Difference between revisions of "Resume 2 Afi"
(→Pemodelan (Modeling)) |
|||
(One intermediate revision by the same user not shown) | |||
Line 49: | Line 49: | ||
− | + | [[File:KOM8.jpg]] | |
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
Line 75: | Line 71: | ||
dimana, nilai minus (-) dianggap dosa manusia, plus berpangkat merupakan kebaikan manusia, namun jika dikalikan bilangan infinite 1/0 maka hasilnya akan tetap infinite. Itu yang dimaksud tidak akan berpengaruh sama Tuhan (A). | dimana, nilai minus (-) dianggap dosa manusia, plus berpangkat merupakan kebaikan manusia, namun jika dikalikan bilangan infinite 1/0 maka hasilnya akan tetap infinite. Itu yang dimaksud tidak akan berpengaruh sama Tuhan (A). | ||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | [[File:KOM7.jpg]] |
Latest revision as of 01:46, 17 February 2019
RESUME KOMPUTASI TEKNIK
11 Februari 2019
08.00 – 10.00 WIB
Ditulis oleh :
Nama : Hafizha Mulyasih
NPM : 1806268780
Teknik Mesin Universitas Indonesia
Pemodelan (Modeling)
Dosen : Dr. Ahmad Indra (DAI)
Dalam ilmu komputasi teknik akan dipergunakan untuk membuat sebuah pemodelan. Pemodelan dibuat untuk menggambarkan secara visual dengan menggunakan metode numerik. Matakuliah komputasi Teknik ini, kita bukan hanya mengandalkan software yang bekerja, tetapi kita juga memahami bagaimana software tersebut dapat beroperasi dan kita sebagai brainware harus paham pengaplikasian matematisnya. Karena dalam menuntut ilmu rumus-rumus itu sebaiknya dipahami bukan hanya di hafal. Untuk itulah belajar komputasi syaratnya adalah orang yang berakal. Orang berakal adalah orang yang memikirkan Tuhan-nya dan segala penciptaan-Nya seraya berkata : “Yaa Tuhan, sungguh segala ciptaan-Mu tak ada satupun yang sia-sia”. Namun bisa jadi kita akan sesat dalam perumusan komputasi karena kita terlalu bergantung pada software itu yang disebut takhlid. Komputasi ini bisa dipergunakan untuk permodelan berwujud maupun tidak. Contoh salahsatunya adalah Gaya (force) yakni merupakan tarikan atau dorongan. Gaya-gayaan yang dilakukan manusia pun juga merupakan sebuah upaya untuk menarik perhatian. Namun secara general dalam pengertiannya gaya hal yang bekerja pada sebuah materi/benda. Contoh gaya tarik, bisa jadi berupa physical, namun gaya gravitasi kita hanya mampu merasakan dan termasuk bersifat non-physical, jadi mekanikal bisa jadi non-physical. Ada 3 jenis pembagian berdasarkan physical yang mampu menggunakan otaknya untuk membuat permodelan:
1. No-persepsi
Yang tidak mampu berpikir awal menggunakan sudut pandangnya untuk beraksi terhadap sesuatu adalah segala sesuatu yang tidak mempunyai otak, dalam hal ini yang tidak memiliki persepsi adalah benda mati seperti; kursi, bangku dan lain sebagainya.
2. Persepsi
Hipotesa awal, atau persepsi ini adalah merupakan respon awal yang hanya dapat dilakukan oleh makhluk hidup yang mana mereka akan merespon sesuatu yang mana mereka merasakan harus melakuka tindakan. Contoh yang mampu menggunakan persepsi adalah hewan, manusia dan tumbuhan. Dan ciri-ciri perbadaan satu lagi adalah memiliki sense. Karena sense berlaku pada yang punya otak. Sehingga otak menerima implus kemudian menerjemahkan untuk melakukan tindakan. Seperti hewan jika didekati maka akan merespon kabur. Namun berpikir kah hewan? Tidak. Karena mereka tidak berusaha memahami. Untuk dapat memahami itu adalah berusaha menggunakan rasa kemudian diteruskan ke otak baru diakalkan.
