Difference between revisions of "Andi Cahyo Prasetyo Tri Nugroho"
Line 156: | Line 156: | ||
---- | ---- | ||
PR: buat optimasi biaya untuk desain rumah | PR: buat optimasi biaya untuk desain rumah | ||
− | + | RAB Rumah Tipe 45 dapat dilihat pada tabel berikut | |
[[File:RAB Rumah Andi 1.jpg]] | [[File:RAB Rumah Andi 1.jpg]] | ||
[[File:RAB Rumah Andi 2.jpg]] | [[File:RAB Rumah Andi 2.jpg]] | ||
− | |||
Denah Rumah seperti terlihat pada gambar berikut | Denah Rumah seperti terlihat pada gambar berikut | ||
− | |||
− | |||
[[File:Rumah Tipe 45 Andi.jpg]] | [[File:Rumah Tipe 45 Andi.jpg]] |
Revision as of 12:07, 20 February 2019
Nama : Andi Cahyo Prasetyo T.N NPM : 1806244332
Tugas Resume Kuliah Komputasi Teknik tanggal 4 Februari 2019 Dosen : Dr. Ahmad Indra Siswantara Panggilan : Pak DAI • Pertemuan pertama kelas komputasi teknik dimulai dengan pengantar tentang komputasi teknik Secara umum iIlmu komputasi adalah bidang ilmu yang mempunyai perhatian pada penyusunan model matematika dan teknik penyelesaian numerik serta penggunaan komputer untuk menganalisis dan memecahkan masalah-masalah ilmu (sains). Matematika sendiri bukanlah ilmu pasti tetapi rumus pendekatan dengan pembatasan tertentu sehingga dalam pemodelan matematis selalu ada kondisi batas untuk menemukan solusi suatu permasalahan misalnya untuk pembeban beam ada kondisi batas ∑ F = 0 dan lain sebagainya. Perntingnya komputasi terknik adalah untuk memecahkan permasalahan matematis yang rumit yang tidak bisa diselesaikan dengan pemodelan matematis biasa karena keterbatasan kemampuan menghitung sehingga diperlukan bantuan computer untuk menyelesaikan persamaan matematis yang rumit serta nilai yang sangat besar • Syarat untuk mengikuti kelas komputasi teknik adalah mahasiswa yang menggunakan akalnya, akal yang dimaksud adalah mampu berfikir secara logis dan selalu ingat dengan tuhan dan penciptaanNya tidak hanya dengan persepsi serta memiliki pengetahuan akan konsep dan kaidah yang relevan pada bidang teknik untuk dapat mendukung pembenaran dari suatu solusi permasalahan teknis.
• Penelitian-penelitian akan terus berkembang, sebagai contoh Hukum Newton pernah direvisi. Demikian dengan penulisan dalam sebuah buku, terdapat buku dengan edisi 1, edisi 2 dan edisi seterusnya karena dalam buku pasti suatu revisi/tambahan/pembaruan dari kesalahan-kesalahan yang didapatkan dari edisi sebelumnya. Dapat disimpulkan bahwa ilmu akan terus berkembang sesuai dengan perkembangan pemikiran manusia sehinga perlunya berakal agar ilmu yang berkembang dapat bermanfaat.
• Pak DAI menyimpulkan terdapat beberapa hal yang menghalangi manusia dari kebenaran, yaitu: (1) Kehormatan/kedudukan; (2) Materi, baik harta maupun ilmu; (3) Ikut-ikutan dan taklid buta, (4) Maksiat.
• Setelah mengikuti mata kuliah komputasi teknik, mahasiswa diharapkan memenuhi dua kriteria yang ditetapkan, yaitu (1) Memahami konsep dan kaidah dalam memodelkan permasalahan dengan komputasi teknik, flow-chart, dan matematika; (2) Menjadi lebih tahu siapa dirinya.
