Difference between revisions of "Muhammad Rasyaad Dzaky"

From ccitonlinewiki
Jump to: navigation, search
(Tugas 1)
(Tugas Besar Komputasi Teknik)
 
(60 intermediate revisions by the same user not shown)
Line 605: Line 605:
  
  
Berikut tautan lampiran dokumentasi percakapan dengan ChatGPT terkait Tugas 1 ini:
+
Berikut tautan lampiran dokumentasi percakapan dengan ChatGPT terkait Tugas 1 ini: https://drive.google.com/file/d/1f0loFqz7Hn_-ickiU_Ptd137bXEmJ3Rf/view?usp=sharing
 +
 
 +
==Tugas 2==
 +
Dalam tugas 2 ini, Saya mencoba untuk menerapkan konsep kontinuum dengan komputasi teknik. Diskusi ini saya mulai dengan dengan prompt ini:
 +
 
 +
'''Saya bertanya:'''
 +
 
 +
Can you give a practical example (along with simple calculator such as 1D Problem), In engineering that continuum mechanics treats materials as continuous, on integration of uninterrupted "conscious continuum" into the DAI5 framework
 +
 
 +
'''ChatGPT menjawab:'''
 +
 
 +
Pertama, kita mentranslasikan prompt tersebut kedalam framework DAI5 yang dimulai dengan:
 +
1.Intention: Mendefinisikan intensi dari prompt tersebut yaitu mempelajari secara conscious mengenai continuum mechanics melalui contoh
 +
2.Initial Thinking: Definisi problem dan boundary condition
 +
3.Idealization: Pengembangan algoritma dengan melakukan asumsi solusi dan simplifikasi persamaan
 +
4.Instruction set: Menghasilkan code python untuk dicoba dirunning
 +
 
 +
 
 +
Step pertama yang dilakukan dalam continuum mechanics ialah menentukan asumsi. Dalam tugas 2 ini asumsi ini digunakan untuk membuat formulasi permasalahan dan persamaan yang digunakan. Pada Continuum Mechanics, diasumsikan bahwa sebuah batang yang akan dianalisis merupakan benda yang '''continous''' serta '''Homogen'''.
 +
 
 +
Dan berangkat dari asumsi tersebut persamaan deformasi dapat digunakan dengan menggunakan permisalan terdapat sebuah gaya axial dalam persamaan sebagai berikut.
 +
 
 +
d/dx(EA*(du/dx) = 0
 +
 
 +
Dimana u(x) merupakan displacement dari batang tersebut dari jarak x terhadap ujung tetap.
 +
 
 +
Berikutnya, boundary condition ditetapkan untuk contoh ini yaitu:
 +
1. u(0) = 0 (tidak ada displacement pada fixed end).
 +
2. EA*du/dx = L pada x = L (gaya pada free end)
 +
 
 +
 
 +
'''Saya Bertanya:'''
 +
Apakah bisa dirangkum menjadi lebih ringkas?
 +
 
 +
 
 +
'''ChatGPT menjawab:'''
 +
'''5 Steps:'''
 +
1.Set up the equation and boundary conditions.
 +
2.Approximate the solution with an assumed linear displacement function.
 +
3.Apply boundary conditions to determine constants in the approximation.
 +
4.Calculate results for the displacement distribution along the bar.
 +
5.Validate by checking if the solution meets all boundary conditions.
 +
 
 +
 
 +
Instruction step yang dapat digunakan untuk menyelesaikan contoh continuum mechanics adalah sebagai berikut.
 +
 
 +
[[File:Tugas 2 Rasyaad.png|500px|center|]]
 +
[[File:Tugas 2 Rasyaad 2.png|500px|center|]]
 +
 
 +
Dan Diteruskan dengan code Python sebagai berikut.
 +
 
 +
[[File:Tugas 2 Rasyaad 3.png|500px|center|]]
 +
 
 +
Dari code yang dibuat oleh chatGPT saya kemudian untuk mencoba running code tersebut pada notebook jupyter yang memiliki fitur untuk melakukan running python code, namun dari hasil yang ditunjukkan dari running tersebut masih salah.
 +
 
 +
Kesalahan tersebut diduga karena penggunaan persamaan dasar yaitu linier tidak tepat sehingga menyebabkan persamaan displacement yang seharusnya menggunakan persamaan differensial ini justru dicoba denga persamaan linier. Akibatnya adalah ketika dimasukkan nilai dari x untuk mencari tau seberapa besar displacement pada titik tertentu, semuanya menghasilkan nilai yaitu 0
 +
 
 +
[[File:Tugas 2 Rasyaad 4.png|500px|center|]]
 +
 
 +
Saya mencoba untuk melakukan prompt ulang untuk mengulang proses membuat instruction set yaitu python code namun terjadi error pada ChatGPT dan saya telah mencapai batas dari limit diskusi sehingga perlu untuk menunggu terlebih dahulu
 +
 
 +
[[File:Tugas 2 Rasyaad 5.png|500px|center|]]
 +
 
 +
 
 +
Beberapa hal yang saya pelajari ialah, tahapan dari konsep continuum ini memiliki tahapan yang mirip dengan tugas 1 tetapi yang membedakan adalah persamaan yang digunakan. Pada tugas 1 persamaan yang digunakan berkaitan dengan proses perpindahan kalor dari sebuah batang, sementara untuk tugas 2 ini persamaan yang digunakan adalah persamaan yang berhubungan dengan defleksi untuk mencari tau perubahan displacement dari tiap titik suatu batang. Ini diselesaikan dengan tahapan yaitu penyelesaian partial differential equation, penentuan boundary condition, yang mana terakhir dilanjutkan yaitu dengan membuat instruction set dengan bahasa phyton.
 +
 
 +
 
 +
==Monitoring dan Evaluasi Progress Belajar dengan Bantuan AI==
 +
 
 +
Pada Kesempatan ini saya mencoba untuk melakukan evaluasi mengenai progress belajar dengan bantuan AI serta meminta feedback perihal perkembangan belajar saya.
 +
 
 +
'''Saya bertanya:'''
 +
 
 +
 
 +
- Bisakah anda menyimpulkan hasil progres belajar untuk mata kuliah komputasi teknik dari semua hasil percakapan dan prompt saya, hitung seberapa banyak prompt yang di tulis dan kelompokkan materinya, dan berikan feedback.
 +
 
 +
- Bisakah anda menilai bagaimana cara saya belajar sejauh ini secara objektif dan berikan saran mengenai apa saja hal yang perlu dilakukan untuk improve berdasarkan kesimpulan anda mengenai hasil percakapan sejauh ini
 +
 
 +
 
 +
'''ChatGPT menjawab:'''
 +
[[File:Evaluasi Rasyaad.png|500px|center|]]
 +
 
 +
Kesimpulan dari hasil pembelajaran yang dilakukan yaitu willingness untuk mencoba mendalami dengan kuat mengenai detail untuk bisa memperdalam pemahaman tersebut. Disamping itu karakteristik dari hasil percakapan anda yaitu belajar dengan terstruktur terutama dalam menerapkan framework DAI5 untuk membuat penyelesaian permasalahan dengan sistematis.
 +
 
 +
Beberapa hal yang dapat ditingkatkan adalah:
 +
 
 +
1. Step-by-step validation
 +
 
 +
Memastikan agar belajar untuk secara bertahap untuk sebelum mencoba problem yang lebih sulit
 +
 
 +
2. Lebih Sabar
 +
 
 +
Hal yang dapat dilakukan yaitu untuk tidak terlalu terburu-buru langsung mencoba lebih banyak hal yang menjadi dasar terlebih dahulu terkait topiknya untuk clarity
 +
 
 +
 
 +
Dan total Percakapan saya dengan chatGPT yaitu berkisar 34 Prompt serta yang berkaitan langsung secara teknis mengenai Komputasi teknik yaitu berkisar 27 Prompt
 +
 
 +
[[File:Evaluasi Rasyaad 2.png|500px|center|]]
 +
 
 +
 
 +
=='''Tugas Besar Komputasi Teknik'''==
 +
 
 +
'''A. Project Title'''
 +
 
 +
Analisis Finite Element Aliran 1 Dimensi Ulir Screw-Based Extruder Food 3D Printer
 +
 
 +
[[File:Food 3D Print Rasyaad.png|700px|thumb|center|gambar dikutip dari Guo C, Zhang M, Bhandari B (2019) A comparative study between syringe-based and screw-based 3D food printers by  computational simulation. Comput Electron Agric 162:397404]]
 +
 
 +
 
 +
'''B. Author Complete Name'''
 +
 
 +
Muhammad Rasyaad Dzaky
 +
 
 +
'''C. Affiliation'''
 +
 
 +
Departemen Teknik Mesin
 +
 
 +
Universitas Indonesia
 +
 
 +
'''D. Abstract'''
 +
 
 +
Tugas Besar ini membahas mengenai analisis aliran 1D dari bahan makanan yaitu starch pada ulir dari screw-based extruder untuk teknologi food 3D printing. Tujuan utama dari tugas besar ini adalah memahami karakteristik  aliran bahan makanan yang dipengaruhi oleh beberapa variabel seperti kecepatan aliran, tekanan, serta distribusi temperatur di sepanjang screw. Model yang digunakan mencakup beberapa aspek yang bersifat temperature-dependent seperti viskositas dan thermal conductivity. Berikutnya, melalui metode galerkin, persamaan PDE disederhanakan dan diselesaikan sehingga variabel seperti massa, momentum, dan distribusi temperatur dapat diperoleh pada tiap node dari ulir screw extruder ketika proses ektrusi sedang berjalan. Melalui tugas besar ini, diharapkan dapat menambah data penelitian topik terkait food 3D printing agar bisa mendukung tujuan besar yaitu sustainable and efficient food production
 +
 
 +
________________________________________
 +
 
 +
'''E. Author Declaration'''
 +
 
 +
'''1. Deep Awareness (of) I:'''
 +
 
 +
Tugas besar ini menambah awareness saya untuk menggali lebih dalam mengenai koneksi dari seseorang dengan Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini saya dapatkan dari beberapa hal yaitu:
 +
 
 +
- menyadari desainer terbaik yaitu Tuhan Yang Maha Esa dari berbagai makhluk hidup maupun natural order dari berbagai benda mati juga.
 +
 
 +
- Menggunakan kesempatan ini untuk menambah rasa syukur karena semua interaksi antar benda mati pun sudah memiliki aturan yang ada dan dibuat oleh Tuhan Yang Maha Esa
 +
 
 +
'''2. Intention of the Project Activity:'''
 +
 
 +
Tugas besar ini bertujuan untuk memahami mengenai bagaimana karakteristik aliran dari bahan makanan yaitu starch dalam proses ekstrusi mengguakan screw untuk food 3D Printing. Tugas besar ini diharapkan dapat menambah pemahaman dari proses food 3d printing dan mendukung keilmuan ini agar semakin berkembang agar bisa menyelesaikan salah satu permasalahan utama yaitu food shortage dan sustainable food production
 +
 
