Difference between revisions of "Valve-Rizki Ramadhan"

From ccitonlinewiki
Jump to: navigation, search
(Pertemuan 3)
(Pertemuan 2)
Line 89: Line 89:
 
Terdapat 3 metode analisa sistem fluida:
 
Terdapat 3 metode analisa sistem fluida:
  
1.eksperimen : metode ini menggunakan sistem sesungguhnya dan hasilnya aktual, namun tidak praktis dan ekonomis.  
+
1.'''Eksperimen''' : metode ini menggunakan sistem sesungguhnya dan hasilnya aktual, namun tidak praktis dan ekonomis.  
  
2.teori : metode ini memberikan keyakinan kita untuk verifikasi data eksperimen betul atau tidak pada kondisi ideal, namun terdapat error karena terdapat batasan-batasan dan asumsi.  
+
2.'''Teori''' : metode ini memberikan keyakinan kita untuk verifikasi data eksperimen betul atau tidak pada kondisi ideal, namun terdapat error karena terdapat batasan-batasan dan asumsi.  
  
3.numerik atau CFD: jika secara teori/analitik sulit dilakukan, maka bisa memakai CFD.Tidak memerlukan resources yang banyak, namun masih tidak akurat dan diperlukan iterasi yang sangat banyak agar hasil meyakinkan
+
3.'''Numerik atau CFD''': jika secara teori/analitik sulit dilakukan, maka bisa memakai CFD.Tidak memerlukan resources yang banyak, namun masih tidak akurat dan diperlukan iterasi yang sangat banyak agar hasil meyakinkan
  
 
Selanjutnya, Pak Dai menjelaskan kelebihan dari openmodelica kita tidak harus bisa coding, cukup dengan pemodelan saja sudah bisa dilakukan simulasi. Pak Dai juga menjelaskan contoh aplikasi sistem fluida pada openmodelica, yaitu empty tank. Simulasi ini menunjukkan perubahan volume tangki 1 dan 2 karena perbedaan ketinggian tangki. Pada hasil simulasi grafik volume pada tangki 1 menunjukkan penurunan, sementara grafik volume tangki 2 menunjukkan kenaikan.
 
Selanjutnya, Pak Dai menjelaskan kelebihan dari openmodelica kita tidak harus bisa coding, cukup dengan pemodelan saja sudah bisa dilakukan simulasi. Pak Dai juga menjelaskan contoh aplikasi sistem fluida pada openmodelica, yaitu empty tank. Simulasi ini menunjukkan perubahan volume tangki 1 dan 2 karena perbedaan ketinggian tangki. Pada hasil simulasi grafik volume pada tangki 1 menunjukkan penurunan, sementara grafik volume tangki 2 menunjukkan kenaikan.

Revision as of 13:39, 3 December 2020

Nama : Rizki Ramadhan Siregar

NPM : 1806233240

Mata Kuliah : Sistem Fluida 03


Pertemuan 1

Pada pertemuan pertama bapak Ahmad Indra menjelaskan tentang pressuredrop yang terjadi pada valve jika dialiri suatu fluida dengan menggunakan aplikasi CFDSOF.Disini Kita diberi tugas untuk mensimulasi pressuredrop yang terjadi pada T valve pada sistem perpipaan dengan fluida udara. Valve atau yang biasa disebut katup adalah sebuah perangkat yang mengatur, mengarahkan atau mengontrol aliran dari suatu fluida dengan membuka, menutup, atau menutup sebagian dari jalan alirannya.

Tipe-tipe valve:

- butterfly valve

ButterflyValveRizki.jpg

- check valve

CheckValveRizki.jpg

- gate valve

GateValveRizki.jpg

- globe valve

GlobeValveRizki.jpg

- ball valve

BallValveRizki.jpg

- needle valve

- diaphragm valve

- check valve

- safety valve

- pressure reducing valve

- trap valve


Fungsi dari valve sendiri antara lain adalah untuk:

1. Membuka atau menutup aliran

2. Mengatur jumlah aliran (Q)

3. Menghindari aliran balik (backflow)

Sebuah valve harus memiliki pressure drop seminim mungkin.

Setelah menyampaikan materi terkait valve, kami diberikan cara melakukan simulasi untuk menghitung nilai pressure drop menggunakan software CFD. CFD atau Computational Fluid Dynamics sendiri merupakan sebuah software yang dapat digunakan untuk mensimulasikan sebuah aliran fluida dengan menggunakan perhitungan analisis numerik.

Setelah diberikan pengetahuan dasar tentang software CFD, kami diberikan tutorial untuk mensimulasikan aluran pada valve yang terbuka penuh. Tujuan dari analisa ini adalah untuk mengetahui presure drop yang terjadi pada valve tersebut. Berikut adlah tahap-tahap yang kami lakukan untuk mensimulasikan aliran pada valve:


CFD tutorial mencari Pressure Drop pada Gate Valve


Proses simulasi pada intinya dimulai dengan memasukkan geometri serta properties fluida dan pada akhirnya melihat hasil iterasi pada third party tools yaitu ParaView

1. Pertama, buka aplikasi CFDSOF dan buat case baru.
2. Kemudian masukkan bentuk geometri valve yang telah dibuat dalam format .stl.

