Difference between revisions of "Juan Andre"

From ccitonlinewiki
Jump to: navigation, search
(Tugas Praktikum,4 Maret)
(Catatan kuliah 3 Maret)
 
(68 intermediate revisions by the same user not shown)
Line 5: Line 5:
  
 
Hobi: Tidur
 
Hobi: Tidur
 
  
 
Saya adalah mahasiswa FTUI angkatan 2021 dari jurusan Teknik mesin dan saya adalah salah satu ciptaan terbaik dari Tuhan yang Maha Esa karena pada prinsipnya Tuhan yang Maha Esa itu mendesain manusia dengan sebaik baiknya makhluk.
 
Saya adalah mahasiswa FTUI angkatan 2021 dari jurusan Teknik mesin dan saya adalah salah satu ciptaan terbaik dari Tuhan yang Maha Esa karena pada prinsipnya Tuhan yang Maha Esa itu mendesain manusia dengan sebaik baiknya makhluk.
Line 13: Line 12:
 
__TOC__
 
__TOC__
  
== Tugas Kinematika 1 ==
+
== Tugas Kinematika 1 /catatan minggu pertama==
 +
 
 +
Menjelaskan tentang basic mekflud dan kinematika
 +
 
 
Mekanika fluida adalah cabang mekanika yang mempelajari mengenai pergerakan dari fluida. Pergerakan ini diamati dalam bentuk cairan maupun gas. Dalam mekanika fluida juga dipelajari fluida yang tidak dalam keadaan bergerak atau diam.
 
Mekanika fluida adalah cabang mekanika yang mempelajari mengenai pergerakan dari fluida. Pergerakan ini diamati dalam bentuk cairan maupun gas. Dalam mekanika fluida juga dipelajari fluida yang tidak dalam keadaan bergerak atau diam.
  
Line 214: Line 216:
  
 
1. Prinsip kerja alat pengukur tekanan (manometer analog, manometer U, pressure tranducerr)
 
1. Prinsip kerja alat pengukur tekanan (manometer analog, manometer U, pressure tranducerr)
 +
 
2. Studi kasus manometer U dengan tekanan 300 Pa maka akan menyebabkan peningkatan tekanan h ...untuk masing2 fluida air, raksa, minyak.
 
2. Studi kasus manometer U dengan tekanan 300 Pa maka akan menyebabkan peningkatan tekanan h ...untuk masing2 fluida air, raksa, minyak.
 +
 
3. Chat GPT seputar eksperimen hari ini.  
 
3. Chat GPT seputar eksperimen hari ini.  
  
 
Jawab
 
Jawab
  
1. Prinsip kerja alat ukur
+
(1) Prinsip kerja alat ukur
  
 
a.Manometer Analog Manometer analog adalah jenis alat pengukur tekanan yang menggunakan tabung berbentuk U yang diisi dengan cairan, seperti merkuri atau minyak, untuk mengukur perbedaan tekanan antara dua titik. Ketika kedua ujung tabung berbentuk U dihubungkan ke titik di mana tekanan akan diukur, perbedaan tekanan antara kedua titik menyebabkan cairan di dalam tabung bergerak. Cairan akan naik di satu lengan tabung-U dan jatuh di lengan lainnya. Perbedaan ketinggian antara kedua lengan tabung U sebanding dengan perbedaan tekanan antara kedua titik. Manometer analog biasanya dikalibrasi dalam satuan tekanan, seperti psi, kPa atau mmHg, tergantung pada aplikasinya. Pembacaan pada manometer dilakukan dengan mengukur selisih tinggi antara kedua lengan tabung berbentuk U dan menggunakan tabel konversi atau rumus untuk menentukan beda tekanan Manometer analog umumnya digunakan dalam berbagai aplikasi seperti pada sistem HVAC, peralatan medis, dan proses industri. Mereka sederhana, andal, dan akurat, tetapi mungkin memerlukan perawatan berkala, seperti mengisi ulang atau mengganti cairan dalam tabung-U, untuk memastikan pembacaan yang akurat.
 
a.Manometer Analog Manometer analog adalah jenis alat pengukur tekanan yang menggunakan tabung berbentuk U yang diisi dengan cairan, seperti merkuri atau minyak, untuk mengukur perbedaan tekanan antara dua titik. Ketika kedua ujung tabung berbentuk U dihubungkan ke titik di mana tekanan akan diukur, perbedaan tekanan antara kedua titik menyebabkan cairan di dalam tabung bergerak. Cairan akan naik di satu lengan tabung-U dan jatuh di lengan lainnya. Perbedaan ketinggian antara kedua lengan tabung U sebanding dengan perbedaan tekanan antara kedua titik. Manometer analog biasanya dikalibrasi dalam satuan tekanan, seperti psi, kPa atau mmHg, tergantung pada aplikasinya. Pembacaan pada manometer dilakukan dengan mengukur selisih tinggi antara kedua lengan tabung berbentuk U dan menggunakan tabel konversi atau rumus untuk menentukan beda tekanan Manometer analog umumnya digunakan dalam berbagai aplikasi seperti pada sistem HVAC, peralatan medis, dan proses industri. Mereka sederhana, andal, dan akurat, tetapi mungkin memerlukan perawatan berkala, seperti mengisi ulang atau mengganti cairan dalam tabung-U, untuk memastikan pembacaan yang akurat.
Line 272: Line 276:
 
Δh = 0.022 m
 
Δh = 0.022 m
  
==Chatgpt,Praktikum 4 Maret==
+
(3) chatgpt
  
 
what is manometer u
 
what is manometer u
Line 341: Line 345:
  
 
It's important to note that the choice of liquid used in a manometer should be based on the specific application and operating conditions of the system being measured.
 
