Difference between revisions of "Wildan Firdaus"
Line 100: | Line 100: | ||
[[File:Center.png|600px|thumb|center|Vektor Kecepatan Pada Center Channel Flow]] | [[File:Center.png|600px|thumb|center|Vektor Kecepatan Pada Center Channel Flow]] | ||
− | [[File: | + | [[File:Outputt.png|600px|thumb|center|Vektor Kecepatan Pada Output Channel Flow]] |
Setelah itu, yang harus dilakukan adalah menghitung bilangan reynold dan entrance length yang nantinya akan di input kedalam CFDSOF melalui fitur slice. Hal ini dilakukan untuk melakukan pembuktian benar atau tidak nya lokasi entrance length jika di analisa menggunakan software. Benar tidak nya entrance length nantinya akan diketahui lewat data kecepatan di beberapa titik. | Setelah itu, yang harus dilakukan adalah menghitung bilangan reynold dan entrance length yang nantinya akan di input kedalam CFDSOF melalui fitur slice. Hal ini dilakukan untuk melakukan pembuktian benar atau tidak nya lokasi entrance length jika di analisa menggunakan software. Benar tidak nya entrance length nantinya akan diketahui lewat data kecepatan di beberapa titik. |
Revision as of 18:53, 7 April 2020
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُ
BIODATA DIRI
Nama : Wildan Firdaus
NPM : 1906435574
Fakultas/ Jurusan : Teknik/ Teknik Mesin
Kelas Mekanika Fluida 02
Pertemuan Mekanika Fluida 1 : 31 Maret 2020
Pertemuan pertama pada hari ini dimulai dengan pemberian materi oleh Bang Muhammad Hilman Gumelar atau akrab disapa Bang Edo. Materi tersebut berisi tentang penjelasan aliran viskos di dalam pipa, pressure lost, hubungan dari jenis aliran viskos dengan pressure lost dan simulasi aliran didalam pipa menggunakan software CFDSOF.
Aliran viskos adalah aliran di mana kekentalan nya diperhitungkan. Jenis aliran viskos dalam pipa ditentukan dari bilangan Reynold nya. Bilangan reynold adalah rasio gaya inersia suatu fluida terhadap gaya viskos fluida tersebut.
Re = (ρ * v * D)/μ
dimana :
v = Kecepatan aliran
D = Diameter pipa
ρ = Massa jenis
μ = Viskositas dinamik
Nilai Re kurang dari 2100 maka aliran tersebut laminer dan jika Re nya lebih dari 4000 maka aliran tersebut turbulen.
Pada pertemuan ini bang Edo juga memberikan simulasi terkait penggunaan aplikasi CFD yang mana akan digunakan untuk mensimulasikan rangkaian aliran.Berikut hasil latihan dari penggunaan software CFDSOF
Kemudian menjelang akhir pertemuan, bang Edo memberikan tugas kepada mahasiswa berupa beberapa pertanyaan yaitu
