Difference between revisions of "Adinda Rahmah Shalihah"
(→Analisa korelasi skripsi dengan Komputasi Teknik) |
(→Analisa korelasi skripsi dengan Komputasi Teknik) |
||
Line 77: | Line 77: | ||
===Analisa korelasi skripsi dengan Komputasi Teknik=== | ===Analisa korelasi skripsi dengan Komputasi Teknik=== | ||
− | Pengembangan tugas akhir "pengaruh temperatur preheating cetakan permanen terhadap cacat coran pulley aluminium" dengan komputasi teknik akan terfokus pada meningkatkan yield casting dan kualitas coran. Yield casting merupakan perbandingan antara berat coran dengan berat total tuangan. Peningkatan yield casting ini dapat menurunkan biaya penggunaan material, sehingga terjadi penghematan yang dapat membuat produk coran mampu bersaing di pasaran. Analisa yang akan dilakukan adalah dengan simulasi menggunakan software khusus dalam bidang pengecoran antara lain Z-Cast, ProCast, MAGMAsoft, AutoCast dan lain sebagainya. <ref>Herbandono, Khamda. 2011. Perancangan dan Simulasi Pengecoran pada Pembuatan Casing Turbin Uap Direct Condensing 3,5 MW.</ref> | + | Pengembangan tugas akhir "pengaruh temperatur preheating cetakan permanen terhadap cacat coran pulley aluminium" dengan komputasi teknik akan terfokus pada meningkatkan yield casting dan kualitas coran. Yield casting merupakan perbandingan antara berat coran dengan berat total tuangan. Peningkatan yield casting ini dapat menurunkan biaya penggunaan material, sehingga terjadi penghematan yang dapat membuat produk coran mampu bersaing di pasaran. Analisa yang akan dilakukan adalah dengan simulasi menggunakan software khusus dalam bidang pengecoran antara lain Z-Cast, ProCast, MAGMAsoft, AutoCast dan lain sebagainya. <ref>Herbandono, Khamda. 2011. Perancangan dan Simulasi Pengecoran pada Pembuatan Casing Turbin Uap Direct Condensing 3,5 MW.</ref> <ref>Murjoko. 2012. Kajian Letak Saluran Masuk (Ingate) Terhadap Cacat Porositas, Kekerasan, dan Ukuran Butir Paduan Aluminium pada Pengecoran Menggunakan Cetakan Pasir.</ref> |
'''Presentasi Sinopsis Project Skripsi''' | '''Presentasi Sinopsis Project Skripsi''' |
Revision as of 13:23, 16 March 2020
Contents
Profil
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Adinda Rahmah Shalihah
NPM : 1906433524
Program Studi : Teknik Mesin
Peminatan : Sistem Manufaktur dan Otomasi
email : adinda.rahmah@ui.ac.id
KOMPUTASI TEKNIK
Resume Pertemuan 1 (3 Februari 2020)
Dosen pengampu mata kuliah Komputasi Teknik adalah Bapak Dr. Ir. Ahmad Indra Siswantara atau biasa dikenal dengan panggilan Bapak DAI. Beliau menyampaikan bahwasanya kita sebagai manusia harus selalu ber-muhasabah diri. Disini saya mengakui bahwa saya belum cukup memahami konsep dari Komputasi Teknik. Maka dari itu, beliau memberikan tugas pertama untuk mengetahui tujuan dari mempelajari Komputasi Teknik, antara lain:
1. Memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip dalam mempelajari Komputasi Teknik
2. Mampu menerapkan pemahaman tersebut dalam bidang ilmu Teknik Mesin.
3. Selalu introspeksi diri atas segala perbuatan, ucapan serta pikiran yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Komputasi Teknik merupakan gabungan ilmu komputer dan ilmu matematika dimana penggunaan komputer dibutuhkan untuk menganalisis dan memecahkan masalah-masalah ilmu (sains) dengan melakukan penyusunan model matematika dan teknik penyelesaian numerik. Penggunaan komputer berarti menggunakan perangkat lunak (software) untuk membuat suatu permodelan dan mengubahnya kedalam algoritma yang dapat dioperasikan.
Dalam bidang ilmu ini, kita diharuskan dapat melakukan suatu perhitungan teknik yang dapat diterapkan dalam software yang akan digunakan. Beberapa contoh perhitungan dan metode yang akan dipelajari nantinya antara lain iterasi, konvergen, regresi, kubikal, dan lain-lain.
