Difference between revisions of "Tugas Besar Hydraulics/Pneumatics"

From ccitonlinewiki
Jump to: navigation, search
 
(19 intermediate revisions by the same user not shown)
Line 1: Line 1:
 +
DESAIN COMPRESSED AIR ENERGY SYSTEM
 +
 +
 +
Gregorius William D.B.P
 +
 +
2106728036
 +
 +
Sistem Konversi Energi - 02
 +
 +
 
Tugas besar saya berjudul "Desain Compressed Air Energy Storage Untuk Kebutuhan Pembangkitan Listrik"
 
Tugas besar saya berjudul "Desain Compressed Air Energy Storage Untuk Kebutuhan Pembangkitan Listrik"
 
CAES adalah suatu sistem penyimpanan gas bertekanan yang digunakan untuk menghasilkan listrik melalui turbin generator. Sistem ini digunakan pertama kali di pembangkit listrik Huntorf, Jerman. Sistem ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu :
 
CAES adalah suatu sistem penyimpanan gas bertekanan yang digunakan untuk menghasilkan listrik melalui turbin generator. Sistem ini digunakan pertama kali di pembangkit listrik Huntorf, Jerman. Sistem ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu :
Line 20: Line 30:
  
 
4.Gas yang sudah dipanaskan masuk ke dalam turbin gas untuk menggerakkan generator
 
4.Gas yang sudah dipanaskan masuk ke dalam turbin gas untuk menggerakkan generator
 +
 +
 +
CAES dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan besarnya daya yang dihasilkan. Berikut adalah beberapa jenis CAES:
 +
 +
{| class="wikitable"
 +
|-
 +
! CAES !! Daya (MW) !! Penyimpanan !! Kegunaan
 +
|-
 +
| Small || <10 || Tank, vessel || Microgrid, backup power, pembangkit listrik dengan energi terbarukan
 +
|-
 +
| Medium || 10-100 || Tank, vessel, salt cavern || Pembangkit listrik regional untuk kota kecil, meningkatkan efisiensi pembangkit listrik energi terbarukan
 +
|-
 +
| Large || >100 || Salt cavern || Penyimpanan energi besar untuk kebutuhan tambahan, pengintegrasi untuk sumber energi terbarukan
 +
|}
 +
 +
Untuk tugas ini saya akan merancang sistem CAES berkapasitas 20 MW. Untuk membuat konsep desain dari CAES ini saya menggunakan metode pemecahan masalah bernama DAI5 dengan langkah-langkah sebagai berikut:
 +
 +
1. Deep Awareness of I: Kesadaran mendalam terhadap diri sendiri sebagai individu yang menghadapi masalah.
 +
 +
2. Intention: Menentukan niat atau tujuan utama dalam menyelesaikan masalah.
 +
 +
3. Initial Thinking (About the Problem): Mengembangkan pemikiran awal dan analisis dasar mengenai masalah yang dihadapi.
 +
 +
4. Idealization: Menciptakan model ideal dari solusi atau pendekatan yang dapat diambil.
 +
 +
5. Instruction Set: Menyusun langkah-langkah instruksi yang akan diambil untuk menyelesaikan masalah.
 +
 +
 +
Dari metode tersebut, saya mendapat kesimpulan dari setiap langkah-langkah sebagai berikut :
 +
 +
1. Deep Awareness of I: Kesadaran mendalam terhadap diri sendiri sebagai individu yang menghadapi masalah.
 +
 +
Sebagai mahasiswa saya diajak untuk belajar dan membuat ide-ide sebagai bentuk pemahaman dari pembelajaran. Tugas kali ini memperbolehkan saya untuk membuat suatu konsep dari sistem pneumatik dengan tujuan untuk mengukur seberapa jauh pemahaman saya akan teori dari sistem hidrolik / pneumatik. Saya sebagai mahasiswa teknik mesin juga sadar bahwa sistem pneumatik sangat banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk berbagai keperluan, mulai dari penunjang sarana transportasi hingga pembangkitan listrik. Dalam tugas kali ini saya ingin merancang suatu sistem compressed air energy system yang bertujuan untuk cadangan energi listrik yang memanfaatkan energi terbarukan, mengingat bahwa saat ini Indonesia sedang mengurangi emisi karbon dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan meningkatkan penggunaan EBT untuk pembangkitan listrik. Kebutuhan energi listrik di Indonesia semakin besar setiap harinya, sehingga diperlukan suatu unit energi cadangan.
 +
 +
2. Intention: Menentukan niat atau tujuan utama dalam menyelesaikan masalah.
 +
 +
Tujuan saya adalah menuangkan pemahaman ilmu sistem hidrolik/pneumatik untuk menciptakan suatu sistem pembangkit energi cadangan berbasis sistem pneumatik yang ramah lingkungan dan efektif untuk jangka waktu panjang.
 +
 +
3. Initial Thinking (About the Problem): Mengembangkan pemikiran awal dan analisis dasar mengenai masalah yang dihadapi.
 +
 +
Permasalahan pada merancang sistem CAES adalah desain dari tangki/vessel, desain kompresor, desain turbin, sistem pemanasan untuk udara, dan Thermal Energy Storage. Untuk kebutuhannya sebagai berikut :
 +
 +
{| class="wikitable"
 +
|-
 +
! Komponen !! Spesifikasi
 +
|-
 +
| Besar Penyimpanan || 20 MW untuk 4 jam
 +
|-
 +
| Tekanan Operasional || 100 bar
 +
|-
 +
| Material Vessel || Baja
 +
|-
 +
| Volume Vessel || 10000 m³ (dibagi menjadi beberapa vessel)
 +
|-
 +
| Power Kompresor || 10 MW
 +
|-
 +
| Turbin || 20 MW
 +
|-
 +
| TES || 90% panas dari proses kompresi
 +
|}
 +
 +
4. Idealization: Menciptakan model ideal dari solusi atau pendekatan yang dapat diambil.
 +
 +
Beberapa hal yang dapat dijadikan pertimbangan untuk efisiensi sistem :
 +
 +
A. Penggunaan Thermal Energy Storage (TES) yang terbuat dari PCM yang dapat menyimpan 90% energi panas hasil kompresi udara untuk ''pre-heating'' udara untuk menaikkan efisiensi
 +
 +
B. ''Pressure relief valve'' untuk melepas tekanan berlebih untuk keamanan dalam keseluruhan sistem
 +
 +
C. Penggunaan turbin jenis turbin sentrifugal agar penggunaan ruang lebih efisien
 +
 +
D. Penggunaan sensor-sensor yang terhubung dengan PLC
 +
 +
 +
5. Instruction Set: Menyusun langkah-langkah instruksi yang akan diambil untuk menyelesaikan masalah.
 +
 +
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk merancang adalah:
 +
 +
I. Hitung data teknis dari sistem, seperti tekanan pada pipa, laju aliran udara, suhu udara hasil kompresi, dan perpindahan panas pada TES
 +
 +
II. Pilih material dan ''insulation''vessel sesuai perhitungan dan pilih ''equipment'' sistem sesuai dengan kebutuhan dari perhitungan
 +
 +
III. Buat gambar P&ID dari sistem yang efisien, seperti mengurangi jumlah belokan pada jalur pipa
 +
 +
IV. Memasang sistem keamanan berupa sensor-sensor dan peralatan, seperti ''pressure relief valve''
 +
 +
V. Uji coba sistem dengan memberi beban pada sistem untuk memastikan bahwa sistem bekerja dengan baik
 +
 +
 +
[[File:Compressed-air-energy-storage-block-diagram.png]]

