Difference between revisions of "Daffa Sulaiman Kamil"

From ccitonlinewiki
Jump to: navigation, search
(Final Report of Pressurised Hydrogen Storage)
(Final Report of Pressurised Hydrogen Storage)
Line 82: Line 82:
  
 
initial_guess = [1.0, 1.0]
 
initial_guess = [1.0, 1.0]
 +
 
constraints = [{'type': 'ineq', 'fun': lambda x: volumeConstraint(x, volume_target)}]
 
constraints = [{'type': 'ineq', 'fun': lambda x: volumeConstraint(x, volume_target)}]
 +
 
bounds = [(0, None), (0, None)]
 
bounds = [(0, None), (0, None)]
 +
 
result = minimize(optimizationProblem, initial_guess, method='SLSQP', bounds=bounds, constraints=constraints)
 
result = minimize(optimizationProblem, initial_guess, method='SLSQP', bounds=bounds, constraints=constraints)
 +
 
radius_optimal, height_optimal = result.x
 
radius_optimal, height_optimal = result.x
 +
 
surface_area_optimal = calculateSurfaceArea([radius_optimal, height_optimal])
 
surface_area_optimal = calculateSurfaceArea([radius_optimal, height_optimal])
  
 
print('Optimal Radius:', radius_optimal, 'cm')
 
print('Optimal Radius:', radius_optimal, 'cm')
 +
 
print('Optimal Height:', height_optimal, 'cm')
 
print('Optimal Height:', height_optimal, 'cm')
 +
 
print('Optimal Surface Area:', surface_area_optimal, 'cm^2')
 
print('Optimal Surface Area:', surface_area_optimal, 'cm^2')
  
Line 97: Line 104:
  
 
Optimal Radius: 5.419259729080688 cm
 
Optimal Radius: 5.419259729080688 cm
 +
 
Optimal Height: 10.838525292449377 cm
 
Optimal Height: 10.838525292449377 cm
 +
 
Optimal Surface Area: 553.5810446073142 cm^2
 
Optimal Surface Area: 553.5810446073142 cm^2

Revision as of 23:03, 8 June 2023

Perkenalan

Assalamualaikum perkenalkan nama saya Daffa Sulaiman Kamil dengan NPM 2106731062, sekarang saya sedang berkuliah di Universitas Indonesia, Fakultas Teknik, Departemen Teknik Mesin, Teknik Perkapalan.


Resume Kuliah Metnum 26/05/2023

Pada perkulaihan hari ini masih belum masuk ke materi, melainkan cara bagaimana kami sebagai mahasiswa dapat menyadari apa yang dapat kami pelajari dari mata kuliah matematika numerik ini.

Pak DAI menyampaikan bahwa dia memiliki filosofi hidup yaitu i am my consciousness, jika diartikan secara bebas adalah aku adalah kesadaranku, beliau menjejelaskan bahwa setiap manusia akan berubag sehubung dengan jalannya waktu, seperti seorang anak muda yang memiliki kulit yang sehat dengan seiringnya waktu dia akan memiliki kulit yang keriput,rambut nya yang hitam lebat akan menjadi rambut beruban yang jarang, namun ada satu hal yang tidak akan berubah yaitu kesadarannya dia itu sendiri.

Paragraf ini saya buat untuk memasukan opini saya mengenai filosofi Pak DAI yang saya anggap menarik. Saya masih belum terlalu memahami apa yang dimaksud beliau dengan consciousness suatu manusia yang dia anggap sebagai identitas manusia tersebut, namun jika saya boleh berpendapat, yang beliau maksud dari consciousness adalah jati diri dari manusia. Dimana seorang manusia akan memiliki banyak perubahan baik secara fisikal maupun secara mental, bahkan pola pikir manusia dapat berubah dengan cepat jika dia membaca atau mendengar suatu pola pikir yang dia anggap itu menarik, namun belum tentu benar. Namun untuk Jati diri seorang manusia tidak akan bisa berubah bagaimanapun mereka ingin merubahnya. Karena jati diri manusia bukan hal yang dapat manusia rasakan secara sadar, yaitu jati diri manusia hanya akan muncul ketika situasi terdesak atau situasi dimana tidak ada manusia lain yang memperhatikan dia, dimana dia tidak dapat berbohong terhadap dirinya sendiri, seperti contoh seseorang penakut bisa saja dia berpura-pura menjadi pemberani agar dia dipandang lebih oleh orang lain, namun ketika suatu situasi terdesak dan tidak ada manusia yang melihatnya seorang penakut akan kembali ke jati dirinya secara tidak sadar. Oleh karena itu menurut opini saya yang dimaksud Pak DAI dengan i am my consciousness adalah Saya Adalah Jati Diri Saya.

Selanjutnya Pak DAI menjelaskan bahwa dalam belajar kita disarankan jangan hanya datang ke kampus untuk mengisi absen, namun tidak mendapatakan esensi dari mata kuliah yang kita ambil, karena hal tersebut hanya membuang waktu saja, yang dimana waktu tersebut dapat digunakan untuk melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat.

Pak DAI juga bertanya kepada seluruh mahasiswa yang ada di kelas mengapa kita berjuang untuk mendapatkan sarjana padahal banyak orang di luar sana yang tidak memiliki gelar sarjana namun bisa menjadi orang sukses. Pertanyaan tersebut dapat belum bisa terjawab oleh mahasiswa yang lain.

