Difference between revisions of "S.ichwan"
(→Pertemuan kedua 10/02/2020) |
(→Pertemuan kedua 10/02/2020) |
||
Line 46: | Line 46: | ||
=='''Pertemuan kedua''' 10/02/2020== | =='''Pertemuan kedua''' 10/02/2020== | ||
− | + | ==Materi Pertemuan Kedua== | |
− | + | Definisi dari kata: | |
+ | |||
+ | '''1. Analisis''' yang merupakan bentuk tidak baku dari kata “'''analisa'''” disepakati dalam diskusi dikelas bersama rekan-rekan adalah suatu proses penyelidikan yang memuat sejumlah kegiatan untuk memecahkan masalah dengan dikaji sebaik-baiknya menggunakan pemikiran yang terstruktur. | ||
+ | |||
+ | '''2. Analisa menurut Pak DAI''' (dosen Komputasi teknik) adalah suatu aktivitas untuk mendapatkan langkah-langkah solusi, sehingga output dari sebuah analisa adalah prosedur pemecahan masalah. | ||
+ | |||
+ | '''3. Metode pengambilan data dalam komputasi:''' | ||
+ | |||
+ | '''a. Stokastik''' disebut juga model probabilistik peluang dari masing-masing kejadian benar-benar dihitung, contohnya adalah pengambilan data dengan statistik. | ||
+ | menyusun sebuah model stokastik cenderung lebih sulit dari model deterministik | ||
+ | Ciri stokastik: nilai parameternya tidak tentu (ketidakpastian nilai parameter) dan time-variant. | ||
+ | |||
+ | '''b. Deterministik''': pengambilan data dengan pendekatan teori (misal: Laplace, Finite element dll) | ||
+ | Ciri: nilai-nilai parameternya tertentu/pasti dan time-inveriant | ||
+ | |||
+ | |||
+ | ==Sinopsis "Tugas akhir"== | ||
+ | |||
+ | Judul : '''ANALISA LAJU KOROSI-EROSI MATERIAL STAINLESS STEEL 304 PADA ALIRAN HCL 0,5 M DENGAN METODE THIN LAYER ACTIVATION (TLA)''' | ||
+ | |||
+ | Aktivasi Lapisan Tipis (Thin Layer Activation (TLA)) merupakan suatu metode pengukuran dan pemantauan degradasi material baik berupa pengausan maupun abarasi dengan pemanfaatan energi nuklir dan merupakan metode pengujian tak merusak atau NDT (Non Distructive Test) yang dapat mengukur dengan ketelitian tinggi dalam waktu singkat. Korosi erosi merupakan korosi akibat dari aliran fluida. Korosi erosi pada instalasi perpipaan distribusi fluida dapat menyebabkan kebocoran sehingga akan mengakibatkan kerugian. | ||
+ | |||
+ | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya laju erosi pada permukaaan (bagian dalam_inner diameter) suatu material pipa yang terdapat aliran fluid didalamnya untuk mendapatkan estimasi waktu kapan kerusakan itu akan terjadi, sehingga dapat dilakukan upaya antisipasi sebelum kerusakan itu benar-benar terjadi. | ||
− | |||
Penelitian ini menggunakan alat simulasi aliran tertutup dengan material sample material pipa berupa Stainless Steel (SS 304) dan Asam klorida (HCl) dengan konsentrasi 0,5M sebagai fluida alirnya. Sample SS 304 diaktivasi menggunakan mesin siklotron sehingga didapatkan sample SS 304 yang aktif (bersifat radio aktif) dengan nilai aktivitas (A) tertentu kemudian diinstall pada simulator. Experiment selama beberapa waktu (2, 4 dan 6 jam), kemudian diukur tingkat aktivitasnya dan dihitung besarnya penurunan aktivitas yang terjadi. | Penelitian ini menggunakan alat simulasi aliran tertutup dengan material sample material pipa berupa Stainless Steel (SS 304) dan Asam klorida (HCl) dengan konsentrasi 0,5M sebagai fluida alirnya. Sample SS 304 diaktivasi menggunakan mesin siklotron sehingga didapatkan sample SS 304 yang aktif (bersifat radio aktif) dengan nilai aktivitas (A) tertentu kemudian diinstall pada simulator. Experiment selama beberapa waktu (2, 4 dan 6 jam), kemudian diukur tingkat aktivitasnya dan dihitung besarnya penurunan aktivitas yang terjadi. | ||
