Difference between revisions of "Aldiarso Utomo"
(31 intermediate revisions by 2 users not shown) | |||
Line 1: | Line 1: | ||
− | == | + | == Biodata == |
+ | [[File:Aldiarso.jpg|thumb|left|150px]] | ||
+ | Nama : Aldiarso Utomo | ||
+ | |||
+ | NPM : 1806155251 | ||
+ | |||
+ | Program Studi : S2 Teknik Mesin | ||
+ | |||
+ | Peminatan : Konversi Energi | ||
+ | |||
+ | Email : aldiarso.utomo@ui.ac.id / aldiarsoutomo@gmail.com | ||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | == Pengantar Komputasi Teknik == | ||
− | |||
• Hal yang perlu diingat adalah orang yang berakal harus ingat bahwa yang diciptakan Allah tidak ada yang sia-sia | • Hal yang perlu diingat adalah orang yang berakal harus ingat bahwa yang diciptakan Allah tidak ada yang sia-sia | ||
Line 24: | Line 38: | ||
komputasi Teknik -> menyelesaikan persoalan Teknik dengan permodelan numerik (matematis diselesaikan secara numerik) | komputasi Teknik -> menyelesaikan persoalan Teknik dengan permodelan numerik (matematis diselesaikan secara numerik) | ||
− | + | == Komputasi Teknik == | |
+ | Esensi dari ilmu komputasi teknik ditunjukkan pada diagram alir berikut | ||
+ | |||
+ | |||
+ | [[File:Aldiarso1.png|600px]] | ||
+ | |||
+ | |||
+ | == Analisis Masalah == | ||
+ | Analisis masalah merupakan tahap awal dari pemecahan masalah. Pemecahan masalah kita mulai dengan membuat sebuah hipotesis terkait jawaban dari | ||
+ | permasalahan yang ingin kita pecahkan. Ada dua tipe masalah yang kita hadapi berdasarkan kompleksitasnya, masalah terstruktur dan masalah tidak | ||
+ | terstruktur. | ||
+ | '''Masalah terstruktur''' adalah masalah yang dapat kita selesaikan menggunakan panduan yang sudah ada standar dan prosedurnya, misalkan untuk mendesain ''Pressure Vessel'' kita dapat menggunakan panduan standar ASME yang telah ditetapkan | ||
+ | '''Masalah tidak terstruktur''' adalah masalah yang penyelesainnya tidak ada panduan atau rule of thumb dalam penyelesainnya dikarenakan kompleksitas | ||
+ | rangkaian sistem permasalahan yang harus dihadapi atau bisa karena kebaruan masalah ini sehingga tidak ada prosedur penyelesaian yang telah | ||
+ | ditetapkan sebelumnya. Karena tidak ada rule of thumb maka diperlukan asumsi-asumsi dan batasan masalah untuk menyusun model. Contoh dari masalah tidak terstruktur adalah perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Air baru. | ||
+ | |||
+ | == Pemodelan == | ||
+ | |||
model dalam arti sederhana adalah sebuah simplifikasi/penyederhanan dari sebuah system yang rumit. tidak mungkin merepresentasikan sesuatu dalam keadaan yang utuh (kondisi, biaya) seghingga direpresentasikan dalam bentuk skala. | model dalam arti sederhana adalah sebuah simplifikasi/penyederhanan dari sebuah system yang rumit. tidak mungkin merepresentasikan sesuatu dalam keadaan yang utuh (kondisi, biaya) seghingga direpresentasikan dalam bentuk skala. | ||
kata akal berasal dari kata tali yang mengingatkan kita bahwa sebagai manusia yang memiliki akal tetap berpikir dalam Batasan tertentu jangan sampai lepas dari tali yang mengikat kita. Masalah diselesaikan melalui Pemikiran awal/analisis awal/hypothesis awal yang harus lebih firm lagi diuji kebenarannya | kata akal berasal dari kata tali yang mengingatkan kita bahwa sebagai manusia yang memiliki akal tetap berpikir dalam Batasan tertentu jangan sampai lepas dari tali yang mengikat kita. Masalah diselesaikan melalui Pemikiran awal/analisis awal/hypothesis awal yang harus lebih firm lagi diuji kebenarannya | ||
