Difference between revisions of "Valve-Dendy Dwi Rohma Prahara Jaya"
(71 intermediate revisions by the same user not shown) | |||
Line 9: | Line 9: | ||
− | + | '''Pertemuan Pasca UTS''' | |
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
= '''Pertemuan Pertama''' = | = '''Pertemuan Pertama''' = | ||
Line 36: | Line 31: | ||
Setiap jenis valve mempunyai fungsi khusus. Globe valve pada gambar a, dilakukan untuk melakukan pengaturan debit. Gate valve pada gambar b, digunakan untuk menutup membuka suatu aliran (fully open atau fully close). Untuk mencegah terjadinya back flow, pemasangan check valve, seperti pada gambar c, adalah yang paling tepat. | Setiap jenis valve mempunyai fungsi khusus. Globe valve pada gambar a, dilakukan untuk melakukan pengaturan debit. Gate valve pada gambar b, digunakan untuk menutup membuka suatu aliran (fully open atau fully close). Untuk mencegah terjadinya back flow, pemasangan check valve, seperti pada gambar c, adalah yang paling tepat. | ||
+ | |||
+ | =='''''PR 1-Simulasi Valve'''''== | ||
Kemudian pada pertemuan ini diberikan tugas terkait dengan analisa aliran fluida di dalam valve dengan menggunakan bantuan software CFDSOF dan vissualkan melalui software Paraview. Berikut adalah desain gate valve yang saya pilih untuk simulasi alirannya. | Kemudian pada pertemuan ini diberikan tugas terkait dengan analisa aliran fluida di dalam valve dengan menggunakan bantuan software CFDSOF dan vissualkan melalui software Paraview. Berikut adalah desain gate valve yang saya pilih untuk simulasi alirannya. | ||
Line 50: | Line 47: | ||
[[File:Kurva_magU.png|900px|center]] | [[File:Kurva_magU.png|900px|center]] | ||
− | |||
= '''Pertemuan Kedua''' = | = '''Pertemuan Kedua''' = | ||
Line 73: | Line 69: | ||
=='''''PR 2_Empty Tank'''''== | =='''''PR 2_Empty Tank'''''== | ||
+ | |||
+ | Tugas 2 ini menganai simulasi pengosongan tangki dengan fluida air. Tersedia 2 tangki A dan B diletakkan dengan beda ketinggian 10m (panjang pipa). Dimensi tangki A dan B sama yaitu ketinggian tangki 1.1m dengan diameter 1m. Tangki A memiliki output dengan diameter 0.1m dan sama untuk output pada tangki B. Kemudian kondisi tangki A diisi air sampai ketinggian 1m, lalu kemudian dilakukan simulasi open valve pada tangki A sehingga air mengalir dari A ke B. Lalu berdasarkan simulasi akan didapatkan beberapa hasil yang kemudian dapat dialakukan ploting untuk dicari pengaruhnya terhadap waktu. | ||
[[File:FluidTank1.png|400px|center]] | [[File:FluidTank1.png|400px|center]] | ||
− | [[File: | + | [[File:Coding1.png|1000px|center]] |
[[File:CekListTank1.png|600px|center]] | [[File:CekListTank1.png|600px|center]] | ||
Line 82: | Line 80: | ||
[[File:CekListTank2.png|600px|center]] | [[File:CekListTank2.png|600px|center]] | ||
− | [[File: | + | [[File:PlotingHeightTank1.png|600px|center]] |
+ | |||
+ | Dari ploting (H) air pada tangki dengan (t) waktu didapatkan air pada tangki A habis pada detik ke 11.5. | ||
+ | |||
+ | Link file simulasi : https://drive.google.com/file/d/1WhkEHdAcQTaOaxM1pXzbE7g4Vlr4t5KC/view?usp=sharing | ||
+ | |||
+ | = '''Pertemuan Ketiga''' = | ||
+ | ---- | ||
+ | '''Hari, Tanggal : Kamis, 25 November 2020''' | ||
+ | '''Oleh : Dr. Ahmad Indra''' | ||
+ | |||
+ | Pada pertemuan ketiga ini pak dai dan pak hariyotejo menjelaskan mengenai manfaat dan penggunaan open modelica pada suatu sistem fluida. Kemudian diakhir pertemuan pak hariyotejo memberika tugas mengenai heating system dan three tanks dengan menggunakan open modelica. | ||
+ | |||
+ | Dari kedua sistem tersebut hal-hal atau poin yang harus dijawab mahasiswa adalah sebagai berikut: | ||
+ | |||
+ | 1. Deskripsi/uraian fisik berdasarkan bagan yang ada | ||
+ | |||
+ | 2. Prosedur analisa pemodelan | ||
+ | |||
+ | 3. Analisa dan Interpretasi Hasil Pemodelan | ||
+ | |||
+ | 4. Catatan konsep utama hukum fisika yang diimplementasikan dalam pemodelan | ||
+ | |||
+ | 5. Berikan hasil-hasil simulasi parameter untuk mendukung kesimpulan yang diperoleh | ||
+ | |||
+ | =='''''PR Heating System'''''== | ||
+ | |||
+ | [[File:1_HeatingSystem_Dendy.png]] | ||
+ | |||
+ | '''1. Deskripsi / uraian fisik berdasarkan bagan yang ada''' | ||
+ | |||
+ | Sistem diatas adalah sistem pemanasan fluida yang dihitung keluaran yang diinginkan dengan memantaunya menggunakan sensor. Fluida di dalam tangki dihisap dengan pompa dan didorong ke sebuah heater pemanas, pada heater ini temperature fluida akan mengalami kenaikan karena ada perpindahan panas dari heater ke fluida (konduksi dan force konveksi). Adanya penambahan tekanan pada aliran fluida ini juga meningkatkan laju perpindahan panas dari pipa ke fluida air, dibandingkan dengan aliran aliran fluida tanpa penambahan mesin kerja. Kemudian aliran fluida melewati alat ukur temperature untuk diukur berapa nilai temperatur fluida yang keluar. Lalu aliran fluida panas ini dialirkan dengan pipa sepanjang x. Tentunnya pada kondisi yang sebenrnya apabila pipa tidak diberi insulasi, maka akan ada kalor dari aliran fluida yang hilang ke lingkungan karena konduksi, konveksi dan radiasi pada dinding pipa luar ke lingkungan. Kemudian kondisi fluida yang masih panas ini mengalir melewati valve, valve digunakan untuk mengatur seberapa besar debit fluida yang akan masuk ke radiator. Radiator adalah alat untuk menurunkan temperature fluida dengan menggunakan perpindahan panas konduksi (aliran fluida >> dinding plat radiator) lalu force konveksi (dari dinding plat radiator luar >> udara lingkungan). Setelah itu temperature fluida diukur kembali sebelum memasuki tangki awal. Parameter-parameter yang digunakan pada Heating System ini adalah sebagai berikut : | ||
+ | |||
+ | Tangki | ||
+ | |||
+ | • Ketinggian Tangki = 2 m | ||
+ | |||
+ | • Cross Area = 0.01 m^2 | ||
+ | |||
+ | • Level Start = 1 m | ||
+ | |||
+ | |||
+ | Pompa | ||
+ | |||
+ | • Tekanan Input = 110000 Pa | ||
+ | |||
+ | • Tekanan Output = 130000 Pa | ||
+ | |||
+ | • Rotational Speed = 1500 Rev/min | ||
+ | |||
+ | |||
+ | Heater | ||
+ | |||
+ | • Panjang pipa = 2 m | ||
+ | |||
+ | • Diameter pipa = 0.01 m | ||
+ | |||
+ | • Tekanan awal = 130000 Pa | ||
+ | |||
+ | |||
+ | Burner | ||
+ | |||
+ | • Kalor = 1600 Watt | ||
+ | |||
+ | • Temperatur Reference = 70 | ||
+ | |||
+ | • Alpha = -0.5 1/K | ||
+ | |||
+ | |||
+ | Pipa | ||
+ | |||
+ | • Panjang pipa = length = 10 m | ||
+ | |||
+ | • Tekanan awal = 130000 Pa | ||
+ | |||
+ | • Diameter pipa = 0.1 m | ||
+ | |||
+ | |||
+ | Valve | ||
+ | |||
+ | • Pressure drop = 10000 Pa | ||
+ | |||
+ | • Mass flow rate = 0.01 kg/s | ||
+ | |||
+ | |||
+ | Radiator | ||
+ | |||
+ | • Panjang pipa = 10 m | ||
+ | |||
+ | • Diameter pipa = 0.01 m | ||
+ | |||
+ | • Tekanan awal = 110000 Pa | ||
+ | |||
+ | • Temperatur awal = 50 C | ||
+ | |||
+ | |||
+ | Wall | ||
+ | |||
+ | • Thermal Conductance = 80 W/K | ||
+ | |||
+ | |||
+ | '''2. Prosedur analisa pemodelan''' | ||
+ | |||
+ | Dalam melakukan permodelan analisa heating system di openmodelika, kita dapat lakukan dengan langkah-langkah berikut: | ||
+ | |||
+ | • Membuka aplikasi openmodelica | ||
+ | |||
+ | • Membuka library openmodelica dengan memilih example, file heating system yang dapat ditemukan memalui cara berikut: (Modelica -> Fluid -> Example -> Tanks -> Heating System) | ||