Latest revision as of 09:00, 9 December 2024

DESAIN COMPRESSED AIR ENERGY SYSTEM


Gregorius William D.B.P

2106728036

Sistem Konversi Energi - 02


Tugas besar saya berjudul "Desain Compressed Air Energy Storage Untuk Kebutuhan Pembangkitan Listrik" CAES adalah suatu sistem penyimpanan gas bertekanan yang digunakan untuk menghasilkan listrik melalui turbin generator. Sistem ini digunakan pertama kali di pembangkit listrik Huntorf, Jerman. Sistem ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu :

1.Keandalan sistem yang baik

2.Dapat menyimpan energi dalam jumlah besar untuk jangka waktu panjang sebagai cadangan

3.Sumber energi yang ramah lingkungan

4.Lebih murah dibanding penyimpanan dalam bentuk baterai untuk penggunaan skala besar


Cara kerja dari CAES adalah sebagai berikut :

1.Sisa dari listrik yang dibangkitkan pada pembangkit listrik digunakan untuk menggerakkan kompresor untuk memasukkan udara ke dalam tangki

2.Tangki diisi hingga tekanan tertentu

3.Gas bertekanan dipanaskan sebelum menuju turbin untuk menaikkan efisiensi

4.Gas yang sudah dipanaskan masuk ke dalam turbin gas untuk menggerakkan generator


CAES dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan besarnya daya yang dihasilkan. Berikut adalah beberapa jenis CAES:

CAES Daya (MW) Penyimpanan Kegunaan
Small <10 Tank, vessel Microgrid, backup power, pembangkit listrik dengan energi terbarukan
Medium 10-100 Tank, vessel, salt cavern Pembangkit listrik regional untuk kota kecil, meningkatkan efisiensi pembangkit listrik energi terbarukan
Large >100 Salt cavern Penyimpanan energi besar untuk kebutuhan tambahan, pengintegrasi untuk sumber energi terbarukan

Untuk tugas ini saya akan merancang sistem CAES berkapasitas 20 MW. Untuk membuat konsep desain dari CAES ini saya menggunakan metode pemecahan masalah bernama DAI5 dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Deep Awareness of I: Kesadaran mendalam terhadap diri sendiri sebagai individu yang menghadapi masalah.