 +
________________________________________
 +
 
 +
'''F. Introduction'''
 +
 
 +
Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan pangan yang keberlanjutan, kostumisasi sesuai kebutuhan berbagai orang, dan bahan makanan alternatif semakin diperlukan. Salah satu teknologi yang dikembangkan saat ini untuk mencoba menjawab kebutuhan tersebut adalah Food 3D Printing. Beberapa potensi keunggulan dari food 3D printing ini adalah kemampuan untuk melakukan kostumisasi komposisi bahan makanan alternatif serta manipulasi variasi struktur makanan sehingga diperoleh pangan yang terpersonalisasi secara kebutuhan nutrisi serta digitalisasi dari nutrisi makanan itu sendiri (Liu et al.,2017)
 +
 
 +
 
 +
Berdasarkan cara kerjanya, Food 3D Printer memiliki proses yang mirip dengan 3D Printing pada umumnya. Untuk membentuk sebuah benda 3D, proses pembuatan makanan dilakukan dari lapisan per lapisan sehingga terbentuk benda 3D, yang membedakan hanyalah material yang digunakan. Saat ini salah satu jenis food 3D printing yang paling umum adalah extrusion-based yang berarti material didorong melewati sebuah nozzle untuk proses ekstrusinya. (Gholamipour-Shirazi et al., 2020)
 +
 
 +
 
 +
Salah satu hal yang menjadi gap dari extrusion-based food 3D Printing ialah masih terbatasnya penelitian jenis extrusion  yang menggunakan screw untuk mendorong bahan makanan menuju nozzle dibandingkan dengan tipe lain seperti air-compressed dan syringe-based extrusion food 3D printing (Umeda et al., 2023). Maka dari itu tugas besar ini ditujukan dalam upaya memperkaya data untuk mendorong pemahaman dan keilmuan lebih jauh dari screw-based food 3D printing serta pada akhirnya mencapai pembelajaran untuk menambah rasa syukur dan consciousness dari penulis itu sendiri.
 +
 
 +
 
 +
'''Initial Thinking:'''
 +
 
 +
- Problem Statement:
 +
 
 +
Untuk mencoba menangkap karakteristik aliran tersebut, model satu dimensi dipilih untuk menganalisis proses ekstrusi pada screw extruder. Salah satu hal pendukung dalam pemilihan model satu dimensi adalah variasi variabel seperti tekanan, kecepatan, dan temperatur screw pada cross-section dapan diaproksimasi sesuai dengan pembagian node pada analisis finite element. Jika melihat teknologi yang mirip seperti pada ekstrusi plastik, model 1 dimensi ini umum digunakan serta cukup untuk menangkap detail informasi penting dengan asumsi kondisi steady-state. Disamping itu, model 1 dimensi dipilih karena lebih mudah untuk proses iterasi desain screw, serta barrel untuk ekstruder food 3D printer ini sehingga akan bermanfaat saat dilanjutkan kepada proses validasi melalui eksperimen ketika penelitian ini dilanjutkan.
 +
 
 +
 
 +
Berikutnya, simplifikasi yang akan digunakan pada tugas besar ini adalah:
 +
 
 +
- kondisi aliran steady-state
 +
 
 +
- gradien radial dari screw diasumsikan negligible
 +
 
 +
- material properties dari starch yang digunakan yaitu nilai rata-ratanya
 +
 
 +
 
 +
Asumsi tersebut digunakan sehingga analisis dapat difokuskan kepada aliran longitudinal menuju nozzle sehingga diperoleh gambaran mengenai bagaimana karakteristik aliran starch di dalam extruder.
 +
 
 +
________________________________________
 +
 
 +
'''G. Methods & Procedures'''
 +
 
 +
'''Idealization:'''
 +
 
 +
Berdasarkan initial thinking diatas, kemudian asumsi tersebut dan model satu dimensi yang dipilih untuk analisis finite element dituangkan menjadi tahapan-tahapan secara garis besar garis besar dari penyelesaian tugas besar yang dijelaskan pada bagian berikut.
 +
 
 +
- Metodologi:
 +
 
 +
Terdapat dua aspek yang perlu diselesaikan dalam metodologi ini, pertama adalah aspek penurunan persamaan rumus yang diselesaikan secara matematis dan yang berikutnya adalah pembuatan instruction set yang akan dijalankan untuk melakukan proses komputasi numerik dari persamaan matematik yang diturunkan diawal untuk menentukan nilai dari 4 variabel utama yang disebutkan pada bagian diatas.
 +
 
 +
 
 +
1. Persamaan untuk parameter variabel
 +
 
 +
- Persamaan konservasi massa
 +
 
 +
[[File:Konservasi Massa Rasyaad.png|300px|center|]]
 +
 
 +
 
 +
- Konservasi Momentum
 +
 
 +
[[File:Konservasi Momentum Rasyaad.png|500px|center|]]
 +
 
 +
 
 +
- Konservasi energi 
 +
 
 +
[[File:Konservasi Energi Rasyaad.png|500px|center|]]
 +
 
 +
 
 +
2. Model Rheology
 +
 
 +
- Pada model ini, bahan makanan starch akan dimodelkan sebagai fungsi dari temperatur dan shear rate sesuai persamaan berikut.
 +
 
 +
[[File:Model Rheology Rasyaad.png|200px|center|]]
 +
 
 +
 
 +
3. Diskrititasi Finite Element
 +
 
 +
- Pada model ini, bahan makanan starch akan dimodelkan sebagai fungsi dari temperatur dan shear rate sesuai persamaan berikut.
 +
 
 +
[[File:Diskritisasi Rasyaad.png|400px|center|]]
 +
 
 +
 
 +
4. Approach Galerkin (metode weighted residual, untuk membentuk persamaan yang lebih sederhana)
 +
 
 +
- Ini dilakukan untuk mendapatkan persamaan dengan weak formulation agar lebih mudah untuk dibuat instruction set dalam bentuk code dan lebih mudah untuk diselesaikan
 +
 
 +
[[File:Metode Galerkin Rasyaad.png|250px|center|]]
 +
 
 +
 
 +
5. Penentuan Boundary Condition
 +
 
 +
Dalam menentukan boundary condition, terdapat 3 data yang dapat dimasukkan kedalam persamaan untuk dilakukan komputasi yaitu:
 +
 
 +
- Pada Inlet: Flow rate atau kecepatan aliran
 +
 
 +
- Pada Outlet: Tekanan Atmosfer
 +
 
 +
- Boundary temperatur: Suhu dari volume barrel dari extruder
 +
 
 +
 
 +
 
 +
'''Instruksi Set (Instruction Set):'''
 +
 
 +
Berdasarkan hasil penurunan persamaan tersebut dibuat instruction set berbentuk code dengan menggunakan bahasa pemrograman yaitu Java dan menggunakan HTML agar bisa langsung dijalankan pada browser dari perangkat yang digunakan. Pembuatan code ini dilakukan dengan bantuan dari ChatGPT:
 +
 
 +
 
 +
  <nowiki><!DOCTYPE html>
 +
<html lang="en">
 +
<head>
 +
    <meta charset="UTF-8">
 +
    <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
 +
    <title>1D Heat Transfer in Screw Extruder</title>
 +
    <style>
 +
        body {
 +
            font-family: Arial, sans-serif;
 +
            margin: 20px;
 +
            text-align: center;
 +
        }
 +
        .container {
 +
            max-width: 800px;
 +
            margin: 0 auto;
 +
            padding: 20px;
 +
            border: 1px solid #ccc;
 +
            border-radius: 10px;
 +
            box-shadow: 0 0 10px rgba(0, 0, 0, 0.1);
 +
        }
 +
        button {
 +
            background-color: #007BFF;
 +
            color: white;
 +
            border: none;
 +
            padding: 10px 20px;
 +
            margin: 20px;
 +
            font-size: 16px;
 +
            cursor: pointer;
 +
            border-radius: 5px;
 +
        }
 +
        button:hover {
 +
            background-color: #0056b3;
 +
        }
 +
        canvas {
 +
            display: block;
 +
            margin: 20px auto;
 +
            border: 1px solid #ddd;
 +
        }
 +
    </style>
 +
</head>
 +
<body>
 +
    <div class="container">
 +
        <h1>1D Heat Transfer in Screw Extruder</h1>
 +
        <p>Enter material properties and boundary conditions, then click "Calculate" to solve the 1D heat transfer problem.</p>
 +
        <label for="length">Length of Screw (m): </label>
 +
        <input type="number" id="length" value="0.2" step="0.01" min="0.01">
 +
        <br><br>
 +
        <label for="k">Thermal Conductivity (W/m.K): </label>
 +
        <input type="number" id="k" value="0.5" step="0.1" min="0.1">
 +
        <br><br>
 +
        <label for="q">Heat Generation (W/m³): </label>
 +
        <input type="number" id="q" value="1000" step="100">
 +
        <br><br>
 +
        <label for="t0">Temperature at x=0 (°C): </label>
 +
        <input type="number" id="t0" value="30">
 +
        <br><br>
 +
        <label for="qout">Heat Flux at x=L (W/m²): </label>
 +
        <input type="number" id="qout" value="500">
 +
        <br><br>
 +
        <button onclick="calculateHeatTransfer()">Calculate</button>
 +
        <canvas id="resultsGraph" width="800" height="400"></canvas>
 +
    </div>
 +
 
 +
    <script>
 +
        function calculateHeatTransfer() {
 +
            const length = parseFloat(document.getElementById('length').value);
 +
            const k = parseFloat(document.getElementById('k').value);
 +
            const q = parseFloat(document.getElementById('q').value);
 +
            const t0 = parseFloat(document.getElementById('t0').value);
 +
            const qout = parseFloat(document.getElementById('qout').value);
 +
 
 +
            const nNodes = 10;
 +
            const dx = length / (nNodes - 1);
 +
            const K = [];
 +
            const F = [];
 +
 
 +
            for (let i = 0; i < nNodes; i++) {
 +
                K[i] = Array(nNodes).fill(0);
 +
                F[i] = 0;
 +
            }
 +
 
 +
            for (let i = 0; i < nNodes - 1; i++) {
 +
                const kElem = (k / dx) * [[1, -1], [-1, 1]];
 +
                K[i][i] += kElem[0][0];
 +
                K[i][i + 1] += kElem[0][1];
 +
                K[i + 1][i] += kElem[1][0];
 +
                K[i + 1][i + 1] += kElem[1][1];
 +
 
 +
                F[i] += q * dx / 2;
 +
                F[i + 1] += q * dx / 2;
 +
            }
 +
 
 +
            K[0][0] = 1;
 +
            F[0] = t0;
 +
            K[nNodes - 1][nNodes - 1] += k / dx;
 +
            F[nNodes - 1] += qout * dx;
 +
 
 +
            const T = solveLinearSystem(K, F);
 +
 
 +
            drawGraph(T, length, dx);
 +
        }
 +
 
 +
        function solveLinearSystem(K, F) {
 +
            const n = F.length;
 +
            const T = Array(n).fill(0);
 +
           
