Difference between revisions of "Oimolala Putrawan"
Line 248: | Line 248: | ||
#menambahkan xawal besarkan delta h | #menambahkan xawal besarkan delta h | ||
print("waktu yang dibutuhkan", yinit,"sekon") | print("waktu yang dibutuhkan", yinit,"sekon") | ||
+ | |||
+ | == Pertemuan ke-10 6 November 2019 == | ||
+ | Pada pertemuan kali ini kita belajar bagaimana cara untuk berpikir dengan benar. metode numerik merupakan salah satu tools untuk membuat kita berpikir lebih baik. Pada kelas hari ini pak DAI menyampaikan pesan bahwa menyelesaikan masalah dimulai dengan mengetahui apa masalahnya terlebih dahulu, bukan hanya diketahui, ditanya, dijawan dan mencocokkan persamaan-persamaan yang ada.Kami diharapkan menjadi sarjana yang mampu merumuskan masalah ddan menyusun solusinya. Sebelum menyelesaikan suatu permaalahan dengan metode numerik, pertama-tama kita perlu memahami permasalahannya terlebih dahulu. Metode numerik sudah tersusun secara terstruktur dan dibukukan. namun karena perkembangan teknologi sangat cepat, metode numerik belum bisa untuk mengikuti perkembangan terhadap metode-metode baru yang ada seperti AI (artificial intelligence). menurut pak Dai, mengetahui masalah bukan hanya diketahui ini dan itu saja kemudian memasukkan kedalam persamaan yang sudah ada. Pekerjaan itu merupakan pekerjaan operator. Sebagai mahasiswa teknik mesin kita harus bisa merumuskan dan menyusun masalah menjadi suatu persamaan bukan hanya menerapkan persamaan-persamaan yang sudah ada. |
Revision as of 13:15, 17 December 2019
Assalamualaikum
Contents
Oimolala Putrawan
Nama : Oimolala Putrawan (Oi)
NPM : 1706036412
== Pertemuan Pertama ==
Hari/Tanggal : Rabu, 4 September 2019
Kenapa saya harus belajar kalkulus?
Saya belajar kalkulus untuk meningkatkan kemampuan bermatematika saya yang kelak berguna untuk memahami fenomena fisik yang terjadi. selain itu belajar kalkulus meningkatkan kemampuan berpikir dan pola pikir saya.
emas.ui.ac.id
Apa itu Python?
Python merupakan salah satu general purpose high-programing language, yang berarti memiliki sintaks yang mudah dimengerti oleh manusia. Diciptakan pertama kali oleh Guido von Rossum pada 1991. Python dengan bantuan beberapa libraries memiliki banyak kegunaan seperti web developing, scientific computing, sebagai scripting language pada software finite element method, dan yang paling menarik penggunaan python sebagai bahasa yang paling digunakan untuk artificial intelligence terutama pada machine learning.
Minggu 3
While Loop Fibonacci
a, b = 0, 1 while a< 100: print (a) a, b = b, a+b
For Loop Fibonacci
a, b = 0, 1 for i in range(0,100): print(a) a, b= b, a+b
Function Fibonacci
def fib(n): a = 0 b = 1 if n < 0: print("Incorrect input") elif n == 0: return a elif n == 1: return b else: for i in range(2,n): c = a + b a = b b = c return b
Submission Tugas
TUGAS 1
File:Tugas 1
TUGAS 2
Fibonacci with Python
File:Tugas 2 Function Approach
File:Tugas 2 Loop (while) Approach
File:Tugas 2 Loop (for) Approach
UTS [23 Oktober]
UTS [23 Oktober]
UTS
#cara 1 3A
