Difference between revisions of "Valve - Wildan Firdaus"
m |
|||
Line 192: | Line 192: | ||
1. Deskripsi / uraian fisik berdasarkan bagan yang ada | 1. Deskripsi / uraian fisik berdasarkan bagan yang ada | ||
+ | |||
+ | Sistem diatas adalah sistem berbentuk siklus yang digunakan untuk memanaskan fluida yang ada di dalam tangki. Fluida di dalam tangki dihisap dengan pompa dan didorong ke sebuah heater, pada heater ini temperature fluida akan mengalami kenaikan karena ada perpindahan panas dari heater ke fluida. Kemudian fluida dialirkan melewati alat ukur temperature untuk mengetahui temperature pada fluida tersebut, kondisi fluida yang masih panas ini mengalir melewati valve yang berfungsi untuk mengatur seberapa besar debit yang akan masuk ke radiator, radiator ini akan menurunkan temperature fluida dengan menggunakan perpindahan panas memanfaatkan perbedaan antara temperature fluida dengan temperature ambient, setelah itu temperature fluida diukur kembali sebelum memasuki tangki awal. Parameter-parameter pada sistem three tanks ini adalah sebagai berikut : | ||
+ | |||
+ | '''Tangki''' | ||
+ | |||
+ | • Ketinggian Tangki = 2 m | ||
+ | |||
+ | • Cross Area = 0.01 m^2 | ||
+ | |||
+ | • Level Start = 1 m | ||
+ | |||
+ | |||
+ | '''Pompa''' | ||
+ | |||
+ | • Tekanan Input = 110000 Pa | ||
+ | |||
+ | • Tekanan Output = 130000 Pa | ||
+ | |||
+ | • Rotational Speed = 1500 Rev/min | ||
+ | |||
+ | |||
+ | '''Heater''' | ||
+ | |||
+ | • Panjang pipa = 2 m | ||
+ | |||
+ | • Diameter pipa = 0.01 m | ||
+ | |||
+ | • Tekanan awal = 130000 Pa | ||
+ | |||
+ | • Temperatur awal = 80 C | ||
+ | |||
+ | |||
+ | '''Pipa''' | ||
+ | |||
+ | • Panjang pipa = length = 10 m | ||
+ | |||
+ | • Tekanan awal = 130000 Pa | ||
+ | |||
+ | • Diameter pipa = 0.1 m | ||
+ | |||
+ | |||
+ | '''Valve''' | ||
+ | |||
+ | • Pressure drop = 10000 Pa | ||
+ | |||
+ | • Mass flow rate = 0.01 kg/s | ||
+ | |||
+ | |||
+ | '''Radiator''' | ||
+ | |||
+ | • Panjang pipa = 10 m | ||
+ | |||
+ | • Diameter pipa = 00.1 m | ||
+ | |||
+ | • Tekanan awal = 130000 Pa | ||
+ | |||
+ | • Temperatur awal = 50 C | ||
+ | |||
+ | |||
+ | '''Wall''' | ||
+ | |||
+ | • Thermal Conductance = 80 W/K | ||
+ | |||
2. Prosedur analisa pemodelan | 2. Prosedur analisa pemodelan | ||
+ | |||
+ | Dalam melakukan permodelan analisa heating system di openmodelica, kita dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut: | ||
+ | |||
+ | • Membuka aplikasi openmodelica | ||
+ | |||
+ | • Membuka library openmodelica dengan memilih file heating system yang dapat ditemukan memalui cara berikut: (Modelica -> Fluid -> Example -> Heating system) | ||
+ | |||
+ | • Cek gambar permodelan yang akan di analisis pada diagram view, jika sesuai maka check kodingan dengan mengklik symbol checklist berwarna hijau. | ||
+ | |||
+ | • Jika semua variable sudah sesuai, maka lakukan simulasi dengan meng klik symbol (->) berwarna hijau dan tunggu beberapa saat untuk mengatahui hasil simulasinya. | ||
+ | |||
+ | • Untuk melihat hasil simulasi maka, klik ploting yang terdapat di pojok kanan bawah sebelah model sehingga kita dapat melihat hasil simulasi dan dapat di replesentasikan dalam bentuk grafik dengan menceklis variable yang ingin dibandingkan. | ||
+ | |||
+ | • Jika ingin mensimulasikan pada interval waktu tertentu maka, kit bisa klik symbol S yang ada pada bagian model (lokasinya bersebelahan dengan tanda (->)) lalu mengubah stop time dan start time sesuai dengan interval waktu yang kita butuhkan. | ||
+ | |||
