Difference between revisions of "Tugas Besar Budi Ismoyo"
Budi Ismoyo (talk | contribs) |
Budi Ismoyo (talk | contribs) |
||
(4 intermediate revisions by the same user not shown) | |||
Line 1: | Line 1: | ||
− | '''PERMODELAN ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ENGINEERING EQUATION SOLVER''' | + | '''PERMODELAN ENERGI PADA SELUBUNG BANGUNAN GEDUNG BERDASAR SNI 6389 2011 DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ENGINEERING EQUATION SOLVER''' |
STUDY LITERATURE | STUDY LITERATURE | ||
Line 7: | Line 7: | ||
- Greenship rating tools oleh Green Building Council Indonesia (GBCI) untuk Gedung Baru | - Greenship rating tools oleh Green Building Council Indonesia (GBCI) untuk Gedung Baru | ||
− | - SNI | + | - SNI 6389 2011 tentang Konservasi Energi Selubung Bangunan pada Bangunan Gedung |
- ANSI/ASHRAE/IES Standard 90.1-2010 Energy Standard for Buildings Except Low-Rise Residential | - ANSI/ASHRAE/IES Standard 90.1-2010 Energy Standard for Buildings Except Low-Rise Residential | ||
Line 32: | Line 32: | ||
- Perolehan panas dari atap, yang dicakup secara terpisah melalui perhitungan RTTV | - Perolehan panas dari atap, yang dicakup secara terpisah melalui perhitungan RTTV | ||
− | Berdasar SNI | + | Berdasar SNI 6389 2011 tentang Konservasi Energi Selubung Bangunan pada Bangunan Gedung overall thermal transfer value (OTTV) untuk gedung tidak boleh melebihi 35 Watt/m2. |
+ | |||
+ | Metodologi perhitungan komputasi merujuk pada flowchart berikut : | ||
+ | |||
+ | [[File:Flowchart_OTTV.jpg]] | ||
+ | |||
+ | Dalam metoda ini, proses tujuan dari proses komputasi mendapatkan nilai OTTV maksimum 35 W/m2 dengan mengoptimalkan jenis material, tebal material, penempatan kaca dll |
Latest revision as of 19:07, 5 May 2019
PERMODELAN ENERGI PADA SELUBUNG BANGUNAN GEDUNG BERDASAR SNI 6389 2011 DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ENGINEERING EQUATION SOLVER
STUDY LITERATURE
Objek bangunan gedung yang akan dibangun dilingkungan perkotaan yang selain padat penduduk juga padat dalam penggunaan energi. Sehingga beberapa kota besar sudah menerapkan beberapa aturan terkait. Dengan demikian pada permodelan gedung ini akan merujuk pada beberapa ketentuan dan standar sebagai acuan agar permodelan ini lebih terstruktur. Permodelan terkait objek gedung dengan konsep zero energy bulding akan merujuk pada konsep green building dengan rujukan literatur :
- Greenship rating tools oleh Green Building Council Indonesia (GBCI) untuk Gedung Baru
- SNI 6389 2011 tentang Konservasi Energi Selubung Bangunan pada Bangunan Gedung
- ANSI/ASHRAE/IES Standard 90.1-2010 Energy Standard for Buildings Except Low-Rise Residential
Rujukan diatas dipakai untuk gedung komersial tetapi pada dasarnya memiliki tujuan akhir upaya efisiensi energi.
Merujuk pada penilaian greenship rating tools, bahwa ketersedian data perhitungan Overall Thermal Transfer Value merupakan kriteria wajib maka dalam permodelan energi gedung yang akan dibangun akan merujuk pada model perhitungan OTTV untuk mengevaluasi kinerja termal dari selubung bangunan yang dimodelkan.
Perhitungan overall thermal transfer value meliputi :
- Perhitungan perpindahan kalor konduksi melewati dinding
- Perhitungan perpindahan kalor konduksi melewati jendela
- Heat gain akibat paparan matahari melewati jendela
Konsep OTTV didasarkan pada asumsi bahwa selubung bangunan tertutup sepenuhnya. Dalam perumusan OTTV, faktor-faktor berikut tidak diperhitungkan:
- Perangkat peneduh internal, seperti tirai dan vertical blind
- Refleksi matahari atau naungan/shading dari bangunan yang berdekatan
- Perolehan panas dari atap, yang dicakup secara terpisah melalui perhitungan RTTV
Berdasar SNI 6389 2011 tentang Konservasi Energi Selubung Bangunan pada Bangunan Gedung overall thermal transfer value (OTTV) untuk gedung tidak boleh melebihi 35 Watt/m2.
Metodologi perhitungan komputasi merujuk pada flowchart berikut :
Dalam metoda ini, proses tujuan dari proses komputasi mendapatkan nilai OTTV maksimum 35 W/m2 dengan mengoptimalkan jenis material, tebal material, penempatan kaca dll