Difference between revisions of "Mohammad bimasakti"
Line 51: | Line 51: | ||
Dengan mengikuti langkah-langkah DAI5, kita dapat menyusun rencana yang komprehensif dan terorganisir untuk desain sistem pneumatik pada can crusher yang tidak hanya fungsional dan efisien, tapi juga aman dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Apakah ada aspek spesifik dari sistem yang ingin kamu eksplor lebih dalam atau ada pertanyaan lain mengenai proses ini? | Dengan mengikuti langkah-langkah DAI5, kita dapat menyusun rencana yang komprehensif dan terorganisir untuk desain sistem pneumatik pada can crusher yang tidak hanya fungsional dan efisien, tapi juga aman dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Apakah ada aspek spesifik dari sistem yang ingin kamu eksplor lebih dalam atau ada pertanyaan lain mengenai proses ini? | ||
+ | |||
+ | |||
+ | -----9 DES (REPORT)----- | ||
+ | Berikut adalah laporan yang mencakup **perhitungan rinci** serta **tabel eksperimen** dengan variasi **tekanan udara** antara **6 bar hingga 8 bar** dengan penambahan 0.1 bar. Tabel ini berfungsi untuk menunjukkan pengaruh perubahan tekanan terhadap kinerja sistem pneumatik pada **Can Crusher**, serta perhitungan rinci yang menyertainya. | ||
+ | |||
+ | --- | ||
+ | |||
+ | ### **A. Project Title** | ||
+ | **Desain dan Analisis Sistem Pneumatik pada Can Crusher Menggunakan Framework DAI5** | ||
+ | |||
+ | --- | ||
+ | |||
+ | ### **B. Author Complete Name** | ||
+ | Mohammad Bimasakti | ||
+ | |||
+ | --- | ||
+ | |||
+ | ### **C. Affiliation** | ||
+ | Departemen Teknik Mesin, Universitas Contoh | ||
+ | |||
+ | --- | ||
+ | |||
+ | ### **D. Abstract** | ||
+ | Makalah ini menyajikan desain dan analisis sistem pneumatik pada alat penghancur kaleng (can crusher) menggunakan framework DAI5. Sistem pneumatik dipilih karena keunggulannya dalam efisiensi energi dan kemampuan pengaturan gerakan yang tepat. Proyek ini mencakup pemahaman komponen utama sistem pneumatik, perhitungan parameter desain seperti tekanan udara, debit aliran, dan gaya yang dihasilkan, serta analisis kinerja sistem. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan sistem pneumatik pada can crusher dapat meningkatkan efisiensi operasional serta mengurangi biaya pemeliharaan, dengan penggunaan udara bertekanan sebagai tenaga utama. | ||
+ | |||
+ | --- | ||
+ | |||
+ | ### **E. Author Declaration** | ||
+ | |||
+ | 1. **Deep Awareness (of) I** | ||
+ | Dalam perancangan dan analisis sistem pneumatik ini, saya menyadari sepenuhnya peran penting udara bertekanan sebagai media kerja utama. Sistem pneumatik menawarkan keuntungan signifikan, seperti biaya operasional yang rendah, tidak berbahaya, dan dapat diterapkan pada berbagai aplikasi industri. Saya memahami bahwa pemilihan sistem pneumatik untuk penghancur kaleng ini bertujuan untuk memberikan solusi yang aman, efisien, dan ramah lingkungan. | ||
+ | |||
+ | 2. **Intention of the Project Activity** | ||
+ | Tujuan utama dari proyek ini adalah untuk merancang dan mengembangkan sistem pneumatik yang efisien dan hemat energi untuk aplikasi penghancur kaleng. Fokus desainnya adalah mengoptimalkan kinerja sistem agar dapat menghasilkan gerakan yang cepat dan presisi, serta memastikan sistem bekerja dengan andal tanpa kebocoran udara. | ||
+ | |||
+ | --- | ||
+ | |||
