. Ali Gunawan,
Tempat/ Tgl Lahir : Bandung/ 07 September 1993
Domisili : Ciruas, Kab. Serang, Banten
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Motto : "mengimplementasikan ilmu yang bermanfaat" [Qs.at-Thaha:114]
Respected teacher and all my classmates present here, a very good morning to all of you.
Today I will tell you something about myself.
Ijinkan saya memperkenalkan diri. Nama saya Bambang Ali Gunawan, bisa dipanggil Bambang/Ali. Saat ini Saya mahasiswa di FTUI Depok. Motivasi Saya melanjutkan kuliah adalah membuat diri saya menjadi MOTM di bidang akademik dan sekaligus ingin menantang diri ini mengimplementasikan tri dharma perguruan tinggi pada kehidupan sehari-hari anything, anywhere and anytime. Saya menghabiskan banyak waktu saya untuk membaca referensi yang ada dan berbagi di blog pribadi saya. Saya menulis tentang kehidupan, teknologi, dan mungkin kedepanya bidang filosofi, sport-healthy, sosial, dan banyak lagi. Penulis favorite saya saat ini yaitu Abraham Lincoln (1809-1865).
Hobi saya mencakup olahraga dan start-up. Saya sudah mengikuti banyak event tournamen badminton dan memenangkan sebagian. Saya juga membuat bisnis start up sejak lima tahun lalu.
itu saja dari saya,
Saya harap kita semua bisa menjadi teman baik. Terima kasih "smile as you can" Wassalammualaikum wr.wb
Pendidikan
2002 - 2008 : SDN 3 CIRUAS
2008 - 2011 : SMP 1 CIRUAS
2011 - 2014 : MAN 2 SERANG
2014 - 2018 : S-1 Teknik Mesin Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
2019 - Sekarang : S-2 Universitas Indonesia
Fakultas/ Prodi : Teknik/Teknik Mesin
Peminatan : Konversi Energi
NPM : 1906433575
E-mail : bgunawan58@gmail.com
LinkedIn : bgunawan
Instagram : bams_all
Pengalaman Organisasi
- 2018 - Sekarang
Nama Organisasi : [1]
Posisi :
- 2017 - 2018
Nama Organisasi :
Posisi :
- 2017 - 2018
Nama Organisasi :
Posisi :
- 2016 - 2017
Nama Organisasi :
Posisi :
- 2016 - 2017
Nama Organisasi : Posisi :
Resume Pertemuan 1: Senin, 03 Februari 2020
Introduction
…
…
Defenisi Komputasi Teknik
Komputasi Teknik atau biasa dikenal dengan metode numerik merupakan suatu cara/teknik untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang diformulasikan secara matematik dengan cara operasi hitungan. Atau dengan kata lain, metode numerik merupakan suatu metode untuk menyelesaikan masalah-masalah matematika dengan menggunakan sekumpulan aritmatik sederhana dan operasi logika pada sekumpulan bilangan atau data numerik yang diberikan. Metode komputasi yang digunakan disebut algoritma. Proses penyelesaiannya mungkin memerlukan puluhan bahkan sampai jutaan operasi, tergantung pada kompleksitas masalah yang harus diselesaikan, tingkat keakuratan yang diinginkan dan seterusnya.
Pengenalan Komputasi Teknik
Pendekatan yang digunakan dalam komputasi teknik merupakan pendekatan analitis matematis. Sehingga dasar pimikiran tidak keluar dari dasar pikiran analitis hanya saja teknik perhitungan yang mudah merupakan pertimbangan dalam pemakaian metode numerik. Algoritma yang dikembangkan dalam metode numerik adalah algoritma pendekatan maka dalam algoritma tersebut akan muncul istilah literasi yaitu pengulangan proses perhitungan. Dengan kata lain perhitungan dengan metode numerik adalah perhitungan yang dilakukan secara berulang-ulang untuk mendapatkan hasil yang semakin mendekati nilai yang sebenarnya.
Dengan menggunakan metode pendekatan semacam ini, tentunya setiap nilai hasil perhitungan akan mempunyai nilai kesalahan/eror. Kesalahan ini penting untuk dipahami dan diketahui, karena kesalahan dalam pemakaian algoritma pendekatan akan menyebabkan nilai kesalahan yang besar, tentunya ini tidak diharapkan. Sehingga pendekatan metode numerik selalu membahas tingkat kesalahan dan tingkat kecepatan proses yang akan terjadi.
Objektive/ Tujuan:
- 1. Memahami konsep-konsep di dalam komputasi teknik
- 2. Mampu untuk mengaplikasikan ilmu yang dimiliki
- 3. Lebih tau karakter diri sendiri
Content: penilaian Muhasabah (knowledge, skills, and value)
…
Ada kutipan tersirat yang disampaikan oleh pak DAI terkait orang-orang yang akan beruntung. Hal ini berlandaskan hadist Nabi yang berbunyi : “Barangsiapa yang harinya sekarang lebih baik dari hari kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi.
.....
Resume Pertemuan 2: Senin, 10 Februari 2020
Sinopsis Skripsi
Judul Tugas : STUDI EFISIENSI BOILER TERHADAP NILAI KALOR BATUBARA PADA BOILER JENIS PULVERIZER COAL KAPASITAS 300 T/H (Studi Kasus: PT XYZ) Diajukan Sinopsis:
Boiler merupakan proses terjadinya pembakaran bahan bakar batubara pada bejana tertutup yang digunakan untuk menghasilkan steam. Steam tersebut dapat menggerakkan Turbine-Generator untuk menghasilkan listrik. Excess air merupakan persentase oksigen di dalam fraksi massa yang terkandung di dalam udara hasil pembakaran (flue gas). Nilai excess air dan efisiensi pada mesin boiler dapat diketahui dengan metode analisa deskriptif dan analisa perhitungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh nilai kalor batu bara terhadap nilai efisiensi dan pengaruh nilai kalor batu bara terhadap excess air dengan menggunakan metode analisa deskriptif. Prosedur perhitungan diawali dengan menghitung entalpi aktual, Low Heat Value, efisiensi aktual pada variasi nilai kalor batu bara dan menghitung Air Fuel Ratio aktual, Air Fuel Ratio ideal serta excess air pada mesin boiler. Hasil perhitungan menunjukkan penggunaan batu bara dengan nilai LHV lebih besar menghasilkan nilai efisiensi boiler yang lebih tinggi. Penggunaan batubara dengan LHV 31.773 kJ/kg memberikan nilai efisiensi boiler mencapai 57 % dengan nilai excess air sebesar 63,6%. Sehingga nilai kalor batu bara yang lebih tinggi memerlukan excess air yang lebih rendah serta menghasilkan efisiensi yang lebih tinggi. .
