Difference between revisions of "Perencanaan Rumah 2 Lantai"

From ccitonlinewiki
Jump to: navigation, search
Line 44: Line 44:
 
'''Pondasi caisson'''; yaitu macam pondasi dalam yang mempunyai diameter tiang yang besar.Pondasi yang berupa konstruksi sumuran vertical yang mencapai tanah keras. Bilamana bangunan terletak pada tanah yang berpasir dan letak tanah keras pada lapisan yang dalam, maka tipe pondasi ini perlu dipertimbangkan. Dengan kata lain sumuran sebenarnya merupakan kolom pada sub struktur yang berfungsi mendukung beban dari upper struktur dan melaluinya beban akan disalurkan ke tanah.
 
'''Pondasi caisson'''; yaitu macam pondasi dalam yang mempunyai diameter tiang yang besar.Pondasi yang berupa konstruksi sumuran vertical yang mencapai tanah keras. Bilamana bangunan terletak pada tanah yang berpasir dan letak tanah keras pada lapisan yang dalam, maka tipe pondasi ini perlu dipertimbangkan. Dengan kata lain sumuran sebenarnya merupakan kolom pada sub struktur yang berfungsi mendukung beban dari upper struktur dan melaluinya beban akan disalurkan ke tanah.
  
[[File:Pondasi_tiang-pancang.jpg/120px-Pondasi_tiang-pancang.jpg]]
+
[[File:Pondasi_tiang-pancang.jpg]]
  
 
Dengan pertimbangan kecocokan tipe pondasi dengan rumah yang akan dibangun, kepraktisan dan waktu pengerjaan maka dipilih jenis pondasi dangkal (shallow footing) yang berupa pondasi tapak (square footing) atau yang umum dikenal sebagai pondasi cakar ayam.
 
Dengan pertimbangan kecocokan tipe pondasi dengan rumah yang akan dibangun, kepraktisan dan waktu pengerjaan maka dipilih jenis pondasi dangkal (shallow footing) yang berupa pondasi tapak (square footing) atau yang umum dikenal sebagai pondasi cakar ayam.

Revision as of 15:18, 24 February 2019

Desain Rumah 2 Lantai

Semakin tingginya harga tanah pada saat ini, menyebabkan developer memperkecil luasan tanah maupun bangunan agar harga tetap dapat dijangkau konsumen. Ketika konsumen merasa tempat huniannya semakin sempit dengan bertambahnya jumlah keluarga maka dengan luas tanah yang terbatas pilihan yang dapat dilakukan adalah membangun rumah secara vertikal. Namun dalam memutuskan membangun rumah 2 lantai atau lebih, perlu mempertimbangkan histori tanah apakah tanah tersebut tanah bekas timbunan atau tidak. Pertimbangan ini diperlukan untuk mendesain pondasi.

Pondasi

Pondasi adalah suatu konstruksi pada bagian dasar struktur bangunan (sub-structure) yang berfungsi meneruskan beban dari bagian atas struktur bangunan (upper-structure) ke lapisan tanah yang berada di bagian bawahnya tanpa mengakibatkan keruntuhan geser tanah, dan penurunan (settlement) tanah/ Pondasi yang berlebihan. Karena kekuatan dari sub-struktur ini tergantung pada karakteristik tanah pendukung dan pengaruh dari super-struktur, maka struktur pondasi dan lapisan tanah harus diperhitungkan sebagai satu kesatuan. Adapun beberapa pengertian pondasi dalam kontruksi, antara lain :

1. Suatu badian konstruksi bangunan yang memiliki fungsi untuk memindahkan beban/bobot/gaya yang ditimbulkan oleh bangunan yang ada diatasnya kedalam tanah.

2. Bagian bangunan yang menghubungkan bangunan tersebut dengan tanah, dimana tanah harus menerima beban dari bangunan tersebut (beban mati dan beban hidup) dan tugas pondasi untuk membagi beban itu sehingga tekanan tanah yang diizinkan (daya dukung) tidak terlewati.