3. Cek ukuran geometri apakah sudah sesuai atau belum, ubah skala pada geometri jika ukurannya terlalu besar atau terlalu kecil.
SisfluRizkigeometri.png

4. Pada bagian base mesh, tentukan boundary condition pada box mesh boundaries.
5. Pada generate mesh, pastikan titik mesh location berada di dalam saluran valve tersebut, karena kita akan menganalisis aliran internal.
6. Kemudian masuk ke geometry mesh dan ubah surface refinement menjadi 3. Fungsinya agar mesh yang dibuat lebih banyak dan hasil simulasi lebih akurat.

SisfluRizkiRefinement.png

7. Klik generate mesh dan pastikan mesh sudah baik.
8. Pada simulation model, pilih turbulance-RANS dan apply model.pilih turbulance model sst-kω.
9. Atur fluid properties.serta atur boundary condition, inlet dengan tipe velocity inlet sebesar 1 m/s, outlet dengan tipe outflow, dan yang lain stationary wall.
10. Pada tab CFD-solve, run dengan 3000 iterasi/perhitungan. Tunggu hingga konvergen dan selesai.Akan tampil grafik residual seperti pada gambar

SisfluRizkiResidual.png

11. Buka Paraview dan akan terlihat distribusi tekanan dan kecepatan seperti gambar

SisfluRizkiKecepatan.png

SisfluRizkTekanan.png


Pertemuan 2

Pada pertemuan ini, Pak Dai menjelsakan mengenai segitiga kecepatan pada sistem fluida. Segitiga kecepatan merupakan segitiga yang menunjukkan arah vektor kecepatan pada sebuah mesin fluida.

Pada sistem fluida masih teoritis dan masih perlu adanya evaluasi dan validasi, dalam hal ini bisa diselesaikan dengan CFD. Contohnya untuk mendesain turbin air, kita simulasi dengan cfd untuk menentukan sudut sudu. Kita tidak bisa melihat pengaruh segitiga kecepatan hanya dengan teoritis saja karen CFD bisa simulasi secara dinamik atau real time. Selain fungsi visualisasi, kita bisa melihat plotting apakah analisis tepat atau tidak.

Terdapat 3 metode analisa sistem fluida:

1.Eksperimen : metode ini menggunakan sistem sesungguhnya dan hasilnya aktual, namun tidak praktis dan ekonomis.

2.Teori : metode ini memberikan keyakinan kita untuk verifikasi data eksperimen betul atau tidak pada kondisi ideal, namun terdapat error karena terdapat batasan-batasan dan asumsi.

3.Numerik atau CFD: jika secara teori/analitik sulit dilakukan, maka bisa memakai CFD.Tidak memerlukan resources yang banyak, namun masih tidak akurat dan diperlukan iterasi yang sangat banyak agar hasil meyakinkan

Selanjutnya, Pak Dai menjelaskan kelebihan dari openmodelica kita tidak harus bisa coding, cukup dengan pemodelan saja sudah bisa dilakukan simulasi. Pak Dai juga menjelaskan contoh aplikasi sistem fluida pada openmodelica, yaitu empty tank. Simulasi ini menunjukkan perubahan volume tangki 1 dan 2 karena perbedaan ketinggian tangki. Pada hasil simulasi grafik volume pada tangki 1 menunjukkan penurunan, sementara grafik volume tangki 2 menunjukkan kenaikan.

Tugas 2

Setelah selesai kelas, Pak Dai memberikan tugas kepada kami untuk mempelajari Library yang ada pada OpenModelica. Saya mempelajari example-example yang ada di dalam library Modelica. Salah satu example tersebut adalah Controlled Tank

Sistem ini menggambarkan perilaku sistem kendali yang bisa menutup dan membuka valve sesuai dengan keadaan ambient. Terlihat terdapat 2 tank yang dikontrol dan tanki itu berasal dari sebuah sumber(Source) tertentu. Berikut adalah gambaran dari sistem modellingnya.

SistemTankiRizki.png

setelah kemudian di jalankan, maka akan diperoleh hasil plotting sebagai berikut:

PlottingRizki.png

Pertemuan 3

Pada Pertemuan kali ini, pak Hariyotejo yang mengisi kuliah. Beliau membahas mengenai pemodelan sistem fluida dengan menggunakan software OpenModelica. Sebelum memulai sesi pemodelan, dibahas terlebih dahulu mengenai definisi dari 'Pemodelan Sistem Fluida' itu sendiri.

Pemodelan adalah sebuah usaha untuk mempelajari sebuah sistem aktual (sebenarnya) melalui sebuah sistem yang di simplifikasi. Sebuah model adalah sebuah sistem yang disederhanakan untuk merepresentasikan kondisi aktualnya.

Simplifikasi diperlukan untuk memudahkan sistem yang kompleks dan belum tentu linier. Serta, pemodelan dapat dilaksanakan dengan skala yang kecil serta biaya yang rendah.

Prinsip dari pemodelan adalah sebuah usaha membuat replika dari kondisi aktual, oleh sebab itu pemodelan tidak akan pernah sama dengan kondisi aktualnya. Tapi dapat diprediksi konsekuensi pada suatu sistem melalui pemodelan.

Pemodelan bisa dibagi menjadi dua bagian yaitu pertama, Model Fisik yaitu pemodelan dalam skala kecil dan biasanya mempunyai output berupa prototype fisik.Kedua,Model Komputasi memerlukan ilmu dasar untuk menunjang pemodelan.

Dalam pemodelan, menggunakan pendekatan hukum dasar fisika atau disebut law driven model. Ada juga pemodelan yang menggunakan artificial intelligence (AI) yang disebut data driven model, yang berasal dari data-data yang telah dikumpulkan sebelumnya.