 +
            for (let i = 0; i < n; i++) {
 +
                for (let j = i + 1; j < n; j++) {
 +
                    const factor = K[j][i] / K[i][i];
 +
                    for (let k = i; k < n; k++) {
 +
                        K[j][k] -= factor * K[i][k];
 +
                    }
 +
                    F[j] -= factor * F[i];
 +
                }
 +
            }
 +
 
 +
            for (let i = n - 1; i >= 0; i--) {
 +
                T[i] = F[i] / K[i][i];
 +
                for (let j = 0; j < i; j++) {
 +
                    F[j] -= K[j][i] * T[i];
 +
                }
 +
            }
 +
 
 +
            return T;
 +
        }
 +
 
 +
        function drawGraph(T, length, dx) {
 +
            const canvas = document.getElementById('resultsGraph');
 +
            const ctx = canvas.getContext('2d');
 +
 
 +
            ctx.clearRect(0, 0, canvas.width, canvas.height);
 +
 
 +
            ctx.beginPath();
 +
            ctx.moveTo(50, canvas.height - 50);
 +
            ctx.lineTo(50, 50);
 +
            ctx.lineTo(canvas.width - 50, canvas.height - 50);
 +
            ctx.strokeStyle = '#000';
 +
            ctx.stroke();
 +
 
 +
            ctx.font = '14px Arial';
 +
            ctx.fillText('Temperature (°C)', 10, 40);
 +
            ctx.fillText('Position (m)', canvas.width - 100, canvas.height - 10);
 +
 
 +
            const xScale = (canvas.width - 100) / (T.length - 1);
 +
            const yScale = (canvas.height - 100) / Math.max(...T);
 +
 
 +
            ctx.beginPath();
 +
            ctx.strokeStyle = 'red';
 +
 
 +
            for (let i = 0; i < T.length; i++) {
 +
                const x = 50 + i * xScale;
 +
                const y = canvas.height - 50 - T[i] * yScale;
 +
                if (i === 0) ctx.moveTo(x, y);
 +
                else ctx.lineTo(x, y);
 +
            }
 +
 
 +
            ctx.stroke();
 +
        }
 +
    </script>
 +
</body>
 +
</html>
 +
</nowiki>
 +
 
 +
________________________________________
 +
 
 +
'''H. Results & Discussion'''
 +
 
 +
Hasil Utama:
 +
 
 +
Hasil running dari code yang telah dibuat dengan bantuan chatGPT dilampirkan pada gambar berikut.
 +
 
 +
 
 +
[[File:Hasil 1 Rasyaad.png|500px|center|]]
 +
 
 +
Input nilai dari kalkulasi dimasukkan sesuai dengan boundary condition dimana kondisi yang digunakan adalah proses pada kondisi ruangan sebagaimana umumnya, sehingga nilai dari output pressure juga menggunakan besarnya yaitu 1 atmosfer atau 101325 Pascal.
 +
 
 +
Berdasarkan hasil numerik, diperoleh beberapa data mengenai estimasi aliran dari bahan makanan starch pada screw yang dinyatakan pada variabel yaitu Pressure, Velocity (arah menuju nozzle), dan Temperatur dari bahan makanan.
 +
 
 +
[[File:Hasil 2 Rasyaad.png|500px|center|]]
 +
 
 +
 
 +
[[File:Hasil 3 Rasyaad.png|500px|center|]]
 +
 
 +
 
 +
Berdasarkan hasil komputasi yang disajikan pada tabel dan grafik diatas, didapatkan bahwa:
 +
 
 +
1. Profil Pressure
 +
 
 +
- Tekanan berkurang secara linier dari outlet boundary condition menuju ujung satunya yang tekanannya bernilai nol. Merujuk kepada hal tersebut, indikasi yang terlihat adalah semakin menuju nozzle (yang merupakan outlet boundary), maka tekanannya akan naik seiringan dengan panjang screw ekstrusi. Ini berarti adanya potensi untuk munculnya back-pressure yang mendorong screw menjauh dari nozzle dan melawan putaran dari screw. Dari sana, nilai dari profil pressure ini dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan spesifikasi dari torsi motor aktuator yang diperlukan untuk menjaga proses ekstrusi tetap pada kondisi steady-state.
 +
 
 +
 
 +
2. Velocity Distribution
 +
 
 +
- Kecepatan dari aliran starch bisa terlihat bertambah dari dari awalnya diam dan bertambah menjadi 1m/s pada ujung screw di outlet. Hal perlu diperhatikan adalah kecepatan 1m/s ini akan berkurang akibat menyempitnya  cross-section area volume barrel karena terdapat nozzle, dan tugas besar ini tidak memasukkan efek dari nozzle yang mengurangi kecepatan aliran tersebut. Salah satu hal yang dapat dilihat adalah kecepatan starch pada fly dari screw ini bertambah cepat dan memiliki hubungan yang linier dengan menggunakan asumsi kecepatan putar screw memiliki nilai yang konstan. Hal ini juga mengindikasikan adanya proses mixing yang terjadi terutama pada clearance antara outer diameter dari fly screw dengan inner wall dari barrel.
 +
 
 +
 
 +
3. Gradien Temperatur
 +
 
 +
- Berdasarkan tabel, terlihat bahwa temperatur meningkat dari 20°C menjadi 30°C pada ujung outlet. Hal ini sejalan dengan asumsi awal yang mana mengasumsikan bahwasannya bahan makanan menerima kalor secara uniform di sepanjang ulir screw. Ini juga menunjukkan bahwa adanya hal yang menyebabkan bahan makanan starch menerima kalor, kemungkinan utamanya adalah karena adanya konduksi pada bagian screw yang tekanannya bertambah serta efek dari gesekan starch dengan screw itu sendiri untuk mengerakkannya. Informasi ini juga bermanfaat untuk memberikan insight sebagai constraint untuk menentukan material yang akan digunakan sebagai barrel dari screw-based food 3D printer yang akan dibuat prototipenya nanti.
 +
 
 +
 
 +
Diskusi:
 +
 
 +
 
 +
1. Insight dari model 1 dimensi
 +
 
 +
- Hasil perhitungan dalam tabel tersebut sejalan dengan aspek teoritis terkait turunnya tekanan, bertambahnya laju aliran, dan naiknya suhu dari bahan makanan starch pada saat proses ekstrusi. Hal ini menunjukkan bahwa penyederhanaan dapat dilakukan yang mana pada tugas besar ini simplifikasi dilakukan dengan melakukan analisis dalam bentuk 1 dimensi model Finite element.
 +
 
 +
- Penyederhanaan yang dilakukan menghasilkan tren perubahan variabel yang masih dalam bentuk linier pada penyelesaian dari persamaan dengan bentuk weak formulation-nya. Penyederhanaan ini cukup apabila konteks yang digunakan adalah untuk mencari tau bagaimana gambaran dari proses aliran starch yang terjadi pada ulir screw extruder namun penyederhanaan ini juga perlu mendapatkan perhatian karena tentu saja mungkin menyebabkan beberapa karakteristik intrinsik yang penting dari sebuah bahan makanan akibat melewati proses ekstrusi terlewat dari analisis
 +
 
 +
 
 +
2. Limitasi
 +
 
 +
- Hasil yang linier dari teknanan, kecepatan aliran, dan gradien suhu memiliki potensi menyebabkan terlewatnya beberapa fenomena penting dari sebuah adonan bahan makanan, seperti localized pressure spikes akibat non-uniform heating serta mixing yang tidak uniform juga.
 +
 
 +
- Model ini belum menggunakan sifat aliran non-Newtonian, radial gradient, dan efek akibat gerakan 3D yang mana berpotensi berpengaruh secara signifikan pada benda aktualnya.
 +
 
 +
 
 +
________________________________________
 +
 
 +
'''I. Conclusion, Closing Remarks, Recommendations'''
 +
 
 +
 
 +
Kesimpulan:
 +
 
 +
Tugas besar ini mencoba untuk mengembangkan dan mengaplikasikan metode elemen hingga pada kasus 1 dimensi untuk mensimulasikan parameter utama dari proses screw extrusion untuk bahan makanan yaitu starch. Dari model 1 dimensi yang digunakan, terlihat mengenai bagaimana karakteristik dari parameter tekanan, kecepatan aliran, dan suhu terdistribusi disepanjang screw extruder. Hasil yang diperoleh ialah ditemukan tren yang sesuai dengan ekspektasi dari asumsi awal dimana terdapat penurunan tekanan, bertambahnya kecepatan, dan bertambahnya suhu secara linier. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah walaupun hasil komputasi tersebut sesuai dengan prediksi teoritis, simplifikasi yang dilakukan ini membuka ruang untuk penelitian lebih lanjut dengan model yang lebih kompleks untuk dilakukan sehingga refinement dapat dilakukan dengan lebih akurat.
 +
 
 +
Disamping itu, melalui tugas besar ini dapat dilihat bahwa bagaimana metode untuk komputasi seperti finite element dapat menjadi jembatan untuk menyelesaikan permasalahan engineering kompleks dan teori dari solusi analitis. Dan dari sana juga komputasi teknik ini merefleksikan bahwasannya model yang dikembangkan ini penting untuk tetap menjaga consciousness dan awareness terhadap fenomena fisik yang terjadi di alam dan senantiasa sselalu ingat dengan Sang Pencipta.
 +
 
 +
 
 +
Closing Remarks:
 +
 
 +
Proses dari penentuan persamaan dasar yang digunakan sampai implementasi 1D FEA ini menunjukkan keselarasan conscious antara pemahaman secara teknikal serta kesederhanaan karena untuk melakukan pendekatan terhadap permasalahan kompleks, tidak selamanya diperlukan cara paling kompleks terlebih dahulu untuk digunakan pertama. Ada baiknya digunakan penyederhanaan terlebih dahulu untuk melengkapi pemahaman diawal tadi sehingga dapet ditemukan gambaran besar yang lebih menyeluruh sehingga strategi yang lebih efektif dapat digunakan untuk menyelesaikannya.
 +
 
 +
"Karena sesungguhnya didalam kesulitan itu ada kemudahan."
 +
 
 +
 
 +
Rekomendasi:
 +
 
 +
1. Model Enhancements
 +
 
 +
2. Validasi melalui eksperimen
 +
 
 +
3. Interface Improvements
 +
 
 +
 
 +
________________________________________
 +
 
 +
'''J. Acknowledgments'''
 +
 
 +
Pertama-tama tentunya rasa Syukur perlu diberikan kepada Sang Pencipta yaitu Allah SWT yang mana senantiasa memberikan kenikmatan yang tidak terhingga jumlahnya. Berikutnya saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ahmad Indra S. atas framework DAI5 yang mana memberikan suatu tahapan yang konkrit dan pemahaman dengan level consciousness yang lebih mendalam agar sebagai manusia, setiap langkah dan pembelajaaran agar selalu melengkapi dan memperbaiki bagaimana cara kita sadar terhadap diri sendiri dan hubungan tiap manusia dengan penciptanya.
 +
 