+ | |||
+ | • Lakukan pengecekan susunan gambar, parameter setiap part (klik kiri 2x), atau dengan penambahan pada coding. Kemudian lakukan pengecekan model/ coding dengan meng klik tanda centang 1 hijau. | ||
+ | |||
+ | • Jika semua variable sudah sesuai, maka lakukan simulasi dengan meng klik symbol (->) berwarna hijau dan tunggu beberapa saat (proses compile selesai) untuk mengatahui hasil simulasinya. | ||
+ | |||
+ | • Untuk melihat hasil simulasi yang kita inginkan kita dapat mencentang parameter hasil yang ingin kita presentasikan dalam bentuk grafik terhadap variable waktu. | ||
+ | |||
+ | • Kemudian jika ingin mensimulasikan pada interval waktu tertentu maka (transien), kita bisa klik symbol S yang ada pada bagian model dengan mengubah stop time dan start time sesuai dengan interval waktu yang kita butuhkan. | ||
+ | |||
+ | • Apabila hasil simulasi dirasa belum sesuai dengan keinginan kita (fungsi validasi) disini kita juga bisa mengganti parameter sesuai dengan yang kita inginkan seperti dimensi tangki, diameter pipa, fluid flow dan pressure tetapi tidak bisa dilakukan ketika didalam example. Pada heating system ini ada beberapa part yang dapat diganti parameter didalamnya sesuai dengan keinginan kita, seperti pada tangki, pump, heater, pipe, valve dan radiator. | ||
+ | |||
+ | '''3. Analisa dan Interpretasi Hasil Pemodelan''' | ||
+ | |||
+ | Sistem heating fluida ini menurut saya merupakan sistem yang cukup kompleks, karena ada teori tentang aliran fluida, perpindahan panas (konduksi, foced konveksi, radiasi jika diikutkan) dan sistem control feedback. Karena ada 3 keilmuan tersebut diatas maka heating system ini saya kategorikan sebagai sistem yang kompleks. | ||
+ | |||
+ | Menurut saya hal yang dapat diambil dengan kita melakukan simulasi adalah perhitungan keluaran temperatur (T) fluida dari heater, inlet valve, outlet valve dan outlet radiator. Menurut saya keempat titik diatas yang saya sebutkan sangat penting dalam analisis pada kasus heating system ini, karena pada titik tersebut parameter laju aliran, tekanan, temperatur, ada atau tidaknya insulasi menentukan keluaran hasil temperatur fluida. | ||
+ | |||
+ | '''4. Catatan konsep utama hukum fisika yang diimplementasikan dalam pemodelan''' | ||
+ | |||
+ | Pada simulasi heating system ini seperti yang saya sebutkan diatas merupakan simulasi yang membutuhkan multi disiplin keilmuan (mekanika fluida, perpindahan panas, dan sistem control) untuk dapat memvalidasi hasil simulasi numerik atau melakukan perhitungan secara manual. | ||
+ | |||
+ | [[File:2_SimulationError_Dendy.png]] | ||
+ | |||
+ | '''5. Berikan hasil-hasil simulasi parameter untuk mendukung kesimpulan yang diperoleh''' | ||
+ | |||
+ | =='''''PR 3 Tanks'''''== | ||
+ | |||
+ | '''1. Deskripsi/uraian fisik berdasarkan bagan yang ada''' | ||
+ | |||
+ | Jadi pada simulasi 3 tanks ini akan dilakukan simulasi dengan membuka valve secara bersamaan. Sebelumnya 3 tangki ini telah dihubungkan dengan pipa satu sama lain. Kemudian 3 tanks ini telah diisi air dengan ketinggian dari dasar tangki seperti pada gambar. Dari pembukaan valve tersebut diharapkan mampu dipelajari fenomena yang terjadi, hukum fisika yang berlaku dan dapat ditarik kesimpulan berupa kurva ploting. | ||
+ | |||
+ | Berikut beberapa parameter yang diketahui : | ||
+ | • Medium yang digunakan berupa Air. | ||
+ | • Tangki, model Tangki mempunyai HeatPort dan 3 buah Ports. Dimana Ports dapat digunakan sebagai inlet dan outlet pada tangki. | ||
+ | |||
+ | Tangki/ tank | ||
+ | |||
+ | '''Tangki 1''' | ||
+ | •Ketinggian Tangki = height = 12 | ||
+ | |||
+ | •Luas = crossArea = 1 | ||
+ | |||
+ | •Tinggi awal air = level_start = 8 | ||
+ | |||
+ | •Diameter ports = diameter = 0.1 | ||
+ | |||
+ | '''Tangki 2''' | ||
+ | •Ketinggian Tangki = height = 12 | ||
+ | |||
+ | •Luas = crossArea = 1 | ||
+ | |||
+ | •Tinggi awal air = level_start = 3 | ||
+ | |||
+ | •Diameter ports = diameter = 0.1 | ||
+ | |||
+ | '''Tagki 3''' | ||
+ | •Ketinggian Tangki = height = 12 | ||
+ | |||
+ | •Luas = crossArea = 1 | ||
+ | |||
+ | •Tinggi awal air = level_start = 3 | ||
+ | |||
+ | •Diameter ports = diameter = 0.1 | ||
+ | |||
+ | '''Pipa''' | ||
+ | |||
+ | Pipa adalah alat bantu transfer fluida, baik karena adanya beda ketinggian atau penggunaan pompa. Pipa digunakan untuk mengalirkan fluida dari tempat A ke B dengan pipa yang membentang dari A ke B. Pada simulasi ini nilai Roughness diabaikan elbow (minor losses) juga tidak diperhitungkan. Parameter yang digunakan pipa untuk simulasi dapat dilihat seperti dibawah ini. | ||
+ | '''Pipa 1''' | ||
+ | • Panjang pipa = length = 2 | ||
+ | |||
+ | • ketinggian port_b – ketinggian port_a = height_ab = 2 | ||
+ | |||
+ | • Diameter pipa = diameter = 0.1 | ||
+ | |||
+ | '''Pipa 2''' | ||
+ | • Panjang pipa = length = 2 | ||
+ | |||
+ | • ketinggian port_b – ketinggian port_a = height_ab = 2 | ||
+ | |||
+ | • Diameter pipa = diameter = 0.1 | ||
+ | |||
+ | '''Pipa 3''' | ||
+ | • Panjang pipaa = length 2 | ||
+ | |||
+ | • ketinggian port_b – ketinggian port_a = height_ab = -1 | ||
+ | |||
+ | • Diameter pipa = diameter = 0.1 | ||
+ | |||
+ | [[File:Fluid3Tank.png|350px|center]] | ||
+ | |||
+ | '''2. Prosedur analisa pemodelan''' | ||
+ | |||
+ | Dalam melakukan permodelan analisa three-tank di openmodelika, kita dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut: | ||
+ | |||
+ | • Membuka aplikasi openmodelica | ||
+ | |||
+ | • Membuka library openmodelica dengan memilih file three tank yang dapat ditemukan memalui cara berikut: (Modelica -> Fluid -> Example -> Tanks -> Three Tanks) | ||
+ | |||
+ | • Lakukan pengecekan susunan gambar, parameter setiap part (klik kiri 2x), atau dengan penambahan pada coding. Kemudian lakukan pengecekan model/ coding dengan meng klik tanda centang 1 hijau. | ||
+ | |||
+ | • Jika semua variable sudah sesuai, maka lakukan simulasi dengan meng klik symbol (->) berwarna hijau dan tunggu beberapa saat (proses compile selesai) untuk mengatahui hasil simulasinya. | ||
+ | |||
+ | • Untuk melihat hasil simulasi yang kita inginkan kita dapat mencentang parameter hasil yang ingin kita presentasikan dalam bentuk grafik terhadap variable waktu. | ||
+ | |||
+ | • Kemudian jika ingin mensimulasikan pada interval waktu tertentu maka (transien), kita bisa klik symbol S yang ada pada bagian model dengan mengubah stop time dan start time sesuai dengan interval waktu yang kita butuhkan. | ||
+ | |||
+ | • Apabila hasil simulasi dirasa belum sesuai dengan keinginan kita (fungsi validasi) disini kita juga bisa mengganti parameter sesuai dengan yang kita inginkan seperti dimensi tangki dan pipa, tetapi tidak bisa dilakukan ketika didalam example. | ||
+ | |||
+ | '''3. Analisa dan Interpretasi Hasil Pemodelan''' | ||
+ | |||
+ | Aplikasi simulasi fluida dengan modelica ini bisa sangat kompleks dan bisa didaptkan hasil simulasi yang mendekati hasil eksperimen apabila semua parameter dalam tangki, fluida dan pipa digunakan. Dan dengan aplikasi simulasi modelica ini sangat membantu dalam proses analisa perhitungan aliran fluida yang mengalir dalam pipa. | ||
