Difference between revisions of "Budi Ismoyo Struktur Beam"
Budi Ismoyo (talk | contribs) |
Budi Ismoyo (talk | contribs) |
||
Line 31: | Line 31: | ||
[[File:GnuPlot_Budi.JPG]] | [[File:GnuPlot_Budi.JPG]] | ||
+ | |||
+ | D. Output | ||
+ | |||
+ | [[File:Modal_Analysis.JPG]] | ||
+ | |||
+ | [[File:Reaction_On_Fix_Node.JPG]] | ||
+ | |||
+ | E. Plotting | ||
+ | |||
+ | [[File:Mode_4_1.JPG]] | ||
+ | |||
+ | F Problem yang dihadapi dalam mengoperasikan software frame3dd : | ||
+ | |||
+ | 1. Bagaimana memasukan geometri jenis rangka baja ringan (tipe C, tipe O, tipe A) yang dipakai ke dalam geometri software. | ||
+ | |||
+ | 2. Mendefinisikan jenis simulasi yang dipakai misal truss, static atau dynamic. | ||
+ | |||
+ | 3. Cara menganalisisnya seperti apa, kriteria apa saja dari output software yang memperlihatkan hasil analisis. |
Revision as of 23:34, 16 March 2019
Desain Kolom Rumah 2 Lantai dengan Struktur Beam menggunakan Frame3DD
A. Pendahuluan
Dalam perencanaan pembuatan rumah, salah satu bagian rumah adalah kolom, baik kolom vertikal (kolom) maupun sloof yang merupakan struktur rangka rumah yang saling terikat. Dalam mendesain kolom perlu beberapa batasan terkait beban dan juga dimensi mengingat lokasi rumah adalah pemukiman padat. Aplikasi material beam menjadi makin populer dewasa ini karena efisiensi waktu pengerjaan, diperkotaan makin sulit mendapat jasa tukang yang berkualitas. Pada aplikasi ini diperlukan suatu sistem perencanaan yang praktis dan cepat karena untuk suatu sistem kolom. Perlu pemahaman mendalam terkait definisi dimensi dari struktur yang dipakai yang harus diinput dalam aplikasi, kemudian pemahaman yang benar terkait interpretasi hasil juga sangat penting.
B. Batasan Masalah
Dimensi bangunan panjang x lebar x tinggi = 240 inchi x 240 inchi x 320 inchi atau tinggi tiap lantai 160 inchi.
Tetap dibuat sloof beton. Sloof beton akan terikat dengan beam dengan di-welding agar ikatan dinding tetap kuat.
Tapak beam akan diikat dengan pondasi menggunakan angkur.
Beban merata ada pada sepanjang sloof dan terpusat pada kolom.
Dipilih beam profil H
C. Input Model
Beam
Jumlah node 27 dengan spasi node 120 inch dan 160 inch
Jumlah frame 42
Load akan diberikan merata pada sloof sehingga software akan mengkalkulasi load yang diterima kolom
D. Output
E. Plotting
F Problem yang dihadapi dalam mengoperasikan software frame3dd :
1. Bagaimana memasukan geometri jenis rangka baja ringan (tipe C, tipe O, tipe A) yang dipakai ke dalam geometri software.
2. Mendefinisikan jenis simulasi yang dipakai misal truss, static atau dynamic.
3. Cara menganalisisnya seperti apa, kriteria apa saja dari output software yang memperlihatkan hasil analisis.