 +
 
 +
________________________________________
 +
 
 +
'''K. References'''
 +
 
 +
- Guo C, Zhang M, Bhandari B (2019) A comparative study between syringe-based and screw-based 3D food printers by  computational simulation. Comput Electron Agric 162:397404. https://doi.org/10.1016/j.compag.2019.04.032
 +
 
 +
- Liu, Z., Zhang, M., Bhandari, B., & Wang, Y. (2017). 3D printing: Printing precision and application in food sector. Trends in Food Science & Technology, 69, 83–94. https://doi.org/10.1016/j.tifs.2017.08.018
 +
 
 +
-  Gholamipour-Shirazi, A., Kamlow, M.-A., Norton, I. T., & Mills, T.
 +
(2020). How to Formulate for Structure and Texture via Medium of Additive Manufacturing-A Review. Foods, 9(4). https://doi.org/10.3390/foods9040497
 +
 
 +
- Umeda, T., Kozu, H. & Kobayashi, I. Analysis of Pumpkin Paste Printability for Screw-Based 3D Food Printer. Food Bioprocess Technol 17, 188–204 (2023). https://doi.org/10.1007/s11947-023-03116-y
 +
________________________________________
 +
 
 +
'''L. Appendices'''
 +
 
 +
[[File:Desain screw extruder Rasyaad.png|700px|center|]]
 +
________________________________________

Latest revision as of 20:55, 13 December 2024

Rasyaad.jpg

Profil

Saya adalah mahasiswa Teknik Mesin S1 angkatan 2017 dan S2 Teknik Mesin angkatan 2024

NPM :1706036425 & 2406375592

Materi Yang Telah dipelajari

Pada setengah semester sebelumnya kelas metode numerik 02 diajar oleh Pak Engkos. Beberapa materi metode numerik yang telah saya pahami dari kelas sebelum UTS diantaranya adalah:

  • Interpolasi
  • Ekstrapolasi
  • Regresi
  • Metode Newton Rhapson
  • pseudo code

S1 Teknik Mesin

Pertemuan 11 November 2020

Salah satu fungsi dari mempelajari metode numerik yaitu untuk memahami bagaimana dasar dari sebuah aplikasi yang berfungsi untuk memudahkan komputasi sehingga dalam menjalankannya pengguna mengerti dan mengetahui bagaimana cara menggunakan aplikasi komputasi tersebut untuk menyelesaikan permasalahan yang kompleks dan memaksimalkan penggunaan aplikasi tersebut.

Disamping itu tujuan dari belajar Metode numerik ini adalah:

  • Memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar dalam metode numerik
  • Mengerti aplikasi metode numerik.
  • Mampu menerapkan metode numerik dallam persoalan teknik.
  • Mendapat nilai tambah/adab sehingga kita menjadi orang yang lebih beradab.


Tugas 1

Dalam tugas pertama ini saya perlu untuk mempelajari aplikasi openmodelica, dan membuat video youtube mengenai apa yang telah dipelajari. Berikut link mengenai penggunaan openmodelica untuk menyelesaikan sebuah persamaan sederhana


Pertemuan 18 November 2020

Dalam pertemuan kedua ini saya belajar mengenai penggunaan laman Class dan Function dalam openmodelica, kedua laman tersebut dapat panggil antara satu sama lain ke laman yang lain untuk digunakan sesuai kebutuhan. Saya berlatih menggunakan kedua laman ini untuk membuat laman fungsi yang berisi suatu variabel yang dinamai xtambahsepuluh dibagian fungsinya. Dan laman class diisi dengan besar nilai x-nya sehingga jika disimulasikan nanti hasilnya sesuai yaitu besar nilai variabel x yang dimasukkan sesuai keinginan dan nilainya ditambah dengan sepuluh. Disamping itu dijelaskan juga mengenai kelebihan openmodelica yaitu :

  • Merupakan opensource software (gratis)
  • Banyak penggunanya (mempermudah untuk bertanya jawab dengan pengguna lain)
  • Menggunakan bahasa C++ (pengguna yang tidak memahami bahasa pemrograman tetap bisa menggunakannya dengan mudah)
  • Banyak Simulasi yang tersedia sehingga dapat dikombinasikan untuk menyelesaikan permasalahan yang kompleks


Tugas 2

Dalam tugas kedua ini saya menyelesaikan matriks dengan menggunakan openmodelica, pertama tama saya membuat laman class yang berfungsi untuk memasukkan data dalam matriks tersebut, berikutnya saya membuat laman function untuk memasukkan code dari pengerjaan matriks tersebut, lalu function tersebut dipangil ke dalam laman class untuk digunakan dalam menyelesaikan permasalahan matriksnya.


Tugas 3

Dalam Tugas ketiga ini, diberikan permasalahan truss yang akan diselesaikan dengan menggunakan Open modelica

Soal Trusses 2 Jos.jpg

PR hal 1.JPG
PR hal 2.JPG
PR hal 3.JPG
PR hal 4.JPG
PR hal 5.JPG

Quiz dan Diagram FlowChart

Kuis Rasyaad.jpg


Tugas 4

Pr4tin.jpeg Dalam tugas 4 ini diberikan permasalahan mengenai truss yang bersifat 3D, untuk prinsip pengerjaannya mirip seperti permasalahan truss yang 2D, pertama tama yang harus dilakukan yaitu membuat kelas trusses yang berisi matriks gaya, berikutnya membuat fungsi matriks kekakuan, lalu membuat fungsi matriks global, dan terakhir menyelesaikannya dengan menggunakan gauss jordan dan membuat matriks reaksi.


Master

class Trusses3D

//define initial variable
parameter Integer Points=4; //Number of Points
parameter Integer Trusses=3; //Number of Trusses
parameter Real Area=0.0015; //Area
parameter Real Elas=70e9; //Elasticity

//define connection
parameter Integer C[Trusses,2]=[1,2;
                                1,3;
                                1,4];
                              
//define coordinates (please put orderly)
parameter Real P[Points,3]=[2,0,0;
                            0,0,1.5;
                            0,0,-1.5;
                            0,1.5,0]; 

//define external force (please put orderly)
parameter Real F[Points*3]={0,-5000,0,
                            0,0,0, 
                            0,0,0, 
                            0,0,0}; 

//define boundary
parameter Integer b[:]={2,3,4};

//solution
Real displacement[N], reaction[N];

protected
parameter Integer N=3*Points;
Integer boundary[3*size(b,1)]=cat(1,(3*b).-2,(3*b).-1,3*b);
Real q1[3], q2[3], g[N,N], G[N,N], G_star[N,N], id[N,N]=identity(N), err=10e-10, cx, cy, cz, L, E, X[3,3];

algorithm
//Creating Global Matrix
G:=id;
for i in 1:Trusses loop
 for j in 1:3 loop
   q1[j]:=P[C[i,1],j];
   q2[j]:=P[C[i,2],j];
 end for;
       
       //Solving Constant
       L:=Modelica.Math.Vectors.length(q2-q1);
       E:=Area*Elas/L;

       //Solving Matrix
       cx:=(q2[1]-q1[1])/L;
       cy:=(q2[2]-q1[2])/L;
       cz:=(q2[3]-q1[3])/L; 
       X:=E*[cx^2,cx*cy,cx*cz;
             cy*cx,cy^2,cy*cz;
             cz*cx,cz*cy,cz^2];

       //Transforming to global matrix
       g:=zeros(N,N); 
       for m,n in 1:3 loop
         g[3*(C[i,1]-1)+m,3*(C[i,1]-1)+n]:=X[m,n];
         g[3*(C[i,2]-1)+m,3*(C[i,2]-1)+n]:=X[m,n];
         g[3*(C[i,2]-1)+m,3*(C[i,1]-1)+n]:=-X[m,n];
         g[3*(C[i,1]-1)+m,3*(C[i,2]-1)+n]:=-X[m,n];
       end for;  
 
 G_star:=G+g;
 G:=G_star;
end for;

//Implementing boundary
for i in boundary loop
 for j in 1:N loop
   G[i,j]:=id[i,j];
 end for;
end for;

//Solving displacement
displacement:=Modelica.Math.Matrices.solve(G,F);

//Solving reaction
reaction:=(G_star*displacement)-F;

//Eliminating float error
for i in 1:N loop
 reaction[i]:=if abs(reaction[i])<=err then 0 else reaction[i];
 displacement[i]:=if abs(displacement[i])<=err then 0 else displacement[i];
end for;

end Trusses3D;

Tugas Besar

Tujuan dari tugas besar ini yaitu untuk melakukan pemilihan material terhadap rangka dengan bentuk seperti gambar dibawah yang dilakukan melalui optimisasi berdasarkan materi yang telah diajarkan.

Truss rangka.png


Dalam menyelesaikan tugas besar ini terdapat dua variabel sebagai penentu dalam melakukan optimasi yaitu elastisitas dan luas penampang. kedua variabel ini akan dilakukan optimasi sehingga diperoleh material yang paling cocok dengan harga yang paling murah tanpa meninggalkan aspek safety


Asumsi

  • Menggunakan trusses sehingga beban terdistribusi merata
  • Tumpuan truss fixed
  • Tidak ada bending yang diakibatkan oleh beban


Coding Openmodelica

  model Tugas_Besar_Truss
  //Data tersedia
  parameter Integer Points=size(P,1); //Jumlah titik
  parameter Integer Trusses=size(C,1); //Jumlah Truss
  parameter Real Yield= (nilai yield strength) ; //Yield Strength    
  Material
  parameter Real Area= (nilai luas) ;   //Luas Siku Material
  parameter Real Elas= (elastisitas) ;     //Elastisitas Material
  //define connection
  parameter Integer C[Trusses,2]=[1,5;  //vertical 1st floor
                               2,6;  //ver 1st floor
                               3,7;  //ver 1st floor
                               4,8;  //ver 1st floor
                               5,6;  //horizontal 1st floor
                               6,7;  //hor 1st floor
                               7,8;  //hor 1st floor
                               5,8;  //hor 1st floor
                               5,9;  //ver 2st floor
                               6,10;  //ver 2st floor
                               7,11;  //ver 2st floor
                               8,12;  //ver 2st floor
                               9,10;  //hor 2st floor
                               10,11;  //hor 2st floor
                               11,12;  //hor 2st floor
                               9,12;  //hor 2st floor
                               9,13;  //ver 3t floor
                               10,14;  //ver 3st floor
                               11,15;  //ver 3st floor
                               12,16;  //ver 3st floor
                               13,14;  //hor 3st floor
                               14,15;  //hor 3st floor
                               15,16;  //hor 3st floor
                               13,16];  //hor 3st floor
                                                            