+ | |||
+ | Pada simulasi 3tanks ini karena tidak ada mesin kerja dan luasan tangki (cross section) sama maka dapat disimpulakan aliran fluida hanya dipengaruhi oleh energi potensial air oleh ketinggian atau dapat dikatakan untuk menyelesaikan simulasi 3tanks secara perhitungan manual dapat menggunakan hukum bernaouli dan mass flow (mencari waktu). | ||
+ | |||
+ | Jadi pada simulasi 3tanks ini gambarannya adalah seperti ini. 3 tanki dengan ukuran diameter sama diisi dengan air dengan volume (height) yang berbeda. Kemudian diasumsikan ada katup pada setiap pipa outlet tangki, dan kemudian valve tersebut dibuka secara bersamaan untuk kemudian dianalisa kapan ketinggian (volume) dari setiap tangki akan menjadi kondisi steady. Nah untuk mendapatkan hasil height tersebut dalam kondisi steady akan memakan waktu sejumlah x second. | ||
+ | |||
+ | [[File:Coding3Tank.png|1000px|center]] | ||
+ | |||
+ | [[File:CekList3Tank.png|500px|center]] | ||
+ | |||
+ | 4. Catatan konsep utama hukum fisika yang diimplementasikan dalam pemodelan | ||
+ | |||
+ | Pada 3atanks ini hukum fisika yang berlaku adalah hukum bernaouli dan hukum continuitas/ mass flow (A1v1=A2v2). Karena aliran fluida bekerja hanya dengan perbedaan ketinggian dalam tangki tanpa adanya penambahan tekanan dengan mesin kerja (pompa). Hukum kontinuitas digunakan untuk menentukan nilai t (waktu) sampai kondisi height tank steady. | ||
+ | |||
+ | 5. Berikan hasil-hasil simulasi parameter untuk mendukung kesimpulan yang diperoleh | ||
+ | |||
+ | Setelah kami lakukan simulasi 3 tanks dengan memasukan parameter yang sesuai dengan soal, maka didapatkan hasil ploting height sb.y (m) terhadap waktu (s). Didapatkan height (m) tangki mencapai kondisi steady/ setimbang pada detik ke 90s. Untuk height (m) tangki sebelum detik ke 90s masih terjadi fluktuasi. | ||
+ | |||
+ | [[File:PlotingHeight3Tank.png|800px|center]] | ||
+ | |||
+ | Link file simulasi .mo : https://drive.google.com/file/d/1OLJH8PgQ5kWtgOgaD_YL1fs-7Ivq88gl/view?usp=sharing | ||
+ | |||
+ | |||
+ | = '''Pertemuan Keempat''' = | ||
+ | ---- | ||
+ | '''Hari, Tanggal : Kamis, 3 Desember 2020''' | ||
+ | '''Oleh : Dr. Ahmad Indra''' | ||
+ | |||
+ | =='''Tugas 4'''== | ||
+ | |||
+ | '''1. Bagaimanakah analisa termodinamika (konservasi massa dan energi) pada sistem tersebut, buat skematik analisisnya.''' | ||
+ | |||
+ | Dalam system diatas terdapat 2 sistem yaitu system dengan gas turbine dan steam turbine. Kedua system pembangkit tersebut menggunakan natural gas sebagai bahan bakarnya, yang digabungkan. System gas turbine menggunakan persamaan siklus brayton dan steam turbine dengan siklus rankine. Berikut ilustrasi dari CCPP yang saya dapatkan dari internet. | ||
+ | |||
+ | [[File:Combine Gas Turbine Plant.png|400px|thumb|center|Combine Gas Turbine Plant]] | ||
+ | |||
+ | [[File:Gas Turbine.jpg|400px|thumb|center|Gas Turbine]] | ||
+ | |||
+ | Compressor : Meningkatkan tekanan udara dan temperature udara (P-V, T-s) sebelum dialirkan menuju combustion chamber. Proses pada compressor adalah isentropic-adiabatik. | ||
+ | |||
+ | Combusition Chamber: Tempat dimana udara yang sudah dinaikan pressure dan temperature di kompresor dimixing dengan bahan bakar menyebabkan temperature udara meningkat (Qin, T-s) dengan kondisi isobaric (P-V). Udara panas hasil ruang bakar digunakan untuk menggerakkan turbine. Dan sisa panasnya disalurkan untuk memanaskan air sebelum masuk ke boiler. | ||
+ | |||
+ | Turbine : Gas panas yang memiliki temperature dan pressure tinggi diteruskan ke turbin untuk memutarkan turbin. Hasil dari turbin ada dua. Yaitu power yang nantinya akan diteruskan ke altenator generator dan udara panas hasil dari turbin gas yang akan diteruskan ke Heat Recovery Steam Generator. | ||
+ | |||
+ | [[File:Skema Siklus Brayton1.jpg|400px|thumb|center|Siklus Brayton-Gas Turbine]] | ||
+ | |||
+ | [[File:Vapor Turbine Cycle.jpg|400px|thumb|center|Multi Steam Turbine Cycle]] | ||
+ | |||
+ | Heat Recovery Steam Generator adalah equipment yang digunakan untuk menggunakan panas dari terusan turbin gas panas yang digunakan untuk memanaskan air >> uap panas >> uap superheated untuk memutarkan turbin multi stage. | ||
+ | |||
+ | Sisa panas dari HRSG dipanaskan pada boiler (menggunakan gas natural) kemudian uap panas diteruskan unutk memutarkan turbin. Semua turbin yang memutarkan shaft di kopel dengan generator menghasilkan listrik. Pada multi phase steam turbine uap tekanan rendah dimasukan kembali ke condenser. Uap panas diubah menjadi liquid di condenser. Kemudian liquid dipompa lagi ke drum untuk digunakan ulang pada siklus di HRSG. | ||
+ | |||
+ | |||
+ | [[File:Skema Vapor Turbine Cycle.jpg|400px|thumb|center|Skema Ideal Steam Turbine]] | ||
+ | |||
+ | '''2. Lakukan identifikasi komponen-komponen utama pada sistem serta berilah deskripsi fungsi kerjanya dalam sistem dan penjelasan analisis parameter yang digunakan.''' | ||
+ | |||
+ | [[File:A. TURBIN GAS.jpg|400PX|thumb|center|Turbin Gas]] | ||
+ | |||
+ | [[File:B. TURBIN UAP.jpg|400PX|thumb|center|Turbin Uap]] | ||
+ | |||
+ | [[File:C. BOILER.jpg|400PX|thumb|center|Boiler]] | ||
+ | |||
+ | [[File:D. ECONOMIZER.jpg|400PX|thumb|center|Economizer]] | ||
+ | |||
+ | [[File:E. ALTERNATOR.jpg|400PX|thumb|center|Alternator]] | ||
+ | |||
+ | [[File:F. KONDENSOR.jpg|400PX|thumb|center|Kondensor]] | ||
+ | |||
+ | [[File:G. PUMP.jpg|400PX|thumb|center|Pump]] | ||
+ | |||
+ | [[File:H. PIPE.jpg|400PX|thumb|center|Pipe]] | ||
+ | |||
+ | [[File:I. VALVE.jpg|400PX|thumb|center|Valve]] | ||
+ | |||
+ | '''3. Medium fluida kerja apa saja yang terjadi dalam proses siklus tersebut, dan bagaimanakah proses analisis perhitungan dalam pemodelan.''' | ||
+ | |||
+ | Medium fluida kerja yang bekerja dalam proses tersebut sebagian besar adalah Mesin Fluida, yaitu: | ||
+ | |||
+ | -'''Turbin Gas''' (Menghasilkan Kerja) dari Udara (compresor) >> Udara+Natural Gas (Expansion Chamber) >>P, T naik, Superheated Gas >> U/ Menggerakan Sudu Turbin (Torsi, RPM) | ||
+ | |||
+ | -'''Turbin Uap''' (Menghasilkan Kerja) dari Air (Drum) >> Uap (Boiler1) >> Uap Super Panas (Boiler 2) >> U/ Menggerakan Sudu Turbin (Torsi, RPM) | ||
+ | |||
+ | -'''Pompa Sentrifugal''' (Membutuhkan Kerja), dari Listrik (Motor Listrik) >> Putaran Dikopel Ke Pompa (RPM, Torsi) >> Fluida Cair Masuk Pompa >> Mendorong Fluida Sampai Head Tertentu | ||
+ | |||
+ | -'''Kompresor''' (Membutuhkan Kerja), dari Udara (Lingkungan) >> Udara Dihisap Kedalam Compressor (T, P naik) >> Udara Dialirkan ke Expansion Chamber u/ Dicampur (Natural gas+Udara) >> U/ Memutar Sudu Turbin | ||
+ | |||
+ | Pada Analisa perhitungannya menggunakan hukum konservasi energi dan konservasi massa, | ||
+ | |||
+ | |||
+ | '''4. Jelaskan flow line (jalur koneksi) masing-masing yang diberi warna hitam, merah, dan biru sesuai dengan interkoneksi yang diberikan dalam diagram tersebut.''' | ||
+ | |||
+ | [[File:NO.4 GARIS HITAM TEBAL.jpg|500px|thumb|center|Garis Hitam Tebal-Pipa Natural Gas]] | ||
+ | |||
+ | [[File:NO.4 GARIS HITAM TIPIS.jpg|300px|thumb|center|Garis Hitam Tipis-Pipa Buang Uap dari Turbine]] | ||
+ | |||
+ | - Jalur hitam | ||
