Difference between revisions of "Muhasabah Diri - Athena Anatolia Firdauzi"
Line 12: | Line 12: | ||
3. Tertinggal pelajaran | 3. Tertinggal pelajaran | ||
− | Tititp absen akan membuat mahasiswa tertinggal dalam hal pelajaran, dan membuat kehilangan ilmu yang harusnya didapatkan. | + | Tititp absen'''Bold text''' akan membuat mahasiswa tertinggal dalam hal pelajaran, dan membuat kehilangan ilmu yang harusnya didapatkan. |
4. Sebuah kemudharatan | 4. Sebuah kemudharatan | ||
Line 23: | Line 23: | ||
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” [Al-Ma’idah : 2] | “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” [Al-Ma’idah : 2] | ||
− | [[Athena Anatolia Firdauzi]] | + | kembali ke halaman awal: [[Athena Anatolia Firdauzi]] |
Revision as of 12:49, 22 March 2019
Assalamualaikum wr.wb perkenalkan nama saya Athena Anatolia Firdauzi, mahasiswi Teknik Mesin angkatan 2017. Pada pertemuan ke 6 hari ini, oleh Pak Dai kami diberikan muhasabah, atau waktu untuk mengevaluasi diri. Pertama pada fenomena titip absen yang marak sekali terjadi pada kalangan mahasiswa.
Pada fenomena titip absen, sudah menjadi budaya yang salah karena:
1. Membuat rasa malas bertambah
Mahasiswa adalah agen pengubah bangsa. Mahasiswa harus memiliki sifat jujur, asil, berani dan pekerja keras. Dengan menitip absen, berarti kita telah melakukan hal yang tidak baik. Ketidakjujuran yang kecil akan membuat ketidakjujuran yang lebih besar.
2. Kemunduran moral bangsa
3. Tertinggal pelajaran
Tititp absenBold text akan membuat mahasiswa tertinggal dalam hal pelajaran, dan membuat kehilangan ilmu yang harusnya didapatkan.
4. Sebuah kemudharatan
Perilaku titip absen masuk ke dalam perbuatan berbohong dan tidak jujur, perbuatan yang rugi karena ilmu tidak dapat, malah mendapat dosa. Dan bentuk pertanggung jawabannya adalah kepada Allah SWT. Seperti hadits dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu'ahu bahwasannya Rasulullah Shallahllahu 'alayhi wasallam bersabda :
“Sesungguhnya kejujuran itu membawa kepada kebaikan, dan kebaikan menghantarkan ke dalam surga. Tidaklah seseorang berbuat jujur hingga Allah mencatatnya sebagai orang yang selalu jujur. Dan berbohong itu membawa kepada kejelekan, dan kejelekan itu menghantarkan ke dalam neraka. Sungguh seseorang terbiasa bohong hingga Allah mencatatnya sebagai seorang pembohong.” (HR. Bukhari no. 6094, Muslim no. 2607)
Maka dari itu, alangkah baiknya kita jika tolong menolong dalam berbuat kebaikan, seperti yang dijelaskan dalam surah Al Maidah : 2 “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” [Al-Ma’idah : 2]
kembali ke halaman awal: Athena Anatolia Firdauzi