mass1 = eval(input("Massa Benda 1 ? ")) #menginput m1 mass2 = eval(input("Massa Benda 2 ? "))#menginput m2 mass3 = eval(input("Massa Benda 3 ? ")) #meninput m3 mass4 = eval(input("Massa Benda 4 ? ")) g = eval(input("Gravitasi ? ")) #input g sinus@ = ((mass1+mass2+mass3)/mass4)#hitung sin theta T1 = mass1*sinus@*g #hitung T1 T2 = mass2*sinus@*g + T1 #hitung T2 T3 = mass3*sinus@*g + T2 #hitung T3 print("T1", T1) print("T2",T2) print("T3", T3) print("Sin theta = ", sinus@,"")
#cara 2
#Cara 2 m1 = eval(input("Massa Benda 1 ? ")) m2 = eval(input("Massa Benda 2 ? ")) m3 = eval(input("Massa Benda 3 ? ")) m4 = eval(input("Massa Benda 4 ? ")) g = eval(input("Gravitasi ? ")) sinusa = ((m1+m2+m3)/m4) Matrx=[[1,0,0,m1*sinusa*g],[1,1,0,(2*m1+m2)*sinusa*g],[2,1,1,((2*(2*m1+m2))+m3)*sinusa*g]] #Matrix yg mau di gauss def PrintMatrix(Matrix): #untuk print for i in range(len(Matrix)): for j in range(len(Matrix[i])): print(Matrix[i][j],end="\t") print() def MultiplyRow(Row,Scalar): #untuk kali for i in range(len(Row)): Row[i]=Row[i]*Scalar def AddRow(Matrix,RowNR1,RowNR2,multi=1): #untuk tambah for i in range(len(Matrix[RowNR2])): Matrix[RowNR2][i]+=Matrix[RowNR1][i]*multi def SwitchRow(Matrix,RowNR1,RowNR2): #untuk tukar bufrow=Matrix[RowNR1] Matrix[RowNR1]=Matrix[RowNR2] Matrix[RowNR2]=bufrow return 0 def ZeroRowsBelow(Matrix,RowNR,CollumnNR): #untuk menghindari eror 0 for i in range(len(Matrix)-RowNR-1): if not(Matrix[RowNR][CollumnNR]==0): AddRow(Matrix,RowNR,i+1+RowNR,-float(Matrix[i+1+RowNR][CollumnNR])/Matrix[RowNR][CollumnNR]) #print(i) def SolveMatrix(Matrix): #untuk mensolve #Bring To Row-Echelon Form for i in range(len(Matrex)): ZeroRowsBelow(Matrex,i,i) #Make Row-Echelon 1 for i in range(len(Matrex)): if not(Matrex[i][i]==0): MultiplyRow(Matrex[i],1./Matrex[i][i]) #diulang lagi for i in range(len(Matrex)): for j in range(i): if not(Matrex[i][i]==0): AddRow(Matrex,i,j,-float(Matrex[j][i])/Matrex[i][i]) def IsRRowEchelon(Matrix): #cek selsai for i in range(len(Matrix)): pos=[1,0] if not(Matrix[i][i] in pos): return 0 return 1 def CheckForEqualRows(Matrix):#cek nilai newlist=[] for i in Matrix: if i not in newlist: newlist.append(i) return newlist MatrixNew=[] for j in range(len(Matrex)): RowNew=[] for i in range(len(Matrex[j])): RowNew.append(Matrex[j][i]) MatrixNew.append(RowNew) Matrex=MatrixNew PrintMatrix(Matrex) print() while True: SolveMatrix(Matrex) Matrex=CheckForEqualRows(Matrex) if IsRRowEchelon(Matrex): break PrintMatrix(Matrex)#print matrix print("") print("Solusinya") print("T1 = ",Matrex[0][3]) print("T2 = ",Matrex[1][3]) print("T3 = ",Matrex[2][3]) print("Sin Theta = ",Matrex[0][3]/(m1*g))
3B
cd=eval(input("drag coefficient: ")) #input coef drag Vawal=0 #kondisi diam m=eval(input("mass (kg): ")) #massa a=eval(input("acceleration (m/s^2): ")) #perc Vakhir=eval(input("top speed (m/s): ")) #vtop fdrag=(cd*Vakhir**(3/2))/m #gayagesek Ftotal=a-fdrag Atotal = Ftotal #dibagi m t=(Vakhir-Vawal)/Atotal #hitung waktu print("Waktu untuk mencapai Vakhir: ",t, "detik")
Video Muhasabah
Tugas 30 Oktober 2019 def derivative_velocity(acc, vfinal): #Function return (9.8*sina-(1/2)*(1/m)*(cd)**(3/2)-miu*9.8) cd=eval(input("drag coefficient: ")) #input coef drag miu = eval(input("friction coef: ")) Vinitial=0 #stationary condition sina = 0.5 m=eval(input("mass (kg): ")) #mass accceleration=eval(input("acceleration (m/s^2): ")) #perc Vakhir=eval(input("top speed (m/s): ")) #vtop xawal = 0 #boundary condition x awal soal yinit = 0 #boundary condition y awal soal x = Vfinal #the asked x h = 1 #delta used number = (int)((x - xawal)/h) calculate the increment for i in range(1, angka + 1): k1 = h * Derivative_velocity(xawal, yinit) #runge kutta formula k2 = h * Derivative_velocity(xawal + 0.5 * h, yinit + 0.5 * k1) k3 = h * Derivative_velocity(xawal + 0.5 * h, yinit + 0.5 * k2) k4 = h * Derivative_velocity(xawal + h, yinit + k3) yinit = yinit + (1 / 6.0)*(k1 + 2 * k2 + 2 * k3 + k4) sum value of k1,k2,k3,k4 to the nwe y' and divide it xawal = xawal + h #sum xawal increase delta h print("time needed", yinit,"second")
Tugas [30 Oktober]
def TurunanKec(perc, vakir): #Fungsi
return (9.8*sina-(1/2)*(1/m)*(cd)**(3/2)-miu*9.8)
cd=eval(input("drag coefficient: ")) #input coef drag miu = eval(input("koef gesek: ")) Vawal=0 #kondisi diam sina = 0.5 m=eval(input("mass (kg): ")) #massa percepatan=eval(input("acceleration (m/s^2): "))
#perc
Vakhir=eval(input("top speed (m/s): "))
- vtop
xawal = 0 #boundary condition x awal soal yinit = 0 #boundary condition y awal soal x = Vakhir #nilai x yang ditanya h = 1 #delta yang digunakan angka = (int)((x - xawal)/h) #menghitung jumlah increment yg diperlukan for i in range(1, angka + 1):
k1 = h * TurunanKec(xawal, yinit) #rumus runge kutta k2 = h * TurunanKec(xawal + 0.5 * h, yinit + 0.5 * k1) k3 = h * TurunanKec(xawal + 0.5 * h, yinit + 0.5 * k2) k4 = h * TurunanKec(xawal + h, yinit + k3) yinit = yinit + (1 / 6.0)*(k1 + 2 * k2 + 2 * k3 + k4) #menjumlahkan nilai k1,k2,k3,k4 ke y' yang baru dan membaginya xawal = xawal + h #menambahkan xawal besarkan delta h
print("waktu yang dibutuhkan", yinit,"sekon")
Pertemuan ke-10 6 November 2019
Pada pertemuan kali ini kita belajar bagaimana cara untuk berpikir dengan benar. metode numerik merupakan salah satu tools untuk membuat kita berpikir lebih baik. Pada kelas hari ini pak DAI menyampaikan pesan bahwa menyelesaikan masalah dimulai dengan mengetahui apa masalahnya terlebih dahulu, bukan hanya diketahui, ditanya, dijawan dan mencocokkan persamaan-persamaan yang ada.Kami diharapkan menjadi sarjana yang mampu merumuskan masalah ddan menyusun solusinya. Sebelum menyelesaikan suatu permaalahan dengan metode numerik, pertama-tama kita perlu memahami permasalahannya terlebih dahulu. Metode numerik sudah tersusun secara terstruktur dan dibukukan. namun karena perkembangan teknologi sangat cepat, metode numerik belum bisa untuk mengikuti perkembangan terhadap metode-metode baru yang ada seperti AI (artificial intelligence). menurut pak Dai, mengetahui masalah bukan hanya diketahui ini dan itu saja kemudian memasukkan kedalam persamaan yang sudah ada. Pekerjaan itu merupakan pekerjaan operator. Sebagai mahasiswa teknik mesin kita harus bisa merumuskan dan menyusun masalah menjadi suatu persamaan bukan hanya menerapkan persamaan-persamaan yang sudah ada.