+ | Jalur koneksi warna hitam yang tebal pada sistem Combined Cycle Power Plant menunjukkan alur gas yang terjadi pada sistem tersebut. Pada sistem tersebut, ialah jalur buangan gas dari turbine dan dan jalur gas masuk dari lingkungan ke kompresor. | ||
+ | |||
+ | [[File:NO.4 GARIS MERAH TIPIS.JPG|300px|thumb|center|Garis Merah-Pipa Uap Panas (Superheated)]] | ||
+ | |||
+ | - Jalur merah | ||
+ | Jalur koneksi warna merah pada sistem Combined Cycle Power Plant menunjukkan alur fluida high temperature yang terjadi pada sistem tersebut. Jalur fluida tersebut melalui bagian Heat Exchanger, dan menyuplai uap untuk menggerakkan Turbin uap. | ||
+ | |||
+ | [[File:NO.4 GARIS BIRU TIPIS.JPG|500px|thumb|center|Garis Biru-Pipa Fluida/ Air Temperatur Rendah]] | ||
+ | |||
+ | - Jalur biru | ||
+ | Jalur koneksi warna biru pada sistem Combined Cycle Power Plant menunjukkan fluida temperature rendah pada sistem tersebut. Jalur fluida tersebut terdapat di keluaran kondensor menuju pompa yang didorong menuju tangka penyimapanan dan juga proses Heat Exchanger terutama pada bagian economizer, dan tangki penyimpanan. | ||
+ | |||
+ | |||
+ | = '''Pertemuan Kelima''' = | ||
+ | ---- | ||
+ | '''Hari, Tanggal : Kamis, 10 Desember 2020''' | ||
+ | |||
+ | Pada pertemuan ini dilakukan latihan remodeling berdasarkan example di modelica. Remodeling ini bertujuan agar mahasiswa mampu memahami alur penggunaan dan debugging coding pada setiap part yang ada. Pada pertemuan ini contoh yang digunakan adalah compressor. | ||
+ | |||
+ | [[File:Gambar_Modeling.jpg]] | ||
+ | |||
+ | [[File:Hasil Simulasi Compressor.jpg|500px|center]] | ||
+ | |||
+ | = '''Pertemuan Keenam''' = | ||
+ | ---- | ||
+ | '''Hari, Tanggal : Kamis, 17 Desember 2020''' | ||
+ | |||
+ | Pada hari ini merupakan kuliah tamu yang di isi oleh CEO PT.Indopower International beliau bernama Dr.Ir Harun Al Rosyid.Berikut ialah presentasi yang di sampaikan oleh Bapak Dr.Ir Harun Al rosyid,MM,MT. Turbin berkembang pada tahun 1900 pada tahun 1950 sudah ada 224 turbin gas yang mulai beroperasi dengan kapasitas sebesar 27000 Kw. Pada saat ini kapasitas gas turbin single sebesar 300000 Kw. Pengaplikasian gas turbin biasanya di gunakan di pembangkit listrik. Gas turbin dari beberapa konfigurasi yaitu: -Turbo jet -Turbo Prop -Turbo Shaft -High-bypass -Low bypass Gas turbine di bagi dua tipe : -Heavy duty -Aeroderivate (efisiensi cukup tinggi karena partnya ringan dan compact) | ||
+ | |||
+ | Dasar untuk memilih turbin untuk power plant bukan hanya melihat efisiensi tetapi juga melihat parameter heat rate Combined cycle ialah gabungan antara gas turbin dan turbin uap,untuk memasang combine cycle turbin kita harus melihat performa turbin yang dipasang dinegara asalnya apakah efektif atau tidak dalam arti lain melihat operating cycle dari combine cycle.Tujuan dari combine cycle ialah untuk memanfaatkan panas yang dihasilkan dari gas turbine agar enegri keluaran dari gas turbin dapat digunakan oleh steam turbin. Sebagai engineer kita harus mengecek datasheet dari turbin yang ada dipasaran apakah spesifikasi tersebut valid atau tidak. Pada combine cycle terkadang di passang supplementary firing yang berguna untuk menaikan suhu yang ada di boiler. | ||
+ | |||
+ | |||
+ | [[File:combinecyclepowerplant.jpg|500px|center]] | ||
+ | |||
+ | [[File:1_gasturbine.jpg|500px|center]] | ||
+ | |||
+ | Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) merupakan pembangkit listrik yang minim akan masalah pencemaran karena bahan bakar yang digunakan adalah gas alam. Tetapi pembangkit ini mempunyai suhu keluaran yang masih cukup tinggi yaitu berkisar 750-800 . Dengan potensi suhu keluaran yang tinggi tersebut maka dikembangkan prinsip combined cycle power plant (CCPP). Prinsip ini merupakan gabungan dari siklus PLTG dan siklus pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Suhu keluaran tersebut dinilai berpotensi untuk memanaskan air dalam tube-tube Heat Recovery Stem Generator (HRSG) hingga berubah fasa menjadi uap. Uap yang terbentuk akan digunakan untuk menggerakan Steam Turbine Generator (STG). Adapun keuntungan yang didapatkan dengan menggunakan prinsip CCPP yaitu penghematan bahan bakar untuk proses pembentukan uap. Proses pembentukan uap tidak menggunakan bahan bakar tetapi memanfaatkan suhu keluaran dari Gas Turbine Generator (GTG).Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar peningkatan efisiensi yang didapatkan ketika dilakukan prinsip CCPP. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut yaitu dengan berpedoman pada prinsip siklus brayton dan prinsip siklus rankine. HRSG dianalogikan seperti Boiler pada PLTU. Kemudian hasil akhir yang didapatkan dari penelitian ini adalah menurunkan suhu keluaran agar mengurangi pemanasan global dan peningkatan daya listrik yang dibangkitkan saat digunakan prinsip CCPP. | ||
+ | |||
+ | [[File:2_gasturbinecycle.jpg|500px|center]] | ||
+ | |||
+ | [[File:3_combinecycle.jpg|500px|center]] | ||
+ | |||
+ | = '''Tugas Besar''' = | ||
+ | ---- | ||
+ | =='''Sinopsis'''== | ||
+ | |||
+ | Pada tugas besar kali ini saya mengangkat tema tentang pipa air dirumah. Aliran air dalam pipa ini sangat penting karena digunakan dalam berbagai aspek kegiatan rumah, seperti (mencuci, memasak, mandi dll). Aliran air harus memiliki tekanan dan mass flow yang cukup dari kran pertama sampai terakhir. Sehingga kita dapat menggunakan air pada setiap kran yang ada dirumah kita. Namun ada beberapa kasus apabila kita memiliki jumlah kran 8 dan 5 diantaranya menyala, maka akan berkurang jumlah pressure dan mass flow. Hal itu bisa saja terjadi karena salah perhitungan pada ketinggian toren dan diameter keluaran toren. Kemudian dalam kasus pressure drop, saya memiliki pemanas air dengan bahan bakar gas/ lpg. Alat ini hanya dapat menyala apabila ada aliran fluda dengan pressure minimum 0.3bar. | ||
+ | |||
+ | Oleh karena itu dibutuhkan perhitungan analisa sistem fluida (sumber/ sumur, pompa, pipa, toren, valve, fitting) yang baik agar aliran pipa (pressure dan mass flow) bisa tetap digunakan pada kondisi semua kran menyala. Dan menurut saya hal menjadi kunci pressure drop adalah salah dalam menentukan ketinggian toren dan diameter keluarannya. | ||
+ | |||
+ | TUJUAN | ||
+ | |||
+ | Dari tugas ini, tujuan yang akan saya capai adalah dapat memahami cara kerja sistem perpipaan air dalam rumah. Dan penggunaan pada setiap part seperti (sumber/ sumur, pompa, pipa, toren, valve, fitting). | ||
+ | |||
+ | METODOLOGI | ||
+ | |||
+ | 1. Mempelajari sistem yang akan dimodelkan | ||
+ | |||
+ | 2. Membuat model sistem di OpenModelica | ||
+ | |||
+ | 3. Menginput parameter sesuai yang diinginkan | ||
+ | |||
+ | 4. Simulasi | ||
+ | |||
+ | 5. Jika terdapat error pada saat ingin simulasi atau pada saat tahap pengecekan, saya akan merubah parameter atau codingan yang ada | ||
+ | |||
+ | 6. Melakukan simulasi kembali sampai mendapatkan hasil yang diinginkan | ||
+ | |||
+ | 7. Verifikasi | ||
+ | |||
+ | =='''Hasil Simulasi dan Analisis'''== | ||
+ | |||
+ | [[File:Modeling Tugas Besar.jpg]] | ||
+ | |||
+ | [[File:Check Simulasi.jpg]] | ||
+ | |||
+ | [[File:Perhitungan Pressure 01.jpg|1000px|center]] | ||
+ | |||
+ | [[File:Perhitungan Pressure 02.jpg|1000px|center]] | ||
