Difference between revisions of "Dwiki Prasetyo"
(Resume kelas Komputasi Teknik tanggal 4 Februari 2019) |
|||
Line 21: | Line 21: | ||
Infinite atau yang biasa kita kenal dengan bentuk angka delapan dengan arah horizontal (∞), memiliki sebuah makna yaitu “sesuatu yang tak terbatas”. Awal mula infinite pertama kali dikemukakan oleh Anaximander, seorang filsuf dari Yunani pra-Socrates yang tinggal di Miletus. Lalu kemudian arti kata infinite tersebut dikembangkan lebih lanjut kedalam matematika dimana pada teks matematika india Surya Prajnapti (C abad SM 3-4) mengklasifikasikan bilangan menjadi tiga set, yaitu: | Infinite atau yang biasa kita kenal dengan bentuk angka delapan dengan arah horizontal (∞), memiliki sebuah makna yaitu “sesuatu yang tak terbatas”. Awal mula infinite pertama kali dikemukakan oleh Anaximander, seorang filsuf dari Yunani pra-Socrates yang tinggal di Miletus. Lalu kemudian arti kata infinite tersebut dikembangkan lebih lanjut kedalam matematika dimana pada teks matematika india Surya Prajnapti (C abad SM 3-4) mengklasifikasikan bilangan menjadi tiga set, yaitu: | ||
− | Dapat dihitung: terendah, menengah, dan tertinggi. | + | - Dapat dihitung: terendah, menengah, dan tertinggi. |
− | Tak terhitung: hampir tak terhitung, benar-benar tak terhitung, dan tak terhitung banyaknya. | + | - Tak terhitung: hampir tak terhitung, benar-benar tak terhitung, dan tak terhitung banyaknya. |
− | Tak terbatas: hampir tak terbatas, yang tidak terbatas, tak terhingga/ tak terbatas. | + | - Tak terbatas: hampir tak terbatas, yang tidak terbatas, tak terhingga/ tak terbatas. |
Pada pertemuan pertama kelas Komputasi Teknik tanggal 4 Februari 2019, kami berkesempatan untuk berdiskusi mengenai makna dari infinite tersebut bersama Pak DAI. Berdasarkan diskusi tersebut, saya lebih tersadarkan bahwa sesuatu yang ada di atas bumi dan di bawah langit ini memiliki ketidak terbatasannya sendiri, karena semua telah diciptakan dan diatur sedemikian rupa oleh Allah. Seperti pada saat kita lahir, kita tidak tahu apa yang telah terjadi di atas bumi ini. Dan begitu juga pada saat kita akan meninggalkan bumi ini pun kita tidak tahu kapan waktunya, namun yang pasti adalah waktu tersebut tidak akan berhenti dan terus berjalan karena waktu tersebut “tidak terbatas”. Pemahaman mengenai infinite tersebut juga dapat kita temukan saat kita berpikir bahwa “kenapa kita dilahirkan ke bumi ini?”, “bagaimana cara Allah memiliki rencana yang telah dirancang atas kehidupan kita?”, “apa yang dulu terjadi pada kehidupan yang ada di bumi ini sebelum kita dilahirkan?”. Berdasarkan pemikiran tersebut, makna infinite juga kita jumpai sebagai sesuatu yang ada diluar dari akal sehat manusia. Karena begitu dahsyatnya “sesuatu yang tak terbatas” tersebut yang diciptakan oleh Allah, sehingga kita tidak dapat menyelami maksud dari tujuan Allah kepada kita untuk terlahir ke bumi ini. Namun satu yang pasti, kita harus lebih mengenal diri dan berbuat baik kepada sesama kita untuk dapat hidup berdampingan satu sama lain dan meninggalkan kebaikan kita semasa hidup. | Pada pertemuan pertama kelas Komputasi Teknik tanggal 4 Februari 2019, kami berkesempatan untuk berdiskusi mengenai makna dari infinite tersebut bersama Pak DAI. Berdasarkan diskusi tersebut, saya lebih tersadarkan bahwa sesuatu yang ada di atas bumi dan di bawah langit ini memiliki ketidak terbatasannya