http://air.eng.ui.ac.id/api.php?action=feedcontributions&user=Yophie.dikaimana&feedformat=atomccitonlinewiki - User contributions [en]2024-03-28T10:07:35ZUser contributionsMediaWiki 1.30.0http://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Yophie.dikaimana&diff=36285Yophie.dikaimana2020-06-10T13:49:18Z<p>Yophie.dikaimana: </p>
<hr />
<div>'''Biodata'''<br />
<br />
----<br />
<br />
Nama : Yophie Dikaimana<br />
<br />
NPM : 1906433764<br />
<br />
Program studi : S2 Teknik Mesin<br />
<br />
Peminatan : Konversi Energi<br />
<br />
<br />
[[File:Pic_yopi2.JPG]]<br />
<br />
<br />
'''Komputasi Teknik.'''<br />
<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Pertama (3 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Ruangan : Lab PusKom 201<br />
<br />
Pengajar : Dr. Ahmad Indra Siswantara (Pak DAI)<br />
<br />
Bismillahirrohmanirrohim.<br />
<br />
Assalamu'alaikum.Wr.Wb.<br />
<br />
Komputasi Teknik adalah disiplin yang relatif baru yang berkaitan dengan pengembangan dan penerapan model komputasi dan simulasi, sering digabungkan dengan komputasi kinerja tinggi, untuk memecahkan masalah fisik kompleks yang timbul dalam analisis dan desain teknik juga sebagai fenomena alam. Komputasi menyelesaikan masalah dengan cara memasukkan input, lalu memproses, kemudian menghasilkan output sesuai yang diperintahkan.<br />
<br />
Tujuan dari mata kuliah ini adalah memahami konsep-konsep dan prinsip dalam pelajaran komputasi Teknik serta mahasiswa bisa lebih mengenal dirinya sendiri. Untuk dapat membuat suatu komputasi teknik yang baik diperlukan akal yang baik dari pengguna. Akal ini merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.<br />
<br />
Konsep-konsep yang dipelajari dari mata kuliah komputasi teknik ini antara lain :<br />
<br />
1. Konsep iterasi<br />
<br />
2. Konsep convergen<br />
<br />
3. Konsep precision<br />
<br />
4. Konsep valid<br />
<br />
5. Konsep verified, dll.<br />
<br />
'''Pengetahuan saya dalam bidang Komputasi Teknik'''<br />
<br />
Pengalaman saya dalam Komputasi Teknik baru sedikit. Baru-baru ini saya mempelajari program Engineering Equation Solver (EES) untuk keperluan thesis saya. EES ini adalah program simulasi yang digunakan dengan memasukkan persamaan-persamaan teknik ataupun matematik lalu diproses dan dapat membuat properties-properties fisik ataupun lainnya dari program. EES adalah program penyelesaian persamaan umum yang secara numerik dapat memecahkan ribuan persamaan aljabar dan diferensial non-linear yang digabungkan. Fitur utama EES adalah termodinamika dan transportasi properti database akurasi tinggi yang disediakan untuk ratusan zat dengan cara yang memungkinkannya untuk digunakan dengan kemampuan memecahkan persamaan. Saya menggunakan program EES ini untuk simulasi dan optimasi multi objektif dari sistem multi generasi Geothermal dan LNG. <br />
<br />
Pengalaman lainnya dalam Komputasi Teknik yaitu penggunaan program PV-Elite, yaitu program untuk analisa dan desain pressure vessel. Saya menggunakan program PV-Elite ini untuk mendesain peralatan Separator Geothermal dan Atmospheric Flash Tank (Geothermal) untuk keperluan pekerjaan saya. Perhitungan dengan PV Elite ini untuk menghasilkan ketebalan, analisa tegangan dan defleksi dari pressure vessel.<br />
<br />
Selain itu untuk perhitungan dalam pekerjaan saya, saya juga menggunakan program Excel untuk perhitungan dimensi Separator dan Atmospheric Flash Tank (Geothermal).<br />
<br />
Terima kasih,<br />
<br />
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
----<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Kedua (10 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Pada kuliah Komputasi Teknik pertemuan kedua, dibahas mengenai definisi analisa. Kalau dari pendapat kelas, analisa adalah suatu proses penyelidikan yang memuat sejumlah kegiatan untuk memecahkan masalah dengan dikaji sebaik-baiknya menggunakan pemikiran yang terstruktur. Sedangkan pendapat Pak DAI, analisa adalah suatu proses untuk menghasilkan suatu prosedur pemecahan masalah.<br />
<br />
'''Sinopsis Skripsi Saya'''<br />
<br />
Skripsi saya berjudul "Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi. Adapun sinopsisnya sebagai berikut :<br />
<br />
Pengujian kali ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem turbin uap dengan cara meneliti dan mengetahui karakteristik dari masing-masing unitnya. sistem penggerak mula bertenaga uap 100 SCR di Laboratorium Konversi Energi Jurusan mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia merupakan miniatur dari sistem penggerak mula (''steam prime mover'') yang ada pada pembangkit listrik. Bagian-bagian dari sistem penggerak mula diantaranya unit ketel uap (''boiler''), pemanas lanjut (''superheater''), turbin uap, kondenser dan generator sebagai pengubah energi mekanis putaran poros turbin menjadi energi listrik.<br />
<br />
Proses pengujian dilakukan dengan cara pengambilan data dari sistem turbin uap yang dilakukan dengan pembebanan bervariasi pada putaran poros turbin konstan pada 3200 rpm. Variasi pembebanan dilakukan mulai dari tanpa pembebanan, pembebanan 100 Watt, 200 Watt, 300 Watt dan 450 Watt. Pengambilan data dilakukan secaraberulang untuk memperoleh keakuratan data. Data yang terkumpul kemudian diolah untuk mendapatkan nilai-nilai kinerja setiap unit dan nilai kinerja keseluruhan sistem. Analisa dilakukan dengan melihat grafik yang dibuat berdasarkan nilai-nilai hasil perhitungan terhadap variasi pembebanan. Sehingga diperoleh kinerja terbaik sistem pada pembebanan tertentu dan karakteristik dari sistem.<br />
<br />
'''Analisis/hubungan skripsi menggunakan Komputasi Teknik'''<br />
<br />
Pada perhitungan skripsi saya digunakan perhitungan biasa secara manual terhadap masing-masing unit sistem turbin uap dan kinerjanya. Perhitungan menggunakan komputasi program Excel.<br />
<br />
Adapun kalau mau dibuat lebih lanjut perhitungan kinerja tiap unit sistem turbin uap dan kinerjanya dapat dilakukan dengan perhitungan menggunakan program bahasa visual basic. Namun karena keterbatasan waktu, perhitungan dengan visual basic tidak dapat dilakukan.<br />
<br />
Dari sistem turbin uap tipe 100 SCR ini dapat pula diadakan penelitian misalnya untuk analisa CFD di turbin maupun di pipa atau di boilernya. Analisa yang dilakukan meliputi apakah aliran yang ada di pipa, turbin ataupun boiler turbulen atau laminar. Analisa lainnya misalnya di pompa, dengan menggunakan CFD, meneliti apakah aliran dipompa mengalami kavitasi atau back pressure.<br />
<br />
Penelitian lain yang dapat dilakukan terhadap miniatur turbin uap tipe 10 SCR ini misalnya dengan desain ulang dari boiler. Desain ulang ini dapat menggunakan program PV-Elite untuk desain dan analisa pressure vessel.<br />
<br />
Getaran yang dihasilkan turbin dapat menghasilkan defleksi dari pipa ataupun unit-unitnya. Hal ini dapat dihitung dengan menggunakan program Ansys untuk struktural. <br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
----<br />
<br />
== '''Presentasi Sinopsis Project Komputasi Teknik''' ==<br />
<br />
[[File:Sinopsis 1.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 2.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 3.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 4.jpg]]<br />
[[File:Hasil skripsi.jpg]]<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Ketiga (17 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Assalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
Pada pertemuan kuliah ketiga ini Pak DAI membahas mengenai 3 penyakit manusia yang menghambat manusia untuk berkembang atau maju.<br />
<br />
3 penyakit itu yaitu :<br />
<br />
'''K''' Ketidaktahuan<br />
<br />
'''E''' Egois<br />
<br />
'''M''' Malas<br />
<br />
3 penyakit ini haruslah diberantas (turn back) agar manusia dapat berkembang dan maju kedepannya. Mudah-mudahan dengan mempelajari komputasi teknik ini kita bisa mengurangi ketiga penyakit tersebut.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
== Permodelan matematis pada skripsi yang berhubungan dengan Komputasi Teknik. ==<br />
<br />
Pada skripsi saya yang berjudul “Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi” terdapat rumus perhitungan dasar yang dapat dijadikan model matematis pada mata kuliah Komputasi Teknik ini.Berdasarkan Hukum Termodinamika Pertama:<br />
<br />
dQ = dU + dw<br />
<br />
= dU + p dv …….. (1)<br />
<br />
Dimana d(pv) = p dv + v dp sehingga persamaan menjadi :<br />
<br />
dQ = dU + d(pv) – v dp<br />
<br />
= d(U + pv) – v dp<br />
<br />
Maka persamaan entalpi menjadi :<br />
<br />
H = U + pv ………………(2)<br />
<br />
Pada persamaan 2 ini adalah energi aliran yaitu energi yang dilakukan oleh fluida yang mengalir untuk mendorong sejumlah massa m kedalam atau keluar dari system.<br />
<br />
Adapun rumus diatas diolah menggunakan program Excel yang kemudian menghasilkan kinerja dari masing-masing unit dan sistem. Rumus atau model matematis lainnya misalnya efisiensi termal sistem, yakni :<br />
<br />
ηth= Pit/(PB + PS) ……..(3)<br />
<br />
ηth = efisiensi termal sistem <br />
<br />
Pit = daya yang dihasilkan oleh turbin (kJ/jam)<br />
<br />
PB = daya yang dihasilkan oleh boiler (kJ/jam)<br />
<br />
PS = daya yang dihasilkan superheater (kJ/jam)<br />
<br />
Dan masih banyak lagi rumus atau model matematis dari masing-masing unit sistem turbin uap tipe 100 SCR.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
== Pertemuan keempat (24 Februari 2020) ==<br />
<br />
Pada pertemuan keempat ini saya tidak dapat hadir karena kesiangan, saya takut tidak bisa masuk kelas. <br />
Namun saya berusaha mengupload Quiz I:<br />
<br />
[[File:Quiz I komtek-1.png]]<br />
[[File:Quiz I komtek-2.png]]<br />
<br />
<br />
== Extended Abstrak ==<br />
<br />
Judul Skripsi : Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi.<br />
<br />
Sistem turbin uap tipe 100 SCR yang berada di Laboratorium Konversi Energi Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia adalah miniatur sistem turbin uap yang berada pada pembangkit listrik. Sistem ini terdiri dari boiler, superheater, turbin uap, condenser dan generator sebagai pengubah energy mekanis menjadi energi listrik.<br />
<br />
<br />
Metodologi :<br />
<br />
Metodologi penelitian yang dilakukan dengan cara experimental, yakni pengambilan data pada pembebanan bervariasi mulai dari 0 Watt, 100 Watt, 200 Watt, 300 Watt dan 450 Watt pada putaran 3200 rpm. Data yang terkumpul kemudian diolah dengan menggunakan program Excel dan steam tabel. <br />
<br />
<br />
Hasil yang ingin dicapai :<br />
<br />
Data hasil perhitungan berupa tabel dan grafik dari kinerja masing-masing unit dan sistem, yang kemudian akan dianalisa lebih lanjut. Serta nilai optimum efisiensi sistem termal pada pembebanan bervariasi.<br />
<br />
<br />
== Optimasi Kebutuhan Energi Manusia ==<br />
<br />
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan kalori manusia adalah : jenis kelamin, usia, tinggi dan berat badan, komposisi tubuh, aktivitas, hingga keadaan fisik masing-masing. <br />
Standar asupan kalori per hari berbeda-beda di tiap negara. Di Amerika, laki-laki disarankan untuk mengonsumsi 2700 kalori per hari dan wanita 2200 kalori per harinya. Sementara berdasarkan National Health Service di Inggris, laki-laki disarankan mengonsumsi 2500 kalori dan wanita 2000 kalori. Berbeda dengan FAO yang menyarankan orang dewasa rata-rata harus mengonsumsi minimal 1800 kalori per hari.<br />
Di Indonesia, terdapat tabel panduan angka kecukupan gizi. Tabel tersebut memuat anjuran berapa banyak kalori yang dibutuhkan oleh masing-masing kelompok umur. Sebagai contoh:<br />
<br />
Bayi berusia 7-11 bulan dengan berat badan 9 kg dan tinggi badan 71 cm membutuhkan energi 725 kkal per hari.<br />
<br />
Laki-laki berusia 19-29 tahun dengan berat badan 60 kg dan tinggi 168 cm membutuhkan energi 2725 kkal per hari.<br />
<br />
Wanita berusia 19-29 tahun dengan berat badan 54 kg dan tinggi 159 cm membutuhkan energi 2250 kkal per hari.<br />
<br />
Laki-laki berusia lebih dari 80 tahun membutuhkan energi sebesar 1525 kkal dan wanita pada usia yang sama membutuhkan energi 1425 kkal per hari.<br />
<br />
Bagi wanita hamil, dibutuhkan tambahan energi sebesar 180-300 kkal per harinya, tergantung pada usia trimester kehamilannya. Begitu juga dengan ibu menyusui, pada 6 bulan pertama dibutuhkan tambahan energi hingga 330 kkal dan tambahan 400 kkal pada 6 bulan berikutnya.<br />
<br />
'''Ada beberapa cara menghitung kebutuhan kalori Anda, yaitu:'''<br />
<br />
'''Rumus Harris-Benedict:''' rumus ini termasuk rumus yang sering dipakai oleh ahli gizi. Rumus Harris-Benedict memperhitungkan usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, hingga level aktivitas fisik Anda.<br />
<br />
Rumus untuk menghitung kebutuhan energi pria yaitu= 66,5 + 13,8 x (berat badan dalam kilogram) + 5 x (tinggi badan dalam cm) dibagi dengan 6,8 x usia.<br />
<br />
Sementara untuk wanita= 655,1 + 9,6 x (berat badan dalam kilogram) + 1,9 x (tinggi badan dalam cm) dibagi dengan 4,7 x usia.<br />
Hasil dari penghitungan ini kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik. Jika aktivitas fisik Anda rendah, maka dikalikan dengan 1,2. Untuk aktivitas fisik sedang dikalikan dengan 1,3. Sementara aktivitas fisik berat dikalikan dengan 1,4.<br />
<br />
'''Rumus WHO (World Health Organization):''' berbeda dengan rumus Harris-Benedict, rumus ini lebih sederhana dan tidak memperhitungkan tinggi badan. Rumus WHO dibagi sesuai dengan kategori umur. Sebagai contoh, untuk mencari kebutuhan energi wanita berusia 18-29 tahun, digunakan rumus 14,7 x (berat badan dalam kilogram) + 496. Sementara untuk mencari kebutuhan energi pria usia 18-29 tahun, digunakan rumus 15,3 x (berat badan dalam kilogram) + 679. Hasilnya kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik.<br />
<br />
Jadi kalau menghitung kebutuhan kalori per hari saya menggunakan rumus WHO, didapat :<br />
<br />
= 15,3 x 82 kg + 679<br />
<br />
=1933,6 kalori per hari<br />
<br />
Atau 1933,6 x 4,184 joule = 8090,1824 J = 8,09 kJ<br />
<br />
<br />
== Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Kelima (2 Maret 2020) ==<br />
<br />
<br />
Pada kuliah komputasi teknik pertemuan kelima ini membahas mengenai skripsi dari Syefudin Ichwan.Judul skripsinya yaitu : ANALISA LAJU KOROSI-EROSI MATERIAL STAINLESS STEEL 304 PADA ALIRAN HCL 0,5 M DENGAN METODE THIN LAYER ACTIVATION (TLA). Tujuan skripsinya yaitu mengetahui laju korosi erosi pada pipa akibat aliran fluida dengan menggunakan energi nuklir, Disini ada corrosion rate:<br />
<br />
CR = x/t (mm/year) CR= f (p, ρ, t, T, x)<br />
<br />
CR=pa, ρb, tc, Td …..<br />
<br />
Faktor internal : <br />
<br />
1. Density (ρ) <br />
<br />
Faktor eksternal :<br />
<br />
1. Tekanan (p)<br />
<br />
Ao = aktivitas awal <br />
<br />
Ai = aktivitas akhir <br />
<br />
At = aktivitas karena waktu paruh <br />
<br />
λ= konstanta peluruhan <br />
<br />
At = Ao.e-λt<br />
<br />
∆A = Ao - At<br />
<br />
A=Ai + ∆A<br />
<br />
<br />
== Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Keenam (9 Maret 2020) ==<br />
<br />
Pada kuliah kali ini Pak DAI membahas mengenai rule of thumb dari komputasi teknik yang digunakan untuk menganalisis masalah :<br />
<br />
1. Initial thinking. Kita tahu apa yang kita tidak tahu (kita tahu masalah kita).<br />
<br />
2. Develop model matematis/rumusan. Didalamnya terdapat asumsi-asumsi. Modelling berisi rumusan yang kita hitung, berupa konstrain, beban, boundary condition.<br />
<br />
3. Pengumpulan data. Mengumpulkan data yang akan digunakan dalam penyelesaian model matematis.<br />
<br />
4. Simulasi. Menjalankan perhitungan untuk satu masukan, eksekusi terhadap model. Simulasi berbeda dengan model.<br />
<br />
5. Hipotesis. Sifatnya belum firm, belum kuat, belum benar. Thesis yang paling benar ialah Laa Ilaaha Illallah. Ilmu yang paling tinggi, kita mengenal siapa kita.<br />
<br />
6. Verifikasi. Pendekatan numerik, we solve the equation right.<br />
<br />
7. Validasi. We solve the right equation.<br />
<br />
8. Result and discussion. Hasil yang diperoleh didiskusikan.<br />
<br />
9. Recommendation. Dari hasil dan kesimpulan diberikan saran-saran agar ada perbaikan dari yang sebelumnya.<br />
<br />
10.Reporting. Pelaporan dari keseluruhan penelitian sampai dengan hasil dan saran-saran.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamuálaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
== '''Ujian Tengah Semester''' ==<br />
<br />
<br />
<br />
Pada ujian tengah semester ini terdiri dari 3 tugas, yaitu:<br />
<br />
1. Optimasi energi manusia<br />
<br />
2. Laporan belajar komputasi teknik<br />
<br />
3. Draft paper project komputasi teknik<br />
<br />
<br />
<br />
1. Optimasi energi manusia<br />
<br />
[[File:Optimasi energi1.jpg]] [[File:Optimasi energi2.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi3.jpg]] [[File:Optimasi energi4.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi5.jpg]] [[File:Optimasi energi6.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi7.jpg]] [[File:Optimasi energi8.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi9.jpg]]<br />
<br />
<br />
2. Laporan belajar komputasi teknik<br />
<br />
Pada kali ini saya ingin menshare mengenai hasil belajar saya selama PJJ di rumah mengenai komputasi teknik. Adapun yang saya pelajari dirumah mengenai komputasi teknik adalah belajar software EES, sekaligus saya mengerjakan simulasi pada thesis saya.<br />
<br />
[[File:Belajar komtek.mp4]]<br />
<br />
<br />
3. Draft paper project komputasi teknik<br />
<br />
Pada paper project komputasi teknik ini, saya mengambil bahan dari thesis saya yang berjudul "Multi-objective optimization and artificial neural network of a novel multigeneration system using geothermal heat source and cold energy recovery of liquefied natural gas". Adapun filenya adalah sebagai berikut :<br />
<br />
[[File:Draft project komtek1.jpg]]<br />
[[File:Draft project komtek2.jpg]]<br />
[[File:Draft project komtek3.jpg]]<br />
[[File:Draft project komtek4.jpg]]<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
== Quiz Komputasi Teknik 2 (13 April 2020) ==<br />
<br />
Quiz komputasi teknik 2 dapat dilihat di link berikut ini :<br />
<br />
[[https://drive.google.com/open?id=12ygFFO_t1xdBnqbsiwOgGtzdr0wKswr-]]<br />
<br />
<br />
<br />
== Tugas Pengganti UAS (10 Juni 2020) ==<br />
<br />
Aslm. Wr. Wb.<br />
<br />
Tugas pengganti UAS dapat dilihat di link berikut ini :<br />
<br />
[[https://drive.google.com/drive/folders/1aau-mg59knaXPctTvHTRhsO-kNmI8gB-?usp=sharing]]<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Waslm. Wr. Wb.</div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Simplified_Finite_Elements_model_to_represent_Mass-Spring_structures_in_dynamic_simulation_by_R%C3%BAbia_M._Bosse,_Andr%C3%A9_Te%C3%B3filo_Beck&diff=35763Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic simulation by Rúbia M. Bosse, André Teófilo Beck2020-05-18T04:16:28Z<p>Yophie.dikaimana: /* Artikel Komputasi Teknik 1-Storey Frame Under an Impulse Force (Simulation by ANN) oleh Ardy, Desy, Ronald dan Yophie */</p>
<hr />
<div><- back to [[Studi kasus komputasi teknik]]<br />
<br />
== Knowledge Base ==<br />
<br />
<br />
== Case Study ==<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic simulation.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic simulation 2.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 3.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 4.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 5 .png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 6.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 7.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 8.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 9.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 10.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 11.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 12.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 13.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 14.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 15.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 16.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 17.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 18.png]]<br />
<br />
Terjemahan<br />
<br />
== Terjemahan ==<br />
<br />
'''Model Elemen Hingga Sederhana untuk Menggambarkan Struktur Mass-Spring dalam Simulasi Dinamis'''<br />
<br />
'''Rúbia M. Bosse, André Teófilo Beck'''<br />
<br />
University of São Paulo - Departemen Teknik Struktural, São Carlos, rubiabosse@usp.br, atbeck@sc.usp.br<br />
<br />
<br />
=== '''Abstrak''' ===<br />
<br />
Makalah ini menyajikan pendekatan langkah demi langkah, didaktik untuk membangun model elemen hingga yang disederhanakan (''Finite Elemen''t/FE)mereproduksi hasil yang diperoleh dengan model ''mass-spring'' (MS) atau bangunan geser. Tujuan utamanya adalah untuk mengekspos<br />
keterbatasan masing-masing model, dan untuk memfasilitasi perbandingan antara hasil numerik yang diperoleh dengan model yang berbeda,sangat sering oleh penulis yang berbeda. Contoh aplikasi adalah sistem kontrol getaran, analisis model teoritis, mesin pemodelan komponen dan jaringan lunak. Makalah ini menyajikan hipotesis yang diperlukan untuk membangun hierarkis model, membahas pengaruh masing-masing asumsi / penyederhanaan dalam respons struktural. Dengan tujuan ini, komputer kode diimplementasikan untuk menyelesaikan struktur kerangka 2D di bawah beban dinamis dengan model pegas massal dan posisi model elemen hingga mempertimbangkan analisis geometrik nonlinier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan adalah cukup untuk mereproduksi dalam metode FE respon yang sama dari model MS mengalami impuls dan beban gempa.<br />
<br />
'''Kata kunci''': Model elemen hingga, model pegas massa, struktur kerangka 2D, beban dinamis.<br />
<br />
<br />
==='''1. PENDAHULUAN'''===<br />
<br />
Dua metodologi utama yang digunakan untuk mengevaluasi perilaku mekanik struktur seperti bangunan di bawah beban dinamis adalah model Mass-Spring (MS) dan model Finite Element (FE). Penerapan masing-masing teknik ini biasanya tergantung pada jenis struktur, keakuratan analisis yang diminta, dan kompleksitas struktur. Telah diketahui bahwa semua model menghadirkan ketidakpastian terkait kesetiaan untuk mewakili perilaku struktural yang nyata. Dalam hal ini, interpretasi kritis terhadap penyederhanaan dan keterbatasan model teknik diperlukan untuk analisis dan desain yang andal.<br />
<br />
Secara umum, model massa-pegas memiliki pendekatan diskrit dan formulasi matematika sederhana. Massa terkonsentrasi dalam titik-massa dan terhubung satu sama lain dengan pegas linier yang mewakili kekuatan elastis internal yang bekerja di antara massa. Model MS sederhana karena menghasilkan sangat sedikit derajat kebebasan, di mana persamaan gerak dapat diselesaikan secara analitis dengan modal superposisi. Ini secara signifikan mengurangi waktu pemrosesan untuk analisis dinamis. Model massa-pegas populer karena secara konsep lebih sederhana dan lebih mudah diimplementasikan daripada model yang lebih konsisten secara fisik berdasarkan metode elemen hingga. Selain itu, model MS sangat fleksibel untuk perubahan topologi. <br />
<br />
Formulasi ini biasanya diterapkan untuk mewakili struktur sebagai sistem kontrol getaran, bangunan dalam perilaku global, elemen mesin dan bahan jaringan lunak. Model MS juga sangat berlaku untuk melakukan analisis keandalan dan respon stokastik, di mana biaya komputasi merupakan masalah mendasar, karena struktur perlu dipecahkan secara berulang. Kelemahan utama dari model MS adalah bahwa mereka dianggap tidak tepat untuk memperkirakan perilaku mekanik struktur yang dapat dideformasi. Model MS mengabaikan persamaan konstitutif material, dan menghadirkan sejumlah derajat kebebasan yang mungkin terlalu kecil untuk jenis analisis tertentu. <br />
<br />
Beberapa kemajuan telah dibuat dalam model MS untuk meningkatkan representasi realistis dari struktur yang dapat dideformasi. Beberapa penelitian mengusulkan metode baru untuk mendapatkan koefisien kekakuan pegas, yang lain telah menyarankan modifikasi model tradisional (Kuether dan Allen, 2012, Geethu et al., 2015), termasuk misalnya pegas nonlinear dan piezometrik dalam analisis sistem kontrol getaran (Harne, 2013), penggabungan pegas kontak kubik untuk mensimulasikan kehilangan kontak (Huajiang dan Guan, 2016) dan pemecah implisit cepat untuk model MS standar (Liu et al., 2013, Zheng et al., 2017)<br />
<br />
Di sisi lain, metode elemen hingga (FE) berasal dari mekanika kontinum dan menjadi salah satu metode yang paling sering digunakan untuk memecahkan masalah sistem mekanik. Metode FE memerlukan penggunaan komputer secara intensif dan biaya komputasinya dapat menjadi penghalang untuk analisis skala besar. Namun, teknik ini mampu mensimulasikan sistem fisik yang kompleks, menyelesaikan masalah multi-dimensi dengan nonlinier (Dhatt, Touzot dan Legrançois, 2012).<br />
<br />
Model FE mendiskritisasi struktur dalam elemen-elemen kecil untuk merepresentasikan perilaku berkelanjutan. Metode ini menggunakan pendekatan variabel yang tidak diketahui untuk mengubah persamaan diferensial parsial menjadi persamaan aljabar yang diselesaikan melalui metode numerik. Model FE cocok untuk mengevaluasi respons berbagai struktur, terutama karena undang-undang dasar material dipertimbangkan dalam formulasi matematika. Namun, kemajuan ini ada harganya: semakin halus modelnya, semakin kompleks solusinya, yang mengarah ke biaya komputasi yang besar.<br />
<br />
Tantangan yang cukup besar di bidang metode FE adalah pertimbangan perpindahan besar dalam tubuh yang cacat. Upaya penelitian membahas pengembangan formulasi yang mempertimbangkan efek nonlinier dalam bahan konstitutif atau dalam kondisi batas (perpindahan atau rotasi besar). Dalam masalah perpindahan besar, deskripsi Total Lagrangian menunjukkan metode yang efisien untuk menyelesaikan masalah dinamis struktur padat, karena mempertimbangkan konfigurasi referensi yang unik dan tetap: matriks massa tetap konstan dan solusi keseimbangan dinamis diperoleh dengan lebih mudah. Solusi masalah yang mempertimbangkan analisis geometri nonlinear dengan deskripsi Total Lagrangian dapat diverifikasi dalam Mondkar dan Powell (1977), Wood dan Zienkiewicz (1977), Surana (1983), Coda dan Greco (2004). Pendekatan alternatif untuk merepresentasikan analisis nonlinier geometris menggunakan deskripsi Lagrangian total adalah model FE posisional. Dalam teknik ini, parameter nodal adalah koordinat nodal (posisi) dan dimungkinkan untuk menggunakan kinematika Reissner yang tepat dalam evaluasi perpindahan dan rotasi untuk struktur rangka. Contoh aplikasi dari formulasi ini dapat dilihat di Coda dan Paccola (2014), Reis dan Coda (2014), dan Siqueira dan Coda (2016, 2017).<br />
<br />
Saat ini, dengan kemajuan teknik komputasi untuk meningkatkan waktu pemrosesan, model FE yang disempurnakan semakin dapat diterapkan untuk menyelesaikan masalah mekanis apa pun. Dalam makalah ini, kami bermaksud untuk mendefinisikan hipotesis yang berlaku untuk model FE untuk membuatnya mewakili hasil yang kompatibel dengan model massa-pegas dengan idealisasi kerangka geser. Ini juga merupakan tujuan untuk mengamati dan mengukur perbedaan yang disebabkan oleh hipotesis ini dalam respon struktur, mengevaluasi keuntungan dan keterbatasan masing-masing model untuk memperkirakan respon struktur yang terkena berbagai sumber beban dinamis.<br />
<br />
Untuk melakukan analisis ini, kode komputasi diterapkan untuk kedua model: model FE posisional dan model MS. Contoh-contoh yang disajikan dalam makalah ini berkaitan dengan struktur rangka yang tidak terbungkus yang dapat mewakili bangunan. Contoh 1 dan 2 memperlihatkan struktur satu dan lima lantai yang tereksitasi oleh gaya impuls. Contoh ketiga berkaitan dengan struktur yang sama dari contoh 2 yang bersemangat dengan catatan Gempa Bumi El Centro. Respons dalam domain waktu dan frekuensi dipelajari.<br />
<br />
<br />
<br />
==='''2. MODEL MASS-SPRING'''===<br />
<br />
Diterjemahkan oleh : Mohamad Wafirul Hadi, Kania Dyah Nastiti, Maha Hidayatullah Akbar, Fajri Octadiansyah, Afitro Adam<br />
<br />
Analisis dinamis menggunakan model massa-pegas diskrit sangat umum dalam literatur dan menyajikan keuntungan sebagai alat sederhana untuk mengevaluasi respons dinamis struktur. Metode analisis ini memerlukan waktu pemrosesan yang sedikit, karena mereduksi struktur menjadi beberapa derajat kebebasan, dan karena jawabannya dapat diperoleh secara analitik dengan metode modal superposisi. Model MS tradisional berurusan dengan analisis linier, yaitu keseimbangan dihitung pada posisi awal, menyajikan matriks kekakuan konstan (Warburton, 1976 dan Paultre, 2010). Dalam makalah ini model bangunan geser dipertimbangkan. Idealisasi ini biasanya digunakan untuk mengevaluasi respons bangunan yang mengalami kegembiraan dinamis. Model bangunan geser biasanya mempertimbangkan bahwa massa kolom dapat diabaikan, dan massa lantai terkonsentrasi di lantai (titik massa). Juga, balok dan pelat dianggap kaku dalam arah longitudinal dan dalam lentur, kolom kaku untuk regangan aksial tetapi fleksibel secara transversal. Idealisasi bangunan geser mengasumsikan bahwa bangunan hanya menyajikan perpindahan horisontal, karena pembengkokan kolom. Mempertimbangkan kerangka bidang gambar 3 lantai yang tidak tertutup pada Gambar 1, model bangunan geser dapat dimodelkan dengan mendefinisikan massa dan pegas yang setara dan membuat matriks yang sesuai untuk solusi persamaan gerak.<br />
<br />
[[File:afitrotgs3.jpg]]<br />
<br />
<br />
[[File:4.3.9 1.jpg]]<br />
<br />
[[File:4.3.9 2.jpg]]<br />
<br />
dengan M matriks massa diagonal sistem dengan massa lantai yang terkonsentrasi pada titik-massa, 𝑢̈ adalah<br />
vektor percepatan.<br />
Paket karena redaman itu diperoleh sebagai:<br />
<br />
[[File:4.3.9 3.jpg]]<br />
<br />
di mana 𝑪 adalah matriks redaman, 𝑐 adalah koefisien redaman, 𝑢̇ adalah vektor kecepatan.<br />
Kekuatan elastis dapat ditentukan sebagai:<br />
<br />
[[File:4.3.9 4.jpg]]<br />
<br />
dimana𝑲 adalah matriks kekakuan, <br />
<br />
adalah koefisien kekakuan kolom dan 𝑢 adalah vektor perpindahan.<br />
Keseimbangan gerak dapat didefinisikan sebagai:<br />
<br />
[[File:4.3.9 5.jpg]]<br />
<br />
Untuk kasus beban gerakan tanah, vektor eksitasi diperoleh dengan mengalikan massa setiap derajat<br />
kebebasan dengan percepatan gempa dalam arah yang sesuai, untuk setiap langkah waktu. Dengan cara ini, analisis<br />
sesuai dengan respons struktur dengan penyangga tetap, keluar oleh kekuatan eksternal dalam massanya; dan 𝑝 (𝑡) adalah<br />
diadaptasi menjadi 𝑝 (𝑡) sebagai:<br />
<br />
[[File:4.3.9 6.jpg]]<br />
<br />
di mana 𝑢̈ (𝑡) adalah vektor percepatan horizontal gempa bumi, 𝑟 adalah vektor dengan 𝑛 garis sama dengan jumlah bingkai<br />
cerita. Vektor ini mewakili koefisien pengaruh dalam perpindahan nodal, ketika perpindahan kesatuan adalah<br />
dikenakan pada dukungan.<br />
Persamaan solving (5), respon dinamis linear dari struktur diperoleh, dikenakan beban dinamis. Menyelesaikan<br />
kesetimbangan dinamis analitis, metode modal superposisi dapat diterapkan; Metode ini didasarkan pada kenyataan bahwa, untuk<br />
model redaman tertentu, persamaan gerak 𝑛 ditambah dari sistem diskrit dapat dimodifikasi melalui a<br />
transformasi untuk koordinat modal dalam persamaan decoupled. Metode ini menggunakan sifat ortogonalitas dari<br />
mode getaran untuk memisahkan sistem persamaan; karenanya tanggapan diperoleh dengan menyelesaikan persamaan diferensial<br />
mirip dengan persamaan yang dikembangkan untuk satu derajat struktur kebebasan (Warburton, 1976, Clough and Penzien, 1993,<br />
dan Rao, 2010). Dalam tulisan ini, untuk menyederhanakan solusi dan membuat kode umum untuk semua jenis beban, linier<br />
keseimbangan persamaan gerak diselesaikan dengan menerapkan integrasi waktu Newmark, dengan mempertimbangkan rata-rata konstan<br />
akselerasi, menurut Paultre (2010).<br />
Model MS mempertimbangkan idealisasi bangunan geser sangat digunakan karena fleksibilitas untuk mewakili struktur yang berbeda<br />
topologi. Namun, untuk mewakili struktur ramping yang menghadirkan perilaku mampudeformasi, yang lebih fisik<br />
metodologi yang realistis mungkin diperlukan.<br />
<br />
==='''3. POSITIONAL FINITE ELEMENT'''===<br />
<br />
Analisis nonlinier geometris digunakan untuk menangani defleksi besar: posisi keseimbangan struktur dicari negara terlantar. Dalam apa yang disebut pendekatan FE posisional, ruang non-dimensi dibuat dan kelengkungan relatif elemen bingkai dihitung untuk konfigurasi awal dan untuk yang cacat (Coda dan Greco 2004). Itu Posisi keseimbangan adalah variabel utama yang tidak diketahui, dan diperoleh dari prinsip total potensial stasioner energi. Formulasi Lagrangian total digunakan, menggunakan konfigurasi referensi yang unik, posisi awal; di dalam konteksnya, matriks massa adalah konstan. Elemen frame dengan empat node dan pendekatan kubik digunakan. Untuk analisis nonlinier geometris, deskripsi rinci tentang kinematika elemen awalnya ditunjukkan dan prinsip energi stasioner digunakan untuk menulis persamaan keseimbangan dinamis. Sistem nonlinier persamaan diselesaikan dengan menggabungkan integrasi waktu Newmark dengan prosedur Newton-Raphson, mengikuti Coda dan Paccola (2014).<br />
<br />
<br />
===='''3.1 Finite Element Model pada Posisi Frame'''====<br />
<br />
Diterjemahkan Oleh : [http://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=AHMAD_ZIKRI Ahmad Zikri], [http://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Muhammad_Irfan_Dzaky Muhammad Irfan Dzaky], [http://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Muchalis_Zikramansyah_Masuku Muchalis Zikramansyah Masuku], [http://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Oldy_Fahlovi Oldy Fahlovvi]<br />
<br />
<gallery mode="slideshow"><br />
File:Terjemah 3.1-1 Frame positional FE model Zikra-Zikri-Zaki-Oldy.jpg<br />
File:Terjemah 3.1-2 Frame positional FE model Zikri-Zikra-Zaki-Oldy.jpg<br />
File:Terjemah 3.1-3 Frame positional FE model_Zaki-Zikra-Zikri-Oldy.jpg<br />
File:Terjemah 3.1-4 Frame positional FE model Oldy-Zikra-Zikri-Zaki.jpg<br />
</gallery><br />
<br />
===''' 4. RESULTS'''===<br />
<br />
Dalam paper ini diperlihatkan berberapa hasil analisis yaitu dengan metode Mass-Spring (MS), dan Finite Element (FE) kepada sebuah struktur yang diberikan impuls dan gerakan pada bagian dasar. Tujuan awal dari paper ini adalah untuk mengembangkan model FE yang lebih sederhana yang tetap akurat sama dengan hasil yang diperoleh dari model MS. Tabel 1 memperlihatkan analisa dan hypothesis dari setiap model yang digunakan serta langkah-langkah yang diambil agar model FE yang disederhanakan tetap mempunyai hasil yang sebanding dengan model MS. Tahap sequential merupakan evaluasi dari setiap model pada response structure terhadap waktu dan secara frekuensi.<br />
<br />
<br />
Tabel 1. Hypothesis dari model MS, FE, dan FES<br />
-----------------------------------------------------------------------------------<br />
Mass Spring (MS):<br />
# Sistem diskrit dengan massa yang terkonsentrasi<br />
# Setiap lantai diwakili oleh 1 degree of freedom<br />
# Massa dari kolom/tiang vertical ccenderung diabaikan dalam analysis<br />
# Lantai merupakan benda rigid. Tidak ada deformasi.<br />
# Hanya mengestimasi pergerakan horizontal<br />
# Stiffness dari kolom langsung diwakili oleh sebuah pegas linear<br />
# Sistem diasumsikan berkerja secara linear<br />
<br />
Finite Element(FE):<br />
# Bidang terdiri dari 4 node<br />
# Terdapat matrix massa<br />
# System yang terbentuk mempunyai banyak degree of freedom<br />
# Elementnya bergerak dengan flexible (Vertical, horizontal, serta putaran relatif)<br />
# Koneksi antara elemen diasumsikan rigid<br />
# Pergerakan yang besar dianalisa secara nonlinear<br />
<br />
Finite Element Simplified (FES):<br />
# Massa kolom ikut diperhitungkan, hanya saja massa ini dimodelkan dalam batang horizontal dengan distribusi secara merata. Pemodelan ini selain mempengaruhi massa dari batang horizontal, massa ini juga mempengaruhi pada densitas dan inertia.<br />
# Modulus Elastisitas dari batang horizontal diasumsikan tak hingga, sehingga dapat dianggap rigid.<br />
# Element dalam batang horizontal terrestriksi pada pergerakan secara vertical dan putaran relatif.<br />
# Dapat terjadi nonlinear analysis<br />
<br />
====='''4.1. Rangka 1 Lantai Dibawah Sebuah Gaya Impuls'''=====<br />
<br />
Diterjemahkan oleh: Ardy, Desy, Ronald, Yophie<br />
<br />
Contoh pertama adalah sebuah kerangka bangunan 1 lantai yang terbentuk dari tujuh buah balok (50 x 50 cm) dengan panjang 6 meter, dan 7 lempengan, 20 cm ketebalan diperpanjang oleh panjang 8 meter pada kedua sisi dari balok. Lantai ditopang oleh 8 kolom dengan tinggi 4.8 meter berjarak 6 meter satu sama lain. Struktur tersebut terbuat dari beton yang diperkuat dan digemparkan oleh sebuah impuls dengan F = 1 MN selama 0.001 detik. Kepadatan dari struktur dipertimbangkan sama dengan ρ = 2500 kgm^-3, dan modulus elastisitasnya sebesar 40 GPa. <br />
<br />
Kerangka ini telah dimodelkan sebagai model MS (Pegas-massa) dan model FE (Elemen hingga). Untuk model MS, struktur tersebut digambarkan sebagai sebuah massa m = 186900 kg (balok ditambah massa lempengan dengan mengabaikan massa kolom) terhubung ke suatu pegas linear dengan kekakuan K = 8 kolom. (12EI/L^3) = 181 MNm^-1, menghasilkan suatu sistem tidak teredam dengan satu derajat kebebasan.<br />
<br />
Pada model FE, struktur tersebut didiskritisasi ke dalam 22 elemen rangka simpul 4, dihitung dengan 201 derajat kebebasan di mana semua hipotesis yang dikembangkan dalam Tab. 1 diuji. Untuk representasi struktur dalam model FE, sebuah momen equivalen inersia telah dihitung untuk set (balok + lempeng); juga nilai kepadatan equivalen telah dihitung untuk memperhitungkan semua hipotesis dengan memperhatikan massa dari struktur tersebut.<br />
<br />
Respons dinamis dari struktur dievaluasi dalam model MS, FES dan FE melalui teknik integrasi waktu Newmark dengan perbedaan pada model FE dan FES sistem persamaan nonlinier dilinearisasi dengan prosedur Newton Raphson. Analisis dilakukan dalam total waktu 1,0 detik sebagai domain waktu dan hasil ini digunakan untuk membuat FFT (Fast Fourier Transform) pada respon studi frekuensi alami dari struktur.<br />