It's important to note that the choice of liquid used in a manometer should be based on the specific application and operating conditions of the system being measured.
 +
 +
 +
==Catatan kuliah 3 Maret ==
 +
 +
1.
 +
 +
Kelas hari itu belajar tentang tekanan yang berada pada suatu luas penampang dapat ditentukan tekanananya pada luas penampang itu sendiri yaitu dengan konsep :
 +
 +
P = ρ.g.h
 +
 +
 +
2.
 +
 +
[[File:Tes332.jpg]]
 +
 +
 +
Pada gambar ini bahwa Cp merupakan centre of pressure yang 1/3 dari sebuah benda itu merupakan Cp nya
 +
 +
 +
3.
 +
 +
Gaya apung merupakan  gaya yang timbul melawan arah gerak benda yang ada di dalam suatu fluida
 +
 +
 +
Gaya apung dapat dihitung menggunakan persamaan
 +
 +
 +
F = ρ.g.A = γ.A
 +
 +
dengan γ = ρ.g
 +
 +
 +
Keterangan:
 +
 +
F = Gaya Apung (kgm/s^2 atau N)
 +
 +
ρ = densitas (kg/m^3)
 +
 +
g = percepatan gravitasi (m/s^2)
 +
 +
A = luas area (m^2)
 +
 +
 +
 +
 +
Chat gpt kuliah 3 maret
 +
 +
 +
 +
 +
 +
Hydrostatic pressure explained.
 +
 +
 +
Juan Andre
 +
 +
What is hidrostatic pressure
 +
 +
 +
Hydrostatic pressure is the pressure exerted by a fluid at rest due to the weight of the fluid itself. It is a fundamental concept in fluid mechanics and is determined by the density of the fluid and the height of the fluid column above a particular point.
 +
 +
In other words, hydrostatic pressure is the pressure that builds up in a liquid due to gravity. It increases with depth because the weight of the liquid above adds to the pressure at lower depths. This pressure is distributed equally in all directions and acts perpendicular to the surface of any object immersed in the liquid.
 +
 +
The hydrostatic pressure is important in many areas of science and engineering, including the design and operation of hydraulic systems, dams, and submarines, and is also relevant in the study of the human body and its fluids.
 +
 +
 +
 +
 +
Juan Andre
 +
 +
It is vector?
 +
 +
 +
Yes, hydrostatic pressure is a vector quantity. This means that it has both magnitude and direction. The direction of the hydrostatic pressure is always perpendicular to the surface of the object immersed in the fluid, and the magnitude of the pressure depends on the depth and density of the fluid. In many cases, hydrostatic pressure is represented by a force per unit area, such as pounds per square inch (psi) or pascals (Pa).
 +
 +
 +
 +
 +
Juan Andre
 +
 +
What happen when hidrostatic pressure is so high
 +
 +
When hydrostatic pressure is very high, it can have significant effects on the objects or materials that are exposed to it. The effects of high hydrostatic pressure depend on the specific application or context in which it is occurring.
 +
 +
In general, high hydrostatic pressure can cause materials to deform or break down, especially if they are not designed to withstand such pressure. For example, if a container is filled with a fluid and subjected to high hydrostatic pressure, the container may deform or rupture if it is not designed to withstand the pressure.
 +
 +
In some cases, high hydrostatic pressure can also cause changes in the physical and chemical properties of materials or substances. For example, when water is subjected to high pressure, it can be transformed into other states such as supercritical water or ice VII, which have different physical and chemical properties than ordinary water.
 +
 +
In medical applications, high hydrostatic pressure can be used to sterilize medical equipment, as it can kill bacteria and other microorganisms. In addition, high hydrostatic pressure is also used in food processing to preserve food and extend its shelf life.
 +
 +
 +
 +
 +
Juan Andre
 +
 +
How can we calculate it
 +
 +
 +
The hydrostatic pressure at any point in a fluid can be calculated using the following formula:
 +
 +
P = ρgh
 +
 +
Where:
 +
P = hydrostatic pressure in Pascals (Pa)
 +
ρ = density of the fluid in kilograms per cubic meter (kg/m^3)
 +
g = acceleration due to gravity in meters per second squared (m/s^2)
 +
h = depth of the point below the surface of the fluid in meters (m)
 +
 +
This formula assumes that the fluid is incompressible and that the gravitational field is uniform.
 +
 +
For example, let's say we have a swimming pool filled with water (density of 1000 kg/m^3), and we want to calculate the hydrostatic pressure at the bottom of the pool, which is 3 meters deep. We can use the formula as follows:
 +
 +
P = ρgh
 +
P = 1000 kg/m^3 x 9.81 m/s^2 x 3 m
 +
P = 29,430 Pa
 +
 +
So the hydrostatic pressure at the bottom of the pool is 29,430 Pa, which is equivalent to approximately 0.29 atmospheres or 4.26 psi.
 +
 +
== Tugas 2 Statika Fluida ==
 +
 +
[[File:Soal1sss.png|800px]]
 +
 +
[[File:111111111.jpg|400px]]
 +
 +
[[File:Screenshot 206.png|800px]]
 +
 +
[[File:132237.jpg|400px]]
 +
 +
[[File:Screenshot 207.png|800px]]
 +
 +
[[File:132238.jpg|800px]]
 +
 +
note : Gaya kebawah pada gambar ketiga itu merupakan T
 +
 +
 +
== Tugas 3 Kinematika fluida/Tugas Mekanika Fluida Minggu ke-4 ==
 +
1. Apa itu aliran steady state? Berikan contohnya dalam fenomena nyata?
 +
 +
2. Apa itu Lagrange Method dan Euleriang Method?
 +
 +
3. Apa perbedaan antara aliran uniform dan aliran non-uniform? Berikan contohnya dalam fenomena nyata
 +
 +
4. Apa itu aliran laminar dan aliran turbulen? Apa perbedaan keduanya?
 +
 +
5. Apa itu streamline, streakline, dan pathline?
 +
 +
 +
Jawab:
 +
 +
1. Steady state flow adalah aliran yang tidak memiliki perubahan kecepatan di setiap waktu (kecepatan konstan) ini merupakan aliran yang nyaris sempurna.Dengan kata lain, ini adalah kondisi di mana laju aliran fluida sama dengan laju aliran keluar fluida, dan tidak ada akumulasi atau penipisan bersih fluida dalam sistem.  Contohnya adalah aliran di sebuah pipa dengan kecepatan konstan.
 +
 +
 +
2.Metode Lagrangian dan Euler adalah dua pendekatan berbeda untuk mempelajari dinamika fluida, yang merupakan studi tentang bagaimana fluida (seperti gas atau cairan) bergerak dan berinteraksi dengan lingkungannya
 +
 +
Lagrange Method adalah metode pendekatan dalam mempelajari gerak fluida dengan cara mengamati sebuah partikel fluida yang sedang bergerak dalam sebuah ruang. Pembelajaran ini berfokus pada satu partikel fluida.
 +
 +
Eulerian Method merupakan metode pengukuran aliran fluida pada titik tetap di ruang .Dibandingkan daripada melacak partikel individu.pendekatan ini melibatkan pendefinisian kisi-kisi titik-titik dalam ruang dan mengukur sifat-sifat fluida (seperti kecepatan atau tekanan) pada setiap titik dalam kisi-kisi tersebut. Metode Euler berguna untuk mempelajari aliran tunak atau aliran yang relatif lancar dan dapat diprediksi.
 +
 +
 +
3. Aliran seragam (Uniform Flow) adalah aliran dimana pada sebuah bidang kecepatan aliran seragam. Meskipun pada bidang berikutnya terjadi perubahan kecepatan, di bidang tersebut juga kecepatan aliran tetap seragam.
 +
 +
Sedangkan aliran tak seragam ( non-uniform flow ) adalah aliran yang kecepatan aliran di suatu bidang tidak seragam (di satu bagian lebih lambat, dan di bagian yang lain lebih cepat).
 +
 +
Contoh aliran seragam adalah aliran air melalui pipa lurus panjang tanpa penghalang. Dengan asumsi gradien tekanan konstan dan luas penampang pipa konstan, kecepatan air akan konstan sepanjang pipa, dan aliran akan seragam.
 +
 +
Contoh aliran tidak seragam adalah aliran air di atas bendung, yang merupakan struktur yang digunakan untuk mengontrol aliran air di sungai dan kanal. Saat air mengalir di atas bendung, kecepatannya berubah secara tiba-tiba, menyebabkan pola aliran yang kompleks dan turbulensi di hilir bendung. Jenis aliran ini tidak seragam dan sulit untuk dimodelkan secara akurat.
 +
 +
 +
4. Aliran laminar adalah aliran dimana tidak terjadi pencampuran dari setiap partikel antar lapisan fluidanya, sehingga alirannya terlihat sangat stabil.
 +
 +
Aliran turbulen adalah aliran yang sangat acak dimana terjadi pencampuran sehingga alirannya terlihat tidak halus.
 +
 +
Perbedaan aliran laminar dan turbulen terdapat pada Reynolds number, dimana aliran laminar memiliki angka Reynolds dibawah 2300 dan aliran turbulen memiliki angka Reynolds diatas 4000.
 +
 +
Angka Reynolds dapat dihitung menggunakan persamaan
 +
 +
Re = ρVL/µ
 +
 +
untuk aliran pada bidang, dan
 +
 +
Re = ρVL/µ
 +
 +
untuk aliran pada pipa.
 +
 +
 +
5.
 +
 +
Streamlines: Streamlines adalah garis imajiner yang bersinggungan dengan vektor kecepatan di setiap titik dalam fluida. Mereka mewakili arah aliran fluida sesaat pada saat tertentu dalam waktu. Streamline dapat digunakan untuk memvisualisasikan pola aliran fluida di sekitar objek, dan dapat divisualisasikan menggunakan pewarna atau partikel berwarna yang disuntikkan ke dalam fluida.
 +
 +