Adapun berbagai macam bahasa pemrograman yang digunakan untuk pemodelan sistem dan komputasi antara lain C++, Fortran, Java, Dephic dan sebagainya. Sedangkan untuk tools diantaranya Maple, Matlab, MathCad, Eureka dan sebagainya. Disini lagi-lagi saya harus bermuhasabah diri, mengingat saya hanya pernah menggunakan Matlab saja. Maka dari itu saya berharap dengan mengikuti mata kuliah ini, ada ilmu yang bisa saya peroleh nantinya.
Resume Pertemuan 2 (10 Februari 2020)
Pada pertemuan kali ini, Bapak DAI kembali mengingatkan kita untuk mengenali diri sendiri. Mencari tahu pengetahuan dan kemampuan yang kita miliki yang berhubungan dengan mata kuliah Komputasi Teknik. Beliau juga memberi nasihat agar tidak mengharapkan sesuatu kepada siapapun, selain Tuhan. Disini saya menyimpulkan bahwa kita sebagai hamba Allah SWT baiknya menuntut ilmu dengan niat beribadah kepada-Nya. Menuntut ilmu adalah ibadah yang harus dilandaskan rasa ikhlas agar rasa lelah yang kita jalani selama menuntut ilmu berbuah menjadi pahala dan rahmat Allah SWT. Apabila kita telah melakukan itu semua, niscaya Allah SWT akan menjamin surga-Nya yang mulia untuk kita. [1]
Saya akui bahwa saya merasa kurang pada ilmu bidang Komputasi Teknik ini, dan saya ingin menuntut ilmu lebih dalam lagi dengan niat beribadah kepada Allah SWT. Maka dari itu saya mengikuti pelatihan yang diadakan pada hari Selasa, 11 Februari 2020 di Gedung EC 203. Seperti yang Bapak DAI katakan di kelas, bahwa pengalaman adalah guru yang paling berharga. Hal ini membuat saya ingin mempraktekkan materi yang telah saya terima agar lebih memahami materi tersebut.
Berikut adalah salah satu contoh simulasi menggunakan software CFDSOF yang dipraktekkan pada pelatihan kemarin.
Pertemuan 3 (17 Februari 2020)
Sinopsis Skripsi
Pada saat saya kuliah Sarjana, saya mengambil peminatan Teknik Manufaktur dengan skripsi saya yang berjudul "Pengaruh Temperatur Preheating Cetakan Permanen Terhadap Cacat Coran Pulley Aluminium".
Pulley memiliki kegunaan untuk mentransmisikan daya dari satu poros ke poros lainnya melalui perantara belt (sabuk). Pulley dapat dibuat melalui proses pengecoran logam dengan menggunakan cetakan permanen. Bahan dasar yang paling sering digunakan untuk membuat pulley adalah aluminium yang memiliki beberapa keunggulan yaitu kemampuan ketahanan korosi dan ketahanan aus yang baik serta memiliki kekuatan yang tinggi. Selama proses pengecoran berlangsung sangat beresiko terjadi kegagalan produk atau cacat. Cacat ini dapat diminimalisir dengan proses preheating pada cetakan sebelum dilakukan penuangan logam cair.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh temperatur preheating cetakan permanen terhadap cacat coran yang terjadi pada pulley aluminium. Dalam penelitian ini dilakukan variasi temperatur preheating cetakan yang terbuat dari baja sebesar 150°C, 250°C, 350°C, dan 450°C dengan menggunakan bahan baku berupa aluminium paduan Al-Zn, serta temperatur logam cair sebesar 700°C. Identifikasi cacat yang terjadi dilakukan sebelum dan sesudah dilakukan proses finishing.
Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa cacat yang paling banyak terjadi adalah gas defect, shrinkage, dan fin. Peningkatan temperatur preheating cetakan menyebabkan cacat yang terjadi semakin sedikit. Selain itu, dengan dilakukannya proses finishing dapat menghilangkan cacat yang terjadi.