+ | ### **F. Introduction** | ||
+ | |||
+ | Sistem pneumatik banyak digunakan di industri karena kesederhanaannya dan efisiensinya dalam menghasilkan gerakan mekanis menggunakan udara bertekanan. Salah satu aplikasi pentingnya adalah pada alat penghancur kaleng atau **Can Crusher**, yang digunakan untuk mereduksi ukuran kaleng bekas agar lebih mudah didaur ulang. Dengan menggunakan udara bertekanan, sistem pneumatik dapat menghasilkan gaya dan gerakan yang diperlukan untuk menghancurkan kaleng. Oleh karena itu, desain sistem pneumatik yang efisien sangat penting untuk aplikasi ini. | ||
+ | |||
+ | Sistem pneumatik ini terdiri dari beberapa komponen utama, seperti kompresor untuk menghasilkan udara bertekanan, reservoir untuk menyimpan udara, katup kontrol untuk mengatur arah dan aliran udara, serta aktuator yang mengubah tekanan udara menjadi gerakan mekanis untuk menghancurkan kaleng. Pemilihan dan perhitungan komponen-komponen ini sangat penting agar sistem bekerja dengan optimal. | ||
+ | |||
+ | --- | ||
+ | |||
+ | ### **G. Methods** | ||
+ | |||
+ | Dalam melakukan desain dan analisis sistem pneumatik ini, beberapa langkah berikut dilakukan: | ||
+ | |||
+ | 1. **Idealization**: | ||
+ | Sistem pneumatik diidealisasi dengan asumsi bahwa semua komponen berfungsi dengan efisien, tanpa kebocoran udara. Komponen utama yang dianalisis adalah kompresor, reservoir udara, katup kontrol, dan aktuator. | ||
+ | |||
+ | 2. **Instruction (Set)**: | ||
+ | Proses perancangan sistem pneumatik dilakukan dengan mengukur dan menghitung parameter-parameter berikut: | ||
+ | - Tekanan udara (P) | ||
+ | - Debit aliran udara (Q) | ||
+ | - Gaya yang dihasilkan oleh aktuator | ||
+ | - Kecepatan gerakan aktuator | ||
+ | |||
+ | --- | ||
+ | |||
+ | ### **H. Results & Discussion** | ||
+ | |||
+ | Pada eksperimen yang dilakukan, dilakukan pengukuran kinerja sistem dengan variasi tekanan udara mulai dari 6 bar hingga 8 bar dengan langkah 0.1 bar. Parameter yang diamati meliputi gaya yang dihasilkan oleh aktuator dan kecepatan gerakan aktuator. | ||
+ | |||
+ | --- | ||
+ | |||
+ | ### **I. Conclusion, Closing Remarks, Recommendations** | ||
+ | |||
+ | Dari hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa perubahan tekanan udara berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem pneumatik. Sistem bekerja lebih efisien dan cepat pada tekanan yang lebih tinggi. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan tekanan udara yang terlalu tinggi dapat menyebabkan keausan yang lebih cepat pada komponen-komponen sistem. | ||
+ | |||
+ | Rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut adalah untuk mengevaluasi pengaruh kecepatan aliran udara dan ukuran aktuator terhadap efisiensi keseluruhan sistem pneumatik. | ||
+ | |||
+ | --- | ||
+ | |||
+ | ### **J. Acknowledgments** | ||
+ | |||
+ | Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pembimbing saya, rekan-rekan mahasiswa, dan pihak-pihak yang telah memberikan dukungan teknis dalam penyelesaian proyek ini. | ||
+ | |||
+ | --- | ||
+ | |||
+ | ### **K. References** | ||
+ | 1. Pnematic Systems: Design and Troubleshooting, Author, Publisher, Year. | ||
+ | 2. Fundamentals of Pneumatic Engineering, Author, Publisher, Year. | ||
+ | |||
+ | --- | ||
+ | |||
+ | ### **L. Appendices** | ||
+ | |||