+ | |||
+ | = '''Penumatik Hidrolik''' = | ||
+ | |||
+ | [[File:1 Pemodelan.jpg]] | ||
+ | |||
+ | Fungsi Part: | ||
+ | |||
+ | 1. Gear Pump (Powerpack) | ||
+ | |||
+ | Power pack berfungsi sebagai untuk membangkitkan tenaga dan mengalirkan fluida ke seluruh sistem. Komponen utama di dalam power pack adalah motor, pompa dan tangki. Motor adalah penggerak mula sistem hidrolik. Motor menghasilkan tenaga mekanik berupa putaran poros. Pompa adalah komponen yang berfungsi untuk mengalirkan fluida ke seluruh sistem. Poros pada pompa disambung dengan poros pada motor, sehingga begitu poros pada motor berputar, poros pada pompa ikut berputar. Putaran pompa akan menyebabkan terjadinya penyedotan cairan dari tangki hidrolik dan penekanan cairan ke saluran tekan. Tangki adalah salah satu bagian di dalam power pack yang berfungsi untuk menyimpan fluida. Ukuran tanki pada power pack dapat dihitung dengan persamaan: | ||
+ | |||
+ | Effisiensi di dalam sebuah power pack dapat dihitung dengan rumus berikut : | ||
+ | |||
+ | [[File:2 Rumus Powerpack.jpg]] | ||
+ | |||
+ | 2. Relief Valve | ||
+ | |||
+ | Pressure relief valve digunakaan sebagai sebuah pengaman dari suatu sistem hidrolik. Katup ini membatasi tekanan pada lubang P dan kelebihan fluida oli yang nantinya akan dikembalikan lagi ke tangki. Dari bentuknya dapat kita lihat bahwa katup ini menghubungkan komponen bagian T ketika | ||
+ | tekanan pada bagian P yang telah diatur sedemikian rupa telah dicapai tekanannya. Katup ini merupakan jenis normally closed. Jika ada gaya dari tekanan differensial pada lubang P dan T, maka pada saat inilah bagian depan permukaan lebih baik dari gaya pegas yang berada di belakangnya, maka sealing cone akan menekan dudukan katup sehingga lubang T akan terbuka dan terjadilah aliran fluida pada lubang T. Katup akan tertutup lagi Ketika tekanan pada lubang P telah berkurang. Bantalan piston digunakan untuk peredam kejut dan memastikan ke stabilan yang lebih tinggi. | ||
+ | |||
+ | 3. Hose | ||
+ | |||
+ | Memiliki fungsi seperti pipa untuk meneruskan aliran dan tekanan fluida. | ||
+ | |||
+ | 4. Double Acting Cylinder | ||
+ | |||
+ | Actuator di dalam sistem hidrolik berfungsi untuk merubah energi fluida menjadi energi mekanik. Jenis actuator yang umum digunakan adalah actuator jenis silinder hidrolik. Actuator jenis silinder hidrolik dibagi menjadi dua, yaitu tipe single acting silinder dan double acting silinder. Tipe single acting, stroke bekerja satu arah saja, stroke kembali dijalankan oleh gaya gravitasi atau gaya pegas. Untuk tipe double acting, stroke bekerja dua arah dengan memasukkan tekanan fluida ke salah satu sisi dari piston. Silinder actuator mempunyai bagian-bagian penting, seperti piston, piston rod, permukaan piston, permukaan annulus, bearing dan sealing. Gambar dibawah ini adalah gambar aktuator dan bagian-bagiannya. | ||
+ | |||
+ | [[File:3 Gambar Actuator.jpg]] | ||
+ | |||
+ | 5. Tank | ||
+ | |||
+ | Merupakan tempat menyimpan atau reservoir fluida, untuk proses hisap atau menampung aliran kembali dari double acting cylinder dan relief valve. | ||
+ | |||
+ | = '''UAS Sistem Fluida''' = | ||
+ | |||
+ | [[File:ddy0001.jpg|700px|center]] | ||
+ | |||
+ | [[File:ddy0002.jpg|700px|center]] | ||
+ | |||
+ | [[File:ddy0003.jpg|700px|center]] | ||
+ | |||
+ | [[File:ddy0004.jpg|700px|center]] | ||
+ | |||
+ | [[File:ddy0005.jpg|700px|center]] |
Latest revision as of 17:06, 18 January 2021
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Perkenalkan,
Nama : Dendy Dwi Rohma P J NPM : 1906435473 Ekstensi Teknik Mesin S1
Progres Belajar dan Tugas Kuliah Sistem Fluida 03
Pertemuan Pasca UTS
Contents
[hide]Pertemuan Pertama
Hari, Tanggal : Kamis, 12 November 2020 Oleh : Dr. Ahmad Indra
Pada pertemuan ini pak Dai memberikan pemaparan terkait dengan valve beserta simulasi valve pada CFDSOF. Valve merupakan komponen pendukung pada sistem perpipaan. Adapun fungsi dari valve adalah mengatur laju aliran dalam sebuah pipa, menutup atau membuka aliran, mencegah aliran balik (one way valve), dan mengatur tekanan. Berbagai jenis valve diantaranya adalah :
1. Gate Valve
2. Globe Valve
3. Ball Valve
4. Butterfly Valve
5. Check Valve
Setiap jenis valve mempunyai fungsi khusus. Globe valve pada gambar a, dilakukan untuk melakukan pengaturan debit. Gate valve pada gambar b, digunakan untuk menutup membuka suatu aliran (fully open atau fully close). Untuk mencegah terjadinya back flow, pemasangan check valve, seperti pada gambar c, adalah yang paling tepat.
PR 1-Simulasi Valve
Kemudian pada pertemuan ini diberikan tugas terkait dengan analisa aliran fluida di dalam valve dengan menggunakan bantuan software CFDSOF dan vissualkan melalui software Paraview. Berikut adalah desain gate valve yang saya pilih untuk simulasi alirannya.
Pertemuan Kedua
Hari, Tanggal : Kamis, 19 November 2020 Oleh : Dr. Ahmad Indra
Sistem fluida adalah suatu system yang terdiri dari beberapa komponen yang bertujuan untuk mengalirkan fluida dari suatu tempat ke tempat lain. Pada system fluida kita dapat menemukan berbagai macam hal seperti karakteristik fluida, jenis pompa, spesifikasi pompa (mesin kerja), dan jenis turbin (mesin tenaga). Misalnya untuk mengalirkan fluida ke tempat memerlukan tekanan yang cukup besar jadi kita bisa menghitung bagaimana komposisi pemilihan pompa dan spesifikasi berdasarkan kebutuhannya maka fluida tidak dapat dialirkan dengan efektif.
Dengan CFD kita bisa mensimulasikan secara dinamik atau bisa melihat aliran fluida secara real time. Sedangkan secara teori kita biasanya mensimulasikan saat kondisi steady state. Perlukah menggunakan CFD, perlu karena CFD dapat digunakan pada simulasi dengan kondisi transien/ dinamis. Kemudian lebih fleksible dari pada eksprerimen karena dapat dengan mudah mengganti parameter (fluida, pompa dan turbin) atau dengan mengganti dimensi benda kerja. Namun kita harus memiliki dasaran yang kuat mengenai teori yang digunakan pada sistem fluida dan mekanika fluida untuk memvalidasi hasil perhitungan numerik CFD.
Ada 3 metode dalammenganalisa fluida.
1. Experiment. Melakukan metode secara langsung. Metode ini memerlukan banyak waktu dan biaya. 2. Teori. Digunakan untuk memverifikasi data yang diambil.Contoh data experiment. 3. Numerik gabungan antara experiment dan teoritis.
Semua metode ini saling melengkapi jadi tidak ada superior dalam penggunaan metode ini. Seperti kita tahu P = T* w kadang kita tidak tahu bagaimana torsi dan power yang dihasilkan secara transient. Oleh ebab itu CFD mempermudahkan untukmengetahui parameter tersebut.
PR 2_Empty Tank
Tugas 2 ini menganai simulasi pengosongan tangki dengan fluida air. Tersedia 2 tangki A dan B diletakkan dengan beda ketinggian 10m (panjang pipa). Dimensi tangki A dan B sama yaitu ketinggian tangki 1.1m dengan diameter 1m. Tangki A memiliki output dengan diameter 0.1m dan sama untuk output pada tangki B. Kemudian kondisi tangki A diisi air sampai ketinggian 1m, lalu kemudian dilakukan simulasi open valve pada tangki A sehingga air mengalir dari A ke B. Lalu berdasarkan simulasi akan didapatkan beberapa hasil yang kemudian dapat dialakukan ploting untuk dicari pengaruhnya terhadap waktu.
