Difference between revisions of "Timothy Felix Vickary Siallagan"
Line 1: | Line 1: | ||
− | |||
− | |||
− | + | == RESUME == | |
− | + | Dalam pertemuan pertama dalam kelas Komputasi Teknik, Dr. Ahmad Indra Siswantara memperkenalkan dirinya. Beliau mengutarakan panggilan yang sering ditujukannya, DAI menjadi nama panggilan dari seingkatan Dr. Ahmad Indra. Beliau menyatakan tujuan utama dari pembelajaran dalam kelas ini yaitu bagaimana mahasiswa mampu menerapkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi orang yang mengenal akan dirinya sendiri. | |
+ | Hal ini berkaitan dengan prasyarat personal beliau untuk masing-masing mahasiswa jika ingin mengikuti kelasnya, yaitu harus memiliki AKAL. Namun dalam diskusi mengenai akal cenderung satu arah, sehingga pak DAI menugaskan saya untuk menjadi moderator sementara. Saya pun memulai dengan pertanyaan, apa definisi dari akal? Apa gunanya akal? Apa yang membedakan pemakaian akal. Dari pertanyaan itu diskusi menjadi menarik dan jawaban-jawaban brilian pun bermunculan seperti 'akal adalah kemampuan untuk menklasifikasi sesuatu yang dianggap benar maupun salah' atau 'kemampuan untuk merencanakan atau merancang sebuah konsep atau ide di masa mendatang'. Kemudian beliau mengambil alih dan menyatakan bahwa akal sangatlah penting sehingga komputasi numerik tidak hanya sebagai nilai belaka pada pencapaian kurikulum yang berlaku. Ia mengibaratkan bagaimana seorang ilmuwan yang tidak bijaksana bisa menggadaikan ilmu relijiusnya oleh karena ilmu sains mampu memberikan jawaban yang lebih masuk logika. | ||
+ | Beliau melanjutkan untuk mengikut pelajaran ini setidaknya mahasiswa sudah dibekali dengan kemampuan aljabar, diferensial, integral, dalam studi sebelumnya untuk mampu mengoptimasi penyelesaian dari hasil studi kasus. Pak DAI mengibaratkan perhitungan stress dan strain melaui persamaan ΣF = 0 dan Dσ = 0. Memahami flowchart dan algoritma yang diperlukan dengan bantuan proses komputer maka penyelesaian terbaik dapat didapat dalam kurun waktu yang singkat. Melalui pengaplikasian kemampuan inilah nantinya banyak permasalahan, metode baru, maupun serapan cabang lain dapat diselesaikan. | ||
− | |||
− | |||
− | + | == KONSEP INFINIT == | |
− | + | Finit memiliki arti terbatas, maka infinit merupakan antonimnya yaitu tidak terbatas. Infinit bisa merujuk ke dalam dimensi ruang, waktu, energi, dan sistem matematis lainnya. Infinit menjadi abstrak karena tidak memiliki batasan yang relevan. Misalkan sebuah angka 0 sampai dengan satu, diantara 0 dan 1 ada angka-angka fraksi yaitu 0.1, 0.2, 0.3, dan seterusnya. Jika melihat lebih dalam lagi, diantara masing-masing fraksi yang disebutkan ada fraksi yang lebih kecil. Padahal dari angka bulat saja sudah ada tak hingga, maka seakan tak hingga menjadi lebih besar lagi jika mengikut sertakan ketakhinggaan fraksi tersebut. Bahkan infinit juga dapat ditarik ke dalam bilangan negatif maupun kompleks. Oleh karenyanya, infinit digunakan untuk mendefinisikan sesuatu yang nilainya terlalu besar maupun diluar nalar seseorang. Dalam kelas, konsep infinit dapat dipergunakan kepada Tuhan YME oleh karena besarnya kemampuan yang diluar nalar dan konsep logika manusia. | |
− | |||
− | + | == BERPIKIR RASIONAL == | |
− | + | Pak DAI memberikan sebuah persamaan fraksi untuk mengasah kembali kemampuan berpikir rasional dan matematis yaitu: | |
+ | y=(x^2-1)/(x-1) dimana x = 1. | ||
+ | Umumnya jika diberikan sebuah persamaan y dengan variable x maka berapapun nilai x yang diberikan akan menghasilkan nilai sebuah y spesifik atau lebih bergantung ordo x. Jika menganalisa persamaan yang diberikan, y menghasilkan nilai 0/0 yang dimana tidak ada hasil yang dapat terdefinisi. | ||
+ | Hal lain yang dapat dilakukan dan mendasari metode komputasi yaitu dengan melakukan pendekatan numerikal dari grafik. Jika melihat grafik maka dapat terlihat bahwa jika mendekati nilai y pada x = 1 baik dari sisi kiri maupun sisi kanan x =1, keduanya bertemu pada nilai y =2. Hal ini dibuktikan dari sisi sebelah kiri x = 1 yaitu jika kita memasuki x = 0.9 maka y = 1.9 sementara jika x = 0. 99 maka y = 1.99. Sementara dari sisi kanan jika x = 1.1 maka y = 2.1, dan jika x = 1.01 maka y = 2.01. | ||
+ | Namun hal ini tidak membenarkan langsung hasil dari persamaan yang diberikan, sehingga adanya notasi baru untuk menjustifikasi y = 2, yaitu konsep limit. | ||
+ | |||
+ | Konsep limit merupakan sebuat pendekatan fungsi f(x) yang akan mendekati nilai tertentu dari nilai x. Maka persamaan awal yang diberikan menjadi: | ||
− | + | y=lim x→1 [(x^2-1)/(x-1)] | |