Streaklines: Streaklines adalah garis yang melacak jalur partikel fluida saat mereka bergerak melalui ruang selama periode waktu tertentu. Mereka dibuat dengan menyuntikkan aliran pewarna atau partikel yang terus menerus ke dalam cairan, dan mengamati bagaimana mereka bergerak dari waktu ke waktu. Streaklines dapat digunakan untuk memvisualisasikan pergerakan dan penyebaran polutan di lingkungan, atau pola aliran fluida dalam aplikasi industri.
 +
 +
Pathlines: Pathlines adalah jalur sebenarnya yang diikuti oleh partikel fluida individual dari waktu ke waktu. Mereka mirip dengan garis-garis, tetapi bukannya dibuat dengan menyuntikkan pewarna atau partikel secara terus-menerus, garis-garis itu dilacak dengan mengikuti pergerakan partikel fluida individu dari waktu ke waktu. Jalur jalur dapat digunakan untuk mempelajari perilaku fluida dalam aliran yang kompleks dan tidak stabil, seperti turbulensi atau vortisitas.
 +
 +
Masing-masing teknik visualisasi ini memberikan perspektif yang berbeda tentang gerakan fluida, dan dapat digunakan untuk mempelajari berbagai aspek perilaku fluida. Streamlines dapat digunakan untuk mempelajari pola aliran fluida secara keseluruhan, sementara streaklines dan pathlines memberikan pandangan yang lebih rinci tentang partikel fluida individual dan pergerakannya dari waktu ke waktu.
 +
 +
==Analisis aliran 10 maret==
 +
[[File:Anali selokan.jpeg|500px]]
 +
 +
 +
Air mempunyai sifat akan mengalir dari tempat tinggi ke tempat ke rendah
 +
 +
 +
Ini terlihat pada foto
 +
 +
 +
Pada foto juga terlihat bahwa air akan mengalir mengikuti halangan di depannya.jika di interupsi maka akan melambat mengikuti halangan yang ada.
 +
 +
==Kuliah 17 maret==
 +
Pada pengukuran suatu fluida biasanya menggunakan volume kontrol
 +
 +
Volume kontrol merupakan volume yang di dapatkan dengan cara meninjau aliran fluida melewati suatu ruang apakah itu dalam 3d atau 2d tergantung kasus
 +
 +
 +
Guna kita mempelajari volume kontrol yaitu
 +
1.efek fluida terhadap benda
 +
 +
2.efek benda terhadap fluida
 +
 +
 +
Inlet pada volume control itu bisa banyak begitu pula dengan outletnya
 +
 +
 +
=Tugas 2 Kinematika fluida=
 +
 +
[[File:Screenshot 215.png]]
 +
 +
[[File:1679649934585.jpg|500px]]
 +
 +
[[File:Screenshot 216.png]]
 +
 +
[[File:1679650076295.jpg|500px]]
 +
 +
[[File:Screenshot 217.png]]
 +
 +
[[File:1679650127661.jpg|500px]]
 +
 +
=Tugas praktikum air flow=
 +
 +
[[File:137596.jpg|600px]]
 +
 +
=Tugas praktikum aplikasi alat fluida=
 +
 +
Alat tersebut bekerja berdasarkan prinsip alat elektrolisis
 +
 +
Sel elektrolisis menggunakan energi listrik untuk memisahkan air menjadi unsur dasarnya, yaitu hidrogen dan oksigen.
 +
 +
Sel elektrolisis terdiri dari tiga bagian utama: anoda, katoda, dan elektrolit. Anoda adalah elektroda positif sedangkan elektroda katoda adalah negatif.
 +
 +
[[File:Electrolysis1233.png]]
 +
 +
 +
a. Perhitungan tekanan
 +
 +
Dalam alat elektrolisis air, tekanan air sangat penting untuk memastikan bahwa elektrolisis berjalan dengan baik. Statika fluida dapat digunakan untuk menghitung tekanan air dalam sistem. Hal ini memungkinkan desain yang lebih baik dari sistem, dan memastikan bahwa tekanan yang dihasilkan adalah sesuai dengan yang diperlukan.
 +
 +
b. Aliran fluida
 +
 +
Statika fluida juga dapat digunakan untuk memahami aliran fluida dalam alat elektrolisis air. Ini penting untuk memastikan bahwa aliran air mencapai sel elektrolisis secara merata dan tidak mengganggu elektrolisis.
 +
 +
c. Pengukuran kecepatan aliran fluida
 +
 +
Statika fluida juga dapat digunakan untuk mengukur kecepatan aliran fluida dalam alat elektrolisis air. Ini penting untuk memastikan bahwa aliran air memiliki kecepatan yang cukup untuk memastikan elektrolisis berjalan dengan baik.
 +
 +
=catatan kuliah 6 dan 13 maret=
 +
 +
Metode pembelajaran gerak fluida terdapat 2 cara, yaitu Langrangian Approach dan Eulerian Approach. Pendekatan Lagrangian dalam dinamika fluida adalah metode untuk menggambarkan perilaku fluida dengan melacak gerakan partikel fluida individu dari waktu ke waktu. Pendekatan ini didasarkan pada prinsip kekekalan massa, yang menyatakan bahwa massa total suatu fluida tetap konstan terhadap waktu. Sedangkan, Pendekatan Euler dalam dinamika fluida adalah metode untuk menggambarkan perilaku fluida dengan melacak gerak sifat-sifat fluida seperti kecepatan, tekanan, dan kerapatan pada titik-titik. Pendekatan ini didasarkan pada prinsip kekekalan massa, momentum, dan energi.
 +
 +
Dalam pendekatan Lagrangian, fluida dipandang sebagai kumpulan partikel diskrit, masing-masing dengan posisi dan kecepatan tertentu pada waktu tertentu. Partikel-partikel ini bergerak sebagai reaksi terhadap gaya yang bekerja padanya, seperti tekanan dan viskositas.
 +
 +
Formulasi dinamika fluida Lagrangian berguna untuk menganalisis aliran fluida yang sangat tidak stabil dan kompleks, seperti aliran turbulen. Ini juga sangat berguna untuk mempelajari perilaku partikel individu, seperti dalam kasus aliran bermuatan partikel atau aliran multifase.
 +
 +
Namun, pendekatan Lagrangian dapat menjadi komputasi yang intensif bila diterapkan pada aliran fluida skala besar, karena memerlukan pelacakan gerakan partikel individu dalam jumlah besar dari waktu ke waktu. Dengan demikian, sering dilengkapi dengan pendekatan Eulerian, yang menjelaskan gerakan fluida dalam hal sifat fluida seperti kecepatan dan tekanan pada titik tetap dalam ruang.
 +
 +
Dalam pendekatan Euler, fluida dipandang sebagai medium kontinu yang menempati suatu wilayah ruang. Sifat-sifat fluida seperti kecepatan dan tekanan dijelaskan oleh fungsi matematika yang bervariasi terhadap waktu dan posisi dalam domain fluida. Fungsi-fungsi ini dikenal sebagai variabel medan fluida.
 +
 +
Pendekatan Euler sangat berguna untuk menganalisis aliran fluida skala besar, seperti yang ditemui dalam aplikasi teknik, karena memungkinkan untuk deskripsi sifat fluida di seluruh domain fluida. Ini juga biasa digunakan untuk simulasi numerik aliran fluida, karena efisien secara komputasi dan tidak memerlukan pelacakan gerakan partikel individu.
 +
 +
Salah satu kelemahan dari pendekatan Euler adalah tidak memberikan informasi tentang perilaku partikel fluida individu dari waktu ke waktu. Ini bisa menjadi batasan dalam beberapa kasus, seperti saat mempelajari perilaku partikel tersuspensi atau polutan dalam cairan. Dalam kasus ini, pendekatan Lagrangian mungkin lebih tepat.
 +
 +
 +
 +
One Dimensional Flow, Aliran fluida yang seragam dalam satu arah dan hanya berubah dalam dua arah lainnya.
 +
 +
Two Dimensional Flow, Aliran fluida yang bervariasi dalam dua arah dan seragam dalam arah ketiga.
 +
 +
Three Dimensional Flow, Aliran fluida yang bervariasi dalam ketiga arah.
 +
 +
Laminar Flow, Aliran fluida di mana partikel-partikel fluida bergerak dalam lapisan-lapisan halus atau aliran-aliran, dengan sedikit atau tanpa pencampuran antara lapisan-lapisan yang berdekatan.
 +
 +
Turbulent Flow, Aliran fluida di mana partikel-partikel fluida bergerak dengan cara yang tidak beraturan dan kacau dengan tingkat pencampuran yang tinggi antara lapisan-lapisan yang berdekatan.
 +
 +
agar dapat membedakan apakah aliran luminar atau turbulen, di pakai Persamaan
 +
 +
untuk aliran pada bidang: R_e=ρVL/μ untuk aliran pada pipa: R_e=ρVD/μ
 +
 +
Jika, Re<=2300 , aliran laminar 2300<=Re<=4000, aliran transisi dari laminer ke turbulen Re>=4000, aliran turbulen
 +
 +
Subsonic Flow, Aliran fluida di mana kecepatan fluida kurang dari kecepatan suara.
 +
 +
Transonic Flow, Aliran fluida di mana kecepatan fluida mendekati kecepatan suara.
 +
 +
Supersonic Flow, Aliran fluida di mana kecepatan fluida lebih besar daripada kecepatan suara.
 +
 +
Hypersonic Flow, Aliran fluida di mana kecepatan fluida jauh lebih besar daripada kecepatan suara.
 +
 +
Critical Flow, liran fluida di mana kecepatan aliran mencapai kecepatan kritis, yaitu kecepatan di mana tekanan fluida sama dengan tekanan uap fluida.
 +
 +
Sub Critical Flow, Aliran fluida di mana kecepatan aliran kurang dari kecepatan kritis.
 +
 +
Super Critical Flow, Aliran fluida di mana kecepatan aliran lebih besar dari kecepatan kritis.
 +
 +
Compressible Flow, Aliran fluida di mana kerapatan fluida berubah secara signifikan karena perubahan tekanan dan suhu.
 +
 +
Incrompessible Flow, Aliran fluida di mana densitas fluida tetap konstan, terlepas dari perubahan tekanan dan suhu.
 +
 +
Internal Flow, Aliran fluida yang terkurung di dalam pipa atau saluran.
 +
 +
External Flow, Aliran fluida di atas permukaan padat atau melalui ruang tak terbatas.
 +
 +
Inviscid Flow, Aliran fluida dimana tidak ada gesekan atau viskositas.
 +
 +
Viscous Flow, Aliran fluida yang didalamnya terdapat gesekan atau viskositas.
 +
 +
Rotational Flow, Aliran fluida di mana partikel-partikel fluida berputar pada suatu sumbu.
 +
 +
Irrotational Flow, Aliran fluida di mana partikel-partikel fluida tidak berputar pada suatu sumbu.
 +
 +
Fully Developed Flow, Aliran fluida di mana profil kecepatan tetap konstan dalam arah aliran.