Analisa korelasi skripsi dengan Komputasi Teknik
Pengembangan tugas akhir "pengaruh temperatur preheating cetakan permanen terhadap cacat coran pulley aluminium" dengan komputasi teknik akan terfokus pada meningkatkan yield casting dan kualitas coran. Yield casting merupakan perbandingan antara berat coran dengan berat total tuangan. Peningkatan yield casting ini dapat menurunkan biaya penggunaan material, sehingga terjadi penghematan yang dapat membuat produk coran mampu bersaing di pasaran. Analisa yang akan dilakukan adalah dengan simulasi menggunakan software khusus dalam bidang pengecoran antara lain Z-Cast, ProCast, MAGMAsoft, AutoCast dan lain sebagainya. [2] [3]
Presentasi Sinopsis Project Skripsi
Deterministik vs Stokastik
Pemodelan deterministik adalah sebuah pemodelan dimana terdapat nilai yang dapat diukur dengan derajat kepastian yang cukup tinggi. Dalam pemodelan ini semua parameter serta variabel telah diketahui atau dapat dihitung secara pasti.
Pemodelan probabilistik/stokastik adalah sebuah model yang didalamnya terdapat parameter yang tidak pasti, nilainya dapat berubah.
Tugas akhir saya adalah salah satu contoh pemodelan menggunakan deterministik. Hal ini dikarenakan semua nilai didalamnya bersifat pasti dan dapat diukur.
Computational Fluid Dynamics (CFD)
Computational Fluid Dynamics (CFD) adalah seni untuk menggantikan persamaan-persamaan integral dan diferensial parsial menjadi persamaan aljabar diskrit, yang mana untuk kemudian dapat diselesaikan untuk memperoleh solusi berupa angka-angka nilai aliran pada titik-titik diskrit ruang dan waktu [10].
Aliran fluida diatur oleh tiga hukum dasar yaitu:
(1) Hukum kekekalan massa
(2) Hukum kedua newton (gaya = massa x percepatan), atau kekekalan momentum
(3) Hukum kekekalan energi
Tiga hukum dasar fluida tersebut secara umum di ekspresikan dalam bentuk persamaan matematika, yang mana berbentuk persamaan integral atau diferensial parsial yang cenderung rumit dan sulit untuk diselesaikan secara analitis bahkan oleh komputer canggih sekalipun. Faktanya, algoritma komputer hanya dapat menyelesaikan persamaan-persamaan aljabar seperti pertambahan dan pengurangan. Dari masalah tersebutlah muncul ide untuk menguraikan persamaan-persamaan integral dan diferensial parsial tersebut menjadi persamaan-persamaan disktrit yang bisa diselesaikan oleh komputer. Ide inilah yang nantinya diketahui sebagai ilmu Computational Fluid Dynamics (CFD).
Tahapan-tahapan Simulasi dengan CFD
Secara umum ada tiga tahapan yang harus dilalui dalam simulasi CFD:
Pre-processing. Pada tahap ini dibangun model geometri dengan paket CAD (Computer Aided Design), dibangun mesh atau grid yang sesuai, dan diterapkan kondisi batas serta sifat-sifat fluida serta solidnya.
Solving. Ini adalah tahap inti dari CFD, pada tahap ini, solusi dihitung berdasarkan kondisi-kondisi yang diterapkan pada tahap pre-processing.
Post-processing. Tahapan terakhir dalam CFD. Pada tahapan ini, dilakukan interpretasi dari data hasil simulasi yang dapat berupa visualisasi kontur, vektor, kurva, histogram, dan lain sebagainya.
Istilah-Istilah dalam Komputasi Teknik
Algoritma
a. Definisi?
Algoritma adalah suatu urutan langkah-langkah sistematis yang dilakukan untuk memecahkan/menyelesaikann suatu masalah.
b. Kapan dilakukan?
Algoritma dirancang sebelum dilakukan suatu proses komputasi kemudian diterapkan pada proses komputasi.
c. Bagaimana melaksanakan?
Algoritma dibuat dengan merancang apa saja yang akan dilakukan dalam suatu proses komputasi. Unsur yang biasanya terdapat didalam algoritma adalah:
1. Input
2. Proses
3. Output
4. Instruksi yang jelas dan tidak ambigu
5. Tujuan akhir yang ingin dicapai
d. Mengapa perlu?
Algoritma dibutuhkan agar proses berjalan dengan sistematis dan menghasilkan output yang jelas
Anova
a. Definisi?