  //Koordinat titik
  parameter Real P[Points,3]=[  0   ,0  ,0,1,1,1;  //1
                          0.75,0  ,0,1,1,1;  //2
                          0.75,0.6,0,1,1,1;  //3
                          0   ,0.6,0,1,1,1;  //4
                          0   ,0  ,0.3,0,0,0;  //5
                          0.75,0  ,0.3,0,0,0;  //6
                          0.75,0.6,0.3,0,0,0;  //7
                          0   ,0.6,0.3,0,0,0;  //8
                          0   ,0  ,1.05,0,0,0;  //9
                          0.75,0  ,1.05,0,0,0;  //10  
                          0.75,0.6,1.05,0,0,0;  //11
                          0   ,0.6,1.05,0,0,0;  //12
                          0   ,0  ,1.8,0,0,0;  //13
                          0.75,0  ,1.8,0,0,0;  //14
                          0.75,0.6,1.8,0,0,0;  //15
                          0   ,0.6,1.8,0,0,0];  //16
                           
  //External force pada titik
  parameter Real F[Points*3]={0,0,0,
                           0,0,0, 
                           0,0,0, 
                           0,0,0, 
                           0,0,0, 
                           0,0,0, 
                           0,0,0, 
                           0,0,0, 
                           0,0,0, 
                           0,0,0, 
                           0,0,0, 
                           0,0,0, 
                           0,0,-500, 
                           0,0,-1000, 
                           0,0,-1000, 
                           0,0,-500};
  //solution
  Real displacement[N], reaction[N];
  Real check[3];
  Real stress1[Trusses];
  Real safety[Trusses];
  Real dis[3];
  Real Str[3];
  protected
  parameter Integer N=3*Points;
   Real q1[3], q2[3], g[N,N], G[N,N], G_star[N,N], id[N,N]=identity(N), 
  cx, cy, cz, L, X[3,3];
   Real err=10e-15, ers=10e-8;
  algorithm
  // Global Matrix
  G:=id;
  for i in 1:Trusses loop
   for j in 1:3 loop
 q1[j]:=P[C[i,1],j];
 q2[j]:=P[C[i,2],j];
   end for;       
  //Matriks Penyelesaian
  L:=Modelica.Math.Vectors.length(q2-q1);
  cx:=(q2[1]-q1[1])/L;
  cy:=(q2[2]-q1[2])/L;
  cz:=(q2[3]-q1[3])/L; 
  X:=(Area*Elas/L)*[cx^2,cx*cy,cx*cz;
                    cy*cx,cy^2,cy*cz;
                    cz*cx,cz*cy,cz^2];
   //Transformasi ke global matrix
  g:=zeros(N,N); 
  for m,n in 1:3 loop
    g[3*(C[i,1]-1)+m,3*(C[i,1]-1)+n]:=X[m,n];
    g[3*(C[i,2]-1)+m,3*(C[i,2]-1)+n]:=X[m,n];
    g[3*(C[i,2]-1)+m,3*(C[i,1]-1)+n]:=-X[m,n];
    g[3*(C[i,1]-1)+m,3*(C[i,2]-1)+n]:=-X[m,n];
  end for;   
 G_star:=G+g;
 G:=G_star;
  end for;
  //Boundary condition
  for x in 1:Points loop
   if P[x,4] <> 0 then
     for a in 1:Points*3 loop
     G[(x*3)-2,a]:=0;
     G[(x*3)-2,(x*3)-2]:=1;
   end for;
  end if;
  if P[x,5] <> 0 then
  for a in 1:Points*3 loop
    G[(x*3)-1,a]:=0;
    G[(x*3)-1,(x*3)-1]:=1;
   end for;
  end if;
  if P[x,6] <> 0 then
  for a in 1:Points*3 loop
    G[x*3,a]:=0;
    G[x*3,x*3]:=1;
  end for;
  end if;
  end for;
  //PenyelesaianDisplacement
  displacement:=Modelica.Math.Matrices.solve(G,F);
  //Penyelesaian Reaksi
  reaction:=(G_star*displacement)-F;
  //Eliminating float error
  for i in 1:N loop
  reaction[i]:=if abs(reaction[i])<=err then 0 else reaction[i];
  displacement[i]:=if abs(displacement[i])<=err then 0 else 
  displacement[i];
  end for;
 //Checking Force
  check[1]:=sum({reaction[i] for i in (1:3:(N-2))})+sum({F[i] for i in 
  (1:3:(N-2))});
  check[2]:=sum({reaction[i] for i in (2:3:(N-1))})+sum({F[i] for i in          
  (2:3:(N-1))});
  check[3]:=sum({reaction[i] for i in (3:3:N)})+sum({F[i] for i in    
  (3:3:N)});  
   for i in 1:3 loop
   check[i] := if abs(check[i])<=ers then 0 else check[i];
  end for;
  //Perhitungan Stress di tiap Truss
  for i in 1:Trusses loop
  for j in 1:3 loop
    q1[j]:=P[C[i,1],j];
    q2[j]:=P[C[i,2],j];
    dis[j]:=abs(displacement[3*(C[i,1]-1)+j]-displacement[3* 
    (C[i,2]-1)+j]);
   end for;       
  //Solving Matrix
  L:=Modelica.Math.Vectors.length(q2-q1);
  cx:=(q2[1]-q1[1])/L;
  cy:=(q2[2]-q1[2])/L;
  cz:=(q2[3]-q1[3])/L; 
  X:=(Elas/L)*[cx^2,cx*cy,cx*cz;
               cy*cx,cy^2,cy*cz;
               cz*cx,cz*cy,cz^2];    
  Str:=(X*dis);
  stress1[i]:=Modelica.Math.Vectors.length(Str);
    end for;
  //Safety factor
    for i in 1:Trusses loop
    if stress1[i]>0 then
    safety[i]:=Yield/stress1[i];
    else
      safety[i]:=0;
   end if; 
   end for;
  end Tugas_Besar_Truss


Kurva Curve Fitting

  model Curve_Fitting
    input Real X[:];
    input Real Y[size(X,1)];
    input Integer order=2;
  output Real Coe[order+1];
  protected
  Real Z[size(X,1),order+1];
  Real ZTr[order+1,size(X,1)];
  Real A[order+1,order+1];
  Real B[order+1];
 algorithm
  for i in 1:size(X,1) loop
    for j in 1:(order+1) loop
    Z[i,j]:=X[i]^(order+1-j);
   end for;
  end for;
   ZTr:=transpose(Z);
  A:=ZTr*Z;
  B:=ZTr*Y;
 Coe:=Modelica.Math.Matrices.solve(A,B);
 end Curve_Fitting;

Golden Ratio

 model Opt_Gold
  parameter Real xd[:];
  parameter Real yd[size(xd,1)];
  parameter Real xlo=87e-6;
  parameter Real xhi=504e-6; 
  parameter Integer N=10; // maximum iteration
  parameter Real es=0.0001; // maximum error
 Real f1[N], f2[N], x1[N], x2[N], ea[N], y[3];
 Real xopt,  fx;
 protected
 Real d, xl, xu, xint, R=(5^(1/2)-1)/2;
  algorithm
  xl := xlo; 
  xu := xhi;
  y  := Curve_Fitting(xd,yd);
  for i in 1:N loop
   d:= R*(xu-xl);
   x1[i]:=xl+d;
    x2[i]:=xu-d;
    f1[i]:=y[1]*x1[i]^2+y[2]*x1[i]+y[3];
    f2[i]:=y[1]*x2[i]^2+y[2]*x2[i]+y[3];
   xint:=xu-xl;

if f1[i]>f2[i] then
  xl:=x2[i];
  xopt:=x1[i];
  fx:=f1[i];
  else
    xu:=x1[i];
    xopt:=x2[i];
    fx:=f2[i];
   end if;
  ea[i]:=(1-R)*abs((xint)/xopt);
 if ea[i]<es then
  break;
 end if;
 end for;
 end Opt_Gold;


Pilihan Material

Saya memilih material SS304 karena cukup umum digunakan dalam industri dan dalam pengerjaan ini saya menggunakan metode yang memvariasikan luas area dari material tersebut untuk nantinya dioptimisasi dan diperoleh nilai optimumnya


PTBR1.JPG

Dari data tersebut lalu dimasukkan ke dalam coding openmodelica yang telah ditulis diawal untuk memperoleh data stressnya, yang berikutnya dimasukkan dalam tabel dibawah ini

PTBR3.JPG

Sebelumnya, data harga dari material SS304 ini dicari terlebih dahulu dengan ketebalan tertentunya. Dan karena tidak semua ketebalan tersedia datanya maka dilakukan curve fitting untuk menutup data yang kurang dari tiap ketebalan material tersebut. proses ini dilakukan dengan menggunakan open modelica sehingga menghasilkan koefisien yang akan digunakan untuk menghitung data yang kurang tersebut sehingga dihasilkan data yang lengkap tiap ketebalannya seperti tabel diatas

PTBR2.JPG

Berikutnya data dari cost curve fitting dikalikan dengan total panjang yang dibutuhkan untuk membentuk frame yang diberikan sehingga diperoleh total harganya

PTBR4.JPG

Terakhir digunakan program excel untuk menentukan optimisasi dengan variabel antara rasio safety factor per harga dan total harga yang dibutuhkan untuk membentuk frame tersebut, dengan komponen sumbu x merupakan nilai variasi luas area dari truss tersebut

Titik potong tersebut merupakan hasil yang merupakan nilai paling optimal dari kedua variabel tersebut jika menggunakan material SS304

Maka nilai yang paling mendekati titik optimal dari material SS304 adalah yang memiliki area berkisar 0.000864 m^2



UAS

1540.jpg

1541.jpg

1542.jpg

1543.jpg

S2 Teknik Mesin

1. DAI5 Framework (Perkuliahan Pertama)

Berdasarkan pertemuan pertama pada tanggal 29/10/2024 di kelas Komputasi Teknik. Saya diperkenalkan dengan konsep kerangka berpikir yaitu DAI5. Konsep ini dikembangkan oleh Dr. Ahmad Indra Ssiswantara dan memiliki filosofi dasar yang menekankan pada Consciousness.

DAI5 menjelaskan bahwasannya sebagai manusia kita mengambil sebuah tindakan melalui dua proses utama yaitu Encoding (yang dilakukan oleh Hati) serta Decoding (yang dilakukan oleh akal pikiran. Kedua Hal tersebut tidak dapat dipisahkan dan memiliki porsinya masing-masing yang mana perlu untuk dijaga dengan seimbang dan tidak tumpang tindih.

