Difference between revisions of "Farhandany"
Farhandany (talk | contribs) (→Summary Perkuliahan (22/05/2023)) |
Farhandany (talk | contribs) (→Summary Perkuliahan (22/05/2023)) |
||
Line 18: | Line 18: | ||
==Summary Perkuliahan (22/05/2023)== | ==Summary Perkuliahan (22/05/2023)== | ||
− | [[File:Kuliah1.jpg| | + | [[File:Kuliah1.jpg|600px]] |
Pada awal perkuliahan tatap muka, Pak DAI menjelaskan bahwa kita sebagai mahasiswa harus dapat menghargai dosen yang mengajar dengan cara duduk di bangku bagian depan, karena dengan duduk di depan merupakan bentuk apresiasi dan keseriusan kita dalam memperoleh ilmu. | Pada awal perkuliahan tatap muka, Pak DAI menjelaskan bahwa kita sebagai mahasiswa harus dapat menghargai dosen yang mengajar dengan cara duduk di bangku bagian depan, karena dengan duduk di depan merupakan bentuk apresiasi dan keseriusan kita dalam memperoleh ilmu. | ||
Line 24: | Line 24: | ||
Sebelum memulai materi Pak DAI sempat memperkenalkan nama lengkapnya yaitu Pak Ahmad Indra. D-pada nama beliau merupakan gelar Doctor yang merupakan gelar yang sudah beliau tempuh. Setelah itu beliau menjelaskan beberapa point penting sepeti: | Sebelum memulai materi Pak DAI sempat memperkenalkan nama lengkapnya yaitu Pak Ahmad Indra. D-pada nama beliau merupakan gelar Doctor yang merupakan gelar yang sudah beliau tempuh. Setelah itu beliau menjelaskan beberapa point penting sepeti: | ||
− | - menjelaskan bagaimana sistem mengajarnya dan moto hidupnya mengenai teori consciousness (kesadaran), kesadaran tumbuh dan terdistribusi kedalam beberapa bagian sepeti kesadaran dalam berprilaku, kesadaran dalam bersosialisasi,kesadaran intensional dan kultural | + | - menjelaskan bagaimana sistem mengajarnya dan moto hidupnya mengenai teori consciousness (kesadaran), kesadaran tumbuh dan terdistribusi kedalam beberapa bagian sepeti kesadaran dalam berprilaku, kesadaran dalam bersosialisasi,kesadaran intensional dan kultural |
- menjelaskan teori CCIT (cara cerdas ingat tuhan) dan latar belakangnya | - menjelaskan teori CCIT (cara cerdas ingat tuhan) dan latar belakangnya | ||
- menjelaskan mengenai project MRPP dan Evia yang menggunakan teknologi ramah lingkungan berbasis hewan yang lebih spesifik yaitu hewan domba | - menjelaskan mengenai project MRPP dan Evia yang menggunakan teknologi ramah lingkungan berbasis hewan yang lebih spesifik yaitu hewan domba | ||
- menjelaskan cara berfikir kritis mengenai hadirnya angka tak terhingga | - menjelaskan cara berfikir kritis mengenai hadirnya angka tak terhingga |
Revision as of 02:32, 29 May 2023
Introduction
Name: Farhandany
NPM: 2106732903
Major: Mechanical Engineering
E-mail: Farhandany@ui.ac.id Haloo! kenalin semua nya saya Farhandany, bisa dipanggil Dany dari kelas Metode Numerik 03. Saya adalah mahasiswa semester 4 dengan program studi teknik mesin.
Dalam kehidupan saya, saya memiliki moto hidup yaitu Hard work beats talent when talent doesn't work hard. motto tersebut merupakan motto yang saya terapkan agar saya dapat selalu memaknai consciousness dalam hidup saya
Summary Perkuliahan (22/05/2023)
Pada awal perkuliahan tatap muka, Pak DAI menjelaskan bahwa kita sebagai mahasiswa harus dapat menghargai dosen yang mengajar dengan cara duduk di bangku bagian depan, karena dengan duduk di depan merupakan bentuk apresiasi dan keseriusan kita dalam memperoleh ilmu.
Sebelum memulai materi Pak DAI sempat memperkenalkan nama lengkapnya yaitu Pak Ahmad Indra. D-pada nama beliau merupakan gelar Doctor yang merupakan gelar yang sudah beliau tempuh. Setelah itu beliau menjelaskan beberapa point penting sepeti:
- menjelaskan bagaimana sistem mengajarnya dan moto hidupnya mengenai teori consciousness (kesadaran), kesadaran tumbuh dan terdistribusi kedalam beberapa bagian sepeti kesadaran dalam berprilaku, kesadaran dalam bersosialisasi,kesadaran intensional dan kultural - menjelaskan teori CCIT (cara cerdas ingat tuhan) dan latar belakangnya - menjelaskan mengenai project MRPP dan Evia yang menggunakan teknologi ramah lingkungan berbasis hewan yang lebih spesifik yaitu hewan domba - menjelaskan cara berfikir kritis mengenai hadirnya angka tak terhingga