+ | • Disini kita juga bisa mengganti parameter sesuai dengan yang kita inginkan seperti dimensi tangki, pipa, heater, pompa, radiator, valve dan burner tetapi tidak bisa dilakukan ketika didalam example. Alternatifnya adalah kita bisa mengganti parameter tersebut ketika berada didalam variable browser setelah melakukan simulasi. Setelah itu lakukan re-simulate | ||
3. Analisa dan Interpretasi Hasil Pemodelan | 3. Analisa dan Interpretasi Hasil Pemodelan | ||
+ | |||
+ | Pemodelan heating system dilakukan untuk memanaskan fluida yang ada didalam tangki dengan cara dipompa melalui sebuah heater yang sumber panas nya di supply oleh burner, fluida yang telah melewati burner tersebut akan mengalami kenaikan temperatur. Kontrol sederhana dipasangkan ke masing-masing komponen, sehingga sistem pemanas dapat diatur dengan katup, pompa mengontrol tekanan, burner mengontrol temperatur. OLeh karena itu kita dapat mengetahui temperatur pada fluida dengan berbagai macam pengaturan parameter pada sistem melalui bantuan open modelica. Tetapi saat model sudah di check dan dilakukan simulasi, aplikasi mengalami error sehingga tidak bisa mengeluarkan hasil. | ||
+ | |||
+ | |||
+ | [[File:Tugas OM 3.6.png|600px|center]] | ||
+ | |||
+ | |||
4. Catatan konsep utama hukum fisika yang diimplementasikan dalam pemodelan | 4. Catatan konsep utama hukum fisika yang diimplementasikan dalam pemodelan | ||
+ | |||
+ | Hukum fisika yang dapat diterapkan pada pemodelan tersebut adalah hukum kekekalan energi pada pompa dan hukum mengenai perpindahan panas dari heater dan radiator ke fluida. Kekekalan energi pada pompa mengubah energi mekanik pada motor diubah menjadi energi pada aliran fluida. Energi yang diterima oleh fluida akan digunakan untuk menaikkan tekanan dan mengatasi gesekan pada pipa dan fitting yang terdapat pada sistem yang dilalui. Hukum tentang perpindahan panas digunakan untuk mengetahui temperatur pada fluida setelah mengalami perpindahan panas dari heater ke fluida dan digunakan untuk menghitung seberapa besar panas yang terbuang ketika fluida melewati suatu radiator. | ||
+ | |||
5. Berikan hasil-hasil simulasi parameter untuk mendukung kesimpulan yang diperoleh | 5. Berikan hasil-hasil simulasi parameter untuk mendukung kesimpulan yang diperoleh | ||
+ | |||
+ | Karena simulasi mengalami error, maka hasil dari sistem ini tidak dapat disimpulkan | ||
+ | |||
Line 241: | Line 333: | ||
'''Pipe1''' | '''Pipe1''' | ||
− | • Panjang pipa = 2 | + | • Panjang pipa = 2 m |
− | • ketinggian port_b – ketinggian port_a = height_ab = 2 | + | • ketinggian port_b – ketinggian port_a = height_ab = 2 m |
− | • Diameter pipa = 0.1 | + | • Diameter pipa = 0.1 m |
Line 251: | Line 343: | ||
'''Pipe2''' | '''Pipe2''' | ||
− | • Panjang pipa = length = 2 | + | • Panjang pipa = length = 2 m |
− | • ketinggian port_b – ketinggian port_a = height_ab = 2 | + | • ketinggian port_b – ketinggian port_a = height_ab = 2 m |
− | • Diameter pipa = 0.1 | + | • Diameter pipa = 0.1 m |
'''Pipe3''' | '''Pipe3''' | ||
− | • Panjang pipaa = length 2 | + | • Panjang pipaa = length 2 m |
− | • ketinggian port_b – ketinggian port_a = height_ab = -1 | + | • ketinggian port_b – ketinggian port_a = height_ab = -1 m |
− | • Diameter pipa = 0.1 | + | • Diameter pipa = 0.1 m |
Line 270: | Line 362: | ||
2. Prosedur analisa pemodelan | 2. Prosedur analisa pemodelan | ||
− | Dalam melakukan permodelan analisa three-tank di | + | Dalam melakukan permodelan analisa three-tank di openmodelica, kita dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut: |
• Membuka aplikasi openmodelica | • Membuka aplikasi openmodelica |
Revision as of 21:18, 2 December 2020
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakaatuh. Selamat sore, berikut adalah page valve saya untuk mata kuliah sistem fluida.
