Gede Titanandana Andrayuga Pratama
Contents
Profil
Nama : Gede Titanandana Andrayuga Pratama NPM : 1706036495
Pertemuan 1 (3 September 2019)
Metode Numerik adalah operasi memformulasikan persamaan matematika. Karena batasan kemampuan penghitungan manusia dan kalkulator sederhana maka penghitungan numerik menggunakan komputasi. Salah satu komputasi paling sederhana menggunakan Microsoft Excel. Dengan komputasi dapat melakukan penghitungan dengan efisien dan akurat. Pada materi kelas ini formulasi yang digunakan yaitu menghitung deret taylor dari sin (phi/7). Deret Taylor ini untuk mengakpromisasikan nilai fungsi dengan jumlah dari turunan yang tak berhingga, dalam kasus ini dicari nilai sin (phi/7). Dalam menghitung fungsi ini terdapat beberapa konstanta yaitu :
i = turunan ke-i
x = phi/7
Ratio = suku n / suku n-1 yang dimasukan dengan rumus =-1*(Nilai X)^2/((2*Nilai i)*(2*Nilai i + 1))
Suku = Dimasukan dengan rumus = Suku ke n*Rasio pada nilai i
Fungsi = Dimasukan dengan rumus =Fungsi ke n-1 + Suku ke n
Error = Dimasukan dengan rumus =ABS(suku ke n/fumgsi ke n-1
Berdasarkan hasil komutasi di tabel maka nilai sin(phi/7) = 0,43388
Tugas 1
1) Akpromisasikan nilai cos(phi/7)
Melihat dari deret taylor cox (x) maka rationya =-1*(Nilai X)^2/((2*Nilai i)*(2*Nilai i - 1))
Berdasarkan tabel maka nilai cos (phi/7) = 0,90097
2) Akpromisasikan e^(phi/7)
Melihat dari deret taylor e^x maka rationya = Nilai x / Nilai i
Berdasarkan tabel maka nilai e^(phi/7) = 1,5664
Pertemuan 2 (10 September 2019)
Bahasa pemograman adalah media instruksi komputer untuk menjalankan perintah yang diberikan. Bahasa pemograman paling rendah yaitu binary yang hanya terdiri dari 0 dan 1. Namun untuk menerjemahkan bahasa manusia ke bahasa binary dibutuhkan mesin penerjemah yang disebut complier. Pseudocode sendiri berarti kode imitasi karena tidak dapat diterjemahkan complier namun pseudocode ini menggunakan bahasa manusia sehingga dapat dimengerti langsung. Pseudocode memberikan garis besar instruksi dan dimana dapat menjadi acuan untuk membuat bahasa pemogramannya
Contoh pseudocode , pseudocode sin x
I = r ; error = 1
suku = x
sin = suku
while error > 1e^-7
{
ratio = -x^2/((2^I)*(2+1*I))
suku = suku*ratio
err = abs(suku/sin)
sin = sin + suku
I = I+1
}
Pertemuan 3 (17 September 2019)
Pertemuan kelas hari ini membahas turunan numerik. Turunan numerik digunakan dengan komputasi untuk persamaan kompleks. Hampiran turunan fungsi f(x) dalam bentuk tabel. Terdapat tiga jenis turunan numerik yaitu maju, mundur dan center. Turunan Center digunakan apabila nilai h sama, untuk turunan maju dan turunan mundur digunakan jika tingkat keakuratan yang sama
Pertemuan 4 (24 September 2019)
Pertemuan kali ini membahas rood finding algorithm atau algoritma pembuat nol fungsi. Root finding algorithm dibagi menjadi secant method, bisect method dan newton rhapsodian method
Secant Method : menggunakan garis secan untuk mengaproksimasi nilai sebuah fungsi
Bisect Method : metode pencarian akar-akar untuk fungis yang kontinu
Newton Rhapsodian Method : pendekatan satu titik untuk mencari akar dari suatu fungsi f(x)
Pertemuan 5 (1 Oktober 2019)
Pertemuan sekarang membahas error dan persamaan banyak. Error dibagi menjadi round error, truncation error, dan range error
Round error : Pembulatan angka menjadi dasar kesalahan
Truncation error : Pemotongan suku rumus approksimasi menjadi pemicu kesalahan
Range error : Kesalahan akibat nilai hasil komputasi melampaui batas oleh komputer