...
Resume Pertemuan 3: Senin, 20 Februari 2020
pemodelan komputasi teknik
Pendahuluan Manusia merupakan makhluk dinamis yang dapat selalu belajar dan berkembang. Masalah bersama: K (ketidaktahuan), E (Egois), M (Malas). Apakah kita dapat melawan permasalahan ini? - Bisakah kita melawan komputasi teknik digunakan untuk mengurangi KEM? - Mudah-mudahan dengan mempelajari komputasi teknik dapat membatu memahami kekurangan kita. - Karakteristik komputer yaitu dapat menghitung tanpa henti dengan hasil perhitungan model matematis yang tidak diketahui manusia.
... Pemodelan Berbicara terkait pemodalan, khususnya di komputasi teknik, hal ini telah disampaikan diawal perkuliahan. Dimana pemodelan (modelling) dilakukan dengan pemahaman pada konsep berfikir untuk mencari hal yang baru dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. Dalam konsep pemodelan tidak hanya berhenti pada konsep definisi saja, akan tetapi akan terus dikaji pada semua aspek/jenis kebutuhan sesuai kebutuhan manusia. Dengan demikian, ini akan memberikan peluang untuk terus mengkaji pada kemanfaatan bagi manusia. Pembelajaran tersebut dilakukan pada berbagai disiplin ilmu seperti: , kesehatan, design manufacture, fisika, kimia, electrical, serta juga pada bidang mechanical.
...
Tahapan dalam Pemodelan
Simulasi adalah suatu cara untuk menduplikasi / menggambarkan ciri, tampilan, dan karakteristik dari suatu system nyata. Simulasi merupakan alat yang tepat untuk digunakan terutama jika diharuskan untuk melakukan eksperimen dalam rangka mencari komentar terbaik dari komponen-komponen sistem. Hal ini dikarenakan sangat mahal dan memerlukan waktu yang lama jika eksperimen dicoba secara riil. Dengan melakukan studi simulasi maka dalam waktu singkat dapat ditentukan keputusan yang tepat serta dengan biaya yang tidak terlalu besar karena semuanya cukup dilakukan dengan komputer. Pendekatan simulasi diawali dengan pembangunan model sistem nyata. Model tersebut harus dapat menunjukkan bagaimana berbagai komponen dalam sistem saling berinteraksi sehingga benar-benar menggambarkan perilaku sistem. Setelah model dibuat maka model tersebut ditransformasikan ke dalam program komputer sehingga memungkinkan untuk disimulasikan.
1. Identifikasi Masalah
Identifikasi Masalah merupakan suatu langkah untuk menentukan apa saja yang menjadi permasalahan, sehingga memudahkan kita untuk mengetahui bagaimana metode penyelesaian atau model matematika.
2. Dugaan sementara (Hipotesa)
Analisis awal merupakan suatu pikiran dasar yang dilakukan untuk mencari jawaban sementara berupa hipotesa-hipotesa yang ada pada dasarnya, semua hasil penelitian adalah hipotesis kecuali Kitab Suci yang ada karena merupakan sebuah tulisan yang haqiqi. Seperti halnya dalam falsafah kehidupan, misalnya: dalam konteks keikhlasan untuk mencari keridhoan Allah SWT, maka dibutuhkan kesabaran dalam berusaha agar mendapatkan hasil yang sesuai harapan.
3. Algoritma
Algoritma secara singkat dapat didefinisikan sebagai langkah-langkah sistematis dalam logika berfikir menyelesaian suatu masalah. Dengan konsep algoritma maka suatu permasalahan harus diselesaikan secara Sistematis, Logis dan bisa diuji benar atau salahnya. Karena Algoritma adalah sebuah konsep, maka tentu setiap orang bisa mempunyai algoritma yang berbeda-beda terhadap masalah yang sama.
4. Model
Model adalah alat yang sangat berguna untuk menganalisis maupun merancang sistem. Sebagai alat komunikasi yang sangat efisien, model dapat menunjukkan bagaimana suatu operasi bekerja dan mampu merangsang untuk berpikir bagaimana meningkatkan atau memperbaikinya. Model didefinisikan sebagai suatu deskripsi logis tentang bagaimana sistem bekerja atau komponen-komponen berinteraksi. Dengan membuat model dari suatu sistem maka diharapkan dapat lebih mudah untuk melakukan analisis. Hal ini merupakan prinsip pemodelan, yaitu bahwa pemodelan bertujuan untuk mempermudah analisis dan pengembangannya.
5. Sistem Simulasi
Sistem adalah kumpulan obyek yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan logis dalam suatu lingkungan yang kompleks. Obyek yang menjadi komponen dari sistem dapat berupa obyek terkecil dan bisa juga berupa sub-sistem atau sistem yang lebih kecil lagi. Dalam definisi ini disertakan elemen lingkungan karena lingkungan sistem memberikan peran yang sangat penting terhadap perilaku sistem itu. Bagaimana komponen-komponen sistem itu berinteraksi, hal itu adalah dalam rangka mengantisipasi lingkungan.Mengamati sistem bukan hanya mendefinisikan komponen-komponen pendukung sistem, tetapi lebih dari dari itu harus pula mengetahui perilaku dan variabel-variabel yang ada di dalamnya. Paling tidak analisis terhadap sistem dapat membuat konsepsi tentang sistem itu.Ada beberapa cara untuk dapat merancang, menganalisis dan mengoperasikan suatu sistem. Salah satunya adalah dengan melakukan pemodelan, membuat model dari sistem tersebut. Adapun satuan yang digunakan serta berhubungan maka masing-masing model komputasi mempunyai satu set operasi yang digunakan untuk menggambarkan komputasi.