Latest revision as of 11:16, 11 April 2023

Biodata Diri

Nama: Juan Andre Mendaun Karapa

NPM: 2106728130

Hobi: Tidur

Saya adalah mahasiswa FTUI angkatan 2021 dari jurusan Teknik mesin dan saya adalah salah satu ciptaan terbaik dari Tuhan yang Maha Esa karena pada prinsipnya Tuhan yang Maha Esa itu mendesain manusia dengan sebaik baiknya makhluk.

Teknik Mesin merupakan program studi yang saya gemari dikarenakan ayah saya juga merupakan lulusan Teknik Mesin.

Tugas Kinematika 1 /catatan minggu pertama

Menjelaskan tentang basic mekflud dan kinematika

Mekanika fluida adalah cabang mekanika yang mempelajari mengenai pergerakan dari fluida. Pergerakan ini diamati dalam bentuk cairan maupun gas. Dalam mekanika fluida juga dipelajari fluida yang tidak dalam keadaan bergerak atau diam.


Tugas chatgpt,24 Februari 2023

Manometer basics.


Juan Andre

What do you know about manometer

A manometer is an instrument used to measure pressure, typically in a fluid, gas or vapor. It works by comparing the pressure of the substance being measured to a reference pressure, usually atmospheric pressure.

There are several types of manometers, including U-tube manometers, inclined-tube manometers, and digital manometers. U-tube manometers consist of a U-shaped tube partially filled with a liquid, typically mercury or water, and the pressure difference between the two ends of the tube is measured by the difference in the liquid levels. Inclined-tube manometers are similar to U-tube manometers, but the tube is inclined at an angle to make it easier to read the measurement. Digital manometers use electronic sensors to measure pressure and display the results digitally.

Manometers are used in a variety of applications, including monitoring pressure in HVAC systems, measuring blood pressure, and measuring the pressure in industrial processes. They are often used in combination with other instruments to provide a complete picture of a system's pressure and flow characteristics.

How it's work

A manometer works by measuring the difference in pressure between two points. One end of the manometer is connected to the substance whose pressure is to be measured, while the other end is open to the atmosphere or connected to a reference pressure. The pressure difference between the two ends causes a change in the level of a liquid column in the manometer.

For example, in a U-tube manometer, a liquid such as mercury or water is partially filled into a U-shaped tube. One end of the tube is open to the substance whose pressure is to be measured, while the other end is open to the atmosphere or connected to a reference pressure. The pressure difference between the two ends causes the liquid level in one arm of the U-tube to rise and the level in the other arm to fall. The difference in the liquid level can be measured and used to calculate the pressure difference.

The height difference in the liquid column is proportional to the difference in pressure between the two points. The pressure can be calculated using the equation:

pressure difference = density x gravity x height difference

where density is the density of the liquid, gravity is the acceleration due to gravity, and height difference is the difference in the height of the liquid column in the manometer.

Other types of manometers, such as digital manometers, use different mechanisms to measure pressure, such as electronic sensors or strain gauges, but they still rely on the principle of comparing the pressure of the substance being measured to a reference pressure.

Juan Andre

But can this manometer works underwater or in vacuum space

The performance of a manometer can be affected by various factors, such as the type of manometer, the properties of the fluid being measured, and the operating conditions.

In general, manometers can work underwater as long as the liquid used in the manometer has a specific gravity greater than that of water and is not affected by the underwater pressure. However, the design of the manometer may need to be adjusted to account for the underwater pressure, which can increase with depth.

In a vacuum space, manometers can still work but may need to be designed differently to operate properly. A traditional U-tube manometer that relies on gravity to move the fluid column may not work in a vacuum since there is no atmospheric pressure to balance the pressure of the fluid being measured. In this case, a different type of manometer, such as a digital manometer, may be needed that does not rely on a fluid column to measure pressure.

It's important to note that not all manometers are suitable for use in extreme conditions like underwater or in a vacuum space, and it's essential to select a manometer that is designed and calibrated for the specific operating conditions and requirements.