3. Akal
Akal ini tak semua manusia berotak yang mampu menggunakannya dengan baik, yang dikatakan berakal hanya manusia yang beragama. Maka orang yang beragaama logikanya tidak akan korupsi, karena dia memahami bahwa uang yang diambil pasti karna ingin kaya dan terus memikirkan uang tanpa batas, sehingga tidak memahami makna infinite yang hanya milik Tuhan. Sehingga diharapkan pelajar dengan pengetahuan dan keterampilan berpikir metode numerik dapat membuat pemodelan. Pemodelan diharapkan hasilnya dapat mendekati kondisi riil dan merupakan sebuah simplifikasi (penyederhanaan) dari keadaan suatu sistem yang rumit. Misal buat model jembatan skala kecil, maka harus mempertimbangkan kecepatan angin dan lain-lain dengan menganalisis beban aerodinamik. Namun karena model adalah representasi dari penyederhanaan, maka tidak mungkin kita benar-benar menguji dengan cara konyol seperti panggil pawang angin untuk mendatangkan angin topan agar mengetahui kekuatan dari model tersebut, yang kita buat adalah simplifikasi misal menggunakan terowongan angin. Kita berakal memikirkan dengan batas-batas dunia sehingga terikat dari pikiran-pikiran yang melampaui batas. Untuk itu dalam pemodelan dibutuhkan tahapan diantaranya:
• Masalah (problem)
Permasalahan yang paling besar adalah jika kita tidak tahu apa yang kita tidak tahu. Tidak mengetahui masalah anda dan tidak tahu bahwa anda salah, sehingga berpegang teguh pada kesalahan tersebut. Begitupun dalam komputasi teknik melakukan permodelan. Hal tersebut bisa 60% menghabiskan waktu dari pengerjaan pemodelan dalam mengidentifikasi masalah. Komputasi teknik diaplikasikan untuk melihat permasalahan yang eksisting dan yang predicting, sehingga dapat menjadi rekomendasi dalam hal perancangan. Alangkah baiknya, Komputasi teknik ini bisa digunakan untuk mengembangkan ilmu juga untuk mengamalkan ilmu (disarankan setidaknya pernah membagikan ilmu yang dimiliki kepada orang lain).
• Pemikiran awal (analisis awal)
Semakin sederhana model itu maka akan semakin baik. Karna tujuan model itu untuk mempermudah kita mempelajari behaviornya. Kalau model itu rumit dan buat kita bingung hanya untuk terlihat keren pas presentasi maka itu model gaya-gayaan. Untuk memahami konsep kita harus memahami teori. Karena yang melakukan konputasi ini bukan operator tapi adalah engineer yang memiliki kemampuan analitik. Jadi jika diskusi ditanya ini hasil validkah? Jawabannya harus: “valid, karena berdasarkan alasan yang logis….” Jangan bilang bagus karena softwarenya yang dipakai sudah terbaik atau karna banyak digunakan orang. Sehingga kita pun harus punya persepsi. Komputasi harus punya dasar yang baik terkait mekanika. Seperti paham displacement, regangan, tegangan, contoh beban pada gambar rumah. Katakanlah pondasi rumah panggung, zaman dulu tidak menggunakan perhitungan pokoknya yang terpikir hanya kasih batu yang besar saja. Seperti pada gambar dibawah ini:
Maka akan timbul 2 pernyanyaan:
1. Bagaimana geometrinya?
2. Materialnya?
Sehingga pemikiran awal tersebut penting untuk mempertimbangkan apakah kokoh, kuat, tahan lama dan ekonomis dalam desain tersebut. Sedangkan komputasi ini juga digunakan sebagai pertimbangan dalam hal desain. Analisa terkait kokoh yang terintegrasi contoh stuctural intergrity yaitu merupakan tugas yang dilakukan anak teknik untuk mengupayakan agar desain yang dihasilkan kuat dan tidak mudah hancur/rusak. Itu sebabnya analisis awal sangat penting. Analisis awal dapat dikatakan hipotesis, Menurut pak DAI semua dapat dikatakan hepotesis kecuali Al-Quran. Tesis adalah sesuatu yang diakui kebenarannya. Kitab suci adalah The Truly Thesis.
• (ada beberapa tahap yang belum dibahas)….. kemudian sampai pada,
Hasil Perhitungan:
Hasil perhitungan komputasi ini perlu dipikirkan dengan baik, jika sudah oke dan tervalidasi maka dapat membuat permodelan, namun jika belum maka kita harus mengulang tahapan sebelumnya sampai benar-benar dapat mengpresentasikan pemodelan yang tepat. Dan sebaiknya kita sudah mulai berpikir bahwa: “yang lulus komputasi untuk diri saya sendiri bukan untuk Tuhan, karena Tuhan infinite jadi apa yang kita lakukan sudah tidak berpengaruh terhadap Tuhan. Contoh:
A = -937637373 + 10^1000 x 1/0
dimana, nilai minus (-) dianggap dosa manusia, plus berpangkat merupakan kebaikan manusia, namun jika dikalikan bilangan infinite 1/0 maka hasilnya akan tetap infinite. Itu yang dimaksud tidak akan berpengaruh sama Tuhan (A).