DAI5 itu sendiri terdiri dari 4 tahapan utama yaitu:

1. Intention

2. Initial Thinking

3. Idealization

4. Instruction Set

Tugas 1

Pada tugas 1 ini, saya mencoba untuk melakukan percakapan dengan chatGPT mengenai finite element untuk persamaan PDE pada satu dimensi menggunakan metode weighted residual

Percakapan dimulai dengan prompt:

Can you derive finite element equations from 1D PDE governing equations using weighted residual in a very simple way along with an example

Jawaban ChatGPT: Tahapan yang dilakukan untuk menyelesaikan 1D PDE untuk finite element equation adalah sebagai berikut:

1. Mulai dengan menggunakan governing equation (1D PDE)
2. Diskritisasi domain dari finite element (memotong 'benda' menjadi beberapa node)
3. Menggunakan linear function antara tiap node sebagai aproksimasi
4. Formulasi Weighted residual untuk menilai besar error
5. Menyelesaikan persamaan finite element untuk tiap node

Contoh soal yang diberikan oleh chatGPT adalah sebagai berikut:

Suppose f(x) is constant, say f(x) = 10 and the rod has a length of 1. Soal tersebut menggambarkan sebuah rod yang memiliki L sebesar 1 yang mana dipanaskan pada satu ujungnya. Sehingga terdapat dua hal yang dapat diperoleh dengan PDE 1D ini yaitu:
- Fungsi temperature di suatu lokasi pada rod
- Perubahan temperatur akibat kenaikan atau penurunan suhu dari rod itu sendiri

Flowchart yang disarankan sebagai approach adalah sebagai berikut:

Start
  │
  ▼
Define problem setup: rod length, nodes, heat source f(x)
  │
  ▼
Make an initial guess for the temperature distribution
  │
  ▼
Calculate residual (error) between guess and actual source
  │
  ▼
Apply weights to residuals
  │
  ▼
Adjust the guess to reduce error
  │
  ▼
Is the error small enough?
  │            │
Yes           No
 │             │
 ▼             │
Finish       Go back to calculate residuals


Berikut Jawaban ChatGPT terkait coding python untuk menyelesaikan contoh tersebut:

Coding Python

 import numpy as np
 Step 1: Define problem setup
  rod_length = 1.0       # Length of the rod
  num_nodes = 10         # Number of points along the rod
  dx = rod_length / (num_nodes - 1)  # Distance between nodes
  f = 10.0               # Heat source (constant)
 Step 2: Make an initial guess for temperature distribution
   # Initial guess is zero temperature everywhere
   temperature_guess = np.zeros(num_nodes)
 Step 3: Define a function to calculate residuals
  def calculate_residuals(temperature, f, dx):
   residuals = np.zeros_like(temperature)
   # Finite difference approximation for second derivative
   for i in range(1, num_nodes - 1):
       residuals[i] = (temperature[i-1] - 2*temperature[i] + temperature[i+1]) / (dx**2) - f
   return residuals
 Step 4: Iteratively adjust guess to reduce error
  tolerance = 1e-3
  max_iterations = 100
  for iteration in range(max_iterations):
    residuals = calculate_residuals(temperature_guess, f, dx)
    max_residual = np.max(np.abs(residuals))
    if max_residual < tolerance:
       print(f"Solution converged after {iteration} iterations.")
       break    
   #Adjust the guess based on residuals
   #Simple correction: reduce residual by adding a fraction of it to the guess
   for i in range(1, num_nodes - 1):
       temperature_guess[i] += 0.1 * residuals[i]
 # Output the approximate temperature distribution
 print("Approximate temperature distribution along the rod:")
 print(temperature_guess)


Dan dengan mengintegrasikan framework DAI5 maka dapat diperoleh tahapan sebagai berikut:

1. Intention

- Tujuan: mendefinisikan mengenai apa yang akan dicapai dengan analisis finite element. Pada tugas 1 ini target dari intensi ini adalah untuk menganalisis distribusi temperature sepanjang rod ketika dipanaskan

- Kondisi Batas: Menentukan batas dari problem dan apa saja hal yang menjadi insight untuk menyelesaikan problem tersebut


2. Initial Thinking

- Mesh dan Elemen: Menentukan jumlah elemen atau node dari sistem yang akan dianalisis serta konfigurasi untuk memecah suatu sistem menjadi elemen yang kecil

- Shape Function: pemilihan persamaan untuk melakukan aproksimasi terhadap temperatur dari rod atau variabel lain dari elemen yang dianalisis

3. Idealization

- Persamaan Ideal: menggunakan persamaan ideal terlebih dahulu yang mana dalam kasus ini merupakan sebuah PDE dan melanjutkannya melalui simplifikasi untuk memenuhi batasan di tahap pertama tadi

- Simplifikasi: simplifikasi dilakukan dengan mengubah PDE menjadi bentuk yang lebih sederhana seperti dengan cara mengurangi order dari turunannya sehingga step idealization ini dapat dilakukan

4. Instruction Set

- Melakukan perhitungan dari persamaan untuk tiap elemen berdasarkan shape fuction diatas

- Memasukkan informasi dari kondisi batas terhadap matriks global yang berikutnya dilanjutkan terhadap penyelesaian persamaan tiap elemen

- Terakhir melakukan iterasi menggunakan approach yaitu weighted residual untuk mengurangi error sehingga hasil tercapai


Berikut tautan lampiran dokumentasi percakapan dengan ChatGPT terkait Tugas 1 ini: https://drive.google.com/file/d/1f0loFqz7Hn_-ickiU_Ptd137bXEmJ3Rf/view?usp=sharing

Tugas 2

Dalam tugas 2 ini, Saya mencoba untuk menerapkan konsep kontinuum dengan komputasi teknik. Diskusi ini saya mulai dengan dengan prompt ini:

Saya bertanya:

Can you give a practical example (along with simple calculator such as 1D Problem), In engineering that continuum mechanics treats materials as continuous, on integration of uninterrupted "conscious continuum" into the DAI5 framework

ChatGPT menjawab:

Pertama, kita mentranslasikan prompt tersebut kedalam framework DAI5 yang dimulai dengan:

1.Intention: Mendefinisikan intensi dari prompt tersebut yaitu mempelajari secara conscious mengenai continuum mechanics melalui contoh 
2.Initial Thinking: Definisi problem dan boundary condition
3.Idealization: Pengembangan algoritma dengan melakukan asumsi solusi dan simplifikasi persamaan
4.Instruction set: Menghasilkan code python untuk dicoba dirunning


Step pertama yang dilakukan dalam continuum mechanics ialah menentukan asumsi. Dalam tugas 2 ini asumsi ini digunakan untuk membuat formulasi permasalahan dan persamaan yang digunakan. Pada Continuum Mechanics, diasumsikan bahwa sebuah batang yang akan dianalisis merupakan benda yang continous serta Homogen.

Dan berangkat dari asumsi tersebut persamaan deformasi dapat digunakan dengan menggunakan permisalan terdapat sebuah gaya axial dalam persamaan sebagai berikut.

d/dx(EA*(du/dx) = 0

Dimana u(x) merupakan displacement dari batang tersebut dari jarak x terhadap ujung tetap.

Berikutnya, boundary condition ditetapkan untuk contoh ini yaitu:

1. u(0) = 0 (tidak ada displacement pada fixed end).
2. EA*du/dx = L pada x = L (gaya pada free end)


Saya Bertanya: Apakah bisa dirangkum menjadi lebih ringkas?


ChatGPT menjawab:

5 Steps:
1.Set up the equation and boundary conditions.
2.Approximate the solution with an assumed linear displacement function.
3.Apply boundary conditions to determine constants in the approximation.
4.Calculate results for the displacement distribution along the bar.
5.Validate by checking if the solution meets all boundary conditions.


Instruction step yang dapat digunakan untuk menyelesaikan contoh continuum mechanics adalah sebagai berikut.

Tugas 2 Rasyaad.png
Tugas 2 Rasyaad 2.png

Dan Diteruskan dengan code Python sebagai berikut.

Tugas 2 Rasyaad 3.png

Dari code yang dibuat oleh chatGPT saya kemudian untuk mencoba running code tersebut pada notebook jupyter yang memiliki fitur untuk melakukan running python code, namun dari hasil yang ditunjukkan dari running tersebut masih salah.

Kesalahan tersebut diduga karena penggunaan persamaan dasar yaitu linier tidak tepat sehingga menyebabkan persamaan displacement yang seharusnya menggunakan persamaan differensial ini justru dicoba denga persamaan linier. Akibatnya adalah ketika dimasukkan nilai dari x untuk mencari tau seberapa besar displacement pada titik tertentu, semuanya menghasilkan nilai yaitu 0

Tugas 2 Rasyaad 4.png

Saya mencoba untuk melakukan prompt ulang untuk mengulang proses membuat instruction set yaitu python code namun terjadi error pada ChatGPT dan saya telah mencapai batas dari limit diskusi sehingga perlu untuk menunggu terlebih dahulu

Tugas 2 Rasyaad 5.png


Beberapa hal yang saya pelajari ialah, tahapan dari konsep continuum ini memiliki tahapan yang mirip dengan tugas 1 tetapi yang membedakan adalah persamaan yang digunakan. Pada tugas 1 persamaan yang digunakan berkaitan dengan proses perpindahan kalor dari sebuah batang, sementara untuk tugas 2 ini persamaan yang digunakan adalah persamaan yang berhubungan dengan defleksi untuk mencari tau perubahan displacement dari tiap titik suatu batang. Ini diselesaikan dengan tahapan yaitu penyelesaian partial differential equation, penentuan boundary condition, yang mana terakhir dilanjutkan yaitu dengan membuat instruction set dengan bahasa phyton.


Monitoring dan Evaluasi Progress Belajar dengan Bantuan AI

Pada Kesempatan ini saya mencoba untuk melakukan evaluasi mengenai progress belajar dengan bantuan AI serta meminta feedback perihal perkembangan belajar saya.

Saya bertanya:


- Bisakah anda menyimpulkan hasil progres belajar untuk mata kuliah komputasi teknik dari semua hasil percakapan dan prompt saya, hitung seberapa banyak prompt yang di tulis dan kelompokkan materinya, dan berikan feedback.

- Bisakah anda menilai bagaimana cara saya belajar sejauh ini secara objektif dan berikan saran mengenai apa saja hal yang perlu dilakukan untuk improve berdasarkan kesimpulan anda mengenai hasil percakapan sejauh ini


ChatGPT menjawab:

Evaluasi Rasyaad.png

Kesimpulan dari hasil pembelajaran yang dilakukan yaitu willingness untuk mencoba mendalami dengan kuat mengenai detail untuk bisa memperdalam pemahaman tersebut. Disamping itu karakteristik dari hasil percakapan anda yaitu belajar dengan terstruktur terutama dalam menerapkan framework DAI5 untuk membuat penyelesaian permasalahan dengan sistematis.