6. Hasil,Validasi,Verifikasi
Untuk mendapatkan hasil yang baik berdasarkan validasi dan verifikasi yang telah dilakukan, serta dalam pemodelanya tersebut dibuat sederhana. Dimana semakin sederhana model tersebut, maka akan mempermudahkan dalam membuat sebuah model penyelesaian permasalahan. Apabila hasil yang diperoleh tidak memenuhi kaidah yang ada, maka diperlukan feed back untuk mengkaji nya. Pengkajian ini terkait adakah terjadi kesalahan pada asumsi awal (hipotesis) atau pada konsep model matematikanya hingga didapatkan hasil yang sebenarnya.
7. Laporan hasil
Laporan hasil merupakan laporan yang disajikan dengan melakukan beberapa pertimbangan literatur ilmiah dan kondisi aktual dilapangan, sehingga dapat menghasilkan data yang objektif, melalui hasil verifikasi dan validasi. Dimana verifikasi adalah suatu proses untuk meyakinkan bahwa program yang dibuat beserta penerapannya adalah benar atau model yang telah disusun pada tahap sebelumnya mampu melakukan simulasi dari model abstrak yang dikaji, sedangkan validasi adalah suatu tindakan untuk memastikan model persamaan yang digunakan sudah benar atau pengujian kebenaran atas sesuatu yang telah diperoleh.
Klasifikasi Model Simulasi Pada dasarnya model simulasi dikelompokkan dalam tiga dimensi yaitu [Law and Kelton, 1991]:
a) Model Simulasi Statis dengan Model Simulasi Dinamis. Model simulasi statis digunakan untuk mempresentasikan sistem pada saat tertentu atau sistem yang tidak terpengaruh oleh perubahan waktu. Sedangkan model simulasi dinamis digunakan jika sistem yang dikaji dipengaruhi oleh perubahan waktu.
b) Model Simulasi Deterministik dengan Model Simulasi Stokastik. Jika model simulasi yang akan dibentuk tidak mengandung variabel yang bersifat random, maka model simulasi tersebut dikatakan sebagi simulasi deterministik. Pada umumnya sistem yang dimodelkan dalam simulasi mengandung beberapa input yang bersifat random, maka pada sistem seperti ini model simulasi yang dibangun disebut model simulasi stokastik.
c) Model simulasi Kontinu dengan Model Simulasi Diskret. Untuk mengelompokkan suatu model simulasi apakah diskret atau kontinyu, sangat ditentukan oleh sistem yang dikaji. Suatu sistem dikatakan diskret jika variabel sistem yang mencerminkan status sistem berubah pada titik waktu tertentu, sedangkan sistem dikatakan kontinyu jika perubahan variabel sistem berlangsung secara berkelanjutan seiring dengan perubahan waktu.
Melakukan pemodelan adalah suatu cara untuk mempelajari sistem dan model itu sendiri dan juga bermacam-macam perbedaan perilakunya. Model merupakan contoh sederhana dari sistem dan menyerupai sifat-sifat sistem yang dipertimbangkan, tetapi tidak sama dengan sistem. Penyederhanaan dari system sangat penting agar dapat dipelajari secara seksama. Model dikembangkan dengan tujuan untuk studi tingkah-laku sistem melalui analisis rinci akan komponen atau unsur dan proses utama yang menyusun sistem dan interaksinya antara satu dengan yang lain. Jadi pengembangan model adalah suatu pendekatan yang tersedia untuk mendapatkan pengetahuan yang layak akan sistem. Model beperanan penting dalam pengembangan teori karena berfungsi sebagai konsep dasar yang menata rangkaian aturan yang digunakan untuk menggambarkan sistem.
...
Pemodelan Komputasi terkait Skripsi (Project Tugas Besar)
Penulis : B. Ali Gunawan
Judul Tugas Akhir : Studi Efisiensi Boiler Terhadap Nilai Kalor Batubara Pada Boiler Jenis Pulverizer Coal Kapasitas 300 T/H
Adapun beberapa tahapan dalam pemodelan komputasi teknik terkait Skripsi yang menjadi Project Tugas Besar dalam matakuliah Komputasi Teknik adalah sebagai berikut.
1. Identifikasi Masalah
Ketel Uap adalah alat untuk menghasilkan uap air, yang akan digunakan untuk pemanasan atau tenaga gerak. Bahan bakar pendidih bermacam-macam dari yang populer batubara dan minyak bakar, sampai listrik, gas, biomasa, nuklir dan lain-lain. Secara singkat, Pada dasarnya boiler adalah alat yang berfungsi untuk memanaskan air dengan menggunakan panas dari hasil pembakaran bahan bakar, panas hasil pembakaran selanjutnya panas hasil pembakaran dialirkan ke air sehingga menghasilkan steam (uap air yang memiliki temperatur tinggi). Dalam hal ini, penulis akan membahasnya secara terperinci terkait hal tersebut.