Dari ploting (H) air pada tangki dengan (t) waktu didapatkan air pada tangki A habis pada detik ke 11.5.
Link file simulasi : https://drive.google.com/file/d/1WhkEHdAcQTaOaxM1pXzbE7g4Vlr4t5KC/view?usp=sharing
Pertemuan Ketiga
Hari, Tanggal : Kamis, 25 November 2020 Oleh : Dr. Ahmad Indra
Pada pertemuan ketiga ini pak dai dan pak hariyotejo menjelaskan mengenai manfaat dan penggunaan open modelica pada suatu sistem fluida. Kemudian diakhir pertemuan pak hariyotejo memberika tugas mengenai heating system dan three tanks dengan menggunakan open modelica.
Dari kedua sistem tersebut hal-hal atau poin yang harus dijawab mahasiswa adalah sebagai berikut:
1. Deskripsi/uraian fisik berdasarkan bagan yang ada
2. Prosedur analisa pemodelan
3. Analisa dan Interpretasi Hasil Pemodelan
4. Catatan konsep utama hukum fisika yang diimplementasikan dalam pemodelan
5. Berikan hasil-hasil simulasi parameter untuk mendukung kesimpulan yang diperoleh
PR Heating System
1. Deskripsi / uraian fisik berdasarkan bagan yang ada
Sistem diatas adalah sistem pemanasan fluida yang dihitung keluaran yang diinginkan dengan memantaunya menggunakan sensor. Fluida di dalam tangki dihisap dengan pompa dan didorong ke sebuah heater pemanas, pada heater ini temperature fluida akan mengalami kenaikan karena ada perpindahan panas dari heater ke fluida (konduksi dan force konveksi). Adanya penambahan tekanan pada aliran fluida ini juga meningkatkan laju perpindahan panas dari pipa ke fluida air, dibandingkan dengan aliran aliran fluida tanpa penambahan mesin kerja. Kemudian aliran fluida melewati alat ukur temperature untuk diukur berapa nilai temperatur fluida yang keluar. Lalu aliran fluida panas ini dialirkan dengan pipa sepanjang x. Tentunnya pada kondisi yang sebenrnya apabila pipa tidak diberi insulasi, maka akan ada kalor dari aliran fluida yang hilang ke lingkungan karena konduksi, konveksi dan radiasi pada dinding pipa luar ke lingkungan. Kemudian kondisi fluida yang masih panas ini mengalir melewati valve, valve digunakan untuk mengatur seberapa besar debit fluida yang akan masuk ke radiator. Radiator adalah alat untuk menurunkan temperature fluida dengan menggunakan perpindahan panas konduksi (aliran fluida >> dinding plat radiator) lalu force konveksi (dari dinding plat radiator luar >> udara lingkungan). Setelah itu temperature fluida diukur kembali sebelum memasuki tangki awal. Parameter-parameter yang digunakan pada Heating System ini adalah sebagai berikut :
Tangki
• Ketinggian Tangki = 2 m
• Cross Area = 0.01 m^2
• Level Start = 1 m
Pompa
• Tekanan Input = 110000 Pa
• Tekanan Output = 130000 Pa
• Rotational Speed = 1500 Rev/min
Heater
• Panjang pipa = 2 m
• Diameter pipa = 0.01 m
• Tekanan awal = 130000 Pa
Burner
• Kalor = 1600 Watt
• Temperatur Reference = 70
• Alpha = -0.5 1/K
Pipa
• Panjang pipa = length = 10 m
• Tekanan awal = 130000 Pa
• Diameter pipa = 0.1 m
Valve
• Pressure drop = 10000 Pa
• Mass flow rate = 0.01 kg/s
Radiator
• Panjang pipa = 10 m
• Diameter pipa = 0.01 m
• Tekanan awal = 110000 Pa
• Temperatur awal = 50 C
Wall
• Thermal Conductance = 80 W/K
2. Prosedur analisa pemodelan
Dalam melakukan permodelan analisa heating system di openmodelika, kita dapat lakukan dengan langkah-langkah berikut:
• Membuka aplikasi openmodelica
• Membuka library openmodelica dengan memilih example, file heating system yang dapat ditemukan memalui cara berikut: (Modelica -> Fluid -> Example -> Tanks -> Heating System)
• Lakukan pengecekan susunan gambar, parameter setiap part (klik kiri 2x), atau dengan penambahan pada coding. Kemudian lakukan pengecekan model/ coding dengan meng klik tanda centang 1 hijau.
• Jika semua variable sudah sesuai, maka lakukan simulasi dengan meng klik symbol (->) berwarna hijau dan tunggu beberapa saat (proses compile selesai) untuk mengatahui hasil simulasinya.
• Untuk melihat hasil simulasi yang kita inginkan kita dapat mencentang parameter hasil yang ingin kita presentasikan dalam bentuk grafik terhadap variable waktu.
• Kemudian jika ingin mensimulasikan pada interval waktu tertentu maka (transien), kita bisa klik symbol S yang ada pada bagian model dengan mengubah stop time dan start time sesuai dengan interval waktu yang kita butuhkan.
• Apabila hasil simulasi dirasa belum sesuai dengan keinginan kita (fungsi validasi) disini kita juga bisa mengganti parameter sesuai dengan yang kita inginkan seperti dimensi tangki, diameter pipa, fluid flow dan pressure tetapi tidak bisa dilakukan ketika didalam example. Pada heating system ini ada beberapa part yang dapat diganti parameter didalamnya sesuai dengan keinginan kita, seperti pada tangki, pump, heater, pipe, valve dan radiator.
3. Analisa dan Interpretasi Hasil Pemodelan
Sistem heating fluida ini menurut saya merupakan sistem yang cukup kompleks, karena ada teori tentang aliran fluida, perpindahan panas (konduksi, foced konveksi, radiasi jika diikutkan) dan sistem control feedback. Karena ada 3 keilmuan tersebut diatas maka heating system ini saya kategorikan sebagai sistem yang kompleks.
Menurut saya hal yang dapat diambil dengan kita melakukan simulasi adalah perhitungan keluaran temperatur (T) fluida dari heater, inlet valve, outlet valve dan outlet radiator. Menurut saya keempat titik diatas yang saya sebutkan sangat penting dalam analisis pada kasus heating system ini, karena pada titik tersebut parameter laju aliran, tekanan, temperatur, ada atau tidaknya insulasi menentukan keluaran hasil temperatur fluida.
4. Catatan konsep utama hukum fisika yang diimplementasikan dalam pemodelan
Pada simulasi heating system ini seperti yang saya sebutkan diatas merupakan simulasi yang membutuhkan multi disiplin keilmuan (mekanika fluida, perpindahan panas, dan sistem control) untuk dapat memvalidasi hasil simulasi numerik atau melakukan perhitungan secara manual.
5. Berikan hasil-hasil simulasi parameter untuk mendukung kesimpulan yang diperoleh
PR 3 Tanks
1. Deskripsi/uraian fisik berdasarkan bagan yang ada
Jadi pada simulasi 3 tanks ini akan dilakukan simulasi dengan membuka valve secara bersamaan. Sebelumnya 3 tangki ini telah dihubungkan dengan pipa satu sama lain. Kemudian 3 tanks ini telah diisi air dengan ketinggian dari dasar tangki seperti pada gambar. Dari pembukaan valve tersebut diharapkan mampu dipelajari fenomena yang terjadi, hukum fisika yang berlaku dan dapat ditarik kesimpulan berupa kurva ploting.
Berikut beberapa parameter yang diketahui : • Medium yang digunakan berupa Air. • Tangki, model Tangki mempunyai HeatPort dan 3 buah Ports. Dimana Ports dapat digunakan sebagai inlet dan outlet pada tangki.
Tangki/ tank
Tangki 1 •Ketinggian Tangki = height = 12
•Luas = crossArea = 1
•Tinggi awal air = level_start = 8
•Diameter ports = diameter = 0.1
Tangki 2 •Ketinggian Tangki = height = 12
•Luas = crossArea = 1
•Tinggi awal air = level_start = 3
•Diameter ports = diameter = 0.1
Tagki 3 •Ketinggian Tangki = height = 12
•Luas = crossArea = 1
•Tinggi awal air = level_start = 3
•Diameter ports = diameter = 0.1
Pipa
Pipa adalah alat bantu transfer fluida, baik karena adanya beda ketinggian atau penggunaan pompa. Pipa digunakan untuk mengalirkan fluida dari tempat A ke B dengan pipa yang membentang dari A ke B. Pada simulasi ini nilai Roughness diabaikan elbow (minor losses) juga tidak diperhitungkan. Parameter yang digunakan pipa untuk simulasi dapat dilihat seperti dibawah ini. Pipa 1 • Panjang pipa = length = 2
• ketinggian port_b – ketinggian port_a = height_ab = 2
• Diameter pipa = diameter = 0.1
Pipa 2 • Panjang pipa = length = 2
• ketinggian port_b – ketinggian port_a = height_ab = 2
• Diameter pipa = diameter = 0.1
Pipa 3 • Panjang pipaa = length 2
• ketinggian port_b – ketinggian port_a = height_ab = -1
• Diameter pipa = diameter = 0.1
2. Prosedur analisa pemodelan
Dalam melakukan permodelan analisa three-tank di openmodelika, kita dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
• Membuka aplikasi openmodelica
• Membuka library openmodelica dengan memilih file three tank yang dapat ditemukan memalui cara berikut: (Modelica -> Fluid -> Example -> Tanks -> Three Tanks)
• Lakukan pengecekan susunan gambar, parameter setiap part (klik kiri 2x), atau dengan penambahan pada coding. Kemudian lakukan pengecekan model/ coding dengan meng klik tanda centang 1 hijau.
