Difference between revisions of "User:Pramudiaz.rizky"
(→Pekan 1) |
(→Pekan 2) |
||
Line 23: | Line 23: | ||
== '''Pekan 2''' == | == '''Pekan 2''' == | ||
+ | |||
+ | '''Material Yang Cocok Untuk Tabung Hidrogen''' | ||
+ | |||
+ | '''Serat Karbon (Carbon Fiber)''': Serat karbon adalah bahan yang sangat populer untuk tangki hidrogen. Serat karbon memiliki kekuatan yang tinggi dan bobot yang ringan, membuatnya cocok untuk menyimpan hidrogen dengan kapasitas yang baik. Selain itu, serat karbon memiliki sifat tahan terhadap korosi dan kelelahan, yang sangat penting untuk tangki hidrogen yang sering mengalami siklus pengisian dan pengosongan. | ||
+ | |||
+ | '''Komposit Serat Karbon (Carbon Fiber Composites)''': Komposit serat karbon menggunakan serat karbon yang diperkuat dengan resin epoksi atau polimer lainnya. Ini memberikan kekuatan dan keuletan yang lebih besar dibandingkan dengan serat karbon tunggal. Tangki hidrogen yang terbuat dari komposit serat karbon menawarkan kombinasi kekuatan, kekakuan, dan bobot yang optimal. | ||
+ | |||
+ | '''Aluminium (Aluminum)''': Aluminium adalah bahan yang ringan dan mudah diolah, sehingga sering digunakan dalam konstruksi tangki hidrogen. Tangki aluminium biasanya diperkuat dengan lapisan perlindungan seperti epoxy atau liner yang tahan korosi untuk mencegah reaksi dengan hidrogen. | ||
+ | |||
+ | '''Paduan Aluminium (Aluminum Alloys)''': Paduan aluminium, seperti aluminium-magnesium atau aluminium-lithium, dapat meningkatkan kekuatan dan ketahanan terhadap deformasi. Paduan aluminium sering digunakan dalam tangki hidrogen untuk aplikasi transportasi, seperti kendaraan bertenaga hidrogen. | ||
+ | |||
+ | '''Baja (Steel)''': Baja adalah material yang kuat dan tahan terhadap tekanan tinggi, membuatnya menjadi pilihan yang layak untuk tangki hidrogen. Namun, baja harus diolah dengan lapisan perlindungan, seperti pelapis epoksi atau liner tahan korosi, untuk mencegah reaksi dengan hidrogen. | ||
+ | |||
+ | |||
+ | '''Material Yang Dipilih''' | ||
+ | |||
+ | Material yang digunakan adalah Stainless Steel grade 304. Baja paduan nikel dengan kandungan karbon rendah dapat menjadi pilihan yang baik untuk tangki hidrogen kecil, karena baja paduan nikel memiliki ketahanan yang baik terhadap korosi hidrogen dan tahan terhadap retakan. | ||
+ | |||
+ | Berikut merupakan marerial properties dari aisi 304 : |
Revision as of 07:43, 13 June 2023
Nama : Pramudiaz Rizky Irianto
NPM : 2106728244
Pekan 1
Hal yang perlu diperhatikan untuk mengoptimalkan tangki hidrogen dengan kapasitas 1 liter dan tekanan 8 bar dengan biaya produksi maksimal Rp. 500.000 :
1. Material tangki: Pilih bahan tangki yang kuat dan tahan terhadap tekanan tinggi, seperti serat karbon atau aluminium yang ringan namun kokoh. Memilih material yang tepat akan membantu mengurangi biaya produksi dan memastikan keamanan tangki.
2. Desain tangki: Desain tangki harus dioptimalkan untuk menyimpan sebanyak mungkin hidrogen dalam volume yang terbatas. Pertimbangkan bentuk dan struktur tangki yang efisien untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan hidrogen.
3. Sistem pengaman: Pastikan tangki dilengkapi dengan sistem pengaman yang memadai untuk mencegah kebocoran atau ledakan. Ini termasuk katup pengaman tekanan yang sesuai dan sensor kebocoran yang dapat mendeteksi masalah sejak dini.
4. Efisiensi produksi: Perhatikan proses produksi tangki hidrogen untuk meminimalkan limbah dan mengoptimalkan penggunaan bahan baku. Pilih metode produksi yang hemat biaya namun tetap memenuhi standar kualitas.
5. Komponen tambahan: Pertimbangkan kebutuhan komponen tambahan seperti regulator tekanan, katup pengisian, dan indikator tekanan untuk memastikan fungsi tangki yang optimal. Pilih komponen yang memenuhi kebutuhan dengan biaya yang terjangkau.
6. Riset dan inovasi: Melakukan penelitian lebih lanjut tentang teknologi terkini dalam penyimpanan hidrogen, seperti material baru atau metode produksi yang lebih efisien. Inovasi dapat membantu mengoptimalkan kinerja dan biaya tangki hidrogen.
Pekan 2
Material Yang Cocok Untuk Tabung Hidrogen
Serat Karbon (Carbon Fiber): Serat karbon adalah bahan yang sangat populer untuk tangki hidrogen. Serat karbon memiliki kekuatan yang tinggi dan bobot yang ringan, membuatnya cocok untuk menyimpan hidrogen dengan kapasitas yang baik. Selain itu, serat karbon memiliki sifat tahan terhadap korosi dan kelelahan, yang sangat penting untuk tangki hidrogen yang sering mengalami siklus pengisian dan pengosongan.
Komposit Serat Karbon (Carbon Fiber Composites): Komposit serat karbon menggunakan serat karbon yang diperkuat dengan resin epoksi atau polimer lainnya. Ini memberikan kekuatan dan keuletan yang lebih besar dibandingkan dengan serat karbon tunggal. Tangki hidrogen yang terbuat dari komposit serat karbon menawarkan kombinasi kekuatan, kekakuan, dan bobot yang optimal.
Aluminium (Aluminum): Aluminium adalah bahan yang ringan dan mudah diolah, sehingga sering digunakan dalam konstruksi tangki hidrogen. Tangki aluminium biasanya diperkuat dengan lapisan perlindungan seperti epoxy atau liner yang tahan korosi untuk mencegah reaksi dengan hidrogen.
Paduan Aluminium (Aluminum Alloys): Paduan aluminium, seperti aluminium-magnesium atau aluminium-lithium, dapat meningkatkan kekuatan dan ketahanan terhadap deformasi. Paduan aluminium sering digunakan dalam tangki hidrogen untuk aplikasi transportasi, seperti kendaraan bertenaga hidrogen.
Baja (Steel): Baja adalah material yang kuat dan tahan terhadap tekanan tinggi, membuatnya menjadi pilihan yang layak untuk tangki hidrogen. Namun, baja harus diolah dengan lapisan perlindungan, seperti pelapis epoksi atau liner tahan korosi, untuk mencegah reaksi dengan hidrogen.
Material Yang Dipilih
Material yang digunakan adalah Stainless Steel grade 304. Baja paduan nikel dengan kandungan karbon rendah dapat menjadi pilihan yang baik untuk tangki hidrogen kecil, karena baja paduan nikel memiliki ketahanan yang baik terhadap korosi hidrogen dan tahan terhadap retakan.
Berikut merupakan marerial properties dari aisi 304 :