3. Konstruksi yang diperhitungkan sedemikian rupa sehingga dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendiri dan menghindari penurunan bangunan yang tidak merata.

Berdasarkan letak dan posisinya, pondasi digolongkan menjadi 2 jenis :

a. Pondasi dangkal (shallow footing) yang berupa :

Pondasi tapak (square footing). Dimana beban yang disalurkan disebarkan melalui lebar telapak pondasi. Dimana intensitas beban yang diteruskan ketanah haruslah lebih kecil dari daya dukung tanah yang diijinkan.

Cakar Ayam.JPG

Pondasi menerus (continous footing). Dapat digunakan pada tanah yang seragam. Ciri-ciri Pondasi menerus adalah :

• Ukuran sama besar dan terletak pada kedalaman yang sama;

• Dipasang di bawah seluruh dinding penyekat dan kolom;

• Biasanya digunakan sebagai pondasi bangunan tidak bertingkat;

• Untuk tanah lembek, dibuat dari sloof memanjang bagian bawah diperlebar menjadi pelat.

Pondasi Menerus.jpg

Pondasi Setempat. Dibuat pada bagian yg terpisah (di bawah kolom pendukung/kolom struktur), tiang, dsb), juga biasa digunakan pada konstruksi bangunan kayu di daerah rawa-rawa. Pada bangunan sementara sering juga digunakan penumpu batu alam massif yang bertarah dan diletakkan di atas permukaan tanah yang diratakan.

Pondasi Setempat.jpg

b. Pondasi Dalam (Deep Footing), yang antara lain :

Pondasi tiang pancang. Beban dan bobot disalurkan dengan mekanisme pergeseran antara tanah dan pondasi (tiang), dan dukungan dari lapisan tanah keras pada kedalaman tertentu. Pile adalah komponen penerus beban yang berbentuk panjang dan vertical. Pile dapat terbuat dari bahan kayu, besi/baja, beton atau kombinasi diantaranya, tergantung dari berat beban yang dipikul.

Pondasi caisson; yaitu macam pondasi dalam yang mempunyai diameter tiang yang besar.Pondasi yang berupa konstruksi sumuran vertical yang mencapai tanah keras. Bilamana bangunan terletak pada tanah yang berpasir dan letak tanah keras pada lapisan yang dalam, maka tipe pondasi ini perlu dipertimbangkan. Dengan kata lain sumuran sebenarnya merupakan kolom pada sub struktur yang berfungsi mendukung beban dari upper struktur dan melaluinya beban akan disalurkan ke tanah.

Pondasi tiang-pancang.jpg

Dengan pertimbangan kecocokan tipe pondasi dengan rumah yang akan dibangun, kepraktisan dan waktu pengerjaan maka dipilih jenis pondasi dangkal (shallow footing) yang berupa pondasi tapak (square footing) atau yang umum dikenal sebagai pondasi cakar ayam.

Pondasi cakar ayam akan didesain dengan angka keamanan Fs, yang besarnya sekitar 3 digunakan untuk menghitung daya dukung yang diijinkan untuk tanah di bawah pondasi. Beban mati dan beban hidup di atas permukaan tanah, W(D+L) ; berat pondasi itu sendiri WF, dan berat tanah yang terletak tepat di atas pondasi Ws. Dari poin-poin diatas maka beberapa batasan kriteria desain ditetapkan, antara lain :

1. Luas bangunan 2 x 38m2

2. 9 titik pondasi dengan jarak 3 meter

3. Daya dukung tanah yang diijinkan qijin = 100 kN/m2

4. Tipe beton K250 dengan tekanan ijin 225kg/cm2 dengan berat 2330kg/m3

5. Beban pondasi itu sendiri (WF) diestimasi dari asumsi ukuran awal pondasi dengan ukuran berikut :

WF = berat jenis beton x volume beton

Dengan asumsi awal Y = 30 cm maka

= 2330 kg/m3 x (0,6x0,6x0,3xm3)

= 251,64 kg