1. Apa yang dimaksud dengan entrance region ?
2. Apa yang dimaksud dengan aliran berkembang sempurna ?
3. Bagaimana cara menghitung pressure drop ?
4. Apa pengaruh viskositas terhadap aliran ?
Jawab :
1. Entrance region adalah daerah atau bagian pada pipa yang dilalui oleh aliran hingga mencapai kondisi kecepatan aliran fluida yang seragam
2. Aliran berkembang sempurna adalah kondisi ketika profil kecepatan aliran fluida sudah seragam
3. Pressure drop untuk aliran laminer
∆p = f * 1/2 * 1/D * ρ * V^2 dimana f = 64/Re
Presssure drop untuk aliran turbulen
∆p = λ * L/D * ρ/2 * w^-2
4. Pengaruh viskositas terhadap aliran ialah jika pada aliran di suatu pipa viskositas nya di pertimbangkan maka aliran yang ada didekat dengan dinding pipa terjadi suatu gaya gesek dan menghasilkan suatu head loss
Pertemuan Mekanika Fluida 2 : 1 April 2020
Pertemuan kedua dimulai dengan pemberian materi mengenai 3 hukum dasar yang digunakan pada mekanika fluida oleh Pak DAI. Ketiga hukum tersebut yaitu :
1. Konservasi massa
dM/dt = 0
2. Konservasi energi
dE/dt = W + Q
3. Konservasi momentum
m * (dV/dt) = ∑F
Kemudian setelah itu Pak DAI membahas tentang entrance region, entrance length, fully developed flow, pressure drop ( dalam hal ini tekanan dinamik ). Berikut adalah skema nya
Setelah Pak DAI memberikan materi kami diberikan persoalan untuk dikerjakan menggunakan software CFDSOF dengan arahan dari Bang Edo
Dari data data yang diberikan di soal yaitu ukuran channel flow dan fluid properties yang diberikan, umum nya akan menghasilkan vektor kecepatan sebagai berikut :
Setelah itu, yang harus dilakukan adalah menghitung bilangan reynold dan entrance length yang nantinya akan di input kedalam CFDSOF melalui fitur slice. Hal ini dilakukan untuk melakukan pembuktian benar atau tidak nya lokasi entrance length jika di analisa menggunakan software. Benar tidak nya entrance length nantinya akan diketahui lewat data kecepatan di beberapa titik.
Hasil perhitungan nya adalah sebagai berikut :
Pada soal a bagian 1 berdasarkan data-data yang ada dengan inlet velocity adalah 0,01 m/s dengan viskositas dinamik 0,00004 kg/m.s diperoleh Reynold numbers sebesar 30 dan entrance length adalah 0,18 m. Kemudian diambil sampel beberapa titik searah sumbu x yang digunakan untuk mengetahui perubahan kecepatan yang diperoleh adalah 0,01 m, 0,18 m(entrance length), 0,5 m dan 0,9 m. Perubahan kecepatan nya dapat dilihat sebagai berikut :
Pada soal a bagian 2 berdasarkan data-data yang ada dengan inlet velocity adalah 0,01 m/s dengan viskositas dinamik 0,00001 kg/m.s diperoleh Reynold numbers sebesar 120 dan entrance length adalah 0,72 m. Kemudian diambil sampel beberapa titik searah sumbu x yang digunakan untuk mengetahui perubahan kecepatan yang diperoleh adalah 0,01 m, 0,72 m(entrance length), 0,8 m dan 0,99 m. Perubahan kecepatan nya dapat dilihat sebagai berikut :
Pada soal b bagian 1 berdasarkan data-data yang ada dengan inlet velocity adalah 0,01 m/s dengan viskositas dinamik 0,00004 kg/m.s diperoleh Reynold numbers sebesar 30 dan entrance length adalah 0,18 m. Kemudian diambil sampel beberapa titik searah sumbu x yang digunakan untuk mengetahui perubahan kecepatan yang diperoleh adalah 0,01 m, 0,18 m(entrance length), 0,5 m dan 0,9 m. Perubahan kecepatan nya dapat dilihat sebagai berikut :
Pada soal b bagian 2 berdasarkan data-data yang ada dengan inlet velocity adalah 0,04 m/s dengan viskositas dinamik 0,00004 kg/m.s diperoleh Reynold numbers sebesar 120 dan entrance length adalah 0,72 m. Kemudian diambil sampel beberapa titik searah sumbu x yang digunakan untuk mengetahui perubahan kecepatan yang diperoleh adalah 0,01 m, 0,72 m(entrance length), dan 0,9 m. Perubahan kecepatan nya dapat dilihat sebagai berikut :
Dari hasil analisa menggunakan software dapat diketahui kecepatan dititik setelah entrance length kecepatan nya tidak berubah. Hal ini menandakan aliran tersebut sudah berada dalam kondisi berkembang sempurna.