Anova (Analysis of variance) adalah sebuah analisis statistik yang menguji perbedaan rerata antar grup/kelompok/jenis perlakukan. Prinsip uji Anova adalah kita membandingkan variansi tiga kelompok sampel atau lebih. Lebih dari sekedar membandingkan nilai mean (rata-rata), uji anova juga mempertimbangkan keragaman data yang dimanifestasikan dalam nilai varians. Anova dibagikan menjadi 2, yakni anova satu arah dan anova dua arah (dijelaskan pada bagian b).
b. Kapan dilakukan?
Uji anova banyak digunakan dalam penelitian eksperimen. Sebagai contoh, seorang peneliti ingin meneliti pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kaktus. Dengan demikian, kasus 1: kaktus diletakkan di luar rumah, kasus 2: kaktus diletakkan di dalam rumah dekat dengan lampu, dan kasus 3: kaktus diletakkan di bawah tempat tidur. Kemudian dibandingkan hasil ketiga kasus tersebut.
Dikatakan anova satu arah, karena pusat perhatian kita hanya satu, dalam hal ini efek cahaya. Tetapi jika pusat perhatian kita selain efek cahaya, yakni perlakuan lain seperti kadar air, jenis tanah, dll, maka digunakan anova dua arah.
c. Bagaimana melaksanakan?
Pertama kita membuat hipotesa, H0 = setiap kelompok nantinya memiliki hasil yang sama dan H1 = tidak ada kelompok yang memiliki hasil yang sama. Lalu asumsi-asumsi yang ditetapkan diawal dimasukkan kedalam table disebut table anova, yaknik degree of freedom, sum square, mean square, dll yang akan menghasilkan F hitung dan F table. Jika F hitung > F table, maka disimpulkan bahwa H1 benar, yaknik setiap kelompok memili hasil yang berbeda.
d. Mengapa perlu?
Pada dasarnya, anova adalah prosedur uji statistic yang mirip dengan t test. Namun kelebihan dari Anova adalah dapat menguji perbedaan lebih dari dua kelompok. Berbeda dengan independent sample t test yang hanya bisa menguji perbedaan rerata dari dua kelompok saja.
Aritmatika Biner
a. Definisi?
Sistem bilangan biner adalah salah satu dari 4 sistem bilangan yang digunakan komputer. Sistem bilangan biner merupakan bilangan yang menggunakan basis 2 serta 2 macam simbol bilangan 0 dan 1. Contoh dari bilangan biner seperti 1110.
b. Kapan dilakukan?
Aritmatika biner bisa digunakan kapan saja untuk input bahsa mesin, biner bisa di konversikan ke hexadesimal, oktal, dll. Bilangan biner juga di gunakan untuk menysun suatu file yang terdapat dalam komputer. Sebagai contoh, misalkan ada file sebesar 1mb . apabila 1 byte = 8 bit (bilangan biner). berarti semua file tersusun secara beratus ratus bit hingga menjadi sebuah file.
c. Bagaimana melaksanakan?
Ketika kita berkomunikasi melalui Internet, data yang diterima akan ditransmisikan dalam bentuk bit-bit biner, sehingga data yang ditransmisikan tersebut dapat diterima dengan benar oleh mesin/komputer.
d. Mengapa perlu?
Aritmatika bilangan biner dilakukan agar komputer bisa saling berkomunkasi antar komponen/jaringan dengan yang lain , karena komputer hanya bisa mengerti bahasa mesin. Aritmatika bilangan biner dalam dunia komputasi dan digital inilah yang menyebabkan terjadinya komunikasi pada jaringan Intenet. Paket atau data yang hendak dikirim akan di konversikan terlebih dahulu kedalam bilangan biner, karena sistem pada komputer hanya mampu membaca angka 1 (input) dan 0 (output).
Automasi
a. Definisi?
kata automasi berasal dari Bahasa Yunani, “Automotos” yang membawa maksud bergerak sendiri (self-moving) dan Bahasa Latin “ Ion” yang memberi maksud tetap (a state ). Automasi : Sebuah teknologi yang menggunakan mesin, elektronik dan sistem komputer untuk mengoperasikan dan mengendalikan proses produksi
b. Kapan dilakukan?
Automasi dilakukan saat kebutuhan akan kecepatan dan presisi meningkat
c. Bagaimana melaksanakan?