Beberapa hal yang dapat ditingkatkan adalah:

1. Step-by-step validation

Memastikan agar belajar untuk secara bertahap untuk sebelum mencoba problem yang lebih sulit

2. Lebih Sabar

Hal yang dapat dilakukan yaitu untuk tidak terlalu terburu-buru langsung mencoba lebih banyak hal yang menjadi dasar terlebih dahulu terkait topiknya untuk clarity


Dan total Percakapan saya dengan chatGPT yaitu berkisar 34 Prompt serta yang berkaitan langsung secara teknis mengenai Komputasi teknik yaitu berkisar 27 Prompt

Evaluasi Rasyaad 2.png


Tugas Besar Komputasi Teknik

A. Project Title

Analisis Finite Element Aliran 1 Dimensi Ulir Screw-Based Extruder Food 3D Printer

gambar dikutip dari Guo C, Zhang M, Bhandari B (2019) A comparative study between syringe-based and screw-based 3D food printers by computational simulation. Comput Electron Agric 162:397404


B. Author Complete Name

Muhammad Rasyaad Dzaky

C. Affiliation

Departemen Teknik Mesin

Universitas Indonesia

D. Abstract

Tugas Besar ini membahas mengenai analisis aliran 1D dari bahan makanan yaitu starch pada ulir dari screw-based extruder untuk teknologi food 3D printing. Tujuan utama dari tugas besar ini adalah memahami karakteristik aliran bahan makanan yang dipengaruhi oleh beberapa variabel seperti kecepatan aliran, tekanan, serta distribusi temperatur di sepanjang screw. Model yang digunakan mencakup beberapa aspek yang bersifat temperature-dependent seperti viskositas dan thermal conductivity. Berikutnya, melalui metode galerkin, persamaan PDE disederhanakan dan diselesaikan sehingga variabel seperti massa, momentum, dan distribusi temperatur dapat diperoleh pada tiap node dari ulir screw extruder ketika proses ektrusi sedang berjalan. Melalui tugas besar ini, diharapkan dapat menambah data penelitian topik terkait food 3D printing agar bisa mendukung tujuan besar yaitu sustainable and efficient food production

________________________________________

E. Author Declaration

1. Deep Awareness (of) I:

Tugas besar ini menambah awareness saya untuk menggali lebih dalam mengenai koneksi dari seseorang dengan Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini saya dapatkan dari beberapa hal yaitu:

- menyadari desainer terbaik yaitu Tuhan Yang Maha Esa dari berbagai makhluk hidup maupun natural order dari berbagai benda mati juga.

- Menggunakan kesempatan ini untuk menambah rasa syukur karena semua interaksi antar benda mati pun sudah memiliki aturan yang ada dan dibuat oleh Tuhan Yang Maha Esa

2. Intention of the Project Activity:

Tugas besar ini bertujuan untuk memahami mengenai bagaimana karakteristik aliran dari bahan makanan yaitu starch dalam proses ekstrusi mengguakan screw untuk food 3D Printing. Tugas besar ini diharapkan dapat menambah pemahaman dari proses food 3d printing dan mendukung keilmuan ini agar semakin berkembang agar bisa menyelesaikan salah satu permasalahan utama yaitu food shortage dan sustainable food production

________________________________________

F. Introduction

Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan pangan yang keberlanjutan, kostumisasi sesuai kebutuhan berbagai orang, dan bahan makanan alternatif semakin diperlukan. Salah satu teknologi yang dikembangkan saat ini untuk mencoba menjawab kebutuhan tersebut adalah Food 3D Printing. Beberapa potensi keunggulan dari food 3D printing ini adalah kemampuan untuk melakukan kostumisasi komposisi bahan makanan alternatif serta manipulasi variasi struktur makanan sehingga diperoleh pangan yang terpersonalisasi secara kebutuhan nutrisi serta digitalisasi dari nutrisi makanan itu sendiri (Liu et al.,2017)


Berdasarkan cara kerjanya, Food 3D Printer memiliki proses yang mirip dengan 3D Printing pada umumnya. Untuk membentuk sebuah benda 3D, proses pembuatan makanan dilakukan dari lapisan per lapisan sehingga terbentuk benda 3D, yang membedakan hanyalah material yang digunakan. Saat ini salah satu jenis food 3D printing yang paling umum adalah extrusion-based yang berarti material didorong melewati sebuah nozzle untuk proses ekstrusinya. (Gholamipour-Shirazi et al., 2020)


Salah satu hal yang menjadi gap dari extrusion-based food 3D Printing ialah masih terbatasnya penelitian jenis extrusion yang menggunakan screw untuk mendorong bahan makanan menuju nozzle dibandingkan dengan tipe lain seperti air-compressed dan syringe-based extrusion food 3D printing (Umeda et al., 2023). Maka dari itu tugas besar ini ditujukan dalam upaya memperkaya data untuk mendorong pemahaman dan keilmuan lebih jauh dari screw-based food 3D printing serta pada akhirnya mencapai pembelajaran untuk menambah rasa syukur dan consciousness dari penulis itu sendiri.


Initial Thinking:

- Problem Statement:

Untuk mencoba menangkap karakteristik aliran tersebut, model satu dimensi dipilih untuk menganalisis proses ekstrusi pada screw extruder. Salah satu hal pendukung dalam pemilihan model satu dimensi adalah variasi variabel seperti tekanan, kecepatan, dan temperatur screw pada cross-section dapan diaproksimasi sesuai dengan pembagian node pada analisis finite element. Jika melihat teknologi yang mirip seperti pada ekstrusi plastik, model 1 dimensi ini umum digunakan serta cukup untuk menangkap detail informasi penting dengan asumsi kondisi steady-state. Disamping itu, model 1 dimensi dipilih karena lebih mudah untuk proses iterasi desain screw, serta barrel untuk ekstruder food 3D printer ini sehingga akan bermanfaat saat dilanjutkan kepada proses validasi melalui eksperimen ketika penelitian ini dilanjutkan.


Berikutnya, simplifikasi yang akan digunakan pada tugas besar ini adalah:

- kondisi aliran steady-state

- gradien radial dari screw diasumsikan negligible

- material properties dari starch yang digunakan yaitu nilai rata-ratanya


Asumsi tersebut digunakan sehingga analisis dapat difokuskan kepada aliran longitudinal menuju nozzle sehingga diperoleh gambaran mengenai bagaimana karakteristik aliran starch di dalam extruder.

________________________________________

G. Methods & Procedures

Idealization:

Berdasarkan initial thinking diatas, kemudian asumsi tersebut dan model satu dimensi yang dipilih untuk analisis finite element dituangkan menjadi tahapan-tahapan secara garis besar garis besar dari penyelesaian tugas besar yang dijelaskan pada bagian berikut.

- Metodologi:

Terdapat dua aspek yang perlu diselesaikan dalam metodologi ini, pertama adalah aspek penurunan persamaan rumus yang diselesaikan secara matematis dan yang berikutnya adalah pembuatan instruction set yang akan dijalankan untuk melakukan proses komputasi numerik dari persamaan matematik yang diturunkan diawal untuk menentukan nilai dari 4 variabel utama yang disebutkan pada bagian diatas.


1. Persamaan untuk parameter variabel

- Persamaan konservasi massa

Konservasi Massa Rasyaad.png


- Konservasi Momentum

Konservasi Momentum Rasyaad.png


- Konservasi energi

Konservasi Energi Rasyaad.png


2. Model Rheology

- Pada model ini, bahan makanan starch akan dimodelkan sebagai fungsi dari temperatur dan shear rate sesuai persamaan berikut.

Model Rheology Rasyaad.png


3. Diskrititasi Finite Element

- Pada model ini, bahan makanan starch akan dimodelkan sebagai fungsi dari temperatur dan shear rate sesuai persamaan berikut.

Diskritisasi Rasyaad.png


4. Approach Galerkin (metode weighted residual, untuk membentuk persamaan yang lebih sederhana)

- Ini dilakukan untuk mendapatkan persamaan dengan weak formulation agar lebih mudah untuk dibuat instruction set dalam bentuk code dan lebih mudah untuk diselesaikan

Metode Galerkin Rasyaad.png


5. Penentuan Boundary Condition

Dalam menentukan boundary condition, terdapat 3 data yang dapat dimasukkan kedalam persamaan untuk dilakukan komputasi yaitu:

- Pada Inlet: Flow rate atau kecepatan aliran

- Pada Outlet: Tekanan Atmosfer

- Boundary temperatur: Suhu dari volume barrel dari extruder


Instruksi Set (Instruction Set):

Berdasarkan hasil penurunan persamaan tersebut dibuat instruction set berbentuk code dengan menggunakan bahasa pemrograman yaitu Java dan menggunakan HTML agar bisa langsung dijalankan pada browser dari perangkat yang digunakan. Pembuatan code ini dilakukan dengan bantuan dari ChatGPT:


 <!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
    <meta charset="UTF-8">
    <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
    <title>1D Heat Transfer in Screw Extruder</title>
    <style>
        body {
            font-family: Arial, sans-serif;
            margin: 20px;
            text-align: center;
        }
        .container {
            max-width: 800px;
            margin: 0 auto;
            padding: 20px;
            border: 1px solid #ccc;
            border-radius: 10px;
            box-shadow: 0 0 10px rgba(0, 0, 0, 0.1);
        }
        button {
            background-color: #007BFF;
            color: white;
            border: none;
            padding: 10px 20px;
            margin: 20px;
            font-size: 16px;
            cursor: pointer;
            border-radius: 5px;
        }
        button:hover {
            background-color: #0056b3;
        }
        canvas {
            display: block;
            margin: 20px auto;
            border: 1px solid #ddd;
        }
    </style>
</head>
<body>
    <div class="container">
        <h1>1D Heat Transfer in Screw Extruder</h1>
        <p>Enter material properties and boundary conditions, then click "Calculate" to solve the 1D heat transfer problem.</p>
        <label for="length">Length of Screw (m): </label>
        <input type="number" id="length" value="0.2" step="0.01" min="0.01">
        <br><br>
        <label for="k">Thermal Conductivity (W/m.K): </label>
        <input type="number" id="k" value="0.5" step="0.1" min="0.1">
        <br><br>
        <label for="q">Heat Generation (W/m³): </label>
        <input type="number" id="q" value="1000" step="100">
        <br><br>
        <label for="t0">Temperature at x=0 (°C): </label>
        <input type="number" id="t0" value="30">
        <br><br>
        <label for="qout">Heat Flux at x=L (W/m²): </label>
        <input type="number" id="qout" value="500">
        <br><br>
        <button onclick="calculateHeatTransfer()">Calculate</button>
        <canvas id="resultsGraph" width="800" height="400"></canvas>
    </div>

    <script>
        function calculateHeatTransfer() {
            const length = parseFloat(document.getElementById('length').value);
            const k = parseFloat(document.getElementById('k').value);
            const q = parseFloat(document.getElementById('q').value);
            const t0 = parseFloat(document.getElementById('t0').value);
            const qout = parseFloat(document.getElementById('qout').value);

            const nNodes = 10;
            const dx = length / (nNodes - 1);
            const K = [];
            const F = [];

            for (let i = 0; i < nNodes; i++) {
                K[i] = Array(nNodes).fill(0);
                F[i] = 0;
            }

            for (let i = 0; i < nNodes - 1; i++) {
                const kElem = (k / dx) * [[1, -1], [-1, 1]];
                K[i][i] += kElem[0][0];
                K[i][i + 1] += kElem[0][1];
                K[i + 1][i] += kElem[1][0];
                K[i + 1][i + 1] += kElem[1][1];