sendiri, karena semua telah diciptakan dan diatur sedemikian rupa oleh Allah. Seperti pada saat kita lahir, kita tidak tahu apa yang telah terjadi di atas bumi ini. Dan begitu juga pada saat kita akan meninggalkan bumi ini pun kita tidak tahu kapan waktunya, namun yang pasti adalah waktu tersebut tidak akan berhenti dan terus berjalan karena waktu tersebut “tidak terbatas”. Pemahaman mengenai infinite tersebut juga dapat kita temukan saat kita berpikir bahwa “kenapa kita dilahirkan ke bumi ini?”, “bagaimana cara Allah memiliki rencana yang telah dirancang atas kehidupan kita?”, “apa yang dulu terjadi pada kehidupan yang ada di bumi ini sebelum kita dilahirkan?”. Berdasarkan pemikiran tersebut, makna infinite juga kita jumpai sebagai sesuatu yang ada diluar dari akal sehat manusia. Karena begitu dahsyatnya “sesuatu yang tak terbatas” tersebut yang diciptakan oleh Allah, sehingga kita tidak dapat menyelami maksud dari tujuan Allah kepada kita untuk terlahir ke bumi ini. Namun satu yang pasti, kita harus lebih mengenal diri dan berbuat baik kepada sesama kita untuk dapat hidup berdampingan satu sama lain dan meninggalkan kebaikan kita semasa hidup. | ||
Karena pada dasarnya kehidupan kita ini adalah seperti analogi “kereta kehidupan”, dengan stasiun-stasiun pemberhentiannya, dengan perubahan rute perjalanannya, dan dengan peristiwa yang menyertainya. Kita mulai menaiki kereta ini ketika lahir ke dunia, dimana kedua orangtua kita yang memesankan tiket untuk kita. Kita menduga bahwa mereka akan selalu bersama kita, namun entah di stasiun mana orangtua kita akan turun dari kereta dan meninggalkan kita sendirian dalam perjalanan ini. Waktu terus berlalu, dan penumpang lain menaiki kereta yang sama dengan kita dan banyak diantara mereka merupakan orang yang berarti dalam kehidupan kita, pasangan, anak, teman-teman, dan orang yang kita sayangi. Namun kembali lagi, suatu saat mereka juga akan turun dari kereta ini selama perjalanan dan meninggalkan ruang kosong dalam kehidupan kita. Perjalaann kereta ini penuh suka, duka, tawa, dan canda selama perjalanan. Namun suatu misteri dalam perjalanan ini adalah kita tak tahu di stasiun mana kita akan turun dan meninggalkan kereta kita. Dan oleh karena itu kita harus berbuat baik senantiasa hingga “sesuatu yang tak terbatas” tersebut menyudahi perjalanan kita. | Karena pada dasarnya kehidupan kita ini adalah seperti analogi “kereta kehidupan”, dengan stasiun-stasiun pemberhentiannya, dengan perubahan rute perjalanannya, dan dengan peristiwa yang menyertainya. Kita mulai menaiki kereta ini ketika lahir ke dunia, dimana kedua orangtua kita yang memesankan tiket untuk kita. Kita menduga bahwa mereka akan selalu bersama kita, namun entah di stasiun mana orangtua kita akan turun dari kereta dan meninggalkan kita sendirian dalam perjalanan ini. Waktu terus berlalu, dan penumpang lain menaiki kereta yang sama dengan kita dan banyak diantara mereka merupakan orang yang berarti dalam kehidupan kita, pasangan, anak, teman-teman, dan orang yang kita sayangi. Namun kembali lagi, suatu saat mereka juga akan turun dari kereta ini selama perjalanan dan meninggalkan ruang kosong dalam kehidupan kita. Perjalaann kereta ini penuh suka, duka, tawa, dan canda selama perjalanan. Namun suatu misteri dalam perjalanan ini adalah kita tak tahu di stasiun mana kita akan turun dan meninggalkan kereta kita. Dan oleh karena itu kita harus berbuat baik senantiasa hingga “sesuatu yang tak terbatas” tersebut menyudahi perjalanan kita. | ||