Tugas 1. Manometer analog

Pertanyaan

1. Jelaskan mekanisme kerja manometer analog

2. Jelaskan mekanisme kerja manometer tipe U (fluida air)

3. Tuliskan hasil pengukuran P1, P2, dan P2 (ketika menggunakan manometer tipe U)

4. Faktor apa yang mempengaruhi tinggi rendahnya tekanan

5. Tuliskan satuan yang ada pada manometer tersebut dan konversi ke dalam satuan SI

6. Buatlah skala tekanan pada manometer tersebut


Penyelesaian :


1. Manometer analog memanfaatkan cairan yang terkandung dalam tabung berbentuk U dan beroperasi menggunakan prinsip Keseimbangan Hidrostatik. Cairan di dalam tabung akan mengendap pada ketinggian yang sama di setiap kaki tabung ketika kedua ujungnya terbuka terhadap tekanan atmosfer.Alat pada Manometer analog ialah jarum yang akan bergerak sesuai dengan tingkat deformasi yang diakibatkan tekanan dari fluida yang diukur,mekanismenya memanfaatkan gerakan mekanis dan magnet yang dikombinasikan untuk mengukur tekanan di manometer

2. Tabung U diisi oleh fluida hingga di kedua sisi tabung sama tinggi. Kemudian ujung tabung satu terbuka dan dibiarkan mengalami tekanan lingkungan. Sedangkan ujung satunya dihubungkan ke selang yang mengalirkan sample fluida (udara) bertekanan. Akan terjadi perbedaan ketinggian pada sisi tabung yang mengalami tekanan lingkungan dan yang mengalami tekanan sample fluida yang diukur.

Aliran akan dipompa oleh vacuum pump akan melewati beberapa katup

3. Di manometer analog

Di manometer U, h1=0.2 cm, h2=0.85 cm, h3= 1.15 cm, fluida = air, g = 9.81m/s^2

Percobaan 1 (katup 2 tertutup)

P1 = 10 mbar, P2 = 1.5 mbar

Percobaan 2 (katup 2 terbuka sebanyak 2 putaran keran)

P1 = 8.5 mbar, P2 = 1.25 mbar

Tekanan udara pada percobaan pertama,

P(gas) = ρ(udara) + ρ(air) . g . (h2 - h1)

P(gas) = 101325 N/m^2 + 1000 kg/m^3 . 9.81 m/s^2 . 0.0065 m

P(gas) = 101388 N/m^2 = 101388 Pa

Tekanan udara pada percobaan kedua,

P(gas) = P(udara) + ρ(air) . g . (h3 - h1)

P(gas) = 101325 N/m^2 + 1000 kg/m^3 . 9.81 m/s^2 . 0.0095 m

P(gas) = 101418 N/m^2 = 101418

4. Densitas (kepadatan) dari fluida yang dimasukkan kedalam manometer.

5. pada manometer = mbar

Satuan Internasional (SI) untuk tekanan = Pascal (Pa)

1 mbar = 100 Pa

6. Skala Tekanan: 1 milibar=100 Pa

chat dengan AI Jumat, 24 Februari 2023

Juan Andre Hallo

Hello! How can I assist you today?



Juan Andre Can you solve my homework?

I'll do my best to assist you with your homework! Please provide me with more details about the specific problem or task you need help with.



Juan Andre So i need you to calculate pressure at the hull of submarine which sink at 30 feet deep underwater

Sure, I can help with that.

The pressure at a certain depth in water is determined by the weight of the water above that depth. This is given by the formula:

Pressure = Density x Gravity x Depth

where:

Density is the density of the fluid (in this case, water) Gravity is the acceleration due to gravity Depth is the depth below the surface of the water Assuming the density of water is 1000 kg/m^3 and gravity is 9.81 m/s^2, we can calculate the pressure at a depth of 30 feet as follows:

Convert feet to meters: 30 feet = 9.144 meters

Plug in the values into the formula: Pressure = Density x Gravity x Depth Pressure = 1000 kg/m^3 x 9.81 m/s^2 x 9.144 m Pressure = 88,029.84 Pascal (Pa)

Therefore, the pressure at the hull of the submarine at a depth of 30 feet underwater is approximately 88,029.84 Pa.



Juan Andre Oh ok another question

Sure, what's your next question?



Juan Andre Find the height difference between the free water surface and free oil surfaces,given the oil difference with water surface is 20cm

To find the height difference between the free water surface and free oil surface, we can use the principle of fluid statics, which states that the pressure at any given point in a static fluid is the same in all directions.

Let's assume that the densities of oil and water are ρ_oil and ρ_water, respectively, and that the height difference between the oil and water surfaces is h_oil-water.

We can use the equation for pressure at a depth in a fluid to relate the pressures at the oil and water surfaces:

P_water + ρ_water * g * h_oil-water = P_oil

where P_water and P_oil are the pressures at the free surfaces of water and oil, respectively, and g is the acceleration due to gravity.

Since the pressure at both free surfaces is atmospheric pressure, we can assume that P_water = P_oil = P_atm.

Substituting this into the equation and rearranging, we get:

h_oil-water = (P_atm / (ρ_oil * g)) - (P_atm / (ρ_water * g))

h_oil-water = P_atm * (1 / (ρ_oil * g) - 1 / (ρ_water * g))

Given that the oil/water height difference is 20 cm, or 0.2 m, we can plug in the values for atmospheric pressure, the densities of oil and water, and acceleration due to gravity to find the height difference between the free water surface and free oil surface:

h_oil-water = (101325 Pa) * (1 / (860 kg/m^3 * 9.81 m/s^2) - 1 / (1000 kg/m^3 * 9.81 m/s^2))

h_oil-water = 3.188 x 10^-3 m, or approximately 3.19 mm

Therefore, the height difference between the free water surface and free oil surface is approximately 3.19 mm.

Tugas Praktikum,4 Maret

Tugas

1. Prinsip kerja alat pengukur tekanan (manometer analog, manometer U, pressure tranducerr)

2. Studi kasus manometer U dengan tekanan 300 Pa maka akan menyebabkan peningkatan tekanan h ...untuk masing2 fluida air, raksa, minyak.

3. Chat GPT seputar eksperimen hari ini.

Jawab

(1) Prinsip kerja alat ukur

a.Manometer Analog Manometer analog adalah jenis alat pengukur tekanan yang menggunakan tabung berbentuk U yang diisi dengan cairan, seperti merkuri atau minyak, untuk mengukur perbedaan tekanan antara dua titik. Ketika kedua ujung tabung berbentuk U dihubungkan ke titik di mana tekanan akan diukur, perbedaan tekanan antara kedua titik menyebabkan cairan di dalam tabung bergerak. Cairan akan naik di satu lengan tabung-U dan jatuh di lengan lainnya. Perbedaan ketinggian antara kedua lengan tabung U sebanding dengan perbedaan tekanan antara kedua titik. Manometer analog biasanya dikalibrasi dalam satuan tekanan, seperti psi, kPa atau mmHg, tergantung pada aplikasinya. Pembacaan pada manometer dilakukan dengan mengukur selisih tinggi antara kedua lengan tabung berbentuk U dan menggunakan tabel konversi atau rumus untuk menentukan beda tekanan Manometer analog umumnya digunakan dalam berbagai aplikasi seperti pada sistem HVAC, peralatan medis, dan proses industri. Mereka sederhana, andal, dan akurat, tetapi mungkin memerlukan perawatan berkala, seperti mengisi ulang atau mengganti cairan dalam tabung-U, untuk memastikan pembacaan yang akurat.

b.Manometer tabung-U adalah perangkat sederhana yang digunakan untuk mengukur perbedaan tekanan antara dua titik dalam sistem fluida. Ini terdiri dari tabung berbentuk U yang diisi dengan cairan, biasanya air, merkuri atau minyak, yang terhubung ke dua titik di mana perbedaan tekanan akan diukur. Ketika kedua ujung tabung U dihubungkan ke dua titik di mana perbedaan tekanan akan diukur, cairan di dalam tabung bergerak ke atas atau ke bawah, tergantung pada perbedaan tekanan antara kedua titik tersebut. Cairan akan naik di lengan tabung-U yang terhubung ke titik dengan tekanan lebih tinggi, dan akan turun di lengan yang terhubung ke titik dengan tekanan lebih rendah. Perbedaan ketinggian antara kedua lengan tabung U berbanding lurus dengan perbedaan tekanan antara kedua titik. Hubungan ini dijelaskan oleh persamaan hidrostatik, yang menyatakan bahwa perbedaan tekanan antara dua titik sama dengan kerapatan cairan dikalikan dengan perbedaan ketinggian antara kedua lengan tabung-U dan percepatan gravitasi. Manometer tabung-U adalah instrumen yang sederhana dan akurat untuk mengukur perbedaan tekanan yang kecil dalam sistem fluida, seperti yang ditemui dalam sistem HVAC, proses industri, dan eksperimen laboratorium. Mudah digunakan dan tidak memerlukan daya listrik, tetapi dibatasi oleh kisaran tekanan yang dapat diukur dan densitas cairan yang digunakan.