<br />
Investigasi pertama dibuat mengenai pertimbangan massa kolom, karena banyak penulis (Paultre, 2010, Rao, 2010, Warburton, 1976) yang menyatakan bahwa massa kolom harus diabaikan dalam analisis MS. Mula -mula relevansi massa dalam model MS dievaluasi (Gbr. 5). Secara berurutan, contoh-contoh diuji untuk FE model sederhana yang dijelaskan dalam Tabel 1 dengan mempertimbangkan: 1) model FE dengan massa total kolom terkonsentrasi pada massa lantai; 2) model FE dengan massa kolom diabaikan dan 3) model FE dengan setengah massa kolom diperhitungkan bersama dengan massa lantai. Semua hasil ditunjukkan pada Gbr. 6 dan 7.<br />
<br />
[[File:4.1_gambar5.PNG|900px|thumb|center|Gambar 5: Respon model pegas massa (MS) dengan mempertimbangkan dan mengabaikan massa kolom]]<br />
<br />
[[File:4.1_gambar6.PNG|900px|thumb|center|Gambar 6: Respon model MS dan FES yang mengevaluasi pengaruh massa kolom]]<br />
<br />
[[File:4.1_gambar7.PNG|450px|thumb|center|Gambar 7: Respon model MS dan FES yang mengevaluasi pengaruh massa kolom]]<br />
<br />
Dari Gambar 5 dapat digaris bawahi bahwa pergeseran puncak respon dari struktur mengabaikan dan mempertimbangkan massa dari kolom model MS sekitar 5%. Pada frekuensi domain, frekuensi natural yang sama bisa dilihat di kedua kasus (5 Hz), dengan perbedaan hanya pada kedua amplitudo. Hasil ini memperlihatkan bahwa frekuensi bertentangan dengan estimasi, pertimbangan massa pada kolom analisis MS tidak relevan.<br />
<br />
Gambar 6 dan 7 menunjukkan akurasi model FES untuk memproduksi hasil MS. Gambar 7 menunjukkan korespondensi sempurna antara model FES dan MS yang memiliki pertimbangan 50 % dari kolom massa, disatukan dengan massa dasar. Dari kesimpulan tersebut, contoh berikut ini mempunyai penambahan asumsi : pertimbangan dari setengah massa kolom pada model FES mendorong respons untuk mencapai hasil yang sama dengan model MS. Hasil ini mengindikasikan bahwa memungkinkan untuk memproduksi response frame dengan lebih dari satu baris kolom (pada kasus ini, 8 baris kolom. ) dengan model MS.<br />
<br />
Gambar 8, 9, 10, dan 11 adalah hasil dari FES model (Tabel 1) dibandingkan dengan model MS dengan mengabaikan kolom massa. <br />
<br />
[[File:Gambars 8.png|900px|thumb|center|Gambar 8 Respons model MS dan FES, mempertimbangkan massa dari kolom yang terdistribusi pada elemen]]<br />
<br />
<br />
[[File:Gambars 9.png|900px|thumb|center|Gambar 9 Respons model MS dan FES dengan balok fleksibel]]<br />
<br />
<br />
[[File:Gambars 10.png|900px|thumb|center|Gambar 10 Respons model MS dan FES dengan mempertimbangkan balok yang displaceable]]<br />
<br />
<br />
[[File:Gambars 11.png|900px|thumb|center|Gambar 11 Respons model MS dan FES secara keseluruhan]]<br />
<br />
Gambar 8, 9, 10, dan 11 menunjukkan bahwa perkiraan yang paling relevan untuk mengubah resspns dari model FES adalah pertimbangan dari balok flexible. Model fleksibel FES memperlihatkan sebuah respons osilasi di sekitar respons yang dihasilkan oleh model MS, terlihat frekuensi pada tingkatan lebih tinggi yang terlihat dengan jelas pada hasil FFT Gambar 9 dan 11.<br />
<br />
Hasil dari Gambar 8 dan 10 menunjukkan pertimbangan dari distribusi massa pada kolom elemen, pergeseran pada arah vertical dan rotasi pada balok tidak menyebabkan perubahan yang signifikan pada hasil awal model FES, sangat mirip dengan hasil MS. Dapat dilihat juga bahwa esimasi dari frekuensi natural dari stukrur, semua model konvergen pada 5 Hz, menunjukkan bahwa frekuensi dari respons domain kurang sensitif pada asumsi model yang dibahas ini. Gambar 11 juga memperlihatkan bagaimana jarak dari respons pada model FE secara keseluruhan, tanpa simplifikasi, dan model MS : puncak respons amplitude lebih tinggi untuk model FE dan pada kasus ini perpindahan terjadi pada frekuensi yang tinggi.<br />
<br />
<br />
====='''4.2. Rangka 5 Lantai Terhadap Gaya Impuls'''=====<br />
<br />
Diterjemahkan oleh : Edo, Shabrina, Jeri, dan Raihan<br />
<br />
Contoh kedua menjabarkan tentang Rangka 5 lantai yang terbuat dari beton bertulang dengan dimensi yang tertera pada Figur 12. Struktur dikenakan gaya impuls F = 100 MN selama 0,001 detik. Gaya impuls diberikan pada lantai pertama dari struktur untuk menghindari efek non-linier dari model ''''Finite Element''''. Sebuah lempeng setebal 14 cm memanjang sejauh 6 meter pada tiap balok dipasangkan pada bangunan tersebut. Struktur ini dimodelkan sesuai dengan metodologi yang telah dideskripsikan pada Bagian 1.<br />
<br />
Untuk model massa-pegas, struktur direpresentasikan oleh 5 susunan massa-pegas, menghasilkan 5 derajat kebebasan yang menjelaskan pergeseran horizontal lantai (massa lempeng dijumlahkan ke dalam total massa lantai). Dalam model FE dan FES, struktur didiskritisasi ke dalam lima puluh elemen bingkai 4-node, sehingga dihasilkan 150 derajat kebebasan yang menggambarkan translasi (horizontal dan vertikal) dan rotasi dalam vektor normal dari node. Untuk merepresentasikan lempeng, momen inersia ekuivalen dihitung untuk balok yang memiliki kekakuan balok ditambah lempeng; Densitas balok juga dikoreksi berdasarkan massa lempeng. <br />
<br />
[[File:Fig12.png]]<br />
<br />
Gambar 13 dan 14 menunjukkan hasil awal di sekitar perkiraan massa dari kolom kolom untuk model MS dan FES dalam analisis yang dilakukan selama pergerakan satu detik<br />
<br />
[[File:Fig13.png]]<br />
<br />
[[File:Fig14.png]]<br />
<br />
Gambar 13 menyajikan hasil yang mirip dengan gambar.6 dan 7. Dapat dilihat juga untuk contoh ini bahwa kecocokan sempurna untuk hasil MS dicapai dengan model FES mengingat hanya setengah dari total massa kolom terkonsentrasi di elemen lantai. Gambar 14 mengkonfirmasi hasil gambar 13, menunjukkan bahwa frekuensi perpindahan dan amplitudo sangat dekat untuk model MS (mengabaikan massa kolom) dan model FES mempertimbangkan setengah massa kolom di lantai.<br />
Gambar 15-18 menyajikan respons dinamis struktur yang membandingkan respons model MS dan model FES dengan derivasi yang dijelaskan dalam baris terakhir Tab.1<br />
<br />
[[File:Fig15.png]]<br />
<br />
[[File:Fig17.png]]<br />
<br />
[[File:Fig18.png]]<br />
<br />
Gambar 15 mengindikasikan bahwa pertimbangan dari masa yang terdistribusi pada kolom-kolom sistem tidak terlalu berpengaruh terhadap response yang diberikan berdasarkan model FES yang disederhanakan. Seluruh nilai tertinggi/puncak dari frekuensi naturalnya cocok, dan amplitudo dari response yang diberikan juga serupa.<br />
<br />
Gambar 16 menunjukkan bahwa response yang diperoleh berdasarkan model FES mempertimbangkan balok/beam flexible yang berosilasi dengan frekuensi yang tinggi di sekitar respons yang diberikan dari model MS. FFT membuktikan bahwa puncak-puncak dari frekuensi osilasi tersebut berkisar 80 Hz. Apabila dirata-ratakan, respons pergeseran/displacement yang diberikan dan frekuensi yang diberikan pada saat awal menghasilkan hasil yang relatif dekat terhadap response yang didapat berdasarkan model MS.<br />
<br />
Gambar 17 membandingkan respons model MS dengan model FES dengan mempertimbangkan balok yang dapat dipindahkan. Asumsi perpindahan vertikal dan rotasi balok mempengaruhi sebagian perpindahan dan frekuensi respons pada struktur. Dalam FFT dapat dicatat bahwa hanya frekuensi natural kedua tidak sama dengan hasil yang ditunjukkan oleh model MS.<br />
Dalam analisis model FE lengkap, ditunjukkan pada gambar 18, dapat dicatat bahwa perpindahan yang terjadi berbeda dari model MS. Model FE menyajikan osilasi dengan frekuensi tinggi dan perpindahan puncak yang lebih tinggi, dibandingkan dengan hasil model MS; Namun, karakteristik perpindahan serupa, menghadirkan siklus frekuensi rendah dengan jumlah yang sama. Dalam domain frekuensi, perbedaan signifikan dalam puncak amplitudo dapat diamati, juga beberapa perbedaan dalam frekuensi natural. Frekuensi yang lebih tinggi muncul sekitar 80 Hz, memvalidasi perilaku osilasi yang diamati dalam respons perpindahan. Untuk semua kasus analisis bangunan, menunjukkan perilaku linier dalam analisis FE, mengambil sejumlah kecil iterasi untuk konvergensi solusi numerik.<br />
<br />
<br />
===='''4.3. Pergerakan Rangka 5-Lantai oleh Gempa Bumi'''====<br />
<br />
Kania, Evi, Chandra, Dieter<br />
<br />
Contoh terakhir menggunakan struktur yang sama dan sudah dipelajari pada contoh 4.2 didapatkan dari rekaman gempa bumi EL Centro. Di MS model, gempa bumi disimulasikan sebagai gaya ekuivalen yang diterapkan ke setiap derajat kebebasan dari struktur dalam bentuk {F}=[M].{y ̈_earthquake}. Di dalam FE analisis, penggunaan persamaan posisi di sini memberikan keuntungan bahwa gempa bumi dapat dimodelkan dengan sedemikian rupa hingga terlihat lebih rill, penggunaan basis perpindahan dalam pendukung sturuktur, dan simulalsi efek yang terjadi akibat gempa bumi.<br />
<br />
Accelerogram dari gempa bumi EL Centro dan berdasarkan rekaman dari basis perpindahan (digunakan dalam analisa FE dan FES) ditunjukan pada gambar 19.<br />
<br />
[[File:KT.PNG|800 px]]<br />
<br />
Gambar 20 menjelaskan sebuah perbandingan antara perbedaan-perbedaan yang disebabkan oleh perhitungan massa kolom dalam permodelan FES. Untuk model FE dan FES, hasil dalam hal perpindahan (displacement) terhadap waktu diperoleh untuk total perpindahan dalam kaitannya dengan initial position (i.e.perpindahan relatif pada struktur atas ditambah perpindahan pada struktur pendukungnya, yang disebabkan oleh gempa bumi). Pada studi ini, semua curve hanya menunjukkan perpindahan relatif, yang mana dapat dibandingkan dengan respons dari model MS.<br />
<br />
[[File:Translateevi.JPG]]<br />
<br />
<br />
Hasil dari Gambar 20 menunjukkan bahwa dengan adanya gangguan/eksitasi dalam bentuk gempa, respon dari FES pada permasalahan-½ massa kolom terpusat di lantai, memiliki hasil yang sama dengan penggunaan model MS dasar. Hal tersebut membuktikan keakuratan hipotesis yang sudah dibangun untuk menyelaraskan FE models dengan MS models. Pada contoh ini, dimana terdapat eksitasi berupa gempa, pengaruh dari bagian kolom masa dalam analisis adalah lebih tinggi daripada nila yang didapat dengan impulse loads. Jika diasumsikan 50% massa kolom diabaikan untuk FES models, maka hubungan antara MS dan FES models tidak mungkin didapat. Gambar 21-24 menunjuklan perbandingan antara MS models, FES dan FE models.<br />
<br />
<br />
[[File:MSFESchandra1.JPG]]<br />
[[File:MSFESchandra2.JPG]]<br />
[[File:MSFESchandra3.JPG]]<br />
<br />
dengan hasil yang disajikan dalam gambar 21-24 dapat diketahui bahwa pertimbangan massa terdistribusi dalam elemen kolom menyebabkan perpindahan tertinggi dan perbedaan dalam kasus yang dibandingkan (FES x MS). Dapat juga diamati bahwa fleksibilitas balok, berbeda dari apa yang terlihat dalam contoh sebelumnya, dan hal ini perlu diperhatikan sebagai hal yang relevan untuk mengubah respons Model FES. Hipotesis balok yang dapat dipindahkan relevan dengan respons dalam domain waktu; sedangkan untuk konten frekuensi struktur memiliki perilaku yang sama dari model MS. Contoh ini dengan beban dinamis yang besar menunjukkan bahwa model MS secara signifikan tidak mementingkan potensi perpindahan struktur; hasil ini dapat dikaitkan dengan semua penyederhanaan yang diasumsikan untuk model pegas-massa. Bahkan gempa bumi yang menyebabkan perpindahan besar di dasar struktur (sekitar 20 cm) tidak cukup untuk memicu respons bangunan nonlinier. Gambar 21-24 menunjukkan bahwa respons domain frekuensi kurang sensitif terhadap asumsi pemodelan. Semua frekuensi sekitar 1,7 hingga 1,9 Hz dan puncak ini mungkin disebabkan oleh beban gempa dalam struktur. Dalam resume, meskipun struktur yang dipelajari dalam model FE menyajikan perpindahan yang lebih tinggi, konten frekuensinya tetap dekat dengan frekuensi bangunan yang dievaluasi melalui mode MS.<br />
-----------------------------------------------------------------------------------<br />
<br />
<br />
==='''CONCLUDING REMARKS'''===<br />
<br />
Makalah ini mengupayakan pendekatan didaktik untuk menunjukkan bagaimana merepresentasikan, dengan diskritisasi elemen hingga, hasilnya diperoleh dengan model massa-pegas. Temuan di sini bermanfaat bagi para peneliti yang menggunakan model elemen hingga, yang membutuhkan untuk mereproduksi atau membandingkan hasilnya dengan yang diperoleh menggunakan model pegas massal.<br />
<br />
Pada dasarnya, untuk merepresentasikan struktur pegas massa dengan metode elemen hingga, perlu: 1) mempertimbangkan hanya setengahnya massa total kolom, disatukan dengan massa balok dan pelat; 2) menganggap lantai berfungsi sebagai benda tegar dalam hal derajat kebebasan longitudinal dan lentur dan 3) membatasi derajat lentur kebebasan balok dan pelat.<br />
<br />
Hasil penelitian menunjukkan relevansi hipotesis yang disarankan dalam respon struktur sebagai kerangka pesawat (bangunan) dalam analisis dinamis. Juga menjadi jelas bahwa pengaruh masing-masing hipotesis tergantung pada karakteristik mempelajari kasus. Dalam contoh 1 dan 2, pertimbangan balok fleksibel untuk model FES menyebabkan perubahan signifikan pada respon struktur, dibandingkan dengan hasil model MS. Namun, perilaku yang sama ini tidak diverifikasi di Contoh 3, di mana fleksibilitas balok dalam hal beban gempa tidak mempengaruhi respons model FES.<br />
<br />
Dalam hal analisis FFT, semua model (MS, FES, dan FE) tepat untuk menentukan frekuensi getaran,terutama frekuensi alami rendah yang biasanya paling relevan untuk karakterisasi dinamis struktur.Contoh 3 menyarankan bahwa dalam kasus beban dinamis yang parah, seperti gempa bumi, pertimbangan di sekitar struktur<br />
Massa sangat relevan dalam respons.Hasil seperti yang disajikan dalam makalah ini mengumpulkan informasi dan memenuhi kualifikasi asumsi pemodelan struktural yang biasa. Itu<br />
perbedaan yang diperoleh dengan model yang dikembangkan, menyoroti ketidakpastian intrinsik yang terlibat dalam tantangan<br />
membuat representasi perilaku struktural yang realistis. Dalam sudut pandang ini, representasi mekanik yang tepat<br />
perilaku hanya dapat dicapai dengan analisis kritis dan pengetahuan di sekitar keterbatasan masing-masing model. ini<br />
penting untuk ditekankan bahwa banyak struktur menghadirkan respons yang cenderung pada asumsi pegas-massa; dalam aspek ini<br />
penggunaan model serbaguna berdasarkan analisis FE yang dapat diterapkan untuk memecahkan masalah sederhana atau kompleks dapat menjamin<br />
desain yang lebih akurat<br />
<br />
== Artikel ==<br />
<br />
== Tugas Artikel Wisnu Harry Ichwan Fadli ==<br />
<br />
<br />
Menunjukkan bahwa korespondensi sempurna antara FES dan model MS diberikan ketika model FES mempertimbangkan 50% dari massa kolom, disamakan dengan massa lantai. Dari kesimpulan ini, contoh-contoh berikut memiliki asumsi ini ditambahkan: pertimbangan setengah massa kolom dalam pemodelan FES mendorong respons yang sama diperoleh dengan model MS. Hasil ini masih menunjukkan bahwa dimungkinkan untuk mereproduksi respons bingkai dengan lebih dari satu baris kolom (dalam hal ini, 8 baris kolom) oleh model MS.<br />
<br />
<br />
[[File:gambarganteng.png||500px]]<br />
<br />
<br />
Figure 7<br />
<br />
<br />
Dari Gambar. 5 dapat dicatat bahwa respon perpindahan puncak struktur mengabaikan dan mempertimbangkan massa kolom untuk model MS berbeda sekitar 5%. Dalam domain frekuensi, frekuensi alami yang sama dapat diamati untuk kedua kasus (5 Hz), dengan perbedaan hanya dalam amplitudo mereka. Hasil ini menunjukkan bahwa untuk estimasi pertentangan frekuensi, pertimbangan massa kolom dalam analisis MS tidak relevan. Gambar 6 dan 7 menunjukkan keakuratan model FES untuk mereproduksi hasil MS. Gambar. 7 menunjukkan bahwa korespondensi sempurna antara FES dan model MS diberikan ketika model FES mempertimbangkan 50% dari massa kolom, disamakan dengan massa lantai. Dari kesimpulan ini, contoh-contoh berikut memiliki asumsi ini ditambahkan: pertimbangan setengah massa kolom dalam pemodelan FES mendorong respons yang sama diperoleh dengan model MS. Hasil ini masih menunjukkan bahwa dimungkinkan untuk mereproduksi respons bingkai dengan lebih dari satu baris kolom (dalam hal ini, 8 baris kolom) oleh model MS.<br />
<br />
<br />
[[File : 2020-05-09 16_22_37-Spyder (Python 3.7).png || 500px ]]<br />
<br />
<br />
Untuk kasus yang dikerjakan adalah pada bangunan dengan penjalasan seperti pada laporan di bawah ini<br />
<br />
<br />
<gallery mode="slideshow"><br />
<br />
File:FEMBUILDINGSED (1).JPG<br />
<br />
File:FEMBUILDINGSED (2).JPG<br />
<br />
initial condition disini digmbarkan bawan, konstruksi rangka gedung dapat di modelkan sebagai batang kantilever dengan panjang (l) yang menerima gaya (F) arah lateral akibat gempa, sehingga akibat gaya F tersebut menyebabkan terjadinya displacement pada rangka tersebut sejauh x. <br />
<br />
File:FEMBUILDINGSED (3).JPG<br />
<br />
perpindahan posisi (displacement ) merupakan defleksi pada rangka. sehingga dapat dirumuskan besarnya displacennet sebagai persamaan defleksi pada batang kantilever. besarnya defleksi dipengaruhi oleh : bentuk penampang batang, panjang batang, gaya yang bekerja dan juga modulus elastistas material.<br />
<br />
File:FEMBUILDINGSED (4).JPG<br />
<br />
berdasrkan rumus defleksi tersebut didapatkan hasil perhitungan seperti pada grafik. dimana displacemnt yang terjadi akibat gaya F merupakan suatu bentuk osilsasi dengan simpangan terjauh mencapai 0.8<br />
<br />
File:FEMBUILDINGSED (5).JPG<br />
<br />
File:FEMBUILDINGSED (6).JPG<br />
<br />
File:FEMBUILDINGSED (7).JPG<br />
<br />
File:FEMBUILDINGSED (8).JPG<br />
<br />
File:FEMBUILDINGSED (9).JPG<br />
<br />
</gallery><br />
<br />
'''slide 1 (judul)'''<br />
<br />
'''slide 2 (FEM initial condition)'''<br />
<br />
initial condition disini digmbarkan bawan, konstruksi rangka gedung dapat di modelkan sebagai batang kantilever dengan panjang (l) yang menerima gaya (F) arah lateral akibat gempa, sehingga akibat gaya F tersebut menyebabkan terjadinya displacement pada rangka tersebut sejauh x. <br />
<br />
'''slide 3 (dasar teori dfelksi untuk perhitungan manual-eksak)'''<br />
<br />
perpindahan posisi (displacement ) merupakan defleksi pada rangka. sehingga dapat dirumuskan besarnya displacennet sebagai persamaan defleksi pada batang kantilever. besarnya defleksi dipengaruhi oleh : bentuk penampang batang, panjang batang, gaya yang bekerja dan juga modulus elastistas material.<br />
<br />
'''slide 4 (hasil perhitungan manual)'''<br />
<br />
berdasrkan rumus defleksi tersebut didapatkan hasil perhitungan seperti pada grafik. dimana displacemnt yang terjadi akibat gaya F merupakan suatu bentuk osilsasi dengan simpangan terjauh mencapai 0.8<br />
<br />
'''slide 5 (pemodelan FES)'''<br />
<br />
pemodelan FES ini bernagkat dari MS model, dimana FES ini merupakan bentuk sederhana dari FEM yang diberikan pembatsan-pembatasan, pergerakan kolom akibat gaya F dari gempa hanya ke arah horisontal saja sehingga mengabaikan gerakan vertikan maupun rotasi pada kolom.<br />
<br />
'''slide 6 (hasil perhitungan FES)'''<br />
<br />
hasil perhitungan dengan FES ini menunjukan simpangan terjauh dari kolom yang diakibatkan oleh gaya F dari gempa adalah sejauh 0.8 mm<br />
<br />
'''slide 7 (pemodelan FEM)'''<br />
<br />
'''slide 8 (hasil perhitungan FEM)'''<br />
<br />
'''slide 9 (hasil dan kesimpulan)'''<br />
<br />
dari ketiga perhitungan tersebut (perhitungan manuak-eksak, FES dan FEM) maka didapatkan hasil bahwa, perhitungan manual dana FESmenunjukkan hasil yang hampir sama, yaitu terjadi simpangan dari pergerakan kolom arah laetral sejauh 0.8. sedangakan hasil perhitungan FEM amenunjukkan perbedaan yang cukup signifikan.<br />
perbedaan hasil tersebut kemungkina besar disebabkan oleh adanya perbedaan input yang dilakukan dalam perhitungan, mengingat dlam FES dilakukan pembatasan-pembatsan, serti pada gerakan akibat gaya F gempa terhadap kolom yang hanya pada arah hisontal.<br />
<br />
== Tugas Artikel Kania, Chandra, Dieter, Evi ==<br />
<br />
[[File:Komptek_Artikel_Bangunan_page-0001.jpg|600 px]]<br />
<br />
[[File:Komptek_Artikel_Bangunan_page-0002.jpg|600 px]]<br />
<br />
[[File:Komptek_Artikel_Bangunan_page-0003.jpg|600 px]]<br />
<br />
[[File:Komptek_Artikel_Bangunan_page-0004.jpg|600 px]]<br />
<br />
[[File:Komptek_Artikel_Bangunan_page-0005.jpg|600 px]]<br />
<br />
[[File:Komptek_Artikel_Bangunan_page-000x.jpg|600 px]]<br />
<br />
[[File:Komptek_Artikel_Bangunan_page-000x.jpg|600 px]]<br />
<br />
== Artikel Kolaborasi : ''USING EULER METHOD FOR 1-D OSCILLATING ANALYSIS'' arranged by [http://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Oldy_Fahlovi Oldy Fahlovvi], [http://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Muchalis_Zikramansyah_Masuku Muchalis Zikramansyah Masuku], [http://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=AHMAD_ZIKRI Ahmad Zikri], [http://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Muhammad_Irfan_Dzaky Muhammad Irfan Dzaky]==<br />
<br />
Berikut ini kami lampirkan tugas kolaborasi tentang ''USING EULER METHOD FOR 1-D OSCILLATING ANALYSIS'' dalam bentuk slideshow.<br />
<gallery mode="slideshow"><br />
File:Artikel Komputasi Teknik-1 USING EULER METHOD FOR 1-D OSCILLATING ANALYSIS.jpg<br />
File:Artikel Komputasi Teknik-2 USING EULER METHOD FOR 1-D OSCILLATING ANALYSIS.jpg<br />
File:Artikel Komputasi Teknik-3 USING EULER METHOD FOR 1-D OSCILLATING ANALYSIS.jpg<br />
File:Artikel Komputasi Teknik-4 USING EULER METHOD FOR 1-D OSCILLATING ANALYSIS.jpg<br />
File:Artikel Komputasi Teknik-5 USING EULER METHOD FOR 1-D OSCILLATING ANALYSIS.jpeg<br />
File:Artikel Komputasi Teknik-6 USING EULER METHOD FOR 1-D OSCILLATING ANALYSIS.jpg<br />
</gallery><br />
<br />
== Tugas Artikel Aghnia, Daniel, Joko, Paskal ==<br />
<br />
Persoalan<br />
<br />
[[File:Artikel_4.1_judul2.jpg|700px]]<br />
<br />
[[File:Artikel_4.1_hal1.jpg|700px]]<br />
<br />
Hasil<br />
<br />
[[File:Aghnia hasil.PNG|700px]]<br />
<br />
Analisa<br />
<br />
[[File:Analisa_daniel.jpg|700px]]<br />
<br />
[[File:Analisa_daniel2.jpg|700px]]<br />
<br />
Berikut terlampir dokumen pendukung berupa Excel<br />
<br />
https://drive.google.com/file/d/1Xvx7qlr-6vEFbYRVly7RprzASj8uwBfa/view?usp=sharing<br />
<br />
<br />
== Tugas Artikel Fajri, Kania Dyah, Maha, Wafirul ==<br />
<br />
<br />
[[File:D-1_pages-to-jpg-0001.jpg]]<br />
<br />
[[File:D-1_pages-to-jpg-0002.jpg]]<br />
<br />
[[File:D-1_pages-to-jpg-0003.jpg]]<br />
<br />
[[File:D-1_pages-to-jpg-0004.jpg]]<br />
<br />
[[File:D-1_pages-to-jpg-0005.jpg]]<br />
<br />
[[File:D-1_pages-to-jpg-0006.jpg]]<br />
<br />
[[File:D-1_pages-to-jpg-0007.jpg]]<br />
<br />
[[File:D-1_pages-to-jpg-0008.jpg]]<br />
<br />
<br />
<br />
== Tugas Artikel Adinda, Ilham Bagus, Adzanna, Maheka ==<br />
<br />
<gallery mode="slideshow"><br />
File:artikelsmo1.jpg<br />
File:artikelsmo2.jpg<br />
File:artikelsmo3.jpg<br />
File:artikelsmo4.jpg<br />
File:artikelsmo5.jpg<br />
File:artikelsmo6.jpg<br />
File:artikelsmo7.jpg<br />
File:artikelsmo8a.jpg<br />
</gallery><br />
<br />
== STUDI KASUS OSILASI GEDUNG DUA TINGKAT MENGGUNAKAN MODEL PEGAS-MASSA; Edo, Raihan, Jeri, Shabrina ==<br />
<br />
''' Studi Kasus '''<br />
Bangunan Gedung merupakan salah satu sarana yang dibangun menggunakan pengetahuan Engineering yang kompleks. Hampir seluruh aspek dalam perekayasaan sebuah gedung memerlukan analisis khusus secara saintifik guna menghasilkan karya yang tepat guna, nyaman dan aman untuk digunakan. Agar suatu bangunan tersebut aman untuk digunakan, sistem struktur bangunan haruslah memiliki kriteria untuk dapat menahan beban dengan kekuatan tertentu. Salah satu jenis beban yang menjadi perhatian khusus dalam perancangan bangunan gedung adalah pengaruh eksitasi yang disebabkan oleh kondisi angin maupun gempa bumi.<br />
Dalam menentukan respon suatu bangunan gedung terhadap eksitasi beban di atas, diperlukan proses komputasi terhadap fenomena yang akan terjadi. Untuk melakukan komputasi tersebut secara numerik, dapat dilakukan pendekatan menggunakan sistem pegas – massa maupun sistem finite element. Seperti yang dilakukan pada salah satu referensi yang diunggah oleh pak DAI mengenai simplified finite element, kami mencoba untuk melakukan studi kasus mengenai bangunan 2 tingkat yang diberikan gaya horizontal untuk diamati pengaruh gaya tersebut terhadap pergerakan osilasi gedung.<br />
Contoh kasus yang kami uji adalah pada sebuah gedung 2 tingkat yang dikenakan gaya horizontal pada lantai dasar gedung untuk merepresentasikan gaya gempa bumi. Gaya gempa bumi direpresentasikan dengan percepatan lantai dasar yang dinotasikan dengan ẍg<br />
<br />
''' Modelling '''<br />
''' Model Pegas-Massa '''<br />
Untuk dapat menghitung pergeseran dari bangunan dua lantai ketika dikenakan gaya horizontal pada tanah atau lantai dasar bangunan, kita bisa memodelkan bangunan tersebut menjadi model pegas-massa[1]. Berikut ini adalah konfirugasi permodelan pegas-massa pada bangunan dua lantai.<br />
<br />
[[File:2lt.png]]<br />
<br />
H1 dan H2 adalah tinggi masing-masing lantai, L adalah panjang lantai, c1 dan c2 adalah model damper untuk masing-masing lantai, m1 dan m2 adalah model massa untuk merepresentasikan massa masing-masing lantai, EIc1 dan EIc2 adalah kekakuan dari dinding masing-masing lantai, EIb1 dan EIb2 adalah kekakuan langit-langit masing-masing lantai, dan ẍg adalah percepatan tanah atau dasar bangunan. Model tersebut dapat dimodelkan ke dalam konfigurasi model pegas-massa yang umum kita temukan menjadi<br />
<br />
[[File:4gbr.png]]<br />
<br />
Figur b adalah model ketika kekakuan langit-langit lantai diasumsikan tak hingga, sehingga langit-langit tidak mengalami deformasi sama sekali. Figur tersebut dimodelkan ke dalam model pegas-massa menjadi seperti pada figur c. k1 dan k2 yang merupakan konstanta kekakuan pegas adalah fungsi dari EIc dan H. Figur d adalah kasus ketika langit-langit tidak diasumsikan memiliki kekakuan tak hingga, sehingga langit-langit juga mengalami deformasi. Pada kasus ini kekakuan langit-langit akan mempengaruhi nilai k1 dan k2 dan juga menambahkan model pegas baru dengan kekakuan k3 untuk merepresentasikan derajat kebebasan lateral dan rotasional, seperti yang dapat dilihat pada figur e.<br />
Untuk kasus ini, kami memilih asumsi bahwa langit-langit tidak memiliki kekakuan tak hingga. Sehingga model pegas-massa yang kami gunakan adalah model pegas-massa pada figur e. Kemudian dari figur tersebut, kami akan melakukan analisis gaya untuk masing-masing massa.<br />
Untuk massa 1,<br />
[[File:Eq1jr.png]]<br />
[[File:Eq2jr.png]]<br />
Persamaan 1 dan 2 kemudian akan dihitung menggunakan metode numerik untuk mendapatkan nilai pergeseran lantai 1 dan lantai 2 (x1 dan x2). Konstanta pada persamaan tersebut akan diisi dengan nilai yang didapat dari jurnal referensi, yaitu sebagai berikut<br />
m1 = 533,5 kg, m2 = 552,5 kg, c1 = 72,692 N.s/m, c2 = 68,688 N.s/m, k1 = 456,908 kN/m, k2 = 351.467 kN/m, k3 = -84,352 kN/m, ẍg = <br />
<br />
Kondisi awal untuk x1, x2, ẋ1, dan ẋ2 adalah 0<br />
<br />
Untuk menyelesaikan persamaan dari sistem diatas, dapat diselesaiakn dengan menggunakan metode numerik untuk menyelesaikan persamaan differensial. Kami menggunakan metode Euler forward-backward untuk menyelesaikan dua persamaan differensial tersebut. Apabila x1 di misalkan sebagai u1 dan x2 dimisalkan dengan u2, maka:<br />
<br />
v1 = du1/dt<br />
<br />
v2 = du2/dt<br />
<br />
Oleh karena itu, persamaan numeriknya menjadi:<br />
<br />
[[File:Konsbang1.JPG]]]<br />
<br />
Lalu, gaya eksitasi yang direpresentasikan oleh ẍg dibuat menjadi dua jenis kasus. Yaitu kasus gaya eksitasi konstan dan gaya eksitasi periodic. Dengan menggunakan excel, didapatkan bahwa hasil respons dari model di atas dapat dilihat sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:Konsbang2.JPG]]<br />
<br />
[[File:Konsbang3.JPG]]<br />
<br />
''' Referensi '''<br />
[1] S. T. de La Cruz, M. A. Rodriguez, and V. Hernandez, “Using Spring-Mass Models to Determine the Dynamic Response of Two-Story Buildings Subjected to Lateral Loads,” 15th World Conf. Earthq. Eng., 2012.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
== Menyelesaikan Kasus Osilasi pada Gedung n-Tingkat dengan Metode Komputasi. (Adhika, Fathur, Ali) ==<br />
<br />
<br />
'''Pendahuluan:'''<br />
Artikel ini akan menjelaskan cara menyelesaikan kasus osilasi pada gedung n-tingkat yang dimodelkan dengan sistem pegas dan diselesaikan secara numerik.<br />
<br />
<br />
'''Persamaan Dasar:'''<br />
<br />
[[File:Komtek_Artikel3-k-AFA-Eq1.png]]<br />
<br />
<br />
'''Penyelesaian:'''<br />
Penyelesaian persamaan ini akan menggunakan metode Euler dengan skema forwards dan bacwards. Secara umum proses pemodelan dengan terknik ini akan menghasilkan persamaan:<br />
<br />
[[File:Komtek_Artikel3-k-AFA-Eq2.png]]<br />
<br />
Adapun untuk menyelesaikan persamaan kedua, matrix [A] akan diselesaikan dengan TDMA (Tri-Diagonal Matrix Algorithm). Seluruh penyelesaian kasus ini dilakukan dalam bahsa phyton. Berikut Source codenya:<br />
<br />
[[File:Komtek_Artikel3-k-AFA-PIC1.png]]<br />
<br />
[[File:Komtek_Artikel3-k-AFA-PIC2.png]]<br />
<br />
<br />
'''Hasil:'''<br />
Hasil dari perhitungan ini adalah sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:Komtek_Artikel3-k-AFA-PIC3.png]]<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
== Artikel Komputasi Teknik Sistem Pada Gedung Bertingkat Dengan 3 Model Strukstur (Adam, Aji, Alghi, Iqbal) ==<br />
<br />
<gallery mode="slideshow"><br />
<br />
File:Coverkomptek.jpg<br />
File:lapafitro1.jpg|800px<br />
File:lapafitro2.jpg|800px<br />
File:lapafitro3.jpg|800px<br />
File:lapafitro4.jpg|800px<br />
File:lapafitro5.jpg|800px<br />
File:lapafitro6.jpg|800px<br />
File:lapafitro7.jpg|800px<br />
File:lapafitro8.jpg|800px<br />
File:lapafitro9.jpg|800px<br />
File:lapafitro10.jpg|800px<br />
File:lapafitro11.jpg|800px<br />
File:lapafitro12.jpg|800px<br />
File:lapafitro13.jpg|800px<br />
File:lapafitro14.jpg|800px<br />
File:lapafitro15.jpg|800px<br />
File:lapafitro16.jpg|800px<br />
File:lapafitro17.jpg|800px<br />
File:lapafitro18.jpg|800px<br />
File:lapafitro19a.jpg|800px<br />
File:lapafitro20.jpg|800px<br />
File:lapafitro21.jpg|800px<br />
File:lapafitr022.jpg|800px<br />
File:lapafitro23.jpg|800px<br />
File:lapafitro24.jpg|800px<br />
File:lapafitro25.jpg|800px<br />
File:lapafitro26.jpg|800px<br />
File:lapafitro27.jpg|800px<br />
File:lapafitro28.jpg|800px<br />
File:lapafitro29.jpg|800px<br />
File:lapafitro30.jpg|800px<br />
File:lapafitro31.jpg|800px<br />
File:lapafitro32.jpg|800px<br />
File:lapafitro33.jpg|800px<br />
File:lapafitro34.jpg|800px<br />
File:lapafitro35.jpg|800px<br />
File:lapafitro36.jpg|800px<br />
File:lapafitro37.jpg|800px<br />
File:lapafitro38.jpg|800px<br />
File:lapafitro39.jpg|800px<br />
File:lapafitro40.jpg|800px<br />
<br />
File:lapafitro1b.jpg|800px<br />
File:lapafitro2b.jpg|800px<br />
File:lapafitro3b.jpg|800px<br />
<br />
</gallery><br />
<br />
<br />
== Artikel Komputasi Teknik ''1-Storey Frame Under an Impulse Force (Simulation by ANN)'' oleh Ardy, Desy, Ronald dan Yophie ==<br />
<br />
<gallery mode="slideshow"><br />
File:1-STOREY FRAME 01.jpg<br />
File:1-STOREY FRAME 02.jpg<br />
File:1-STOREY FRAME 03.jpg<br />
File:1-STOREY FRAME 04.jpg<br />
File:1-STOREY FRAME 05.jpg<br />
File:1-STOREY FRAME 06.jpg<br />
File:1-STOREY FRAME 07.jpg<br />
</gallery></div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=File:1-STOREY_FRAME_07.jpg&diff=35762File:1-STOREY FRAME 07.jpg2020-05-18T04:14:06Z<p>Yophie.dikaimana: </p>
<hr />
<div></div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Simplified_Finite_Elements_model_to_represent_Mass-Spring_structures_in_dynamic_simulation_by_R%C3%BAbia_M._Bosse,_Andr%C3%A9_Te%C3%B3filo_Beck&diff=35761Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic simulation by Rúbia M. Bosse, André Teófilo Beck2020-05-18T04:12:32Z<p>Yophie.dikaimana: /* Artikel Komputasi Teknik 1-Storey Frame Under an Impulse Force (Simulation by ANN) oleh Ardy, Desy, Ronald dan Yophie */</p>
<hr />
<div><- back to [[Studi kasus komputasi teknik]]<br />
<br />
== Knowledge Base ==<br />
<br />
<br />
== Case Study ==<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic simulation.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic simulation 2.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 3.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 4.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 5 .png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 6.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 7.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 8.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 9.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 10.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 11.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 12.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 13.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 14.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 15.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 16.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 17.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 18.png]]<br />
<br />
Terjemahan<br />
<br />
== Terjemahan ==<br />
<br />
'''Model Elemen Hingga Sederhana untuk Menggambarkan Struktur Mass-Spring dalam Simulasi Dinamis'''<br />
<br />
'''Rúbia M. Bosse, André Teófilo Beck'''<br />
<br />
University of São Paulo - Departemen Teknik Struktural, São Carlos, rubiabosse@usp.br, atbeck@sc.usp.br<br />
<br />
<br />
=== '''Abstrak''' ===<br />
<br />
Makalah ini menyajikan pendekatan langkah demi langkah, didaktik untuk membangun model elemen hingga yang disederhanakan (''Finite Elemen''t/FE)mereproduksi hasil yang diperoleh dengan model ''mass-spring'' (MS) atau bangunan geser. Tujuan utamanya adalah untuk mengekspos<br />
keterbatasan masing-masing model, dan untuk memfasilitasi perbandingan antara hasil numerik yang diperoleh dengan model yang berbeda,sangat sering oleh penulis yang berbeda. Contoh aplikasi adalah sistem kontrol getaran, analisis model teoritis, mesin pemodelan komponen dan jaringan lunak. Makalah ini menyajikan hipotesis yang diperlukan untuk membangun hierarkis model, membahas pengaruh masing-masing asumsi / penyederhanaan dalam respons struktural. Dengan tujuan ini, komputer kode diimplementasikan untuk menyelesaikan struktur kerangka 2D di bawah beban dinamis dengan model pegas massal dan posisi model elemen hingga mempertimbangkan analisis geometrik nonlinier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan adalah cukup untuk mereproduksi dalam metode FE respon yang sama dari model MS mengalami impuls dan beban gempa.<br />
<br />
'''Kata kunci''': Model elemen hingga, model pegas massa, struktur kerangka 2D, beban dinamis.<br />
<br />
<br />
==='''1. PENDAHULUAN'''===<br />
<br />
Dua metodologi utama yang digunakan untuk mengevaluasi perilaku mekanik struktur seperti bangunan di bawah beban dinamis adalah model Mass-Spring (MS) dan model Finite Element (FE). Penerapan masing-masing teknik ini biasanya tergantung pada jenis struktur, keakuratan analisis yang diminta, dan kompleksitas struktur. Telah diketahui bahwa semua model menghadirkan ketidakpastian terkait kesetiaan untuk mewakili perilaku struktural yang nyata. Dalam hal ini, interpretasi kritis terhadap penyederhanaan dan keterbatasan model teknik diperlukan untuk analisis dan desain yang andal.<br />
<br />
Secara umum, model massa-pegas memiliki pendekatan diskrit dan formulasi matematika sederhana. Massa terkonsentrasi dalam titik-massa dan terhubung satu sama lain dengan pegas linier yang mewakili kekuatan elastis internal yang bekerja di antara massa. Model MS sederhana karena menghasilkan sangat sedikit derajat kebebasan, di mana persamaan gerak dapat diselesaikan secara analitis dengan modal superposisi. Ini secara signifikan mengurangi waktu pemrosesan untuk analisis dinamis. Model massa-pegas populer karena secara konsep lebih sederhana dan lebih mudah diimplementasikan daripada model yang lebih konsisten secara fisik berdasarkan metode elemen hingga. Selain itu, model MS sangat fleksibel untuk perubahan topologi. <br />
<br />
Formulasi ini biasanya diterapkan untuk mewakili struktur sebagai sistem kontrol getaran, bangunan dalam perilaku global, elemen mesin dan bahan jaringan lunak. Model MS juga sangat berlaku untuk melakukan analisis keandalan dan respon stokastik, di mana biaya komputasi merupakan masalah mendasar, karena struktur perlu dipecahkan secara berulang. Kelemahan utama dari model MS adalah bahwa mereka dianggap tidak tepat untuk memperkirakan perilaku mekanik struktur yang dapat dideformasi. Model MS mengabaikan persamaan konstitutif material, dan menghadirkan sejumlah derajat kebebasan yang mungkin terlalu kecil untuk jenis analisis tertentu. <br />
<br />
Beberapa kemajuan telah dibuat dalam model MS untuk meningkatkan representasi realistis dari struktur yang dapat dideformasi. Beberapa penelitian mengusulkan metode baru untuk mendapatkan koefisien kekakuan pegas, yang lain telah menyarankan modifikasi model tradisional (Kuether dan Allen, 2012, Geethu et al., 2015), termasuk misalnya pegas nonlinear dan piezometrik dalam analisis sistem kontrol getaran (Harne, 2013), penggabungan pegas kontak kubik untuk mensimulasikan kehilangan kontak (Huajiang dan Guan, 2016) dan pemecah implisit cepat untuk model MS standar (Liu et al., 2013, Zheng et al., 2017)<br />
<br />
Di sisi lain, metode elemen hingga (FE) berasal dari mekanika kontinum dan menjadi salah satu metode yang paling sering digunakan untuk memecahkan masalah sistem mekanik. Metode FE memerlukan penggunaan komputer secara intensif dan biaya komputasinya dapat menjadi penghalang untuk analisis skala besar. Namun, teknik ini mampu mensimulasikan sistem fisik yang kompleks, menyelesaikan masalah multi-dimensi dengan nonlinier (Dhatt, Touzot dan Legrançois, 2012).<br />
<br />
Model FE mendiskritisasi struktur dalam elemen-elemen kecil untuk merepresentasikan perilaku berkelanjutan. Metode ini menggunakan pendekatan variabel yang tidak diketahui untuk mengubah persamaan diferensial parsial menjadi persamaan aljabar yang diselesaikan melalui metode numerik. Model FE cocok untuk mengevaluasi respons berbagai struktur, terutama karena undang-undang dasar material dipertimbangkan dalam formulasi matematika. Namun, kemajuan ini ada harganya: semakin halus modelnya, semakin kompleks solusinya, yang mengarah ke biaya komputasi yang besar.<br />