Automasi dilakukan dengan berbagai cara termasuk penggunaan peranti mekanikal, hidraulik, pneumatik, elektrik, elektronik dan komputer, yang biasanya digabungkan
d. Mengapa perlu?
agar proses hasil lebih cepat, lebih baik secara kuantitas dan/atau kualitas dibandingkan dengan penggunaan tenaga kerja manusia
Pertemuan 4 (24 Februari 2020)
Presentasi Pemodelan Matematis Project Skripsi
Kuis
Pada kesempatan kali ini Pak DAI mengadakan kuis mengenai pemahaman kita tentang komputasi teknik. Berikut adalah soal dan jawaban yang telah saya tulis.
Extended Abstract Project Skripsi
Judul Tugas Akhir : Pengaruh Temperatur Cetakan Permanen Terhadap Cacat Coran Pulley Aluminium
Pulley memiliki kegunaan untuk mentransmisikan daya dari satu poros ke poros lainnya melalui perantara belt (sabuk). Pulley dapat dibuat melalui proses pengecoran logam dengan menggunakan cetakan permanen. Bahan dasar yang paling sering digunakan untuk membuat pulley adalah aluminium yang memiliki beberapa keunggulan yaitu kemampuan ketahanan korosi dan ketahanan aus yang baik serta memiliki kekuatan yang tinggi. Selama proses pengecoran berlangsung sangat beresiko terjadi kegagalan produk atau cacat. Cacat ini dapat diminimalisir dengan proses preheating pada cetakan sebelum dilakukan penuangan logam cair.
Tujuan dari penelitian awal ini adalah untuk mengetahui temperatur terbaik dalam memanaskan cetakan coran guna mendapatkan kualitas produk coran yang baik. Oleh karena itu dibutuhkan tahap desain dan simulasi produk sebelum dilakukan penelitian. Simulasi pengecoran mampu memberikan gambaran mengenai proses pengecoran yang merupakan gabungan dari proses pembekuan, perpindahan panas dan aliran fluida. Coran yang berkualitas dan bebas cacat (soundness casting) dapat dicapai dengan pengaturan ketiga parameter tersebut. Melalui penerapan simulasi pengecoran dapat dihasilkan desain pengecoran yang efektif dan dapat mengidentifikasi lokasi cacat pada geometri coran, selain itu juga dapat mencapai efisiensi dari segi biaya dan waktu.
Nantinya, simulasi yang dilakukan akan memberikan gambaran dan diharapkan mampu membuktikan apakah desain yang digunakan sebelumnya telah optimal dan mampu menghasilkan produk berkualitas.
Finite Method
Finite Element Method
Metode Elemen Hingga, atau yang lebih dikenal dengan Finite element method, merupakan suatu cara untuk menyelesaikan permasalahan engineering dengan cara membagi obyek analisa menjadi bagian-bagian kecil yang terhingga. Bagian-bagian kecil ini kemudian dianalisa dan hasilnya digabungkan kembali untuk mendapatkan penyelesaian untuk keseluruhan daerah.
Metode ini digunakan pada permasalahan engineering dimana exact solution/analytical solution tidak dapat menyelsaikannya. Inti dari FEM adalah membagi suatu benda yang akan dianalisa, menjadi beberapa bagian dengan jumlah hingga (finite). Bagian-bagian ini disebut elemen yang tiap elemen satu dengan elemen lainnya dihubungkan dengan nodal (node). Kemudian dibangun persamaan matematika yang menjadi reprensentasi benda tersebut. Proses pembagian benda menjadi beberapa bagian disebut meshing.
Finite Difference Method
Finite Difference Method (metode beda hingga) adalah pendekatan yang dilakukan untuk mendiskritisasi persamaan differensial parsial. Pengguna akan mempertimbangkan titik dalam ruang dimana pengguna mengambil representasi kontinum dari persamaan dan menggantinya dengan seperangkat persamaan diskrit, yang disebut persamaan finite-difference. Finite-difference method biasanya didefinisikan pada kisi-kisi biasa dan fakta ini dapat digunakan untuk metode solusi yang sangat efisien. Oleh karena itu, metode ini biasanya tidak digunakan untuk geometri CAD tidak teratur, tetapi lebih sering untuk model persegi panjang atau berbentuk blok.
Ada hubungan antara FDM dan FEM, yaitu formula tertentu dari FEM yang didefinisikan pada grid biasa identik dengan FDM hingga pada grid yang sama. Regular grid sering digunakan dalam simulasi meteorologi, seismologi dan astrofisika.