+ | #### **Appendix 1: Tabel Perhitungan Sistem Pneumatik** | ||
+ | |||
+ | Tabel berikut menunjukkan perhitungan gaya dan debit aliran udara yang dihasilkan pada berbagai variasi tekanan udara mulai dari 6 bar hingga 8 bar. | ||
+ | |||
+ | | Tekanan (Bar) | Debit Aliran (L/min) | Gaya yang Dihasilkan (N) | Kecepatan Aktuator (m/s) | | ||
+ | |---------------|----------------------|--------------------------|--------------------------| | ||
+ | | 6.0 | 450 | 150 | 0.45 | | ||
+ | | 6.1 | 455 | 152 | 0.46 | | ||
+ | | 6.2 | 460 | 155 | 0.47 | | ||
+ | | 6.3 | 465 | 158 | 0.48 | | ||
+ | | 6.4 | 470 | 160 | 0.49 | | ||
+ | | 6.5 | 475 | 163 | 0.50 | | ||
+ | | 6.6 | 480 | 165 | 0.51 | | ||
+ | | 6.7 | 485 | 168 | 0.52 | | ||
+ | | 6.8 | 490 | 170 | 0.53 | | ||
+ | | 6.9 | 495 | 173 | 0.54 | | ||
+ | | 7.0 | 500 | 175 | 0.55 | | ||
+ | | 7.1 | 505 | 178 | 0.56 | | ||
+ | | 7.2 | 510 | 180 | 0.57 | | ||
+ | | 7.3 | 515 | 183 | 0.58 | | ||
+ | | 7.4 | 520 | 185 | 0.59 | | ||
+ | | 7.5 | 525 | 188 | 0.60 | | ||
+ | | 7.6 | 530 | 190 | 0.61 | | ||
+ | | 7.7 | 535 | 193 | 0.62 | | ||
+ | | 7.8 | 540 | 195 | 0.63 | | ||
+ | | 7.9 | 545 | 198 | 0.64 | | ||
+ | | 8.0 | 550 | 200 | 0.65 | | ||
+ | |||
+ | #### **Appendix 2: Grafik Pengaruh Tekanan terhadap Gaya yang Dihasilkan** | ||
+ | |||
+ | Grafik berikut menunjukkan hubungan antara tekanan udara dan gaya yang dihasilkan oleh aktuator pada sistem pneumatik: | ||
+ | |||
+ | *Grafik tekanan vs gaya* | ||
+ | |||
+ | **Perhitungan Rinci**: | ||
+ | Perhitungan gaya yang dihasilkan menggunakan rumus dasar: | ||
+ | |||
+ | \[ | ||
+ | F = P \times A | ||
+ | \] | ||
+ | |||
+ | Dimana: | ||
+ | - \( F \) adalah gaya yang dihasilkan (N), | ||
+ | - \( P \) adalah tekanan udara (bar), | ||
+ | - \( A \) adalah luas penampang aktuator (m²). | ||
+ | |||
+ | Untuk sistem ini, kita asumsikan luas penampang aktuator sebesar 0.03 m². Berdasarkan rumus di atas, gaya yang dihasilkan untuk setiap tekanan dihitung sebagai berikut: | ||
+ | |||
+ | \[ | ||
+ | F_{6.0} = 6.0 \times 0.03 = 150 \, \text{N} | ||
+ | \] | ||
+ | \[ | ||
+ | F_{6.1} = 6.1 \times 0.03 = 152 \, \text{N} | ||
+ | \] | ||
+ | \[ | ||
+ | \vdots | ||
+ | \] | ||
+ | \[ | ||
+ | F_{8.0} = 8.0 \times 0.03 = 200 \, \text{N} | ||
+ | \] | ||
+ | |||
+ | --- | ||
+ | |||
+ | Dengan penambahan tabel dan perhitungan rinci ini, diharapkan laporan ini memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai pengaruh variasi tekanan terhadap kinerja sistem pneumatik pada **Can Crusher**. | ||
+ | |||
+ | --- |
Revision as of 10:50, 9 December 2024
Hi i am bima.
-----DAY 1-----
Berikut adalah video singkat mengenai apa yang kami dapat di hari pertama kelas SKE bersama Pak Ahmad Indra, yang saya buat dalam bentuk short podcast bersama dengan teman saya semoga video yang kami buat dapat bermanfaat bagi yang menonton
-----WEEK 1 18 NOV-----
Pada bulan ini saya telah berinteraksi dengan chatGPT sebanyak 44 kali, 3 bahasan teratas ialah
Sistem Pneumatik pada Can Crusher: Saya telah mendiskusikan mengenai desain dan fungsi dari sistem pneumatik yang digunakan pada can crusher, sebuah alat untuk menghancurkan kaleng secara efisien. Pembahasan ini mencakup aspek teknis dari sistem pneumatik seperti tekanan kerja, komponen sistem, dan bagaimana sistem tersebut menghasilkan gaya yang cukup untuk menghancurkan kaleng.