+ | |||
+ | |||
+ | == Rangkuman Skripsi == | ||
+ | '''Judul : Uji Prestasi, Emisi, Dan Ketahanan Motor Diesel Penyemprotan Langsung Berbahan Bakar Nabati Dari Minyak Jelantah''' | ||
+ | [[File:Skemaarso.png|thumb|left|250px| Skema eksperimen]] Skripsi ini merupakan eksperimen dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh bahan bakar nabati terhadap keausan komponen, parameter prestasi, pembentukan deposit, dan emisi gas buang dari motor diesel penyemprotan langsung. Dua bahan bakar digunakan pada pengujian, yaitu B100 (bahan bakar nabati dari minyak jelantah murni) dan B10 (campuran 10 persen bahan bakar nabati dengan 90% bahan bakar fosil) sebagai perbandingan. | ||
+ | |||
+ | Berikut ini adalah diagram alir dari eksperimen yang dilakukan. | ||
+ | [[File:flowchartars.png|thumb|left|450px| Diagram alir eksperimen]] | ||
+ | |||
+ | Hasil eksperimen menunjukkan bahan bakar B100 aman digunakan. Setelah dilakukan uji prestasi, emisi,dan ketahanan menggunakan kedua bahan bakar uji, terjadi peningkatan Brake ''Specific Fuel Consumption'' (BSFC) dan ''Brake Specific Energy Consumption'' (BSEC) sebesar 4,76%, serta penurunan efisiensi termal sebesar 5,68% pada bahan bakar B10 dan peningkatan BSFC 5,56%, BSEF 6,22%, efisiensi termal 7,05% pada bahan bakar B100. Terjadi keausan plunger, plunger barrel, jarum penyemprot dan nosel penyemprot yang lebih besar pada penggunaan bahan bakar B10. Emisi yang dihasilkan oleh B10 lebih baik daripada B100 baik sebelum dan sesudah uji ketahanan | ||
+ | [[File:skripsiar.png|thumb|left|550px|Kondisi nosel B10 sesudah uji ketahanan]] [[File:skripsiars.png|thumb|right|550px|Kondisi nosel B100 sesudah uji ketahanan]] |
Latest revision as of 14:00, 1 March 2020
Contents
Biodata
Nama : Aldiarso Utomo
NPM : 1806155251
Program Studi : S2 Teknik Mesin
Peminatan : Konversi Energi
Email : aldiarso.utomo@ui.ac.id / aldiarsoutomo@gmail.com
Pengantar Komputasi Teknik
• Hal yang perlu diingat adalah orang yang berakal harus ingat bahwa yang diciptakan Allah tidak ada yang sia-sia
• Kuliah komputasi Teknik memiliki tujuan untuk memahami konsep terkait masalah-masalah dan penyelesaiannya serta memahami diri sendiri
• Karena keterbatasan manusia, maka masalah harus dipecahkan dalam batasan-batasan yang ditetapkan. Finite element analysis salah satu metode yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah yang bersifat finite (terhingga) terdiri dari elemen-elemen yang berbentuk solid. Finite volume analysis digunakan untuk menyelesaikan masalah yang terdiri dari elemen-elemen yang tidak berbentuk tapi bervolume seperti aliran atau termal.
• Poin atau frame of reference penting sebagai acuan untuk menentukan benar atau salah dan dapat berubah mengikuti perkembangan zaman. Inertial frame Newton dahulu merupakan acuan, ruang dan waktu dianggap absolut. Seiring perkembangan zaman teori relativitas Einstein membuktikan bahwa ruang dan waktu berubah relatif terhadap kecepatan cahaya dan teori relativitas Einstein menjadi acuan yang baru.