• Jika semua variable sudah sesuai, maka lakukan simulasi dengan meng klik symbol (->) berwarna hijau dan tunggu beberapa saat (proses compile selesai) untuk mengatahui hasil simulasinya.
• Untuk melihat hasil simulasi yang kita inginkan kita dapat mencentang parameter hasil yang ingin kita presentasikan dalam bentuk grafik terhadap variable waktu.
• Kemudian jika ingin mensimulasikan pada interval waktu tertentu maka (transien), kita bisa klik symbol S yang ada pada bagian model dengan mengubah stop time dan start time sesuai dengan interval waktu yang kita butuhkan.
• Apabila hasil simulasi dirasa belum sesuai dengan keinginan kita (fungsi validasi) disini kita juga bisa mengganti parameter sesuai dengan yang kita inginkan seperti dimensi tangki dan pipa, tetapi tidak bisa dilakukan ketika didalam example.
3. Analisa dan Interpretasi Hasil Pemodelan
Aplikasi simulasi fluida dengan modelica ini bisa sangat kompleks dan bisa didaptkan hasil simulasi yang mendekati hasil eksperimen apabila semua parameter dalam tangki, fluida dan pipa digunakan. Dan dengan aplikasi simulasi modelica ini sangat membantu dalam proses analisa perhitungan aliran fluida yang mengalir dalam pipa.
Pada simulasi 3tanks ini karena tidak ada mesin kerja dan luasan tangki (cross section) sama maka dapat disimpulakan aliran fluida hanya dipengaruhi oleh energi potensial air oleh ketinggian atau dapat dikatakan untuk menyelesaikan simulasi 3tanks secara perhitungan manual dapat menggunakan hukum bernaouli dan mass flow (mencari waktu).
Jadi pada simulasi 3tanks ini gambarannya adalah seperti ini. 3 tanki dengan ukuran diameter sama diisi dengan air dengan volume (height) yang berbeda. Kemudian diasumsikan ada katup pada setiap pipa outlet tangki, dan kemudian valve tersebut dibuka secara bersamaan untuk kemudian dianalisa kapan ketinggian (volume) dari setiap tangki akan menjadi kondisi steady. Nah untuk mendapatkan hasil height tersebut dalam kondisi steady akan memakan waktu sejumlah x second.
4. Catatan konsep utama hukum fisika yang diimplementasikan dalam pemodelan
Pada 3atanks ini hukum fisika yang berlaku adalah hukum bernaouli dan hukum continuitas/ mass flow (A1v1=A2v2). Karena aliran fluida bekerja hanya dengan perbedaan ketinggian dalam tangki tanpa adanya penambahan tekanan dengan mesin kerja (pompa). Hukum kontinuitas digunakan untuk menentukan nilai t (waktu) sampai kondisi height tank steady.
5. Berikan hasil-hasil simulasi parameter untuk mendukung kesimpulan yang diperoleh
Setelah kami lakukan simulasi 3 tanks dengan memasukan parameter yang sesuai dengan soal, maka didapatkan hasil ploting height sb.y (m) terhadap waktu (s). Didapatkan height (m) tangki mencapai kondisi steady/ setimbang pada detik ke 90s. Untuk height (m) tangki sebelum detik ke 90s masih terjadi fluktuasi.
Link file simulasi .mo : https://drive.google.com/file/d/1OLJH8PgQ5kWtgOgaD_YL1fs-7Ivq88gl/view?usp=sharing
Pertemuan Keempat
Hari, Tanggal : Kamis, 3 Desember 2020 Oleh : Dr. Ahmad Indra
Tugas 4
1. Bagaimanakah analisa termodinamika (konservasi massa dan energi) pada sistem tersebut, buat skematik analisisnya.
Dalam system diatas terdapat 2 sistem yaitu system dengan gas turbine dan steam turbine. Kedua system pembangkit tersebut menggunakan natural gas sebagai bahan bakarnya, yang digabungkan. System gas turbine menggunakan persamaan siklus brayton dan steam turbine dengan siklus rankine. Berikut ilustrasi dari CCPP yang saya dapatkan dari internet.
Compressor : Meningkatkan tekanan udara dan temperature udara (P-V, T-s) sebelum dialirkan menuju combustion chamber. Proses pada compressor adalah isentropic-adiabatik.
Combusition Chamber: Tempat dimana udara yang sudah dinaikan pressure dan temperature di kompresor dimixing dengan bahan bakar menyebabkan temperature udara meningkat (Qin, T-s) dengan kondisi isobaric (P-V). Udara panas hasil ruang bakar digunakan untuk menggerakkan turbine. Dan sisa panasnya disalurkan untuk memanaskan air sebelum masuk ke boiler.
Turbine : Gas panas yang memiliki temperature dan pressure tinggi diteruskan ke turbin untuk memutarkan turbin. Hasil dari turbin ada dua. Yaitu power yang nantinya akan diteruskan ke altenator generator dan udara panas hasil dari turbin gas yang akan diteruskan ke Heat Recovery Steam Generator.
Heat Recovery Steam Generator adalah equipment yang digunakan untuk menggunakan panas dari terusan turbin gas panas yang digunakan untuk memanaskan air >> uap panas >> uap superheated untuk memutarkan turbin multi stage.
Sisa panas dari HRSG dipanaskan pada boiler (menggunakan gas natural) kemudian uap panas diteruskan unutk memutarkan turbin. Semua turbin yang memutarkan shaft di kopel dengan generator menghasilkan listrik. Pada multi phase steam turbine uap tekanan rendah dimasukan kembali ke condenser. Uap panas diubah menjadi liquid di condenser. Kemudian liquid dipompa lagi ke drum untuk digunakan ulang pada siklus di HRSG.
2. Lakukan identifikasi komponen-komponen utama pada sistem serta berilah deskripsi fungsi kerjanya dalam sistem dan penjelasan analisis parameter yang digunakan.
3. Medium fluida kerja apa saja yang terjadi dalam proses siklus tersebut, dan bagaimanakah proses analisis perhitungan dalam pemodelan.
Medium fluida kerja yang bekerja dalam proses tersebut sebagian besar adalah Mesin Fluida, yaitu:
-Turbin Gas (Menghasilkan Kerja) dari Udara (compresor) >> Udara+Natural Gas (Expansion Chamber) >>P, T naik, Superheated Gas >> U/ Menggerakan Sudu Turbin (Torsi, RPM)
-Turbin Uap (Menghasilkan Kerja) dari Air (Drum) >> Uap (Boiler1) >> Uap Super Panas (Boiler 2) >> U/ Menggerakan Sudu Turbin (Torsi, RPM)
-Pompa Sentrifugal (Membutuhkan Kerja), dari Listrik (Motor Listrik) >> Putaran Dikopel Ke Pompa (RPM, Torsi) >> Fluida Cair Masuk Pompa >> Mendorong Fluida Sampai Head Tertentu
-Kompresor (Membutuhkan Kerja), dari Udara (Lingkungan) >> Udara Dihisap Kedalam Compressor (T, P naik) >> Udara Dialirkan ke Expansion Chamber u/ Dicampur (Natural gas+Udara) >> U/ Memutar Sudu Turbin
Pada Analisa perhitungannya menggunakan hukum konservasi energi dan konservasi massa,
4. Jelaskan flow line (jalur koneksi) masing-masing yang diberi warna hitam, merah, dan biru sesuai dengan interkoneksi yang diberikan dalam diagram tersebut.
- Jalur hitam Jalur koneksi warna hitam yang tebal pada sistem Combined Cycle Power Plant menunjukkan alur gas yang terjadi pada sistem tersebut. Pada sistem tersebut, ialah jalur buangan gas dari turbine dan dan jalur gas masuk dari lingkungan ke kompresor.
- Jalur merah Jalur koneksi warna merah pada sistem Combined Cycle Power Plant menunjukkan alur fluida high temperature yang terjadi pada sistem tersebut. Jalur fluida tersebut melalui bagian Heat Exchanger, dan menyuplai uap untuk menggerakkan Turbin uap.