• Konsep Infinite, adalah konsep abstrak yang menjelaskan sesuatu yang tidak memiliki batas dan relevan di semua jenis angka, terutama matematika dan fisika. Infinity dalam bahasa Inggris diambil dari bahasa Latin infinitas,yang artinya “yang tanpa akhir“, dan juga bisa diartikan sebagai “tidak memiliki batas”, yang berasal dari kata apeiros (Yunani), yang berarti “tak berujung”. Infinite (tak berhingga) menurut beberapa filsuf Yunani seperti Pythagoras, Plato, dan Aristotle mengakui keberadaan dunia yang terbatas dan dapat diukur dengan bilangan yang natural. Namun Aristotle mengenali bahwa ada banyak hal yang seakan-akan bergerak menuju kepada ke-takterhingga-an, seperti waktu yang seolah tidak berujung. Karena itulah Aristotle memiliki sebuah pemikiran tentang sesuatu yang sifatnya “mungkin tak terbatas” (potentially infinite). Seperti pada garis bilangan misalnya, Aristotle melindungi a priori tentang dunia yang terbatas dengan menjelaskan bahwa garis bilangan itu terbatas, namun sifat garis bilangan itu sendiri memiliki “potensi untuk menjadi tak terbatas” karena tidak akan pernah ditemukan angka terakhir yang jelas dan pasti yang menutup garis bilangan. Plotinus merupakan pemikir setelah Plato, yang saya ketahui menjadi pemikir pertama yang menyebutkan ada “THE ONE” (baca: yang SATU) yang TUHAN yang tidak terhingga (infinite). Dia menyatakan bahwa SATU ini tidak pernah mengenal pengukuran ataupun pembatasan, SATU ini berada dalam ketidakterbatasan dalam apapun secara eksternal maupun internal, baik di dalam dirinya maupun di luar dirinya. Agustinus (St. Augustine) kemudian menyatakan hal ini lagi dengan pengertian Plotinus ini secara lebih mendalam dan menyatakan bahwa TUHAN bukan hanya tidak terbatas, melainkan ketidakterbatasan adalah merupakan diri TUHAN itu sendiri, ketidakterbatasan bukan merupakan kondisi atau situasi yang menyebabkan TUHAN ini tidak terbatas, tetapi ketidakterbatasan ini muncul dari dalam dirinya TUHAN yang tidak terbatas yang memiliki kesanggupan untuk memikirkan hal-hal yang tidak terbatas. • Pertanyaan, Jelaskan secara rasional bahwa (x^2-1)/(x-1) = … jika x = 1 Jawaban, Soal tersebut tidak dapat dikerjakan langsung karena apabila dimasukkan x=1, maka penyebutnya menjadi 0 dan y menjadi tidak dapat didefinisikan. Untuk menghindari hasil yang tidak terdefinisi, solusi penyelesaian dapat dilakukan dilakukan dengan (1) menyederhanakan bentuk persamaan kuadrat; (2) menurunkan persamaan; (3) menggunakan limit (dengan input angka diatas x=1,01/dibawahnya x=0,99)
DEFINISI MODEL
• Model adalah representasi dari sebuah situasi permasalahan (problem situation). Model dapat digunakan untuk menggambarkan (describe), menjelaskan (explain) atau untuk memperkirakan dan memproyeksikan (predict) karakteristik dan perilaku dari suatu sistem alami atau sistem buatan (man made))
• Model diperlukan karena:
- Eksperimen secara langsung mahal, sulit dan bahkan tidak mungkin.
- Memungkinkan proses analisis dan manipulasi.
PRINSIP DASAR PEMODELAN
1. Prinsip elaborasi
• Mulai dengan model yang simple (sederhana)
• Gunakan asumsi ketat dalam hal jumlah, sifat dan hubungan antar variabel.
• Asumsi harus konsisten, independen, ekuivalen dan relevan.
2. Prinsip analogi (prinsip synectics) • Pemecahan masalah dilakukan dengan mentransfer hukum, prinsip atau teori dari suatu fenomena atau sistem yang sudah dikenal/diketahui.
