Difference between revisions of "Raffa Bainan Nunni"

From ccitonlinewiki
Jump to: navigation, search
(Resume Pertemuan 1)
(Resume Pertemuan 1 (26/05/2023))
Line 7: Line 7:
  
 
== Resume Pertemuan 1 (26/05/2023) ==
 
== Resume Pertemuan 1 (26/05/2023) ==
 +
Dalam proses mempelajari ilmu apapun, berpikir merupakan hal yang sangat penting. Tanpa kemampuan berpikir yang baik, sulit bagi kita untuk memahami dan menguasai pengetahuan yang ingin kita pelajari. Namun, untuk dapat berpikir, kita perlu memiliki kesadaran diri.
 +
 +
Kesadaran diri adalah kemampuan kita untuk membedakan hal-hal yang pantas atau relevan dalam berpikir dan bertindak. Melalui kesadaran diri, kita mampu menyadari pikiran, perasaan, dan tindakan kita sendiri, serta memahami bagaimana hal-hal tersebut berpengaruh pada diri kita dan orang lain. Kesadaran diri memberikan kita landasan untuk melakukan penilaian yang lebih baik terhadap ide-ide, argumen, dan informasi yang diperoleh dalam proses belajar.
 +
 +
Namun, dalam kesadaran diri, kita menyadari bahwa esensi sejati hanyalah milik Tuhan. Dalam pencarian ilmu, kita menyadari bahwa pengetahuan manusia memiliki keterbatasan dan ketidaksempurnaan. Ilmu adalah pendekatan yang kita gunakan untuk mendekati kebenaran, tetapi tidak ada ilmu yang benar-benar eksak atau sempurna. Keterbatasan pengetahuan manusia membuat kita harus terus berkembang dan mencari pemahaman yang lebih baik.
 +
 +
Dalam rangka mengembangkan pengetahuan dan pemahaman kita, kita perlu mengintegrasikan pemikiran-pemikiran ini menjadi sebuah kesatuan. Dalam proses mempelajari ilmu apapun, kita harus berpikir secara sadar, menggunakan kesadaran diri kita untuk memilah dan memahami informasi dengan bijaksana. Kita menyadari bahwa ilmu adalah suatu pendekatan yang tidak eksak, tetapi itu tidak menghalangi kita untuk terus mengembangkan pemahaman kita dan mendekati kebenaran sejati yang hanya dimiliki oleh Tuhan.
 +
 +
Dalam upaya kita untuk mempelajari ilmu, kita berusaha untuk menggunakan berpikir yang sadar dan kesadaran diri yang baik untuk mengembangkan pengetahuan kita. Meskipun ilmu itu sendiri adalah pendekatan yang tidak eksak, kita tetap berupaya untuk mendekati kebenaran sejati yang hanya dimiliki oleh Tuhan. Dengan demikian, dalam perjalanan kita sebagai pembelajar, kita berharap dapat terus tumbuh dan mengembangkan diri menuju pemahaman yang lebih dalam dan terang benderang.

Revision as of 18:30, 26 May 2023

Introduction Assalamualaikum wr. wb. perkenalkan nama saya Raffa Bainan Nunni dengan NPM 2106652556

Saat ini saya sedang menjalani perkuliahan di Universitas Indonesia jurusan Teknik Perkapalan



Resume Pertemuan 1 (26/05/2023)

Dalam proses mempelajari ilmu apapun, berpikir merupakan hal yang sangat penting. Tanpa kemampuan berpikir yang baik, sulit bagi kita untuk memahami dan menguasai pengetahuan yang ingin kita pelajari. Namun, untuk dapat berpikir, kita perlu memiliki kesadaran diri.

Kesadaran diri adalah kemampuan kita untuk membedakan hal-hal yang pantas atau relevan dalam berpikir dan bertindak. Melalui kesadaran diri, kita mampu menyadari pikiran, perasaan, dan tindakan kita sendiri, serta memahami bagaimana hal-hal tersebut berpengaruh pada diri kita dan orang lain. Kesadaran diri memberikan kita landasan untuk melakukan penilaian yang lebih baik terhadap ide-ide, argumen, dan informasi yang diperoleh dalam proses belajar.

Namun, dalam kesadaran diri, kita menyadari bahwa esensi sejati hanyalah milik Tuhan. Dalam pencarian ilmu, kita menyadari bahwa pengetahuan manusia memiliki keterbatasan dan ketidaksempurnaan. Ilmu adalah pendekatan yang kita gunakan untuk mendekati kebenaran, tetapi tidak ada ilmu yang benar-benar eksak atau sempurna. Keterbatasan pengetahuan manusia membuat kita harus terus berkembang dan mencari pemahaman yang lebih baik.

Dalam rangka mengembangkan pengetahuan dan pemahaman kita, kita perlu mengintegrasikan pemikiran-pemikiran ini menjadi sebuah kesatuan. Dalam proses mempelajari ilmu apapun, kita harus berpikir secara sadar, menggunakan kesadaran diri kita untuk memilah dan memahami informasi dengan bijaksana. Kita menyadari bahwa ilmu adalah suatu pendekatan yang tidak eksak, tetapi itu tidak menghalangi kita untuk terus mengembangkan pemahaman kita dan mendekati kebenaran sejati yang hanya dimiliki oleh Tuhan.

Dalam upaya kita untuk mempelajari ilmu, kita berusaha untuk menggunakan berpikir yang sadar dan kesadaran diri yang baik untuk mengembangkan pengetahuan kita. Meskipun ilmu itu sendiri adalah pendekatan yang tidak eksak, kita tetap berupaya untuk mendekati kebenaran sejati yang hanya dimiliki oleh Tuhan. Dengan demikian, dalam perjalanan kita sebagai pembelajar, kita berharap dapat terus tumbuh dan mengembangkan diri menuju pemahaman yang lebih dalam dan terang benderang.