<br />
Tantangan yang cukup besar di bidang metode FE adalah pertimbangan perpindahan besar dalam tubuh yang cacat. Upaya penelitian membahas pengembangan formulasi yang mempertimbangkan efek nonlinier dalam bahan konstitutif atau dalam kondisi batas (perpindahan atau rotasi besar). Dalam masalah perpindahan besar, deskripsi Total Lagrangian menunjukkan metode yang efisien untuk menyelesaikan masalah dinamis struktur padat, karena mempertimbangkan konfigurasi referensi yang unik dan tetap: matriks massa tetap konstan dan solusi keseimbangan dinamis diperoleh dengan lebih mudah. Solusi masalah yang mempertimbangkan analisis geometri nonlinear dengan deskripsi Total Lagrangian dapat diverifikasi dalam Mondkar dan Powell (1977), Wood dan Zienkiewicz (1977), Surana (1983), Coda dan Greco (2004). Pendekatan alternatif untuk merepresentasikan analisis nonlinier geometris menggunakan deskripsi Lagrangian total adalah model FE posisional. Dalam teknik ini, parameter nodal adalah koordinat nodal (posisi) dan dimungkinkan untuk menggunakan kinematika Reissner yang tepat dalam evaluasi perpindahan dan rotasi untuk struktur rangka. Contoh aplikasi dari formulasi ini dapat dilihat di Coda dan Paccola (2014), Reis dan Coda (2014), dan Siqueira dan Coda (2016, 2017).<br />
<br />
Saat ini, dengan kemajuan teknik komputasi untuk meningkatkan waktu pemrosesan, model FE yang disempurnakan semakin dapat diterapkan untuk menyelesaikan masalah mekanis apa pun. Dalam makalah ini, kami bermaksud untuk mendefinisikan hipotesis yang berlaku untuk model FE untuk membuatnya mewakili hasil yang kompatibel dengan model massa-pegas dengan idealisasi kerangka geser. Ini juga merupakan tujuan untuk mengamati dan mengukur perbedaan yang disebabkan oleh hipotesis ini dalam respon struktur, mengevaluasi keuntungan dan keterbatasan masing-masing model untuk memperkirakan respon struktur yang terkena berbagai sumber beban dinamis.<br />
<br />
Untuk melakukan analisis ini, kode komputasi diterapkan untuk kedua model: model FE posisional dan model MS. Contoh-contoh yang disajikan dalam makalah ini berkaitan dengan struktur rangka yang tidak terbungkus yang dapat mewakili bangunan. Contoh 1 dan 2 memperlihatkan struktur satu dan lima lantai yang tereksitasi oleh gaya impuls. Contoh ketiga berkaitan dengan struktur yang sama dari contoh 2 yang bersemangat dengan catatan Gempa Bumi El Centro. Respons dalam domain waktu dan frekuensi dipelajari.<br />
<br />
<br />
<br />
==='''2. MODEL MASS-SPRING'''===<br />
<br />
Diterjemahkan oleh : Mohamad Wafirul Hadi, Kania Dyah Nastiti, Maha Hidayatullah Akbar, Fajri Octadiansyah, Afitro Adam<br />
<br />
Analisis dinamis menggunakan model massa-pegas diskrit sangat umum dalam literatur dan menyajikan keuntungan sebagai alat sederhana untuk mengevaluasi respons dinamis struktur. Metode analisis ini memerlukan waktu pemrosesan yang sedikit, karena mereduksi struktur menjadi beberapa derajat kebebasan, dan karena jawabannya dapat diperoleh secara analitik dengan metode modal superposisi. Model MS tradisional berurusan dengan analisis linier, yaitu keseimbangan dihitung pada posisi awal, menyajikan matriks kekakuan konstan (Warburton, 1976 dan Paultre, 2010). Dalam makalah ini model bangunan geser dipertimbangkan. Idealisasi ini biasanya digunakan untuk mengevaluasi respons bangunan yang mengalami kegembiraan dinamis. Model bangunan geser biasanya mempertimbangkan bahwa massa kolom dapat diabaikan, dan massa lantai terkonsentrasi di lantai (titik massa). Juga, balok dan pelat dianggap kaku dalam arah longitudinal dan dalam lentur, kolom kaku untuk regangan aksial tetapi fleksibel secara transversal. Idealisasi bangunan geser mengasumsikan bahwa bangunan hanya menyajikan perpindahan horisontal, karena pembengkokan kolom. Mempertimbangkan kerangka bidang gambar 3 lantai yang tidak tertutup pada Gambar 1, model bangunan geser dapat dimodelkan dengan mendefinisikan massa dan pegas yang setara dan membuat matriks yang sesuai untuk solusi persamaan gerak.<br />
<br />
[[File:afitrotgs3.jpg]]<br />
<br />
<br />
[[File:4.3.9 1.jpg]]<br />
<br />
[[File:4.3.9 2.jpg]]<br />
<br />
dengan M matriks massa diagonal sistem dengan massa lantai yang terkonsentrasi pada titik-massa, 𝑢̈ adalah<br />
vektor percepatan.<br />
Paket karena redaman itu diperoleh sebagai:<br />
<br />
[[File:4.3.9 3.jpg]]<br />
<br />
di mana 𝑪 adalah matriks redaman, 𝑐 adalah koefisien redaman, 𝑢̇ adalah vektor kecepatan.<br />
Kekuatan elastis dapat ditentukan sebagai:<br />
<br />
[[File:4.3.9 4.jpg]]<br />
<br />
dimana𝑲 adalah matriks kekakuan, <br />
<br />
adalah koefisien kekakuan kolom dan 𝑢 adalah vektor perpindahan.<br />
Keseimbangan gerak dapat didefinisikan sebagai:<br />
<br />
[[File:4.3.9 5.jpg]]<br />
<br />
Untuk kasus beban gerakan tanah, vektor eksitasi diperoleh dengan mengalikan massa setiap derajat<br />
kebebasan dengan percepatan gempa dalam arah yang sesuai, untuk setiap langkah waktu. Dengan cara ini, analisis<br />
sesuai dengan respons struktur dengan penyangga tetap, keluar oleh kekuatan eksternal dalam massanya; dan 𝑝 (𝑡) adalah<br />
diadaptasi menjadi 𝑝 (𝑡) sebagai:<br />
<br />
[[File:4.3.9 6.jpg]]<br />
<br />
di mana 𝑢̈ (𝑡) adalah vektor percepatan horizontal gempa bumi, 𝑟 adalah vektor dengan 𝑛 garis sama dengan jumlah bingkai<br />
cerita. Vektor ini mewakili koefisien pengaruh dalam perpindahan nodal, ketika perpindahan kesatuan adalah<br />
dikenakan pada dukungan.<br />
Persamaan solving (5), respon dinamis linear dari struktur diperoleh, dikenakan beban dinamis. Menyelesaikan<br />
kesetimbangan dinamis analitis, metode modal superposisi dapat diterapkan; Metode ini didasarkan pada kenyataan bahwa, untuk<br />
model redaman tertentu, persamaan gerak 𝑛 ditambah dari sistem diskrit dapat dimodifikasi melalui a<br />
transformasi untuk koordinat modal dalam persamaan decoupled. Metode ini menggunakan sifat ortogonalitas dari<br />
mode getaran untuk memisahkan sistem persamaan; karenanya tanggapan diperoleh dengan menyelesaikan persamaan diferensial<br />
mirip dengan persamaan yang dikembangkan untuk satu derajat struktur kebebasan (Warburton, 1976, Clough and Penzien, 1993,<br />
dan Rao, 2010). Dalam tulisan ini, untuk menyederhanakan solusi dan membuat kode umum untuk semua jenis beban, linier<br />
keseimbangan persamaan gerak diselesaikan dengan menerapkan integrasi waktu Newmark, dengan mempertimbangkan rata-rata konstan<br />
akselerasi, menurut Paultre (2010).<br />
Model MS mempertimbangkan idealisasi bangunan geser sangat digunakan karena fleksibilitas untuk mewakili struktur yang berbeda<br />
topologi. Namun, untuk mewakili struktur ramping yang menghadirkan perilaku mampudeformasi, yang lebih fisik<br />
metodologi yang realistis mungkin diperlukan.<br />
<br />
==='''3. POSITIONAL FINITE ELEMENT'''===<br />
<br />
Analisis nonlinier geometris digunakan untuk menangani defleksi besar: posisi keseimbangan struktur dicari negara terlantar. Dalam apa yang disebut pendekatan FE posisional, ruang non-dimensi dibuat dan kelengkungan relatif elemen bingkai dihitung untuk konfigurasi awal dan untuk yang cacat (Coda dan Greco 2004). Itu Posisi keseimbangan adalah variabel utama yang tidak diketahui, dan diperoleh dari prinsip total potensial stasioner energi. Formulasi Lagrangian total digunakan, menggunakan konfigurasi referensi yang unik, posisi awal; di dalam konteksnya, matriks massa adalah konstan. Elemen frame dengan empat node dan pendekatan kubik digunakan. Untuk analisis nonlinier geometris, deskripsi rinci tentang kinematika elemen awalnya ditunjukkan dan prinsip energi stasioner digunakan untuk menulis persamaan keseimbangan dinamis. Sistem nonlinier persamaan diselesaikan dengan menggabungkan integrasi waktu Newmark dengan prosedur Newton-Raphson, mengikuti Coda dan Paccola (2014).<br />
<br />
<br />
===='''3.1 Finite Element Model pada Posisi Frame'''====<br />
<br />
Diterjemahkan Oleh : [http://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=AHMAD_ZIKRI Ahmad Zikri], [http://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Muhammad_Irfan_Dzaky Muhammad Irfan Dzaky], [http://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Muchalis_Zikramansyah_Masuku Muchalis Zikramansyah Masuku], [http://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Oldy_Fahlovi Oldy Fahlovvi]<br />
<br />
<gallery mode="slideshow"><br />
File:Terjemah 3.1-1 Frame positional FE model Zikra-Zikri-Zaki-Oldy.jpg<br />
File:Terjemah 3.1-2 Frame positional FE model Zikri-Zikra-Zaki-Oldy.jpg<br />
File:Terjemah 3.1-3 Frame positional FE model_Zaki-Zikra-Zikri-Oldy.jpg<br />
File:Terjemah 3.1-4 Frame positional FE model Oldy-Zikra-Zikri-Zaki.jpg<br />
</gallery><br />
<br />
===''' 4. RESULTS'''===<br />
<br />
Dalam paper ini diperlihatkan berberapa hasil analisis yaitu dengan metode Mass-Spring (MS), dan Finite Element (FE) kepada sebuah struktur yang diberikan impuls dan gerakan pada bagian dasar. Tujuan awal dari paper ini adalah untuk mengembangkan model FE yang lebih sederhana yang tetap akurat sama dengan hasil yang diperoleh dari model MS. Tabel 1 memperlihatkan analisa dan hypothesis dari setiap model yang digunakan serta langkah-langkah yang diambil agar model FE yang disederhanakan tetap mempunyai hasil yang sebanding dengan model MS. Tahap sequential merupakan evaluasi dari setiap model pada response structure terhadap waktu dan secara frekuensi.<br />
<br />
<br />
Tabel 1. Hypothesis dari model MS, FE, dan FES<br />
-----------------------------------------------------------------------------------<br />
Mass Spring (MS):<br />
# Sistem diskrit dengan massa yang terkonsentrasi<br />
# Setiap lantai diwakili oleh 1 degree of freedom<br />
# Massa dari kolom/tiang vertical ccenderung diabaikan dalam analysis<br />
# Lantai merupakan benda rigid. Tidak ada deformasi.<br />
# Hanya mengestimasi pergerakan horizontal<br />
# Stiffness dari kolom langsung diwakili oleh sebuah pegas linear<br />
# Sistem diasumsikan berkerja secara linear<br />
<br />
Finite Element(FE):<br />
# Bidang terdiri dari 4 node<br />
# Terdapat matrix massa<br />
# System yang terbentuk mempunyai banyak degree of freedom<br />
# Elementnya bergerak dengan flexible (Vertical, horizontal, serta putaran relatif)<br />
# Koneksi antara elemen diasumsikan rigid<br />
# Pergerakan yang besar dianalisa secara nonlinear<br />
<br />
Finite Element Simplified (FES):<br />
# Massa kolom ikut diperhitungkan, hanya saja massa ini dimodelkan dalam batang horizontal dengan distribusi secara merata. Pemodelan ini selain mempengaruhi massa dari batang horizontal, massa ini juga mempengaruhi pada densitas dan inertia.<br />
# Modulus Elastisitas dari batang horizontal diasumsikan tak hingga, sehingga dapat dianggap rigid.<br />
# Element dalam batang horizontal terrestriksi pada pergerakan secara vertical dan putaran relatif.<br />
# Dapat terjadi nonlinear analysis<br />
<br />
====='''4.1. Rangka 1 Lantai Dibawah Sebuah Gaya Impuls'''=====<br />
<br />
Diterjemahkan oleh: Ardy, Desy, Ronald, Yophie<br />
<br />
Contoh pertama adalah sebuah kerangka bangunan 1 lantai yang terbentuk dari tujuh buah balok (50 x 50 cm) dengan panjang 6 meter, dan 7 lempengan, 20 cm ketebalan diperpanjang oleh panjang 8 meter pada kedua sisi dari balok. Lantai ditopang oleh 8 kolom dengan tinggi 4.8 meter berjarak 6 meter satu sama lain. Struktur tersebut terbuat dari beton yang diperkuat dan digemparkan oleh sebuah impuls dengan F = 1 MN selama 0.001 detik. Kepadatan dari struktur dipertimbangkan sama dengan ρ = 2500 kgm^-3, dan modulus elastisitasnya sebesar 40 GPa. <br />
<br />
Kerangka ini telah dimodelkan sebagai model MS (Pegas-massa) dan model FE (Elemen hingga). Untuk model MS, struktur tersebut digambarkan sebagai sebuah massa m = 186900 kg (balok ditambah massa lempengan dengan mengabaikan massa kolom) terhubung ke suatu pegas linear dengan kekakuan K = 8 kolom. (12EI/L^3) = 181 MNm^-1, menghasilkan suatu sistem tidak teredam dengan satu derajat kebebasan.<br />
<br />
Pada model FE, struktur tersebut didiskritisasi ke dalam 22 elemen rangka simpul 4, dihitung dengan 201 derajat kebebasan di mana semua hipotesis yang dikembangkan dalam Tab. 1 diuji. Untuk representasi struktur dalam model FE, sebuah momen equivalen inersia telah dihitung untuk set (balok + lempeng); juga nilai kepadatan equivalen telah dihitung untuk memperhitungkan semua hipotesis dengan memperhatikan massa dari struktur tersebut.<br />
<br />
Respons dinamis dari struktur dievaluasi dalam model MS, FES dan FE melalui teknik integrasi waktu Newmark dengan perbedaan pada model FE dan FES sistem persamaan nonlinier dilinearisasi dengan prosedur Newton Raphson. Analisis dilakukan dalam total waktu 1,0 detik sebagai domain waktu dan hasil ini digunakan untuk membuat FFT (Fast Fourier Transform) pada respon studi frekuensi alami dari struktur.<br />
<br />
Investigasi pertama dibuat mengenai pertimbangan massa kolom, karena banyak penulis (Paultre, 2010, Rao, 2010, Warburton, 1976) yang menyatakan bahwa massa kolom harus diabaikan dalam analisis MS. Mula -mula relevansi massa dalam model MS dievaluasi (Gbr. 5). Secara berurutan, contoh-contoh diuji untuk FE model sederhana yang dijelaskan dalam Tabel 1 dengan mempertimbangkan: 1) model FE dengan massa total kolom terkonsentrasi pada massa lantai; 2) model FE dengan massa kolom diabaikan dan 3) model FE dengan setengah massa kolom diperhitungkan bersama dengan massa lantai. Semua hasil ditunjukkan pada Gbr. 6 dan 7.<br />
<br />
[[File:4.1_gambar5.PNG|900px|thumb|center|Gambar 5: Respon model pegas massa (MS) dengan mempertimbangkan dan mengabaikan massa kolom]]<br />
<br />
[[File:4.1_gambar6.PNG|900px|thumb|center|Gambar 6: Respon model MS dan FES yang mengevaluasi pengaruh massa kolom]]<br />
<br />
[[File:4.1_gambar7.PNG|450px|thumb|center|Gambar 7: Respon model MS dan FES yang mengevaluasi pengaruh massa kolom]]<br />
<br />
Dari Gambar 5 dapat digaris bawahi bahwa pergeseran puncak respon dari struktur mengabaikan dan mempertimbangkan massa dari kolom model MS sekitar 5%. Pada frekuensi domain, frekuensi natural yang sama bisa dilihat di kedua kasus (5 Hz), dengan perbedaan hanya pada kedua amplitudo. Hasil ini memperlihatkan bahwa frekuensi bertentangan dengan estimasi, pertimbangan massa pada kolom analisis MS tidak relevan.<br />
<br />
Gambar 6 dan 7 menunjukkan akurasi model FES untuk memproduksi hasil MS. Gambar 7 menunjukkan korespondensi sempurna antara model FES dan MS yang memiliki pertimbangan 50 % dari kolom massa, disatukan dengan massa dasar. Dari kesimpulan tersebut, contoh berikut ini mempunyai penambahan asumsi : pertimbangan dari setengah massa kolom pada model FES mendorong respons untuk mencapai hasil yang sama dengan model MS. Hasil ini mengindikasikan bahwa memungkinkan untuk memproduksi response frame dengan lebih dari satu baris kolom (pada kasus ini, 8 baris kolom. ) dengan model MS.<br />
<br />
Gambar 8, 9, 10, dan 11 adalah hasil dari FES model (Tabel 1) dibandingkan dengan model MS dengan mengabaikan kolom massa. <br />
<br />
[[File:Gambars 8.png|900px|thumb|center|Gambar 8 Respons model MS dan FES, mempertimbangkan massa dari kolom yang terdistribusi pada elemen]]<br />
<br />
<br />
[[File:Gambars 9.png|900px|thumb|center|Gambar 9 Respons model MS dan FES dengan balok fleksibel]]<br />
<br />
<br />
[[File:Gambars 10.png|900px|thumb|center|Gambar 10 Respons model MS dan FES dengan mempertimbangkan balok yang displaceable]]<br />
<br />
<br />
[[File:Gambars 11.png|900px|thumb|center|Gambar 11 Respons model MS dan FES secara keseluruhan]]<br />
<br />
Gambar 8, 9, 10, dan 11 menunjukkan bahwa perkiraan yang paling relevan untuk mengubah resspns dari model FES adalah pertimbangan dari balok flexible. Model fleksibel FES memperlihatkan sebuah respons osilasi di sekitar respons yang dihasilkan oleh model MS, terlihat frekuensi pada tingkatan lebih tinggi yang terlihat dengan jelas pada hasil FFT Gambar 9 dan 11.<br />
<br />
Hasil dari Gambar 8 dan 10 menunjukkan pertimbangan dari distribusi massa pada kolom elemen, pergeseran pada arah vertical dan rotasi pada balok tidak menyebabkan perubahan yang signifikan pada hasil awal model FES, sangat mirip dengan hasil MS. Dapat dilihat juga bahwa esimasi dari frekuensi natural dari stukrur, semua model konvergen pada 5 Hz, menunjukkan bahwa frekuensi dari respons domain kurang sensitif pada asumsi model yang dibahas ini. Gambar 11 juga memperlihatkan bagaimana jarak dari respons pada model FE secara keseluruhan, tanpa simplifikasi, dan model MS : puncak respons amplitude lebih tinggi untuk model FE dan pada kasus ini perpindahan terjadi pada frekuensi yang tinggi.<br />
<br />
<br />
====='''4.2. Rangka 5 Lantai Terhadap Gaya Impuls'''=====<br />
<br />
Diterjemahkan oleh : Edo, Shabrina, Jeri, dan Raihan<br />
<br />
Contoh kedua menjabarkan tentang Rangka 5 lantai yang terbuat dari beton bertulang dengan dimensi yang tertera pada Figur 12. Struktur dikenakan gaya impuls F = 100 MN selama 0,001 detik. Gaya impuls diberikan pada lantai pertama dari struktur untuk menghindari efek non-linier dari model ''''Finite Element''''. Sebuah lempeng setebal 14 cm memanjang sejauh 6 meter pada tiap balok dipasangkan pada bangunan tersebut. Struktur ini dimodelkan sesuai dengan metodologi yang telah dideskripsikan pada Bagian 1.<br />
<br />
Untuk model massa-pegas, struktur direpresentasikan oleh 5 susunan massa-pegas, menghasilkan 5 derajat kebebasan yang menjelaskan pergeseran horizontal lantai (massa lempeng dijumlahkan ke dalam total massa lantai). Dalam model FE dan FES, struktur didiskritisasi ke dalam lima puluh elemen bingkai 4-node, sehingga dihasilkan 150 derajat kebebasan yang menggambarkan translasi (horizontal dan vertikal) dan rotasi dalam vektor normal dari node. Untuk merepresentasikan lempeng, momen inersia ekuivalen dihitung untuk balok yang memiliki kekakuan balok ditambah lempeng; Densitas balok juga dikoreksi berdasarkan massa lempeng. <br />
<br />
[[File:Fig12.png]]<br />
<br />
Gambar 13 dan 14 menunjukkan hasil awal di sekitar perkiraan massa dari kolom kolom untuk model MS dan FES dalam analisis yang dilakukan selama pergerakan satu detik<br />
<br />
[[File:Fig13.png]]<br />
<br />
[[File:Fig14.png]]<br />
<br />
Gambar 13 menyajikan hasil yang mirip dengan gambar.6 dan 7. Dapat dilihat juga untuk contoh ini bahwa kecocokan sempurna untuk hasil MS dicapai dengan model FES mengingat hanya setengah dari total massa kolom terkonsentrasi di elemen lantai. Gambar 14 mengkonfirmasi hasil gambar 13, menunjukkan bahwa frekuensi perpindahan dan amplitudo sangat dekat untuk model MS (mengabaikan massa kolom) dan model FES mempertimbangkan setengah massa kolom di lantai.<br />
Gambar 15-18 menyajikan respons dinamis struktur yang membandingkan respons model MS dan model FES dengan derivasi yang dijelaskan dalam baris terakhir Tab.1<br />
<br />
[[File:Fig15.png]]<br />
<br />
[[File:Fig17.png]]<br />
<br />
[[File:Fig18.png]]<br />
<br />
Gambar 15 mengindikasikan bahwa pertimbangan dari masa yang terdistribusi pada kolom-kolom sistem tidak terlalu berpengaruh terhadap response yang diberikan berdasarkan model FES yang disederhanakan. Seluruh nilai tertinggi/puncak dari frekuensi naturalnya cocok, dan amplitudo dari response yang diberikan juga serupa.<br />
<br />
Gambar 16 menunjukkan bahwa response yang diperoleh berdasarkan model FES mempertimbangkan balok/beam flexible yang berosilasi dengan frekuensi yang tinggi di sekitar respons yang diberikan dari model MS. FFT membuktikan bahwa puncak-puncak dari frekuensi osilasi tersebut berkisar 80 Hz. Apabila dirata-ratakan, respons pergeseran/displacement yang diberikan dan frekuensi yang diberikan pada saat awal menghasilkan hasil yang relatif dekat terhadap response yang didapat berdasarkan model MS.<br />
<br />
Gambar 17 membandingkan respons model MS dengan model FES dengan mempertimbangkan balok yang dapat dipindahkan. Asumsi perpindahan vertikal dan rotasi balok mempengaruhi sebagian perpindahan dan frekuensi respons pada struktur. Dalam FFT dapat dicatat bahwa hanya frekuensi natural kedua tidak sama dengan hasil yang ditunjukkan oleh model MS.<br />
Dalam analisis model FE lengkap, ditunjukkan pada gambar 18, dapat dicatat bahwa perpindahan yang terjadi berbeda dari model MS. Model FE menyajikan osilasi dengan frekuensi tinggi dan perpindahan puncak yang lebih tinggi, dibandingkan dengan hasil model MS; Namun, karakteristik perpindahan serupa, menghadirkan siklus frekuensi rendah dengan jumlah yang sama. Dalam domain frekuensi, perbedaan signifikan dalam puncak amplitudo dapat diamati, juga beberapa perbedaan dalam frekuensi natural. Frekuensi yang lebih tinggi muncul sekitar 80 Hz, memvalidasi perilaku osilasi yang diamati dalam respons perpindahan. Untuk semua kasus analisis bangunan, menunjukkan perilaku linier dalam analisis FE, mengambil sejumlah kecil iterasi untuk konvergensi solusi numerik.<br />
<br />
<br />
===='''4.3. Pergerakan Rangka 5-Lantai oleh Gempa Bumi'''====<br />
<br />
Kania, Evi, Chandra, Dieter<br />
<br />
Contoh terakhir menggunakan struktur yang sama dan sudah dipelajari pada contoh 4.2 didapatkan dari rekaman gempa bumi EL Centro. Di MS model, gempa bumi disimulasikan sebagai gaya ekuivalen yang diterapkan ke setiap derajat kebebasan dari struktur dalam bentuk {F}=[M].{y ̈_earthquake}. Di dalam FE analisis, penggunaan persamaan posisi di sini memberikan keuntungan bahwa gempa bumi dapat dimodelkan dengan sedemikian rupa hingga terlihat lebih rill, penggunaan basis perpindahan dalam pendukung sturuktur, dan simulalsi efek yang terjadi akibat gempa bumi.<br />
<br />
Accelerogram dari gempa bumi EL Centro dan berdasarkan rekaman dari basis perpindahan (digunakan dalam analisa FE dan FES) ditunjukan pada gambar 19.<br />
<br />
[[File:KT.PNG|800 px]]<br />
<br />
Gambar 20 menjelaskan sebuah perbandingan antara perbedaan-perbedaan yang disebabkan oleh perhitungan massa kolom dalam permodelan FES. Untuk model FE dan FES, hasil dalam hal perpindahan (displacement) terhadap waktu diperoleh untuk total perpindahan dalam kaitannya dengan initial position (i.e.perpindahan relatif pada struktur atas ditambah perpindahan pada struktur pendukungnya, yang disebabkan oleh gempa bumi). Pada studi ini, semua curve hanya menunjukkan perpindahan relatif, yang mana dapat dibandingkan dengan respons dari model MS.<br />
<br />
[[File:Translateevi.JPG]]<br />
<br />
<br />
Hasil dari Gambar 20 menunjukkan bahwa dengan adanya gangguan/eksitasi dalam bentuk gempa, respon dari FES pada permasalahan-½ massa kolom terpusat di lantai, memiliki hasil yang sama dengan penggunaan model MS dasar. Hal tersebut membuktikan keakuratan hipotesis yang sudah dibangun untuk menyelaraskan FE models dengan MS models. Pada contoh ini, dimana terdapat eksitasi berupa gempa, pengaruh dari bagian kolom masa dalam analisis adalah lebih tinggi daripada nila yang didapat dengan impulse loads. Jika diasumsikan 50% massa kolom diabaikan untuk FES models, maka hubungan antara MS dan FES models tidak mungkin didapat. Gambar 21-24 menunjuklan perbandingan antara MS models, FES dan FE models.<br />
<br />
<br />
[[File:MSFESchandra1.JPG]]<br />
[[File:MSFESchandra2.JPG]]<br />
[[File:MSFESchandra3.JPG]]<br />
<br />
dengan hasil yang disajikan dalam gambar 21-24 dapat diketahui bahwa pertimbangan massa terdistribusi dalam elemen kolom menyebabkan perpindahan tertinggi dan perbedaan dalam kasus yang dibandingkan (FES x MS). Dapat juga diamati bahwa fleksibilitas balok, berbeda dari apa yang terlihat dalam contoh sebelumnya, dan hal ini perlu diperhatikan sebagai hal yang relevan untuk mengubah respons Model FES. Hipotesis balok yang dapat dipindahkan relevan dengan respons dalam domain waktu; sedangkan untuk konten frekuensi struktur memiliki perilaku yang sama dari model MS. Contoh ini dengan beban dinamis yang besar menunjukkan bahwa model MS secara signifikan tidak mementingkan potensi perpindahan struktur; hasil ini dapat dikaitkan dengan semua penyederhanaan yang diasumsikan untuk model pegas-massa. Bahkan gempa bumi yang menyebabkan perpindahan besar di dasar struktur (sekitar 20 cm) tidak cukup untuk memicu respons bangunan nonlinier. Gambar 21-24 menunjukkan bahwa respons domain frekuensi kurang sensitif terhadap asumsi pemodelan. Semua frekuensi sekitar 1,7 hingga 1,9 Hz dan puncak ini mungkin disebabkan oleh beban gempa dalam struktur. Dalam resume, meskipun struktur yang dipelajari dalam model FE menyajikan perpindahan yang lebih tinggi, konten frekuensinya tetap dekat dengan frekuensi bangunan yang dievaluasi melalui mode MS.<br />
-----------------------------------------------------------------------------------<br />
<br />
<br />
==='''CONCLUDING REMARKS'''===<br />
<br />
Makalah ini mengupayakan pendekatan didaktik untuk menunjukkan bagaimana merepresentasikan, dengan diskritisasi elemen hingga, hasilnya diperoleh dengan model massa-pegas. Temuan di sini bermanfaat bagi para peneliti yang menggunakan model elemen hingga, yang membutuhkan untuk mereproduksi atau membandingkan hasilnya dengan yang diperoleh menggunakan model pegas massal.<br />
<br />
Pada dasarnya, untuk merepresentasikan struktur pegas massa dengan metode elemen hingga, perlu: 1) mempertimbangkan hanya setengahnya massa total kolom, disatukan dengan massa balok dan pelat; 2) menganggap lantai berfungsi sebagai benda tegar dalam hal derajat kebebasan longitudinal dan lentur dan 3) membatasi derajat lentur kebebasan balok dan pelat.<br />
<br />
Hasil penelitian menunjukkan relevansi hipotesis yang disarankan dalam respon struktur sebagai kerangka pesawat (bangunan) dalam analisis dinamis. Juga menjadi jelas bahwa pengaruh masing-masing hipotesis tergantung pada karakteristik mempelajari kasus. Dalam contoh 1 dan 2, pertimbangan balok fleksibel untuk model FES menyebabkan perubahan signifikan pada respon struktur, dibandingkan dengan hasil model MS. Namun, perilaku yang sama ini tidak diverifikasi di Contoh 3, di mana fleksibilitas balok dalam hal beban gempa tidak mempengaruhi respons model FES.<br />
<br />
Dalam hal analisis FFT, semua model (MS, FES, dan FE) tepat untuk menentukan frekuensi getaran,terutama frekuensi alami rendah yang biasanya paling relevan untuk karakterisasi dinamis struktur.Contoh 3 menyarankan bahwa dalam kasus beban dinamis yang parah, seperti gempa bumi, pertimbangan di sekitar struktur<br />
Massa sangat relevan dalam respons.Hasil seperti yang disajikan dalam makalah ini mengumpulkan informasi dan memenuhi kualifikasi asumsi pemodelan struktural yang biasa. Itu<br />
perbedaan yang diperoleh dengan model yang dikembangkan, menyoroti ketidakpastian intrinsik yang terlibat dalam tantangan<br />
membuat representasi perilaku struktural yang realistis. Dalam sudut pandang ini, representasi mekanik yang tepat<br />
perilaku hanya dapat dicapai dengan analisis kritis dan pengetahuan di sekitar keterbatasan masing-masing model. ini<br />
penting untuk ditekankan bahwa banyak struktur menghadirkan respons yang cenderung pada asumsi pegas-massa; dalam aspek ini<br />
penggunaan model serbaguna berdasarkan analisis FE yang dapat diterapkan untuk memecahkan masalah sederhana atau kompleks dapat menjamin<br />
desain yang lebih akurat<br />
<br />
== Artikel ==<br />
<br />
== Tugas Artikel Wisnu Harry Ichwan Fadli ==<br />
<br />
<br />
Menunjukkan bahwa korespondensi sempurna antara FES dan model MS diberikan ketika model FES mempertimbangkan 50% dari massa kolom, disamakan dengan massa lantai. Dari kesimpulan ini, contoh-contoh berikut memiliki asumsi ini ditambahkan: pertimbangan setengah massa kolom dalam pemodelan FES mendorong respons yang sama diperoleh dengan model MS. Hasil ini masih menunjukkan bahwa dimungkinkan untuk mereproduksi respons bingkai dengan lebih dari satu baris kolom (dalam hal ini, 8 baris kolom) oleh model MS.<br />
<br />
<br />
[[File:gambarganteng.png||500px]]<br />
<br />
<br />
Figure 7<br />
<br />
<br />
Dari Gambar. 5 dapat dicatat bahwa respon perpindahan puncak struktur mengabaikan dan mempertimbangkan massa kolom untuk model MS berbeda sekitar 5%. Dalam domain frekuensi, frekuensi alami yang sama dapat diamati untuk kedua kasus (5 Hz), dengan perbedaan hanya dalam amplitudo mereka. Hasil ini menunjukkan bahwa untuk estimasi pertentangan frekuensi, pertimbangan massa kolom dalam analisis MS tidak relevan. Gambar 6 dan 7 menunjukkan keakuratan model FES untuk mereproduksi hasil MS. Gambar. 7 menunjukkan bahwa korespondensi sempurna antara FES dan model MS diberikan ketika model FES mempertimbangkan 50% dari massa kolom, disamakan dengan massa lantai. Dari kesimpulan ini, contoh-contoh berikut memiliki asumsi ini ditambahkan: pertimbangan setengah massa kolom dalam pemodelan FES mendorong respons yang sama diperoleh dengan model MS. Hasil ini masih menunjukkan bahwa dimungkinkan untuk mereproduksi respons bingkai dengan lebih dari satu baris kolom (dalam hal ini, 8 baris kolom) oleh model MS.<br />
<br />
<br />
[[File : 2020-05-09 16_22_37-Spyder (Python 3.7).png || 500px ]]<br />
<br />
<br />
Untuk kasus yang dikerjakan adalah pada bangunan dengan penjalasan seperti pada laporan di bawah ini<br />
<br />
<br />
<gallery mode="slideshow"><br />
<br />
File:FEMBUILDINGSED (1).JPG<br />
<br />
File:FEMBUILDINGSED (2).JPG<br />
<br />
initial condition disini digmbarkan bawan, konstruksi rangka gedung dapat di modelkan sebagai batang kantilever dengan panjang (l) yang menerima gaya (F) arah lateral akibat gempa, sehingga akibat gaya F tersebut menyebabkan terjadinya displacement pada rangka tersebut sejauh x. <br />
<br />
File:FEMBUILDINGSED (3).JPG<br />
<br />
perpindahan posisi (displacement ) merupakan defleksi pada rangka. sehingga dapat dirumuskan besarnya displacennet sebagai persamaan defleksi pada batang kantilever. besarnya defleksi dipengaruhi oleh : bentuk penampang batang, panjang batang, gaya yang bekerja dan juga modulus elastistas material.<br />
<br />
File:FEMBUILDINGSED (4).JPG<br />
<br />
berdasrkan rumus defleksi tersebut didapatkan hasil perhitungan seperti pada grafik. dimana displacemnt yang terjadi akibat gaya F merupakan suatu bentuk osilsasi dengan simpangan terjauh mencapai 0.8<br />
<br />
File:FEMBUILDINGSED (5).JPG<br />
<br />
File:FEMBUILDINGSED (6).JPG<br />
<br />
File:FEMBUILDINGSED (7).JPG<br />
<br />
File:FEMBUILDINGSED (8).JPG<br />
<br />
File:FEMBUILDINGSED (9).JPG<br />
<br />
</gallery><br />
<br />
'''slide 1 (judul)'''<br />
<br />
'''slide 2 (FEM initial condition)'''<br />
<br />
initial condition disini digmbarkan bawan, konstruksi rangka gedung dapat di modelkan sebagai batang kantilever dengan panjang (l) yang menerima gaya (F) arah lateral akibat gempa, sehingga akibat gaya F tersebut menyebabkan terjadinya displacement pada rangka tersebut sejauh x. <br />
<br />
'''slide 3 (dasar teori dfelksi untuk perhitungan manual-eksak)'''<br />
<br />
perpindahan posisi (displacement ) merupakan defleksi pada rangka. sehingga dapat dirumuskan besarnya displacennet sebagai persamaan defleksi pada batang kantilever. besarnya defleksi dipengaruhi oleh : bentuk penampang batang, panjang batang, gaya yang bekerja dan juga modulus elastistas material.<br />
<br />
'''slide 4 (hasil perhitungan manual)'''<br />
<br />
berdasrkan rumus defleksi tersebut didapatkan hasil perhitungan seperti pada grafik. dimana displacemnt yang terjadi akibat gaya F merupakan suatu bentuk osilsasi dengan simpangan terjauh mencapai 0.8<br />
<br />
'''slide 5 (pemodelan FES)'''<br />
<br />
pemodelan FES ini bernagkat dari MS model, dimana FES ini merupakan bentuk sederhana dari FEM yang diberikan pembatsan-pembatasan, pergerakan kolom akibat gaya F dari gempa hanya ke arah horisontal saja sehingga mengabaikan gerakan vertikan maupun rotasi pada kolom.<br />
<br />
'''slide 6 (hasil perhitungan FES)'''<br />
<br />
hasil perhitungan dengan FES ini menunjukan simpangan terjauh dari kolom yang diakibatkan oleh gaya F dari gempa adalah sejauh 0.8 mm<br />
<br />
'''slide 7 (pemodelan FEM)'''<br />
<br />
'''slide 8 (hasil perhitungan FEM)'''<br />
<br />
'''slide 9 (hasil dan kesimpulan)'''<br />
<br />
dari ketiga perhitungan tersebut (perhitungan manuak-eksak, FES dan FEM) maka didapatkan hasil bahwa, perhitungan manual dana FESmenunjukkan hasil yang hampir sama, yaitu terjadi simpangan dari pergerakan kolom arah laetral sejauh 0.8. sedangakan hasil perhitungan FEM amenunjukkan perbedaan yang cukup signifikan.<br />
perbedaan hasil tersebut kemungkina besar disebabkan oleh adanya perbedaan input yang dilakukan dalam perhitungan, mengingat dlam FES dilakukan pembatasan-pembatsan, serti pada gerakan akibat gaya F gempa terhadap kolom yang hanya pada arah hisontal.<br />
<br />
== Tugas Artikel Kania, Chandra, Dieter, Evi ==<br />
<br />
[[File:Komptek_Artikel_Bangunan_page-0001.jpg|600 px]]<br />
<br />
[[File:Komptek_Artikel_Bangunan_page-0002.jpg|600 px]]<br />
<br />
[[File:Komptek_Artikel_Bangunan_page-0003.jpg|600 px]]<br />
<br />
[[File:Komptek_Artikel_Bangunan_page-0004.jpg|600 px]]<br />
<br />
[[File:Komptek_Artikel_Bangunan_page-0005.jpg|600 px]]<br />
<br />
[[File:Komptek_Artikel_Bangunan_page-000x.jpg|600 px]]<br />
<br />
[[File:Komptek_Artikel_Bangunan_page-000x.jpg|600 px]]<br />
<br />
== Artikel Kolaborasi : ''USING EULER METHOD FOR 1-D OSCILLATING ANALYSIS'' arranged by [http://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Oldy_Fahlovi Oldy Fahlovvi], [http://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Muchalis_Zikramansyah_Masuku Muchalis Zikramansyah Masuku], [http://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=AHMAD_ZIKRI Ahmad Zikri], [http://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Muhammad_Irfan_Dzaky Muhammad Irfan Dzaky]==<br />
<br />
Berikut ini kami lampirkan tugas kolaborasi tentang ''USING EULER METHOD FOR 1-D OSCILLATING ANALYSIS'' dalam bentuk slideshow.<br />
<gallery mode="slideshow"><br />
File:Artikel Komputasi Teknik-1 USING EULER METHOD FOR 1-D OSCILLATING ANALYSIS.jpg<br />
File:Artikel Komputasi Teknik-2 USING EULER METHOD FOR 1-D OSCILLATING ANALYSIS.jpg<br />
File:Artikel Komputasi Teknik-3 USING EULER METHOD FOR 1-D OSCILLATING ANALYSIS.jpg<br />
File:Artikel Komputasi Teknik-4 USING EULER METHOD FOR 1-D OSCILLATING ANALYSIS.jpg<br />
File:Artikel Komputasi Teknik-5 USING EULER METHOD FOR 1-D OSCILLATING ANALYSIS.jpeg<br />
File:Artikel Komputasi Teknik-6 USING EULER METHOD FOR 1-D OSCILLATING ANALYSIS.jpg<br />
</gallery><br />
<br />
== Tugas Artikel Aghnia, Daniel, Joko, Paskal ==<br />
<br />
Persoalan<br />
<br />
[[File:Artikel_4.1_judul2.jpg|700px]]<br />
<br />
[[File:Artikel_4.1_hal1.jpg|700px]]<br />
<br />
Hasil<br />
<br />
[[File:Aghnia hasil.PNG|700px]]<br />
<br />
Analisa<br />
<br />
[[File:Analisa_daniel.jpg|700px]]<br />
<br />
[[File:Analisa_daniel2.jpg|700px]]<br />
<br />
Berikut terlampir dokumen pendukung berupa Excel<br />
<br />
https://drive.google.com/file/d/1Xvx7qlr-6vEFbYRVly7RprzASj8uwBfa/view?usp=sharing<br />
<br />
<br />
== Tugas Artikel Fajri, Kania Dyah, Maha, Wafirul ==<br />
<br />
<br />
[[File:D-1_pages-to-jpg-0001.jpg]]<br />
<br />
[[File:D-1_pages-to-jpg-0002.jpg]]<br />
<br />
[[File:D-1_pages-to-jpg-0003.jpg]]<br />
<br />
[[File:D-1_pages-to-jpg-0004.jpg]]<br />
<br />
[[File:D-1_pages-to-jpg-0005.jpg]]<br />
<br />
[[File:D-1_pages-to-jpg-0006.jpg]]<br />
<br />
[[File:D-1_pages-to-jpg-0007.jpg]]<br />
<br />
[[File:D-1_pages-to-jpg-0008.jpg]]<br />
<br />
<br />
<br />
== Tugas Artikel Adinda, Ilham Bagus, Adzanna, Maheka ==<br />
<br />
<gallery mode="slideshow"><br />
File:artikelsmo1.jpg<br />
File:artikelsmo2.jpg<br />
File:artikelsmo3.jpg<br />
File:artikelsmo4.jpg<br />
File:artikelsmo5.jpg<br />
File:artikelsmo6.jpg<br />
File:artikelsmo7.jpg<br />
File:artikelsmo8a.jpg<br />
</gallery><br />
<br />
== STUDI KASUS OSILASI GEDUNG DUA TINGKAT MENGGUNAKAN MODEL PEGAS-MASSA; Edo, Raihan, Jeri, Shabrina ==<br />
<br />
''' Studi Kasus '''<br />
Bangunan Gedung merupakan salah satu sarana yang dibangun menggunakan pengetahuan Engineering yang kompleks. Hampir seluruh aspek dalam perekayasaan sebuah gedung memerlukan analisis khusus secara saintifik guna menghasilkan karya yang tepat guna, nyaman dan aman untuk digunakan. Agar suatu bangunan tersebut aman untuk digunakan, sistem struktur bangunan haruslah memiliki kriteria untuk dapat menahan beban dengan kekuatan tertentu. Salah satu jenis beban yang menjadi perhatian khusus dalam perancangan bangunan gedung adalah pengaruh eksitasi yang disebabkan oleh kondisi angin maupun gempa bumi.<br />
Dalam menentukan respon suatu bangunan gedung terhadap eksitasi beban di atas, diperlukan proses komputasi terhadap fenomena yang akan terjadi. Untuk melakukan komputasi tersebut secara numerik, dapat dilakukan pendekatan menggunakan sistem pegas – massa maupun sistem finite element. Seperti yang dilakukan pada salah satu referensi yang diunggah oleh pak DAI mengenai simplified finite element, kami mencoba untuk melakukan studi kasus mengenai bangunan 2 tingkat yang diberikan gaya horizontal untuk diamati pengaruh gaya tersebut terhadap pergerakan osilasi gedung.<br />
Contoh kasus yang kami uji adalah pada sebuah gedung 2 tingkat yang dikenakan gaya horizontal pada lantai dasar gedung untuk merepresentasikan gaya gempa bumi. Gaya gempa bumi direpresentasikan dengan percepatan lantai dasar yang dinotasikan dengan ẍg<br />
<br />
''' Modelling '''<br />
''' Model Pegas-Massa '''<br />
Untuk dapat menghitung pergeseran dari bangunan dua lantai ketika dikenakan gaya horizontal pada tanah atau lantai dasar bangunan, kita bisa memodelkan bangunan tersebut menjadi model pegas-massa[1]. Berikut ini adalah konfirugasi permodelan pegas-massa pada bangunan dua lantai.<br />
<br />
[[File:2lt.png]]<br />
<br />
H1 dan H2 adalah tinggi masing-masing lantai, L adalah panjang lantai, c1 dan c2 adalah model damper untuk masing-masing lantai, m1 dan m2 adalah model massa untuk merepresentasikan massa masing-masing lantai, EIc1 dan EIc2 adalah kekakuan dari dinding masing-masing lantai, EIb1 dan EIb2 adalah kekakuan langit-langit masing-masing lantai, dan ẍg adalah percepatan tanah atau dasar bangunan. Model tersebut dapat dimodelkan ke dalam konfigurasi model pegas-massa yang umum kita temukan menjadi<br />