Pak DAI juga berbicara mengenai agama. Mengapa kami melakukan ibadah, ada mahasiswa yang menjawab karena suruhan orang tua, Pak DAI bilang bahwa kita beribadah jangan hanya karena kita disuruh oleh orang tua dan tidak mengetahui kenapa kita beribadah, apa tujuan dari ibadah itu, jika kita mencari jawaban dari pertanyaan tersebut maka kita dapat melakukan ibadah dengan giat karena kita mengerti kenapa kita beribadah.





Pressurised Hydrogen Storage

Parameter:

Harga < Rp500.000,00

Tekanan = 8 bar

Volume = 1 liter


Week 1 : Study Case

Dalam beberapa paper dan journal yang sudah saya baca, tujuan dari penggunaan dari pressurised hydrogen storage ini adalah untuk diletakan di dalam FCEV (Fuel Cell Electric Vehicle) yaitu suatu hydrogen baik dalam bentuk liquid ataupun gas akan menjadi bahan bakar dari sebuah modal transportasi bail itu kapal, motor, dan yang paling diutamakan adalah mobil.

Dalam penelitian yang sudah ada mengenai pressurised hydrogen storage, pembagian composite material dari pressurised hydrogen storage dibagi menjadi 4 tipe yaitu:

Tipe 1 = tipe penyimpanan hydrogen dengan menggunakan besi sebagai material tanpa ada material tambahannya atau composite. Kekurangan dari tipe penyimpanan ini adalah bebannya yang cukup besar, yang dimana membuat tipe penyimpanan ini sulit untuk diletakan di dalam mobil tanpa harus mengorbankan beban dari mobil yang menggunakan tipe penyimpanan ini.

Tipe 2 = tipe ini menggunakan liner besi dan hoop-wrapped composite cylinder. Dimana berat dari tipe ini lebih rendah dari tipe 1, namun masih terlalu berat untuk penggunaan di dalam mobil.

Tantangan dari kedua tipe diatas bukan hanya dari optimasi berat material melainkan juga tantangan pelemahan material besi oleh hydrogen yang penilitiannya masih berlanjut, jadi masih belum bisa disimpulkan.

Tipe 3 = tipe ini sama dengan tipe 2 yaitu menggunakan fully wrapped composite cylinder with a metal liner namun perbedaanya adalah metal yang digunakan adalah alumunium yang akan membuat berat menjadi lebih rendah 25% - 75% dari tipe satu yang membuat tipe ini cocok untuk diletakan di mobil. Kelemahan dari tipe ini adalah harganya yang terlalu mahal

Tipe 4 = tipe IV terdiri dari silinder komposit yang sepenuhnya dilapisi dengan liner plastik (biasanya polietilena berkepadatan tinggi), yang bertindak sebagai penghalang permeasi hidrogen. Komposit overwrap berfungsi sebagai struktur penahan beban dan biasanya terbuat dari serat karbon atau komposit serat karbon/kaca dalam matriks epoksi. Tabung tipe IV merupakan tabung tekanan yang paling ringan, sehingga sangat cocok untuk aplikasi kendaraan, dan dapat menahan tekanan tinggi hingga 1.000 bar. Namun, mereka terlalu mahal karena kontribusi biaya yang signifikan dari serat karbon.



Final Report of Pressurised Hydrogen Storage

Saya membuat laporan ini dengan tujuan untuk optimasi dari desain Pressurised Hydrogen Storage, dimana dalam desain yang akan kami buat ada beberapa parameter-parameter yang tidak boleh dilewati, yaitu: desain yang kami buat harus mampu menahan tekanan sebesar 8 bar, mempunyai volume sebesar 1 liter, dan memiliki batasan harga maksimum sebesar Rp500.000,00.

Optimasi pertama yang saya tentukan adalah menentukan dimensi dari tabung hidrogen yang akan saya buat, yaitu radius dan tinggi dari tabung ini. Cara menentukannya adalah dengan mencari radius dan tinggi yang paling kecil yang dapat memiliki volume sebesar 1 liter, untuk mencari dengan cara manual dapat memakan waktu banyak. Dengan menggunakan cara numerik saya dapat menentukan dimensi dari tabung dengan cepat.


import numpy as np from scipy.optimize import minimize

def calculateSurfaceArea(x):

   radius, height = x
   return 2 * np.pi * radius * height + 2 * np.pi * radius**2

def volumeConstraint(x, volume_target):

   radius, height = x
   return np.pi * radius**2 * height - volume_target

volume_target = 1000

def optimizationProblem(x):

   return calculateSurfaceArea(x)  

initial_guess = [1.0, 1.0]

constraints = [{'type': 'ineq', 'fun': lambda x: volumeConstraint(x, volume_target)}]

bounds = [(0, None), (0, None)]

result = minimize(optimizationProblem, initial_guess, method='SLSQP', bounds=bounds, constraints=constraints)

radius_optimal, height_optimal = result.x

surface_area_optimal = calculateSurfaceArea([radius_optimal, height_optimal])

print('Optimal Radius:', radius_optimal, 'cm')

print('Optimal Height:', height_optimal, 'cm')

print('Optimal Surface Area:', surface_area_optimal, 'cm^2')


dengan output


Optimal Radius: 5.419259729080688 cm

Optimal Height: 10.838525292449377 cm

Optimal Surface Area: 553.5810446073142 cm^2