− | |||
− | |||
+ | Pengukuran laju erosi menggunakan metode perbandingan senilai, yaitu penurunan aktivitas radio aktif sebanding dengan banyaknya partikel dari sampel material pipa (SS 304) yang tergradasi (tererosi). Dengan bantuan suatu formula/rumusan untuk menghitung aktivitas dan faktor koreksi dari umur paruh (T) suatu unsur, maka didapatkan nilai penurunan aktivitas dari sample SS 304 tersebut. | ||
+ | |||
+ | Berdasarkan penurunan aktivitas tersebut maka dapat dihitung besarnya degradasi yang terjadi selama rentang waktu percobaan sehingga dapat diketahui laju erosi yang terjadi. | ||
+ | |||
+ | |||
+ | ==Sinopsis "Tugas akhir berkaitan dengan komputasi teknik"== | ||
+ | |||
+ | Di dalam tugas akhir saya tentang laju korosi erosi dengan TLA terdapat beberapa perhitungan menggunakan perhitungan sederhana: | ||
+ | |||
+ | 1.Menghitung penurunan tingkat aktivitas radio aktif akibat faktor waktu paruh. | ||
+ | |||
+ | 2.Menghitung penurunan tingkat aktivitas radio aktif karena erosi. | ||
− | + | 3.Menghitung laju korosi erosi yang terjadi. |
Revision as of 21:37, 14 February 2020
Contents
Data diri
Nama : Syefudin Ichwan
Nama Pangggilan : Iwan
NPM : 1806155371
Jurusan : Teknik Mesin
Peminatan : Perancangan dan Manufaktur Produk
Komputasi Teknik
Assalamualaikum wr wb.
Komputasi teknik menurut sepemahaman saya adalah sebuah metode atau cara untuk menghitung suatu problem dalam dunia teknik menggunakan bantuan komputer, pada pembelajaran yang telah lalu (yang pernah saya pelajari) saya pernah belajar menggunakan progam Turbo pascal dalam merumuskan sebuah formula untuk kemudiaan digunakan dalam menghitung suatu problem pada perhitungan kekuatan bahan pada suatu desain konstruksi, selain itu untuk sekarang ini saya lebih sering menggunakan tool berupa MS.Excel untuk membantu melakukan perhitungan-perhitungan teknik.
Perkuliahan Perdana Komputasi Teknik
TUJUAN dari pembelajaran Komputasi Teknik meliputi:
1. Memahami prinsip dan konsep-konsep pada komputasi teknik seperti : Error, Akurasi, Presisi, Iterasi dan lainnya.
2. Mampu menerapkan prinsip an konsep-konsep tersebut
3. Mengenal diri sendiri agar menjadi bermutu (quality=comfirmed with standard)
Sebuah proses komputasi tentunya memerlukan adanya INPUT untuk kemudian dilakukan suatu PROSES yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu OUTPUT. Melalui mata kuliah komputasi teknik yang diajarkan oleh Bapak Dr. Ahmad Indra Siswantara (Pak DAI) ini, saya berharap dapat belajar suatu metode dalam penyelesaian permasalahan yang berhubungan dengan komputasi, sehingga diakhir pembelajaran nanti saya dapat menerapknya untuk melakukan perhitungan-perhitungan dunia teknik secara lebih luas sesuai dengan bidang peminatan saya khususnya dan penerapan secara umum ditempat kerja saya. demikian yang dapat saya sampaikan, terimakasih.
wassalamualaikum wr wb.