c.Pressure Sensor atau Tranducerr menggunakan data aquisition yang mana mencatat dan mengukur waktu dalam bentuk data realtime dengan sebuah program dan data tersebut disimpan di dalam komputer

(2) Soal perhitungan.

suatu Manometer tipe U diberikan tekanan 3000 Pa, berapakah perubahan ketinggian fluida jika fluida yang digunakan berupa

a. Minyak

b. Raksa

Jawab :

a. ρ minyak : 800 kg/m^3

P = ρ.g.h

3000 = 800*10*h

h = 0,375 m = 37,5 cm

b. ρ raksa : 13.500 kg/m^3

P = ρ.g.h

3000 = 13.500 * 10*h

h = 0.0222 m= 2,22 cm022 m


(b). Jika fluida minyak

30mbar = 800 kg/m^3 . 10 m/s^2 . Δh

3000 Pascal = 800 kg/m^3 . 10 m/s^2 . Δh

Δh = 0.375 m


Jika fluida raksa

30mbar = 13600 kg/m^3 . 10 m/s^2 . Δh

3000 Pascal = 13600 kg/m^3 . 10 m/s^2 . Δh

Δh = 0.022 m

(3) chatgpt

what is manometer u

A manometer is a device used to measure the pressure of fluids (liquids or gases) in a system. It typically consists of a U-shaped tube filled with a fluid, usually mercury or water, and a scale that measures the difference in height of the fluid in the two arms of the U-tube.

When the manometer is connected to a system, the pressure of the fluid in the system causes a change in the level of the fluid in one arm of the U-tube relative to the other arm. By measuring the difference in height of the fluid in the two arms of the U-tube, the pressure of the fluid in the system can be calculated using the principles of hydrostatics.

Manometers are used in a variety of applications, including in industrial and laboratory settings to measure pressures in fluid systems such as pipelines, tanks, and boilers.



Juan Andre

what tool do we use?

To measure the pressure using a manometer, you would typically use a device that includes the U-shaped tube, fluid (such as mercury or water) to fill the tube, and a scale to measure the difference in height of the fluid in the two arms of the tube.

Depending on the specific application and the type of manometer being used, the device may also include additional components such as valves, fittings, hoses, and adapters to connect to the system being measured.

In addition to traditional U-tube manometers, there are also other types of manometers that use different designs and technologies to measure pressure, including digital manometers and inclined-tube manometers. The specific tool you would use to measure pressure with a manometer would depend on the type of manometer and the application in question.



Juan Andre

can you explain what is pressure in simplest form Certainly! Pressure is a measure of the force per unit area applied on an object or a surface.

For example, imagine you are standing on a scale. Your weight is the force that is being applied on the scale, and the area of the scale is the surface on which the force is being applied. The pressure you are exerting on the scale is simply the force (your weight) divided by the area of the scale.

In general, the greater the force that is applied on a surface, or the smaller the area on which the force is applied, the greater the pressure will be.

Pressure is a fundamental concept in physics and is used to describe a wide range of phenomena, from the behavior of fluids and gases to the mechanics of solids and the operation of machines.


Juan Andre

why there are some sort of unbalanced liquid in manometer u?

In a U-shaped manometer, an unbalanced liquid level can occur when the pressures being measured in the two arms of the U-tube are not equal. When this happens, the fluid in one arm of the U-tube will be displaced higher or lower than the fluid in the other arm, creating an unbalanced liquid level.

The height difference between the fluid levels in the two arms of the U-tube is directly proportional to the difference in pressure between the two points being measured. This allows the manometer to accurately measure the pressure difference between two points in a system.

It's important to note that the fluid used in the manometer needs to be chosen carefully based on the properties of the fluid being measured and the operating conditions of the system. For example, mercury is often used in industrial and laboratory applications because it is a heavy liquid and can accurately measure very low pressures, while water is commonly used in HVAC systems because it is readily available and safe to handle.



Juan Andre

what common liquid is used?

The choice of liquid used in a manometer depends on a variety of factors, including the specific application, the range of pressures being measured, and the properties of the fluid being measured. Here are some common liquids used in manometers:

Mercury: Mercury is a dense liquid and is often used in industrial and laboratory applications where high accuracy is required. However, mercury is toxic and can be dangerous if mishandled, so it must be handled with care.

Water: Water is a readily available liquid and is commonly used in HVAC systems, where it is used to measure low pressures. Water is not suitable for measuring high pressures because it has a low density and can evaporate at high temperatures.

Oil: Oil is often used in hydraulic systems where the pressures are high and require a liquid with a higher density than water. There are different types of oils that can be used depending on the specific application.

Ethylene glycol: Ethylene glycol is a common liquid used in manometers for measuring low pressures, especially in automotive and industrial applications.

Alcohol: Alcohol is a suitable liquid for measuring low pressures and is often used in laboratory applications where high accuracy is not required.

It's important to note that the choice of liquid used in a manometer should be based on the specific application and operating conditions of the system being measured.


Catatan kuliah 3 Maret

1.

Kelas hari itu belajar tentang tekanan yang berada pada suatu luas penampang dapat ditentukan tekanananya pada luas penampang itu sendiri yaitu dengan konsep :

P = ρ.g.h


2.

Tes332.jpg


Pada gambar ini bahwa Cp merupakan centre of pressure yang 1/3 dari sebuah benda itu merupakan Cp nya


3.

Gaya apung merupakan gaya yang timbul melawan arah gerak benda yang ada di dalam suatu fluida


Gaya apung dapat dihitung menggunakan persamaan


F = ρ.g.A = γ.A

dengan γ = ρ.g


Keterangan:

F = Gaya Apung (kgm/s^2 atau N)

ρ = densitas (kg/m^3)

g = percepatan gravitasi (m/s^2)

A = luas area (m^2)



Chat gpt kuliah 3 maret



Hydrostatic pressure explained.


Juan Andre

What is hidrostatic pressure


Hydrostatic pressure is the pressure exerted by a fluid at rest due to the weight of the fluid itself. It is a fundamental concept in fluid mechanics and is determined by the density of the fluid and the height of the fluid column above a particular point.

In other words, hydrostatic pressure is the pressure that builds up in a liquid due to gravity. It increases with depth because the weight of the liquid above adds to the pressure at lower depths. This pressure is distributed equally in all directions and acts perpendicular to the surface of any object immersed in the liquid.

The hydrostatic pressure is important in many areas of science and engineering, including the design and operation of hydraulic systems, dams, and submarines, and is also relevant in the study of the human body and its fluids.



Juan Andre

It is vector?


Yes, hydrostatic pressure is a vector quantity. This means that it has both magnitude and direction. The direction of the hydrostatic pressure is always perpendicular to the surface of the object immersed in the fluid, and the magnitude of the pressure depends on the depth and density of the fluid. In many cases, hydrostatic pressure is represented by a force per unit area, such as pounds per square inch (psi) or pascals (Pa).



Juan Andre

What happen when hidrostatic pressure is so high

When hydrostatic pressure is very high, it can have significant effects on the objects or materials that are exposed to it. The effects of high hydrostatic pressure depend on the specific application or context in which it is occurring.

In general, high hydrostatic pressure can cause materials to deform or break down, especially if they are not designed to withstand such pressure. For example, if a container is filled with a fluid and subjected to high hydrostatic pressure, the container may deform or rupture if it is not designed to withstand the pressure.