Sebelumnya penulis ingin membatasi masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Penelitian dilakukan pada pembangkit listrik dengan tipe boiler PC (Pulverizer Coal). 2. Perhitungan dibatasi pada perhitungan efisiensi aktual dan excess air jenis batu bara. 3. Analisa dibatasi pada Boiler SC-6 PT. XYZ
2. Mencari nilai interpolasi
Y = y1 + (x−x1) (x2−x1) x ( y2 – y1)
huap =3387,4 + (535−500) (550−500) x (3512 – 3387,4) = 3481,8 kJ/kg hair = 874,9 + (205,8−205) (210−205) x (897,6 – 874,9) = 901,2 kJ/kg Rumus : O2 HHV = 33950. C + 144200(H2− O2 8 ) + 9400.S LHV = HHV – 2400 (M + 9 x H2)
3. Menghitung efisiensi batubara jenis A:
Batu bara 1 Diketahui : LHV = 31.042 kJ/kg Mbahan bakar = 805 Ton/Hari Mainsteam = 5.486 Ton/Hari Dicari Efisiensi (η) = ........ ? η=M steam x (h2−h1) M bahanbakar x LHV = 5.486 x (3481,8 −901,2) 805 x 31.042 = 57 %
4. Mencari AFR Aktual
► Menghitung AFR aktual :
Diketahui Massa Atom berdasarkan pengujian surveyor indonesia adalah :
Persamaan reaksi kesetimbangan untuk AFR adalah : Diketahui flue gas O2 = 8 % 65,18C + 5,08H + 12,87O2 + 1,11N + 0,6S + a(0,21O2 + 0,79N2) → 65,18CO2 + 2,54H2O + 0,6SO2 + bO2 + (0,79a + 1,11 2)N2 Persamaan I : b65,18 +2,54+0,6+b+0,79a+1,11 2 = 8 % (100)(b) = (8)(68,875 + b + 0,79a) 100b = 551 + 8b + 6,32a
a. Parameter Perhitungan Efisiensi
Untuk menentukan efisiensi digunakan parameter sebagai berikut.
Dimana : LHV = 31.042 kJ/kg Mbahan bakar = 805 Ton/Hari Mainsteam = 5.486 Ton/Hari
b. Analisa Perhitungan AFR
Untuk analisis AFR menggunakan parameter sebagai berikut:
Dimana : Carbon, C : 65,18 Hidrogen, H : 5,08 Oksigen, O2 : 12,8 Nitrogen, N : 1,11 Sulfur, S : 0,6
Resume Pertemuan 4: Senin, 24 Februari 2020
muhasabah diri Hasil dari pendidikan itu apa yang ada di benak anda. kompetensi teknologi ada di ilmunya yaitu finite element, finite volume, finite difference. apa itu finite element dan perbedaannya dengan metode lainnya. ilmu banyak yang tidak masuk direct ke otak, karena ada banyak gangguan (dosa). komputer tidak bisa menganalisa yang finite, makanya model itu dibuat finite. cari ilmu yg bermanfaat. manusia memiliki ruang dan waktu yang berbeda.
pengembangan object analisis/kasus/permasalahan dalam skripsi
... Abstrak Studi Numerik/Komputasi Teknik Dalam Analisis Permasalahan Pada Penulisan Skripsi Bambang Ali Gunawan (1906433575) Abstrak
Studi Efisiensi Boiler Terhadap Nilai Kalor Batubara Pada Boiler Jenis Pulverizer Coal Kapasitas 300 T/H
Boiler merupakan proses terjadinya pembakaran bahan bakar batubara pada bejana tertutup yang digunakan untuk menghasilkan steam. Steam tersebut dapat menggerakkan Turbine-Generator untuk menghasilkan listrik. Excess air merupakan persentase oksigen di dalam fraksi massa yang terkandung di dalam udara hasil pembakaran (flue gas). Nilai excess air dan efisiensi pada mesin boiler dapat diketahui dengan metode analisa deskriptif dan analisa perhitungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh nilai kalor batu bara terhadap nilai efisiensi dan pengaruh nilai kalor batu bara terhadap excess air dengan menggunakan metode analisa deskriptif. Prosedur perhitungan diawali dengan menghitung entalpi aktual, Low Heat Value, efisiensi aktual pada variasi nilai kalor batu bara dan menghitung Air Fuel Ratio aktual, Air Fuel Ratio ideal serta excess air pada mesin boiler. Hasil perhitungan menunjukkan penggunaan batu bara dengan nilai LHV lebih besar menghasilkan nilai efisiensi boiler yang lebih tinggi. Penggunaan batubara dengan LHV 31.773 kJ/kg memberikan nilai efisiensi boiler mencapai 57 % dengan nilai excess air sebesar 63,6 %. Sehingga nilai kalor batu bara yang lebih tinggi memerlukan excess air yang lebih rendah serta menghasilkan efisiensi yang lebih tinggi. Kata kunci: Boiler, Air Fuel Ratio, Low Heat Value, efisiensi, excess air.
Sinopsis Penelitian Pada skripsi yang telah saya tulis bahwasanya tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh nilai kalor batu bara terhadap nilai efisiensi dan pengaruh nilai kalor batu bara terhadap excess air dengan menggunakan metode analisa deskriptif. Maka pada pengembangan penelitian ini akan dilakukan pembuatan program untuk menghitung entalpi aktual, Low Heat Value, efisiensi aktual pada variasi nilai kalor batu bara dan menghitung Air Fuel Ratio aktual, Air Fuel Ratio ideal serta excess air pada mesin boiler. Hasil yang di harapkan pada penelitian ini setelah dilakukan komputasi teknik yang digunakan yaitu nilai LHV lebih besar menghasilkan nilai efisiensi boiler yang lebih tinggi. Penggunaan batubara dengan LHV 31.773 kJ/kg memberikan nilai efisiensi boiler mencapai 57 % dengan nilai excess air sebesar 63,6 %.
Optimasi Kebutuhan Energi Manusia
- Energi tubuh : berdasarkan referensi yang ada rata-rata kebutuhan energi per hari bagi laki-laki untuk beraktivitas adalah sebesar 2000 kalori atau 8.368 kJ
- Transportasi, dengan menggunakan motor. Estimasi dengan menggunakan motor honda revo, perjalanan dari tempat tinggal ke kampus adalah sejauh kurang lebih 20 KM. Konsumsi bahan bakar untuk motor saya untuk setiap perjalanan pulang-pergi diestimasi menghabiskan 1,3 liter, atau setara dengan Rp11.000,-. Berdasarkan nilai kalori bahan bakar bensin secara umum 8240 kcal/liter, maka jumlah energi yang dibutuhkan untuk transportasi yaitu sebagai berikut
o 1,3 liter x 8.240 kcal/liter x 4,184 kJ/kcal = 44.819 kJ
- Konsumsi laptop yang saya gunakan, dengan asumsi hari senin , saya hanya menggunakan laptop selama 4 jam. Sehingga, dengan menggunakan power calculator, sesuai dengan spefikiasi laptop yang digunakan, didapatkan konsumsi energi nya sebesar.