Pertemuan kedua 10/02/2020
Materi Pertemuan Kedua
Definisi dari kata:
1. Analisis yang merupakan bentuk tidak baku dari kata “analisa” disepakati dalam diskusi dikelas bersama rekan-rekan adalah suatu proses penyelidikan yang memuat sejumlah kegiatan untuk memecahkan masalah dengan dikaji sebaik-baiknya menggunakan pemikiran yang terstruktur.
2. Analisa menurut Pak DAI (dosen Komputasi teknik) adalah suatu aktivitas untuk mendapatkan langkah-langkah solusi, sehingga output dari sebuah analisa adalah prosedur pemecahan masalah.
3. Metode pengambilan data dalam komputasi:
a. Stokastik disebut juga model probabilistik peluang dari masing-masing kejadian benar-benar dihitung, contohnya adalah pengambilan data dengan statistik. menyusun sebuah model stokastik cenderung lebih sulit dari model deterministik Ciri stokastik: nilai parameternya tidak tentu (ketidakpastian nilai parameter) dan time-variant.
b. Deterministik: pengambilan data dengan pendekatan teori (misal: Laplace, Finite element dll) Ciri: nilai-nilai parameternya tertentu/pasti dan time-inveriant
Sinopsis "Tugas akhir"
Judul : ANALISA LAJU KOROSI-EROSI MATERIAL STAINLESS STEEL 304 PADA ALIRAN HCL 0,5 M DENGAN METODE THIN LAYER ACTIVATION (TLA)
Aktivasi Lapisan Tipis (Thin Layer Activation (TLA)) merupakan suatu metode pengukuran dan pemantauan degradasi material baik berupa pengausan maupun abarasi dengan pemanfaatan energi nuklir dan merupakan metode pengujian tak merusak atau NDT (Non Distructive Test) yang dapat mengukur dengan ketelitian tinggi dalam waktu singkat. Korosi erosi merupakan korosi akibat dari aliran fluida. Korosi erosi pada instalasi perpipaan distribusi fluida dapat menyebabkan kebocoran sehingga akan mengakibatkan kerugian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya laju erosi pada permukaaan (bagian dalam_inner diameter) suatu material pipa yang terdapat aliran fluid didalamnya untuk mendapatkan estimasi waktu kapan kerusakan itu akan terjadi, sehingga dapat dilakukan upaya antisipasi sebelum kerusakan itu benar-benar terjadi.
Penelitian ini menggunakan alat simulasi aliran tertutup dengan material sample material pipa berupa Stainless Steel (SS 304) dan Asam klorida (HCl) dengan konsentrasi 0,5M sebagai fluida alirnya. Sample SS 304 diaktivasi menggunakan mesin siklotron sehingga didapatkan sample SS 304 yang aktif (bersifat radio aktif) dengan nilai aktivitas (A) tertentu kemudian diinstall pada simulator. Experiment selama beberapa waktu (2, 4 dan 6 jam), kemudian diukur tingkat aktivitasnya dan dihitung besarnya penurunan aktivitas yang terjadi.
Pengukuran laju erosi menggunakan metode perbandingan senilai, yaitu penurunan aktivitas radio aktif sebanding dengan banyaknya partikel dari sampel material pipa (SS 304) yang tergradasi (tererosi). Dengan bantuan suatu formula/rumusan untuk menghitung aktivitas dan faktor koreksi dari umur paruh (T) suatu unsur, maka didapatkan nilai penurunan aktivitas dari sample SS 304 tersebut.
Berdasarkan penurunan aktivitas tersebut maka dapat dihitung besarnya degradasi yang terjadi selama rentang waktu percobaan sehingga dapat diketahui laju erosi yang terjadi.
Sinopsis "Tugas akhir berkaitan dengan komputasi teknik"
Di dalam tugas akhir saya tentang laju korosi erosi dengan TLA terdapat beberapa perhitungan menggunakan perhitungan sederhana:
1.Menghitung penurunan tingkat aktivitas radio aktif akibat faktor waktu paruh.
2.Menghitung penurunan tingkat aktivitas radio aktif karena erosi.
3.Menghitung laju korosi erosi yang terjadi.