Finite Volume Method
Finite Volume Method (metode volume hingga) mirip dengan FEM dalam model CAD, pertama-tama dibagi menjadi elemen yang sangat kecil tetapi terbatas untuk geometris sederhana. Terlepas dari ini, FVM sangat berbeda dari FEM, mulai dari konsep elemen yang disebut dengan cells.
FVM didasarkan pada fakta bahwa banyak hukum fisika adalah hukum konservasi dimana yang masuk ke satu cell di satu sisi perlu meninggalkan cell yang sama di sisi lain. Secara historis, metode ini telah berhasil memecahkan masalah aliran fluida.
Perbedaan utama
Setiap metode sangat mirip karena mewakili metode numerik sistematis untuk menyelesaikan persamaan differensial parsial. Satu perbedaan penting adalah kemudahan implementasi. Pendapat umum mengatakan bahwa FDM adalah yang paling mudah diterapkan dan FEM yang paling sulit. Salah satu alasannya adalah FEM membutuhkan rumus matematis yang cukup canggih untuk formulanya.
Pertemuan 5 (2 Maret 2020)
Optimasi Kebutuhan Energi Manusia
Kebutuhan kalori
Kalori merupakan salah satu nutrisi yang terkandung dalam makanan. Agar badan tetap sehat, diperlukan kalori dengan jumlah sesuai dengan yang dianjurkan. Bila jumlah kalori yang diperlukan tidak terpenuhi atau bahkan berlebihan, maka kesehatan yang optiml tidak dapat dicapai. Untuk itulah perlu diketahui besarnya kalori yang dibutuhkan agar kesehatan yang optimal dapat tercapai.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan kalori
Kebutuhan akan energi pada tubuh manusia, dengan asumsi keadaan lingkungan dalam keadaan normal (suhu, tekanan udara, kelembaban) dan tubuh dalam kondisi sehat, dipengaruhi oleh sebagai berikut :
a. Usia
Semakin bertambahnya usia, kebutuhan kalori seseorang relatif lebih rendah untuk tiap kilogram berat badannya. Anak-anak dan remaja yang sedang dalam proses pertumbuhan membutuhkan kalori relatif lebih besar dibandingkan dengan kebutuhan kalori pada orang yang sudah tua. Orang yang masih muda mampu melakukan pekerjaan-pekerjaan berat serta mampu bergerak lincah, semua ini karena didorong oleh intensitas kerja organ-organ di dalam tubuhnya yang masih besar dan cepat. Lain halnya dengan orang yang telah berusia 50 tahun ke atas dimana kerja organ-organ dalam tubuhnya telah mengalami pengenduran/penurunan sehingga pekerjaan yang berat tidak sanggup lagi untuk dikerjakannya.
b. Ukuran tubuh
Kebutuhan kalori terutama energi pada seseorang dengan ukuran tubuh yang besar pasti akan berbeda dengan kebutuhan energi pada sesorang yang bertubuh kecil, meskipun jenis kelamin, kegiatan, dan usianya sama. Seseorang yang bertubuh besar mempunyai bidang permukaan tubuh dan jaringan aktif yang lebih besar daripada seseorang yang bertubuh kecil sehingga metabolisme basal/basal metabolic rate (BMR) nya akan lebih besar daripada orang yang bertubuh kecil.
c. Jenis kelamin
Laki-laki lebih banyak membutuhkan kalori daripada perempuan karena laki-laki lebih banyak mempunyai otot dan lebih aktif melakukan pekerjaan sehingga mengeluarkan kalori lebih banyak. Biasanya energi minimal yang diperlukan perempuan 10% lebih rendah dari kebutuhan energi minimal yang diperlukan seorang laki-laki.
d. Jenis pekerjaan
Berat ringannya beban kerja seseorang ditentukan oleh lamanya waktu melakukan pekerjaan dan jenis pekerjaan itu sendiri. Semakin berat beban kerja, seharusnya waktu yang dihabiskan untuk bekerja semakin pendek agar terhindar dari kelelahan dan gangguan fisiologis yang berarti atau sebaliknya.
Menentukan kebutuhan kalori
Kebutuhan kalori dihitung dengan menentukan basal metabolic rate dan aktivitas fisik.
a. Basal metabolic rate (BMR)
Basal metabolic rate adalah kebutuhan energi minimal yang diperlukan oleh tubuh untuk mempertahankan fungsi alat pernapasan, sirkulasi darah, temperatur tubuh, kegiatan kelenjar, serta fungsi begetatif lain.