- Jalur biru Jalur koneksi warna biru pada sistem Combined Cycle Power Plant menunjukkan fluida temperature rendah pada sistem tersebut. Jalur fluida tersebut terdapat di keluaran kondensor menuju pompa yang didorong menuju tangka penyimapanan dan juga proses Heat Exchanger terutama pada bagian economizer, dan tangki penyimpanan.
Pertemuan Kelima
Hari, Tanggal : Kamis, 10 Desember 2020
Pada pertemuan ini dilakukan latihan remodeling berdasarkan example di modelica. Remodeling ini bertujuan agar mahasiswa mampu memahami alur penggunaan dan debugging coding pada setiap part yang ada. Pada pertemuan ini contoh yang digunakan adalah compressor.
Pertemuan Keenam
Hari, Tanggal : Kamis, 17 Desember 2020
Pada hari ini merupakan kuliah tamu yang di isi oleh CEO PT.Indopower International beliau bernama Dr.Ir Harun Al Rosyid.Berikut ialah presentasi yang di sampaikan oleh Bapak Dr.Ir Harun Al rosyid,MM,MT. Turbin berkembang pada tahun 1900 pada tahun 1950 sudah ada 224 turbin gas yang mulai beroperasi dengan kapasitas sebesar 27000 Kw. Pada saat ini kapasitas gas turbin single sebesar 300000 Kw. Pengaplikasian gas turbin biasanya di gunakan di pembangkit listrik. Gas turbin dari beberapa konfigurasi yaitu: -Turbo jet -Turbo Prop -Turbo Shaft -High-bypass -Low bypass Gas turbine di bagi dua tipe : -Heavy duty -Aeroderivate (efisiensi cukup tinggi karena partnya ringan dan compact)
Dasar untuk memilih turbin untuk power plant bukan hanya melihat efisiensi tetapi juga melihat parameter heat rate Combined cycle ialah gabungan antara gas turbin dan turbin uap,untuk memasang combine cycle turbin kita harus melihat performa turbin yang dipasang dinegara asalnya apakah efektif atau tidak dalam arti lain melihat operating cycle dari combine cycle.Tujuan dari combine cycle ialah untuk memanfaatkan panas yang dihasilkan dari gas turbine agar enegri keluaran dari gas turbin dapat digunakan oleh steam turbin. Sebagai engineer kita harus mengecek datasheet dari turbin yang ada dipasaran apakah spesifikasi tersebut valid atau tidak. Pada combine cycle terkadang di passang supplementary firing yang berguna untuk menaikan suhu yang ada di boiler.
Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) merupakan pembangkit listrik yang minim akan masalah pencemaran karena bahan bakar yang digunakan adalah gas alam. Tetapi pembangkit ini mempunyai suhu keluaran yang masih cukup tinggi yaitu berkisar 750-800 . Dengan potensi suhu keluaran yang tinggi tersebut maka dikembangkan prinsip combined cycle power plant (CCPP). Prinsip ini merupakan gabungan dari siklus PLTG dan siklus pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Suhu keluaran tersebut dinilai berpotensi untuk memanaskan air dalam tube-tube Heat Recovery Stem Generator (HRSG) hingga berubah fasa menjadi uap. Uap yang terbentuk akan digunakan untuk menggerakan Steam Turbine Generator (STG). Adapun keuntungan yang didapatkan dengan menggunakan prinsip CCPP yaitu penghematan bahan bakar untuk proses pembentukan uap. Proses pembentukan uap tidak menggunakan bahan bakar tetapi memanfaatkan suhu keluaran dari Gas Turbine Generator (GTG).Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar peningkatan efisiensi yang didapatkan ketika dilakukan prinsip CCPP. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut yaitu dengan berpedoman pada prinsip siklus brayton dan prinsip siklus rankine. HRSG dianalogikan seperti Boiler pada PLTU. Kemudian hasil akhir yang didapatkan dari penelitian ini adalah menurunkan suhu keluaran agar mengurangi pemanasan global dan peningkatan daya listrik yang dibangkitkan saat digunakan prinsip CCPP.
Tugas Besar
Sinopsis
Pada tugas besar kali ini saya mengangkat tema tentang pipa air dirumah. Aliran air dalam pipa ini sangat penting karena digunakan dalam berbagai aspek kegiatan rumah, seperti (mencuci, memasak, mandi dll). Aliran air harus memiliki tekanan dan mass flow yang cukup dari kran pertama sampai terakhir. Sehingga kita dapat menggunakan air pada setiap kran yang ada dirumah kita. Namun ada beberapa kasus apabila kita memiliki jumlah kran 8 dan 5 diantaranya menyala, maka akan berkurang jumlah pressure dan mass flow. Hal itu bisa saja terjadi karena salah perhitungan pada ketinggian toren dan diameter keluaran toren. Kemudian dalam kasus pressure drop, saya memiliki pemanas air dengan bahan bakar gas/ lpg. Alat ini hanya dapat menyala apabila ada aliran fluda dengan pressure minimum 0.3bar.
Oleh karena itu dibutuhkan perhitungan analisa sistem fluida (sumber/ sumur, pompa, pipa, toren, valve, fitting) yang baik agar aliran pipa (pressure dan mass flow) bisa tetap digunakan pada kondisi semua kran menyala. Dan menurut saya hal menjadi kunci pressure drop adalah salah dalam menentukan ketinggian toren dan diameter keluarannya.
TUJUAN
Dari tugas ini, tujuan yang akan saya capai adalah dapat memahami cara kerja sistem perpipaan air dalam rumah. Dan penggunaan pada setiap part seperti (sumber/ sumur, pompa, pipa, toren, valve, fitting).
METODOLOGI
1. Mempelajari sistem yang akan dimodelkan
2. Membuat model sistem di OpenModelica
3. Menginput parameter sesuai yang diinginkan
4. Simulasi
5. Jika terdapat error pada saat ingin simulasi atau pada saat tahap pengecekan, saya akan merubah parameter atau codingan yang ada
6. Melakukan simulasi kembali sampai mendapatkan hasil yang diinginkan
7. Verifikasi
Hasil Simulasi dan Analisis
Penumatik Hidrolik
Fungsi Part:
1. Gear Pump (Powerpack)
Power pack berfungsi sebagai untuk membangkitkan tenaga dan mengalirkan fluida ke seluruh sistem. Komponen utama di dalam power pack adalah motor, pompa dan tangki. Motor adalah penggerak mula sistem hidrolik. Motor menghasilkan tenaga mekanik berupa putaran poros. Pompa adalah komponen yang berfungsi untuk mengalirkan fluida ke seluruh sistem. Poros pada pompa disambung dengan poros pada motor, sehingga begitu poros pada motor berputar, poros pada pompa ikut berputar. Putaran pompa akan menyebabkan terjadinya penyedotan cairan dari tangki hidrolik dan penekanan cairan ke saluran tekan. Tangki adalah salah satu bagian di dalam power pack yang berfungsi untuk menyimpan fluida. Ukuran tanki pada power pack dapat dihitung dengan persamaan:
Effisiensi di dalam sebuah power pack dapat dihitung dengan rumus berikut :
2. Relief Valve
Pressure relief valve digunakaan sebagai sebuah pengaman dari suatu sistem hidrolik. Katup ini membatasi tekanan pada lubang P dan kelebihan fluida oli yang nantinya akan dikembalikan lagi ke tangki. Dari bentuknya dapat kita lihat bahwa katup ini menghubungkan komponen bagian T ketika tekanan pada bagian P yang telah diatur sedemikian rupa telah dicapai tekanannya. Katup ini merupakan jenis normally closed. Jika ada gaya dari tekanan differensial pada lubang P dan T, maka pada saat inilah bagian depan permukaan lebih baik dari gaya pegas yang berada di belakangnya, maka sealing cone akan menekan dudukan katup sehingga lubang T akan terbuka dan terjadilah aliran fluida pada lubang T. Katup akan tertutup lagi Ketika tekanan pada lubang P telah berkurang. Bantalan piston digunakan untuk peredam kejut dan memastikan ke stabilan yang lebih tinggi.
3. Hose
Memiliki fungsi seperti pipa untuk meneruskan aliran dan tekanan fluida.
4. Double Acting Cylinder
Actuator di dalam sistem hidrolik berfungsi untuk merubah energi fluida menjadi energi mekanik. Jenis actuator yang umum digunakan adalah actuator jenis silinder hidrolik. Actuator jenis silinder hidrolik dibagi menjadi dua, yaitu tipe single acting silinder dan double acting silinder. Tipe single acting, stroke bekerja satu arah saja, stroke kembali dijalankan oleh gaya gravitasi atau gaya pegas. Untuk tipe double acting, stroke bekerja dua arah dengan memasukkan tekanan fluida ke salah satu sisi dari piston. Silinder actuator mempunyai bagian-bagian penting, seperti piston, piston rod, permukaan piston, permukaan annulus, bearing dan sealing. Gambar dibawah ini adalah gambar aktuator dan bagian-bagiannya.
5. Tank
Merupakan tempat menyimpan atau reservoir fluida, untuk proses hisap atau menampung aliran kembali dari double acting cylinder dan relief valve.