<br />
[[File:4gbr.png]]<br />
<br />
Figur b adalah model ketika kekakuan langit-langit lantai diasumsikan tak hingga, sehingga langit-langit tidak mengalami deformasi sama sekali. Figur tersebut dimodelkan ke dalam model pegas-massa menjadi seperti pada figur c. k1 dan k2 yang merupakan konstanta kekakuan pegas adalah fungsi dari EIc dan H. Figur d adalah kasus ketika langit-langit tidak diasumsikan memiliki kekakuan tak hingga, sehingga langit-langit juga mengalami deformasi. Pada kasus ini kekakuan langit-langit akan mempengaruhi nilai k1 dan k2 dan juga menambahkan model pegas baru dengan kekakuan k3 untuk merepresentasikan derajat kebebasan lateral dan rotasional, seperti yang dapat dilihat pada figur e.<br />
Untuk kasus ini, kami memilih asumsi bahwa langit-langit tidak memiliki kekakuan tak hingga. Sehingga model pegas-massa yang kami gunakan adalah model pegas-massa pada figur e. Kemudian dari figur tersebut, kami akan melakukan analisis gaya untuk masing-masing massa.<br />
Untuk massa 1,<br />
[[File:Eq1jr.png]]<br />
[[File:Eq2jr.png]]<br />
Persamaan 1 dan 2 kemudian akan dihitung menggunakan metode numerik untuk mendapatkan nilai pergeseran lantai 1 dan lantai 2 (x1 dan x2). Konstanta pada persamaan tersebut akan diisi dengan nilai yang didapat dari jurnal referensi, yaitu sebagai berikut<br />
m1 = 533,5 kg, m2 = 552,5 kg, c1 = 72,692 N.s/m, c2 = 68,688 N.s/m, k1 = 456,908 kN/m, k2 = 351.467 kN/m, k3 = -84,352 kN/m, ẍg = <br />
<br />
Kondisi awal untuk x1, x2, ẋ1, dan ẋ2 adalah 0<br />
<br />
Untuk menyelesaikan persamaan dari sistem diatas, dapat diselesaiakn dengan menggunakan metode numerik untuk menyelesaikan persamaan differensial. Kami menggunakan metode Euler forward-backward untuk menyelesaikan dua persamaan differensial tersebut. Apabila x1 di misalkan sebagai u1 dan x2 dimisalkan dengan u2, maka:<br />
<br />
v1 = du1/dt<br />
<br />
v2 = du2/dt<br />
<br />
Oleh karena itu, persamaan numeriknya menjadi:<br />
<br />
[[File:Konsbang1.JPG]]]<br />
<br />
Lalu, gaya eksitasi yang direpresentasikan oleh ẍg dibuat menjadi dua jenis kasus. Yaitu kasus gaya eksitasi konstan dan gaya eksitasi periodic. Dengan menggunakan excel, didapatkan bahwa hasil respons dari model di atas dapat dilihat sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:Konsbang2.JPG]]<br />
<br />
[[File:Konsbang3.JPG]]<br />
<br />
''' Referensi '''<br />
[1] S. T. de La Cruz, M. A. Rodriguez, and V. Hernandez, “Using Spring-Mass Models to Determine the Dynamic Response of Two-Story Buildings Subjected to Lateral Loads,” 15th World Conf. Earthq. Eng., 2012.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
== Menyelesaikan Kasus Osilasi pada Gedung n-Tingkat dengan Metode Komputasi. (Adhika, Fathur, Ali) ==<br />
<br />
<br />
'''Pendahuluan:'''<br />
Artikel ini akan menjelaskan cara menyelesaikan kasus osilasi pada gedung n-tingkat yang dimodelkan dengan sistem pegas dan diselesaikan secara numerik.<br />
<br />
<br />
'''Persamaan Dasar:'''<br />
<br />
[[File:Komtek_Artikel3-k-AFA-Eq1.png]]<br />
<br />
<br />
'''Penyelesaian:'''<br />
Penyelesaian persamaan ini akan menggunakan metode Euler dengan skema forwards dan bacwards. Secara umum proses pemodelan dengan terknik ini akan menghasilkan persamaan:<br />
<br />
[[File:Komtek_Artikel3-k-AFA-Eq2.png]]<br />
<br />
Adapun untuk menyelesaikan persamaan kedua, matrix [A] akan diselesaikan dengan TDMA (Tri-Diagonal Matrix Algorithm). Seluruh penyelesaian kasus ini dilakukan dalam bahsa phyton. Berikut Source codenya:<br />
<br />
[[File:Komtek_Artikel3-k-AFA-PIC1.png]]<br />
<br />
[[File:Komtek_Artikel3-k-AFA-PIC2.png]]<br />
<br />
<br />
'''Hasil:'''<br />
Hasil dari perhitungan ini adalah sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:Komtek_Artikel3-k-AFA-PIC3.png]]<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
== Artikel Komputasi Teknik Sistem Pada Gedung Bertingkat Dengan 3 Model Strukstur (Adam, Aji, Alghi, Iqbal) ==<br />
<br />
<gallery mode="slideshow"><br />
<br />
File:Coverkomptek.jpg<br />
File:lapafitro1.jpg|800px<br />
File:lapafitro2.jpg|800px<br />
File:lapafitro3.jpg|800px<br />
File:lapafitro4.jpg|800px<br />
File:lapafitro5.jpg|800px<br />
File:lapafitro6.jpg|800px<br />
File:lapafitro7.jpg|800px<br />
File:lapafitro8.jpg|800px<br />
File:lapafitro9.jpg|800px<br />
File:lapafitro10.jpg|800px<br />
File:lapafitro11.jpg|800px<br />
File:lapafitro12.jpg|800px<br />
File:lapafitro13.jpg|800px<br />
File:lapafitro14.jpg|800px<br />
File:lapafitro15.jpg|800px<br />
File:lapafitro16.jpg|800px<br />
File:lapafitro17.jpg|800px<br />
File:lapafitro18.jpg|800px<br />
File:lapafitro19a.jpg|800px<br />
File:lapafitro20.jpg|800px<br />
File:lapafitro21.jpg|800px<br />
File:lapafitr022.jpg|800px<br />
File:lapafitro23.jpg|800px<br />
File:lapafitro24.jpg|800px<br />
File:lapafitro25.jpg|800px<br />
File:lapafitro26.jpg|800px<br />
File:lapafitro27.jpg|800px<br />
File:lapafitro28.jpg|800px<br />
File:lapafitro29.jpg|800px<br />
File:lapafitro30.jpg|800px<br />
File:lapafitro31.jpg|800px<br />
File:lapafitro32.jpg|800px<br />
File:lapafitro33.jpg|800px<br />
File:lapafitro34.jpg|800px<br />
File:lapafitro35.jpg|800px<br />
File:lapafitro36.jpg|800px<br />
File:lapafitro37.jpg|800px<br />
File:lapafitro38.jpg|800px<br />
File:lapafitro39.jpg|800px<br />
File:lapafitro40.jpg|800px<br />
<br />
File:lapafitro1b.jpg|800px<br />
File:lapafitro2b.jpg|800px<br />
File:lapafitro3b.jpg|800px<br />
<br />
</gallery><br />
<br />
<br />
== Artikel Komputasi Teknik ''1-Storey Frame Under an Impulse Force (Simulation by ANN)'' oleh Ardy, Desy, Ronald dan Yophie ==<br />
<br />
<gallery mode="slideshow"><br />
File:1-STOREY FRAME 01.jpg<br />
File:1-STOREY FRAME 02.jpg<br />
File:1-STOREY FRAME 03.jpg<br />
File:1-STOREY FRAME 04.jpg<br />
File:1-STOREY FRAME 05.jpg<br />
File:1-STOREY FRAME 06.jpg<br />
</gallery></div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=File:1-STOREY_FRAME_06.jpg&diff=35760File:1-STOREY FRAME 06.jpg2020-05-18T04:09:05Z<p>Yophie.dikaimana: </p>
<hr />
<div></div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Simplified_Finite_Elements_model_to_represent_Mass-Spring_structures_in_dynamic_simulation_by_R%C3%BAbia_M._Bosse,_Andr%C3%A9_Te%C3%B3filo_Beck&diff=35194Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic simulation by Rúbia M. Bosse, André Teófilo Beck2020-05-09T12:46:32Z<p>Yophie.dikaimana: /* Terjemahan */</p>
<hr />
<div><- back to [[Studi kasus komputasi teknik]]<br />
<br />
== Knowledge Base ==<br />
<br />
<br />
== Case Study ==<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic simulation.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic simulation 2.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 3.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 4.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 5 .png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 6.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 7.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 8.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 9.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 10.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 11.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 12.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 13.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 14.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 15.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 16.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 17.png]]<br />
<br />
[[File:Simplified Finite Elements model to represent Mass-Spring structures in dynamic 18.png]]<br />
<br />
Terjemahan<br />
<br />
== Terjemahan ==<br />
<br />
'''Abstrak'''<br />
<br />
Makalah ini menyajikan pendekatan langkah demi langkah, didaktik untuk membangun model elemen hingga yang disederhanakan (''Finite Elemen''t/FE)mereproduksi hasil yang diperoleh dengan model ''mass-spring'' (MS) atau bangunan geser. Tujuan utamanya adalah untuk mengekspos<br />
keterbatasan masing-masing model, dan untuk memfasilitasi perbandingan antara hasil numerik yang diperoleh dengan model yang berbeda,sangat sering oleh penulis yang berbeda. Contoh aplikasi adalah sistem kontrol getaran, analisis model teoritis, mesin pemodelan komponen dan jaringan lunak. Makalah ini menyajikan hipotesis yang diperlukan untuk membangun hierarkis model, membahas pengaruh masing-masing asumsi / penyederhanaan dalam respons struktural. Dengan tujuan ini, komputer kode diimplementasikan untuk menyelesaikan struktur kerangka 2D di bawah beban dinamis dengan model pegas massal dan posisi model elemen hingga mempertimbangkan analisis geometrik nonlinier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan adalah cukup untuk mereproduksi dalam metode FE respon yang sama dari model MS mengalami impuls dan beban gempa.<br />
<br />
'''1. PENDAHULUAN'''<br />
<br />
Dua metodologi utama yang digunakan untuk mengevaluasi perilaku mekanik struktur seperti bangunan di bawah beban dinamis adalah model Mass-Spring (MS) dan model Finite Element (FE). Penerapan masing-masing teknik ini biasanya tergantung pada jenis struktur, keakuratan analisis yang diminta, dan kompleksitas struktur. Telah diketahui bahwa semua model menghadirkan ketidakpastian terkait kesetiaan untuk mewakili perilaku struktural yang nyata. Dalam hal ini, interpretasi kritis terhadap penyederhanaan dan keterbatasan model teknik diperlukan untuk analisis dan desain yang andal.<br />
<br />
Secara umum, model massa-pegas memiliki pendekatan diskrit dan formulasi matematika sederhana. Massa terkonsentrasi dalam titik-massa dan terhubung satu sama lain dengan pegas linier yang mewakili kekuatan elastis internal yang bekerja di antara massa. Model MS sederhana karena menghasilkan sangat sedikit derajat kebebasan, di mana persamaan gerak dapat diselesaikan secara analitis dengan modal superposisi. Ini secara signifikan mengurangi waktu pemrosesan untuk analisis dinamis. Model massa-pegas populer karena secara konsep lebih sederhana dan lebih mudah diimplementasikan daripada model yang lebih konsisten secara fisik berdasarkan metode elemen hingga. Selain itu, model MS sangat fleksibel untuk perubahan topologi. <br />
<br />
Formulasi ini biasanya diterapkan untuk mewakili struktur sebagai sistem kontrol getaran, bangunan dalam perilaku global, elemen mesin dan bahan jaringan lunak. Model MS juga sangat berlaku untuk melakukan analisis keandalan dan respon stokastik, di mana biaya komputasi merupakan masalah mendasar, karena struktur perlu dipecahkan secara berulang. Kelemahan utama dari model MS adalah bahwa mereka dianggap tidak tepat untuk memperkirakan perilaku mekanik struktur yang dapat dideformasi. Model MS mengabaikan persamaan konstitutif material, dan menghadirkan sejumlah derajat kebebasan yang mungkin terlalu kecil untuk jenis analisis tertentu. <br />
<br />
Beberapa kemajuan telah dibuat dalam model MS untuk meningkatkan representasi realistis dari struktur yang dapat dideformasi. Beberapa penelitian mengusulkan metode baru untuk mendapatkan koefisien kekakuan pegas, yang lain telah menyarankan modifikasi model tradisional (Kuether dan Allen, 2012, Geethu et al., 2015), termasuk misalnya pegas nonlinear dan piezometrik dalam analisis sistem kontrol getaran (Harne, 2013), penggabungan pegas kontak kubik untuk mensimulasikan kehilangan kontak (Huajiang dan Guan, 2016) dan pemecah implisit cepat untuk model MS standar (Liu et al., 2013, Zheng et al., 2017)<br />
<br />
Di sisi lain, metode elemen hingga (FE) berasal dari mekanika kontinum dan menjadi salah satu metode yang paling sering digunakan untuk memecahkan masalah sistem mekanik. Metode FE memerlukan penggunaan komputer secara intensif dan biaya komputasinya dapat menjadi penghalang untuk analisis skala besar. Namun, teknik ini mampu mensimulasikan sistem fisik yang kompleks, menyelesaikan masalah multi-dimensi dengan nonlinier (Dhatt, Touzot dan Legrançois, 2012).<br />
<br />
Model FE mendiskritisasi struktur dalam elemen-elemen kecil untuk merepresentasikan perilaku berkelanjutan. Metode ini menggunakan pendekatan variabel yang tidak diketahui untuk mengubah persamaan diferensial parsial menjadi persamaan aljabar yang diselesaikan melalui metode numerik. Model FE cocok untuk mengevaluasi respons berbagai struktur, terutama karena undang-undang dasar material dipertimbangkan dalam formulasi matematika. Namun, kemajuan ini ada harganya: semakin halus modelnya, semakin kompleks solusinya, yang mengarah ke biaya komputasi yang besar.<br />
<br />
Tantangan yang cukup besar di bidang metode FE adalah pertimbangan perpindahan besar dalam tubuh yang cacat. Upaya penelitian membahas pengembangan formulasi yang mempertimbangkan efek nonlinier dalam bahan konstitutif atau dalam kondisi batas (perpindahan atau rotasi besar). Dalam masalah perpindahan besar, deskripsi Total Lagrangian menunjukkan metode yang efisien untuk menyelesaikan masalah dinamis struktur padat, karena mempertimbangkan konfigurasi referensi yang unik dan tetap: matriks massa tetap konstan dan solusi keseimbangan dinamis diperoleh dengan lebih mudah. Solusi masalah yang mempertimbangkan analisis geometri nonlinear dengan deskripsi Total Lagrangian dapat diverifikasi dalam Mondkar dan Powell (1977), Wood dan Zienkiewicz (1977), Surana (1983), Coda dan Greco (2004). Pendekatan alternatif untuk merepresentasikan analisis nonlinier geometris menggunakan deskripsi Lagrangian total adalah model FE posisional. Dalam teknik ini, parameter nodal adalah koordinat nodal (posisi) dan dimungkinkan untuk menggunakan kinematika Reissner yang tepat dalam evaluasi perpindahan dan rotasi untuk struktur rangka. Contoh aplikasi dari formulasi ini dapat dilihat di Coda dan Paccola (2014), Reis dan Coda (2014), dan Siqueira dan Coda (2016, 2017).<br />
<br />
Saat ini, dengan kemajuan teknik komputasi untuk meningkatkan waktu pemrosesan, model FE yang disempurnakan semakin dapat diterapkan untuk menyelesaikan masalah mekanis apa pun. Dalam makalah ini, kami bermaksud untuk mendefinisikan hipotesis yang berlaku untuk model FE untuk membuatnya mewakili hasil yang kompatibel dengan model massa-pegas dengan idealisasi kerangka geser. Ini juga merupakan tujuan untuk mengamati dan mengukur perbedaan yang disebabkan oleh hipotesis ini dalam respon struktur, mengevaluasi keuntungan dan keterbatasan masing-masing model untuk memperkirakan respon struktur yang terkena berbagai sumber beban dinamis.<br />
<br />
Untuk melakukan analisis ini, kode komputasi diterapkan untuk kedua model: model FE posisional dan model MS. Contoh-contoh yang disajikan dalam makalah ini berkaitan dengan struktur rangka yang tidak terbungkus yang dapat mewakili bangunan. Contoh 1 dan 2 memperlihatkan struktur satu dan lima lantai yang tereksitasi oleh gaya impuls. Contoh ketiga berkaitan dengan struktur yang sama dari contoh 2 yang bersemangat dengan catatan Gempa Bumi El Centro. Respons dalam domain waktu dan frekuensi dipelajari.<br />
<br />
<br />
<br />
'''2. MODEL MASS-SPRING'''<br />
<br />
Analisis dinamis menggunakan model massa-pegas diskrit sangat umum dalam literatur dan menyajikan keuntungan sebagai alat sederhana untuk mengevaluasi respons dinamis struktur. Metode analisis ini memerlukan waktu pemrosesan yang sedikit, karena mereduksi struktur menjadi beberapa derajat kebebasan, dan karena jawabannya dapat diperoleh secara analitik dengan metode modal superposisi. Model MS tradisional berurusan dengan analisis linier, yaitu keseimbangan dihitung pada posisi awal, menyajikan matriks kekakuan konstan (Warburton, 1976 dan Paultre, 2010). Dalam makalah ini model bangunan geser dipertimbangkan. Idealisasi ini biasanya digunakan untuk mengevaluasi respons bangunan yang mengalami kegembiraan dinamis. Model bangunan geser biasanya mempertimbangkan bahwa massa kolom dapat diabaikan, dan massa lantai terkonsentrasi di lantai (titik massa). Juga, balok dan pelat dianggap kaku dalam arah longitudinal dan dalam lentur, kolom kaku untuk regangan aksial tetapi fleksibel secara transversal. Idealisasi bangunan geser mengasumsikan bahwa bangunan hanya menyajikan perpindahan horisontal, karena pembengkokan kolom. Mempertimbangkan kerangka bidang gambar 3 lantai yang tidak tertutup pada Gambar 1, model bangunan geser dapat dimodelkan dengan mendefinisikan massa dan pegas yang setara dan membuat matriks yang sesuai untuk solusi persamaan gerak.<br />
<br />
[[File:afitrotgs3.jpg]]<br />
<br />
'''POSITIONAL FINITE ELEMENT'''<br />
<br />
Analisis nonlinier geometris digunakan untuk menangani defleksi besar: posisi keseimbangan struktur dicari negara terlantar. Dalam apa yang disebut pendekatan FE posisional, ruang non-dimensi dibuat dan kelengkungan relatif elemen bingkai dihitung untuk konfigurasi awal dan untuk yang cacat (Coda dan Greco 2004). Itu Posisi keseimbangan adalah variabel utama yang tidak diketahui, dan diperoleh dari prinsip total potensial stasioner energi. Formulasi Lagrangian total digunakan, menggunakan konfigurasi referensi yang unik, posisi awal; di dalam konteksnya, matriks massa adalah konstan. Elemen frame dengan empat node dan pendekatan kubik digunakan. Untuk analisis nonlinier geometris, deskripsi rinci tentang kinematika elemen awalnya ditunjukkan dan prinsip energi stasioner digunakan untuk menulis persamaan keseimbangan dinamis. Sistem nonlinier persamaan diselesaikan dengan menggabungkan integrasi waktu Newmark dengan prosedur Newton-Raphson, mengikuti Coda dan Paccola (2014).<br />
<br />
<br />
''' 4. RESULTS'''<br />
<br />
Dalam paper ini diperlihatkan berberapa hasil analisis yaitu dengan metode Mass-Spring (MS), dan Finite Element (FE) kepada sebuah struktur yang diberikan impuls dan gerakan pada bagian dasar. Tujuan awal dari paper ini adalah untuk mengembangkan model FE yang lebih sederhana yang tetap akurat sama dengan hasil yang diperoleh dari model MS. Tabel 1 memperlihatkan analisa dan hypothesis dari setiap model yang digunakan serta langkah-langkah yang diambil agar model FE yang disederhanakan tetap mempunyai hasil yang sebanding dengan model MS. Tahap sequential merupakan evaluasi dari setiap model pada response structure terhadap waktu dan secara frekuensi.<br />
<br />
<br />
Tabel 1. Hypothesis dari model MS, FE, dan FES<br />
-----------------------------------------------------------------------------------<br />
Mass Spring (MS):<br />
# Sistem diskrit dengan massa yang terkonsentrasi<br />
# Setiap lantai diwakili oleh 1 degree of freedom<br />
# Massa dari kolom/tiang vertical ccenderung diabaikan dalam analysis<br />
# Lantai merupakan benda rigid. Tidak ada deformasi.<br />
# Hanya mengestimasi pergerakan horizontal<br />
# Stiffness dari kolom langsung diwakili oleh sebuah pegas linear<br />
# Sistem diasumsikan berkerja secara linear<br />
<br />
Finite Element(FE):<br />
# Bidang terdiri dari 4 node<br />
# Terdapat matrix massa<br />
# System yang terbentuk mempunyai banyak degree of freedom<br />
# Elementnya bergerak dengan flexible (Vertical, horizontal, serta putaran relatif)<br />
# Koneksi antara elemen diasumsikan rigid<br />
# Pergerakan yang besar dianalisa secara nonlinear<br />
<br />
Finite Element Simplified (FES):<br />
# Massa kolom ikut diperhitungkan, hanya saja massa ini dimodelkan dalam batang horizontal dengan distribusi secara merata. Pemodelan ini selain mempengaruhi massa dari batang horizontal, massa ini juga mempengaruhi pada densitas dan inertia.<br />
# Modulus Elastisitas dari batang horizontal diasumsikan tak hingga, sehingga dapat dianggap rigid.<br />
# Element dalam batang horizontal terrestriksi pada pergerakan secara vertical dan putaran relatif.<br />
# Dapat terjadi nonlinear analysis<br />
<br />
'''4.1. Rangka 1 Lantai Dibawah Sebuah Gaya Impuls'''<br />
<br />
Diterjemahkan oleh: Ardy, Desy, Ronald, Yophie<br />
<br />
Contoh pertama adalah sebuah kerangka bangunan 1 lantai yang terbentuk dari tujuh buah balok (50 x 50 cm) dengan panjang 6 meter, dan 7 lempengan, 20 cm ketebalan diperpanjang oleh panjang 8 meter pada kedua sisi dari balok. Lantai ditopang oleh 8 kolom dengan tinggi 4.8 meter berjarak 6 meter satu sama lain. Struktur tersebut terbuat dari beton yang diperkuat dan digemparkan oleh sebuah impuls dengan F = 1 MN selama 0.001 detik. Kepadatan dari struktur dipertimbangkan sama dengan ρ = 2500 kgm^-3, dan modulus elastisitasnya sebesar 40 GPa. <br />
<br />
Kerangka ini telah dimodelkan sebagai model MS (Pegas-massa) dan model FE (Elemen hingga). Untuk model MS, struktur tersebut digambarkan sebagai sebuah massa m = 186900 kg (balok ditambah massa lempengan dengan mengabaikan massa kolom) terhubung ke suatu pegas linear dengan kekakuan K = 8 kolom. (12EI/L^3) = 181 MNm^-1, menghasilkan suatu sistem tidak teredam dengan satu derajat kebebasan.<br />
<br />
Pada model FE, struktur tersebut didiskritisasi ke dalam 22 elemen rangka simpul 4, dihitung dengan 201 derajat kebebasan di mana semua hipotesis yang dikembangkan dalam Tab. 1 diuji. Untuk representasi struktur dalam model FE, sebuah momen equivalen inersia telah dihitung untuk set (balok + lempeng); juga nilai kepadatan equivalen telah dihitung untuk memperhitungkan semua hipotesis dengan memperhatikan massa dari struktur tersebut.<br />
<br />
....<br />
<br />
Dari Gambar 5 dapat digaris bawahi bahwa pergeseran puncak respon dari struktur mengabaikan dan mempertimbangkan massa dari kolom model MS sekitar 5%. Pada frekuensi domain, frekuensi natural yang sama bisa dilihat di kedua kasus (5 Hz), dengan perbedaan hanya pada kedua amplitudo. Hasil ini memperlihatkan bahwa frekuensi bertentangan dengan estimasi, pertimbangan massa pada kolom analisis MS tidak relevan.<br />
<br />
Gambar 6 dan 7 menunjukkan akurasi model FES untuk memproduksi hasil MS. Gambar 7 menunjukkan korespondensi sempurna antara model FES dan MS yang memiliki pertimbangan 50 % dari kolom massa, disatukan dengan massa dasar. Dari kesimpulan tersebut, contoh berikut ini mempunyai penambahan asumsi : pertimbangan dari setengah massa kolom pada model FES mendorong respons untuk mencapai hasil yang sama dengan model MS. Hasil ini mengindikasikan bahwa memungkinkan untuk memproduksi response frame dengan lebih dari satu baris kolom (pada kasus ini, 8 baris kolom. ) dengan model MS.<br />
<br />
Gambar 8, 9, 10, dan 11 adalah hasil dari FES model (Tabel 1) dibandingkan dengan model MS dengan mengabaikan kolom massa. <br />
<br />
[[File:Gambars 8.png|900px|thumb|center|Gambar 8 Respons model MS dan FES, mempertimbangkan massa dari kolom yang terdistribusi pada elemen]]<br />
<br />
<br />
[[File:Gambars 9.png|900px|thumb|center|Gambar 9 Respons model MS dan FES dengan balok fleksibel]]<br />
<br />
<br />
[[File:Gambars 10.png|900px|thumb|center|Gambar 10 Respons model MS dan FES dengan mempertimbangkan balok yang displaceable]]<br />
<br />
<br />
[[File:Gambars 11.png|900px|thumb|center|Gambar 11 Respons model MS dan FES secara keseluruhan]]<br />
<br />
Gambar 8, 9, 10, dan 11 menunjukkan bahwa perkiraan yang paling relevan untuk mengubah resspns dari model FES adalah pertimbangan dari balok flexible. Model fleksibel FES memperlihatkan sebuah respons osilasi di sekitar respons yang dihasilkan oleh model MS, terlihat frekuensi pada tingkatan lebih tinggi yang terlihat dengan jelas pada hasil FFT Gambar 9 dan 11.<br />
<br />
Hasil dari Gambar 8 dan 10 menunjukkan pertimbangan dari distribusi massa pada kolom elemen, pergeseran pada arah vertical dan rotasi pada balok tidak menyebabkan perubahan yang signifikan pada hasil awal model FES, sangat mirip dengan hasil MS. Dapat dilihat juga bahwa esimasi dari frekuensi natural dari stukrur, semua model konvergen pada 5 Hz, menunjukkan bahwa frekuensi dari respons domain kurang sensitif pada asumsi model yang dibahas ini. Gambar 11 juga memperlihatkan bagaimana jarak dari respons pada model FE secara keseluruhan, tanpa simplifikasi, dan model MS : puncak respons amplitude lebih tinggi untuk model FE dan pada kasus ini perpindahan terjadi pada frekuensi yang tinggi.<br />
<br />
<br />
'''4.2. Rangka 5 Lantai Terhadap Gaya Impuls'''<br />
<br />
Diterjemahkan oleh : Edo, Shabrina, Jeri, dan Raihan<br />
<br />
Contoh kedua menjabarkan tentang Rangka 5 lantai yang terbuat dari beton bertulang dengan dimensi yang tertera pada Figur 12. Struktur dikenakan gaya impuls F = 100 MN selama 0,001 detik. Gaya impuls diberikan pada lantai pertama dari struktur untuk menghindari efek non-linier dari model ''''Finite Element''''. Sebuah lempeng setebal 14 cm memanjang sejauh 6 meter pada tiap balok dipasangkan pada bangunan tersebut. Struktur ini dimodelkan sesuai dengan metodologi yang telah dideskripsikan pada Bagian 1.<br />
<br />
Untuk model massa-pegas, struktur direpresentasikan oleh 5 susunan massa-pegas, menghasilkan 5 derajat kebebasan yang menjelaskan pergeseran horizontal lantai (massa lempeng dijumlahkan ke dalam total massa lantai). Dalam model FE dan FES, struktur didiskritisasi ke dalam lima puluh elemen bingkai 4-node, sehingga dihasilkan 150 derajat kebebasan yang menggambarkan translasi (horizontal dan vertikal) dan rotasi dalam vektor normal dari node. Untuk merepresentasikan lempeng, momen inersia ekuivalen dihitung untuk balok yang memiliki kekakuan balok ditambah lempeng; Densitas balok juga dikoreksi berdasarkan massa lempeng. <br />
<br />
[[File:Fig12.png]]<br />
<br />
Gambar 13 dan 14 menunjukkan hasil awal di sekitar perkiraan massa dari kolom kolom untuk model MS dan FES dalam analisis yang dilakukan selama pergerakan satu detik<br />
<br />
[[File:Fig13.png]]<br />
<br />
[[File:Fig14.png]]<br />
<br />
Gambar 13 menyajikan hasil yang mirip dengan gambar.6 dan 7. Dapat dilihat juga untuk contoh ini bahwa kecocokan sempurna untuk hasil MS dicapai dengan model FES mengingat hanya setengah dari total massa kolom terkonsentrasi di elemen lantai. Gambar 14 mengkonfirmasi hasil gambar 13, menunjukkan bahwa frekuensi perpindahan dan amplitudo sangat dekat untuk model MS (mengabaikan massa kolom) dan model FES mempertimbangkan setengah massa kolom di lantai.<br />
Gambar 15-18 menyajikan respons dinamis struktur yang membandingkan respons model MS dan model FES dengan derivasi yang dijelaskan dalam baris terakhir Tab.1<br />
<br />
[[File:Fig15.png]]<br />
<br />
[[File:Fig17.png]]<br />
<br />
[[File:Fig18.png]]<br />
<br />
'''4.3. Pergerakan Rangka 5-Lantai oleh Gempa Bumi'''<br />
<br />
Kania, Evi, Chandra, Dieter<br />
<br />
Contoh terakhir menggunakan struktur yang sama dan sudah dipelajari pada contoh 4.2 didapatkan dari rekaman gempa bumi EL Centro. Di MS model, gempa bumi disimulasikan sebagai gaya ekuivalen yang diterapkan ke setiap derajat kebebasan dari struktur dalam bentuk {F}=[M].{y ̈_earthquake}. Di dalam FE analisis, penggunaan persamaan posisi di sini memberikan keuntungan bahwa gempa bumi dapat dimodelkan dengan sedemikian rupa hingga terlihat lebih rill, penggunaan basis perpindahan dalam pendukung sturuktur, dan simulalsi efek yang terjadi akibat gempa bumi.<br />
<br />
Accelerogram dari gempa bumi EL Centro dan berdasarkan rekaman dari basis perpindahan (digunakan dalam analisa FE dan FES) ditunjukan pada gambar 19.<br />
<br />
[[File:KT.PNG|800 px]]<br />
<br />
Gambar 20 menjelaskan sebuah perbandingan antara perbedaan-perbedaan yang disebabkan oleh perhitungan massa kolom dalam permodelan FES. Untuk model FE dan FES, hasil dalam hal perpindahan (displacement) terhadap waktu diperoleh untuk total perpindahan dalam kaitannya dengan initial position (i.e.perpindahan relatif pada struktur atas ditambah perpindahan pada struktur pendukungnya, yang disebabkan oleh gempa bumi). Pada studi ini, semua curve hanya menunjukkan perpindahan relatif, yang mana dapat dibandingkan dengan respons dari model MS.<br />
<br />
[[File:Translateevi.JPG]]<br />
<br />
<br />
Hasil dari Gambar 20 menunjukkan bahwa dengan adanya gangguan/eksitasi dalam bentuk gempa, respon dari FES pada permasalahan-½ massa kolom terpusat di lantai, memiliki hasil yang sama dengan penggunaan model MS dasar. Hal tersebut membuktikan keakuratan hipotesis yang sudah dibangun untuk menyelaraskan FE models dengan MS models. Pada contoh ini, dimana terdapat eksitasi berupa gempa, pengaruh dari bagian kolom masa dalam analisis adalah lebih tinggi daripada nila yang didapat dengan impulse loads. Jika diasumsikan 50% massa kolom diabaikan untuk FES models, maka hubungan antara MS dan FES models tidak mungkin didapat. Gambar 21-24 menunjuklan perbandingan antara MS models, FES dan FE models.<br />
<br />
<br />
[[File:MSFESchandra1.JPG]]<br />
[[File:MSFESchandra2.JPG]]<br />
[[File:MSFESchandra3.JPG]]<br />
<br />
dengan hasil yang disajikan dalam gambar 21-24 dapat diketahui bahwa pertimbangan massa terdistribusi dalam elemen kolom menyebabkan perpindahan tertinggi dan perbedaan dalam kasus yang dibandingkan (FES x MS). Dapat juga diamati bahwa fleksibilitas balok, berbeda dari apa yang terlihat dalam contoh sebelumnya, dan hal ini perlu diperhatikan sebagai hal yang relevan untuk mengubah respons Model FES. Hipotesis balok yang dapat dipindahkan relevan dengan respons dalam domain waktu; sedangkan untuk konten frekuensi struktur memiliki perilaku yang sama dari model MS. Contoh ini dengan beban dinamis yang besar menunjukkan bahwa model MS secara signifikan tidak mementingkan potensi perpindahan struktur; hasil ini dapat dikaitkan dengan semua penyederhanaan yang diasumsikan untuk model pegas-massa. Bahkan gempa bumi yang menyebabkan perpindahan besar di dasar struktur (sekitar 20 cm) tidak cukup untuk memicu respons bangunan nonlinier. Gambar 21-24 menunjukkan bahwa respons domain frekuensi kurang sensitif terhadap asumsi pemodelan. Semua frekuensi sekitar 1,7 hingga 1,9 Hz dan puncak ini mungkin disebabkan oleh beban gempa dalam struktur. Dalam resume, meskipun struktur yang dipelajari dalam model FE menyajikan perpindahan yang lebih tinggi, konten frekuensinya tetap dekat dengan frekuensi bangunan yang dievaluasi melalui mode MS.<br />
-----------------------------------------------------------------------------------<br />
<br />
<br />
'''CONCLUDING REMARKS'''<br />
<br />
Makalah ini mengupayakan pendekatan didaktik untuk menunjukkan bagaimana merepresentasikan, dengan diskritisasi elemen hingga, hasilnya diperoleh dengan model massa-pegas. Temuan di sini bermanfaat bagi para peneliti yang menggunakan model elemen hingga, yang membutuhkan untuk mereproduksi atau membandingkan hasilnya dengan yang diperoleh menggunakan model pegas massal.<br />
<br />
Pada dasarnya, untuk merepresentasikan struktur pegas massa dengan metode elemen hingga, perlu: 1) mempertimbangkan hanya setengahnya massa total kolom, disatukan dengan massa balok dan pelat; 2) menganggap lantai berfungsi sebagai benda tegar dalam hal derajat kebebasan longitudinal dan lentur dan 3) membatasi derajat lentur kebebasan balok dan pelat.<br />
<br />
Hasil penelitian menunjukkan relevansi hipotesis yang disarankan dalam respon struktur sebagai kerangka pesawat (bangunan) dalam analisis dinamis. Juga menjadi jelas bahwa pengaruh masing-masing hipotesis tergantung pada karakteristik mempelajari kasus. Dalam contoh 1 dan 2, pertimbangan balok fleksibel untuk model FES menyebabkan perubahan signifikan pada respon struktur, dibandingkan dengan hasil model MS. Namun, perilaku yang sama ini tidak diverifikasi di Contoh 3, di mana fleksibilitas balok dalam hal beban gempa tidak mempengaruhi respons model FES.<br />
<br />
Dalam hal analisis FFT, semua model (MS, FES, dan FE) tepat untuk menentukan frekuensi getaran,terutama frekuensi alami rendah yang biasanya paling relevan untuk karakterisasi dinamis struktur.Contoh 3 menyarankan bahwa dalam kasus beban dinamis yang parah, seperti gempa bumi, pertimbangan di sekitar struktur<br />
Massa sangat relevan dalam respons.Hasil seperti yang disajikan dalam makalah ini mengumpulkan informasi dan memenuhi kualifikasi asumsi pemodelan struktural yang biasa. Itu<br />
perbedaan yang diperoleh dengan model yang dikembangkan, menyoroti ketidakpastian intrinsik yang terlibat dalam tantangan<br />
membuat representasi perilaku struktural yang realistis. Dalam sudut pandang ini, representasi mekanik yang tepat<br />
perilaku hanya dapat dicapai dengan analisis kritis dan pengetahuan di sekitar keterbatasan masing-masing model. ini<br />
penting untuk ditekankan bahwa banyak struktur menghadirkan respons yang cenderung pada asumsi pegas-massa; dalam aspek ini<br />
penggunaan model serbaguna berdasarkan analisis FE yang dapat diterapkan untuk memecahkan masalah sederhana atau kompleks dapat menjamin<br />
desain yang lebih akurat<br />
<br />
== Artikel ==<br />
<br />
== Tugas Artikel Wisnu Harry Ichwan Fadli ==<br />
<br />
<br />
Menunjukkan bahwa korespondensi sempurna antara FES dan model MS diberikan ketika model FES mempertimbangkan 50% dari massa kolom, disamakan dengan massa lantai. Dari kesimpulan ini, contoh-contoh berikut memiliki asumsi ini ditambahkan: pertimbangan setengah massa kolom dalam pemodelan FES mendorong respons yang sama diperoleh dengan model MS. Hasil ini masih menunjukkan bahwa dimungkinkan untuk mereproduksi respons bingkai dengan lebih dari satu baris kolom (dalam hal ini, 8 baris kolom) oleh model MS.<br />
<br />
<br />
[[File:gambarganteng.png||500px]]<br />
<br />
<br />
Figure 7<br />
<br />
<br />
Dari Gambar. 5 dapat dicatat bahwa respon perpindahan puncak struktur mengabaikan dan mempertimbangkan massa kolom untuk model MS berbeda sekitar 5%. Dalam domain frekuensi, frekuensi alami yang sama dapat diamati untuk kedua kasus (5 Hz), dengan perbedaan hanya dalam amplitudo mereka. Hasil ini menunjukkan bahwa untuk estimasi pertentangan frekuensi, pertimbangan massa kolom dalam analisis MS tidak relevan. Gambar 6 dan 7 menunjukkan keakuratan model FES untuk mereproduksi hasil MS. Gambar. 7 menunjukkan bahwa korespondensi sempurna antara FES dan model MS diberikan ketika model FES mempertimbangkan 50% dari massa kolom, disamakan dengan massa lantai. Dari kesimpulan ini, contoh-contoh berikut memiliki asumsi ini ditambahkan: pertimbangan setengah massa kolom dalam pemodelan FES mendorong respons yang sama diperoleh dengan model MS. Hasil ini masih menunjukkan bahwa dimungkinkan untuk mereproduksi respons bingkai dengan lebih dari satu baris kolom (dalam hal ini, 8 baris kolom) oleh model MS.<br />
<br />
<br />
[[File : 2020-05-09 16_22_37-Spyder (Python 3.7).png || 500px ]]<br />
<br />
== Judul .... Artikel1 1 hasil diskusi ==<br />
== Judul .... Artikel2 1 hasil diskusi ==<br />
== Judul .... Artikel3 1 hasil diskusi ==<br />
== Judul .... Artikel4 1 hasil diskusi ==</div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Yophie.dikaimana&diff=32045Yophie.dikaimana2020-04-13T14:23:40Z<p>Yophie.dikaimana: /* Quiz Komputasi Teknik 2 (13 April 2020) */</p>
<hr />
<div>'''Biodata'''<br />
<br />
----<br />
<br />
Nama : Yophie Dikaimana<br />
<br />
NPM : 1906433764<br />
<br />
Program studi : S2 Teknik Mesin<br />
<br />
Peminatan : Konversi Energi<br />
<br />
<br />
[[File:Pic_yopi2.JPG]]<br />
<br />
<br />
'''Komputasi Teknik.'''<br />
<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Pertama (3 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Ruangan : Lab PusKom 201<br />
<br />
Pengajar : Dr. Ahmad Indra Siswantara (Pak DAI)<br />
<br />
Bismillahirrohmanirrohim.<br />
<br />
Assalamu'alaikum.Wr.Wb.<br />
<br />
Komputasi Teknik adalah disiplin yang relatif baru yang berkaitan dengan pengembangan dan penerapan model komputasi dan simulasi, sering digabungkan dengan komputasi kinerja tinggi, untuk memecahkan masalah fisik kompleks yang timbul dalam analisis dan desain teknik juga sebagai fenomena alam. Komputasi menyelesaikan masalah dengan cara memasukkan input, lalu memproses, kemudian menghasilkan output sesuai yang diperintahkan.<br />
<br />
Tujuan dari mata kuliah ini adalah memahami konsep-konsep dan prinsip dalam pelajaran komputasi Teknik serta mahasiswa bisa lebih mengenal dirinya sendiri. Untuk dapat membuat suatu komputasi teknik yang baik diperlukan akal yang baik dari pengguna. Akal ini merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.<br />
<br />
Konsep-konsep yang dipelajari dari mata kuliah komputasi teknik ini antara lain :<br />
<br />
1. Konsep iterasi<br />
<br />
2. Konsep convergen<br />
<br />
3. Konsep precision<br />
<br />
4. Konsep valid<br />
<br />
5. Konsep verified, dll.<br />
<br />
'''Pengetahuan saya dalam bidang Komputasi Teknik'''<br />
<br />
Pengalaman saya dalam Komputasi Teknik baru sedikit. Baru-baru ini saya mempelajari program Engineering Equation Solver (EES) untuk keperluan thesis saya. EES ini adalah program simulasi yang digunakan dengan memasukkan persamaan-persamaan teknik ataupun matematik lalu diproses dan dapat membuat properties-properties fisik ataupun lainnya dari program. EES adalah program penyelesaian persamaan umum yang secara numerik dapat memecahkan ribuan persamaan aljabar dan diferensial non-linear yang digabungkan. Fitur utama EES adalah termodinamika dan transportasi properti database akurasi tinggi yang disediakan untuk ratusan zat dengan cara yang memungkinkannya untuk digunakan dengan kemampuan memecahkan persamaan. Saya menggunakan program EES ini untuk simulasi dan optimasi multi objektif dari sistem multi generasi Geothermal dan LNG. <br />
<br />
Pengalaman lainnya dalam Komputasi Teknik yaitu penggunaan program PV-Elite, yaitu program untuk analisa dan desain pressure vessel. Saya menggunakan program PV-Elite ini untuk mendesain peralatan Separator Geothermal dan Atmospheric Flash Tank (Geothermal) untuk keperluan pekerjaan saya. Perhitungan dengan PV Elite ini untuk menghasilkan ketebalan, analisa tegangan dan defleksi dari pressure vessel.<br />
<br />
Selain itu untuk perhitungan dalam pekerjaan saya, saya juga menggunakan program Excel untuk perhitungan dimensi Separator dan Atmospheric Flash Tank (Geothermal).<br />
<br />
Terima kasih,<br />
<br />
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