o 261 Watt X 4 jam X 3600 = 3.758,4 kJ
- Sehingga, estimasi total konsumsi energi hari senin tanggal 02/03/2020 adalah
o Estimasi = 44.819 kJ + 8.368 kJ + 3.758,4 kJ = 56945,3 kJ
Resume Pertemuan 6: Senin, 09 Maret 2020
Resume
… Pemahaman dalam sebuah konsep makin lama harus semakin dalam. Ada pepatah, sambal menyelam minum air. Bias jadi berbagai pekerjaan dapat dikerjakan secara parallel. Muhasabah minggu pertama sampai kelima perkuliahan (nilai yang diharapkan). Semakin relevan analisis dengan komputasi Teknik (lebih cepat). Peta permasalahan harus jelas untuk menentukan suatu masalah. Struktur masalah yaitu jawaban ada pada standar operasional prosedur, unstruktur masalah yaitu jawaban baru dicari dengan permodelan atau modifikasi. Ilmu yang bermanfaat itu manis dan bias pakai oleh orang lain. Analisis dengan komputasi - Initial thinking - Menyusun rumus atau mengembangkan model matematis - Mendapatkan solusi Simulasi = eksekusi model Verifikasi = resolve the equation write Validasi = resolved the write equation
UTS: Minggu, 29 Maret 2020
UTS KOMPUTASI TEKNIK 2020
… .
1. Silahkan setiap mhs membuat video presentasi hasil belajar setiap minggu (baik pengetahuan (konsep/teori) dan keterampilan (menggunakan komputasi teknik)
Media:bandicam 2020-04-01 00-54-03-056.mp4
2. Membuat laporan hasil tugas optimasi kebutuhan energi manusia
Laporan Optimasi Kebutuhan Energi Manusia ===
KEBUTUHAN ENERGI PADA MANUSIA Nama: B. Ali Gunawan NPM: 1906433575 BAB I Pendahuluan
1.1 Status Gizi Status gizi merupakan ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu (Supariasa,2007). Menurut Suhardjo (1983), status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat dari pemakaian, penyerapan, dan penggunaan makanan. Makanan yang memenuhi gizi tubuh, umumnya membawa ke status gizi memuaskan. Sebainya jika kekurangan gizi atau kelebihan zat gizi esensial dalam makanan untuk jangka waktu yang lama disebut gizi salah. Manifestasi gizi salah dapat berupa gizi kurang dan gizi lebih (Supariasa,2007). Status gizi optimal adalah keseimbangan antara asupan zat gizi dengan kebutuhan zat gizi yang digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Keadaan tubuh dikatakan pada tingkat gizi optimal, jika jaringan tubuh penuh oleh semua zat gizi, maka disebut status gizi optimal. Kondisi ini memungkinkan tubuh terbebas dari penyakit dan mempunyai daya tahan yang tinggi. Apabila konsumsi gizi makanan pada seseorang tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh maka akan terjadi kesalahan gizi yang mencakup kelebihan dan kekurangan gizi (Supariasa,2007).
1.2 Angka kecukupan gizi AKG adalah jumlah zat-zat gizi yang hendaknya dikonsumsi tiap hari untuk jangka waktu tertentu sebagai bagian dari diet normal rata-rata orang sehat. Oleh sebab itu, perlu dipertimbangkan setiap faktor yang berpengaruh terhadapa absorpsi zat-zat gizi atau efisiensi penggunaannya didalam tubuh. Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan (AKG) atau Recommended Dietary Allowances (RDA) adalah taraf konsumsi zat-zat gizi asansial, yang berdasarkan pengetahuan ilmiah dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan hamper semua orang sehat. Angka kecukupan gizi berbeda dengan angka kebutuhan gizi(dietary requirements). Angka kebutuhan gizi adalah banyaknya zat-zat gizi minimal yang dibutuhkan seseorang untuk mempertahankan status gizi adekuat.
1.3 Kebutuhan Gizi atau Energi Angka Kebutuhan Gizi atau Dietary Requirements adalah banyaknya zat-zat gizi minimal yang dibutuhkan seseorang untuk mempertahankan status gizi yang adekuat. Kebutuhan tubuh akan zat gizi berbeda-beda menurut kelompok umur, pada bayi dan anak merupakan kebutuhan zat gizi yang memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang memuaskan, sedangkan untuk orang dewasa merupakan jumlah yang dibutuhkan untuk memelihara berat badan normal dan mencegah deplesi zat gizi dari tubuh yang diperkirakan melalui penelitian keseimbangan serta pemeliharaan konsentrasi normal zat gizi didalam darah dan jaringan tubuh. Kelebihan dan kekurangan energi pada msing-masing individu dapat diukur dengan melihat berat badannya. Akibat masukan energi yang berlebihan darei kebutuhan, akan menyebabkan kegemukan. Sementara masukan energi yang kurang dari kebutuhan menyebabkan berat badan kurang. Energi yang dihasilkan tubuh digunakan untuk melakukan tiga kegiatan yaitu : 1. Kerja internal Kerja internal adalah energi yang diperlukan untuk mempertahankan hidup. energi untuk kerja internal disebut energi metabolisme basal (EMB). Energi basal diukur pada saat istirahat, tetapi tidak tidur, fisik dan emosi dalam keadaan rileks, kurang lebih 12-18 jam sesudah makan. Energi basal ini dipengaruhi oleh luas permukaan tubuh, jenis kelamin, umur, komposisi tubuh, kelenjar endoktrin, kehamilan dan laktasi, status kesehatan, koreksi tidur, suhu tubuh, tonus otot, latihan olahraga dan faktor stress. 2. Kerja eksternal Kerja eksternal adalah energi yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan atau aktifitas fisik seperti berjalan, berlari, berolahraga, menyapu menulis, berkebun, menjahit dan lain-lain. Energi untuk kerja eksternal disebut energi aktivitas karena diukur melalui kegiatan yang kita lakukan. Pengeluaran energi ini dipengaruhi oleh ukursn tubuh dan kebiasaan melakukan kegiatan. Semakin banyak aktivitas fisik yang melibatkan fungsi otot, maka semakin banyak energi aktivitas yang diperlukan. 