In some cases, high hydrostatic pressure can also cause changes in the physical and chemical properties of materials or substances. For example, when water is subjected to high pressure, it can be transformed into other states such as supercritical water or ice VII, which have different physical and chemical properties than ordinary water.

In medical applications, high hydrostatic pressure can be used to sterilize medical equipment, as it can kill bacteria and other microorganisms. In addition, high hydrostatic pressure is also used in food processing to preserve food and extend its shelf life.



Juan Andre

How can we calculate it


The hydrostatic pressure at any point in a fluid can be calculated using the following formula:

P = ρgh

Where: P = hydrostatic pressure in Pascals (Pa) ρ = density of the fluid in kilograms per cubic meter (kg/m^3) g = acceleration due to gravity in meters per second squared (m/s^2) h = depth of the point below the surface of the fluid in meters (m)

This formula assumes that the fluid is incompressible and that the gravitational field is uniform.

For example, let's say we have a swimming pool filled with water (density of 1000 kg/m^3), and we want to calculate the hydrostatic pressure at the bottom of the pool, which is 3 meters deep. We can use the formula as follows:

P = ρgh P = 1000 kg/m^3 x 9.81 m/s^2 x 3 m P = 29,430 Pa

So the hydrostatic pressure at the bottom of the pool is 29,430 Pa, which is equivalent to approximately 0.29 atmospheres or 4.26 psi.

Tugas 2 Statika Fluida

Soal1sss.png

111111111.jpg

Screenshot 206.png

132237.jpg

Screenshot 207.png

132238.jpg

note : Gaya kebawah pada gambar ketiga itu merupakan T


Tugas 3 Kinematika fluida/Tugas Mekanika Fluida Minggu ke-4

1. Apa itu aliran steady state? Berikan contohnya dalam fenomena nyata?

2. Apa itu Lagrange Method dan Euleriang Method?

3. Apa perbedaan antara aliran uniform dan aliran non-uniform? Berikan contohnya dalam fenomena nyata

4. Apa itu aliran laminar dan aliran turbulen? Apa perbedaan keduanya?

5. Apa itu streamline, streakline, dan pathline?


Jawab:

1. Steady state flow adalah aliran yang tidak memiliki perubahan kecepatan di setiap waktu (kecepatan konstan) ini merupakan aliran yang nyaris sempurna.Dengan kata lain, ini adalah kondisi di mana laju aliran fluida sama dengan laju aliran keluar fluida, dan tidak ada akumulasi atau penipisan bersih fluida dalam sistem. Contohnya adalah aliran di sebuah pipa dengan kecepatan konstan.


2.Metode Lagrangian dan Euler adalah dua pendekatan berbeda untuk mempelajari dinamika fluida, yang merupakan studi tentang bagaimana fluida (seperti gas atau cairan) bergerak dan berinteraksi dengan lingkungannya

Lagrange Method adalah metode pendekatan dalam mempelajari gerak fluida dengan cara mengamati sebuah partikel fluida yang sedang bergerak dalam sebuah ruang. Pembelajaran ini berfokus pada satu partikel fluida.

Eulerian Method merupakan metode pengukuran aliran fluida pada titik tetap di ruang .Dibandingkan daripada melacak partikel individu.pendekatan ini melibatkan pendefinisian kisi-kisi titik-titik dalam ruang dan mengukur sifat-sifat fluida (seperti kecepatan atau tekanan) pada setiap titik dalam kisi-kisi tersebut. Metode Euler berguna untuk mempelajari aliran tunak atau aliran yang relatif lancar dan dapat diprediksi.


3. Aliran seragam (Uniform Flow) adalah aliran dimana pada sebuah bidang kecepatan aliran seragam. Meskipun pada bidang berikutnya terjadi perubahan kecepatan, di bidang tersebut juga kecepatan aliran tetap seragam.

Sedangkan aliran tak seragam ( non-uniform flow ) adalah aliran yang kecepatan aliran di suatu bidang tidak seragam (di satu bagian lebih lambat, dan di bagian yang lain lebih cepat).

Contoh aliran seragam adalah aliran air melalui pipa lurus panjang tanpa penghalang. Dengan asumsi gradien tekanan konstan dan luas penampang pipa konstan, kecepatan air akan konstan sepanjang pipa, dan aliran akan seragam.

Contoh aliran tidak seragam adalah aliran air di atas bendung, yang merupakan struktur yang digunakan untuk mengontrol aliran air di sungai dan kanal. Saat air mengalir di atas bendung, kecepatannya berubah secara tiba-tiba, menyebabkan pola aliran yang kompleks dan turbulensi di hilir bendung. Jenis aliran ini tidak seragam dan sulit untuk dimodelkan secara akurat.


4. Aliran laminar adalah aliran dimana tidak terjadi pencampuran dari setiap partikel antar lapisan fluidanya, sehingga alirannya terlihat sangat stabil.

Aliran turbulen adalah aliran yang sangat acak dimana terjadi pencampuran sehingga alirannya terlihat tidak halus.

Perbedaan aliran laminar dan turbulen terdapat pada Reynolds number, dimana aliran laminar memiliki angka Reynolds dibawah 2300 dan aliran turbulen memiliki angka Reynolds diatas 4000.

Angka Reynolds dapat dihitung menggunakan persamaan

Re = ρVL/µ

untuk aliran pada bidang, dan

Re = ρVL/µ

untuk aliran pada pipa.


5.

Streamlines: Streamlines adalah garis imajiner yang bersinggungan dengan vektor kecepatan di setiap titik dalam fluida. Mereka mewakili arah aliran fluida sesaat pada saat tertentu dalam waktu. Streamline dapat digunakan untuk memvisualisasikan pola aliran fluida di sekitar objek, dan dapat divisualisasikan menggunakan pewarna atau partikel berwarna yang disuntikkan ke dalam fluida.

Streaklines: Streaklines adalah garis yang melacak jalur partikel fluida saat mereka bergerak melalui ruang selama periode waktu tertentu. Mereka dibuat dengan menyuntikkan aliran pewarna atau partikel yang terus menerus ke dalam cairan, dan mengamati bagaimana mereka bergerak dari waktu ke waktu. Streaklines dapat digunakan untuk memvisualisasikan pergerakan dan penyebaran polutan di lingkungan, atau pola aliran fluida dalam aplikasi industri.

Pathlines: Pathlines adalah jalur sebenarnya yang diikuti oleh partikel fluida individual dari waktu ke waktu. Mereka mirip dengan garis-garis, tetapi bukannya dibuat dengan menyuntikkan pewarna atau partikel secara terus-menerus, garis-garis itu dilacak dengan mengikuti pergerakan partikel fluida individu dari waktu ke waktu. Jalur jalur dapat digunakan untuk mempelajari perilaku fluida dalam aliran yang kompleks dan tidak stabil, seperti turbulensi atau vortisitas.

Masing-masing teknik visualisasi ini memberikan perspektif yang berbeda tentang gerakan fluida, dan dapat digunakan untuk mempelajari berbagai aspek perilaku fluida. Streamlines dapat digunakan untuk mempelajari pola aliran fluida secara keseluruhan, sementara streaklines dan pathlines memberikan pandangan yang lebih rinci tentang partikel fluida individual dan pergerakannya dari waktu ke waktu.

Analisis aliran 10 maret

Anali selokan.jpeg


Air mempunyai sifat akan mengalir dari tempat tinggi ke tempat ke rendah


Ini terlihat pada foto


Pada foto juga terlihat bahwa air akan mengalir mengikuti halangan di depannya.jika di interupsi maka akan melambat mengikuti halangan yang ada.

