Difference between revisions of "Penerapan ZEB untuk Efisiensi Energi Bangunan (Titin Trisnadewi)"
Line 17: | Line 17: | ||
2. Penentuan efisiensi energi | 2. Penentuan efisiensi energi | ||
− | Pada tugas besar kali ini saya lebih berfokus pada desain energi. | + | Pada tugas besar kali ini saya lebih berfokus pada desain energi. Adapun perhitungan yang akan saya lakukan adalah sebagai berikut : |
+ | |||
+ | '''1. Penggunaan PV (Photovoltaic) sebagai pembangkit energi''' | ||
a. Tentukan kebutuhan daya | a. Tentukan kebutuhan daya | ||
Line 71: | Line 73: | ||
Untuk support sistem AC maka perlu disediakan inverter yang mengubah arus DC dari aki menjadi AC sehingga dapat dipergukan untuk instrument berbasis arus AC. Besarnya inverter yang diperlukan adalah minimal sama dengan total daya instrument yang dinyalakan bersamaan, dalam perhitungan ini sebesar 912 Watt ~ 1000 Wat | Untuk support sistem AC maka perlu disediakan inverter yang mengubah arus DC dari aki menjadi AC sehingga dapat dipergukan untuk instrument berbasis arus AC. Besarnya inverter yang diperlukan adalah minimal sama dengan total daya instrument yang dinyalakan bersamaan, dalam perhitungan ini sebesar 912 Watt ~ 1000 Wat | ||
− | 2. Penggunaan PCM (Phase Change Material) pada dinding bangunan | + | |
+ | '''2. Penggunaan PCM (Phase Change Material) pada dinding bangunan''' | ||
Phase Change Material (PCM) yang akan saya desai menggunakan paraffin yang diisi pada dinding bangunan. Penambahan PCM pada dinding bertujuan untuk mengurangi penggunaan AC untuk pengkondisian udara dalam ruangan. Adapun langkah-langkah yang perhitungan yang digunakan sebagai berikut : | Phase Change Material (PCM) yang akan saya desai menggunakan paraffin yang diisi pada dinding bangunan. Penambahan PCM pada dinding bertujuan untuk mengurangi penggunaan AC untuk pengkondisian udara dalam ruangan. Adapun langkah-langkah yang perhitungan yang digunakan sebagai berikut : |
Revision as of 09:14, 29 April 2019
Progress Tugas Besar
Judul topik : Efisiensi energi pada Bangunan dengan menerapkan konsep ZEB
Nama : Ida Ayu Nyoman Titin Trisnadewi
NPM : 1806268793
Tanggal : 29 April 2019
Sesuai Tugas besar terkait desain bangunan dengan menggunakan konsep ZEB (Zero energy Building) adapun beberapa progress yang sudah saya lakukan dan rencana yang akan saya lakukan untuk mendesain bangunan ini adalah sebagai berikut :
1. Penentuan desain bangunan dan fungsi bangunan
Pada tugas besar ini saya menggunakan desain apartement minimal 3 lantai dengan basement di bawahnya untuk tempat parkir kendaraan dan tempat meletakkan genzet. Bangunan didesain akan dibangun di daerah padat penduduk yaitu di daerah Depok dengan memanfaatkan lahan seminimal mungkin dengan desain semaksimal mungkin. Ukuran bangunan yang akan di desain secara keseluruhan adalah 15x10 meter.
2. Penentuan efisiensi energi
Pada tugas besar kali ini saya lebih berfokus pada desain energi. Adapun perhitungan yang akan saya lakukan adalah sebagai berikut :
1. Penggunaan PV (Photovoltaic) sebagai pembangkit energi
a. Tentukan kebutuhan daya
Hitung berapa watt daya yang dibutuhkan oleh masing-masing perlatan yang akan disuply oleh PV system, dan berapa jam perhari pemakaian, hasil dari perhitungan ini menghasilkan daya dalam satuan watt jam perhari. Pada modul PV akan selalu ada daya yang hilang, besarnya tergantung pada jenis dan kualitas dari modul surya, untuk amannya maka kalikan total watt jam perhari dengan 1,3, nilai inilah yang harus dihasilkan oleh sistem PV. Berikut adalah contoh data yang saya gunakan.