3. Menutup pengaruh makanan Energi yang digunakan untuk menutup pengaruh makanan disebut spesifik Dynamic of food atau spesifik Dynamic Action (SDA). SDA adalah banyaknya energi yang digunakan untuk mencerna atau mengangkut makanan dalam tubuh. Penggunaan energi ini diperkirakan terjadi sekitar 1-3 jam sesudah makan. setiap zat gizi dalam makanan dalam memberikan kebutuhan SDA yang berbeda. Zat gizi yang menghasilkan energi adalah karbohidrat, protein, dan lemak, sehingga untuk istilah kebutuhan energi lebih banyak akan dibicarakan adalah kebutuhan ketiga zat gizi tersebut. Energi yang terkandung dalam suatu makanan tergantung dari jumlah karbohidrat protein dan lemak. Makromolekul sumber utama energi yaitu : 1. Karbohidrat Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber energi. Karbohidrat juga merupakan sumber energi yang paling murah. Glukosa adalah sumber energi utama dalam jaringan syaraf dan paru-paru. Berdasarkan ketersediaanya dalam tubuh maka karbohidrat yang terkandung dalam bahan pangan dikelompokan dalam dua golongan yaitu: 1. Karbohidrat tersedia adalah karbohidrat yang dapat dicerna atau diserap serta dimetabolisme dalam tubuh 2. Karbohidrat tidak tersedia adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis oleh enzim-enzim yang terdapat dalam salurn pencernaan manusia sehinga akhirnya tidak dapat diserap oleh tubuh. Meskipun karbohidrat sebagai sumber energi dapat digantikan oleh protein atau lemak, suatu gejala yang tidak diinginkan akan timbul apabila karbohidrat tidak terdapat dalam makanan yang dikonsumsi. 2. Protein Istilah protein yang berarti ”to take first place” (menduduki tempat utama), diperkenalkan oleh Mulder, seorang pakar kimia Belanda pada tahun 1983. Mulder menyebutkan bahwa protein adalah zat makanan mengandung nitrogen, yang diyakininya sebagai faktor penting untuk menjalankan fungsi-fungsi tubuh, sehingga tidak mungkin ada kehidupan tanpa adanya protein. Fungsi utama protein bagi tubuh adalah sebagai berikut : a. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan b. Pembentukan senyawa tubuh yang esensial c. Regulasi keseimbangan air d. Mempertahankan netralitas tubuh e. Pembentukan antibodi f. Transpor zat gizi 3. Lemak Peranan lemak dalam bahan pangan, yang utama adalah sebagai sumber energi. Lemak merupakan sumber energi yang dapat menyediakan energi sekitar 2,25 kali lebih banyak daripada yang diberikan oleh karbohidrat atau protein. Lemak adalah bentuk energi berlebih yang disimpan oleh hewan, sehingga jumlah lemak dalam hewan yang dijadikan bahan pangan ditentukan oleh keseimbangan energi hewan tersebut. Secara praktis, semua bahan pangan hewani mengandung lemak. Bahkan daging sapi rendah lemak mengandung 28% lemak, yang memberikan kontribusi 77% dari kalori makanan, sedangkan 51% lemak dalam “cheddar cheese” memberikan 73% dari kalori makanan. Lemak dalam bahan panngan yang dikonsumsi akan memberikan rasa kenyang, karena lemak akan meninggalkan lambung secara lambat yaitu 3,5 jam setelah dikonsumsi tergantung dari ukuran dan komposisi pangan. Hal ini akan memperlambat timbulnya rasa lapar.
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Perhitungan Kebutuhan Energi dan Protein Berikut adalah tabel hasil perhitungan kebutuhan energi dan protein pada 2 sampel yang berbeda : Tabel 1. Hasil perhitungan kebutuhan energi dan protein
Keterangan :
AKG i: Angka kecukupan energi atau protein
BA : BB aktual sehat (kg) berdasarkan berat badan dan tinggi badan pada kelompok umur tertentu
TB : Tinggi badan (cm)
BS : Berat badan rata-rata (kg) yang tercantum dalam DKG
AKG : Angka kecukupan Gizi (protein dan energi) yang ada di tabel DKG
Untuk menghitung angka kecukupan energi atau protein pada msing-masing sample maka rumus umum DKG yang digunakan adalah :
Jadi perhitungan untuk kebutuhan energi dan protein adalah sebagai berikut:
1. Perhitungan untuk sample pria (Ismail T. Hada )
a. Menghitung kebutuhan energi
= 2483, 87 K kal
b. Menghitung kebutuhan Protein
48, 79 gr
2. Perhitungan untuk sample wanita (Veronita T. Sidiki) a. Menghitung kebutuhan energi
= 1898, 15 K kal
b. Menghitung kebutuhan Protein
44, 44 gr
Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan energi atau protein untuk kedua sample tersebut maka kedua sample tersebut dapat dikatakan keurangan protein dan energi dengan golongan umur tertentu dan aktivitas ringan, hal ini terbukti dengan adanya selisih antara protein dan energi yang ada pada daftar angka kecukupan gizi dengan hasil perhitungan yang telah dilakukan. Untuk sample pertama yaitu pria dengan umur 21 tahun, tinggi badan 170 cm, berat badan 55kg dengan aktivitas ringan, hasil perhitungan kebutuhan energi dan kebutuhan protei berturut-turut adalah 2483, 87 K kal dan 48, 79 gr, jumlah ini tergolong kurang untuk memenuhu kebutuhan energi dan protein per hari, karena dalam daftar angka kecukupan gizi, energi dan protein berturut-turut adalah 2800 K kal dan 55 gr, jadi kebutuhan energi dan protein pria tersebut berturut-turut sebagai berikut energi 2483, 87 K kal dan protein 48,79 gr selama sehari semalam. Dan utnuk sample yang kedua yaitu wanita dengan umur 22 tahun, tinggi badan 155 cm, berat badan 50 kg dan memiliki aktivitas ringan, berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan energi dan protein adalah energi 1898, 15 K kal dan protein 44, 44 gr, angka ini tidak mencukupi kebutuhan energi dan protein yang dianjurkan berdasarkan tabel angka kecukupan gizi. Dalam tabel angka kecukupan gizi per hari energi yang di anjurkan sebesar 2050 K kal dan protein 48 gr, jadi kebutuhan energi dan protein wanita tersebut selama sehari semalam adalah sebagai berikut, energi 1898, 15 K kal dan protein 44, 44 gr.