                F[i] += q * dx / 2;
                F[i + 1] += q * dx / 2;
            }

            K[0][0] = 1;
            F[0] = t0;
            K[nNodes - 1][nNodes - 1] += k / dx;
            F[nNodes - 1] += qout * dx;

            const T = solveLinearSystem(K, F);

            drawGraph(T, length, dx);
        }

        function solveLinearSystem(K, F) {
            const n = F.length;
            const T = Array(n).fill(0);
            
            for (let i = 0; i < n; i++) {
                for (let j = i + 1; j < n; j++) {
                    const factor = K[j][i] / K[i][i];
                    for (let k = i; k < n; k++) {
                        K[j][k] -= factor * K[i][k];
                    }
                    F[j] -= factor * F[i];
                }
            }

            for (let i = n - 1; i >= 0; i--) {
                T[i] = F[i] / K[i][i];
                for (let j = 0; j < i; j++) {
                    F[j] -= K[j][i] * T[i];
                }
            }

            return T;
        }

        function drawGraph(T, length, dx) {
            const canvas = document.getElementById('resultsGraph');
            const ctx = canvas.getContext('2d');

            ctx.clearRect(0, 0, canvas.width, canvas.height);

            ctx.beginPath();
            ctx.moveTo(50, canvas.height - 50);
            ctx.lineTo(50, 50);
            ctx.lineTo(canvas.width - 50, canvas.height - 50);
            ctx.strokeStyle = '#000';
            ctx.stroke();

            ctx.font = '14px Arial';
            ctx.fillText('Temperature (°C)', 10, 40);
            ctx.fillText('Position (m)', canvas.width - 100, canvas.height - 10);

            const xScale = (canvas.width - 100) / (T.length - 1);
            const yScale = (canvas.height - 100) / Math.max(...T);

            ctx.beginPath();
            ctx.strokeStyle = 'red';

            for (let i = 0; i < T.length; i++) {
                const x = 50 + i * xScale;
                const y = canvas.height - 50 - T[i] * yScale;
                if (i === 0) ctx.moveTo(x, y);
                else ctx.lineTo(x, y);
            }

            ctx.stroke();
        }
    </script>
</body>
</html>

________________________________________

H. Results & Discussion

Hasil Utama:

Hasil running dari code yang telah dibuat dengan bantuan chatGPT dilampirkan pada gambar berikut.


Hasil 1 Rasyaad.png

Input nilai dari kalkulasi dimasukkan sesuai dengan boundary condition dimana kondisi yang digunakan adalah proses pada kondisi ruangan sebagaimana umumnya, sehingga nilai dari output pressure juga menggunakan besarnya yaitu 1 atmosfer atau 101325 Pascal.

Berdasarkan hasil numerik, diperoleh beberapa data mengenai estimasi aliran dari bahan makanan starch pada screw yang dinyatakan pada variabel yaitu Pressure, Velocity (arah menuju nozzle), dan Temperatur dari bahan makanan.

Hasil 2 Rasyaad.png


Hasil 3 Rasyaad.png


Berdasarkan hasil komputasi yang disajikan pada tabel dan grafik diatas, didapatkan bahwa:

1. Profil Pressure

- Tekanan berkurang secara linier dari outlet boundary condition menuju ujung satunya yang tekanannya bernilai nol. Merujuk kepada hal tersebut, indikasi yang terlihat adalah semakin menuju nozzle (yang merupakan outlet boundary), maka tekanannya akan naik seiringan dengan panjang screw ekstrusi. Ini berarti adanya potensi untuk munculnya back-pressure yang mendorong screw menjauh dari nozzle dan melawan putaran dari screw. Dari sana, nilai dari profil pressure ini dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan spesifikasi dari torsi motor aktuator yang diperlukan untuk menjaga proses ekstrusi tetap pada kondisi steady-state.


2. Velocity Distribution

- Kecepatan dari aliran starch bisa terlihat bertambah dari dari awalnya diam dan bertambah menjadi 1m/s pada ujung screw di outlet. Hal perlu diperhatikan adalah kecepatan 1m/s ini akan berkurang akibat menyempitnya cross-section area volume barrel karena terdapat nozzle, dan tugas besar ini tidak memasukkan efek dari nozzle yang mengurangi kecepatan aliran tersebut. Salah satu hal yang dapat dilihat adalah kecepatan starch pada fly dari screw ini bertambah cepat dan memiliki hubungan yang linier dengan menggunakan asumsi kecepatan putar screw memiliki nilai yang konstan. Hal ini juga mengindikasikan adanya proses mixing yang terjadi terutama pada clearance antara outer diameter dari fly screw dengan inner wall dari barrel.


3. Gradien Temperatur

- Berdasarkan tabel, terlihat bahwa temperatur meningkat dari 20°C menjadi 30°C pada ujung outlet. Hal ini sejalan dengan asumsi awal yang mana mengasumsikan bahwasannya bahan makanan menerima kalor secara uniform di sepanjang ulir screw. Ini juga menunjukkan bahwa adanya hal yang menyebabkan bahan makanan starch menerima kalor, kemungkinan utamanya adalah karena adanya konduksi pada bagian screw yang tekanannya bertambah serta efek dari gesekan starch dengan screw itu sendiri untuk mengerakkannya. Informasi ini juga bermanfaat untuk memberikan insight sebagai constraint untuk menentukan material yang akan digunakan sebagai barrel dari screw-based food 3D printer yang akan dibuat prototipenya nanti.


Diskusi:


1. Insight dari model 1 dimensi

- Hasil perhitungan dalam tabel tersebut sejalan dengan aspek teoritis terkait turunnya tekanan, bertambahnya laju aliran, dan naiknya suhu dari bahan makanan starch pada saat proses ekstrusi. Hal ini menunjukkan bahwa penyederhanaan dapat dilakukan yang mana pada tugas besar ini simplifikasi dilakukan dengan melakukan analisis dalam bentuk 1 dimensi model Finite element.

- Penyederhanaan yang dilakukan menghasilkan tren perubahan variabel yang masih dalam bentuk linier pada penyelesaian dari persamaan dengan bentuk weak formulation-nya. Penyederhanaan ini cukup apabila konteks yang digunakan adalah untuk mencari tau bagaimana gambaran dari proses aliran starch yang terjadi pada ulir screw extruder namun penyederhanaan ini juga perlu mendapatkan perhatian karena tentu saja mungkin menyebabkan beberapa karakteristik intrinsik yang penting dari sebuah bahan makanan akibat melewati proses ekstrusi terlewat dari analisis


2. Limitasi

- Hasil yang linier dari teknanan, kecepatan aliran, dan gradien suhu memiliki potensi menyebabkan terlewatnya beberapa fenomena penting dari sebuah adonan bahan makanan, seperti localized pressure spikes akibat non-uniform heating serta mixing yang tidak uniform juga.

- Model ini belum menggunakan sifat aliran non-Newtonian, radial gradient, dan efek akibat gerakan 3D yang mana berpotensi berpengaruh secara signifikan pada benda aktualnya.


________________________________________

I. Conclusion, Closing Remarks, Recommendations


Kesimpulan:

Tugas besar ini mencoba untuk mengembangkan dan mengaplikasikan metode elemen hingga pada kasus 1 dimensi untuk mensimulasikan parameter utama dari proses screw extrusion untuk bahan makanan yaitu starch. Dari model 1 dimensi yang digunakan, terlihat mengenai bagaimana karakteristik dari parameter tekanan, kecepatan aliran, dan suhu terdistribusi disepanjang screw extruder. Hasil yang diperoleh ialah ditemukan tren yang sesuai dengan ekspektasi dari asumsi awal dimana terdapat penurunan tekanan, bertambahnya kecepatan, dan bertambahnya suhu secara linier. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah walaupun hasil komputasi tersebut sesuai dengan prediksi teoritis, simplifikasi yang dilakukan ini membuka ruang untuk penelitian lebih lanjut dengan model yang lebih kompleks untuk dilakukan sehingga refinement dapat dilakukan dengan lebih akurat.

Disamping itu, melalui tugas besar ini dapat dilihat bahwa bagaimana metode untuk komputasi seperti finite element dapat menjadi jembatan untuk menyelesaikan permasalahan engineering kompleks dan teori dari solusi analitis. Dan dari sana juga komputasi teknik ini merefleksikan bahwasannya model yang dikembangkan ini penting untuk tetap menjaga consciousness dan awareness terhadap fenomena fisik yang terjadi di alam dan senantiasa sselalu ingat dengan Sang Pencipta.


Closing Remarks:

Proses dari penentuan persamaan dasar yang digunakan sampai implementasi 1D FEA ini menunjukkan keselarasan conscious antara pemahaman secara teknikal serta kesederhanaan karena untuk melakukan pendekatan terhadap permasalahan kompleks, tidak selamanya diperlukan cara paling kompleks terlebih dahulu untuk digunakan pertama. Ada baiknya digunakan penyederhanaan terlebih dahulu untuk melengkapi pemahaman diawal tadi sehingga dapet ditemukan gambaran besar yang lebih menyeluruh sehingga strategi yang lebih efektif dapat digunakan untuk menyelesaikannya.

"Karena sesungguhnya didalam kesulitan itu ada kemudahan."


Rekomendasi:

1. Model Enhancements

2. Validasi melalui eksperimen

3. Interface Improvements


________________________________________

J. Acknowledgments

Pertama-tama tentunya rasa Syukur perlu diberikan kepada Sang Pencipta yaitu Allah SWT yang mana senantiasa memberikan kenikmatan yang tidak terhingga jumlahnya. Berikutnya saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ahmad Indra S. atas framework DAI5 yang mana memberikan suatu tahapan yang konkrit dan pemahaman dengan level consciousness yang lebih mendalam agar sebagai manusia, setiap langkah dan pembelajaaran agar selalu melengkapi dan memperbaiki bagaimana cara kita sadar terhadap diri sendiri dan hubungan tiap manusia dengan penciptanya.


________________________________________

K. References

- Guo C, Zhang M, Bhandari B (2019) A comparative study between syringe-based and screw-based 3D food printers by computational simulation. Comput Electron Agric 162:397404. https://doi.org/10.1016/j.compag.2019.04.032

- Liu, Z., Zhang, M., Bhandari, B., & Wang, Y. (2017). 3D printing: Printing precision and application in food sector. Trends in Food Science & Technology, 69, 83–94. https://doi.org/10.1016/j.tifs.2017.08.018

- Gholamipour-Shirazi, A., Kamlow, M.-A., Norton, I. T., & Mills, T. (2020). How to Formulate for Structure and Texture via Medium of Additive Manufacturing-A Review. Foods, 9(4). https://doi.org/10.3390/foods9040497

- Umeda, T., Kozu, H. & Kobayashi, I. Analysis of Pumpkin Paste Printability for Screw-Based 3D Food Printer. Food Bioprocess Technol 17, 188–204 (2023). https://doi.org/10.1007/s11947-023-03116-y ________________________________________

L. Appendices

Desain screw extruder Rasyaad.png

________________________________________