Cara untuk menghitung BMR berdasarkan rumus Harris Benedict sebagai berikut :
BMR Laki-laki = 66,42 + (13,75 BB) + (5 TB) – (6,78 U)
BMR Perempuan = 655,1 + (9,65 BB) + (1,85 TB) – (4,68 U)
Keterangan :
BMR : Basal Metabolic Rate
BB : Berat Badan (kg)
TB : Tinggi Badan (cm)
U : Usia (dalam tahun)
b. Aktivitas fisik
Ketika penentuan besaran kebutuhan kalori, penting untuk mengerti mengenai besaran kegiatan fisik yang dilakukan setiap individu. Aktivitas fisik dikelompokkan menurut berat ringannya aktivitas, yakni ringan, sedang, dan berat.
Total Kalori = Faktor aktivitas fisik x BMR
Nilai untuk faktor aktivitas ditunjukkan pada tabel dibawah
Contoh Kegiatan Sehari-hari
Berikut adalah contoh dari hasil perhitungan kebutuhan kalori secara garis besar dalam kegiatan saya sehari-hari
Pertemuan 6 (9 Maret 2020)
Pada pertemuan kali ini, mahasiswa diberikan waktu untuk bermuhasabah diri mengenai pengetahuan tentang komputasi teknik dari awal pertemuan hingga saat ini.
Pak DAI menegaskan, betapa manisnya apabila kita memiliki ilmu yang bermanfaat dan bisa digunakan untuk kepentingan umat manusia. Dengan ilmu yang bermanfaat, iman kepada Allah SWT akan bertambah pula. Hal ini selaras dengan apa yang dikatakan oleh Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bersabda,
Artinya: "Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim." (HR. Ibnu Majah no. 224, dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami'ish Shaghiir no. 3913)
Rule of Thumb :
1. Initial Thinking
Pak DAI memberikan penjelasan dalam memahami suatu masalah. Tahapan awal dalam memahami suatu permasalahan adalah dengan analisis. Analisis awal (initial thinking) biasanya mengandung 50% dari solusi yang akan dihasilkan. Hasil analisis berupa sebuah prosedur, sebuah solusi, sebuah langkah-langkah, bukan hanya terdiri dari angka-angka saja. Apabila sudah didapatkan solusi dari hasil analisis masalah tadi, kita tinggal menjalankan solusi yang telah dibuat.
2. Model matematis
Kita sebagai analisis, harus mengetahui permasalahan yang terjadi dengan menggunakan suatu model matematis. Model matematis memiliki keterbatasannya, kita harus tau apa yang bisa dan tidak bisa dihitung yang mana memerlukan asumsi. Model matematis mengandung asumsi-asumsi.
3. Simulasi
Siagian (1987) : simulasi adalah metodologi untuk melaksanakan percobaan dengan memakai model dari satu sistem nyata.
Hasan (2002) : simulasi adalah suatu model dalam mengambil suatu keputusan dengan mencontoh atau berupa gambaran sebenarnya dari suatu sistem kehidupan dunia nyata tanpa dengan harus mengalaminya pada keadaan sebagai adanya dalam kehidupan nyata.
Schroeder (1997) : simulasi adalah suatu teknik yang dapat dipakai untuk memformulasikan dan memecahkan model-model dari golongan yang luas.
Simulasi merupakan alat yang tepat untuk digunakan terutama jika diharuskan untuk melakukan eksperimen dalam rangka mencari hasil terbaik dari komponen-komponen sistem. Hal ini dikarenakan biaya yang dikeluarkan cukup banyak dan memerlukan waktu yang lama apabila eksperimen dilakukan secara nyata. Dengan melakukan studi simulasi maka dalam waktu singkat dapat ditentukan keputusan yang tepat serta dengan biaya yang tidak terlalu besar karena semuanya cukup dilakukan dengan komputer.
Pendekatan simulasi diawali dengan pembangunan model sistem nyata. Model tersebut harus dapat menunjukkan bagaimana komponen dalam sistem saling berinteraksi sehingga benar-benar menggambarkan perilaku sistem.
Setelah model dibuat maka model tersebut ditransformasikan ke dalam program komputer sehingga memungkinkan untuk disimulasikan. Penggunaan simulasi dilakukan dengan software setelah menentukan pemodelan matematis yang digunakan.