+ | Sehingga persamaan dapat diselesaikan menjadi | ||
− | 1 | + | y=lim x→1 [((x-1)∙(x+1))/(x-1)] |
− | + | y=lim x→1[x+1] | |
− | + | y=1+1 | |
− | + | y=2 | |
− | |||
− |
Revision as of 09:29, 10 February 2019
RESUME
Dalam pertemuan pertama dalam kelas Komputasi Teknik, Dr. Ahmad Indra Siswantara memperkenalkan dirinya. Beliau mengutarakan panggilan yang sering ditujukannya, DAI menjadi nama panggilan dari seingkatan Dr. Ahmad Indra. Beliau menyatakan tujuan utama dari pembelajaran dalam kelas ini yaitu bagaimana mahasiswa mampu menerapkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi orang yang mengenal akan dirinya sendiri. Hal ini berkaitan dengan prasyarat personal beliau untuk masing-masing mahasiswa jika ingin mengikuti kelasnya, yaitu harus memiliki AKAL. Namun dalam diskusi mengenai akal cenderung satu arah, sehingga pak DAI menugaskan saya untuk menjadi moderator sementara. Saya pun memulai dengan pertanyaan, apa definisi dari akal? Apa gunanya akal? Apa yang membedakan pemakaian akal. Dari pertanyaan itu diskusi menjadi menarik dan jawaban-jawaban brilian pun bermunculan seperti 'akal adalah kemampuan untuk menklasifikasi sesuatu yang dianggap benar maupun salah' atau 'kemampuan untuk merencanakan atau merancang sebuah konsep atau ide di masa mendatang'. Kemudian beliau mengambil alih dan menyatakan bahwa akal sangatlah penting sehingga komputasi numerik tidak hanya sebagai nilai belaka pada pencapaian kurikulum yang berlaku. Ia mengibaratkan bagaimana seorang ilmuwan yang tidak bijaksana bisa menggadaikan ilmu relijiusnya oleh karena ilmu sains mampu memberikan jawaban yang lebih masuk logika. Beliau melanjutkan untuk mengikut pelajaran ini setidaknya mahasiswa sudah dibekali dengan kemampuan aljabar, diferensial, integral, dalam studi sebelumnya untuk mampu mengoptimasi penyelesaian dari hasil studi kasus. Pak DAI mengibaratkan perhitungan stress dan strain melaui persamaan ΣF = 0 dan Dσ = 0. Memahami flowchart dan algoritma yang diperlukan dengan bantuan proses komputer maka penyelesaian terbaik dapat didapat dalam kurun waktu yang singkat. Melalui pengaplikasian kemampuan inilah nantinya banyak permasalahan, metode baru, maupun serapan cabang lain dapat diselesaikan.
KONSEP INFINIT
Finit memiliki arti terbatas, maka infinit merupakan antonimnya yaitu tidak terbatas. Infinit bisa merujuk ke dalam dimensi ruang, waktu, energi, dan sistem matematis lainnya. Infinit menjadi abstrak karena tidak memiliki batasan yang relevan. Misalkan sebuah angka 0 sampai dengan satu, diantara 0 dan 1 ada angka-angka fraksi yaitu 0.1, 0.2, 0.3, dan seterusnya. Jika melihat lebih dalam lagi, diantara masing-masing fraksi yang disebutkan ada fraksi yang lebih kecil. Padahal dari angka bulat saja sudah ada tak hingga, maka seakan tak hingga menjadi lebih besar lagi jika mengikut sertakan ketakhinggaan fraksi tersebut. Bahkan infinit juga dapat ditarik ke dalam bilangan negatif maupun kompleks. Oleh karenyanya, infinit digunakan untuk mendefinisikan sesuatu yang nilainya terlalu besar maupun diluar nalar seseorang. Dalam kelas, konsep infinit dapat dipergunakan kepada Tuhan YME oleh karena besarnya kemampuan yang diluar nalar dan konsep logika manusia.
BERPIKIR RASIONAL
Pak DAI memberikan sebuah persamaan fraksi untuk mengasah kembali kemampuan berpikir rasional dan matematis yaitu: y=(x^2-1)/(x-1) dimana x = 1. Umumnya jika diberikan sebuah persamaan y dengan variable x maka berapapun nilai x yang diberikan akan menghasilkan nilai sebuah y spesifik atau lebih bergantung ordo x. Jika menganalisa persamaan yang diberikan, y menghasilkan nilai 0/0 yang dimana tidak ada hasil yang dapat terdefinisi. Hal lain yang dapat dilakukan dan mendasari metode komputasi yaitu dengan melakukan pendekatan numerikal dari grafik. Jika melihat grafik maka dapat terlihat bahwa jika mendekati nilai y pada x = 1 baik dari sisi kiri maupun sisi kanan x =1, keduanya bertemu pada nilai y =2. Hal ini dibuktikan dari sisi sebelah kiri x = 1 yaitu jika kita memasuki x = 0.9 maka y = 1.9 sementara jika x = 0. 99 maka y = 1.99. Sementara dari sisi kanan jika x = 1.1 maka y = 2.1, dan jika x = 1.01 maka y = 2.01. Namun hal ini tidak membenarkan langsung hasil dari persamaan yang diberikan, sehingga adanya notasi baru untuk menjustifikasi y = 2, yaitu konsep limit.
Konsep limit merupakan sebuat pendekatan fungsi f(x) yang akan mendekati nilai tertentu dari nilai x. Maka persamaan awal yang diberikan menjadi:
y=lim x→1 [(x^2-1)/(x-1)] Sehingga persamaan dapat diselesaikan menjadi
y=lim x→1 [((x-1)∙(x+1))/(x-1)]
y=lim x→1[x+1]
y=1+1
y=2