----<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Kedua (10 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Pada kuliah Komputasi Teknik pertemuan kedua, dibahas mengenai definisi analisa. Kalau dari pendapat kelas, analisa adalah suatu proses penyelidikan yang memuat sejumlah kegiatan untuk memecahkan masalah dengan dikaji sebaik-baiknya menggunakan pemikiran yang terstruktur. Sedangkan pendapat Pak DAI, analisa adalah suatu proses untuk menghasilkan suatu prosedur pemecahan masalah.<br />
<br />
'''Sinopsis Skripsi Saya'''<br />
<br />
Skripsi saya berjudul "Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi. Adapun sinopsisnya sebagai berikut :<br />
<br />
Pengujian kali ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem turbin uap dengan cara meneliti dan mengetahui karakteristik dari masing-masing unitnya. sistem penggerak mula bertenaga uap 100 SCR di Laboratorium Konversi Energi Jurusan mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia merupakan miniatur dari sistem penggerak mula (''steam prime mover'') yang ada pada pembangkit listrik. Bagian-bagian dari sistem penggerak mula diantaranya unit ketel uap (''boiler''), pemanas lanjut (''superheater''), turbin uap, kondenser dan generator sebagai pengubah energi mekanis putaran poros turbin menjadi energi listrik.<br />
<br />
Proses pengujian dilakukan dengan cara pengambilan data dari sistem turbin uap yang dilakukan dengan pembebanan bervariasi pada putaran poros turbin konstan pada 3200 rpm. Variasi pembebanan dilakukan mulai dari tanpa pembebanan, pembebanan 100 Watt, 200 Watt, 300 Watt dan 450 Watt. Pengambilan data dilakukan secaraberulang untuk memperoleh keakuratan data. Data yang terkumpul kemudian diolah untuk mendapatkan nilai-nilai kinerja setiap unit dan nilai kinerja keseluruhan sistem. Analisa dilakukan dengan melihat grafik yang dibuat berdasarkan nilai-nilai hasil perhitungan terhadap variasi pembebanan. Sehingga diperoleh kinerja terbaik sistem pada pembebanan tertentu dan karakteristik dari sistem.<br />
<br />
'''Analisis/hubungan skripsi menggunakan Komputasi Teknik'''<br />
<br />
Pada perhitungan skripsi saya digunakan perhitungan biasa secara manual terhadap masing-masing unit sistem turbin uap dan kinerjanya. Perhitungan menggunakan komputasi program Excel.<br />
<br />
Adapun kalau mau dibuat lebih lanjut perhitungan kinerja tiap unit sistem turbin uap dan kinerjanya dapat dilakukan dengan perhitungan menggunakan program bahasa visual basic. Namun karena keterbatasan waktu, perhitungan dengan visual basic tidak dapat dilakukan.<br />
<br />
Dari sistem turbin uap tipe 100 SCR ini dapat pula diadakan penelitian misalnya untuk analisa CFD di turbin maupun di pipa atau di boilernya. Analisa yang dilakukan meliputi apakah aliran yang ada di pipa, turbin ataupun boiler turbulen atau laminar. Analisa lainnya misalnya di pompa, dengan menggunakan CFD, meneliti apakah aliran dipompa mengalami kavitasi atau back pressure.<br />
<br />
Penelitian lain yang dapat dilakukan terhadap miniatur turbin uap tipe 10 SCR ini misalnya dengan desain ulang dari boiler. Desain ulang ini dapat menggunakan program PV-Elite untuk desain dan analisa pressure vessel.<br />
<br />
Getaran yang dihasilkan turbin dapat menghasilkan defleksi dari pipa ataupun unit-unitnya. Hal ini dapat dihitung dengan menggunakan program Ansys untuk struktural. <br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
----<br />
<br />
== '''Presentasi Sinopsis Project Komputasi Teknik''' ==<br />
<br />
[[File:Sinopsis 1.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 2.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 3.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 4.jpg]]<br />
[[File:Hasil skripsi.jpg]]<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Ketiga (17 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Assalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
Pada pertemuan kuliah ketiga ini Pak DAI membahas mengenai 3 penyakit manusia yang menghambat manusia untuk berkembang atau maju.<br />
<br />
3 penyakit itu yaitu :<br />
<br />
'''K''' Ketidaktahuan<br />
<br />
'''E''' Egois<br />
<br />
'''M''' Malas<br />
<br />
3 penyakit ini haruslah diberantas (turn back) agar manusia dapat berkembang dan maju kedepannya. Mudah-mudahan dengan mempelajari komputasi teknik ini kita bisa mengurangi ketiga penyakit tersebut.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
== Permodelan matematis pada skripsi yang berhubungan dengan Komputasi Teknik. ==<br />
<br />
Pada skripsi saya yang berjudul “Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi” terdapat rumus perhitungan dasar yang dapat dijadikan model matematis pada mata kuliah Komputasi Teknik ini.Berdasarkan Hukum Termodinamika Pertama:<br />
<br />
dQ = dU + dw<br />
<br />
= dU + p dv …….. (1)<br />
<br />
Dimana d(pv) = p dv + v dp sehingga persamaan menjadi :<br />
<br />
dQ = dU + d(pv) – v dp<br />
<br />
= d(U + pv) – v dp<br />
<br />
Maka persamaan entalpi menjadi :<br />
<br />
H = U + pv ………………(2)<br />
<br />
Pada persamaan 2 ini adalah energi aliran yaitu energi yang dilakukan oleh fluida yang mengalir untuk mendorong sejumlah massa m kedalam atau keluar dari system.<br />
<br />
Adapun rumus diatas diolah menggunakan program Excel yang kemudian menghasilkan kinerja dari masing-masing unit dan sistem. Rumus atau model matematis lainnya misalnya efisiensi termal sistem, yakni :<br />
<br />
ηth= Pit/(PB + PS) ……..(3)<br />
<br />
ηth = efisiensi termal sistem <br />
<br />
Pit = daya yang dihasilkan oleh turbin (kJ/jam)<br />
<br />
PB = daya yang dihasilkan oleh boiler (kJ/jam)<br />
<br />
PS = daya yang dihasilkan superheater (kJ/jam)<br />
<br />
Dan masih banyak lagi rumus atau model matematis dari masing-masing unit sistem turbin uap tipe 100 SCR.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
== Pertemuan keempat (24 Februari 2020) ==<br />
<br />
Pada pertemuan keempat ini saya tidak dapat hadir karena kesiangan, saya takut tidak bisa masuk kelas. <br />
Namun saya berusaha mengupload Quiz I:<br />
<br />
[[File:Quiz I komtek-1.png]]<br />
[[File:Quiz I komtek-2.png]]<br />
<br />
<br />
== Extended Abstrak ==<br />
<br />
Judul Skripsi : Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi.<br />
<br />
Sistem turbin uap tipe 100 SCR yang berada di Laboratorium Konversi Energi Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia adalah miniatur sistem turbin uap yang berada pada pembangkit listrik. Sistem ini terdiri dari boiler, superheater, turbin uap, condenser dan generator sebagai pengubah energy mekanis menjadi energi listrik.<br />
<br />
<br />
Metodologi :<br />
<br />
Metodologi penelitian yang dilakukan dengan cara experimental, yakni pengambilan data pada pembebanan bervariasi mulai dari 0 Watt, 100 Watt, 200 Watt, 300 Watt dan 450 Watt pada putaran 3200 rpm. Data yang terkumpul kemudian diolah dengan menggunakan program Excel dan steam tabel. <br />
<br />
<br />
Hasil yang ingin dicapai :<br />
<br />
Data hasil perhitungan berupa tabel dan grafik dari kinerja masing-masing unit dan sistem, yang kemudian akan dianalisa lebih lanjut. Serta nilai optimum efisiensi sistem termal pada pembebanan bervariasi.<br />
<br />
<br />
== Optimasi Kebutuhan Energi Manusia ==<br />
<br />
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan kalori manusia adalah : jenis kelamin, usia, tinggi dan berat badan, komposisi tubuh, aktivitas, hingga keadaan fisik masing-masing. <br />
Standar asupan kalori per hari berbeda-beda di tiap negara. Di Amerika, laki-laki disarankan untuk mengonsumsi 2700 kalori per hari dan wanita 2200 kalori per harinya. Sementara berdasarkan National Health Service di Inggris, laki-laki disarankan mengonsumsi 2500 kalori dan wanita 2000 kalori. Berbeda dengan FAO yang menyarankan orang dewasa rata-rata harus mengonsumsi minimal 1800 kalori per hari.<br />
Di Indonesia, terdapat tabel panduan angka kecukupan gizi. Tabel tersebut memuat anjuran berapa banyak kalori yang dibutuhkan oleh masing-masing kelompok umur. Sebagai contoh:<br />
<br />
Bayi berusia 7-11 bulan dengan berat badan 9 kg dan tinggi badan 71 cm membutuhkan energi 725 kkal per hari.<br />
<br />
Laki-laki berusia 19-29 tahun dengan berat badan 60 kg dan tinggi 168 cm membutuhkan energi 2725 kkal per hari.<br />
<br />
Wanita berusia 19-29 tahun dengan berat badan 54 kg dan tinggi 159 cm membutuhkan energi 2250 kkal per hari.<br />
<br />
Laki-laki berusia lebih dari 80 tahun membutuhkan energi sebesar 1525 kkal dan wanita pada usia yang sama membutuhkan energi 1425 kkal per hari.<br />
<br />
Bagi wanita hamil, dibutuhkan tambahan energi sebesar 180-300 kkal per harinya, tergantung pada usia trimester kehamilannya. Begitu juga dengan ibu menyusui, pada 6 bulan pertama dibutuhkan tambahan energi hingga 330 kkal dan tambahan 400 kkal pada 6 bulan berikutnya.<br />
<br />
'''Ada beberapa cara menghitung kebutuhan kalori Anda, yaitu:'''<br />
<br />
'''Rumus Harris-Benedict:''' rumus ini termasuk rumus yang sering dipakai oleh ahli gizi. Rumus Harris-Benedict memperhitungkan usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, hingga level aktivitas fisik Anda.<br />
<br />
Rumus untuk menghitung kebutuhan energi pria yaitu= 66,5 + 13,8 x (berat badan dalam kilogram) + 5 x (tinggi badan dalam cm) dibagi dengan 6,8 x usia.<br />
<br />
Sementara untuk wanita= 655,1 + 9,6 x (berat badan dalam kilogram) + 1,9 x (tinggi badan dalam cm) dibagi dengan 4,7 x usia.<br />
Hasil dari penghitungan ini kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik. Jika aktivitas fisik Anda rendah, maka dikalikan dengan 1,2. Untuk aktivitas fisik sedang dikalikan dengan 1,3. Sementara aktivitas fisik berat dikalikan dengan 1,4.<br />
<br />
'''Rumus WHO (World Health Organization):''' berbeda dengan rumus Harris-Benedict, rumus ini lebih sederhana dan tidak memperhitungkan tinggi badan. Rumus WHO dibagi sesuai dengan kategori umur. Sebagai contoh, untuk mencari kebutuhan energi wanita berusia 18-29 tahun, digunakan rumus 14,7 x (berat badan dalam kilogram) + 496. Sementara untuk mencari kebutuhan energi pria usia 18-29 tahun, digunakan rumus 15,3 x (berat badan dalam kilogram) + 679. Hasilnya kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik.<br />
<br />
Jadi kalau menghitung kebutuhan kalori per hari saya menggunakan rumus WHO, didapat :<br />
<br />
= 15,3 x 82 kg + 679<br />
<br />
=1933,6 kalori per hari<br />
<br />
Atau 1933,6 x 4,184 joule = 8090,1824 J = 8,09 kJ<br />
<br />
<br />
== Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Kelima (2 Maret 2020) ==<br />
<br />
<br />
Pada kuliah komputasi teknik pertemuan kelima ini membahas mengenai skripsi dari Syefudin Ichwan.Judul skripsinya yaitu : ANALISA LAJU KOROSI-EROSI MATERIAL STAINLESS STEEL 304 PADA ALIRAN HCL 0,5 M DENGAN METODE THIN LAYER ACTIVATION (TLA). Tujuan skripsinya yaitu mengetahui laju korosi erosi pada pipa akibat aliran fluida dengan menggunakan energi nuklir, Disini ada corrosion rate:<br />
<br />
CR = x/t (mm/year) CR= f (p, ρ, t, T, x)<br />
<br />
CR=pa, ρb, tc, Td …..<br />
<br />
Faktor internal : <br />
<br />
1. Density (ρ) <br />
<br />
Faktor eksternal :<br />
<br />
1. Tekanan (p)<br />
<br />
Ao = aktivitas awal <br />
<br />
Ai = aktivitas akhir <br />
<br />
At = aktivitas karena waktu paruh <br />
<br />
λ= konstanta peluruhan <br />
<br />
At = Ao.e-λt<br />
<br />
∆A = Ao - At<br />
<br />
A=Ai + ∆A<br />
<br />
<br />
== Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Keenam (9 Maret 2020) ==<br />
<br />
Pada kuliah kali ini Pak DAI membahas mengenai rule of thumb dari komputasi teknik yang digunakan untuk menganalisis masalah :<br />
<br />
1. Initial thinking. Kita tahu apa yang kita tidak tahu (kita tahu masalah kita).<br />
<br />
2. Develop model matematis/rumusan. Didalamnya terdapat asumsi-asumsi. Modelling berisi rumusan yang kita hitung, berupa konstrain, beban, boundary condition.<br />
<br />
3. Pengumpulan data. Mengumpulkan data yang akan digunakan dalam penyelesaian model matematis.<br />
<br />
4. Simulasi. Menjalankan perhitungan untuk satu masukan, eksekusi terhadap model. Simulasi berbeda dengan model.<br />
<br />
5. Hipotesis. Sifatnya belum firm, belum kuat, belum benar. Thesis yang paling benar ialah Laa Ilaaha Illallah. Ilmu yang paling tinggi, kita mengenal siapa kita.<br />
<br />
6. Verifikasi. Pendekatan numerik, we solve the equation right.<br />
<br />
7. Validasi. We solve the right equation.<br />
<br />
8. Result and discussion. Hasil yang diperoleh didiskusikan.<br />
<br />
9. Recommendation. Dari hasil dan kesimpulan diberikan saran-saran agar ada perbaikan dari yang sebelumnya.<br />
<br />
10.Reporting. Pelaporan dari keseluruhan penelitian sampai dengan hasil dan saran-saran.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamuálaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
== '''Ujian Tengah Semester''' ==<br />
<br />
<br />
<br />
Pada ujian tengah semester ini terdiri dari 3 tugas, yaitu:<br />
<br />
1. Optimasi energi manusia<br />
<br />
2. Laporan belajar komputasi teknik<br />
<br />
3. Draft paper project komputasi teknik<br />
<br />
<br />
<br />
1. Optimasi energi manusia<br />
<br />
[[File:Optimasi energi1.jpg]] [[File:Optimasi energi2.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi3.jpg]] [[File:Optimasi energi4.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi5.jpg]] [[File:Optimasi energi6.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi7.jpg]] [[File:Optimasi energi8.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi9.jpg]]<br />
<br />
<br />
2. Laporan belajar komputasi teknik<br />
<br />
Pada kali ini saya ingin menshare mengenai hasil belajar saya selama PJJ di rumah mengenai komputasi teknik. Adapun yang saya pelajari dirumah mengenai komputasi teknik adalah belajar software EES, sekaligus saya mengerjakan simulasi pada thesis saya.<br />
<br />
[[File:Belajar komtek.mp4]]<br />
<br />
<br />
3. Draft paper project komputasi teknik<br />
<br />
Pada paper project komputasi teknik ini, saya mengambil bahan dari thesis saya yang berjudul "Multi-objective optimization and artificial neural network of a novel multigeneration system using geothermal heat source and cold energy recovery of liquefied natural gas". Adapun filenya adalah sebagai berikut :<br />
<br />
[[File:Draft project komtek1.jpg]]<br />
[[File:Draft project komtek2.jpg]]<br />
[[File:Draft project komtek3.jpg]]<br />
[[File:Draft project komtek4.jpg]]<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
== Quiz Komputasi Teknik 2 (13 April 2020) ==<br />
<br />
Quiz komputasi teknik 2 dapat dilihat di link berikut ini :<br />
<br />
[[https://drive.google.com/open?id=12ygFFO_t1xdBnqbsiwOgGtzdr0wKswr-]]</div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Yophie.dikaimana&diff=32039Yophie.dikaimana2020-04-13T14:20:31Z<p>Yophie.dikaimana: /* Quiz Komputasi Teknik 2 (13 April 2020) */</p>
<hr />
<div>'''Biodata'''<br />
<br />
----<br />
<br />
Nama : Yophie Dikaimana<br />
<br />
NPM : 1906433764<br />
<br />
Program studi : S2 Teknik Mesin<br />
<br />
Peminatan : Konversi Energi<br />
<br />
<br />
[[File:Pic_yopi2.JPG]]<br />
<br />
<br />
'''Komputasi Teknik.'''<br />
<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Pertama (3 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Ruangan : Lab PusKom 201<br />
<br />
Pengajar : Dr. Ahmad Indra Siswantara (Pak DAI)<br />
<br />
Bismillahirrohmanirrohim.<br />
<br />
Assalamu'alaikum.Wr.Wb.<br />
<br />
Komputasi Teknik adalah disiplin yang relatif baru yang berkaitan dengan pengembangan dan penerapan model komputasi dan simulasi, sering digabungkan dengan komputasi kinerja tinggi, untuk memecahkan masalah fisik kompleks yang timbul dalam analisis dan desain teknik juga sebagai fenomena alam. Komputasi menyelesaikan masalah dengan cara memasukkan input, lalu memproses, kemudian menghasilkan output sesuai yang diperintahkan.<br />
<br />
Tujuan dari mata kuliah ini adalah memahami konsep-konsep dan prinsip dalam pelajaran komputasi Teknik serta mahasiswa bisa lebih mengenal dirinya sendiri. Untuk dapat membuat suatu komputasi teknik yang baik diperlukan akal yang baik dari pengguna. Akal ini merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.<br />
<br />
Konsep-konsep yang dipelajari dari mata kuliah komputasi teknik ini antara lain :<br />
<br />
1. Konsep iterasi<br />
<br />
2. Konsep convergen<br />
<br />
3. Konsep precision<br />
<br />
4. Konsep valid<br />
<br />
5. Konsep verified, dll.<br />
<br />
'''Pengetahuan saya dalam bidang Komputasi Teknik'''<br />
<br />
Pengalaman saya dalam Komputasi Teknik baru sedikit. Baru-baru ini saya mempelajari program Engineering Equation Solver (EES) untuk keperluan thesis saya. EES ini adalah program simulasi yang digunakan dengan memasukkan persamaan-persamaan teknik ataupun matematik lalu diproses dan dapat membuat properties-properties fisik ataupun lainnya dari program. EES adalah program penyelesaian persamaan umum yang secara numerik dapat memecahkan ribuan persamaan aljabar dan diferensial non-linear yang digabungkan. Fitur utama EES adalah termodinamika dan transportasi properti database akurasi tinggi yang disediakan untuk ratusan zat dengan cara yang memungkinkannya untuk digunakan dengan kemampuan memecahkan persamaan. Saya menggunakan program EES ini untuk simulasi dan optimasi multi objektif dari sistem multi generasi Geothermal dan LNG. <br />
<br />
Pengalaman lainnya dalam Komputasi Teknik yaitu penggunaan program PV-Elite, yaitu program untuk analisa dan desain pressure vessel. Saya menggunakan program PV-Elite ini untuk mendesain peralatan Separator Geothermal dan Atmospheric Flash Tank (Geothermal) untuk keperluan pekerjaan saya. Perhitungan dengan PV Elite ini untuk menghasilkan ketebalan, analisa tegangan dan defleksi dari pressure vessel.<br />
<br />
Selain itu untuk perhitungan dalam pekerjaan saya, saya juga menggunakan program Excel untuk perhitungan dimensi Separator dan Atmospheric Flash Tank (Geothermal).<br />
<br />
Terima kasih,<br />
<br />
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
----<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Kedua (10 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Pada kuliah Komputasi Teknik pertemuan kedua, dibahas mengenai definisi analisa. Kalau dari pendapat kelas, analisa adalah suatu proses penyelidikan yang memuat sejumlah kegiatan untuk memecahkan masalah dengan dikaji sebaik-baiknya menggunakan pemikiran yang terstruktur. Sedangkan pendapat Pak DAI, analisa adalah suatu proses untuk menghasilkan suatu prosedur pemecahan masalah.<br />
<br />
'''Sinopsis Skripsi Saya'''<br />
<br />
Skripsi saya berjudul "Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi. Adapun sinopsisnya sebagai berikut :<br />
<br />
Pengujian kali ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem turbin uap dengan cara meneliti dan mengetahui karakteristik dari masing-masing unitnya. sistem penggerak mula bertenaga uap 100 SCR di Laboratorium Konversi Energi Jurusan mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia merupakan miniatur dari sistem penggerak mula (''steam prime mover'') yang ada pada pembangkit listrik. Bagian-bagian dari sistem penggerak mula diantaranya unit ketel uap (''boiler''), pemanas lanjut (''superheater''), turbin uap, kondenser dan generator sebagai pengubah energi mekanis putaran poros turbin menjadi energi listrik.<br />
<br />
Proses pengujian dilakukan dengan cara pengambilan data dari sistem turbin uap yang dilakukan dengan pembebanan bervariasi pada putaran poros turbin konstan pada 3200 rpm. Variasi pembebanan dilakukan mulai dari tanpa pembebanan, pembebanan 100 Watt, 200 Watt, 300 Watt dan 450 Watt. Pengambilan data dilakukan secaraberulang untuk memperoleh keakuratan data. Data yang terkumpul kemudian diolah untuk mendapatkan nilai-nilai kinerja setiap unit dan nilai kinerja keseluruhan sistem. Analisa dilakukan dengan melihat grafik yang dibuat berdasarkan nilai-nilai hasil perhitungan terhadap variasi pembebanan. Sehingga diperoleh kinerja terbaik sistem pada pembebanan tertentu dan karakteristik dari sistem.<br />
<br />
'''Analisis/hubungan skripsi menggunakan Komputasi Teknik'''<br />
<br />
Pada perhitungan skripsi saya digunakan perhitungan biasa secara manual terhadap masing-masing unit sistem turbin uap dan kinerjanya. Perhitungan menggunakan komputasi program Excel.<br />
<br />
Adapun kalau mau dibuat lebih lanjut perhitungan kinerja tiap unit sistem turbin uap dan kinerjanya dapat dilakukan dengan perhitungan menggunakan program bahasa visual basic. Namun karena keterbatasan waktu, perhitungan dengan visual basic tidak dapat dilakukan.<br />
<br />
Dari sistem turbin uap tipe 100 SCR ini dapat pula diadakan penelitian misalnya untuk analisa CFD di turbin maupun di pipa atau di boilernya. Analisa yang dilakukan meliputi apakah aliran yang ada di pipa, turbin ataupun boiler turbulen atau laminar. Analisa lainnya misalnya di pompa, dengan menggunakan CFD, meneliti apakah aliran dipompa mengalami kavitasi atau back pressure.<br />
<br />
Penelitian lain yang dapat dilakukan terhadap miniatur turbin uap tipe 10 SCR ini misalnya dengan desain ulang dari boiler. Desain ulang ini dapat menggunakan program PV-Elite untuk desain dan analisa pressure vessel.<br />
<br />
Getaran yang dihasilkan turbin dapat menghasilkan defleksi dari pipa ataupun unit-unitnya. Hal ini dapat dihitung dengan menggunakan program Ansys untuk struktural. <br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
----<br />
<br />
== '''Presentasi Sinopsis Project Komputasi Teknik''' ==<br />
<br />
[[File:Sinopsis 1.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 2.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 3.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 4.jpg]]<br />
[[File:Hasil skripsi.jpg]]<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Ketiga (17 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Assalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
Pada pertemuan kuliah ketiga ini Pak DAI membahas mengenai 3 penyakit manusia yang menghambat manusia untuk berkembang atau maju.<br />
<br />
3 penyakit itu yaitu :<br />
<br />
'''K''' Ketidaktahuan<br />
<br />
'''E''' Egois<br />
<br />
'''M''' Malas<br />
<br />
3 penyakit ini haruslah diberantas (turn back) agar manusia dapat berkembang dan maju kedepannya. Mudah-mudahan dengan mempelajari komputasi teknik ini kita bisa mengurangi ketiga penyakit tersebut.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
== Permodelan matematis pada skripsi yang berhubungan dengan Komputasi Teknik. ==<br />
<br />
Pada skripsi saya yang berjudul “Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi” terdapat rumus perhitungan dasar yang dapat dijadikan model matematis pada mata kuliah Komputasi Teknik ini.Berdasarkan Hukum Termodinamika Pertama:<br />
<br />
dQ = dU + dw<br />
<br />
= dU + p dv …….. (1)<br />
<br />
Dimana d(pv) = p dv + v dp sehingga persamaan menjadi :<br />
<br />
dQ = dU + d(pv) – v dp<br />
<br />
= d(U + pv) – v dp<br />
<br />
Maka persamaan entalpi menjadi :<br />
<br />
H = U + pv ………………(2)<br />
<br />
Pada persamaan 2 ini adalah energi aliran yaitu energi yang dilakukan oleh fluida yang mengalir untuk mendorong sejumlah massa m kedalam atau keluar dari system.<br />
<br />
Adapun rumus diatas diolah menggunakan program Excel yang kemudian menghasilkan kinerja dari masing-masing unit dan sistem. Rumus atau model matematis lainnya misalnya efisiensi termal sistem, yakni :<br />
<br />
ηth= Pit/(PB + PS) ……..(3)<br />
<br />
ηth = efisiensi termal sistem <br />
<br />
Pit = daya yang dihasilkan oleh turbin (kJ/jam)<br />
<br />
PB = daya yang dihasilkan oleh boiler (kJ/jam)<br />
<br />
PS = daya yang dihasilkan superheater (kJ/jam)<br />
<br />
Dan masih banyak lagi rumus atau model matematis dari masing-masing unit sistem turbin uap tipe 100 SCR.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
== Pertemuan keempat (24 Februari 2020) ==<br />
<br />
Pada pertemuan keempat ini saya tidak dapat hadir karena kesiangan, saya takut tidak bisa masuk kelas. <br />
Namun saya berusaha mengupload Quiz I:<br />
<br />
[[File:Quiz I komtek-1.png]]<br />
[[File:Quiz I komtek-2.png]]<br />
<br />
<br />
== Extended Abstrak ==<br />
<br />
Judul Skripsi : Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi.<br />
<br />
Sistem turbin uap tipe 100 SCR yang berada di Laboratorium Konversi Energi Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia adalah miniatur sistem turbin uap yang berada pada pembangkit listrik. Sistem ini terdiri dari boiler, superheater, turbin uap, condenser dan generator sebagai pengubah energy mekanis menjadi energi listrik.<br />
<br />
<br />
Metodologi :<br />
<br />
Metodologi penelitian yang dilakukan dengan cara experimental, yakni pengambilan data pada pembebanan bervariasi mulai dari 0 Watt, 100 Watt, 200 Watt, 300 Watt dan 450 Watt pada putaran 3200 rpm. Data yang terkumpul kemudian diolah dengan menggunakan program Excel dan steam tabel. <br />
<br />
<br />
Hasil yang ingin dicapai :<br />
<br />
Data hasil perhitungan berupa tabel dan grafik dari kinerja masing-masing unit dan sistem, yang kemudian akan dianalisa lebih lanjut. Serta nilai optimum efisiensi sistem termal pada pembebanan bervariasi.<br />
<br />
<br />
== Optimasi Kebutuhan Energi Manusia ==<br />
<br />
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan kalori manusia adalah : jenis kelamin, usia, tinggi dan berat badan, komposisi tubuh, aktivitas, hingga keadaan fisik masing-masing. <br />
Standar asupan kalori per hari berbeda-beda di tiap negara. Di Amerika, laki-laki disarankan untuk mengonsumsi 2700 kalori per hari dan wanita 2200 kalori per harinya. Sementara berdasarkan National Health Service di Inggris, laki-laki disarankan mengonsumsi 2500 kalori dan wanita 2000 kalori. Berbeda dengan FAO yang menyarankan orang dewasa rata-rata harus mengonsumsi minimal 1800 kalori per hari.<br />
Di Indonesia, terdapat tabel panduan angka kecukupan gizi. Tabel tersebut memuat anjuran berapa banyak kalori yang dibutuhkan oleh masing-masing kelompok umur. Sebagai contoh:<br />
<br />
Bayi berusia 7-11 bulan dengan berat badan 9 kg dan tinggi badan 71 cm membutuhkan energi 725 kkal per hari.<br />
<br />
Laki-laki berusia 19-29 tahun dengan berat badan 60 kg dan tinggi 168 cm membutuhkan energi 2725 kkal per hari.<br />
<br />
Wanita berusia 19-29 tahun dengan berat badan 54 kg dan tinggi 159 cm membutuhkan energi 2250 kkal per hari.<br />
<br />
Laki-laki berusia lebih dari 80 tahun membutuhkan energi sebesar 1525 kkal dan wanita pada usia yang sama membutuhkan energi 1425 kkal per hari.<br />
<br />
Bagi wanita hamil, dibutuhkan tambahan energi sebesar 180-300 kkal per harinya, tergantung pada usia trimester kehamilannya. Begitu juga dengan ibu menyusui, pada 6 bulan pertama dibutuhkan tambahan energi hingga 330 kkal dan tambahan 400 kkal pada 6 bulan berikutnya.<br />
<br />
'''Ada beberapa cara menghitung kebutuhan kalori Anda, yaitu:'''<br />
<br />
'''Rumus Harris-Benedict:''' rumus ini termasuk rumus yang sering dipakai oleh ahli gizi. Rumus Harris-Benedict memperhitungkan usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, hingga level aktivitas fisik Anda.<br />
<br />
Rumus untuk menghitung kebutuhan energi pria yaitu= 66,5 + 13,8 x (berat badan dalam kilogram) + 5 x (tinggi badan dalam cm) dibagi dengan 6,8 x usia.<br />
<br />
Sementara untuk wanita= 655,1 + 9,6 x (berat badan dalam kilogram) + 1,9 x (tinggi badan dalam cm) dibagi dengan 4,7 x usia.<br />
Hasil dari penghitungan ini kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik. Jika aktivitas fisik Anda rendah, maka dikalikan dengan 1,2. Untuk aktivitas fisik sedang dikalikan dengan 1,3. Sementara aktivitas fisik berat dikalikan dengan 1,4.<br />
<br />
'''Rumus WHO (World Health Organization):''' berbeda dengan rumus Harris-Benedict, rumus ini lebih sederhana dan tidak memperhitungkan tinggi badan. Rumus WHO dibagi sesuai dengan kategori umur. Sebagai contoh, untuk mencari kebutuhan energi wanita berusia 18-29 tahun, digunakan rumus 14,7 x (berat badan dalam kilogram) + 496. Sementara untuk mencari kebutuhan energi pria usia 18-29 tahun, digunakan rumus 15,3 x (berat badan dalam kilogram) + 679. Hasilnya kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik.<br />
<br />
Jadi kalau menghitung kebutuhan kalori per hari saya menggunakan rumus WHO, didapat :<br />
<br />
= 15,3 x 82 kg + 679<br />
<br />
=1933,6 kalori per hari<br />
<br />
Atau 1933,6 x 4,184 joule = 8090,1824 J = 8,09 kJ<br />
<br />
<br />
== Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Kelima (2 Maret 2020) ==<br />
<br />
<br />
Pada kuliah komputasi teknik pertemuan kelima ini membahas mengenai skripsi dari Syefudin Ichwan.Judul skripsinya yaitu : ANALISA LAJU KOROSI-EROSI MATERIAL STAINLESS STEEL 304 PADA ALIRAN HCL 0,5 M DENGAN METODE THIN LAYER ACTIVATION (TLA). Tujuan skripsinya yaitu mengetahui laju korosi erosi pada pipa akibat aliran fluida dengan menggunakan energi nuklir, Disini ada corrosion rate:<br />
<br />
CR = x/t (mm/year) CR= f (p, ρ, t, T, x)<br />
<br />
CR=pa, ρb, tc, Td …..<br />
<br />
Faktor internal : <br />
<br />
1. Density (ρ) <br />
<br />
Faktor eksternal :<br />
<br />
1. Tekanan (p)<br />
<br />
Ao = aktivitas awal <br />
<br />
Ai = aktivitas akhir <br />
<br />
At = aktivitas karena waktu paruh <br />
<br />
λ= konstanta peluruhan <br />
<br />
At = Ao.e-λt<br />
<br />
∆A = Ao - At<br />
<br />
A=Ai + ∆A<br />
<br />
<br />
== Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Keenam (9 Maret 2020) ==<br />
<br />
Pada kuliah kali ini Pak DAI membahas mengenai rule of thumb dari komputasi teknik yang digunakan untuk menganalisis masalah :<br />
<br />
1. Initial thinking. Kita tahu apa yang kita tidak tahu (kita tahu masalah kita).<br />
<br />
2. Develop model matematis/rumusan. Didalamnya terdapat asumsi-asumsi. Modelling berisi rumusan yang kita hitung, berupa konstrain, beban, boundary condition.<br />
<br />
3. Pengumpulan data. Mengumpulkan data yang akan digunakan dalam penyelesaian model matematis.<br />
<br />
4. Simulasi. Menjalankan perhitungan untuk satu masukan, eksekusi terhadap model. Simulasi berbeda dengan model.<br />
<br />
5. Hipotesis. Sifatnya belum firm, belum kuat, belum benar. Thesis yang paling benar ialah Laa Ilaaha Illallah. Ilmu yang paling tinggi, kita mengenal siapa kita.<br />
<br />
6. Verifikasi. Pendekatan numerik, we solve the equation right.<br />
<br />
7. Validasi. We solve the right equation.<br />
<br />
8. Result and discussion. Hasil yang diperoleh didiskusikan.<br />
<br />
9. Recommendation. Dari hasil dan kesimpulan diberikan saran-saran agar ada perbaikan dari yang sebelumnya.<br />
<br />
10.Reporting. Pelaporan dari keseluruhan penelitian sampai dengan hasil dan saran-saran.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamuálaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
== '''Ujian Tengah Semester''' ==<br />
<br />
<br />
<br />
Pada ujian tengah semester ini terdiri dari 3 tugas, yaitu:<br />
<br />
1. Optimasi energi manusia<br />
<br />
2. Laporan belajar komputasi teknik<br />
<br />
3. Draft paper project komputasi teknik<br />
<br />
<br />
<br />
1. Optimasi energi manusia<br />
<br />
[[File:Optimasi energi1.jpg]] [[File:Optimasi energi2.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi3.jpg]] [[File:Optimasi energi4.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi5.jpg]] [[File:Optimasi energi6.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi7.jpg]] [[File:Optimasi energi8.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi9.jpg]]<br />
<br />
<br />
2. Laporan belajar komputasi teknik<br />
<br />
Pada kali ini saya ingin menshare mengenai hasil belajar saya selama PJJ di rumah mengenai komputasi teknik. Adapun yang saya pelajari dirumah mengenai komputasi teknik adalah belajar software EES, sekaligus saya mengerjakan simulasi pada thesis saya.<br />
<br />
[[File:Belajar komtek.mp4]]<br />
<br />
<br />
3. Draft paper project komputasi teknik<br />
<br />
Pada paper project komputasi teknik ini, saya mengambil bahan dari thesis saya yang berjudul "Multi-objective optimization and artificial neural network of a novel multigeneration system using geothermal heat source and cold energy recovery of liquefied natural gas". Adapun filenya adalah sebagai berikut :<br />
<br />
[[File:Draft project komtek1.jpg]]<br />
[[File:Draft project komtek2.jpg]]<br />
[[File:Draft project komtek3.jpg]]<br />
[[File:Draft project komtek4.jpg]]<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
== Quiz Komputasi Teknik 2 (13 April 2020) ==<br />
<br />
Quiz komputasi teknik 2 dapat dilihat di link berikut ini :<br />
<br />
[[https://drive.google.com/file/d/1W4KhEB26VtO_NxmvFG4upnPZV2uK4mbA/view?usp=sharing<br />
https://drive.google.com/file/d/1CfuVEpISWKG0IU7h59EUwP8CU1sQPYDt/view?usp=sharing]]</div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Yophie.dikaimana&diff=32037Yophie.dikaimana2020-04-13T14:13:43Z<p>Yophie.dikaimana: /* Quiz Komputasi Teknik 2 (13 April 2020) */</p>
<hr />
<div>'''Biodata'''<br />
<br />
----<br />
<br />
Nama : Yophie Dikaimana<br />
<br />
NPM : 1906433764<br />
<br />
Program studi : S2 Teknik Mesin<br />
<br />
Peminatan : Konversi Energi<br />
<br />
<br />
[[File:Pic_yopi2.JPG]]<br />
<br />
<br />
'''Komputasi Teknik.'''<br />
<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Pertama (3 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Ruangan : Lab PusKom 201<br />
<br />
Pengajar : Dr. Ahmad Indra Siswantara (Pak DAI)<br />
<br />
Bismillahirrohmanirrohim.<br />
<br />
Assalamu'alaikum.Wr.Wb.<br />
<br />
Komputasi Teknik adalah disiplin yang relatif baru yang berkaitan dengan pengembangan dan penerapan model komputasi dan simulasi, sering digabungkan dengan komputasi kinerja tinggi, untuk memecahkan masalah fisik kompleks yang timbul dalam analisis dan desain teknik juga sebagai fenomena alam. Komputasi menyelesaikan masalah dengan cara memasukkan input, lalu memproses, kemudian menghasilkan output sesuai yang diperintahkan.<br />
<br />
Tujuan dari mata kuliah ini adalah memahami konsep-konsep dan prinsip dalam pelajaran komputasi Teknik serta mahasiswa bisa lebih mengenal dirinya sendiri. Untuk dapat membuat suatu komputasi teknik yang baik diperlukan akal yang baik dari pengguna. Akal ini merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.<br />
<br />
Konsep-konsep yang dipelajari dari mata kuliah komputasi teknik ini antara lain :<br />
<br />
1. Konsep iterasi<br />
<br />
2. Konsep convergen<br />
<br />
3. Konsep precision<br />
<br />
4. Konsep valid<br />
<br />
5. Konsep verified, dll.<br />
<br />
'''Pengetahuan saya dalam bidang Komputasi Teknik'''<br />
<br />
Pengalaman saya dalam Komputasi Teknik baru sedikit. Baru-baru ini saya mempelajari program Engineering Equation Solver (EES) untuk keperluan thesis saya. EES ini adalah program simulasi yang digunakan dengan memasukkan persamaan-persamaan teknik ataupun matematik lalu diproses dan dapat membuat properties-properties fisik ataupun lainnya dari program. EES adalah program penyelesaian persamaan umum yang secara numerik dapat memecahkan ribuan persamaan aljabar dan diferensial non-linear yang digabungkan. Fitur utama EES adalah termodinamika dan transportasi properti database akurasi tinggi yang disediakan untuk ratusan zat dengan cara yang memungkinkannya untuk digunakan dengan kemampuan memecahkan persamaan. Saya menggunakan program EES ini untuk simulasi dan optimasi multi objektif dari sistem multi generasi Geothermal dan LNG. <br />
<br />
Pengalaman lainnya dalam Komputasi Teknik yaitu penggunaan program PV-Elite, yaitu program untuk analisa dan desain pressure vessel. Saya menggunakan program PV-Elite ini untuk mendesain peralatan Separator Geothermal dan Atmospheric Flash Tank (Geothermal) untuk keperluan pekerjaan saya. Perhitungan dengan PV Elite ini untuk menghasilkan ketebalan, analisa tegangan dan defleksi dari pressure vessel.<br />
<br />
Selain itu untuk perhitungan dalam pekerjaan saya, saya juga menggunakan program Excel untuk perhitungan dimensi Separator dan Atmospheric Flash Tank (Geothermal).<br />
<br />
Terima kasih,<br />
<br />
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
----<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Kedua (10 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Pada kuliah Komputasi Teknik pertemuan kedua, dibahas mengenai definisi analisa. Kalau dari pendapat kelas, analisa adalah suatu proses penyelidikan yang memuat sejumlah kegiatan untuk memecahkan masalah dengan dikaji sebaik-baiknya menggunakan pemikiran yang terstruktur. Sedangkan pendapat Pak DAI, analisa adalah suatu proses untuk menghasilkan suatu prosedur pemecahan masalah.<br />
<br />
'''Sinopsis Skripsi Saya'''<br />
<br />
Skripsi saya berjudul "Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi. Adapun sinopsisnya sebagai berikut :<br />
<br />
Pengujian kali ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem turbin uap dengan cara meneliti dan mengetahui karakteristik dari masing-masing unitnya. sistem penggerak mula bertenaga uap 100 SCR di Laboratorium Konversi Energi Jurusan mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia merupakan miniatur dari sistem penggerak mula (''steam prime mover'') yang ada pada pembangkit listrik. Bagian-bagian dari sistem penggerak mula diantaranya unit ketel uap (''boiler''), pemanas lanjut (''superheater''), turbin uap, kondenser dan generator sebagai pengubah energi mekanis putaran poros turbin menjadi energi listrik.<br />
<br />
Proses pengujian dilakukan dengan cara pengambilan data dari sistem turbin uap yang dilakukan dengan pembebanan bervariasi pada putaran poros turbin konstan pada 3200 rpm. Variasi pembebanan dilakukan mulai dari tanpa pembebanan, pembebanan 100 Watt, 200 Watt, 300 Watt dan 450 Watt. Pengambilan data dilakukan secaraberulang untuk memperoleh keakuratan data. Data yang terkumpul kemudian diolah untuk mendapatkan nilai-nilai kinerja setiap unit dan nilai kinerja keseluruhan sistem. Analisa dilakukan dengan melihat grafik yang dibuat berdasarkan nilai-nilai hasil perhitungan terhadap variasi pembebanan. Sehingga diperoleh kinerja terbaik sistem pada pembebanan tertentu dan karakteristik dari sistem.<br />
<br />
'''Analisis/hubungan skripsi menggunakan Komputasi Teknik'''<br />