Contents
- 1 BIODATA DIRI
- 2 Pertemuan Sistem Fluida Pertama 12 November 2020
- 3 PR 1 Pressure Drop pada Globe Valve keadaan terbuka full
- 4 Pertemuan Sistem Fluida Kedua 19 November 2020
- 5 PR 2 Mempelajari Sistem Fluida di Openmodelica
- 6 Pertemuan Sistem Fluida Ketiga 26 November 2020
- 7 PR 3 Analisa Pemodelan Sistem Fluida dengan Openmodelica
BIODATA DIRI
Nama : Wildan Firdaus
NPM : 1906435574
Fakultas/ Jurusan : Teknik/ Teknik Mesin
Kelas Sistem Fluida 03
Pertemuan Sistem Fluida Pertama 12 November 2020
Pada pertemuan pertama bapak Ahmad Indra menjelaskan tentang pressure drop yang terjadi pada valve jika dialiri suatu fluida dengan menggunakan aplikasi CFDSOF.Disini Kita diberi tugas untuk mensimulasi pressuredrop yang terjadi pada T valve pada sistem perpipaan dengan fluida udara. Valve atau yang biasa disebut katup adalah sebuah perangkat yang mengatur, mengarahkan atau mengontrol aliran dari suatu fluida dengan membuka, menutup, atau menutup sebagian dari jalan alirannya.
Tipe-tipe valve:
- butterfly valve
- check valve
- gate valve
- globe valve
- ball valve
- needle valve
- diaphragm valve
- check valve
- safety valve
- pressure reducing valve
- trap valve
Persamaan Navier-Stokes ini secara matematis menunjukkan hubungan antara konservasi momentum, massa, dan energi pada fluida.
PR 1 Pressure Drop pada Globe Valve keadaan terbuka full
PR yang diberikan oleh Pak Dai setelah pertemuan pertama adalah melakukan simulasi aliran pada jenis valve yang lain. Valve yang saya gunakan untuk simulasi ini adalah globe valve dengan diameter dalam 2 inch.
Berikut adalah geometry valve yang akan saya gunakan pada simulasi ini :
Setelah dimodelkan didalam aplikasi inventor lalu file ini export ke dalam bentuk stl. Setealah itu dimasukan ke dalam aplikasi CFDSOF lalu lalu diatur mesh geometry, fluid properties, boundary condition dan kecepatan fluida pada input valve sebesar 1m/s. Lalu dilanjutkan dengan run solver
Setelah itu akan tampil residul monitor seperti gambar berikut
Selanjutnya hasil dari aplikasi cfdsof, diinput ke aplikasi paraview. Lalu kita menentukan tekanan statik, tekanan dinamis, dan tekanan total
Setelah itu gunakan fitur integrated variable untuk mengetahui tekanan total pada input dan output dari globe valve. Pressure drop dari valve ini dapat kita hitung dengan cara mencari selisih tekanan total pada input dan output valve. pdrop = ptot input - ptot output. Berikut adalah hasilnya
Dari data diatas kita dapat mengetahui nilai pressure drop nya yaitu 9.49789 - 1.32186 = 8.17603 Pa
Pertemuan Sistem Fluida Kedua 19 November 2020
Pada pertemuan kedua pak Ahmad Indra mengajak kami semua mahasiswa kelas sistem fluida dan mahasiswa kelas cfd untuk berdiskusi tentang segitiga kecepatan yang ada di sistem fluida. Sistem fluida adalah suatu system yang terdiri dari beberapa komponen yang bertujuan untuk mengalirkan fluida dari suatu tempat ke tempat lain, contohnya adalah sistem yang teridiri dari gabungan antara tangki, pipa dan pompa.
