Difference between revisions of "Valve-Dendy Dwi Rohma Prahara Jaya"
(→PR 3 Tanks) |
(→PR 3 Tanks) |
||
Line 146: | Line 146: | ||
'''Pipa''' | '''Pipa''' | ||
+ | Pipa adalah alat bantu transfer fluida, baik karena adanya beda ketinggian atau penggunaan pompa. Pipa digunakan untuk mengalirkan fluida dari tempat A ke B dengan pipa yang membentang dari A ke B. Pada simulasi ini nilai Roughness diabaikan elbow (minor losses) juga tidak diperhitungkan. Parameter yang digunakan pipa untuk simulasi dapat dilihat seperti dibawah ini. | ||
'''Pipa 1''' | '''Pipa 1''' | ||
• Panjang pipa = length = 2 | • Panjang pipa = length = 2 |
Revision as of 21:49, 2 December 2020
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Perkenalkan,
Nama : Dendy Dwi Rohma P J NPM : 1906435473 Ekstensi Teknik Mesin S1
Progres Belajar dan Tugas Kuliah Sistem Fluida 03
Pertemuan Pasca UTS
Contents
[hide]Pertemuan Pertama
Hari, Tanggal : Kamis, 12 November 2020 Oleh : Dr. Ahmad Indra
Pada pertemuan ini pak Dai memberikan pemaparan terkait dengan valve beserta simulasi valve pada CFDSOF. Valve merupakan komponen pendukung pada sistem perpipaan. Adapun fungsi dari valve adalah mengatur laju aliran dalam sebuah pipa, menutup atau membuka aliran, mencegah aliran balik (one way valve), dan mengatur tekanan. Berbagai jenis valve diantaranya adalah :
1. Gate Valve
2. Globe Valve
3. Ball Valve
4. Butterfly Valve
5. Check Valve
Setiap jenis valve mempunyai fungsi khusus. Globe valve pada gambar a, dilakukan untuk melakukan pengaturan debit. Gate valve pada gambar b, digunakan untuk menutup membuka suatu aliran (fully open atau fully close). Untuk mencegah terjadinya back flow, pemasangan check valve, seperti pada gambar c, adalah yang paling tepat.
PR 1-Simulasi Valve
Kemudian pada pertemuan ini diberikan tugas terkait dengan analisa aliran fluida di dalam valve dengan menggunakan bantuan software CFDSOF dan vissualkan melalui software Paraview. Berikut adalah desain gate valve yang saya pilih untuk simulasi alirannya.
Pertemuan Kedua
Hari, Tanggal : Kamis, 19 November 2020 Oleh : Dr. Ahmad Indra
Sistem fluida adalah suatu system yang terdiri dari beberapa komponen yang bertujuan untuk mengalirkan fluida dari suatu tempat ke tempat lain. Pada system fluida kita dapat menemukan berbagai macam hal seperti karakteristik fluida, jenis pompa, spesifikasi pompa (mesin kerja), dan jenis turbin (mesin tenaga). Misalnya untuk mengalirkan fluida ke tempat memerlukan tekanan yang cukup besar jadi kita bisa menghitung bagaimana komposisi pemilihan pompa dan spesifikasi berdasarkan kebutuhannya maka fluida tidak dapat dialirkan dengan efektif.
Dengan CFD kita bisa mensimulasikan secara dinamik atau bisa melihat aliran fluida secara real time. Sedangkan secara teori kita biasanya mensimulasikan saat kondisi steady state. Perlukah menggunakan CFD, perlu karena CFD dapat digunakan pada simulasi dengan kondisi transien/ dinamis. Kemudian lebih fleksible dari pada eksprerimen karena dapat dengan mudah mengganti parameter (fluida, pompa dan turbin) atau dengan mengganti dimensi benda kerja. Namun kita harus memiliki dasaran yang kuat mengenai teori yang digunakan pada sistem fluida dan mekanika fluida untuk memvalidasi hasil perhitungan numerik CFD.
Ada 3 metode dalammenganalisa fluida.
1. Experiment. Melakukan metode secara langsung. Metode ini memerlukan banyak waktu dan biaya. 2. Teori. Digunakan untuk memverifikasi data yang diambil.Contoh data experiment. 3. Numerik gabungan antara experiment dan teoritis.
Semua metode ini saling melengkapi jadi tidak ada superior dalam penggunaan metode ini. Seperti kita tahu P = T* w kadang kita tidak tahu bagaimana torsi dan power yang dihasilkan secara transient. Oleh ebab itu CFD mempermudahkan untukmengetahui parameter tersebut.
PR 2_Empty Tank
Tugas 2 ini menganai simulasi pengosongan tangki dengan fluida air. Tersedia 2 tangki A dan B diletakkan dengan beda ketinggian 10m (panjang pipa). Dimensi tangki A dan B sama yaitu ketinggian tangki 1.1m dengan diameter 1m. Tangki A memiliki output dengan diameter 0.1m dan sama untuk output pada tangki B. Kemudian kondisi tangki A diisi air sampai ketinggian 1m, lalu kemudian dilakukan simulasi open valve pada tangki A sehingga air mengalir dari A ke B. Lalu berdasarkan simulasi akan didapatkan beberapa hasil yang kemudian dapat dialakukan ploting untuk dicari pengaruhnya terhadap waktu.
Dari ploting (H) air pada tangki dengan (t) waktu didapatkan air pada tangki A habis pada detik ke 11.5.
Link file simulasi : https://drive.google.com/file/d/1WhkEHdAcQTaOaxM1pXzbE7g4Vlr4t5KC/view?usp=sharing
Pertemuan Ketiga
Hari, Tanggal : Kamis, 25 November 2020 Oleh : Dr. Ahmad Indra
Pada pertemuan ketiga ini pak dai dan pak hariyotejo menjelaskan mengenai manfaat dan penggunaan open modelica pada suatu sistem fluida. Kemudian diakhir pertemuan pak hariyotejo memberika tugas mengenai heating system dan three tanks dengan menggunakan open modelica.
Dari kedua sistem tersebut hal-hal atau poin yang harus dijawab mahasiswa adalah sebagai berikut:
1. Deskripsi/uraian fisik berdasarkan bagan yang ada
2. Prosedur analisa pemodelan
3. Analisa dan Interpretasi Hasil Pemodelan
4. Catatan konsep utama hukum fisika yang diimplementasikan dalam pemodelan
5. Berikan hasil-hasil simulasi parameter untuk mendukung kesimpulan yang diperoleh
PR 3 Tanks
1. Deskripsi/uraian fisik berdasarkan bagan yang ada
Jadi pada simulasi 3 tanks ini akan dilakukan simulasi dengan membuka valve secara bersamaan. Sebelumnya 3 tangki ini telah dihubungkan dengan pipa satu sama lain. Kemudian 3 tanks ini telah diisi air dengan ketinggian dari dasar tangki seperti pada gambar. Dari pembukaan valve tersebut diharapkan mampu dipelajari fenomena yang terjadi, hukum fisika yang berlaku dan dapat ditarik kesimpulan berupa kurva ploting.
Berikut beberapa parameter yang diketahui : • Medium yang digunakan berupa Air. • Tangki, model Tangki mempunyai HeatPort dan 3 buah Ports. Dimana Ports dapat digunakan sebagai inlet dan outlet pada tangki.
Tangki/ tank
Tangki 1 •Ketinggian Tangki = height = 12
•Luas = crossArea = 1
•Tinggi awal air = level_start = 8
•Diameter ports = diameter = 0.1
Tangki 2 •Ketinggian Tangki = height = 12
•Luas = crossArea = 1
•Tinggi awal air = level_start = 3
•Diameter ports = diameter = 0.1
Tagki 3 •Ketinggian Tangki = height = 12
•Luas = crossArea = 1
•Tinggi awal air = level_start = 3
•Diameter ports = diameter = 0.1
Pipa
Pipa adalah alat bantu transfer fluida, baik karena adanya beda ketinggian atau penggunaan pompa. Pipa digunakan untuk mengalirkan fluida dari tempat A ke B dengan pipa yang membentang dari A ke B. Pada simulasi ini nilai Roughness diabaikan elbow (minor losses) juga tidak diperhitungkan. Parameter yang digunakan pipa untuk simulasi dapat dilihat seperti dibawah ini. Pipa 1 • Panjang pipa = length = 2
• ketinggian port_b – ketinggian port_a = height_ab = 2
• Diameter pipa = diameter = 0.1
Pipa 2 • Panjang pipa = length = 2
• ketinggian port_b – ketinggian port_a = height_ab = 2
• Diameter pipa = diameter = 0.1
Pipa 3 • Panjang pipaa = length 2
• ketinggian port_b – ketinggian port_a = height_ab = -1
• Diameter pipa = diameter = 0.1
Link file simulasi .mo : https://drive.google.com/file/d/1OLJH8PgQ5kWtgOgaD_YL1fs-7Ivq88gl/view?usp=sharing