Kuliah 17 maret

Pada pengukuran suatu fluida biasanya menggunakan volume kontrol

Volume kontrol merupakan volume yang di dapatkan dengan cara meninjau aliran fluida melewati suatu ruang apakah itu dalam 3d atau 2d tergantung kasus


Guna kita mempelajari volume kontrol yaitu 1.efek fluida terhadap benda

2.efek benda terhadap fluida


Inlet pada volume control itu bisa banyak begitu pula dengan outletnya


Tugas 2 Kinematika fluida

Screenshot 215.png

1679649934585.jpg

Screenshot 216.png

1679650076295.jpg

Screenshot 217.png

1679650127661.jpg

Tugas praktikum air flow

137596.jpg

Tugas praktikum aplikasi alat fluida

Alat tersebut bekerja berdasarkan prinsip alat elektrolisis

Sel elektrolisis menggunakan energi listrik untuk memisahkan air menjadi unsur dasarnya, yaitu hidrogen dan oksigen.

Sel elektrolisis terdiri dari tiga bagian utama: anoda, katoda, dan elektrolit. Anoda adalah elektroda positif sedangkan elektroda katoda adalah negatif.

Electrolysis1233.png


a. Perhitungan tekanan

Dalam alat elektrolisis air, tekanan air sangat penting untuk memastikan bahwa elektrolisis berjalan dengan baik. Statika fluida dapat digunakan untuk menghitung tekanan air dalam sistem. Hal ini memungkinkan desain yang lebih baik dari sistem, dan memastikan bahwa tekanan yang dihasilkan adalah sesuai dengan yang diperlukan.

b. Aliran fluida

Statika fluida juga dapat digunakan untuk memahami aliran fluida dalam alat elektrolisis air. Ini penting untuk memastikan bahwa aliran air mencapai sel elektrolisis secara merata dan tidak mengganggu elektrolisis.

c. Pengukuran kecepatan aliran fluida

Statika fluida juga dapat digunakan untuk mengukur kecepatan aliran fluida dalam alat elektrolisis air. Ini penting untuk memastikan bahwa aliran air memiliki kecepatan yang cukup untuk memastikan elektrolisis berjalan dengan baik.

catatan kuliah 6 dan 13 maret

Metode pembelajaran gerak fluida terdapat 2 cara, yaitu Langrangian Approach dan Eulerian Approach. Pendekatan Lagrangian dalam dinamika fluida adalah metode untuk menggambarkan perilaku fluida dengan melacak gerakan partikel fluida individu dari waktu ke waktu. Pendekatan ini didasarkan pada prinsip kekekalan massa, yang menyatakan bahwa massa total suatu fluida tetap konstan terhadap waktu. Sedangkan, Pendekatan Euler dalam dinamika fluida adalah metode untuk menggambarkan perilaku fluida dengan melacak gerak sifat-sifat fluida seperti kecepatan, tekanan, dan kerapatan pada titik-titik. Pendekatan ini didasarkan pada prinsip kekekalan massa, momentum, dan energi.

Dalam pendekatan Lagrangian, fluida dipandang sebagai kumpulan partikel diskrit, masing-masing dengan posisi dan kecepatan tertentu pada waktu tertentu. Partikel-partikel ini bergerak sebagai reaksi terhadap gaya yang bekerja padanya, seperti tekanan dan viskositas.

Formulasi dinamika fluida Lagrangian berguna untuk menganalisis aliran fluida yang sangat tidak stabil dan kompleks, seperti aliran turbulen. Ini juga sangat berguna untuk mempelajari perilaku partikel individu, seperti dalam kasus aliran bermuatan partikel atau aliran multifase.

Namun, pendekatan Lagrangian dapat menjadi komputasi yang intensif bila diterapkan pada aliran fluida skala besar, karena memerlukan pelacakan gerakan partikel individu dalam jumlah besar dari waktu ke waktu. Dengan demikian, sering dilengkapi dengan pendekatan Eulerian, yang menjelaskan gerakan fluida dalam hal sifat fluida seperti kecepatan dan tekanan pada titik tetap dalam ruang.

Dalam pendekatan Euler, fluida dipandang sebagai medium kontinu yang menempati suatu wilayah ruang. Sifat-sifat fluida seperti kecepatan dan tekanan dijelaskan oleh fungsi matematika yang bervariasi terhadap waktu dan posisi dalam domain fluida. Fungsi-fungsi ini dikenal sebagai variabel medan fluida.

Pendekatan Euler sangat berguna untuk menganalisis aliran fluida skala besar, seperti yang ditemui dalam aplikasi teknik, karena memungkinkan untuk deskripsi sifat fluida di seluruh domain fluida. Ini juga biasa digunakan untuk simulasi numerik aliran fluida, karena efisien secara komputasi dan tidak memerlukan pelacakan gerakan partikel individu.

Salah satu kelemahan dari pendekatan Euler adalah tidak memberikan informasi tentang perilaku partikel fluida individu dari waktu ke waktu. Ini bisa menjadi batasan dalam beberapa kasus, seperti saat mempelajari perilaku partikel tersuspensi atau polutan dalam cairan. Dalam kasus ini, pendekatan Lagrangian mungkin lebih tepat.


One Dimensional Flow, Aliran fluida yang seragam dalam satu arah dan hanya berubah dalam dua arah lainnya.

Two Dimensional Flow, Aliran fluida yang bervariasi dalam dua arah dan seragam dalam arah ketiga.

Three Dimensional Flow, Aliran fluida yang bervariasi dalam ketiga arah.

Laminar Flow, Aliran fluida di mana partikel-partikel fluida bergerak dalam lapisan-lapisan halus atau aliran-aliran, dengan sedikit atau tanpa pencampuran antara lapisan-lapisan yang berdekatan.

Turbulent Flow, Aliran fluida di mana partikel-partikel fluida bergerak dengan cara yang tidak beraturan dan kacau dengan tingkat pencampuran yang tinggi antara lapisan-lapisan yang berdekatan.

agar dapat membedakan apakah aliran luminar atau turbulen, di pakai Persamaan

untuk aliran pada bidang: R_e=ρVL/μ untuk aliran pada pipa: R_e=ρVD/μ

Jika, Re<=2300 , aliran laminar 2300<=Re<=4000, aliran transisi dari laminer ke turbulen Re>=4000, aliran turbulen

Subsonic Flow, Aliran fluida di mana kecepatan fluida kurang dari kecepatan suara.

Transonic Flow, Aliran fluida di mana kecepatan fluida mendekati kecepatan suara.

Supersonic Flow, Aliran fluida di mana kecepatan fluida lebih besar daripada kecepatan suara.

Hypersonic Flow, Aliran fluida di mana kecepatan fluida jauh lebih besar daripada kecepatan suara.

Critical Flow, liran fluida di mana kecepatan aliran mencapai kecepatan kritis, yaitu kecepatan di mana tekanan fluida sama dengan tekanan uap fluida.

Sub Critical Flow, Aliran fluida di mana kecepatan aliran kurang dari kecepatan kritis.

Super Critical Flow, Aliran fluida di mana kecepatan aliran lebih besar dari kecepatan kritis.

Compressible Flow, Aliran fluida di mana kerapatan fluida berubah secara signifikan karena perubahan tekanan dan suhu.

Incrompessible Flow, Aliran fluida di mana densitas fluida tetap konstan, terlepas dari perubahan tekanan dan suhu.

Internal Flow, Aliran fluida yang terkurung di dalam pipa atau saluran.

External Flow, Aliran fluida di atas permukaan padat atau melalui ruang tak terbatas.

Inviscid Flow, Aliran fluida dimana tidak ada gesekan atau viskositas.

Viscous Flow, Aliran fluida yang didalamnya terdapat gesekan atau viskositas.

Rotational Flow, Aliran fluida di mana partikel-partikel fluida berputar pada suatu sumbu.

Irrotational Flow, Aliran fluida di mana partikel-partikel fluida tidak berputar pada suatu sumbu.

Fully Developed Flow, Aliran fluida di mana profil kecepatan tetap konstan dalam arah aliran.