Pada system fluida kita dapat menemukan berbagai macam hal seperti contohnya adalah segitiga kecepatan. Segitiga kecepatan adalah segitiga yang memberikan informasi tentang dasar dasar kinematika dari suatu aliran pada saat menumbuk sudu suatu mesin pada sistem fluida. Segitiga ini berfungsi untuk mengetahui besar dan arah kecepatan keliling, kecepatan mutlak dan kecepatan relatif aliran terhadap sudu pada aliran fluida, sehingga pada akhirnya kita menggunakan segitiga kecepatan untuk menghitung head dan debit sehingga kita bisa mengetahui seberapa besar daya yang dihasilkan oleh suatu mesin fluida. Didalam menganalisa suatu fluida terdapat 3 cara atau metode yang bisa digunakan yaitu :
1. Experiment. Melakukan metode secara langsung. Metode ini memerlukan banyak waktu dan biaya.
2. Teori. Digunakan untuk memverifikasi data yang diambil.Contoh data experiment.
3. Numerik gabungan antara experiment dan teoritis.
Pada pertemuan kali ini kami juga diberikan tugas oleh pak DAI, yaitu membuat system dengan menggunakan openmodelica dengan memanfaatkan fasilitas fluida pada openmodelica. Tugas memahami waktu yang dibutuhkan untuk mengalirkan fluida dari tanki 1 ke tanki 2 menggunakan openmodelica. Perbedaan ketinggian 1m.
PR 2 Mempelajari Sistem Fluida di Openmodelica
PR yang diberikan oleh Pak Dai setelah pertemuan kedua adalah mempelajari openmodelica dengan melakukan simulasi pada tangki. Pada openmodelica kita dapat merancang suatu sistem, salah satunya adalah sistem fluida. Disini saya mempelajari example dari sistem fluida yaitu sistem fluida "empty tank" disini saya mempelajari beberapa bahasa pemograman yang ada di open modelica. Pertama tama kita menginput komponen tangki dan pipa pada diagram view dengan cara mendrag tank dan pipa yang ada di library
Sehingga nanti hasilnya akan seperti ini
Setelah diagram diinput, kita dapat mengedit properties seperti luas area tangki, tinggi level, diameter pipa dan yang lainya yang ada pada tangki dan pipa sesuai dengan yang kita inginkan
Kemudian disimulasikan agar kita mendapatkan data yang diinginkan pada variable browser.
Pada simulasi pertama saya menambahkan waktu untuk mengosongkan tangki yaitu 100 detik. Ternnyata masih menghasilkan grafik seperti dibawah, yang menandakan tangki belum kosong.
Setelah itu saya menambahkan batas waktunya menjadi 300 detik. Sehingga menjadi grafik seperti ini
Dari grafik yang ditunjukan, kita dapat mengetahui jika untuk mengosongkan tangki dengan dimensi luas penampang 2 meter persegi dan tinggi 2 meter melalui pipa dengan diameter 0.1 meter adalah selama 122 detik
Link GDrive : https://drive.google.com/file/d/12DmBQSoV2aEv2fA1orgjIDXCCw9dhrqL/view?usp=sharing
Pertemuan Sistem Fluida Ketiga 26 November 2020
Pada pertemuan ketiga pak Ahmad Indra mengajak kami semua mahasiswa kelas sistem fluida untuk mempelajari tentang pemodelan sistem fluida. Permodelan adalah sebuah usaha untuk mempelajari sebuah system actual melalui sebuah system yang di simplifikasi. Hal ini diperlukan untuk memudahkan system yang kompleks dan belum tentu linear. Dan juga permodelan bisa dalam skala kecil dengan biaya yang murah, prinsip dari permodelan adalah sebuah usaha dalam membuat replica dari kondisi actual, yang nanti nya bentuk aktual dari sistem ini akan dibuat dengan menggunakan konsep keserupaan geometris yang sudah dibahas pada awal awal pertemuan kuliah sistem fluida. Permodelan bisa dibagi menjadi beberapa pendekatan yaitu :
- Menggunakan pendekatan hukum dasar fisika atau disebut law driven model
- Menggunakan artificial intelligent yang disebut data driven model yang berasal dari data – data yang dikumpulkan
Kemudian kami semua mencoba melakukan simulasi dengan tutorial dari pak Hariyotejo dengan model two tanks dan empty tanks.