2. Intention: Menentukan niat atau tujuan utama dalam menyelesaikan masalah.

3. Initial Thinking (About the Problem): Mengembangkan pemikiran awal dan analisis dasar mengenai masalah yang dihadapi.

4. Idealization: Menciptakan model ideal dari solusi atau pendekatan yang dapat diambil.

5. Instruction Set: Menyusun langkah-langkah instruksi yang akan diambil untuk menyelesaikan masalah.


Dari metode tersebut, saya mendapat kesimpulan dari setiap langkah-langkah sebagai berikut :

1. Deep Awareness of I: Kesadaran mendalam terhadap diri sendiri sebagai individu yang menghadapi masalah.

Sebagai mahasiswa saya diajak untuk belajar dan membuat ide-ide sebagai bentuk pemahaman dari pembelajaran. Tugas kali ini memperbolehkan saya untuk membuat suatu konsep dari sistem pneumatik dengan tujuan untuk mengukur seberapa jauh pemahaman saya akan teori dari sistem hidrolik / pneumatik. Saya sebagai mahasiswa teknik mesin juga sadar bahwa sistem pneumatik sangat banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk berbagai keperluan, mulai dari penunjang sarana transportasi hingga pembangkitan listrik. Dalam tugas kali ini saya ingin merancang suatu sistem compressed air energy system yang bertujuan untuk cadangan energi listrik yang memanfaatkan energi terbarukan, mengingat bahwa saat ini Indonesia sedang mengurangi emisi karbon dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan meningkatkan penggunaan EBT untuk pembangkitan listrik. Kebutuhan energi listrik di Indonesia semakin besar setiap harinya, sehingga diperlukan suatu unit energi cadangan.

2. Intention: Menentukan niat atau tujuan utama dalam menyelesaikan masalah.

Tujuan saya adalah menuangkan pemahaman ilmu sistem hidrolik/pneumatik untuk menciptakan suatu sistem pembangkit energi cadangan berbasis sistem pneumatik yang ramah lingkungan dan efektif untuk jangka waktu panjang.

3. Initial Thinking (About the Problem): Mengembangkan pemikiran awal dan analisis dasar mengenai masalah yang dihadapi.

Permasalahan pada merancang sistem CAES adalah desain dari tangki/vessel, desain kompresor, desain turbin, sistem pemanasan untuk udara, dan Thermal Energy Storage. Untuk kebutuhannya sebagai berikut :

Komponen Spesifikasi
Besar Penyimpanan 20 MW untuk 4 jam
Tekanan Operasional 100 bar
Material Vessel Baja
Volume Vessel 10000 m³ (dibagi menjadi beberapa vessel)
Power Kompresor 10 MW
Turbin 20 MW
TES 90% panas dari proses kompresi

4. Idealization: Menciptakan model ideal dari solusi atau pendekatan yang dapat diambil.

Beberapa hal yang dapat dijadikan pertimbangan untuk efisiensi sistem :

A. Penggunaan Thermal Energy Storage (TES) yang terbuat dari PCM yang dapat menyimpan 90% energi panas hasil kompresi udara untuk pre-heating udara untuk menaikkan efisiensi

B. Pressure relief valve untuk melepas tekanan berlebih untuk keamanan dalam keseluruhan sistem

C. Penggunaan turbin jenis turbin sentrifugal agar penggunaan ruang lebih efisien

D. Penggunaan sensor-sensor yang terhubung dengan PLC


5. Instruction Set: Menyusun langkah-langkah instruksi yang akan diambil untuk menyelesaikan masalah.

Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk merancang adalah:

I. Hitung data teknis dari sistem, seperti tekanan pada pipa, laju aliran udara, suhu udara hasil kompresi, dan perpindahan panas pada TES

II. Pilih material dan insulationvessel sesuai perhitungan dan pilih equipment sistem sesuai dengan kebutuhan dari perhitungan

III. Buat gambar P&ID dari sistem yang efisien, seperti mengurangi jumlah belokan pada jalur pipa

IV. Memasang sistem keamanan berupa sensor-sensor dan peralatan, seperti pressure relief valve

V. Uji coba sistem dengan memberi beban pada sistem untuk memastikan bahwa sistem bekerja dengan baik


Compressed-air-energy-storage-block-diagram.png