2. Formulasi Produk Hasil Perikanan ( Nugget Ikan) Nugget adalah suatu bentuk produk olahan dari daging giling dan diberi bumbu-bumbu serta dicampur dengan bahan pengikat kemudian dicampur dengan bentuk-bentuk tertentu selanjutnya dilumuri dengan tepung roti (coating) dan digoreng. Pada umumnya nugget berbentuk persegi panjang ketika digoreng menjadi kekuningan dan kering. Hal yang terpenting dari nugget adalah penampakan produk akhir, warna, tekstur dan aroma. Pada saat pelumuran dengan tepung roti diusahakan secara merata jangan sampai adonan kelihatan. Tekstur dari nugget tergantung dari asal bahan baku (Maghfiroh, 2000).
Tabel 2. Formulasi bumbu nugget ikan per 100 g daging ikan
3. Komposisi Gizi Produk Hasil Perikanan
Untuk menghitung kandungan gizi terutama energi dan protein pada masing-masing bahan menggunakan rumus sebagai berikut:
Ket :
KGij : Kandungan zat gizi i dari bahan makanan j dengan berat B gram
Bj : Berat bahan makanan yang dikonsumsi (gram)
Gij : kandungan zat gizi i dalam 100 gram BDD bahan makanan j.
BDDj : presentase bahan makanan j yang dapat dimakan (% BDD)
1. Kandungan energi dan protein pada bawang bombay
KG energi
= 17.84 K kal
KG protein
= 0.55 gr
2. Kandungan energi dan protein pada susu KG energi
= 168 K kal
KG protein
= 4.1 gr
3. Kandungan energi dan protein pada tepung terigu KG energi
= 54.75 K kal
KG protein
= 1.34 gr
4. Kandungtan energi dan protein pada putih telur KG energi
= 20 K kal
KG protein
= 4.32 gr
5. Kandungan energi dan protein pada telur utuh KG energi
= 174.96 K kal
KG protein 13.82 gr 6. Kandungan energi dan protein pada daging ikan tuna KG energi
= 117 K kal
KG protein
= 23.20 gr
Dari hasil perhitungan kandungan gizi khusnya energi dan protein diatas maka diperoleh Komposisi Gizi pada Nugget ikan per 100 gr daging ikan Tuna dan formulasi bahan adalah sebagai berikut : Energi : 552, 55 K kal Protein : 47, 33 gr Lemak : 24, 4 gr Karbohidrat : 44, 26 gr Kalsium : 213, 3 gr Fospor : 339, 04 gr Vit A : 1247,03 gr Vit B : 0,18 gr Vit C : 4,07 gr Data diatas khususnya energi dan protein diperoleh dari penjumlahan kandungan masing-masing gizi dari tiap-tiap bahan yang digunakan untuk membuat nugget ikan atau dari formulasi bahan.
4. Kebutuhan Energi Dan Protein Untuk Masing-Masing Sample Dengan demikian kebutuhan energi untuk sampel pertama (pria) dapat dihitung dengan jumlah kebutuhan energi sampel dibagi dengan jumlah kandungan enrgi yang ada pada formulasi. Sehingga perhitungannya menjadi 2483, 87: 552, 55 = 4,73 porsi/orag/100gram. Sedangkan untuk kebutuhan protein yaitu 48, 79 : 47, 33 = 1,03 porsi/orag/100gram. Untuk kebutuhan energi wanita yaitu 1898, 15 : 552, 55 = 3,61 porsi/orag/100gram, dan protein 44, 44 : 47, 33 = 0,94 porsi/orag/100gram. Jadi untuk memenuhi kebutuhan energi sampel pria harus mengkonsumsi 4,73 porsi/orag/100gram dalam sehari dan untuk memenuhi kebutuhan energinya harus mengkonsumsi 1,03 porsi/orag/100gram dalam sehari. Sedangkan untuk protein wanita harus mengkonsumsi makanan ini yaitu 3,61 porsi/orag/100gram dalam sehari dan proteinnya 0,94 porsi/orag/100gram dalam sehari.
BAB III KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa apabila konsumsi gizi makanan pada seseorang tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh maka akan terjadi kesalahan gizi yang mencakup kelebihan dan kekurangan gizi. Dan orang yang mempunyai berat badan lebih maka kebutuhan energi dan proteinnya pun semakin banyak. Jadi, yang lebih optimum adalah menjaga keseimbangan antara konsumsi makanan dan aktifitas gerak fisik.