Pemodelan Two Tanks
Two tanks sendiri melakukan pemodelan terkait air pada tangki 1 dengan ketinggian fluida 0.9 m yang mengalir melalui pipa horizontal ke tangki 2 yang pada awalnya sudah berisi air 0.1 m. Kemudian kedua tangki tersebut mencapai kondisi setimbang dimana jumlah fluida dikedua tangki tersebut sama pada t = 1.5 s. Berikut adalah pemodelannya dan grafiknya.
Pemodelan Empty Tanks
Yang kedua adalah simulasi terkait empty tanks. Pada pemodelan ini tangki 1 terdapat fluida dengan 1 m3 yang kemudian mengalir melalui sebuah pipa vertikal menuju tangki 2 (tangki kosong) hingga fluida pada tangki 1 habis pada t sekitar 35 s. Berikut adalah pemodelan dan grafiknya
PR 3 Analisa Pemodelan Sistem Fluida dengan Openmodelica
PR yang diberikan oleh Pak Hariyotejo setelah pertemuan ketiga adalah melakukan analisa pemodelan sistem fluida yaitu berupa heating system dan three tanks dengan menggunakan open modelica.
Dari kedua sistem tersebut isi dari analisa pemodelan nya sebagai berikut :
1. Deskripsi/uraian fisik berdasarkan bagan yang ada
2. Prosedur analisa pemodelan
3. Analisa dan Interpretasi Hasil Pemodelan
4. Catatan konsep utama hukum fisika yang diimplementasikan dalam pemodelan
5. Berikan hasil-hasil simulasi parameter untuk mendukung kesimpulan yang diperoleh
Soal Heating System
1. Deskripsi / uraian fisik berdasarkan bagan yang ada
Sistem diatas adalah sistem berbentuk siklus yang digunakan untuk memanaskan fluida yang ada di dalam tangki. Fluida di dalam tangki dihisap dengan pompa dan didorong ke sebuah heater, pada heater ini temperature fluida akan mengalami kenaikan karena ada perpindahan panas dari heater ke fluida. Kemudian fluida dialirkan melewati alat ukur temperature untuk mengetahui temperature pada fluida tersebut, kondisi fluida yang masih panas ini mengalir melewati valve yang berfungsi untuk mengatur seberapa besar debit yang akan masuk ke radiator, radiator ini akan menurunkan temperature fluida dengan menggunakan perpindahan panas memanfaatkan perbedaan antara temperature fluida dengan temperature ambient, setelah itu temperature fluida diukur kembali sebelum memasuki tangki awal. Parameter-parameter pada sistem three tanks ini adalah sebagai berikut :
Tangki
• Ketinggian Tangki = 2 m
• Cross Area = 0.01 m^2
• Level Start = 1 m
Pompa
• Tekanan Input = 110000 Pa
• Tekanan Output = 130000 Pa
• Rotational Speed = 1500 Rev/min
Heater
• Panjang pipa = 2 m
• Diameter pipa = 0.01 m
• Tekanan awal = 130000 Pa
• Temperatur awal = 80 C
Pipa
• Panjang pipa = length = 10 m
• Tekanan awal = 130000 Pa
• Diameter pipa = 0.1 m
Valve
• Pressure drop = 10000 Pa
• Mass flow rate = 0.01 kg/s
Radiator
• Panjang pipa = 10 m
• Diameter pipa = 00.1 m
• Tekanan awal = 130000 Pa
• Temperatur awal = 50 C
Wall
• Thermal Conductance = 80 W/K
2. Prosedur analisa pemodelan
Dalam melakukan permodelan analisa heating system di openmodelica, kita dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
• Membuka aplikasi openmodelica
• Membuka library openmodelica dengan memilih file heating system yang dapat ditemukan memalui cara berikut: (Modelica -> Fluid -> Example -> Heating system)
• Cek gambar permodelan yang akan di analisis pada diagram view, jika sesuai maka check kodingan dengan mengklik symbol checklist berwarna hijau.