<br />
Pada perhitungan skripsi saya digunakan perhitungan biasa secara manual terhadap masing-masing unit sistem turbin uap dan kinerjanya. Perhitungan menggunakan komputasi program Excel.<br />
<br />
Adapun kalau mau dibuat lebih lanjut perhitungan kinerja tiap unit sistem turbin uap dan kinerjanya dapat dilakukan dengan perhitungan menggunakan program bahasa visual basic. Namun karena keterbatasan waktu, perhitungan dengan visual basic tidak dapat dilakukan.<br />
<br />
Dari sistem turbin uap tipe 100 SCR ini dapat pula diadakan penelitian misalnya untuk analisa CFD di turbin maupun di pipa atau di boilernya. Analisa yang dilakukan meliputi apakah aliran yang ada di pipa, turbin ataupun boiler turbulen atau laminar. Analisa lainnya misalnya di pompa, dengan menggunakan CFD, meneliti apakah aliran dipompa mengalami kavitasi atau back pressure.<br />
<br />
Penelitian lain yang dapat dilakukan terhadap miniatur turbin uap tipe 10 SCR ini misalnya dengan desain ulang dari boiler. Desain ulang ini dapat menggunakan program PV-Elite untuk desain dan analisa pressure vessel.<br />
<br />
Getaran yang dihasilkan turbin dapat menghasilkan defleksi dari pipa ataupun unit-unitnya. Hal ini dapat dihitung dengan menggunakan program Ansys untuk struktural. <br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
----<br />
<br />
== '''Presentasi Sinopsis Project Komputasi Teknik''' ==<br />
<br />
[[File:Sinopsis 1.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 2.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 3.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 4.jpg]]<br />
[[File:Hasil skripsi.jpg]]<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Ketiga (17 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Assalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
Pada pertemuan kuliah ketiga ini Pak DAI membahas mengenai 3 penyakit manusia yang menghambat manusia untuk berkembang atau maju.<br />
<br />
3 penyakit itu yaitu :<br />
<br />
'''K''' Ketidaktahuan<br />
<br />
'''E''' Egois<br />
<br />
'''M''' Malas<br />
<br />
3 penyakit ini haruslah diberantas (turn back) agar manusia dapat berkembang dan maju kedepannya. Mudah-mudahan dengan mempelajari komputasi teknik ini kita bisa mengurangi ketiga penyakit tersebut.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
== Permodelan matematis pada skripsi yang berhubungan dengan Komputasi Teknik. ==<br />
<br />
Pada skripsi saya yang berjudul “Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi” terdapat rumus perhitungan dasar yang dapat dijadikan model matematis pada mata kuliah Komputasi Teknik ini.Berdasarkan Hukum Termodinamika Pertama:<br />
<br />
dQ = dU + dw<br />
<br />
= dU + p dv …….. (1)<br />
<br />
Dimana d(pv) = p dv + v dp sehingga persamaan menjadi :<br />
<br />
dQ = dU + d(pv) – v dp<br />
<br />
= d(U + pv) – v dp<br />
<br />
Maka persamaan entalpi menjadi :<br />
<br />
H = U + pv ………………(2)<br />
<br />
Pada persamaan 2 ini adalah energi aliran yaitu energi yang dilakukan oleh fluida yang mengalir untuk mendorong sejumlah massa m kedalam atau keluar dari system.<br />
<br />
Adapun rumus diatas diolah menggunakan program Excel yang kemudian menghasilkan kinerja dari masing-masing unit dan sistem. Rumus atau model matematis lainnya misalnya efisiensi termal sistem, yakni :<br />
<br />
ηth= Pit/(PB + PS) ……..(3)<br />
<br />
ηth = efisiensi termal sistem <br />
<br />
Pit = daya yang dihasilkan oleh turbin (kJ/jam)<br />
<br />
PB = daya yang dihasilkan oleh boiler (kJ/jam)<br />
<br />
PS = daya yang dihasilkan superheater (kJ/jam)<br />
<br />
Dan masih banyak lagi rumus atau model matematis dari masing-masing unit sistem turbin uap tipe 100 SCR.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
== Pertemuan keempat (24 Februari 2020) ==<br />
<br />
Pada pertemuan keempat ini saya tidak dapat hadir karena kesiangan, saya takut tidak bisa masuk kelas. <br />
Namun saya berusaha mengupload Quiz I:<br />
<br />
[[File:Quiz I komtek-1.png]]<br />
[[File:Quiz I komtek-2.png]]<br />
<br />
<br />
== Extended Abstrak ==<br />
<br />
Judul Skripsi : Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi.<br />
<br />
Sistem turbin uap tipe 100 SCR yang berada di Laboratorium Konversi Energi Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia adalah miniatur sistem turbin uap yang berada pada pembangkit listrik. Sistem ini terdiri dari boiler, superheater, turbin uap, condenser dan generator sebagai pengubah energy mekanis menjadi energi listrik.<br />
<br />
<br />
Metodologi :<br />
<br />
Metodologi penelitian yang dilakukan dengan cara experimental, yakni pengambilan data pada pembebanan bervariasi mulai dari 0 Watt, 100 Watt, 200 Watt, 300 Watt dan 450 Watt pada putaran 3200 rpm. Data yang terkumpul kemudian diolah dengan menggunakan program Excel dan steam tabel. <br />
<br />
<br />
Hasil yang ingin dicapai :<br />
<br />
Data hasil perhitungan berupa tabel dan grafik dari kinerja masing-masing unit dan sistem, yang kemudian akan dianalisa lebih lanjut. Serta nilai optimum efisiensi sistem termal pada pembebanan bervariasi.<br />
<br />
<br />
== Optimasi Kebutuhan Energi Manusia ==<br />
<br />
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan kalori manusia adalah : jenis kelamin, usia, tinggi dan berat badan, komposisi tubuh, aktivitas, hingga keadaan fisik masing-masing. <br />
Standar asupan kalori per hari berbeda-beda di tiap negara. Di Amerika, laki-laki disarankan untuk mengonsumsi 2700 kalori per hari dan wanita 2200 kalori per harinya. Sementara berdasarkan National Health Service di Inggris, laki-laki disarankan mengonsumsi 2500 kalori dan wanita 2000 kalori. Berbeda dengan FAO yang menyarankan orang dewasa rata-rata harus mengonsumsi minimal 1800 kalori per hari.<br />
Di Indonesia, terdapat tabel panduan angka kecukupan gizi. Tabel tersebut memuat anjuran berapa banyak kalori yang dibutuhkan oleh masing-masing kelompok umur. Sebagai contoh:<br />
<br />
Bayi berusia 7-11 bulan dengan berat badan 9 kg dan tinggi badan 71 cm membutuhkan energi 725 kkal per hari.<br />
<br />
Laki-laki berusia 19-29 tahun dengan berat badan 60 kg dan tinggi 168 cm membutuhkan energi 2725 kkal per hari.<br />
<br />
Wanita berusia 19-29 tahun dengan berat badan 54 kg dan tinggi 159 cm membutuhkan energi 2250 kkal per hari.<br />
<br />
Laki-laki berusia lebih dari 80 tahun membutuhkan energi sebesar 1525 kkal dan wanita pada usia yang sama membutuhkan energi 1425 kkal per hari.<br />
<br />
Bagi wanita hamil, dibutuhkan tambahan energi sebesar 180-300 kkal per harinya, tergantung pada usia trimester kehamilannya. Begitu juga dengan ibu menyusui, pada 6 bulan pertama dibutuhkan tambahan energi hingga 330 kkal dan tambahan 400 kkal pada 6 bulan berikutnya.<br />
<br />
'''Ada beberapa cara menghitung kebutuhan kalori Anda, yaitu:'''<br />
<br />
'''Rumus Harris-Benedict:''' rumus ini termasuk rumus yang sering dipakai oleh ahli gizi. Rumus Harris-Benedict memperhitungkan usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, hingga level aktivitas fisik Anda.<br />
<br />
Rumus untuk menghitung kebutuhan energi pria yaitu= 66,5 + 13,8 x (berat badan dalam kilogram) + 5 x (tinggi badan dalam cm) dibagi dengan 6,8 x usia.<br />
<br />
Sementara untuk wanita= 655,1 + 9,6 x (berat badan dalam kilogram) + 1,9 x (tinggi badan dalam cm) dibagi dengan 4,7 x usia.<br />
Hasil dari penghitungan ini kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik. Jika aktivitas fisik Anda rendah, maka dikalikan dengan 1,2. Untuk aktivitas fisik sedang dikalikan dengan 1,3. Sementara aktivitas fisik berat dikalikan dengan 1,4.<br />
<br />
'''Rumus WHO (World Health Organization):''' berbeda dengan rumus Harris-Benedict, rumus ini lebih sederhana dan tidak memperhitungkan tinggi badan. Rumus WHO dibagi sesuai dengan kategori umur. Sebagai contoh, untuk mencari kebutuhan energi wanita berusia 18-29 tahun, digunakan rumus 14,7 x (berat badan dalam kilogram) + 496. Sementara untuk mencari kebutuhan energi pria usia 18-29 tahun, digunakan rumus 15,3 x (berat badan dalam kilogram) + 679. Hasilnya kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik.<br />
<br />
Jadi kalau menghitung kebutuhan kalori per hari saya menggunakan rumus WHO, didapat :<br />
<br />
= 15,3 x 82 kg + 679<br />
<br />
=1933,6 kalori per hari<br />
<br />
Atau 1933,6 x 4,184 joule = 8090,1824 J = 8,09 kJ<br />
<br />
<br />
== Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Kelima (2 Maret 2020) ==<br />
<br />
<br />
Pada kuliah komputasi teknik pertemuan kelima ini membahas mengenai skripsi dari Syefudin Ichwan.Judul skripsinya yaitu : ANALISA LAJU KOROSI-EROSI MATERIAL STAINLESS STEEL 304 PADA ALIRAN HCL 0,5 M DENGAN METODE THIN LAYER ACTIVATION (TLA). Tujuan skripsinya yaitu mengetahui laju korosi erosi pada pipa akibat aliran fluida dengan menggunakan energi nuklir, Disini ada corrosion rate:<br />
<br />
CR = x/t (mm/year) CR= f (p, ρ, t, T, x)<br />
<br />
CR=pa, ρb, tc, Td …..<br />
<br />
Faktor internal : <br />
<br />
1. Density (ρ) <br />
<br />
Faktor eksternal :<br />
<br />
1. Tekanan (p)<br />
<br />
Ao = aktivitas awal <br />
<br />
Ai = aktivitas akhir <br />
<br />
At = aktivitas karena waktu paruh <br />
<br />
λ= konstanta peluruhan <br />
<br />
At = Ao.e-λt<br />
<br />
∆A = Ao - At<br />
<br />
A=Ai + ∆A<br />
<br />
<br />
== Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Keenam (9 Maret 2020) ==<br />
<br />
Pada kuliah kali ini Pak DAI membahas mengenai rule of thumb dari komputasi teknik yang digunakan untuk menganalisis masalah :<br />
<br />
1. Initial thinking. Kita tahu apa yang kita tidak tahu (kita tahu masalah kita).<br />
<br />
2. Develop model matematis/rumusan. Didalamnya terdapat asumsi-asumsi. Modelling berisi rumusan yang kita hitung, berupa konstrain, beban, boundary condition.<br />
<br />
3. Pengumpulan data. Mengumpulkan data yang akan digunakan dalam penyelesaian model matematis.<br />
<br />
4. Simulasi. Menjalankan perhitungan untuk satu masukan, eksekusi terhadap model. Simulasi berbeda dengan model.<br />
<br />
5. Hipotesis. Sifatnya belum firm, belum kuat, belum benar. Thesis yang paling benar ialah Laa Ilaaha Illallah. Ilmu yang paling tinggi, kita mengenal siapa kita.<br />
<br />
6. Verifikasi. Pendekatan numerik, we solve the equation right.<br />
<br />
7. Validasi. We solve the right equation.<br />
<br />
8. Result and discussion. Hasil yang diperoleh didiskusikan.<br />
<br />
9. Recommendation. Dari hasil dan kesimpulan diberikan saran-saran agar ada perbaikan dari yang sebelumnya.<br />
<br />
10.Reporting. Pelaporan dari keseluruhan penelitian sampai dengan hasil dan saran-saran.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamuálaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
== '''Ujian Tengah Semester''' ==<br />
<br />
<br />
<br />
Pada ujian tengah semester ini terdiri dari 3 tugas, yaitu:<br />
<br />
1. Optimasi energi manusia<br />
<br />
2. Laporan belajar komputasi teknik<br />
<br />
3. Draft paper project komputasi teknik<br />
<br />
<br />
<br />
1. Optimasi energi manusia<br />
<br />
[[File:Optimasi energi1.jpg]] [[File:Optimasi energi2.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi3.jpg]] [[File:Optimasi energi4.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi5.jpg]] [[File:Optimasi energi6.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi7.jpg]] [[File:Optimasi energi8.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi9.jpg]]<br />
<br />
<br />
2. Laporan belajar komputasi teknik<br />
<br />
Pada kali ini saya ingin menshare mengenai hasil belajar saya selama PJJ di rumah mengenai komputasi teknik. Adapun yang saya pelajari dirumah mengenai komputasi teknik adalah belajar software EES, sekaligus saya mengerjakan simulasi pada thesis saya.<br />
<br />
[[File:Belajar komtek.mp4]]<br />
<br />
<br />
3. Draft paper project komputasi teknik<br />
<br />
Pada paper project komputasi teknik ini, saya mengambil bahan dari thesis saya yang berjudul "Multi-objective optimization and artificial neural network of a novel multigeneration system using geothermal heat source and cold energy recovery of liquefied natural gas". Adapun filenya adalah sebagai berikut :<br />
<br />
[[File:Draft project komtek1.jpg]]<br />
[[File:Draft project komtek2.jpg]]<br />
[[File:Draft project komtek3.jpg]]<br />
[[File:Draft project komtek4.jpg]]<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
== Quiz Komputasi Teknik 2 (13 April 2020) ==<br />
<br />
Quiz komputasi teknik 2 dapat dilihat di link berikut ini :<br />
<br />
[[https://drive.google.com/file/d/1dSJa7UVSbU9N5gYmzzFy1DUkOEMskFck/view?usp=sharing]]</div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Yophie.dikaimana&diff=32005Yophie.dikaimana2020-04-13T13:27:59Z<p>Yophie.dikaimana: /* Quiz Komputasi Teknik 2 (13 April 2020) */</p>
<hr />
<div>'''Biodata'''<br />
<br />
----<br />
<br />
Nama : Yophie Dikaimana<br />
<br />
NPM : 1906433764<br />
<br />
Program studi : S2 Teknik Mesin<br />
<br />
Peminatan : Konversi Energi<br />
<br />
<br />
[[File:Pic_yopi2.JPG]]<br />
<br />
<br />
'''Komputasi Teknik.'''<br />
<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Pertama (3 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Ruangan : Lab PusKom 201<br />
<br />
Pengajar : Dr. Ahmad Indra Siswantara (Pak DAI)<br />
<br />
Bismillahirrohmanirrohim.<br />
<br />
Assalamu'alaikum.Wr.Wb.<br />
<br />
Komputasi Teknik adalah disiplin yang relatif baru yang berkaitan dengan pengembangan dan penerapan model komputasi dan simulasi, sering digabungkan dengan komputasi kinerja tinggi, untuk memecahkan masalah fisik kompleks yang timbul dalam analisis dan desain teknik juga sebagai fenomena alam. Komputasi menyelesaikan masalah dengan cara memasukkan input, lalu memproses, kemudian menghasilkan output sesuai yang diperintahkan.<br />
<br />
Tujuan dari mata kuliah ini adalah memahami konsep-konsep dan prinsip dalam pelajaran komputasi Teknik serta mahasiswa bisa lebih mengenal dirinya sendiri. Untuk dapat membuat suatu komputasi teknik yang baik diperlukan akal yang baik dari pengguna. Akal ini merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.<br />
<br />
Konsep-konsep yang dipelajari dari mata kuliah komputasi teknik ini antara lain :<br />
<br />
1. Konsep iterasi<br />
<br />
2. Konsep convergen<br />
<br />
3. Konsep precision<br />
<br />
4. Konsep valid<br />
<br />
5. Konsep verified, dll.<br />
<br />
'''Pengetahuan saya dalam bidang Komputasi Teknik'''<br />
<br />
Pengalaman saya dalam Komputasi Teknik baru sedikit. Baru-baru ini saya mempelajari program Engineering Equation Solver (EES) untuk keperluan thesis saya. EES ini adalah program simulasi yang digunakan dengan memasukkan persamaan-persamaan teknik ataupun matematik lalu diproses dan dapat membuat properties-properties fisik ataupun lainnya dari program. EES adalah program penyelesaian persamaan umum yang secara numerik dapat memecahkan ribuan persamaan aljabar dan diferensial non-linear yang digabungkan. Fitur utama EES adalah termodinamika dan transportasi properti database akurasi tinggi yang disediakan untuk ratusan zat dengan cara yang memungkinkannya untuk digunakan dengan kemampuan memecahkan persamaan. Saya menggunakan program EES ini untuk simulasi dan optimasi multi objektif dari sistem multi generasi Geothermal dan LNG. <br />
<br />
Pengalaman lainnya dalam Komputasi Teknik yaitu penggunaan program PV-Elite, yaitu program untuk analisa dan desain pressure vessel. Saya menggunakan program PV-Elite ini untuk mendesain peralatan Separator Geothermal dan Atmospheric Flash Tank (Geothermal) untuk keperluan pekerjaan saya. Perhitungan dengan PV Elite ini untuk menghasilkan ketebalan, analisa tegangan dan defleksi dari pressure vessel.<br />
<br />
Selain itu untuk perhitungan dalam pekerjaan saya, saya juga menggunakan program Excel untuk perhitungan dimensi Separator dan Atmospheric Flash Tank (Geothermal).<br />
<br />
Terima kasih,<br />
<br />
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
----<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Kedua (10 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Pada kuliah Komputasi Teknik pertemuan kedua, dibahas mengenai definisi analisa. Kalau dari pendapat kelas, analisa adalah suatu proses penyelidikan yang memuat sejumlah kegiatan untuk memecahkan masalah dengan dikaji sebaik-baiknya menggunakan pemikiran yang terstruktur. Sedangkan pendapat Pak DAI, analisa adalah suatu proses untuk menghasilkan suatu prosedur pemecahan masalah.<br />
<br />
'''Sinopsis Skripsi Saya'''<br />
<br />
Skripsi saya berjudul "Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi. Adapun sinopsisnya sebagai berikut :<br />
<br />
Pengujian kali ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem turbin uap dengan cara meneliti dan mengetahui karakteristik dari masing-masing unitnya. sistem penggerak mula bertenaga uap 100 SCR di Laboratorium Konversi Energi Jurusan mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia merupakan miniatur dari sistem penggerak mula (''steam prime mover'') yang ada pada pembangkit listrik. Bagian-bagian dari sistem penggerak mula diantaranya unit ketel uap (''boiler''), pemanas lanjut (''superheater''), turbin uap, kondenser dan generator sebagai pengubah energi mekanis putaran poros turbin menjadi energi listrik.<br />
<br />
Proses pengujian dilakukan dengan cara pengambilan data dari sistem turbin uap yang dilakukan dengan pembebanan bervariasi pada putaran poros turbin konstan pada 3200 rpm. Variasi pembebanan dilakukan mulai dari tanpa pembebanan, pembebanan 100 Watt, 200 Watt, 300 Watt dan 450 Watt. Pengambilan data dilakukan secaraberulang untuk memperoleh keakuratan data. Data yang terkumpul kemudian diolah untuk mendapatkan nilai-nilai kinerja setiap unit dan nilai kinerja keseluruhan sistem. Analisa dilakukan dengan melihat grafik yang dibuat berdasarkan nilai-nilai hasil perhitungan terhadap variasi pembebanan. Sehingga diperoleh kinerja terbaik sistem pada pembebanan tertentu dan karakteristik dari sistem.<br />
<br />
'''Analisis/hubungan skripsi menggunakan Komputasi Teknik'''<br />
<br />
Pada perhitungan skripsi saya digunakan perhitungan biasa secara manual terhadap masing-masing unit sistem turbin uap dan kinerjanya. Perhitungan menggunakan komputasi program Excel.<br />
<br />
Adapun kalau mau dibuat lebih lanjut perhitungan kinerja tiap unit sistem turbin uap dan kinerjanya dapat dilakukan dengan perhitungan menggunakan program bahasa visual basic. Namun karena keterbatasan waktu, perhitungan dengan visual basic tidak dapat dilakukan.<br />
<br />
Dari sistem turbin uap tipe 100 SCR ini dapat pula diadakan penelitian misalnya untuk analisa CFD di turbin maupun di pipa atau di boilernya. Analisa yang dilakukan meliputi apakah aliran yang ada di pipa, turbin ataupun boiler turbulen atau laminar. Analisa lainnya misalnya di pompa, dengan menggunakan CFD, meneliti apakah aliran dipompa mengalami kavitasi atau back pressure.<br />
<br />
Penelitian lain yang dapat dilakukan terhadap miniatur turbin uap tipe 10 SCR ini misalnya dengan desain ulang dari boiler. Desain ulang ini dapat menggunakan program PV-Elite untuk desain dan analisa pressure vessel.<br />
<br />
Getaran yang dihasilkan turbin dapat menghasilkan defleksi dari pipa ataupun unit-unitnya. Hal ini dapat dihitung dengan menggunakan program Ansys untuk struktural. <br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
----<br />
<br />
== '''Presentasi Sinopsis Project Komputasi Teknik''' ==<br />
<br />
[[File:Sinopsis 1.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 2.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 3.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 4.jpg]]<br />
[[File:Hasil skripsi.jpg]]<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Ketiga (17 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Assalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
Pada pertemuan kuliah ketiga ini Pak DAI membahas mengenai 3 penyakit manusia yang menghambat manusia untuk berkembang atau maju.<br />
<br />
3 penyakit itu yaitu :<br />
<br />
'''K''' Ketidaktahuan<br />
<br />
'''E''' Egois<br />
<br />
'''M''' Malas<br />
<br />
3 penyakit ini haruslah diberantas (turn back) agar manusia dapat berkembang dan maju kedepannya. Mudah-mudahan dengan mempelajari komputasi teknik ini kita bisa mengurangi ketiga penyakit tersebut.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
== Permodelan matematis pada skripsi yang berhubungan dengan Komputasi Teknik. ==<br />
<br />
Pada skripsi saya yang berjudul “Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi” terdapat rumus perhitungan dasar yang dapat dijadikan model matematis pada mata kuliah Komputasi Teknik ini.Berdasarkan Hukum Termodinamika Pertama:<br />
<br />
dQ = dU + dw<br />
<br />
= dU + p dv …….. (1)<br />
<br />
Dimana d(pv) = p dv + v dp sehingga persamaan menjadi :<br />
<br />
dQ = dU + d(pv) – v dp<br />
<br />
= d(U + pv) – v dp<br />
<br />
Maka persamaan entalpi menjadi :<br />
<br />
H = U + pv ………………(2)<br />
<br />
Pada persamaan 2 ini adalah energi aliran yaitu energi yang dilakukan oleh fluida yang mengalir untuk mendorong sejumlah massa m kedalam atau keluar dari system.<br />
<br />
Adapun rumus diatas diolah menggunakan program Excel yang kemudian menghasilkan kinerja dari masing-masing unit dan sistem. Rumus atau model matematis lainnya misalnya efisiensi termal sistem, yakni :<br />
<br />
ηth= Pit/(PB + PS) ……..(3)<br />
<br />
ηth = efisiensi termal sistem <br />
<br />
Pit = daya yang dihasilkan oleh turbin (kJ/jam)<br />
<br />
PB = daya yang dihasilkan oleh boiler (kJ/jam)<br />
<br />
PS = daya yang dihasilkan superheater (kJ/jam)<br />
<br />
Dan masih banyak lagi rumus atau model matematis dari masing-masing unit sistem turbin uap tipe 100 SCR.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
== Pertemuan keempat (24 Februari 2020) ==<br />
<br />
Pada pertemuan keempat ini saya tidak dapat hadir karena kesiangan, saya takut tidak bisa masuk kelas. <br />
Namun saya berusaha mengupload Quiz I:<br />
<br />
[[File:Quiz I komtek-1.png]]<br />
[[File:Quiz I komtek-2.png]]<br />
<br />
<br />
== Extended Abstrak ==<br />
<br />
Judul Skripsi : Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi.<br />
<br />
Sistem turbin uap tipe 100 SCR yang berada di Laboratorium Konversi Energi Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia adalah miniatur sistem turbin uap yang berada pada pembangkit listrik. Sistem ini terdiri dari boiler, superheater, turbin uap, condenser dan generator sebagai pengubah energy mekanis menjadi energi listrik.<br />
<br />
<br />
Metodologi :<br />
<br />
Metodologi penelitian yang dilakukan dengan cara experimental, yakni pengambilan data pada pembebanan bervariasi mulai dari 0 Watt, 100 Watt, 200 Watt, 300 Watt dan 450 Watt pada putaran 3200 rpm. Data yang terkumpul kemudian diolah dengan menggunakan program Excel dan steam tabel. <br />
<br />
<br />
Hasil yang ingin dicapai :<br />
<br />
Data hasil perhitungan berupa tabel dan grafik dari kinerja masing-masing unit dan sistem, yang kemudian akan dianalisa lebih lanjut. Serta nilai optimum efisiensi sistem termal pada pembebanan bervariasi.<br />
<br />
<br />
== Optimasi Kebutuhan Energi Manusia ==<br />
<br />
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan kalori manusia adalah : jenis kelamin, usia, tinggi dan berat badan, komposisi tubuh, aktivitas, hingga keadaan fisik masing-masing. <br />
Standar asupan kalori per hari berbeda-beda di tiap negara. Di Amerika, laki-laki disarankan untuk mengonsumsi 2700 kalori per hari dan wanita 2200 kalori per harinya. Sementara berdasarkan National Health Service di Inggris, laki-laki disarankan mengonsumsi 2500 kalori dan wanita 2000 kalori. Berbeda dengan FAO yang menyarankan orang dewasa rata-rata harus mengonsumsi minimal 1800 kalori per hari.<br />
Di Indonesia, terdapat tabel panduan angka kecukupan gizi. Tabel tersebut memuat anjuran berapa banyak kalori yang dibutuhkan oleh masing-masing kelompok umur. Sebagai contoh:<br />
<br />
Bayi berusia 7-11 bulan dengan berat badan 9 kg dan tinggi badan 71 cm membutuhkan energi 725 kkal per hari.<br />
<br />
Laki-laki berusia 19-29 tahun dengan berat badan 60 kg dan tinggi 168 cm membutuhkan energi 2725 kkal per hari.<br />
<br />
Wanita berusia 19-29 tahun dengan berat badan 54 kg dan tinggi 159 cm membutuhkan energi 2250 kkal per hari.<br />
<br />
Laki-laki berusia lebih dari 80 tahun membutuhkan energi sebesar 1525 kkal dan wanita pada usia yang sama membutuhkan energi 1425 kkal per hari.<br />
<br />
Bagi wanita hamil, dibutuhkan tambahan energi sebesar 180-300 kkal per harinya, tergantung pada usia trimester kehamilannya. Begitu juga dengan ibu menyusui, pada 6 bulan pertama dibutuhkan tambahan energi hingga 330 kkal dan tambahan 400 kkal pada 6 bulan berikutnya.<br />
<br />
'''Ada beberapa cara menghitung kebutuhan kalori Anda, yaitu:'''<br />
<br />
'''Rumus Harris-Benedict:''' rumus ini termasuk rumus yang sering dipakai oleh ahli gizi. Rumus Harris-Benedict memperhitungkan usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, hingga level aktivitas fisik Anda.<br />
<br />
Rumus untuk menghitung kebutuhan energi pria yaitu= 66,5 + 13,8 x (berat badan dalam kilogram) + 5 x (tinggi badan dalam cm) dibagi dengan 6,8 x usia.<br />
<br />
Sementara untuk wanita= 655,1 + 9,6 x (berat badan dalam kilogram) + 1,9 x (tinggi badan dalam cm) dibagi dengan 4,7 x usia.<br />
Hasil dari penghitungan ini kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik. Jika aktivitas fisik Anda rendah, maka dikalikan dengan 1,2. Untuk aktivitas fisik sedang dikalikan dengan 1,3. Sementara aktivitas fisik berat dikalikan dengan 1,4.<br />
<br />
'''Rumus WHO (World Health Organization):''' berbeda dengan rumus Harris-Benedict, rumus ini lebih sederhana dan tidak memperhitungkan tinggi badan. Rumus WHO dibagi sesuai dengan kategori umur. Sebagai contoh, untuk mencari kebutuhan energi wanita berusia 18-29 tahun, digunakan rumus 14,7 x (berat badan dalam kilogram) + 496. Sementara untuk mencari kebutuhan energi pria usia 18-29 tahun, digunakan rumus 15,3 x (berat badan dalam kilogram) + 679. Hasilnya kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik.<br />
<br />
Jadi kalau menghitung kebutuhan kalori per hari saya menggunakan rumus WHO, didapat :<br />
<br />
= 15,3 x 82 kg + 679<br />
<br />
=1933,6 kalori per hari<br />
<br />
Atau 1933,6 x 4,184 joule = 8090,1824 J = 8,09 kJ<br />
<br />
<br />
== Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Kelima (2 Maret 2020) ==<br />
<br />
<br />
Pada kuliah komputasi teknik pertemuan kelima ini membahas mengenai skripsi dari Syefudin Ichwan.Judul skripsinya yaitu : ANALISA LAJU KOROSI-EROSI MATERIAL STAINLESS STEEL 304 PADA ALIRAN HCL 0,5 M DENGAN METODE THIN LAYER ACTIVATION (TLA). Tujuan skripsinya yaitu mengetahui laju korosi erosi pada pipa akibat aliran fluida dengan menggunakan energi nuklir, Disini ada corrosion rate:<br />
<br />
CR = x/t (mm/year) CR= f (p, ρ, t, T, x)<br />
<br />
CR=pa, ρb, tc, Td …..<br />
<br />
Faktor internal : <br />
<br />
1. Density (ρ) <br />
<br />
Faktor eksternal :<br />
<br />
1. Tekanan (p)<br />
<br />
Ao = aktivitas awal <br />
<br />
Ai = aktivitas akhir <br />
<br />
At = aktivitas karena waktu paruh <br />
<br />
λ= konstanta peluruhan <br />
<br />
At = Ao.e-λt<br />
<br />
∆A = Ao - At<br />
<br />
A=Ai + ∆A<br />
<br />
<br />
== Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Keenam (9 Maret 2020) ==<br />
<br />
Pada kuliah kali ini Pak DAI membahas mengenai rule of thumb dari komputasi teknik yang digunakan untuk menganalisis masalah :<br />
<br />
1. Initial thinking. Kita tahu apa yang kita tidak tahu (kita tahu masalah kita).<br />
<br />
2. Develop model matematis/rumusan. Didalamnya terdapat asumsi-asumsi. Modelling berisi rumusan yang kita hitung, berupa konstrain, beban, boundary condition.<br />
<br />
3. Pengumpulan data. Mengumpulkan data yang akan digunakan dalam penyelesaian model matematis.<br />
<br />
4. Simulasi. Menjalankan perhitungan untuk satu masukan, eksekusi terhadap model. Simulasi berbeda dengan model.<br />
<br />
5. Hipotesis. Sifatnya belum firm, belum kuat, belum benar. Thesis yang paling benar ialah Laa Ilaaha Illallah. Ilmu yang paling tinggi, kita mengenal siapa kita.<br />
<br />
6. Verifikasi. Pendekatan numerik, we solve the equation right.<br />
<br />
7. Validasi. We solve the right equation.<br />
<br />
8. Result and discussion. Hasil yang diperoleh didiskusikan.<br />
<br />
9. Recommendation. Dari hasil dan kesimpulan diberikan saran-saran agar ada perbaikan dari yang sebelumnya.<br />
<br />
10.Reporting. Pelaporan dari keseluruhan penelitian sampai dengan hasil dan saran-saran.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamuálaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
== '''Ujian Tengah Semester''' ==<br />
<br />
<br />
<br />
Pada ujian tengah semester ini terdiri dari 3 tugas, yaitu:<br />
<br />
1. Optimasi energi manusia<br />
<br />
2. Laporan belajar komputasi teknik<br />
<br />
3. Draft paper project komputasi teknik<br />
<br />
<br />
<br />
1. Optimasi energi manusia<br />
<br />
[[File:Optimasi energi1.jpg]] [[File:Optimasi energi2.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi3.jpg]] [[File:Optimasi energi4.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi5.jpg]] [[File:Optimasi energi6.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi7.jpg]] [[File:Optimasi energi8.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi9.jpg]]<br />
<br />
<br />
2. Laporan belajar komputasi teknik<br />
<br />
Pada kali ini saya ingin menshare mengenai hasil belajar saya selama PJJ di rumah mengenai komputasi teknik. Adapun yang saya pelajari dirumah mengenai komputasi teknik adalah belajar software EES, sekaligus saya mengerjakan simulasi pada thesis saya.<br />
<br />
[[File:Belajar komtek.mp4]]<br />
<br />
<br />
3. Draft paper project komputasi teknik<br />
<br />
Pada paper project komputasi teknik ini, saya mengambil bahan dari thesis saya yang berjudul "Multi-objective optimization and artificial neural network of a novel multigeneration system using geothermal heat source and cold energy recovery of liquefied natural gas". Adapun filenya adalah sebagai berikut :<br />
<br />
[[File:Draft project komtek1.jpg]]<br />
[[File:Draft project komtek2.jpg]]<br />
[[File:Draft project komtek3.jpg]]<br />
[[File:Draft project komtek4.jpg]]<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
== Quiz Komputasi Teknik 2 (13 April 2020) ==<br />
<br />
Quiz komputasi teknik 2 dapat dilihat di link berikut ini :<br />
<br />
[[https://drive.google.com/drive/u/0/folders/1MmWU8q-dPxnxQ0W2y6HoCej6wwp94tjl]]</div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Yophie.dikaimana&diff=32003Yophie.dikaimana2020-04-13T13:26:00Z<p>Yophie.dikaimana: </p>
<hr />
<div>'''Biodata'''<br />
<br />
----<br />
<br />
Nama : Yophie Dikaimana<br />
<br />
NPM : 1906433764<br />
<br />
Program studi : S2 Teknik Mesin<br />
<br />
Peminatan : Konversi Energi<br />
<br />
<br />
[[File:Pic_yopi2.JPG]]<br />
<br />
<br />
'''Komputasi Teknik.'''<br />
<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Pertama (3 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Ruangan : Lab PusKom 201<br />
<br />
Pengajar : Dr. Ahmad Indra Siswantara (Pak DAI)<br />
<br />
Bismillahirrohmanirrohim.<br />
<br />
Assalamu'alaikum.Wr.Wb.<br />
<br />
Komputasi Teknik adalah disiplin yang relatif baru yang berkaitan dengan pengembangan dan penerapan model komputasi dan simulasi, sering digabungkan dengan komputasi kinerja tinggi, untuk memecahkan masalah fisik kompleks yang timbul dalam analisis dan desain teknik juga sebagai fenomena alam. Komputasi menyelesaikan masalah dengan cara memasukkan input, lalu memproses, kemudian menghasilkan output sesuai yang diperintahkan.<br />
<br />
Tujuan dari mata kuliah ini adalah memahami konsep-konsep dan prinsip dalam pelajaran komputasi Teknik serta mahasiswa bisa lebih mengenal dirinya sendiri. Untuk dapat membuat suatu komputasi teknik yang baik diperlukan akal yang baik dari pengguna. Akal ini merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.<br />
<br />
Konsep-konsep yang dipelajari dari mata kuliah komputasi teknik ini antara lain :<br />
<br />
1. Konsep iterasi<br />
<br />
2. Konsep convergen<br />
<br />
3. Konsep precision<br />
<br />
4. Konsep valid<br />
<br />
5. Konsep verified, dll.<br />
<br />
'''Pengetahuan saya dalam bidang Komputasi Teknik'''<br />
<br />
Pengalaman saya dalam Komputasi Teknik baru sedikit. Baru-baru ini saya mempelajari program Engineering Equation Solver (EES) untuk keperluan thesis saya. EES ini adalah program simulasi yang digunakan dengan memasukkan persamaan-persamaan teknik ataupun matematik lalu diproses dan dapat membuat properties-properties fisik ataupun lainnya dari program. EES adalah program penyelesaian persamaan umum yang secara numerik dapat memecahkan ribuan persamaan aljabar dan diferensial non-linear yang digabungkan. Fitur utama EES adalah termodinamika dan transportasi properti database akurasi tinggi yang disediakan untuk ratusan zat dengan cara yang memungkinkannya untuk digunakan dengan kemampuan memecahkan persamaan. Saya menggunakan program EES ini untuk simulasi dan optimasi multi objektif dari sistem multi generasi Geothermal dan LNG. <br />
<br />
Pengalaman lainnya dalam Komputasi Teknik yaitu penggunaan program PV-Elite, yaitu program untuk analisa dan desain pressure vessel. Saya menggunakan program PV-Elite ini untuk mendesain peralatan Separator Geothermal dan Atmospheric Flash Tank (Geothermal) untuk keperluan pekerjaan saya. Perhitungan dengan PV Elite ini untuk menghasilkan ketebalan, analisa tegangan dan defleksi dari pressure vessel.<br />
<br />
Selain itu untuk perhitungan dalam pekerjaan saya, saya juga menggunakan program Excel untuk perhitungan dimensi Separator dan Atmospheric Flash Tank (Geothermal).<br />
<br />
Terima kasih,<br />
<br />
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
----<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Kedua (10 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Pada kuliah Komputasi Teknik pertemuan kedua, dibahas mengenai definisi analisa. Kalau dari pendapat kelas, analisa adalah suatu proses penyelidikan yang memuat sejumlah kegiatan untuk memecahkan masalah dengan dikaji sebaik-baiknya menggunakan pemikiran yang terstruktur. Sedangkan pendapat Pak DAI, analisa adalah suatu proses untuk menghasilkan suatu prosedur pemecahan masalah.<br />
<br />
'''Sinopsis Skripsi Saya'''<br />
<br />
Skripsi saya berjudul "Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi. Adapun sinopsisnya sebagai berikut :<br />
<br />
Pengujian kali ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem turbin uap dengan cara meneliti dan mengetahui karakteristik dari masing-masing unitnya. sistem penggerak mula bertenaga uap 100 SCR di Laboratorium Konversi Energi Jurusan mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia merupakan miniatur dari sistem penggerak mula (''steam prime mover'') yang ada pada pembangkit listrik. Bagian-bagian dari sistem penggerak mula diantaranya unit ketel uap (''boiler''), pemanas lanjut (''superheater''), turbin uap, kondenser dan generator sebagai pengubah energi mekanis putaran poros turbin menjadi energi listrik.<br />
<br />
Proses pengujian dilakukan dengan cara pengambilan data dari sistem turbin uap yang dilakukan dengan pembebanan bervariasi pada putaran poros turbin konstan pada 3200 rpm. Variasi pembebanan dilakukan mulai dari tanpa pembebanan, pembebanan 100 Watt, 200 Watt, 300 Watt dan 450 Watt. Pengambilan data dilakukan secaraberulang untuk memperoleh keakuratan data. Data yang terkumpul kemudian diolah untuk mendapatkan nilai-nilai kinerja setiap unit dan nilai kinerja keseluruhan sistem. Analisa dilakukan dengan melihat grafik yang dibuat berdasarkan nilai-nilai hasil perhitungan terhadap variasi pembebanan. Sehingga diperoleh kinerja terbaik sistem pada pembebanan tertentu dan karakteristik dari sistem.<br />
<br />
'''Analisis/hubungan skripsi menggunakan Komputasi Teknik'''<br />
<br />
Pada perhitungan skripsi saya digunakan perhitungan biasa secara manual terhadap masing-masing unit sistem turbin uap dan kinerjanya. Perhitungan menggunakan komputasi program Excel.<br />
<br />
Adapun kalau mau dibuat lebih lanjut perhitungan kinerja tiap unit sistem turbin uap dan kinerjanya dapat dilakukan dengan perhitungan menggunakan program bahasa visual basic. Namun karena keterbatasan waktu, perhitungan dengan visual basic tidak dapat dilakukan.<br />
<br />
Dari sistem turbin uap tipe 100 SCR ini dapat pula diadakan penelitian misalnya untuk analisa CFD di turbin maupun di pipa atau di boilernya. Analisa yang dilakukan meliputi apakah aliran yang ada di pipa, turbin ataupun boiler turbulen atau laminar. Analisa lainnya misalnya di pompa, dengan menggunakan CFD, meneliti apakah aliran dipompa mengalami kavitasi atau back pressure.<br />
<br />
Penelitian lain yang dapat dilakukan terhadap miniatur turbin uap tipe 10 SCR ini misalnya dengan desain ulang dari boiler. Desain ulang ini dapat menggunakan program PV-Elite untuk desain dan analisa pressure vessel.<br />
<br />
Getaran yang dihasilkan turbin dapat menghasilkan defleksi dari pipa ataupun unit-unitnya. Hal ini dapat dihitung dengan menggunakan program Ansys untuk struktural. <br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
----<br />
<br />
== '''Presentasi Sinopsis Project Komputasi Teknik''' ==<br />
<br />
[[File:Sinopsis 1.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 2.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 3.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 4.jpg]]<br />
[[File:Hasil skripsi.jpg]]<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Ketiga (17 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Assalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
Pada pertemuan kuliah ketiga ini Pak DAI membahas mengenai 3 penyakit manusia yang menghambat manusia untuk berkembang atau maju.<br />
<br />
3 penyakit itu yaitu :<br />
<br />
'''K''' Ketidaktahuan<br />
<br />
'''E''' Egois<br />
<br />
'''M''' Malas<br />
<br />
