Difference between revisions of "Khairul hasibullah"
Khasibullah (talk | contribs) (→Biodata Diri) |
Khasibullah (talk | contribs) |
||
Line 5: | Line 5: | ||
− | [[File:khairul hasibullah.jpg| | + | [[File:khairul hasibullah.jpg|200px|thumb|left|khairul]] |
Nama: Khairul Hasibullah | Nama: Khairul Hasibullah | ||
Line 18: | Line 18: | ||
Pertemuan pertama pada hari ini dimulai dengan pemberian materi oleh bang Edo. Materi tersebut berisi tentang penjelasan aliran viskos di dalam pipa, pressure lost, hubungan dari jenis aliran viskos dengan pressure lost dan simulasi aliran didalam pipa menggunakan software CFDSOF. | Pertemuan pertama pada hari ini dimulai dengan pemberian materi oleh bang Edo. Materi tersebut berisi tentang penjelasan aliran viskos di dalam pipa, pressure lost, hubungan dari jenis aliran viskos dengan pressure lost dan simulasi aliran didalam pipa menggunakan software CFDSOF. | ||
− | Aliran viskos | + | Aliran pada fluida dibagi menjadi dua macam aliran nvicid dan aliran viscous. Aliran invicid merupakan aliran yang kekentalan fluidanya dianggap nol sehingga dikatakan sebagai aliran yang ideal. Sedangkan aliran viscous, merupakan aliran yang dipengaruhi oleh kekentalan fluida atau dikatakan sebagai aliran yang real. |
+ | |||
+ | Pada pertemuan kali ini sudah menggunakan aliran viskos di mana kekentalan nya diperhitungkan. Jenis aliran viskos dalam pipa ditentukan dari bilangan Reynold nya. Bilangan reynold adalah rasio gaya inersia suatu fluida terhadap gaya viskos fluida tersebut. | ||
Re = (ρ*v*D)/μ | Re = (ρ*v*D)/μ | ||
Line 35: | Line 37: | ||
Pada pertemuan ini bang Edo juga memberikan simulasi terkait penggunaan aplikasi CFD yang mana akan digunakan untuk mensimulasikan rangkaian aliran.Berikut hasil latihan dari penggunaan software CFDSOF | Pada pertemuan ini bang Edo juga memberikan simulasi terkait penggunaan aplikasi CFD yang mana akan digunakan untuk mensimulasikan rangkaian aliran.Berikut hasil latihan dari penggunaan software CFDSOF | ||
+ | |||
[[File:Screenshot (119).png|500px|thumb|center|tampilan dalam software CFD-NG]] | [[File:Screenshot (119).png|500px|thumb|center|tampilan dalam software CFD-NG]] | ||
Untuk pr | Untuk pr | ||
− | entrace length adalah jarak yang ditempuh aliran setelah memasuki pipa sebelum aliran berkembang sepenuhnya. fully develope flow adalah | + | |
− | mengimplikasikan bahwa profil kecepatan tidak berubah dalam arah aliran fluida maka momentum juga tidak berubah dalam arah aliran. | + | - entrace length adalah jarak yang ditempuh aliran setelah memasuki pipa sebelum aliran berkembang sepenuhnya. |
+ | |||
+ | - fully develope flow adalah mengimplikasikan bahwa profil kecepatan tidak berubah dalam arah aliran fluida maka momentum juga tidak berubah dalam arah aliran. | ||
+ | |||
+ | - entrance region adalah mengacu pada area pipa di mana fluida yang memasuki pipa mengembangkan profil kecepatan karena gaya viskos yang merambat dari dinding bagian dalam pipa. Wilayah ini dicirikan oleh aliran yang tidak seragam. |
Revision as of 15:25, 1 April 2020
ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH
Biodata Diri
Nama: Khairul Hasibullah
NPM : 1806233335
Fakultas/ Jurusan : Teknik/ Teknik Mesin
Kelas Mekanika Fluida 02
Pertemuan 1
Pertemuan pertama pada hari ini dimulai dengan pemberian materi oleh bang Edo. Materi tersebut berisi tentang penjelasan aliran viskos di dalam pipa, pressure lost, hubungan dari jenis aliran viskos dengan pressure lost dan simulasi aliran didalam pipa menggunakan software CFDSOF.
Aliran pada fluida dibagi menjadi dua macam aliran nvicid dan aliran viscous. Aliran invicid merupakan aliran yang kekentalan fluidanya dianggap nol sehingga dikatakan sebagai aliran yang ideal. Sedangkan aliran viscous, merupakan aliran yang dipengaruhi oleh kekentalan fluida atau dikatakan sebagai aliran yang real.
Pada pertemuan kali ini sudah menggunakan aliran viskos di mana kekentalan nya diperhitungkan. Jenis aliran viskos dalam pipa ditentukan dari bilangan Reynold nya. Bilangan reynold adalah rasio gaya inersia suatu fluida terhadap gaya viskos fluida tersebut.
Re = (ρ*v*D)/μ
dimana :
V = Kecepatan aliran
D = Diameter pipa
ρ = massa jenis
μ = viskositas dinamik
Nilai Re kurang dari 2100 maka aliran tersebut laminer dan jika Re nya lebih dari 4000 maka aliran tersebut turbulen. Diantara itu aliran disebut aliran transisi
Pada pertemuan ini bang Edo juga memberikan simulasi terkait penggunaan aplikasi CFD yang mana akan digunakan untuk mensimulasikan rangkaian aliran.Berikut hasil latihan dari penggunaan software CFDSOF
Untuk pr
- entrace length adalah jarak yang ditempuh aliran setelah memasuki pipa sebelum aliran berkembang sepenuhnya.
- fully develope flow adalah mengimplikasikan bahwa profil kecepatan tidak berubah dalam arah aliran fluida maka momentum juga tidak berubah dalam arah aliran.
- entrance region adalah mengacu pada area pipa di mana fluida yang memasuki pipa mengembangkan profil kecepatan karena gaya viskos yang merambat dari dinding bagian dalam pipa. Wilayah ini dicirikan oleh aliran yang tidak seragam.