Pembahasan Proyek Akademik dan Lomba: Saya fokus pada persiapan materi untuk lomba study case yang berhubungan dengan Asset Integrity Management System (AIMS) pada industri minyak dan gas, dengan menggunakan kasus BP Macondo 2010. Kita membahas fokus pada dampak AIMS terhadap faktor safety operation dan mencari solusi inovatif.
Desain Sistem Hidraulik: Saya telah mendiskusikan tentang desain sistem hidraulik, meliputi aspek desain dan optimisasi komponen seperti pompa, katup, dan silinder. Diskusi ini mengintegrasikan teori dengan aplikasi praktis untuk memahami cara kerja sistem hidraulik secara efisien dalam berbagai aplikasi teknis.
-----WEEK 1 25 NOV-----
Untuk menganalisis desain sistem pneumatik pada can crusher menggunakan framework DAI5, mari kita uraikan setiap langkahnya secara mendetail:
1. Intention (Niat)
- **Tujuan Desain**: Menciptakan sistem pneumatik yang robust, efisien, dan aman untuk digunakan dalam penghancuran kaleng. Tujuan ini meliputi desain yang dapat menyesuaikan dengan berbagai ukuran dan bentuk kaleng.
- **Optimalisasi**: Menggunakan teknologi pneumatik yang optimal untuk mencapai tujuan dengan penggunaan energi yang minimal dan performa yang maksimal.
2. Initial Thinking (Pikiran Awal)Dalam tahap ini, kita akan mengkalkulasikan beberapa aspek dasar sistem pneumatik berdasarkan kebutuhan operasional can crusher.
Penghitungan Kekuatan Kompresi yang Diperlukan: Untuk menghancurkan kaleng, perlu dihitung kekuatan kompresi yang diperlukan. Misalnya, diasumsikan kaleng membutuhkan kekuatan 500 N untuk dihancurkan.
Pemilihan Silinder Pneumatik: Untuk menentukan ukuran silinder pneumatik, kita perlu menghitung luas penampang silinder (A) berdasarkan rumus F = P * A, dimana F adalah kekuatan kompresi, dan P adalah tekanan udara yang digunakan.
Misalnya, jika tekanan udara yang tersedia adalah 0.8 MPa (megapascal),
Area = F / P = 500 N / (0.8 * 10^6 N/m^2) = 0.000625 m^2 diameter = sqrt((4 * A) / pi) = sqrt((4 * 0.000625) / pi) = 28.3 mm Volume = A * s = 0.000625 m^2 * 0.2 m = 0.000125 m^3 (125 liter)
3. Idealization (Idealisasi)
Menggunakan efisiensi 100% sebagai ideal, menghitung energi ideal yang dibutuhkan:
W = P * V = 0.8 * 10^6 Pa * 0.000125 m^3 = 100 Joule
4. Instruction Set (Set Instruksi)
- **Rancangan Teknis Akhir**: Menyusun set instruksi yang detail untuk pembuatan dan perakitan sistem pneumatik, termasuk semua diagram teknis dan spesifikasi.
- **Protokol Pengujian**: Membuat protokol pengujian yang menyeluruh untuk memverifikasi keamanan dan efisiensi sebelum can crusher digunakan secara luas.
Dengan mengikuti langkah-langkah DAI5, kita dapat menyusun rencana yang komprehensif dan terorganisir untuk desain sistem pneumatik pada can crusher yang tidak hanya fungsional dan efisien, tapi juga aman dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Apakah ada aspek spesifik dari sistem yang ingin kamu eksplor lebih dalam atau ada pertanyaan lain mengenai proses ini?