3 penyakit ini haruslah diberantas (turn back) agar manusia dapat berkembang dan maju kedepannya. Mudah-mudahan dengan mempelajari komputasi teknik ini kita bisa mengurangi ketiga penyakit tersebut.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
== Permodelan matematis pada skripsi yang berhubungan dengan Komputasi Teknik. ==<br />
<br />
Pada skripsi saya yang berjudul “Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi” terdapat rumus perhitungan dasar yang dapat dijadikan model matematis pada mata kuliah Komputasi Teknik ini.Berdasarkan Hukum Termodinamika Pertama:<br />
<br />
dQ = dU + dw<br />
<br />
= dU + p dv …….. (1)<br />
<br />
Dimana d(pv) = p dv + v dp sehingga persamaan menjadi :<br />
<br />
dQ = dU + d(pv) – v dp<br />
<br />
= d(U + pv) – v dp<br />
<br />
Maka persamaan entalpi menjadi :<br />
<br />
H = U + pv ………………(2)<br />
<br />
Pada persamaan 2 ini adalah energi aliran yaitu energi yang dilakukan oleh fluida yang mengalir untuk mendorong sejumlah massa m kedalam atau keluar dari system.<br />
<br />
Adapun rumus diatas diolah menggunakan program Excel yang kemudian menghasilkan kinerja dari masing-masing unit dan sistem. Rumus atau model matematis lainnya misalnya efisiensi termal sistem, yakni :<br />
<br />
ηth= Pit/(PB + PS) ……..(3)<br />
<br />
ηth = efisiensi termal sistem <br />
<br />
Pit = daya yang dihasilkan oleh turbin (kJ/jam)<br />
<br />
PB = daya yang dihasilkan oleh boiler (kJ/jam)<br />
<br />
PS = daya yang dihasilkan superheater (kJ/jam)<br />
<br />
Dan masih banyak lagi rumus atau model matematis dari masing-masing unit sistem turbin uap tipe 100 SCR.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
== Pertemuan keempat (24 Februari 2020) ==<br />
<br />
Pada pertemuan keempat ini saya tidak dapat hadir karena kesiangan, saya takut tidak bisa masuk kelas. <br />
Namun saya berusaha mengupload Quiz I:<br />
<br />
[[File:Quiz I komtek-1.png]]<br />
[[File:Quiz I komtek-2.png]]<br />
<br />
<br />
== Extended Abstrak ==<br />
<br />
Judul Skripsi : Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi.<br />
<br />
Sistem turbin uap tipe 100 SCR yang berada di Laboratorium Konversi Energi Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia adalah miniatur sistem turbin uap yang berada pada pembangkit listrik. Sistem ini terdiri dari boiler, superheater, turbin uap, condenser dan generator sebagai pengubah energy mekanis menjadi energi listrik.<br />
<br />
<br />
Metodologi :<br />
<br />
Metodologi penelitian yang dilakukan dengan cara experimental, yakni pengambilan data pada pembebanan bervariasi mulai dari 0 Watt, 100 Watt, 200 Watt, 300 Watt dan 450 Watt pada putaran 3200 rpm. Data yang terkumpul kemudian diolah dengan menggunakan program Excel dan steam tabel. <br />
<br />
<br />
Hasil yang ingin dicapai :<br />
<br />
Data hasil perhitungan berupa tabel dan grafik dari kinerja masing-masing unit dan sistem, yang kemudian akan dianalisa lebih lanjut. Serta nilai optimum efisiensi sistem termal pada pembebanan bervariasi.<br />
<br />
<br />
== Optimasi Kebutuhan Energi Manusia ==<br />
<br />
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan kalori manusia adalah : jenis kelamin, usia, tinggi dan berat badan, komposisi tubuh, aktivitas, hingga keadaan fisik masing-masing. <br />
Standar asupan kalori per hari berbeda-beda di tiap negara. Di Amerika, laki-laki disarankan untuk mengonsumsi 2700 kalori per hari dan wanita 2200 kalori per harinya. Sementara berdasarkan National Health Service di Inggris, laki-laki disarankan mengonsumsi 2500 kalori dan wanita 2000 kalori. Berbeda dengan FAO yang menyarankan orang dewasa rata-rata harus mengonsumsi minimal 1800 kalori per hari.<br />
Di Indonesia, terdapat tabel panduan angka kecukupan gizi. Tabel tersebut memuat anjuran berapa banyak kalori yang dibutuhkan oleh masing-masing kelompok umur. Sebagai contoh:<br />
<br />
Bayi berusia 7-11 bulan dengan berat badan 9 kg dan tinggi badan 71 cm membutuhkan energi 725 kkal per hari.<br />
<br />
Laki-laki berusia 19-29 tahun dengan berat badan 60 kg dan tinggi 168 cm membutuhkan energi 2725 kkal per hari.<br />
<br />
Wanita berusia 19-29 tahun dengan berat badan 54 kg dan tinggi 159 cm membutuhkan energi 2250 kkal per hari.<br />
<br />
Laki-laki berusia lebih dari 80 tahun membutuhkan energi sebesar 1525 kkal dan wanita pada usia yang sama membutuhkan energi 1425 kkal per hari.<br />
<br />
Bagi wanita hamil, dibutuhkan tambahan energi sebesar 180-300 kkal per harinya, tergantung pada usia trimester kehamilannya. Begitu juga dengan ibu menyusui, pada 6 bulan pertama dibutuhkan tambahan energi hingga 330 kkal dan tambahan 400 kkal pada 6 bulan berikutnya.<br />
<br />
'''Ada beberapa cara menghitung kebutuhan kalori Anda, yaitu:'''<br />
<br />
'''Rumus Harris-Benedict:''' rumus ini termasuk rumus yang sering dipakai oleh ahli gizi. Rumus Harris-Benedict memperhitungkan usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, hingga level aktivitas fisik Anda.<br />
<br />
Rumus untuk menghitung kebutuhan energi pria yaitu= 66,5 + 13,8 x (berat badan dalam kilogram) + 5 x (tinggi badan dalam cm) dibagi dengan 6,8 x usia.<br />
<br />
Sementara untuk wanita= 655,1 + 9,6 x (berat badan dalam kilogram) + 1,9 x (tinggi badan dalam cm) dibagi dengan 4,7 x usia.<br />
Hasil dari penghitungan ini kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik. Jika aktivitas fisik Anda rendah, maka dikalikan dengan 1,2. Untuk aktivitas fisik sedang dikalikan dengan 1,3. Sementara aktivitas fisik berat dikalikan dengan 1,4.<br />
<br />
'''Rumus WHO (World Health Organization):''' berbeda dengan rumus Harris-Benedict, rumus ini lebih sederhana dan tidak memperhitungkan tinggi badan. Rumus WHO dibagi sesuai dengan kategori umur. Sebagai contoh, untuk mencari kebutuhan energi wanita berusia 18-29 tahun, digunakan rumus 14,7 x (berat badan dalam kilogram) + 496. Sementara untuk mencari kebutuhan energi pria usia 18-29 tahun, digunakan rumus 15,3 x (berat badan dalam kilogram) + 679. Hasilnya kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik.<br />
<br />
Jadi kalau menghitung kebutuhan kalori per hari saya menggunakan rumus WHO, didapat :<br />
<br />
= 15,3 x 82 kg + 679<br />
<br />
=1933,6 kalori per hari<br />
<br />
Atau 1933,6 x 4,184 joule = 8090,1824 J = 8,09 kJ<br />
<br />
<br />
== Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Kelima (2 Maret 2020) ==<br />
<br />
<br />
Pada kuliah komputasi teknik pertemuan kelima ini membahas mengenai skripsi dari Syefudin Ichwan.Judul skripsinya yaitu : ANALISA LAJU KOROSI-EROSI MATERIAL STAINLESS STEEL 304 PADA ALIRAN HCL 0,5 M DENGAN METODE THIN LAYER ACTIVATION (TLA). Tujuan skripsinya yaitu mengetahui laju korosi erosi pada pipa akibat aliran fluida dengan menggunakan energi nuklir, Disini ada corrosion rate:<br />
<br />
CR = x/t (mm/year) CR= f (p, ρ, t, T, x)<br />
<br />
CR=pa, ρb, tc, Td …..<br />
<br />
Faktor internal : <br />
<br />
1. Density (ρ) <br />
<br />
Faktor eksternal :<br />
<br />
1. Tekanan (p)<br />
<br />
Ao = aktivitas awal <br />
<br />
Ai = aktivitas akhir <br />
<br />
At = aktivitas karena waktu paruh <br />
<br />
λ= konstanta peluruhan <br />
<br />
At = Ao.e-λt<br />
<br />
∆A = Ao - At<br />
<br />
A=Ai + ∆A<br />
<br />
<br />
== Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Keenam (9 Maret 2020) ==<br />
<br />
Pada kuliah kali ini Pak DAI membahas mengenai rule of thumb dari komputasi teknik yang digunakan untuk menganalisis masalah :<br />
<br />
1. Initial thinking. Kita tahu apa yang kita tidak tahu (kita tahu masalah kita).<br />
<br />
2. Develop model matematis/rumusan. Didalamnya terdapat asumsi-asumsi. Modelling berisi rumusan yang kita hitung, berupa konstrain, beban, boundary condition.<br />
<br />
3. Pengumpulan data. Mengumpulkan data yang akan digunakan dalam penyelesaian model matematis.<br />
<br />
4. Simulasi. Menjalankan perhitungan untuk satu masukan, eksekusi terhadap model. Simulasi berbeda dengan model.<br />
<br />
5. Hipotesis. Sifatnya belum firm, belum kuat, belum benar. Thesis yang paling benar ialah Laa Ilaaha Illallah. Ilmu yang paling tinggi, kita mengenal siapa kita.<br />
<br />
6. Verifikasi. Pendekatan numerik, we solve the equation right.<br />
<br />
7. Validasi. We solve the right equation.<br />
<br />
8. Result and discussion. Hasil yang diperoleh didiskusikan.<br />
<br />
9. Recommendation. Dari hasil dan kesimpulan diberikan saran-saran agar ada perbaikan dari yang sebelumnya.<br />
<br />
10.Reporting. Pelaporan dari keseluruhan penelitian sampai dengan hasil dan saran-saran.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamuálaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
== '''Ujian Tengah Semester''' ==<br />
<br />
<br />
<br />
Pada ujian tengah semester ini terdiri dari 3 tugas, yaitu:<br />
<br />
1. Optimasi energi manusia<br />
<br />
2. Laporan belajar komputasi teknik<br />
<br />
3. Draft paper project komputasi teknik<br />
<br />
<br />
<br />
1. Optimasi energi manusia<br />
<br />
[[File:Optimasi energi1.jpg]] [[File:Optimasi energi2.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi3.jpg]] [[File:Optimasi energi4.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi5.jpg]] [[File:Optimasi energi6.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi7.jpg]] [[File:Optimasi energi8.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi9.jpg]]<br />
<br />
<br />
2. Laporan belajar komputasi teknik<br />
<br />
Pada kali ini saya ingin menshare mengenai hasil belajar saya selama PJJ di rumah mengenai komputasi teknik. Adapun yang saya pelajari dirumah mengenai komputasi teknik adalah belajar software EES, sekaligus saya mengerjakan simulasi pada thesis saya.<br />
<br />
[[File:Belajar komtek.mp4]]<br />
<br />
<br />
3. Draft paper project komputasi teknik<br />
<br />
Pada paper project komputasi teknik ini, saya mengambil bahan dari thesis saya yang berjudul "Multi-objective optimization and artificial neural network of a novel multigeneration system using geothermal heat source and cold energy recovery of liquefied natural gas". Adapun filenya adalah sebagai berikut :<br />
<br />
[[File:Draft project komtek1.jpg]]<br />
[[File:Draft project komtek2.jpg]]<br />
[[File:Draft project komtek3.jpg]]<br />
[[File:Draft project komtek4.jpg]]<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
== Quiz Komputasi Teknik 2 (13 April 2020) ==<br />
<br />
Quiz komputasi teknik 2 dapat dilihat di link berikut ini :<br />
<br />
[[Media:https://drive.google.com/drive/u/0/folders/1MmWU8q-dPxnxQ0W2y6HoCej6wwp94tjl]]</div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Multi_objective_optimization_and_artificial_neural_network_of_a_novel_multi_generation_system_using_geothermal_heat_source_and_cold_energy_recovery_of_liquefied_natural_gas_-_Yophie_Dikaimana&diff=31815Multi objective optimization and artificial neural network of a novel multi generation system using geothermal heat source and cold energy recovery of liquefied natural gas - Yophie Dikaimana2020-04-12T14:33:37Z<p>Yophie.dikaimana: </p>
<hr />
<div>Abstract<br />
<br />
Renewable energy such as geothermal is very effective in reducing the effects of greenhouse gas emissions. Therefore geothermal-based multi-generation system can be used to produce commodities for cooling, power, hydrogen and water desalination system combined with liquefied natural gas as a cold energy recovery. To assess the performance of the system of the multigeneration system used, energy analysis, exergy, exergoeconomic and exergoenvironmental are needed. Also used is single and multi-objective optimization, done by Engineering Equation Solver (EES) and MATLAB softwares.<br />
<br />
The results to be achieved or the hypothesis of the multi-objective optimization and artificial neural network multi-generation system, are: energy analysis, exergy, exergoeconomic (in the form of cost in each unit) and exergoenvironmental. Constraints used are geothermal temperatures, steam fraction and MER. The higher thermal efficiency can be achieved by increasing the vapor generator pressure and evaporator temperature or decreasing mass extraction ratio, separator pressure 2, turbine inlet pressure 2, geothermal inlet temperature, vapor generator terminal temperature difference and ammonia based concentration.<br />
<br />
[[File:Presentasi draft project paper komputasi teknik-Yophie Dikaimana-1906433764.mp4]]<br />
<br />
<comments/></div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Multi_objective_optimization_and_artificial_neural_network_of_a_novel_multi_generation_system_using_geothermal_heat_source_and_cold_energy_recovery_of_liquefied_natural_gas_-_Yophie_Dikaimana&diff=31814Multi objective optimization and artificial neural network of a novel multi generation system using geothermal heat source and cold energy recovery of liquefied natural gas - Yophie Dikaimana2020-04-12T14:32:55Z<p>Yophie.dikaimana: </p>
<hr />
<div>Abstract<br />
<br />
Renewable energy such as geothermal is very effective in reducing the effects of greenhouse gas emissions. Therefore geothermal-based multi-generation system can be used to produce commodities for cooling, power, hydrogen and water desalination system combined with liquefied natural gas as a cold energy recovery. To assess the performance of the system of the multigeneration system used, energy analysis, exergy, exergoeconomic and exergoenvironmental are needed. Also used is single and multi-objective optimization, done by Engineering Equation Solver (EES) and MATLAB softwares.<br />
<br />
The results to be achieved or the hypothesis of the multi-objective optimization and artificial neural network multi-generation system, are: energy analysis, exergy, exergoeconomic (in the form of cost in each unit) and exergoenvironmental. Constraints used are geothermal temperatures, steam fraction and MER. The higher thermal efficiency can be achieved by increasing the vapor generator pressure and evaporator temperature or decreasing mass extraction ratio, separator pressure 2, turbine inlet pressure 2, geothermal inlet temperature, vapor generator terminal temperature difference and ammonia based concentration.<br />
<br />
[[File:Presentasi draft project paper komputasi teknik-Yophie Dikaimana-1906433764]]<br />
<br />
<comments/></div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=File:Presentasi_draft_project_paper_komputasi_teknik-Yophie_Dikaimana-1906433764.mp4&diff=31813File:Presentasi draft project paper komputasi teknik-Yophie Dikaimana-1906433764.mp42020-04-12T14:30:38Z<p>Yophie.dikaimana: </p>
<hr />
<div></div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Draft_Paper_UTS_Kompiutasi_Teknik_2020&diff=31531Draft Paper UTS Kompiutasi Teknik 20202020-04-10T11:03:05Z<p>Yophie.dikaimana: </p>
<hr />
<div>Masukan Link Draft Paper Anda di bawah ini :<br />
<br />
[[Talk:Fluid Analysis For Mini Fan Refrigerator Using Thermoelectric Cooler - Wisnu Indrawan]]<br />
<br />
<br />
[[Draft Paper UTS Wisnu Indrawan Komputasi Teknik 2020]]<br />
<br />
2) Adhika Satyadharma: [[On_the_Effect_of_Iterative_and_Round-Off_Errors_to_the_Grid_Convergence_Index_Calculation_-_Adhika_Satyadharma]]<br />
<br />
3) Muhamad Iqbal Kurniawan : [[Analisa_Penggunaan_Muffler_dan_Absorber_Sebagai_Alternative_System_Peredam_Kebisingan_Pada_Kamar_Mesin_Akibat_Pengoperasian_Permesinan_Kapal_Pada_KMP._Feri_Siginjai]]<br />
<br />
5) Aji Suryadi : [[Design and Optimization of Hydrofoil Attack Angles Against Force Lift and Drag Hydrofoil Ship : Aji Suryadi]]<br />
<br />
7) Isyroqi Al Ghifari [[Pengaruh Pengelasan Terhadap Kekuatan Uji Tarik dan Uji Impak pada Aluminium 5083 dengan Metode Elemen Hingga - Isyroqi Al Ghifari]]<br />
<br />
<br />
<br />
12) Harry Purnama: [[Analisa_Pembebanan_Dynamometer_Pemotongan_Logam_Dengan_Menggunakan_Metode_Elemen_Hingga_Dan_Pemilihan_Material_Digital_Logic_Method_-_Harry_Purnama]]<br />
<br />
13) Shabrina Fadhilah : [[PENGEMBANGAN_MODEL_PERHITUNGAN_KOMPLEKSITAS_FULL_MOLD_CASTING_SHABRINA_FADHILAH]]<br />
<br />
14) Muhammad Jeri At Thabari: [[Pemodelan_Pengaruh_Parameter_Kinetik_pada_Perkembangan_Kadar_Air_(Moisture_Content)_dan_Konsentrasi_Oksigen_dalam_Penyalaan_Mandiri_Batubara]]<br />
<br />
15) Ronald Akbar : <br />
http://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Talk:Perancangan_Boiler_untuk_Proses_Sterilisasi_pada_Baglog_Jamur_Tiram_-_Ronald_Akbar_(1906324196)<br />
<br />
<br />
<br />
20) Afitro Adam Nugraha<br />
[[ANALISIS PERANCANGAN SISTEM REM PADA KENDARAAN ELECTRIC URBAN CONCEPT Afitro Adam Nugraha]]<br />
<br />
21) Fadhli Ihsan [[PEMODELAN_MATEMATIS_LAJU_KOROSI_TNTZ_DAN_Ti6Al4V_ELI_DALAM_CAIRAN_MODIFIKASI_AIR_LIUR_BUATAN_(ARTIFICIAL_SALIVA)_PADA_TEMPERATUR_FLUKTUATIF_-_Fadhli_Ihsan]]<br />
<br />
22) Aghnia Ilmiah Nurhudan : <br />
[[Perancangan Mesin Press Bambu Lamina dengan Sistem Penggerak Hydraulic Power Pack - Aghnia Ilmiah Nurhudan]]<br />
<br />
<br />
25) Kania Dyah Nastiti : [[Perancangan Kapal Pembangkit Listrik untuk Daerah Kupang, Nusa Tenggara Timur - Kania Dyah Nastiti]]<br />
<br />
26) Adinda Rahmah Shalihah : [[Perancangan dan Simulasi Pengecoran Cetakan Permanen pada Pulley Aluminium Menggunakan ProCast]]<br />
<br />
27) Ayu Desy Wulandari : [[Thermal Performance Analysis of CPU Cooling System Based on Cascade Straight Heat Pipe with Nanofluids. I Gusti Agung Ayu Desy Wulandari]]<br />
<br />
30) Fajri Octadiansyah Umar : [[PERENCANAAN_INSTALISASI_GAS_BUANG_MOBIL_SUZUKI_CARRY_4_TAK_KAPASITAS_1500_CC_-_Fajri_Octadiansyah_Umar_-_1906433625]]<br />
<br />
<br />
34) Ardy Lololau: [[http://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Lontar_fiber_composite:_Case_study_of_stress_concentration_factor_simulation_at_open_hole_tensile_specimen_-_Ardy_Lololau Lontar fiber composite: Case study of stress concentration factor simulation at open hole tensile specimen]]<br />
<br />
35) Yophie Dikaimana: http://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Multi_objective_optimization_and_artificial_neural_network_of_a_novel_multi_generation_system_using_geothermal_heat_source_and_cold_energy_recovery_of_liquefied_natural_gas_-_Yophie_Dikaimana</div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Oscillating_one-dimensional_systems&diff=31506Oscillating one-dimensional systems2020-04-10T10:26:00Z<p>Yophie.dikaimana: /* 4.3.6 Perangkat Lunak untuk Menyelesaikan ODEs */</p>
<hr />
<div>== Studi kasus dan Terjemahan ==<br />
<br />
[[File:1d oscillating dynamic system 1.png]]<br />
<br />
[[File:1d oscillating dynamic system 2.png]]<br />
<br />
[[File:1d oscillating dynamic system 3.png]]<br />
<br />
[[File:1d oscillating dynamic system 4.png]]<br />
<br />
[[File:1d oscillating dynamic system 5.png]]<br />
<br />
[[File:1d oscillating dynamic system 6.png]]<br />
<br />
[[File:1d oscillating dynamic system 7.png]]<br />
<br />
[[File:1d oscillating dynamic system 8.png]]<br />
<br />
[[File:1d oscillating dynamic system 9.png]]<br />
<br />
[[File:1d oscillating dynamic system 10.png]]<br />
<br />
[[File:1d oscillating dynamic system 11.png]]<br />
<br />
[[File:1d oscillating dynamic system 12.png]]<br />
<br />
[[File:1d oscillating dynamic system 13.png]]<br />
<br />
[[File:1d oscillating dynamic system 14.png]]<br />
<br />
[[File:1d oscillating dynamic system 15.png]]<br />
<br />
[[File:1d oscillating dynamic system 16.png]]<br />
<br />
[[File:1d oscillating dynamic system 17.png]]<br />
<br />
[[File:1d oscillating dynamic system 18.png]]<br />
<br />
[[File:1d oscillating dynamic system 19.png]]<br />
<br />
[[File:1d oscillating dynamic system 20.png]]<br />
<br />
[[File:1d oscillating dynamic system 21.png]]<br />
<br />
[[File:1d oscillating dynamic system 22.png]]<br />
<br />
[[File:1d oscillating dynamic system 23.png]]<br />
<br />
[[File:1d oscillating dynamic system 24.png]]<br />
<br />
[[File:1d oscillating dynamic system 25.png]]<br />
<br />
[[File:1d oscillating dynamic system 26.png]]<br />
<br />
[[File:1d oscillating dynamic system 27.png]]<br />
<br />
[[File:1d oscillating dynamic system 28.png]]<br />
<br />
[[File:1d oscillating dynamic system 29.png]]<br />
<br />
[[File:1d oscillating dynamic system 30.png]]<br />
<br />
[[File:1d oscillating dynamic system 31.png]]<br />
<br />
[[File:1d oscillating dynamic system 32.png]]<br />
<br />
[[File:1d oscillating dynamic system 33.png]]<br />
<br />
[[File:1d oscillating dynamic system 34.png]]<br />
<br />
[[File:1d oscillating dynamic system 35.png]]<br />
<br />
Ref. Linge S, Langtangen HP, Programming for Computations<br />
- A Gentle Introduction to<br />
Numerical Simulations with<br />
Python<br />
<br />
=== Terjemahan ===<br />
<br />
==== 4.3.1 Penurunan Model yang Sederhana ====<br />
<br />
[[File:Az gambar 4.15.png|400px|thumb|left|alt text]]Banyak sistem keteknikan (''engineering'') berkaitan dengan osilasi, dan persamaan diferensial merupakan kunci utama untuk memahami, memprediksi, dan mengontrol osilasi. Kita mulai dengan model paling sederhana yang berkaitan dengan dinamika penting dari sistem osilasi. suatu benda dengan massa m melekat/dikaitkan pada pegas dan bergerak sepanjang garis tanpa gesekan, lihat Gambar 4.15 di samping untuk sketsa (''rolling wheels'' menunjukkan “tidak ada gesekan”). Ketika pegas diregangkan (atau dikompresi), gaya pegas menarik (atau mendorong) bodi (penampang m) kembali dan bekerja "melawan" gerakan. Lebih tepatnya, misalkan x (t) adalah posisi bodi pada sumbu x, dimana bodi bergerak. Pegas tidak direntangkan ketika x= 0, sehingga gaya adalah nol, dan x= 0 karenanya posisi keseimbangan bodi. Gaya pegas adalah -kx, dimana k adalah konstanta yang diukur. Kami berasumsi bahwa tidak ada gaya lain (mis., Tidak ada gesekan). Hukum Newton ke-2 F=ma kemudian memiliki F=-kx dan a=x ̈ ,<br />
[[File:Az 4.41.png]]<br />
<br />
yang dapat ditulis ulang sebagai:<br />
<br />
[[File:Az 4.42.png]]<br />
<br />
dengan memperkenalkan ω=√(k/m) (yang sangat umum).<br />
<br />
Persamaan (4.42) adalah persamaan diferensial orde kedua, dan oleh karena itu kita memerlukan dua kondisi awal, satu pada posisi x(0) dan satu pada kecepatan x’(0). Di sini kita memilih bodi untuk berhenti, tetapi menjauh dari posisi setimbang:<br />
<br />
[[File:Az 4.42a.png]]<br />
<br />
Solusi tepat untuk Pers. (4.42) dengan kondisi awal ini adalah x(t)=X0 cosωT. Ini dapat dengan mudah diverifikasi dengan mensubsitusikan ke Pers. (4.42) dan memeriksa kondisi awal. Solusinya mengatakan bahwa sistem massa pegas berosilasi bolak-balik seperti yang dijelaskan oleh kurva kosinus.<br />
<br />
Persamaan diferensial (4.42) muncul dalam banyak konteks lainnya. Contoh klasik adalah pendulum sederhana yang berosilasi bolak-balik. Buku-buku fisika berasal, dari hukum gerak kedua Newton, itu diperoleh:<br />
<br />
[[File:Az 4.42b.png]]<br />
<br />
dimana m adalah massa bodi di ujung pendulum dengan panjang L, g adalah percepatan gravitasi, dan ϴ merupakan sudut yang dibuat pendulum dengan vertikal. Mempertimbangkan sudut kecil ϴ, sin ϴ ≈ ϴ, dan kita dapatkan Pers. (4.42) dengan x = ϴ, ω=√(g/L) , x(0)=Θ, dan x’(0)=0, jika Θ merupakan sudut awal dan pendulum diam di t=0.<br />
<br />
<br />
==== 4.3.2 Solusi Numerik ====<br />
<br />
Kita telah melihat metode numerik untuk mengendalikan turunan orde kedua, dan beberapa pilihan lainnya merupakan tambahan, akan tetapi kita mengetahu cara menyelesaikan persamaan turunan orde pertama dan bahkan sistem-sistem pada persamaan orde pertama. Dengan hanya sedikit, tetapi cukup umum, cara yang dapat kita tuliskan pada persamaan 4.42 sebagai sebuah sistem orde pertama dari 2 persamaan turunan. Kita memperkenalkan u=x dan v=x^'=u' sebagai 2 fungsi baru yang tidak diketahui. Dua persamaan yang sesuai muncul dari definisi v=u' dan persamaan asal (4.42):<br />
<br />
[[File:Eviii4.43.JPG]]<br />
<br />
(memperlihatkan bahwa kita dapat menggunakan u"=v') untuk menghilangkan turunan orde kedua dari hokum kedua newton).<br />
Selanjutnya kita dapat menerapkan metode forward euler untuk persamaan 4.43 dan 4.44, seperti yang sudah dilakukan pada section 4.2.2:<br />
<br />
[[File:Eviii4.45.JPG]]<br />
<br />
Sehingga menghasilkan skema komputasi sebagai berikut,<br />
<br />
[[File:Eviii4.47.JPG]]<br />
<br />
<br />
====4.3.3 Memprogram Metode Numerik; Kasus Khusus====<br />
<br />
Program sederhana untuk (4.47) - ( 4.48) mengikuti ide yang sama seperti di bagian 4.2.3: <br />
<br />
[[File:4.3.3.fadhli.JPG|500px]]<br />
<br />
(Lihat file osc_FE.py.)<br />
<br />
Karena kita sudah tahu solusi yang tepat sebagai u(t) = Xo cos ωt , kami beralasan sebagai berikut untuk menemukan interval simulasi yang sesuai [0,T] dan juga berapa poin kita harus memilih. Solusinya memiliki periode P = 2π/ω. (Periode P adalah waktunya perbedaan antara dua puncak u(t) ~ cos ωt curve). Simulasi untuk tiga periode fungsi cosinus, T = 3P, dan memilih Δt sehingga ada 20 Interval per periode menghasilkan Δt = P/20 dan total Nt = T/ Δt = t interval. Sisanya dari program ini adalah pengodean langsung dari skema Forward Euler.<br />
<br />
Gambar 4.16 menunjukkan perbandingan antara solusi numerik dan tepat solusi persamaan diferensial. Yang mengejutkan kami, solusi numeriknya terlihat salah. Apakah perbedaan ini disebabkan oleh kesalahan pemrograman atau masalah dengan metode Forward Euler?<br />
<br />
Pertama-tama, bahkan sebelum mencoba menjalankan program, Anda harus menghitung dua langkah dalam putaran waktu dengan kalkulator sehingga Anda memiliki beberapa hasil antara untuk dibandingkan. Menggunakan X0 = 2. Dt = 0: 157079632679, dan ω = 2, kita mendapatkan u1 = 2, v = -1,25663706, u2 = 1,80260791, dan v2 = 2,51327412. Perhitungan semacam itu menunjukkan bahwa program itu tampaknya benar. (Kemudian, kita dapat menggunakan nilai-nilai tersebut untuk membangun tes unit dan fungsi tes yang sesuai.)<br />
<br />
[[File:Simulation of an Oscillating System.PNG|500px]]<br />
<br />
Langkah selanjutnya adalah mengurangi delta t parameter diskritisasi dan melihat apakah hasilnya menjadi lebih akurat. Gambar 4.17 menunjukkan solusi numerik dan tepat untuk kasus delta t = P / 40; P / 160; P / 2000. Hasilnya jelas menjadi lebih baik, dan resolusi terakhir memberikan grafik yang tidak dapat dibedakan secara visual. Namun demikian, resolusi terakhir melibatkan 6000 interval komputasi secara total, yang dianggap cukup banyak. Namun, ini bukan masalah pada laptop modern, karena perhitungan hanya membutuhkan sepersekian detik.<br />
<br />
Meskipun 2000 interval per periode osilasi tampaknya cukup untuk solusi numerik yang akurat, grafik kanan bawah pada Gambar 4.17 menunjukkan bahwa jika kita meningkatkan waktu simulasi, di sini hingga 20 periode, ada sedikit pertumbuhan amplitudo, yang menjadi signifikan dari waktu ke waktu. . Kesimpulannya adalah bahwa metode Forward Euler memiliki masalah mendasar dengan amplitudo yang tumbuh, dan bahwa diperlukan delta yang sangat kecil untuk mencapai hasil yang memuaskan. Semakin lama simulasi, semakin kecil Delta t. Sudah pasti saatnya untuk mencari metode numerik yang lebih efektif!<br />
<br />
[[File:Simulation with different steps.PNG|500px]]<br />
<br />
==== '''4.3.4 Sebuah Penyelesaian dari Metode Numerik ''' ====<br />
<br />
Dalam skema Forward Euler,<br />
<br />
kita dapat mengganti un pada persamaan terakhir dengan nilai unC1 yang baru dihitung dari<br />
persamaan pertama:<br />
<br />
Sebelum membenarkan perbaikan ini secara matematis, mari kita coba pada contoh sebelumnya. Hasilnya muncul pada Gambar 4.18. Kita melihat bahwa amplitudo tidak tumbuh, tetapi<br />
fase tidak sepenuhnya benar. Setelah 40 periode (Gbr. 4.18 kanan) kita melihat signifikan<br />
perbedaan antara solusi numerik dan tepat. Penurunan t menurun<br />
kesalahan. Misalnya, dengan 2000 interval per periode, kami hanya melihat fase kecil<br />
kesalahan bahkan setelah 50.000 periode (!). Kita dapat menyimpulkan bahwa perbaikan tersebut menghasilkan<br />
metode numerik yang sangat baik!<br />
Mari kita tafsirkan skema yang disesuaikan secara matematis. Pertama kami memesan (4,49) - (4,50)<br />
sedemikian rupa sehingga perbedaan pendekatan terhadap derivatif menjadi transparan:<br />
(4,51)<br />
<br />
<br />
(4,52)<br />
<br />
Kami menafsirkan (4,51) sebagai persamaan diferensial sampel pada titik mesh tn, karena<br />
kami memiliki vn di sisi kanan. Sisi kiri kemudian perbedaan maju atau<br />
Meneruskan perkiraan Euler ke turunan u0<br />
, lihat Gambar 4.2. Di samping itu,<br />
kami menginterpretasikan (4,52) sebagai persamaan diferensial sampel pada titik mesh tnC1, karena kami miliki di sisi kanan. <br />
<br />
[[File:4.3.4.(4).jpeg]]<br />
<br />
Dalam hal ini, perbedaan aproksimasi pada<br />
sisi kiri adalah perbedaan ke belakang,<br />
<br />
[[File:4.3.4.(5).jpeg]]<br />
<br />
<br />
<br />
Gambar 4.19 mengilustrasikan perbedaan mundur. Kesalahan dalam perbedaan mundur sebanding dengan t, sama seperti untuk perbedaan maju (tetapi konstanta proporsionalitas dalam istilah kesalahan memiliki tanda yang berbeda). Diskretisasi yang dihasilkan<br />
metode untuk (4,52) sering disebut sebagai skema Backward Euler.<br />
<br />
Untuk meringkas, gunakan perbedaan maju untuk persamaan pertama dan mundur<br />
Perbedaan untuk hasil persamaan kedua dalam metode yang jauh lebih baik daripada hanya menggunakan<br />
maju perbedaan dalam kedua persamaan.<br />
<br />
Cara standar untuk mengekspresikan skema ini dalam fisika adalah dengan mengubah urutan<br />
persamaan,<br />
<br />
[[File:4.3.4.(6).jpeg]]<br />
<br />
dan terapkan perbedaan maju ke (4,53) dan perbedaan mundur ke (4,54):<br />
<br />
[[File:4.3.4.(7).jpg]]<br />
<br />
Artinya, pertama kecepatan v diperbarui dan kemudian posisi u, menggunakan kecepatan yang paling baru dihitung. Tidak ada perbedaan antara (4,55) - (4,56) dan (4,49) -<br />
(4,50) sehubungan dengan akurasi, jadi urutan persamaan diferensial asli<br />
tidak apa-apa. Skema (4.55) - (4.56) berada di bawah nama Semi-implisit<br />
Euler4 atau Euler-Cromer. Implementasi (4.55) - (4.56) ditemukan dalam file<br />
osc_EC.py. Inti dari kode itu seperti<br />
<br />
[[File:4.3.4.(8).jpg]]<br />
<br />
<br />
[[File:4.3.4.(9).jpg]]<br />
<br />
==== 4.3.6 Perangkat Lunak untuk Menyelesaikan ODEs ====<br />
<br />
Terdapat banyak metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan ODEs, dan alangkah baiknya kita memilih akses yang mudah untuk mengimplementasikannya ke berbagai metode, terutama metode adaptif yang canggih dan kompleks yang dapat menyesuaikan nilai Δt secara otomatis untuk mendapatkan nilai akurasi yang ditentukan. Phyton Odespy3 merupakan salah satu perangkat yang dapat memberikan akses yang mudah ke berbagai metode numerik untuk menyelesaikan ODEs.<br />
<br />
Salah satu contoh termudah dalam penggunaan Odespy adalah untuk menyelesaikan masalah u’ = u, u(0) = 2, untuk 100 time steps sampai t = 4:<br />
<br />
import odespy<br />
<br />
def f(u, t):<br />
return u<br />
<br />
method = odespy.Heun #or, e.g., odespy.ForwardEuler<br />
solver = method(f)<br />
solver.set_initial _condition(2)<br />
time_points = np.linspace(0, 4, 101)<br />
u. t = solver.solve (time_points)<br />
<br />
Dengan kata lain, kalian mendefinisikan sebuah fungsi f(u, t), menginisialisasi sebuah objek penyelesaian Odespy, mengatur kondisi awal, menghitung titik waktu pengumpulan dimana anda menginginkan solusinya, dan bertanya mengenai solusinya. Variabel arrays u dan t dapat dibuat menjadi sebuah grafik secara langsung, yaitu: plot(t,u).<br />
<br />
Fitur menarik yang dimiliki oleh Odespy ialah parameter permasalahan dapat menjadi sebuah argumen pada fungsi f(u, t) penggunanya. Sebagai contoh, apabila permasalahan ODE kita adalah u’ = -au + b, dengan 2 parameter yaitu a dan b, kita dapat menuliskan fungsi f kita menjadi<br />
<br />
def f(u, t, a, b):<br />
return -a*u + b<br />
<br />
Sebagai tambahan, permasalahan yang bergantung pada argumen a dan b dapat ditransfer ke fungsi ini bila kita mengumpulkan nilainya dalam sebuah daftar atau tuple ketika membuat sebuah pemecahan Odespy dan menggunakan argumen f_args:<br />
<br />
a = 2<br />
b = 1<br />
solver = method(f, f_args=[a, b])<br />
<br />
Hal ini merupakan sebuah fitur yang baik karena parameter permasalahan haruslah selain sebagai sebuah variabel global – sekarang dapat menjadi sebuah argument dalam fungsi kita secara alami.<br />
<br />
Menggunakan Odespy untuk menyelesaikan osilasi ODEs seperti u” + ω2u = 0, diformulasikan sebagai sebuah sistem u’ = v dan v’ = -ω2u, dilakukan sebagai berikut. Kita tentukan sebuah nilai time steps per periode dan hitung time steps yang diasosiasikan serta waktu akhir simulasi (T), cantumkan sebuah nilai periode untuk disimulasikan:<br />
<br />
Import odespy<br />
<br />
# Define the ODE system<br />
# u’ = v<br />
# v’ = -omega**2*u<br />
<br />
def f(sol, t, omega=2):<br />
u, v = sol<br />
return [v, -omega**2*u]<br />
<br />
#Set and compute problem dependent parameters<br />
omega = 2<br />
X_0 = 1<br />
number_of_periods = 40<br />
time_intervals_per_period = 20<br />
from numpy import pi, linspace, cos<br />
P = 2*pi/omega #length of one period # length of one period<br />
dt = P/time_intervals_per_period # time step<br />
T = number_of_periods*P # final simulation time<br />
<br />
# Create Odespy solver object<br />
odespy_method = odespy.RK2<br />
solver = odespy_method(f, f_args=[omega])<br />
<br />
# The initial condition for the system is collected in a list<br />
Solver.set_initial_condition([X_0, 0])<br />
<br />
# Compute the desired time points where we want the solution<br />
N_t = int(round(T/dt)) # no of time intervals<br />
Time_points = linspace(0, T, N_t+1)<br />
<br />
# Solve the ODE problem<br />
sol, t = solver.solve(time_points)<br />
<br />
# Note: sol contains both displacement and velocity<br />
# extract original variables<br />
u = sol[:,0]<br />
v = sol[:,1]<br />
<br />
Dua pernyataan terakhir menjadi penting karena dua fungsi u dan v di dalam sistem ODE tersebut tergabung bersama dalam sebuah array di dalam pemecahan Odespy. Solusi pada sistem ODE ditunjukan sebagai array 2 dimesi dimana kolom pertama (sol[:,0]) disimpan sebagai u dan kolom kedua (sol[:,1]) disimpan sebagai v. Mengeplot u dan v merupakan sebuah masalah dalam menjalankan plot(t, u, t, v).<br />
<br />
Catatan<br />
<br />
Di dalam fungsi tersebut kita menuliskan f(sol, t, omega) dibandingkan menulis f (u, t, omega) untuk mengindikasikan bahwa solusi pada f adalah solusi pada waktu t dimana nilai u dan t tergabung bersama: sol = [u,v]. Kita dapat juga menggunakan u sebagai argumen:<br />
<br />
def f(u, t, omega=2):<br />
u, v = u<br />
return [v, -omega**2*u]<br />
<br />
Ini hanya berarti kita mendefinisikan ulang nama u pada fungsi tersebut untuk merata-ratakan solusi pada waktu t untuk komponen pertama pada sistem ODE tersebut.<br />
<br />
Untuk beralih ke metode numerik lain, tinggal substitusikan RK2 dengan nama yang sesuai dari metode yang diinginkan. Mengetik pydoc odespy pada terminal window memunculkan daftar dari metode yang dijalankan. Cara yang sangat sederhana dalam memilih metode ini menyarankan penambahan yang jelas dari kode diatas: kita dapat menentukan daftar metode, menjalankan semua metode, dan membandingkan setiap kurva u pada sebuah plot. Sebagaimana odespy juga mengandung skema Euler-Cromer, kita menulis kembali sistem ini dengan v’ = -w2u sebagai ODE pertama dan u’ = v sebagai ODE kedua, karena ini adalah pilihan standar ketika menggunakan metode Euler-Cromer (juga pada odespy):<br />
<br />
def f(u, t, omega=2): <br />
v, u = u <br />
return [-omega**2*u, v]<br />
<br />
Perubahan persamaan ini juga mempengaruhi kondisi awal: komponen pertama adalah nol dan yang kedua adalah X_0 maka kita perlu melewati daftar [0, X_0] untuk solver.set_ initial_condition.<br />
<br />
Kode osc_odespy.py mengandung detail:<br />
<br />
def compare(odespy_methods, <br />
omega, <br />
X_0, <br />
number_of_periods, <br />
time_intervals_per_period=20): <br />
from numpy import pi, linspace, cos <br />
P = 2*pi/omega # length of one period <br />
dt = P/time_intervals_per_period <br />
T = number_of_periods*P<br />
# If odespy_methods is not a list, but just the name of <br />
# a single Odespy solver, we wrap that name in a list <br />
# so we always have odespy_methods as a list <br />
if type(odespy_methods) != type([]): <br />
odespy_methods = [odespy_methods] <br />
# Make a list of solver objects <br />
solvers = [method(f, f_args=[omega]) for method in <br />
odespy_methods] <br />
for solver in solvers: <br />
solver.set_initial_condition([0, X_0]) <br />
# Compute the time points where we want the solution <br />
dt = float(dt) # avoid integer division <br />
N_t = int(round(T/dt)) <br />
time_points = linspace(0, N_t*dt, N_t+1) <br />
legends = [] <br />
for solver in solvers: <br />
sol, t = solver.solve(time_points) <br />
v = sol[:,0] <br />
u = sol[:,1] <br />
# Plot only the last p periods <br />
p = 6 <br />
m = p*time_intervals_per_period # no time steps to plot <br />
plot(t[-m:], u[-m:]) <br />
hold(’on’) <br />
legends.append(solver.name()) <br />
xlabel(’t’) <br />
# Plot exact solution too <br />
plot(t[-m:], X_0*cos(omega*t)[-m:], ’k--’) <br />
legends.append(’exact’) <br />
legend(legends, loc=’lower left’) <br />
axis([t[-m], t[-1], -2*X_0, 2*X_0]) <br />
title(’Simulation of %d periods with %d intervals per period’ <br />
% (number_of_periods, time_intervals_per_period)) <br />
savefig(’tmp.pdf’); savefig(’tmp.png’) <br />
show()<br />
<br />
Fitur baru pada kode ini adalah kemampuan untuk mem-plot hanya periode p terakhir, yang memperbolehkan kita untuk menjalankan long time simulations dan melihat hasil akhir tanpa plot yang berantakan dengan terlalu banyak periode. Syntax t[-m:] mem-plot elemen m terakhir dalam t (indeks negatif dalam hitungan susunan/daftar Pyhton dari akhir).<br />
<br />
Kita bisa membandingkan metode Heun (atau setara metode RK2) dengan skema Euler-Crome:<br />
<br />
compare(odespy_methods=[odespy.Heun, odespy.EulerCromer], <br />
omega=2, X_0=2, number_of_periods=20, <br />
time_intervals_per_period=20)<br />
<br />
Gambar 4.22 menunjukkan bagaimana metode Heun (garis biru dengan piringan kecil) memiliki error yang cukup besar pada amplitude dan fase sesudah setelah periode 14-20 (kiri atas), namun menggunakan sebanyak tiga kali langkah waktu membuat kurvanya hampir sama (kanan atas). Akan tetapi setelah periode 194-200 error tersebut telah berkembang (kiri bawah), tetapi dapat cukup dikurangi dengan mengurangi separuh langkah waktu (kanan bawah).<br />