• Jika semua variable sudah sesuai, maka lakukan simulasi dengan meng klik symbol (->) berwarna hijau dan tunggu beberapa saat untuk mengatahui hasil simulasinya.
• Untuk melihat hasil simulasi maka, klik ploting yang terdapat di pojok kanan bawah sebelah model sehingga kita dapat melihat hasil simulasi dan dapat di replesentasikan dalam bentuk grafik dengan menceklis variable yang ingin dibandingkan.
• Jika ingin mensimulasikan pada interval waktu tertentu maka, kit bisa klik symbol S yang ada pada bagian model (lokasinya bersebelahan dengan tanda (->)) lalu mengubah stop time dan start time sesuai dengan interval waktu yang kita butuhkan.
• Disini kita juga bisa mengganti parameter sesuai dengan yang kita inginkan seperti dimensi tangki, pipa, heater, pompa, radiator, valve dan burner tetapi tidak bisa dilakukan ketika didalam example. Alternatifnya adalah kita bisa mengganti parameter tersebut ketika berada didalam variable browser setelah melakukan simulasi. Setelah itu lakukan re-simulate
3. Analisa dan Interpretasi Hasil Pemodelan
Pemodelan heating system dilakukan untuk memanaskan fluida yang ada didalam tangki dengan cara dipompa melalui sebuah heater yang sumber panas nya di supply oleh burner, fluida yang telah melewati burner tersebut akan mengalami kenaikan temperatur. Kontrol sederhana dipasangkan ke masing-masing komponen, sehingga sistem pemanas dapat diatur dengan katup, pompa mengontrol tekanan, burner mengontrol temperatur. OLeh karena itu kita dapat mengetahui temperatur pada fluida dengan berbagai macam pengaturan parameter pada sistem melalui bantuan open modelica. Tetapi saat model sudah di check dan dilakukan simulasi, aplikasi mengalami error sehingga tidak bisa mengeluarkan hasil.
4. Catatan konsep utama hukum fisika yang diimplementasikan dalam pemodelan
Hukum fisika yang dapat diterapkan pada pemodelan tersebut adalah hukum kekekalan energi pada pompa dan hukum mengenai perpindahan panas dari heater dan radiator ke fluida. Kekekalan energi pada pompa mengubah energi mekanik pada motor diubah menjadi energi pada aliran fluida. Energi yang diterima oleh fluida akan digunakan untuk menaikkan tekanan dan mengatasi gesekan pada pipa dan fitting yang terdapat pada sistem yang dilalui. Hukum tentang perpindahan panas digunakan untuk mengetahui temperatur pada fluida setelah mengalami perpindahan panas dari heater ke fluida dan digunakan untuk menghitung seberapa besar panas yang terbuang ketika fluida melewati suatu radiator.