• Dengan analogi, dihasilkan kesetaraan (equivalence) dari kedua sistem (struktur atau perilaku)
3. Prinsip iteratif
• Pengembangan model adalah proses iteratif, bukan proses linear dan mekanistik.
• Tiga komponen utama prinsip ini adalah: - Pengembangan model awal - Model yang memadai - Tingkat kompleksitas yang diinginkan sebagai dasar penghentian proses iteratif.
KARAKTERISTIK MODEL YANG BAIK
1. Tingkat generalisasi yang tinggi
2. Transparansi, mekanisme yang jelas sehingga bisa diterangkan kembali
3. Potensial untuk dikembangkan menjadi model yang lebih kompleks
4. Peka terhadap perubahan asumsi
TUGAS SIMULASI PONDASI
A. Permasalahan
Sebuah pondasi rumah panggung dengan bahan beton diberikan gaya P seperti terlihat pada gambar dibawah ini
Berapa nilai tegangan yang terjadi pada pondasi?
B. Analisa awal Dalam penyelesaian yang akan dilakukan dapat didekati dengan teori tentang buckling/tekukan pada kolom yang diberikan beban. Pada soal ini diasumsikan bersesuaian dengan kasus kolom pendek dengan angka kelangsingan kurang dari 30 (λ = 30) beban yang terjadi murni disebabkan karena bekerjanya gaya aksial Dalam analisis digunakan sebagai variable tetap adalah beban aksial dan dimensi pondasi serta modulus elastisitas beton. Dari analisa awal tersebut, maka ditentukan asumsi kondisi permasalahan sebagai berikut : • Pondasi rumah panggung menerima beban sebesar 500 N (vertikal). • Kondisi tanah/ground sebagai tumpuan pondasi memiliki jenis tanah keras dengan asumsi daya dukung tanah diasumsikan sebesar 0,5 kg/cm • Material beton homogen • Pondasi berbentuk seperti potongan piramide sama kaki dengan sisi alas (a) dan sisi atas (b) serta tinggi h • Modulus elastisitas beton diasumsikan sebesar 20x109 Pa. Sehingga gambar skema menjadi sebagai berikut :
C. SIMULASI EES
Simulasi dengan software ESS adalah sebagai berikut :
"Perhitungan beban pondasi rumah panggung"
a=3 b=1 h=2
P=500 "beban pondasi, N" E= 20*10^9 "modulus elastisitas concrete, Pa,N/m^2"
n=21 {segment pondasi} posisi [1]=0 "dari bawah"
duplicate i=1,21
posisi [i+1]=posisi [i]+0.1 "perubahan posisis tinjauan pada 20 segment" tegangan [i]=(4*P*posisi [i])/(E*a*b) "tegangan tiap segment"
end.
Hasil simulasi dapat dilihat pada table berikut :
Kuliah Pertemuan ke 3 tgl : 18-2-2019
komputasi teknik meliputi : data-informasi-pengetahuan-ilmu-hikmah dalam mempelajari ilmu komputasi teknik dianalogikan dengan pancasila terutama sila ke 4
tahapan dalam komputasi teknik adalah : 1. analisis masalah (terstruktur&tidak terstruktur) - terbangun asumsi2 untuk langkah-langkah solusi 2. pemodelan(model matematis) 3. simulasi 4. cek hasil dengan verifikasi dan validasi
verifikasi : menguji apakah persamaan matematika yang kita gunakan untuk memecahkan permasalahan dapat menghasilkan solusi dengan benar sesuai teoritis validasi : apakah kita memecahkan persamaan yang benar dengan membandingkan hasil tersebut dengan kondisi aktual
5. solusi dan rekomendasi
PR: buat optimasi biaya untuk desain rumah RAB Rumah Tipe 45 dapat dilihat pada tabel berikut Denah Rumah seperti terlihat pada gambar berikut