Line 30: | Line 30: | ||
'''Bagaimana anda menjelaskan secara rasional atas pertanyaan berapa nilai (x2-1)/(x-1) jika x=1 ?''' | '''Bagaimana anda menjelaskan secara rasional atas pertanyaan berapa nilai (x2-1)/(x-1) jika x=1 ?''' | ||
− | + | ||
Dimana nilai dari x = 1 | Dimana nilai dari x = 1 | ||
Jika kita langsung memasukkan angka tersebut pada persamaan yang digunakan, maka hasil yang diperoleh adalah infinite atau tak terhingga karena 0 dibagi dengan 0 adalah tak terhingga. Namun kita dapat menyelesaikan persamaan tersebut dengan beberapa cara matematis. Menurut saya terdapat 3 cara untuk mengatasi persamaan tersebut, yaitu: | Jika kita langsung memasukkan angka tersebut pada persamaan yang digunakan, maka hasil yang diperoleh adalah infinite atau tak terhingga karena 0 dibagi dengan 0 adalah tak terhingga. Namun kita dapat menyelesaikan persamaan tersebut dengan beberapa cara matematis. Menurut saya terdapat 3 cara untuk mengatasi persamaan tersebut, yaitu: | ||
Line 41: | Line 41: | ||
x = 0.99999 | x = 0.99999 | ||
Sehingga dihasilkan: | Sehingga dihasilkan: | ||
− | + | ||
2. Menyederhanakan Bentuk persamaan | 2. Menyederhanakan Bentuk persamaan | ||
Menyederhanakan persamaan yang akan digunakan terlebih dahulu kemudian barulah dapat dimasukkan angkanya. Sehingga hasil yang diperoleh nantinya tidak akan menghasilkan angka tak terhingga. | Menyederhanakan persamaan yang akan digunakan terlebih dahulu kemudian barulah dapat dimasukkan angkanya. Sehingga hasil yang diperoleh nantinya tidak akan menghasilkan angka tak terhingga. | ||
− | + | ||
Sehingga dihasilkan: | Sehingga dihasilkan: | ||
f(1)=1+1=2 | f(1)=1+1=2 | ||
Line 51: | Line 51: | ||
3. Menurunkan Persamaan | 3. Menurunkan Persamaan | ||
Menurunkan persamaan yang digunakan terlebih dahulu sebelum melakukan subtitusi nilai 1 | Menurunkan persamaan yang digunakan terlebih dahulu sebelum melakukan subtitusi nilai 1 | ||
− | + | ||
Sehingga dihasilkan: | Sehingga dihasilkan: | ||
− |
Revision as of 11:31, 10 February 2019
Resume kelas Komputasi Teknik tanggal 4 Februari 2019
1. Pemahaman awal mengenai Komputasi Teknik, gambaran-gambaran mengenai matkul Komputasi Teknik.
2. Syarat yang harus dimiliki oleh seorang mahasiswa untuk dapat mengkuti kelas Komputasi Teknik adalah mahasiswa yang berakal, dimana dengan manusia yang berakal maka manusia tersebut dapat menyerap ilmu dengan baik. Akal manusia tersebut yang membedakan kita, sebagai mahkluk ciptaan Allah, dari mahkluk yang lainnya. Dimana kita dianugrahi oleh Allah sebuah akal untuk dapat berpikir dan bernalar di dalam kehidupan.
3. Setiap ilmu yang ada saat ini, pasti memiliki revisi atau pembaruan dari para penulisnya. Seperti yang kita ketahui dengan adanya “edisi” atau “versi”, memberikan sautu informasi bagi kita bahwa terjadi adanya penambahan atau pembaruan baik dari segi kesalahan ataupun juga dari ilmu yang baru dipahami. Sehingga terjadi pembaruan dan penyempurnaan pada bidang ilmu tersebut.
4. Objektivitas dengan mengikuti mata kuliah Komputasi Teknik ini adalah: - Agar kita dapat memahami lebih mendalam mengenai konsep algoritma, model, iterasi, dll. - Agar kita dapat lebih mengenal diri, dengan kita lebih mengenal diri maka kita dapat lebih melakukan introspeksi diri untuk menjadi lebih baik.