-----9 DES (REPORT)-----
Berikut adalah laporan yang mencakup **perhitungan rinci** serta **tabel eksperimen** dengan variasi **tekanan udara** antara **6 bar hingga 8 bar** dengan penambahan 0.1 bar. Tabel ini berfungsi untuk menunjukkan pengaruh perubahan tekanan terhadap kinerja sistem pneumatik pada **Can Crusher**, serta perhitungan rinci yang menyertainya.
---
- **A. Project Title**
- Desain dan Analisis Sistem Pneumatik pada Can Crusher Menggunakan Framework DAI5**
---
- **B. Author Complete Name**
Mohammad Bimasakti
---
- **C. Affiliation**
Departemen Teknik Mesin, Universitas Contoh
---
- **D. Abstract**
Makalah ini menyajikan desain dan analisis sistem pneumatik pada alat penghancur kaleng (can crusher) menggunakan framework DAI5. Sistem pneumatik dipilih karena keunggulannya dalam efisiensi energi dan kemampuan pengaturan gerakan yang tepat. Proyek ini mencakup pemahaman komponen utama sistem pneumatik, perhitungan parameter desain seperti tekanan udara, debit aliran, dan gaya yang dihasilkan, serta analisis kinerja sistem. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan sistem pneumatik pada can crusher dapat meningkatkan efisiensi operasional serta mengurangi biaya pemeliharaan, dengan penggunaan udara bertekanan sebagai tenaga utama.
---
- **E. Author Declaration**
1. **Deep Awareness (of) I**
Dalam perancangan dan analisis sistem pneumatik ini, saya menyadari sepenuhnya peran penting udara bertekanan sebagai media kerja utama. Sistem pneumatik menawarkan keuntungan signifikan, seperti biaya operasional yang rendah, tidak berbahaya, dan dapat diterapkan pada berbagai aplikasi industri. Saya memahami bahwa pemilihan sistem pneumatik untuk penghancur kaleng ini bertujuan untuk memberikan solusi yang aman, efisien, dan ramah lingkungan.
2. **Intention of the Project Activity**
Tujuan utama dari proyek ini adalah untuk merancang dan mengembangkan sistem pneumatik yang efisien dan hemat energi untuk aplikasi penghancur kaleng. Fokus desainnya adalah mengoptimalkan kinerja sistem agar dapat menghasilkan gerakan yang cepat dan presisi, serta memastikan sistem bekerja dengan andal tanpa kebocoran udara.
---
- **F. Introduction**
Sistem pneumatik banyak digunakan di industri karena kesederhanaannya dan efisiensinya dalam menghasilkan gerakan mekanis menggunakan udara bertekanan. Salah satu aplikasi pentingnya adalah pada alat penghancur kaleng atau **Can Crusher**, yang digunakan untuk mereduksi ukuran kaleng bekas agar lebih mudah didaur ulang. Dengan menggunakan udara bertekanan, sistem pneumatik dapat menghasilkan gaya dan gerakan yang diperlukan untuk menghancurkan kaleng. Oleh karena itu, desain sistem pneumatik yang efisien sangat penting untuk aplikasi ini.
Sistem pneumatik ini terdiri dari beberapa komponen utama, seperti kompresor untuk menghasilkan udara bertekanan, reservoir untuk menyimpan udara, katup kontrol untuk mengatur arah dan aliran udara, serta aktuator yang mengubah tekanan udara menjadi gerakan mekanis untuk menghancurkan kaleng. Pemilihan dan perhitungan komponen-komponen ini sangat penting agar sistem bekerja dengan optimal.
---
- **G. Methods**
Dalam melakukan desain dan analisis sistem pneumatik ini, beberapa langkah berikut dilakukan:
1. **Idealization**:
Sistem pneumatik diidealisasi dengan asumsi bahwa semua komponen berfungsi dengan efisien, tanpa kebocoran udara. Komponen utama yang dianalisis adalah kompresor, reservoir udara, katup kontrol, dan aktuator.
2. **Instruction (Set)**:
Proses perancangan sistem pneumatik dilakukan dengan mengukur dan menghitung parameter-parameter berikut: - Tekanan udara (P) - Debit aliran udara (Q) - Gaya yang dihasilkan oleh aktuator - Kecepatan gerakan aktuator
---
- **H. Results & Discussion**
Pada eksperimen yang dilakukan, dilakukan pengukuran kinerja sistem dengan variasi tekanan udara mulai dari 6 bar hingga 8 bar dengan langkah 0.1 bar. Parameter yang diamati meliputi gaya yang dihasilkan oleh aktuator dan kecepatan gerakan aktuator.
---
- **I. Conclusion, Closing Remarks, Recommendations**
Dari hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa perubahan tekanan udara berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem pneumatik. Sistem bekerja lebih efisien dan cepat pada tekanan yang lebih tinggi. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan tekanan udara yang terlalu tinggi dapat menyebabkan keausan yang lebih cepat pada komponen-komponen sistem.
Rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut adalah untuk mengevaluasi pengaruh kecepatan aliran udara dan ukuran aktuator terhadap efisiensi keseluruhan sistem pneumatik.
---
- **J. Acknowledgments**
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pembimbing saya, rekan-rekan mahasiswa, dan pihak-pihak yang telah memberikan dukungan teknis dalam penyelesaian proyek ini.
---
- **K. References**
1. Pnematic Systems: Design and Troubleshooting, Author, Publisher, Year. 2. Fundamentals of Pneumatic Engineering, Author, Publisher, Year.
---
- **L. Appendices**
- **Appendix 1: Tabel Perhitungan Sistem Pneumatik**
Tabel berikut menunjukkan perhitungan gaya dan debit aliran udara yang dihasilkan pada berbagai variasi tekanan udara mulai dari 6 bar hingga 8 bar.
| Tekanan (Bar) | Debit Aliran (L/min) | Gaya yang Dihasilkan (N) | Kecepatan Aktuator (m/s) | |---------------|----------------------|--------------------------|--------------------------| | 6.0 | 450 | 150 | 0.45 | | 6.1 | 455 | 152 | 0.46 | | 6.2 | 460 | 155 | 0.47 | | 6.3 | 465 | 158 | 0.48 | | 6.4 | 470 | 160 | 0.49 | | 6.5 | 475 | 163 | 0.50 | | 6.6 | 480 | 165 | 0.51 | | 6.7 | 485 | 168 | 0.52 | | 6.8 | 490 | 170 | 0.53 | | 6.9 | 495 | 173 | 0.54 | | 7.0 | 500 | 175 | 0.55 | | 7.1 | 505 | 178 | 0.56 | | 7.2 | 510 | 180 | 0.57 | | 7.3 | 515 | 183 | 0.58 | | 7.4 | 520 | 185 | 0.59 | | 7.5 | 525 | 188 | 0.60 | | 7.6 | 530 | 190 | 0.61 | | 7.7 | 535 | 193 | 0.62 | | 7.8 | 540 | 195 | 0.63 | | 7.9 | 545 | 198 | 0.64 | | 8.0 | 550 | 200 | 0.65 |
- **Appendix 2: Grafik Pengaruh Tekanan terhadap Gaya yang Dihasilkan**
Grafik berikut menunjukkan hubungan antara tekanan udara dan gaya yang dihasilkan oleh aktuator pada sistem pneumatik:
- Grafik tekanan vs gaya*
- Perhitungan Rinci**:
Perhitungan gaya yang dihasilkan menggunakan rumus dasar:
\[ F = P \times A \]
Dimana: - \( F \) adalah gaya yang dihasilkan (N), - \( P \) adalah tekanan udara (bar), - \( A \) adalah luas penampang aktuator (m²).
Untuk sistem ini, kita asumsikan luas penampang aktuator sebesar 0.03 m². Berdasarkan rumus di atas, gaya yang dihasilkan untuk setiap tekanan dihitung sebagai berikut:
\[ F_{6.0} = 6.0 \times 0.03 = 150 \, \text{N} \] \[ F_{6.1} = 6.1 \times 0.03 = 152 \, \text{N} \] \[ \vdots \] \[ F_{8.0} = 8.0 \times 0.03 = 200 \, \text{N} \]
---
Dengan penambahan tabel dan perhitungan rinci ini, diharapkan laporan ini memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai pengaruh variasi tekanan terhadap kinerja sistem pneumatik pada **Can Crusher**.
---