Difference between revisions of "Rizki Ramadhan Siregar"
(→Pertemuan 1 (31/03/2020) : Analisis Laminar Flow menggunakan CFDSOF) |
(→Pertemuan 1 (31/03/2020) : Analisis Laminar Flow menggunakan CFDSOF) |
||
Line 56: | Line 56: | ||
[[File:excelCFDSOF12.jpg|500px|thumb|left|Data Excel Aliran Fluida]]<br/> | [[File:excelCFDSOF12.jpg|500px|thumb|left|Data Excel Aliran Fluida]]<br/> | ||
− | |||
Line 76: | Line 75: | ||
[[File:MeshCFD12.png|500px|thumb|left|Tampilan untuk mengatur mesh]] | [[File:MeshCFD12.png|500px|thumb|left|Tampilan untuk mengatur mesh]] | ||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
Line 93: | Line 95: | ||
'''Ketiga''',memasukkan data simulasi seperti properties dari fluida serta asumsi fluida dimana Inviscid , Incompressible, Steady-State, Laminar serta Subsonic | '''Ketiga''',memasukkan data simulasi seperti properties dari fluida serta asumsi fluida dimana Inviscid , Incompressible, Steady-State, Laminar serta Subsonic | ||
− | [[File:SimulationCFD12.png]] | + | [[File:SimulationCFD12.png|500px|thumb|left|Tampilan untuk mengatur properties fluida]] |
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
'''Keempat''',Jalankan CFD Solver .Setelah dijalankan, akan muncul grafik momentum residual terhadap waktu dimana diperoleh 65 iterasi | '''Keempat''',Jalankan CFD Solver .Setelah dijalankan, akan muncul grafik momentum residual terhadap waktu dimana diperoleh 65 iterasi | ||
− | [[File:GrafikResidualCFD12.png]] | + | [[File:GrafikResidualCFD12.png|500px|thumb|left|Grafik Momentum Residual terhadap Waktu]] |
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
'''Kelima''', Buka Paraview untuk melihat distribusi kecepatan(u) dan tekanan(p) sepanjang pipa. | '''Kelima''', Buka Paraview untuk melihat distribusi kecepatan(u) dan tekanan(p) sepanjang pipa. |
Revision as of 20:12, 31 March 2020
Biografi
Nama : Rizki Ramadhan Siregar
NPM : 1806233240
Tempat & Tanggal Lahir : Bengkulu, 4 Desember 2000
Jurusan : Teknik Mesin
Perkenalkan saya Rizki Ramadhan dari kota Bengkulu. Saat ini saya sedang saya berkuliah di Universitas Indonesia Jurusan Teknik Mesin angkatan 2018. Saya memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap perkembangan teknologi dan berorientasi terhadap masa depan. Berbekal Pengalaman dan pelajaran dalam dunia perkuliahan yang saya jalani saat ini, Insha Allah akan memberikan sebuah makna baru untuk kehidupan kedepan dan berguna bagi nusa dan bangsa (Aamiin)
Konsep Dasar
Pengertian Bilangan Reynolds
Bilangan Reynolds adalah perbandingan antara gaya inersia fluida dan gaya viskos yang terjadi pada fluida tersebut.Bilangan Reynolds merupakan bilangan tak berdimensi yang dapat membedakan suatu aliran itu dinamakan laminar, transisi atau turbulen.
Re = VD ρ/µ
Dimana :
V kecepatan (rata-rata) fluida yang mengalir (m/s)
D adalah diameter dalam pipa (m)
ρ adalah masa jenis fluida (kg/m3)
µ adalah viskositas dinamik fluida (kg/m.s) atau (N. det/ m2)
Viskositas
Viskositas fluida merupakan ukuran ketahanan sebuah fluida terhadap deformasi atau perubahan bentuk. Viskositas dipengaruhi oleh temperatur, tekanan, kohesi dan laju perpindahan momentum molekularnya. Viskositas zat cair cenderung menurun dengan seiring bertambahnya kenaikan temperatur hal ini disebabkan gaya – gaya kohesi pada zat cair bila dipanaskan akan mengalami penurunan dengan semakin bertambahnya temperatur pada zat cair yang menyebabkan berturunya viskositas dari zat cair tersebut.
Jenis Aliran pada Fluida
Terdapat setidaknya tiga jenis aliran pada fluida yaitu : 1.Laminar ; 2. Turbulen; 3. Transisi
1.Aliran Laminar
Aliran fulida dikatakan laminar jika memiliki Re(Reynolds Number)< 2100.Dalam aliran laminar ini viskositas berfungsi untuk meredam kecendrungan terjadinya gerakan relatif antara lapisan. Sehingga aliran laminar memenuhi hukum viskositas Newton
yaitu :
τ = µ du/dy
2.Aliran Turbulen
Aliran dimana pergerakan dari partikel – partikel fluida sangat tidak menentu karena mengalami percampuran serta putaran partikel antar lapisan, yang
mengakibatkan saling tukar momentum dari satu bagian fluida kebagian fluida yang lain dalam skala yang besar. Dalam keadaan aliran turbulen maka turbulensi yang terjadi membangkitkan tegangan geser yang merata diseluruh fluida sehingga menghasilkan kerugian – kerugian aliran.Pada Aliran ini biasanya memiliki Re > 4000.
3.Aliran Transisi
Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminar ke aliran turbulen.Memiliki Re: 2100-4000.
Pertemuan 1 (31/03/2020) : Analisis Laminar Flow menggunakan CFDSOF
Analisis yang dilakukan pada CFDSOF kali ini adalah analisis kecepatan(u) dan tekanan(p) fluida pada pipa sepanjang 1 meter dengan asumsi-asumsi yaitu: Inviscid , Incompressible, Steady-State,dan aliran Laminar.
Pertama-tama, menentukan kecepatan fluida(u) agar diperoleh aliran yang laminar. Pada perhitungan ini, Pak Edo sebagai pemateri sudah memberi excel yang sudah jadi sehingga kita dapat langsung memasukkan kecepatan yang kita inginkan. Diperoleh kecepatan fluida 0,01 m/s yang termasuk kedalam aliran laminar karena memiliki Re < 2100.
Kedua, memulai analisis menggunakan software CFD dengan membuat proyek dan case baru.Setelah itu memasukkan bentuk,dimensi,basis serta jumlah mesh yang akan dianalisis.Sumbu Z diabaikan karena analisis ini hanya untuk 2 Dimensi. Langkah ini dipandu oleh pak Edo sebagai pemateri
Ketiga,memasukkan data simulasi seperti properties dari fluida serta asumsi fluida dimana Inviscid , Incompressible, Steady-State, Laminar serta Subsonic
Keempat,Jalankan CFD Solver .Setelah dijalankan, akan muncul grafik momentum residual terhadap waktu dimana diperoleh 65 iterasi
Kelima, Buka Paraview untuk melihat distribusi kecepatan(u) dan tekanan(p) sepanjang pipa.