5. Bayangan tentang ilmu Koputasi Teknik yaitu, kita harus mengetahui konsep modelling ata computer modelling dengan parameter sebagai berikut: - Software : Aplikasi yang kita gunakan - Hardware : Perangkat fisik yang kita gunakan - Brainware : Kita sebagai user
Jelaskan konsep "Infinite"
Infinite atau yang biasa kita kenal dengan bentuk angka delapan dengan arah horizontal (∞), memiliki sebuah makna yaitu “sesuatu yang tak terbatas”. Awal mula infinite pertama kali dikemukakan oleh Anaximander, seorang filsuf dari Yunani pra-Socrates yang tinggal di Miletus. Lalu kemudian arti kata infinite tersebut dikembangkan lebih lanjut kedalam matematika dimana pada teks matematika india Surya Prajnapti (C abad SM 3-4) mengklasifikasikan bilangan menjadi tiga set, yaitu: - Dapat dihitung: terendah, menengah, dan tertinggi. - Tak terhitung: hampir tak terhitung, benar-benar tak terhitung, dan tak terhitung banyaknya. - Tak terbatas: hampir tak terbatas, yang tidak terbatas, tak terhingga/ tak terbatas. Pada pertemuan pertama kelas Komputasi Teknik tanggal 4 Februari 2019, kami berkesempatan untuk berdiskusi mengenai makna dari infinite tersebut bersama Pak DAI. Berdasarkan diskusi tersebut, saya lebih tersadarkan bahwa sesuatu yang ada di atas bumi dan di bawah langit ini memiliki ketidak terbatasannya sendiri, karena semua telah diciptakan dan diatur sedemikian rupa oleh Allah. Seperti pada saat kita lahir, kita tidak tahu apa yang telah terjadi di atas bumi ini. Dan begitu juga pada saat kita akan meninggalkan bumi ini pun kita tidak tahu kapan waktunya, namun yang pasti adalah waktu tersebut tidak akan berhenti dan terus berjalan karena waktu tersebut “tidak terbatas”. Pemahaman mengenai infinite tersebut juga dapat kita temukan saat kita berpikir bahwa “kenapa kita dilahirkan ke bumi ini?”, “bagaimana cara Allah memiliki rencana yang telah dirancang atas kehidupan kita?”, “apa yang dulu terjadi pada kehidupan yang ada di bumi ini sebelum kita dilahirkan?”. Berdasarkan pemikiran tersebut, makna infinite juga kita jumpai sebagai sesuatu yang ada diluar dari akal sehat manusia. Karena begitu dahsyatnya “sesuatu yang tak terbatas” tersebut yang diciptakan oleh Allah, sehingga kita tidak dapat menyelami maksud dari tujuan Allah kepada kita untuk terlahir ke bumi ini. Namun satu yang pasti, kita harus lebih mengenal diri dan berbuat baik kepada sesama kita untuk dapat hidup berdampingan satu sama lain dan meninggalkan kebaikan kita semasa hidup. Karena pada dasarnya kehidupan kita ini adalah seperti analogi “kereta kehidupan”, dengan stasiun-stasiun pemberhentiannya, dengan perubahan rute perjalanannya, dan dengan peristiwa yang menyertainya. Kita mulai menaiki kereta ini ketika lahir ke dunia, dimana kedua orangtua kita yang memesankan tiket untuk kita. Kita menduga bahwa mereka akan selalu bersama kita, namun entah di stasiun mana orangtua kita akan turun dari kereta dan meninggalkan kita sendirian dalam perjalanan ini. Waktu terus berlalu, dan penumpang lain menaiki kereta yang sama dengan kita dan banyak diantara mereka merupakan orang yang berarti dalam kehidupan kita, pasangan, anak, teman-teman, dan orang yang kita sayangi. Namun kembali lagi, suatu saat mereka juga akan turun dari kereta ini selama perjalanan dan meninggalkan ruang kosong dalam kehidupan kita. Perjalaann kereta ini penuh suka, duka, tawa, dan canda selama perjalanan. Namun suatu misteri dalam perjalanan ini adalah kita tak tahu di stasiun mana kita akan turun dan meninggalkan kereta kita. Dan oleh karena itu kita harus berbuat baik senantiasa hingga “sesuatu yang tak terbatas” tersebut menyudahi perjalanan kita.
Bagaimana anda menjelaskan secara rasional atas pertanyaan berapa nilai (x2-1)/(x-1) jika x=1 ?
Dimana nilai dari x = 1
Jika kita langsung memasukkan angka tersebut pada persamaan yang digunakan, maka hasil yang diperoleh adalah infinite atau tak terhingga karena 0 dibagi dengan 0 adalah tak terhingga. Namun kita dapat menyelesaikan persamaan tersebut dengan beberapa cara matematis. Menurut saya terdapat 3 cara untuk mengatasi persamaan tersebut, yaitu:
1. Menggunakan Limit Menggunakan Limit pada persamaan ini didasari pada nilai x=1 memiliki digit dibelakangnya sehingga hasil yang dihasilkan nantinya tidak seutuhnya adalah nol. Dimana dengan menggunakan limit, nilai yang digunakan adalah mendekati nilai 1. Sebagai contoh:
Dimana, x = 1.00001 x = 0.99999 Sehingga dihasilkan:
2. Menyederhanakan Bentuk persamaan
Menyederhanakan persamaan yang akan digunakan terlebih dahulu kemudian barulah dapat dimasukkan angkanya. Sehingga hasil yang diperoleh nantinya tidak akan menghasilkan angka tak terhingga.
Sehingga dihasilkan: f(1)=1+1=2
3. Menurunkan Persamaan Menurunkan persamaan yang digunakan terlebih dahulu sebelum melakukan subtitusi nilai 1
Sehingga dihasilkan: