Difference between revisions of "User:Wahyu Purnawirawan"
Line 83: | Line 83: | ||
[[File:240911 1D Element Bar Calculix.JPG|600px|thumb|center]] | [[File:240911 1D Element Bar Calculix.JPG|600px|thumb|center]] | ||
+ | |||
+ | =='''Konsep FE'''== d | ||
+ | Biasanya, kasus yang umum terjadi (realita) displacement bersifat non linear, sehingga perlu disederhanakan (discret > finite) | ||
+ | Matrix dihitung pada nodes > basic variable | ||
+ | Matrix local berlaku hanya untuk 1 node, sementara matrix global berlaku untuk keseluruhan node. | ||
+ | Gaya pada titik, tegangan pada permukaan. | ||
+ | Flux > masuknya volume/masa pada sistem, | ||
+ | pada region/bagian/descrete tidak akan terjadi overlaping |
Revision as of 11:08, 11 September 2024
Assalamu’alaikum, Halo ini adalah homepage saya…
DAI5 Framework
Berikut adalah tugas pertama pada perkuliahan Finite Element Multiphysics, yaitu menjelaskan pemahaman tentang DAI5 (suatu framework) untuk membantu menguraikan permasalahan dan menemukan solusi dari suatu fenomena /kasus. Agar lebih jelas, silahkan simak video Youtube berikut:
Simple Pipe Stress Modelling
Pada pertemuan kali ini dilakukan latihan simulasi pada struktur pipa sederhana dengan maksud mengetahui displacement dan stress yang terjadi pada struktur tersebut, dengan geometri dan spesifikasi yang diperoleh dari software Caesar II sebagaimana dapat dilihat pada gambar berikut:
DAI5 Framework digunakan untuk menguraikan permasalahan dan membuktikan hasilnya.
1.Intention dilakukan guna menetapkan maksud dan tujuan kita melakukan simulasi yaitu untuk mendapatkan gambaran apakah simulasi menunjukan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Kasus kali ialah membuktikan apakah struktur pipa yang mengalami gaya axial akan mengalami displacement terbesar pada titik dimana beban/sumber gaya berasal, sementara stress terbesar akan terjadi pada pangkal pipa ditahan.
2.Initial Thinking dilakukan dengan menentukan design/bentuk objek berupa geometri dan dimensi Modelling dilakukan menggunakan software solidworks untuk mendapatkan 3D Model.
3.Idealization dilakukan dengan merancang model mendekati dengan kondisi yang sebenarnya, dilengkapi dengan asumsi, gambar dan geometry rancangan serta lingkup/cakupan kondisi.
Pada kasus Axial Buried Pipe Displacement diketahui pipa yang digunakan memiliki panjang 4 meter, diamter 6in, wallthickness 10s, Temperatur operasi 120F, Temperatur design 150F, pressure operation 130lb/sq.in dan pressure design 270/sq.in dengan material yang digunakan ialah A312 304L (stainless steel).
Setelah diperoleh model, langkah selanjutnya ialah membangun asumsi untuk menyederhanakan kasus, diantaranya: • Properties material homogen sepanjang pipa; • Arah gaya yang bekerja lurus/sejajar dengan sumbu/tidak membentuk sudut dsb; • Beban yang bekerja adalah beban statik.
Dari batasan yang telah dibangun sebelumnya, selanjutnya ialah menetapkan beberapa boundary condition, seperti salah satu ujung pipa dalam kondisi ditahan/fix, sementara ujung lainnya mendapatkan beban tekan/tarik, dengan besaran dan arah gaya sejajar sumbu. Modelling dilakukan menggunakan software solidworks untuk mendapatkan 3D Model. Sebagaimana dapat dilihat pada gambar berikut.
4.Instruction set merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan melalui software yang telah dipilih. Dari model yang sudah dibangun, kemudian dilakukan simulasi model menggunakan software Ansys. Tahapan dilakukan sebagaimana yang telah diuraikan pada proses idealization. Salah satu ujung pipa merupakan fixed support, sementara ujung lainnya merupakan titik dimana gaya external bekerja, sebagaimana dapat dilihat pada gambar berikut:
Setelah memasukan berbagai parameter yang telah ditentukan pada tahap initial thinking sebelumnya, program kemudian dapat dijalankan, sehingga didapatkan hasil sebagai berikut.
Dari simulasi yang dilakukan, dapat dilihat bahwa displacement terbesar terjadi pada ujung pipa dimana external force diberikan (3.0369e-006 m). Warna pada pipa menunjukkan besar perpindahan (displacement), di mana warna merah menunjukkan perpindahan terbesar dan biru menunjukkan perpindahan terkecil. Nilai maksimum sekitar 3.0369e-006 m dan nilai minimum sekitar 1.5182e-006 m.
Pertanyaan Apakah posisi displacement terbesar selalu bertolak belakang dengan posisi stress maksimum? apa yang mempengaruhinya dan bagaimana hubungan keduanya?
1D Element Bar Analisis
Pada pertemuan selanjutnya mencoba menggunakan software calculix (Freecad) untuk menyelesaikan kasus sederhana berupa 1D Element Bar. Dengan beberapa parameter masukan yang diantaranya yaitu:
Panjang Batang = 100 mm
Luas penampang = 150 mm^2
Load = 1000 N
Modulus Young = 200kPa
Salah satu ujung batang fix, sementara ujung batang lainnya ditarik dengan gaya external sebesar 1000N. Hasil displacement dan model dapat dilihat pada gambar berikut:
==Konsep FE== d Biasanya, kasus yang umum terjadi (realita) displacement bersifat non linear, sehingga perlu disederhanakan (discret > finite) Matrix dihitung pada nodes > basic variable Matrix local berlaku hanya untuk 1 node, sementara matrix global berlaku untuk keseluruhan node. Gaya pada titik, tegangan pada permukaan. Flux > masuknya volume/masa pada sistem, pada region/bagian/descrete tidak akan terjadi overlaping