Total kebutuhan tersebut dikalikan dengan 1,3 = 4160 watt jam perhari. Daya sebesar 4160 WH inilah yang akan kita perhitungkan
b. Menghitung kebutuhan modul surya
Di Indonesia umumnya energi surya yang dapat diserap dan dikonversi kedalam energi listrik berlangsung selama 5 jam, karena itu untuk menghitung berapa kebutuhan modul surya adalah dengan cara membagi angka kebutuhan daya tersebut dengan 5.
4160 : 5 = 832 wattpeak
Misalnya panel surya yang akan digunakan adalah berukuran 100 WP, maka kebutuhan modul surya adalah nilai kebutuhan watt peak tersebut dibagi dengan nilai daya panel surya.
832 : 100 = 8,32 ~ dibulatkan ke atas menjadi 9 modul surya
jadi modul surya yang dibutuhkan adalah 9 modul surya dengan ukuran 100 WP. Apabila digunakan ukuran modul surya yang meiliki daya yang berbeda, maka faktor pembaginya menyesuaikan dengan besaran watt peak dari modul surya.
c. Kebutuhan Battery
Battery yang digunakan adalah battery yang khusus untuk solar system, dari jenis Seak Lead Acud (SLA) atau Valve Regulated Lead Acid (VRLA). Ukuran battery ditentukan berdasarkan tegangan dalam satuan Volt (V) dan daya dalam satuan Ampere Jam (AH), dipasaran yang umum digunakan adalah battery dengan daya 12V atau 24 Volt. Kebutuhan battery harus juga mempertimbangkan hari otonomi, atau hari-hari dimana matahari tidak bisa bersinar maksimal karena cuaca, biasanya diperhitungkan agar system tetap aktif walaupun cuaca mendung, sehingga PV system tidak bisa mengkonversi daya matahari adalah selama 3 hari, karenanya kebutuhan daya perhari harus dikalikan dengan 3. Disamping itu juga harus diperhitungkan faktor efesiensi battery dan pada saat pemakaian battery tidak boleh dipakai sampai semua daya habis.
Kapasitas Battery = (Total daya x 3) / (0,85 x 0,6 x 12) = (3200*3) / (0,6 x 0,85 x 12) = 1568,63 AH
Apabila battery yang digunakan adalah battery 12V 100AH, maka jumlah battery yang dibutuhkan = 1568,73/100 = 15,687 ~ 16 battery
d. Menghitung Kebutuhan Solar Charge Controller
Untuk menghitung kebutuhan solar charge controller, maka kita harus mengetahui dulu karakteristik dan spesifikasi dari solar panel, pada solar panel terdapat spesifikasi sebagai berikut :
Pm = 100 Wp
Vm = 18 VDC
Voc = 21,85 A
Imp = 5,8 A
Isc = 6 A
yang harus diperhatikan adalah angka Isc (short circuit current), nilainya dikalikan dengan jumlah panel surya, hasilnya merupakan nilai berapa nilai minimal dari charge controller yang dibutuhkan
Daya solar charge controller = 9 x 6 = 63A
Jadi Solar Charge Controller harus memiliki daya minimal 63A
e. Menghitung Kebutuhan Inverter
Untuk support sistem AC maka perlu disediakan inverter yang mengubah arus DC dari aki menjadi AC sehingga dapat dipergukan untuk instrument berbasis arus AC. Besarnya inverter yang diperlukan adalah minimal sama dengan total daya instrument yang dinyalakan bersamaan, dalam perhitungan ini sebesar 912 Watt ~ 1000 Wat
2. Penggunaan PCM (Phase Change Material) pada dinding bangunan
Phase Change Material (PCM) yang akan saya desai menggunakan paraffin yang diisi pada dinding bangunan. Penambahan PCM pada dinding bertujuan untuk mengurangi penggunaan AC untuk pengkondisian udara dalam ruangan. Adapun langkah-langkah yang perhitungan yang digunakan sebagai berikut :
a. Properti PCM
b. Desain PCM pada dinding
c. Perhitungan perpindahan panas dalam bangunan