Difference between revisions of "Valve-Ikhsanul Fikri Fakhrurrozi"
Ikhsanul ff (talk | contribs) |
Ikhsanul ff (talk | contribs) |
||
Line 71: | Line 71: | ||
[[File:Grafik_u_iff.PNG|centre|700px|thumb|grafik kecepatan]] | [[File:Grafik_u_iff.PNG|centre|700px|thumb|grafik kecepatan]] | ||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | = '''Pertemuan Pasca UTS''' = | ||
+ | |||
+ | == '''Pertemuan Kedua''' == | ||
+ | ---- | ||
+ | '''Hari, Tanggal : Kamis, 19 November 2020''' | ||
+ | '''Oleh : Dr. Ahmad Indra''' | ||
+ | |||
+ | |||
+ | Sistem fluida adalah suatu sistem yang berisi komponen-komponen yang digunakan untuk mengalirkan atau memindahkan fluida. Salah satu komponen-komponen tersebut adalah pompa yang merupakan sub-sistem dari suatu sistem fluida. Namun suatu pompa dapat dikatakan suatu sistem dikarenakan suatu pompa terdiri dari komponen-komponen yang merupakan sub-sistem dari pompa tersebut seperti casing, impeller, dll. | ||
+ | Dalam mempelajari sistem fluida terdapat 3 metode dalam mempelajari sistem fluida, yaitu adalah : | ||
+ | |||
+ | 1. secara teoritis | ||
+ | |||
+ | 2. aplikasi CFD | ||
+ | |||
+ | 3. real (eksperimen). | ||
+ | |||
+ | |||
+ | Teori-teori yang ada dalam mempelajari sistem fluida bersifat ideal yang artinya masih terdapat batasan-batasan tertentu dalam menganalisis suatu sistem fluida seperti hasil analisis yang dilakukan sifatnya steady state. Namun teori-teori tersebut digunakan sebagai landasan dalam metode pembelajaran dengan metode CFD dan eksperimen. Aplikasi CFD digunakan untuk untuk memudahkan analisis sistem fluida untuk melengkapi teori yang ada sehingga hasil analisis yang dilakukan akan lebih confident dikarenakan metode CFD dapat digunakan untuk menganalisis sistem fluida secara transient. Kemudian eksperimen yang dilakukan untuk menganalisis sistem fluida digunakan untuk memperkuat teori dan aplikasi cfd yang ada sehingga hasil analisis akan lebih reliable karena analisis bersifat lebih aktual. Namun bukan berarti metode dengan eksperimen lebih vaik dari kedua metode sebelumnya. Masing-masing metode tersebut saling melengkapi metode yang lain. Hasil metode eksperimen tidak selalu menjadi tolok ukur ketepatan analisis sistem fluida. Apabila metode analisis metode eksperimen tersebut dibandingkan dengan metode teoritis kemudian terdapat perbedaan analisis yang tidak reliable, maka terdapat kemungkinan metode eksperimen tersebut terdapat kekeliruan dikarenakan perbedaan analisis yang tidak reliable tersebut. |
Revision as of 17:27, 19 November 2020
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT dan sholawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW, Perkenalkan nama saya Fikri, informasi singkat saya dapat dilihat sebagai berikut :
Nama : Ikhsanul Fikri Fakhrurrozi
Email : ifikrifakhrurrozi97@gmail.com
Pertemuan Pasca UTS
Pertemuan Pertama
Hari, Tanggal : Kamis, 12 November 2020 Oleh : Dr. Ahmad Indra
Pada pertemuan ini pak Dai memberikan pemaparan terkait dengan valve beserta simulasi valve pada CFDSOF. Valve adalah suatu perangkat yang berfungsi untuk mengatur dan mengarahkan aliran fluida dengan cara membuka atau menutup baik secara full atau sebagian. Berbagai jenis valve diantaranya adalah :
1. Gate Valve
2. Globe Valve
3. Ball Valve
4. Butterfly Valve
5. Check Valve
Sedangkan menurut fungsinya valve dibagi menjadi empat (dalam DIN 24300), yaitu katup pengarah, katup non-balik, katup kontrol dan katup penutup.
Kemudian pada pertemuan tersebut pak Dai memberikan tugas kepada mahasiswa terkait dengan analisa aliran fluida di dalam valve dengan menggunakan bantuan software CFDSOF dan Paraview sebagai pendukungnya. berikut adalah desain gate valve yang saya pilih untuk simulasi alirannya.
kemudian saya melakukan simulasi dengan menggunakan asumsi berikut :
1. kecepatan inlet = 1 m/s
2. fluida air pada suhu 25 derajat. (rho = 1000kg/m3, viskositas dinamik = 8.9 x 10^-4)
3. diameter dalam gate valve adalah 1 inch
Dan dihasilkan grafik residual sebagai berikut :
kemudian saya melakukan perhitungan pressure drop dengan membandingkan tekanan di inlet dan outlet valve. Hasil dari perhitungannya adalah sebagai berikut :
Perhitungan tersebut memberikan gambaran bahwa tekanan di inlet jauh lebih besar dibandingkan tekanan bagian outlet dikarenakan terjadi rugi-rugi tekanan sepanjang aliran didalam valve yang dapat disebabkan oleh hal-hal seperti perubahan penampang pada gate valve tersebut. Sebaliknya kecepatannya cenderung mengalami peningkatan di bagian entrance dan mengalami kesetimbangan setelah memasuki entrance region tersebut. grafik tekanan dan kecepatan dari simulasi tersebut adalah sebagai berikut :
Pertemuan Pasca UTS
Pertemuan Kedua
Hari, Tanggal : Kamis, 19 November 2020 Oleh : Dr. Ahmad Indra
Sistem fluida adalah suatu sistem yang berisi komponen-komponen yang digunakan untuk mengalirkan atau memindahkan fluida. Salah satu komponen-komponen tersebut adalah pompa yang merupakan sub-sistem dari suatu sistem fluida. Namun suatu pompa dapat dikatakan suatu sistem dikarenakan suatu pompa terdiri dari komponen-komponen yang merupakan sub-sistem dari pompa tersebut seperti casing, impeller, dll.
Dalam mempelajari sistem fluida terdapat 3 metode dalam mempelajari sistem fluida, yaitu adalah :
1. secara teoritis
2. aplikasi CFD
3. real (eksperimen).
Teori-teori yang ada dalam mempelajari sistem fluida bersifat ideal yang artinya masih terdapat batasan-batasan tertentu dalam menganalisis suatu sistem fluida seperti hasil analisis yang dilakukan sifatnya steady state. Namun teori-teori tersebut digunakan sebagai landasan dalam metode pembelajaran dengan metode CFD dan eksperimen. Aplikasi CFD digunakan untuk untuk memudahkan analisis sistem fluida untuk melengkapi teori yang ada sehingga hasil analisis yang dilakukan akan lebih confident dikarenakan metode CFD dapat digunakan untuk menganalisis sistem fluida secara transient. Kemudian eksperimen yang dilakukan untuk menganalisis sistem fluida digunakan untuk memperkuat teori dan aplikasi cfd yang ada sehingga hasil analisis akan lebih reliable karena analisis bersifat lebih aktual. Namun bukan berarti metode dengan eksperimen lebih vaik dari kedua metode sebelumnya. Masing-masing metode tersebut saling melengkapi metode yang lain. Hasil metode eksperimen tidak selalu menjadi tolok ukur ketepatan analisis sistem fluida. Apabila metode analisis metode eksperimen tersebut dibandingkan dengan metode teoritis kemudian terdapat perbedaan analisis yang tidak reliable, maka terdapat kemungkinan metode eksperimen tersebut terdapat kekeliruan dikarenakan perbedaan analisis yang tidak reliable tersebut.