5. Berikan hasil-hasil simulasi parameter untuk mendukung kesimpulan yang diperoleh
Karena simulasi mengalami error, maka hasil dari sistem ini tidak dapat disimpulkan
Soal Three Tanks
1. Deskripsi / uraian fisik berdasarkan bagan yang ada
Sistem diatas adalah sistem yang mendemonstrasikan penggunaan 3 buah tangki yang memiliki ukuran yang sama, posisi ketinggian dan tinggi air didalam tangki yang berbeda. Sistem ini bertujuan untuk membuat level ketinggian permukaan air dari ketiga tangki sama jika ditinjau dari 1 referensi. Parameter-parameter pada sistem three tanks ini adalah sebagai berikut :
Tangki 1
• Ketinggian Tangki = 12 m
• Cross Area = 1 m^2
• Level Start = 8 m
Tangki 2
• Ketinggian Tangki = 12 m
• Cross Area = 1 m^2
• Level Start = 3 m
Tangki 3
• Tinggian Tangki = height = 12 m
• Cross Area = 1 m^2
• Level Start = 3 m
Pipe1
• Panjang pipa = 2 m
• ketinggian port_b – ketinggian port_a = height_ab = 2 m
• Diameter pipa = 0.1 m
Pipe2
• Panjang pipa = length = 2 m
• ketinggian port_b – ketinggian port_a = height_ab = 2 m
• Diameter pipa = 0.1 m
Pipe3
• Panjang pipaa = length 2 m
• ketinggian port_b – ketinggian port_a = height_ab = -1 m
• Diameter pipa = 0.1 m
2. Prosedur analisa pemodelan
Dalam melakukan permodelan analisa three-tank di openmodelica, kita dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
• Membuka aplikasi openmodelica
• Membuka library openmodelica dengan memilih file three tank yang dapat ditemukan memalui cara berikut: (Modelica -> Fluid -> Example -> Tanks -> Three Tanks)
• Cek gambar permodelan yang akan di analisis pada diagram view, jika sesuai maka check kodingan dengan mengklik symbol checklist berwarna hijau.
• Jika semua variable sudah sesuai, maka lakukan simulasi dengan meng klik symbol (->) berwarna hijau dan tunggu beberapa saat untuk mengatahui hasil simulasinya.
• Untuk melihat hasil simulasi maka, klik ploting yang terdapat di pojok kanan bawah sebelah model sehingga kita dapat melihat hasil simulasi dan dapat di replesentasikan dalam bentuk grafik dengan menceklis variable yang ingin dibandingkan.
• Jika ingin mensimulasikan pada interval waktu tertentu maka, kit bisa klik symbol S yang ada pada bagian model (lokasinya bersebelahan dengan tanda (->)) lalu mengubah stop time dan start time sesuai dengan interval waktu yang kita butuhkan.
• Disini kita juga bisa mengganti parameter sesuai dengan yang kita inginkan seperti dimensi tangki dan pipa, tetapi tidak bisa dilakukan ketika didalam example. Alternatifnya adalah kita bisa mengganti parameter tersebut ketika berada didalam variable browser setelah melakukan simulasi. Setelah itu lakukan re-simulate
3. Analisa dan Interpretasi Hasil Pemodelan
Pemodelan three tanks dilakukan dengan menggunakan 3 tangki dengan ukuran yang sama, dengan kondisi awal (t=0) yaitu posisi tangki dan level air pada tangki berbeda. Seiring berjalan nya waktu, level air dari ketiga tangki ini akan mengalami kesetimbangan (tinggi permukaan air akan sama). Level air dan volume pada tangki 1 dan tangki 2 akan menurun dan level air dan volume pada tangki 3 akan meningkat. Hal ini bisa kita buktikan melalui simulasi dengan bantuan open modelica dan ditunjukan pada grafik dibawah ini
4. Catatan konsep utama hukum fisika yang diimplementasikan dalam pemodelan
Hukum fisika yang dapat diterapkan pada pemodelan tersebut adalah persamaan continuitas dan asas bernoulli. Dimana persamaan continuitas bisa kita gunakan untuk menghitung waktu yang dibutuhkan agar ketiga tangki tersebut dalam kondisi setimbang, dan asas bernoulli digunakan untuk menentukan ketinggian permukaan air pada ketiga tangki tersebut pada kondisi tekanan, massa jenis, dan kecepatan aliran yang sama.
5. Berikan hasil-hasil simulasi parameter untuk mendukung kesimpulan yang diperoleh
Pada parameter awal yang saya gunakan menunjukan bahwa ketinggian air dari ketiga tangki ini akan sama pada waktu 132 detik
Selanjutnya saya akan merubah salah satu parameter yang ada pada sistem tersebut, yaitu mengganti level ketinggian air pada tangki 3 yang awalnya 3 meter menjadi 10 meter. Maka waktu yang diperlukan untuk mencapai keadaan setimbang lebih cepat yaitu sekitar 90 detik.