Difference between revisions of "Abdul Aziz Ananta"
Abdul.aziz67 (talk | contribs) |
Abdul.aziz67 (talk | contribs) |
||
Line 3: | Line 3: | ||
'''Hingga Paling Dasar''' | '''Hingga Paling Dasar''' | ||
− | Sebagai pembelajar ilmu | + | Sebagai pembelajar, ilmu adalah tujuan utama dari hasil belajar, namun yang jadi pertanyaan adalah apakah ilmu yang kita dapatkan sudah benar-benar didapatkan? maksudnya hingga paling dasar. |
Contohnya = (X^2-1)/(X-1) , dengan x = 1 seperti yang dicontohkan di papan tulis pada mata kuliah Metode Numerik. Pertanyaannya mengapa x=1 tidak bisa langsung dimasukkan?, banyak yang menjawab karena harus di-diferensialkan dan disederhanakan terlebih dahulu, namun banyak yang tidak tahu mengapa hal itu harus dilakukan dan apa penyebabnya?. Nah inilah yang dimaksud mengambil ilmu setengah-setengah. | Contohnya = (X^2-1)/(X-1) , dengan x = 1 seperti yang dicontohkan di papan tulis pada mata kuliah Metode Numerik. Pertanyaannya mengapa x=1 tidak bisa langsung dimasukkan?, banyak yang menjawab karena harus di-diferensialkan dan disederhanakan terlebih dahulu, namun banyak yang tidak tahu mengapa hal itu harus dilakukan dan apa penyebabnya?. Nah inilah yang dimaksud mengambil ilmu setengah-setengah. |
Revision as of 22:31, 11 February 2019
6 Februari 2018
Hingga Paling Dasar
Sebagai pembelajar, ilmu adalah tujuan utama dari hasil belajar, namun yang jadi pertanyaan adalah apakah ilmu yang kita dapatkan sudah benar-benar didapatkan? maksudnya hingga paling dasar.
Contohnya = (X^2-1)/(X-1) , dengan x = 1 seperti yang dicontohkan di papan tulis pada mata kuliah Metode Numerik. Pertanyaannya mengapa x=1 tidak bisa langsung dimasukkan?, banyak yang menjawab karena harus di-diferensialkan dan disederhanakan terlebih dahulu, namun banyak yang tidak tahu mengapa hal itu harus dilakukan dan apa penyebabnya?. Nah inilah yang dimaksud mengambil ilmu setengah-setengah.
Pada kelas Metode Numerik, Aki DAI mengatakan bahwa pada saat belajar kita harus selalu menyertakan pertanyaan-pertanyaan sampai paling mendasar hingga pertanyaan tersebut habis. Sehingga kita dapat paham sepenuhnya dengan dicerna dan tidak menelan ilmu mentah-mentah. Dengan begitu proses belajar menjadi lebih banyak manfaat dan jika ada pertanyaan-pertanyaan seputar pelajaran tsb, kita dapat menjawab hingga ke akar layaknya seorang ahli.
Mudah-mudahan kita sebagai mahasiswa dapat selalu menerapkan proses pembelajaran seperti ini, dan selalu menjadi orang yang merasa bodoh sehingga selalu penasaran dengan hal-hal yang belum diketahui serta tidak malu untuk bertanya.
-Abdul Aziz Ananta-