DAFTAR PUSTAKA Auliana R, 2001. Gizi dan Pengolahan Pangan. Adicita. Yogyakarta Muchtadi Deddy, 2008. Pengantar Ilmu Gizi. Alfabeta, cv. Bogor Arisman ,MB, Dr.(2004), Gizi dalam Daur Kehidupan dalam Buku Ajar Ilmu Gizi, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Sunita Almatsier (2005), Prinsip Dasar Ilmu Gizi, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
3. Menyiapkan draft paper project komputasi teknik
Topik Penelitian : Pengembangan Evaporative Cooling Pada Media pendingin Belustru/gambas (Luffa Cylindrica) Dengan Menggunakan Finned Heat Pipe Latar Belakang Menurut data dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Indonesia pada tahun 2019 menduduki peringkat ke empat sebagai negara dengan jumlah penduduk erbesar yaitu sekitar 267 juta. Dengan jumlah penduduk yang sangat besar dapat dipastikan bahwa jumlah konsumsi energi di Indonesia juga sangat besar. Penggunaan energi dunia yang berkembang pesat telah menimbulkan kekhawatiran atas kesulitan pasokan, kehabisan sumber daya energi dan dampak lingkungan (penipisan lapisan ozon, pemanasan global, perubahan iklim, dan lain-lain). Kontribusi global dari bangunan terhadap konsumsi energi, baik perumahan dan komersial, telah terus meningkat mencapai angka antara 20% dan 40% di negara-negara maju, dan telah melampaui sektor utama lainnya: industri dan transportasi. Pertumbuhan populasi, meningkatnya permintaan untuk layanan bangunan dan tingkat kenyamanan, bersama dengan peningkatan waktu yang dihabiskan di dalam gedung, memastikan tren peningkatan permintaan energi akan terus berlanjut di masa depan. Untuk alasan ini, efisiensi energi pada bangunan saat ini merupakan tujuan utama kebijakan energi di tingkat regional, nasional dan internasional. Kebutuhan energi pada bangunan terutama untuk sistem pengkondisian udara mencapai 40-50% [1]. Bangunan yang mempunyai kontribusi yang besar dalam hal penggunaan energi salah satunya adalah bangunan industri. Bangunan industri memiliki fitur yang membuatnya sangat berbeda dari semua jenis bangunan lain seperti rumah tinggal, perkantoran, sekolah, rumah sakit dan lain-lain. Pertama, dalam kebanyakan kasus, bangunan ini tidak memiliki sistem pemanas atau pendingin kecuali untuk ruang kantor; kedua, perolehan panas internal memiliki dampak besar pada keseimbangan energi dari bangunan penyebabnya adalah proses kerja dan peralatan listrik. Konsumsi energi listrik akibat proses produksi, terutama dalam hal beban proses yang tinggi, jauh melebihi kebutuhan energi untuk pengkondisian udara [2]. Selain faktor kenyamanan faktor kesehatan juga merupakan hal penting yang harus diperhatikan pada sistem pengkondisian bangunan industri. Kebutuhan udara segar pada sistem pengkondisian udara di sebuah bangunan industri mutlak diperlukan. Studi secara numerik pada bangunan industri menunjukkan bahwa evaporatif cooling merupakan cara yang cocok untuk membuat lingkungan internal lebih nyaman baik dengan sistem langsung (direct) atau tidak langsung (indirect). Aplikasi sistem tidak langsung (indirect) untuk pendinginan gedung, berdasarkan pada komponen pasif, tanpa ventilasi paksa, disajikan dan dianalisis secara numerik oleh Manzan dkk [3]. Secara umum, sistem direct evaporative cooling terbukti menjadi pilihan terbaik dalam hal tingkat kenyamanan dan konsumsi energi listrik. Namun, sistem ini dibandingkan dengan sistem indirect evaporative cooling menunjukkan beberapa kelemahan diantaranya kelembapan udara yang dihasilkan relatif tinggi, akan tetapi untuk beberapa lokasi yang tidak begitu panas dan lembab, tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua sistem tersebut. Mempertimbangkan kinerja penghematan energi dan kenyamanan termal, evaporative cooling jelas merupakan solusi sistem pengkondisian yang baik untuk bangunan industri [4]. Jika mengacu pada Costelloe dan Finn [5, 6] direct evaporative cooling hanya cocok untuk iklim panas dengan kelembaban rendah/kering, sedangkan Indonesia merupakan negara beriklim tropis dengan kelembapan yang tinggi, diperlukan inovasi jika evaporative cooling ini akan digunakan. Jenis lain dari evaporative cooling yaitu indirect evaporative cooling. Meskipun penurunan temperatur tidak mengakibatkan kenaikan kelembaban (karena udara yang didinginkan tidak bersentuhan langsung) memiliki performa yang lebih rendah. Kelemahan utama dari evaporative cooling adalah ketergantungannya yang tinggi pada udara sekitar/lingkungan (ambient air). Karena perbedaan temperatur udara kering dan temperatur udara basah dari lingkungan merupakan kekuatan pendorong pada proses penguapan. Daerah dengan kelembapan yang sedang dan tinggi, mempunyai perbedaan yang kecil sehingga mengakibatkan terbatasnya kapasitas pendinginan [7]. Biomassa adalah bahan biologis yang berasal dari organisme atau makhluk hidup. Sumber daya biomassa di Indonesia sangatlah melimpah. Secara umum biomassa paling banyak diperoleh dari limbah pertanian dan pengolahan pangan seperti kelapa sawit, jagung, serat nanas, rami, tebu dan masih banyak yang lainnya. Dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan para petani beberapa limbah biomassa dicoba untuk dimanfaatkan, contohnya serat daun nanas. Jawa barat khususnya daerah subang merupakan penghasil nanas di Indonesia, didaerah tersebut banyak tersedia limbah daun nanas yang pemanfaatannya belum terlalu maksimal. Kinerja dari direct evaporative cooling sangat dipengaruhi oleh material dari cooling pad. Selain mengaplikasikan finned heat pipe pada evaporative cooling fokus penelitian ini juga mencoba mencari alternatif penggunaaan biomassa sebagai media pendingin, beberapa biomassa yang akan digunakan adalah serat nanas, rami dan blustru. Tujuan 1. Menemukan korelasi antara panjang finned heat pipe dan orientasi penempatan finned heat pipe pada evaporative cooling. 2. 2. Menemukan korelasi antara kecepatan udara masuk, ketebalan media pendingin, sistem penyemprotan air (water spray), konsumsi air (water consumption) pada evaporative cooling dengan kombinasi finned heat pipe dan media pendingin bio massa. Pertanyaan Pemasalahan 1. Bagaimana pengaruh temperatur air pada bak penampung terhadap efisiensi saturasi dari direct evaporative cooling? 2. Bagaimana pengaruh pengaturan kecepatan udara yang dihembuskan terhadap efektifitas dan efisiensi system? Methodology Penelitian ini akan menggunakan metode eksperimen. Karena desain telah dilakukan pada penelitian sebelumnya, maka penelitian ini akan langsung pada pengembangan nya. Percobaan akan dilakukan untuk mendapatkan hasil terbaik dari biomassa yang pakai pada penelitian ini dengan menyesuaikan jenis biomassa dari serat buah yang ada di Indonesia.