4. Verifikasi
Pengertian verifikasi adalah konfirmasi, melalui penyediaan bukti objektif, bahwa persyaratan yang ditentukan telah dipenuhi.
Verifikasi dilakukan terhadap suatu metode baku sebelum diterapkan di laboratorium. Verifikasi sebuah metode bermaksud untuk membuktikan bahwa laboratorium yang bersangkutan mampu melakukan pengujian dengan metode tersebut dengan hasil yang valid. Disamping itu verifikasi juga bertujuan untuk membuktikan bahwa laboratorium memiliki data kinerja. Hal ini dikarenakan laboratorium yang berbeda memiliki kondisi dan kompetensi personil serta kemampuan peralatan yang berbeda, sehingga kinerja antara satu laboratorium dengan laboratorium lainnya tidaklah sama.
Di dalam verifikasi metode, kinerja yang akan diuji adalah keselektifan, seperti uji akurasi (ketepatan) dan presisi (kecermatan). Dua hal ini merupakan hal yang paling minimal harus dilakukan dalam verifikasi sebuah metode. Suatu metode yang presisi (cermat) belum menjadi jaminan bahwa metode tersebut dikatakan tepat (akurat). Begitu juga sebaliknya, suatu metode yang tepat (akurat) belum tentu presisi.
5. Validasi
Validasi atau validitas adalah konfirmasi melalui pengujian dan penyediaan bukti objektif bahwa persyaratan tertentu untuk suatu maksud khusus dipenuhi.
Validasi digunakan untuk metode tidak baku, metode yang dikembangkan sendiri oleh laboratorium, atau metode baku yang dimodifikasi. Validasi dilakukan untuk memastikan bahwa metode pengujian maupun kalibrasi tersebut sesuai untuk penggunaan yang dimaksudkan, dan mampu menghasilkan data yang valid. Dalam melakukan validasi metode, parameter yang harus diuji meliputi: presisi, akurasi, batas deteksi (LoD), batas kuantitasi (LoQ), selektivitas, linieritas, repitabilitas, reproduksibilitas, ketahanan (robustness), sensivitas silang (cross-sensitivity), dsb.
Referensi
[1] Al-munajjid, Muhammad Shalih. 2016. Muhasabah Diri Yuk!. Turos Pustaka.
[2] Herbandono, Khamda. 2011. Perancangan dan Simulasi Pengecoran pada Pembuatan Casing Turbin Uap Direct Condensing 3,5 MW. Depok: Universitas Indonesia
[3] Murjoko. 2012. Kajian Letak Saluran Masuk (Ingate) Terhadap Cacat Porositas, Kekerasan, dan Ukuran Butir Paduan Aluminium pada Pengecoran Menggunakan Cetakan Pasir. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
[4] Sebelas Maret University. Pengertian Komputasi. Tersedia pada: [1]. [Diakses: 5-Februari-2020].
[5] Suparno, Supriyanto. 2008. Komputasi untuk Sains dan Teknik Edisi III. Tersedia pada: [2]. [Diakses: 6-Februari-2020].
[6] Taufiq, Husen and Purwanto, Mufid Djoko. 2012. Validasi Perangkat Lunak Simulasi Aliran dan Pembekuan pada Proses Pengecoran dengan Material Besi Cor FC100. Bandung: Balai Besar Logam dan Mesin.
[7] Wikipedia. 2019. Komputasi. Tersedia pada: [3]. [Diakses: 6-Februari-2020].
[8] Novita, Irma. 2015. Pengembangan Aplikasi Untuk Mengetahui Kebutuhan Jumlah Kalori.
[9] Septyaningrum, Hani. 2011. Studi Intake Energi (Kalori) Kerja di PT United Tractors Tbk.
[10] Anderson, J.D. Jr. 1995. Computational Fluid Dynamics: The basics with applications. McGraw-Hill International editions. ISBN 0-07-113210-4.- ↑ Al-munajjid, Muhammad Shalih. 2016. Muhasabah Diri Yuk!.
- ↑ Herbandono, Khamda. 2011. Perancangan dan Simulasi Pengecoran pada Pembuatan Casing Turbin Uap Direct Condensing 3,5 MW.
- ↑ Murjoko. 2012. Kajian Letak Saluran Masuk (Ingate) Terhadap Cacat Porositas, Kekerasan, dan Ukuran Butir Paduan Aluminium pada Pengecoran Menggunakan Cetakan Pasir.