• Persepsi dan Rasio. Semua benda baik hidup maupun benda mati mempunyai kemampuan menerima gangguan dari luar yang disebut sebagai iritabilitas. Resepsi merupakan respon terhadap gangguan-gangguan yang dialami. Rasio dapat menentukan apakah persepsi tersebut dapat dikategorikan sebagai benar atau salah dan seiring perkembangan zaman dapat disebut juga rasionalitas dapat didefinisikan sebagai daya atau kemampuan untuk menarik kesimpulan
Modelling Kita menggunakan akal untuk mengidentifikasi masalah, jangan melupakan prasayarat orang berakal tidak melupakan siapa penciptanya mechanical adalah salah satu ilmu yang melingkupi disiplin ilmu lainnya seperti sipil, elektro. dulu orang berpikir mekanikal seperti Archimedes perpipaan. ilmu mekanika adalah sebuah disiplin yang mempelajari gerak laku/behavior sebuah benda/material, baik material padat, gas , atau liquid gaya dorongan/tarikan mekanikal bisa non-physical komputasi Teknik -> menyelesaikan persoalan Teknik dengan permodelan numerik (matematis diselesaikan secara numerik)
Komputasi Teknik
Esensi dari ilmu komputasi teknik ditunjukkan pada diagram alir berikut
Analisis Masalah
Analisis masalah merupakan tahap awal dari pemecahan masalah. Pemecahan masalah kita mulai dengan membuat sebuah hipotesis terkait jawaban dari permasalahan yang ingin kita pecahkan. Ada dua tipe masalah yang kita hadapi berdasarkan kompleksitasnya, masalah terstruktur dan masalah tidak terstruktur. Masalah terstruktur adalah masalah yang dapat kita selesaikan menggunakan panduan yang sudah ada standar dan prosedurnya, misalkan untuk mendesain Pressure Vessel kita dapat menggunakan panduan standar ASME yang telah ditetapkan Masalah tidak terstruktur adalah masalah yang penyelesainnya tidak ada panduan atau rule of thumb dalam penyelesainnya dikarenakan kompleksitas rangkaian sistem permasalahan yang harus dihadapi atau bisa karena kebaruan masalah ini sehingga tidak ada prosedur penyelesaian yang telah ditetapkan sebelumnya. Karena tidak ada rule of thumb maka diperlukan asumsi-asumsi dan batasan masalah untuk menyusun model. Contoh dari masalah tidak terstruktur adalah perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Air baru.
Pemodelan
model dalam arti sederhana adalah sebuah simplifikasi/penyederhanan dari sebuah system yang rumit. tidak mungkin merepresentasikan sesuatu dalam keadaan yang utuh (kondisi, biaya) seghingga direpresentasikan dalam bentuk skala. kata akal berasal dari kata tali yang mengingatkan kita bahwa sebagai manusia yang memiliki akal tetap berpikir dalam Batasan tertentu jangan sampai lepas dari tali yang mengikat kita. Masalah diselesaikan melalui Pemikiran awal/analisis awal/hypothesis awal yang harus lebih firm lagi diuji kebenarannya
Rangkuman Skripsi
Judul : Uji Prestasi, Emisi, Dan Ketahanan Motor Diesel Penyemprotan Langsung Berbahan Bakar Nabati Dari Minyak Jelantah
Skripsi ini merupakan eksperimen dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh bahan bakar nabati terhadap keausan komponen, parameter prestasi, pembentukan deposit, dan emisi gas buang dari motor diesel penyemprotan langsung. Dua bahan bakar digunakan pada pengujian, yaitu B100 (bahan bakar nabati dari minyak jelantah murni) dan B10 (campuran 10 persen bahan bakar nabati dengan 90% bahan bakar fosil) sebagai perbandingan.Berikut ini adalah diagram alir dari eksperimen yang dilakukan.
Hasil eksperimen menunjukkan bahan bakar B100 aman digunakan. Setelah dilakukan uji prestasi, emisi,dan ketahanan menggunakan kedua bahan bakar uji, terjadi peningkatan Brake Specific Fuel Consumption (BSFC) dan Brake Specific Energy Consumption (BSEC) sebesar 4,76%, serta penurunan efisiensi termal sebesar 5,68% pada bahan bakar B10 dan peningkatan BSFC 5,56%, BSEF 6,22%, efisiensi termal 7,05% pada bahan bakar B100. Terjadi keausan plunger, plunger barrel, jarum penyemprot dan nosel penyemprot yang lebih besar pada penggunaan bahan bakar B10. Emisi yang dihasilkan oleh B10 lebih baik daripada B100 baik sebelum dan sesudah uji ketahanan