<br />
Dengan semua metode di Odespy, sekarang menjadi mudah untuk mulai menjelajahi metode-metode lain, seperti perbedaan mundur (backward differences) bukannya perbedaan maju (forward differences) yang digunakan dalam skema Forward Euler. Latihan 4.17 mengatasi permasalahan tersebut.<br />
<br />
Odespy berisi metode adaptif yang cukup canggih di mana pengguna "dijamin" untuk mendapatkan solusi dengan akurasi yang ditentukan. Tidak ada jaminan matematis, tetapi error untuk sebagian besar kasus tidak akan menyimpang secara signifikan dari toleransi pengguna yang mencerminkan keakuratan. Metode yang sangat populer dari jenis ini adalah metode Runge-Kutta-Fehlberg, yang menjalankan metode Runge-Kutta orde 4 dan menggunakan metode Runge-Kutta orde 5 untuk memperkirakan error sehingga dapat disesuaikan untuk menjaga error di bawah toleransi. Metode ini juga dikenal luas sebagai ode45, karena itulah nama fungsi yang mengimplementasikan metode ini di Matlab. Kita dapat dengan mudah menguji metode Runge-Kutta-Fehlberg segera setelah kita tahu nama Odespy yang sesuai, yaitu RKFehlberg:<br />
<br />
compare(odespy_methods=[odespy.EulerCromer, odespy.RKFehlberg], <br />
omega=2, X_0=2, number_of_periods=200, <br />
time_intervals_per_period=40)<br />
<br />
[[File:oscillating17-2.png]]<br />
<br />
Perhatikan bahwa argumen time_intervals_per_period mengacu pada titik waktu di mana kami ingin solusinya. Poin-poin ini juga yang digunakan untuk perhitungan numerik dalam pemecah odespy.EulerCromer, sedangkan pemecah odespy.RKFehlberg akan menggunakan satu set titik waktu yang tidak diketahui karena interval waktu disesuaikan ketika metode berjalan. Orang dapat dengan mudah melihat titik-titik yang sebenarnya digunakan oleh metode karena ini tersedia sebagai himpunan solver.t_all (tetapi merencanakan atau memeriksa titik-titik membutuhkan modifikasi di dalam metode perbandingan).<br />
<br />
Gambar 4.23 menunjukkan contoh komputasi di mana metode Runge-Kutta-Fehlberg jelas lebih unggul daripada skema Euler-Cromer dalam simulasi yang lama, tetapi perbandingannya tidak terlalu adil karena metode Runge-Kutta_Fehlberg berlaku sekitar dua kali lebih banyak langkah waktu dalam hal perhitungan ini dan melakukan lebih banyak pekerjaan per langkah waktu. Ini adalah tugas yang cukup rumit untuk membandingkan dua metode yang sangat berbeda dalam cara yang wajar sehingga pekerjaan komputasi versus akurasi dilaporkan secara ilmiah dengan baik.<br />
<br />
[[File:oscillating18-2.png]]<br />
<br />
==== 4.3.7 Metode Runge-Kutta Orde 4 ====<br />
Metode Runge-Kutta Orde 4 adalah metode yang sering digunakan secara luas untuk menyelesaikan ODEs, karena menghasilkan data dengan tingkat akurasi yang tinggi bahkan dalam time step yang tidak terlalu kecil.<br />
<br />
[[File:1-.PNG]]<br />
<br />
Algoritma; Pertama-tama kita nyatakan algoritma 4-stage<br />
<br />
[[File:2-.PNG]]<br />
<br />
Dimana<br />
<br />
[[File:3-.PNG]]<br />
<br />
[[File:4-.PNG]]<br />
<br />
[[File:5-.PNG]]<br />
<br />
<br />
'''Aplikasi'''; Kita bisa menjalankan simulasi seperti pada Figs. 4.16, 4.18, dan 4.21, untuk 40 periode. 10 periode terakhir ditunjukan melalui Fig. 2.24. Hasil yang ditunjukan terlihat impresif sebagaimana penggunaan metode Euler-Cromer.<br />
<br />
<br />
'''Implementasi'''; Tingkatan dalam metode Runge-Kutta orde-4 bisa dengan mudah diimplementasikan sebagai modifikasi dari osc_Heun.py code. Sebagai alternatif, salah satu dapat menggunakan osc_odespy.py code dengan menyediakan argumen odespy_methods-[odespy.RK4] untuk membandingkan fungsi. <br />
<br />
<br />
'''Derivasi'''; Derivasi dari metode Runge-Kutta orde-4 dapat disajikan dengan cara pedagogis yang menyatukan banyak elemen fundamental dari teknik diskritisasi numerik dan bisa menggambarkan banyak aspek “numerical thinking ”ketika membangun perkiraan metode solusi.<br />
<br />
Kita mulai dengan mengintegrasikan general ODE [[File:6-.PNG]] dari waktu ke waktu, mulai dari tn sampai t(n_1),<br />
<br />
[[File:9-.PNG]]<br />
<br />
Tujuan dari komputasi [[File:10-.PNG]], ketika [[File:11-.PNG]] pada saat ini lebih dikenal dengan nilai ''u''. Tantangan mengintegralkan muncul ketika integrand mengandung ''u'' yang tidak diketahuai antara tn sampai t(n+1).<br />
<br />
Integral tersebut dapat diperkirakan dengan menggunakan Simpson’s rule yang telah terkenal<br />
<br />
[[File:12-.PNG]]<br />
<br />
Permasalahan dengan persamaan ini adalah kita tidak mengetahui nilai dari [[File:13-.PNG]] dan [[File:14-.PNG]] karena hanya u^n yang tersedia dan hanya f^n yang dapat dihitung.<br />
<br />
Untuk melanjutkan, idenya dalah menggunakan berbagai perkiraan untuk [[File:15-.PNG]] dan [[File:16-.PNG]] berdasarkan penggunaan skema yang telah diketahui untuk ODE dalam interval [[File:17-.PNG]] dan [[File:18-.PNG]]. Mari kita bagi persamaan integral menjadi empat suku.<br />
<br />
<br />
[[File:19-.PNG]]<br />
<br />
Dimana ….. adalah pendekatan untuk….. yang dapat digunakan pada perhitungan. Untuk …….. dapat menggunakan pendekatan untuk ……….. berdasarkan tahap Forward Euler pada size …..<br />
(4.63)<br />
Persamaan ini mempermudah prediksi ……, sehingga untuk ……… kita dapat mencoba metode Backward Euler untuk memperkirakan ,,,,,,,<br />
(4.64)<br />
Dengan …… sebagai pendekatan untuk ……, pada akhirnya bentuk akhir dari …… dapat menggunakan metode midpoint (atau central difference, juga disebut metode Crank-Nicholson) untuk memperkirakan ……..<br />
(4.65)<br />
Kita telah menggunakan metode Forward dan Backward Euler, juga centered difference approximation pada konteks Simpsons rule. Diharapkan kombinasi dari metode ini dapat menghasilkan overall time stepping dari ….. ke ……… yang lebih akurat dibandingkan individual steps (yang memiliki error proportional dengan …. Dan ….). Hal ini benar bahwa: error numerik yang terjadi seperti …. Untuk konstanta C, artinya error lebih cepat mendekati nol ketika time step size dikurangi, dibandingkan dengan metode Forward Euler (error – Δt), metode Euler-Cromer (error – Δt),a tau Runge Kutta orde 2, atau metode Heuns (error – Δt2)<br />
<br />
<br />
==== 4.3.9 ilustrasi redaman linier ====<br />
<br />
Kami menganggap sistem rekayasa dengan pegas linier, s (u) = kx, dan peredam kental, di mana gaya peredaman adalah porpotional terhadap u ', f (u') = bu ', untuk beberapa konstanta b> 0. Pilihan ini dapat memodelkan sistem pegas vertikal di dalam mobil (tetapi insinyur sering suka menggambarkan sistem tersebut dengan massa bergerak horizontal seperti yang digambarkan pada Gambar 4.25). kita dapat memilih nilai-nilai sederhana untuk konstanta untuk mengilustrasikan efek dasar redaman (dan kegembiraan selanjutnya). Memilih osilasi sebagai fungsi u (t) = cos t sederhana dalam kasus undamped, kita dapat menetapkan m = 1, k = 1, b = 0,3, Uo = 1, Vo = 0. Fungsi berikut mengimplementasikan kasus ini:<br />
<br />
==== 4.3.10. Ilustrasi Redaman Linier Dengan Eksitasi Sinusoidal ====<br />
Sekarang kita akan memperluas contoh sebelumnya untuk menambah beberapa gaya osilasi eksternal pada sistem: F (t) = Asin (wt). Mengendarai mobil di jalan dengan lonjakan sinusoidal mungkin memberikan eksitasi eksternal pada sistem pegas di mobil (w terkait dengan kecepatan mobil).<br />
<br />
[[File:coding4310.jpg|200px|thumb|left|alt text]]<br />
<br><br><br><br><br />
<br />
kita dapatkan grafik pada gambar 4.28 .Perbedaan yang mencolok dari Gambar 4.27 adalah bahwa osilasi dimulai sebagai sinyal ''cos t'' teredam tanpa banyak pengaruh gaya eksternal, tetapi kemudian osilasi bebas dari sistem yang tidak teredam ''(cos t) u’’ + u = 0'' mati dan gaya eksternal ''0: 5 sin.(3t)'' menimbulkan osilasi dengan periode yang lebih pendek ''2phi/3''. Dianjurkan untuk menggunakan beberapa nilai A yang lebih besar dan beralih dari sinus ke acosinus dalam F dan mengamati efeknya. Jika mencarinya di dalam buku fisika, Anda dapat menemukan solusi analitik yang tepat untuk masalah persamaan diferensial dalam kasus ini.<br />
<br />
====4.3.13 Metode finite diference; damping linier====<br />
Sebuah isu kunci adalah bagaimana untuk mengkonferensi skema dari daerah 4.3.12 ke <br />
persamaan diferensial dengan lebih banyak istilah. Kita mulai dengan kasus linear<br />
penempatan f (u') = bu', kemungkinan gaya per nonlinear s(u), dan sebuah<br />
gaya excitation F(t):<br />
<br />
[[File:4.79.png]]<br />
<br />
<br />
Kita harus cari perkiraan perbedaan yang tepat untuk u' di dalam bu'. Sebuah pilihan yang baik adalah perbedaan berpusat<br />
<br />
<br />
[[File:4.80.png]]<br />
<br />
Sampling persamaan pada titik tn,<br />
<br />
[[File:4.80a.png]]<br />
<br />
dan memasukkan perkiraan perbedaan terhingga pada u" dan u' hasil dalam<br />
<br />
<br />
[[File:4.81.png]]<br />
<br />
<br />
dimana F" adalah notasi pendek untuk F(t). Persamaan (4.81) adalah linear dalam<br />
u^(n+1) tak diketahui kita dapat dengan mudah memecahkan untuk kuantitas ini:<br />
<br />
<br />
[[File:4.82.png]]<br />
<br />
== Artikel 1 Hasil diskusi : judul .. ==<br />
<br />
== Artikel 2 Hasil diskusi : judul ..===<br />
<br />
== Artikel .... Hasil diskusi : judul ...==</div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=File:Oscillating18-2.png&diff=31505File:Oscillating18-2.png2020-04-10T10:21:37Z<p>Yophie.dikaimana: </p>
<hr />
<div></div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=File:Oscillating17-2.png&diff=31504File:Oscillating17-2.png2020-04-10T10:20:55Z<p>Yophie.dikaimana: </p>
<hr />
<div></div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Multi_objective_optimization_and_artificial_neural_network_of_a_novel_multi_generation_system_using_geothermal_heat_source_and_cold_energy_recovery_of_liquefied_natural_gas_-_Yophie_Dikaimana&diff=30462Multi objective optimization and artificial neural network of a novel multi generation system using geothermal heat source and cold energy recovery of liquefied natural gas - Yophie Dikaimana2020-04-06T01:54:35Z<p>Yophie.dikaimana: </p>
<hr />
<div>Abstract<br />
<br />
Renewable energy such as geothermal is very effective in reducing the effects of greenhouse gas emissions. Therefore geothermal-based multi-generation system can be used to produce commodities for cooling, power, hydrogen and water desalination system combined with liquefied natural gas as a cold energy recovery. To assess the performance of the system of the multigeneration system used, energy analysis, exergy, exergoeconomic and exergoenvironmental are needed. Also used is single and multi-objective optimization, done by Engineering Equation Solver (EES) and MATLAB softwares.<br />
<br />
The results to be achieved or the hypothesis of the multi-objective optimization and artificial neural network multi-generation system, are: energy analysis, exergy, exergoeconomic (in the form of cost in each unit) and exergoenvironmental. Constraints used are geothermal temperatures, steam fraction and MER. The higher thermal efficiency can be achieved by increasing the vapor generator pressure and evaporator temperature or decreasing mass extraction ratio, separator pressure 2, turbine inlet pressure 2, geothermal inlet temperature, vapor generator terminal temperature difference and ammonia based concentration.<br />
<br />
<comments/></div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Multi_objective_optimization_and_artificial_neural_network_of_a_novel_multi_generation_system_using_geothermal_heat_source_and_cold_energy_recovery_of_liquefied_natural_gas_-_Yophie_Dikaimana&diff=30453Multi objective optimization and artificial neural network of a novel multi generation system using geothermal heat source and cold energy recovery of liquefied natural gas - Yophie Dikaimana2020-04-06T01:52:08Z<p>Yophie.dikaimana: </p>
<hr />
<div><comments/><br />
<br />
Abstract<br />
<br />
Renewable energy such as geothermal is very effective in reducing the effects of greenhouse gas emissions. Therefore geothermal-based multi-generation system can be used to produce commodities for cooling, power, hydrogen and water desalination system combined with liquefied natural gas as a cold energy recovery. To assess the performance of the system of the multigeneration system used, energy analysis, exergy, exergoeconomic and exergoenvironmental are needed. Also used is single and multi-objective optimization, done by Engineering Equation Solver (EES) and MATLAB softwares.<br />
<br />
The results to be achieved or the hypothesis of the multi-objective optimization and artificial neural network multi-generation system, are: energy analysis, exergy, exergoeconomic (in the form of cost in each unit) and exergoenvironmental. Constraints used are geothermal temperatures, steam fraction and MER. The higher thermal efficiency can be achieved by increasing the vapor generator pressure and evaporator temperature or decreasing mass extraction ratio, separator pressure 2, turbine inlet pressure 2, geothermal inlet temperature, vapor generator terminal temperature difference and ammonia based concentration.</div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Multi_objective_optimization_and_artificial_neural_network_of_a_novel_multi_generation_system_using_geothermal_heat_source_and_cold_energy_recovery_of_liquefied_natural_gas_-_Yophie_Dikaimana&diff=30448Multi objective optimization and artificial neural network of a novel multi generation system using geothermal heat source and cold energy recovery of liquefied natural gas - Yophie Dikaimana2020-04-06T01:51:07Z<p>Yophie.dikaimana: Created page with "<comments/> Abstract Renewable energy such as geothermal is very effective in reducing the effects of greenhouse gas emissions. Therefore geothermal-based multi-generation s..."</p>
<hr />
<div><comments/><br />
<br />
Abstract<br />
<br />
Renewable energy such as geothermal is very effective in reducing the effects of greenhouse gas emissions. Therefore geothermal-based multi-generation system can be used to produce commodities for cooling, power, hydrogen and water desalination system combined with liquefied natural gas as a cold energy recovery. To assess the performance of the system of the multigeneration system used, energy analysis, exergy, exergoeconomic and exergoenvironmental are needed. Also used is single and multi-objective optimization, done by Engineering Equation Solver (EES) and MATLAB softwares.<br />
The results to be achieved or the hypothesis of the multi-objective optimization and artificial neural network multi-generation system, are: energy analysis, exergy, exergoeconomic (in the form of cost in each unit) and exergoenvironmental. Constraints used are geothermal temperatures, steam fraction and MER. The higher thermal efficiency can be achieved by increasing the vapor generator pressure and evaporator temperature or decreasing mass extraction ratio, separator pressure 2, turbine inlet pressure 2, geothermal inlet temperature, vapor generator terminal temperature difference and ammonia based concentration.</div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Yophie.dikaimana&diff=28944Yophie.dikaimana2020-03-30T04:04:52Z<p>Yophie.dikaimana: </p>
<hr />
<div>'''Biodata'''<br />
<br />
----<br />
<br />
Nama : Yophie Dikaimana<br />
<br />
NPM : 1906433764<br />
<br />
Program studi : S2 Teknik Mesin<br />
<br />
Peminatan : Konversi Energi<br />
<br />
<br />
[[File:Pic_yopi2.JPG]]<br />
<br />
<br />
'''Komputasi Teknik.'''<br />
<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Pertama (3 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Ruangan : Lab PusKom 201<br />
<br />
Pengajar : Dr. Ahmad Indra Siswantara (Pak DAI)<br />
<br />
Bismillahirrohmanirrohim.<br />
<br />
Assalamu'alaikum.Wr.Wb.<br />
<br />
Komputasi Teknik adalah disiplin yang relatif baru yang berkaitan dengan pengembangan dan penerapan model komputasi dan simulasi, sering digabungkan dengan komputasi kinerja tinggi, untuk memecahkan masalah fisik kompleks yang timbul dalam analisis dan desain teknik juga sebagai fenomena alam. Komputasi menyelesaikan masalah dengan cara memasukkan input, lalu memproses, kemudian menghasilkan output sesuai yang diperintahkan.<br />
<br />
Tujuan dari mata kuliah ini adalah memahami konsep-konsep dan prinsip dalam pelajaran komputasi Teknik serta mahasiswa bisa lebih mengenal dirinya sendiri. Untuk dapat membuat suatu komputasi teknik yang baik diperlukan akal yang baik dari pengguna. Akal ini merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.<br />
<br />
Konsep-konsep yang dipelajari dari mata kuliah komputasi teknik ini antara lain :<br />
<br />
1. Konsep iterasi<br />
<br />
2. Konsep convergen<br />
<br />
3. Konsep precision<br />
<br />
4. Konsep valid<br />
<br />
5. Konsep verified, dll.<br />
<br />
'''Pengetahuan saya dalam bidang Komputasi Teknik'''<br />
<br />
Pengalaman saya dalam Komputasi Teknik baru sedikit. Baru-baru ini saya mempelajari program Engineering Equation Solver (EES) untuk keperluan thesis saya. EES ini adalah program simulasi yang digunakan dengan memasukkan persamaan-persamaan teknik ataupun matematik lalu diproses dan dapat membuat properties-properties fisik ataupun lainnya dari program. EES adalah program penyelesaian persamaan umum yang secara numerik dapat memecahkan ribuan persamaan aljabar dan diferensial non-linear yang digabungkan. Fitur utama EES adalah termodinamika dan transportasi properti database akurasi tinggi yang disediakan untuk ratusan zat dengan cara yang memungkinkannya untuk digunakan dengan kemampuan memecahkan persamaan. Saya menggunakan program EES ini untuk simulasi dan optimasi multi objektif dari sistem multi generasi Geothermal dan LNG. <br />
<br />
Pengalaman lainnya dalam Komputasi Teknik yaitu penggunaan program PV-Elite, yaitu program untuk analisa dan desain pressure vessel. Saya menggunakan program PV-Elite ini untuk mendesain peralatan Separator Geothermal dan Atmospheric Flash Tank (Geothermal) untuk keperluan pekerjaan saya. Perhitungan dengan PV Elite ini untuk menghasilkan ketebalan, analisa tegangan dan defleksi dari pressure vessel.<br />
<br />
Selain itu untuk perhitungan dalam pekerjaan saya, saya juga menggunakan program Excel untuk perhitungan dimensi Separator dan Atmospheric Flash Tank (Geothermal).<br />
<br />
Terima kasih,<br />
<br />
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
----<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Kedua (10 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Pada kuliah Komputasi Teknik pertemuan kedua, dibahas mengenai definisi analisa. Kalau dari pendapat kelas, analisa adalah suatu proses penyelidikan yang memuat sejumlah kegiatan untuk memecahkan masalah dengan dikaji sebaik-baiknya menggunakan pemikiran yang terstruktur. Sedangkan pendapat Pak DAI, analisa adalah suatu proses untuk menghasilkan suatu prosedur pemecahan masalah.<br />
<br />
'''Sinopsis Skripsi Saya'''<br />
<br />
Skripsi saya berjudul "Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi. Adapun sinopsisnya sebagai berikut :<br />
<br />
Pengujian kali ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem turbin uap dengan cara meneliti dan mengetahui karakteristik dari masing-masing unitnya. sistem penggerak mula bertenaga uap 100 SCR di Laboratorium Konversi Energi Jurusan mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia merupakan miniatur dari sistem penggerak mula (''steam prime mover'') yang ada pada pembangkit listrik. Bagian-bagian dari sistem penggerak mula diantaranya unit ketel uap (''boiler''), pemanas lanjut (''superheater''), turbin uap, kondenser dan generator sebagai pengubah energi mekanis putaran poros turbin menjadi energi listrik.<br />
<br />
Proses pengujian dilakukan dengan cara pengambilan data dari sistem turbin uap yang dilakukan dengan pembebanan bervariasi pada putaran poros turbin konstan pada 3200 rpm. Variasi pembebanan dilakukan mulai dari tanpa pembebanan, pembebanan 100 Watt, 200 Watt, 300 Watt dan 450 Watt. Pengambilan data dilakukan secaraberulang untuk memperoleh keakuratan data. Data yang terkumpul kemudian diolah untuk mendapatkan nilai-nilai kinerja setiap unit dan nilai kinerja keseluruhan sistem. Analisa dilakukan dengan melihat grafik yang dibuat berdasarkan nilai-nilai hasil perhitungan terhadap variasi pembebanan. Sehingga diperoleh kinerja terbaik sistem pada pembebanan tertentu dan karakteristik dari sistem.<br />
<br />
'''Analisis/hubungan skripsi menggunakan Komputasi Teknik'''<br />
<br />
Pada perhitungan skripsi saya digunakan perhitungan biasa secara manual terhadap masing-masing unit sistem turbin uap dan kinerjanya. Perhitungan menggunakan komputasi program Excel.<br />
<br />
Adapun kalau mau dibuat lebih lanjut perhitungan kinerja tiap unit sistem turbin uap dan kinerjanya dapat dilakukan dengan perhitungan menggunakan program bahasa visual basic. Namun karena keterbatasan waktu, perhitungan dengan visual basic tidak dapat dilakukan.<br />
<br />
Dari sistem turbin uap tipe 100 SCR ini dapat pula diadakan penelitian misalnya untuk analisa CFD di turbin maupun di pipa atau di boilernya. Analisa yang dilakukan meliputi apakah aliran yang ada di pipa, turbin ataupun boiler turbulen atau laminar. Analisa lainnya misalnya di pompa, dengan menggunakan CFD, meneliti apakah aliran dipompa mengalami kavitasi atau back pressure.<br />
<br />
Penelitian lain yang dapat dilakukan terhadap miniatur turbin uap tipe 10 SCR ini misalnya dengan desain ulang dari boiler. Desain ulang ini dapat menggunakan program PV-Elite untuk desain dan analisa pressure vessel.<br />
<br />
Getaran yang dihasilkan turbin dapat menghasilkan defleksi dari pipa ataupun unit-unitnya. Hal ini dapat dihitung dengan menggunakan program Ansys untuk struktural. <br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
----<br />
<br />
== '''Presentasi Sinopsis Project Komputasi Teknik''' ==<br />
<br />
[[File:Sinopsis 1.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 2.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 3.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 4.jpg]]<br />
[[File:Hasil skripsi.jpg]]<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Ketiga (17 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Assalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
Pada pertemuan kuliah ketiga ini Pak DAI membahas mengenai 3 penyakit manusia yang menghambat manusia untuk berkembang atau maju.<br />
<br />
3 penyakit itu yaitu :<br />
<br />
'''K''' Ketidaktahuan<br />
<br />
'''E''' Egois<br />
<br />
'''M''' Malas<br />
<br />
3 penyakit ini haruslah diberantas (turn back) agar manusia dapat berkembang dan maju kedepannya. Mudah-mudahan dengan mempelajari komputasi teknik ini kita bisa mengurangi ketiga penyakit tersebut.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
== Permodelan matematis pada skripsi yang berhubungan dengan Komputasi Teknik. ==<br />
<br />
Pada skripsi saya yang berjudul “Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi” terdapat rumus perhitungan dasar yang dapat dijadikan model matematis pada mata kuliah Komputasi Teknik ini.Berdasarkan Hukum Termodinamika Pertama:<br />
<br />
dQ = dU + dw<br />
<br />
= dU + p dv …….. (1)<br />
<br />
Dimana d(pv) = p dv + v dp sehingga persamaan menjadi :<br />
<br />
dQ = dU + d(pv) – v dp<br />
<br />
= d(U + pv) – v dp<br />
<br />
Maka persamaan entalpi menjadi :<br />
<br />
H = U + pv ………………(2)<br />
<br />
Pada persamaan 2 ini adalah energi aliran yaitu energi yang dilakukan oleh fluida yang mengalir untuk mendorong sejumlah massa m kedalam atau keluar dari system.<br />
<br />
Adapun rumus diatas diolah menggunakan program Excel yang kemudian menghasilkan kinerja dari masing-masing unit dan sistem. Rumus atau model matematis lainnya misalnya efisiensi termal sistem, yakni :<br />
<br />
ηth= Pit/(PB + PS) ……..(3)<br />
<br />
ηth = efisiensi termal sistem <br />
<br />
Pit = daya yang dihasilkan oleh turbin (kJ/jam)<br />
<br />
PB = daya yang dihasilkan oleh boiler (kJ/jam)<br />
<br />
PS = daya yang dihasilkan superheater (kJ/jam)<br />
<br />
Dan masih banyak lagi rumus atau model matematis dari masing-masing unit sistem turbin uap tipe 100 SCR.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
== Pertemuan keempat (24 Februari 2020) ==<br />
<br />
Pada pertemuan keempat ini saya tidak dapat hadir karena kesiangan, saya takut tidak bisa masuk kelas. <br />
Namun saya berusaha mengupload Quiz I:<br />
<br />
[[File:Quiz I komtek-1.png]]<br />
[[File:Quiz I komtek-2.png]]<br />
<br />
<br />
== Extended Abstrak ==<br />
<br />
Judul Skripsi : Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi.<br />
<br />
Sistem turbin uap tipe 100 SCR yang berada di Laboratorium Konversi Energi Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia adalah miniatur sistem turbin uap yang berada pada pembangkit listrik. Sistem ini terdiri dari boiler, superheater, turbin uap, condenser dan generator sebagai pengubah energy mekanis menjadi energi listrik.<br />
<br />
<br />
Metodologi :<br />
<br />
Metodologi penelitian yang dilakukan dengan cara experimental, yakni pengambilan data pada pembebanan bervariasi mulai dari 0 Watt, 100 Watt, 200 Watt, 300 Watt dan 450 Watt pada putaran 3200 rpm. Data yang terkumpul kemudian diolah dengan menggunakan program Excel dan steam tabel. <br />
<br />
<br />
Hasil yang ingin dicapai :<br />
<br />
Data hasil perhitungan berupa tabel dan grafik dari kinerja masing-masing unit dan sistem, yang kemudian akan dianalisa lebih lanjut. Serta nilai optimum efisiensi sistem termal pada pembebanan bervariasi.<br />
<br />
<br />
== Optimasi Kebutuhan Energi Manusia ==<br />
<br />
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan kalori manusia adalah : jenis kelamin, usia, tinggi dan berat badan, komposisi tubuh, aktivitas, hingga keadaan fisik masing-masing. <br />
Standar asupan kalori per hari berbeda-beda di tiap negara. Di Amerika, laki-laki disarankan untuk mengonsumsi 2700 kalori per hari dan wanita 2200 kalori per harinya. Sementara berdasarkan National Health Service di Inggris, laki-laki disarankan mengonsumsi 2500 kalori dan wanita 2000 kalori. Berbeda dengan FAO yang menyarankan orang dewasa rata-rata harus mengonsumsi minimal 1800 kalori per hari.<br />
Di Indonesia, terdapat tabel panduan angka kecukupan gizi. Tabel tersebut memuat anjuran berapa banyak kalori yang dibutuhkan oleh masing-masing kelompok umur. Sebagai contoh:<br />
<br />
Bayi berusia 7-11 bulan dengan berat badan 9 kg dan tinggi badan 71 cm membutuhkan energi 725 kkal per hari.<br />
<br />
Laki-laki berusia 19-29 tahun dengan berat badan 60 kg dan tinggi 168 cm membutuhkan energi 2725 kkal per hari.<br />
<br />
Wanita berusia 19-29 tahun dengan berat badan 54 kg dan tinggi 159 cm membutuhkan energi 2250 kkal per hari.<br />
<br />
Laki-laki berusia lebih dari 80 tahun membutuhkan energi sebesar 1525 kkal dan wanita pada usia yang sama membutuhkan energi 1425 kkal per hari.<br />
<br />
Bagi wanita hamil, dibutuhkan tambahan energi sebesar 180-300 kkal per harinya, tergantung pada usia trimester kehamilannya. Begitu juga dengan ibu menyusui, pada 6 bulan pertama dibutuhkan tambahan energi hingga 330 kkal dan tambahan 400 kkal pada 6 bulan berikutnya.<br />
<br />
'''Ada beberapa cara menghitung kebutuhan kalori Anda, yaitu:'''<br />
<br />
'''Rumus Harris-Benedict:''' rumus ini termasuk rumus yang sering dipakai oleh ahli gizi. Rumus Harris-Benedict memperhitungkan usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, hingga level aktivitas fisik Anda.<br />
<br />
Rumus untuk menghitung kebutuhan energi pria yaitu= 66,5 + 13,8 x (berat badan dalam kilogram) + 5 x (tinggi badan dalam cm) dibagi dengan 6,8 x usia.<br />
<br />
Sementara untuk wanita= 655,1 + 9,6 x (berat badan dalam kilogram) + 1,9 x (tinggi badan dalam cm) dibagi dengan 4,7 x usia.<br />
Hasil dari penghitungan ini kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik. Jika aktivitas fisik Anda rendah, maka dikalikan dengan 1,2. Untuk aktivitas fisik sedang dikalikan dengan 1,3. Sementara aktivitas fisik berat dikalikan dengan 1,4.<br />
<br />
'''Rumus WHO (World Health Organization):''' berbeda dengan rumus Harris-Benedict, rumus ini lebih sederhana dan tidak memperhitungkan tinggi badan. Rumus WHO dibagi sesuai dengan kategori umur. Sebagai contoh, untuk mencari kebutuhan energi wanita berusia 18-29 tahun, digunakan rumus 14,7 x (berat badan dalam kilogram) + 496. Sementara untuk mencari kebutuhan energi pria usia 18-29 tahun, digunakan rumus 15,3 x (berat badan dalam kilogram) + 679. Hasilnya kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik.<br />
<br />
Jadi kalau menghitung kebutuhan kalori per hari saya menggunakan rumus WHO, didapat :<br />
<br />
= 15,3 x 82 kg + 679<br />
<br />
=1933,6 kalori per hari<br />
<br />
Atau 1933,6 x 4,184 joule = 8090,1824 J = 8,09 kJ<br />
<br />
<br />
== Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Kelima (2 Maret 2020) ==<br />
<br />
<br />
Pada kuliah komputasi teknik pertemuan kelima ini membahas mengenai skripsi dari Syefudin Ichwan.Judul skripsinya yaitu : ANALISA LAJU KOROSI-EROSI MATERIAL STAINLESS STEEL 304 PADA ALIRAN HCL 0,5 M DENGAN METODE THIN LAYER ACTIVATION (TLA). Tujuan skripsinya yaitu mengetahui laju korosi erosi pada pipa akibat aliran fluida dengan menggunakan energi nuklir, Disini ada corrosion rate:<br />
<br />
CR = x/t (mm/year) CR= f (p, ρ, t, T, x)<br />
<br />
CR=pa, ρb, tc, Td …..<br />
<br />
Faktor internal : <br />
<br />
1. Density (ρ) <br />
<br />
Faktor eksternal :<br />
<br />
1. Tekanan (p)<br />
<br />
Ao = aktivitas awal <br />
<br />
Ai = aktivitas akhir <br />
<br />
At = aktivitas karena waktu paruh <br />
<br />
λ= konstanta peluruhan <br />
<br />
At = Ao.e-λt<br />
<br />
∆A = Ao - At<br />
<br />
A=Ai + ∆A<br />
<br />
<br />
== Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Keenam (9 Maret 2020) ==<br />
<br />
Pada kuliah kali ini Pak DAI membahas mengenai rule of thumb dari komputasi teknik yang digunakan untuk menganalisis masalah :<br />
<br />
1. Initial thinking. Kita tahu apa yang kita tidak tahu (kita tahu masalah kita).<br />
<br />
2. Develop model matematis/rumusan. Didalamnya terdapat asumsi-asumsi. Modelling berisi rumusan yang kita hitung, berupa konstrain, beban, boundary condition.<br />
<br />
3. Pengumpulan data. Mengumpulkan data yang akan digunakan dalam penyelesaian model matematis.<br />
<br />
4. Simulasi. Menjalankan perhitungan untuk satu masukan, eksekusi terhadap model. Simulasi berbeda dengan model.<br />
<br />
5. Hipotesis. Sifatnya belum firm, belum kuat, belum benar. Thesis yang paling benar ialah Laa Ilaaha Illallah. Ilmu yang paling tinggi, kita mengenal siapa kita.<br />
<br />
6. Verifikasi. Pendekatan numerik, we solve the equation right.<br />
<br />
7. Validasi. We solve the right equation.<br />
<br />
8. Result and discussion. Hasil yang diperoleh didiskusikan.<br />
<br />
9. Recommendation. Dari hasil dan kesimpulan diberikan saran-saran agar ada perbaikan dari yang sebelumnya.<br />
<br />
10.Reporting. Pelaporan dari keseluruhan penelitian sampai dengan hasil dan saran-saran.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamuálaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
== '''Ujian Tengah Semester''' ==<br />
<br />
<br />
<br />
Pada ujian tengah semester ini terdiri dari 3 tugas, yaitu:<br />
<br />
1. Optimasi energi manusia<br />
<br />
2. Laporan belajar komputasi teknik<br />
<br />
3. Draft paper project komputasi teknik<br />
<br />
<br />
<br />
1. Optimasi energi manusia<br />
<br />
[[File:Optimasi energi1.jpg]] [[File:Optimasi energi2.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi3.jpg]] [[File:Optimasi energi4.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi5.jpg]] [[File:Optimasi energi6.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi7.jpg]] [[File:Optimasi energi8.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi9.jpg]]<br />
<br />
<br />
2. Laporan belajar komputasi teknik<br />
<br />
Pada kali ini saya ingin menshare mengenai hasil belajar saya selama PJJ di rumah mengenai komputasi teknik. Adapun yang saya pelajari dirumah mengenai komputasi teknik adalah belajar software EES, sekaligus saya mengerjakan simulasi pada thesis saya.<br />
<br />
[[File:Belajar komtek.mp4]]<br />
<br />
<br />
3. Draft paper project komputasi teknik<br />
<br />
Pada paper project komputasi teknik ini, saya mengambil bahan dari thesis saya yang berjudul "Multi-objective optimization and artificial neural network of a novel multigeneration system using geothermal heat source and cold energy recovery of liquefied natural gas". Adapun filenya adalah sebagai berikut :<br />
<br />
[[File:Draft project komtek1.jpg]]<br />
[[File:Draft project komtek2.jpg]]<br />
[[File:Draft project komtek3.jpg]]<br />
[[File:Draft project komtek4.jpg]]<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.</div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Yophie.dikaimana&diff=28562Yophie.dikaimana2020-03-29T10:28:10Z<p>Yophie.dikaimana: </p>
<hr />
<div>'''Biodata'''<br />
<br />
----<br />
<br />
Nama : Yophie Dikaimana<br />
<br />
NPM : 1906433764<br />
<br />
Program studi : S2 Teknik Mesin<br />
<br />
Peminatan : Konversi Energi<br />
<br />
<br />
[[File:Pic_yopi2.JPG]]<br />
<br />
<br />
'''Komputasi Teknik.'''<br />
<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Pertama (3 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Ruangan : Lab PusKom 201<br />
<br />
Pengajar : Dr. Ahmad Indra Siswantara (Pak DAI)<br />
<br />
Bismillahirrohmanirrohim.<br />
<br />
Assalamu'alaikum.Wr.Wb.<br />
<br />
Komputasi Teknik adalah disiplin yang relatif baru yang berkaitan dengan pengembangan dan penerapan model komputasi dan simulasi, sering digabungkan dengan komputasi kinerja tinggi, untuk memecahkan masalah fisik kompleks yang timbul dalam analisis dan desain teknik juga sebagai fenomena alam. Komputasi menyelesaikan masalah dengan cara memasukkan input, lalu memproses, kemudian menghasilkan output sesuai yang diperintahkan.<br />
<br />
Tujuan dari mata kuliah ini adalah memahami konsep-konsep dan prinsip dalam pelajaran komputasi Teknik serta mahasiswa bisa lebih mengenal dirinya sendiri. Untuk dapat membuat suatu komputasi teknik yang baik diperlukan akal yang baik dari pengguna. Akal ini merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.<br />
<br />
Konsep-konsep yang dipelajari dari mata kuliah komputasi teknik ini antara lain :<br />
<br />
1. Konsep iterasi<br />
<br />
2. Konsep convergen<br />
<br />
3. Konsep precision<br />
<br />
4. Konsep valid<br />
<br />
5. Konsep verified, dll.<br />
<br />
'''Pengetahuan saya dalam bidang Komputasi Teknik'''<br />
<br />
Pengalaman saya dalam Komputasi Teknik baru sedikit. Baru-baru ini saya mempelajari program Engineering Equation Solver (EES) untuk keperluan thesis saya. EES ini adalah program simulasi yang digunakan dengan memasukkan persamaan-persamaan teknik ataupun matematik lalu diproses dan dapat membuat properties-properties fisik ataupun lainnya dari program. EES adalah program penyelesaian persamaan umum yang secara numerik dapat memecahkan ribuan persamaan aljabar dan diferensial non-linear yang digabungkan. Fitur utama EES adalah termodinamika dan transportasi properti database akurasi tinggi yang disediakan untuk ratusan zat dengan cara yang memungkinkannya untuk digunakan dengan kemampuan memecahkan persamaan. Saya menggunakan program EES ini untuk simulasi dan optimasi multi objektif dari sistem multi generasi Geothermal dan LNG. <br />
<br />
Pengalaman lainnya dalam Komputasi Teknik yaitu penggunaan program PV-Elite, yaitu program untuk analisa dan desain pressure vessel. Saya menggunakan program PV-Elite ini untuk mendesain peralatan Separator Geothermal dan Atmospheric Flash Tank (Geothermal) untuk keperluan pekerjaan saya. Perhitungan dengan PV Elite ini untuk menghasilkan ketebalan, analisa tegangan dan defleksi dari pressure vessel.<br />
<br />
Selain itu untuk perhitungan dalam pekerjaan saya, saya juga menggunakan program Excel untuk perhitungan dimensi Separator dan Atmospheric Flash Tank (Geothermal).<br />
<br />
Terima kasih,<br />
<br />
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
----<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Kedua (10 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Pada kuliah Komputasi Teknik pertemuan kedua, dibahas mengenai definisi analisa. Kalau dari pendapat kelas, analisa adalah suatu proses penyelidikan yang memuat sejumlah kegiatan untuk memecahkan masalah dengan dikaji sebaik-baiknya menggunakan pemikiran yang terstruktur. Sedangkan pendapat Pak DAI, analisa adalah suatu proses untuk menghasilkan suatu prosedur pemecahan masalah.<br />
<br />
'''Sinopsis Skripsi Saya'''<br />
<br />
Skripsi saya berjudul "Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi. Adapun sinopsisnya sebagai berikut :<br />
<br />
Pengujian kali ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem turbin uap dengan cara meneliti dan mengetahui karakteristik dari masing-masing unitnya. sistem penggerak mula bertenaga uap 100 SCR di Laboratorium Konversi Energi Jurusan mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia merupakan miniatur dari sistem penggerak mula (''steam prime mover'') yang ada pada pembangkit listrik. Bagian-bagian dari sistem penggerak mula diantaranya unit ketel uap (''boiler''), pemanas lanjut (''superheater''), turbin uap, kondenser dan generator sebagai pengubah energi mekanis putaran poros turbin menjadi energi listrik.<br />
<br />
Proses pengujian dilakukan dengan cara pengambilan data dari sistem turbin uap yang dilakukan dengan pembebanan bervariasi pada putaran poros turbin konstan pada 3200 rpm. Variasi pembebanan dilakukan mulai dari tanpa pembebanan, pembebanan 100 Watt, 200 Watt, 300 Watt dan 450 Watt. Pengambilan data dilakukan secaraberulang untuk memperoleh keakuratan data. Data yang terkumpul kemudian diolah untuk mendapatkan nilai-nilai kinerja setiap unit dan nilai kinerja keseluruhan sistem. Analisa dilakukan dengan melihat grafik yang dibuat berdasarkan nilai-nilai hasil perhitungan terhadap variasi pembebanan. Sehingga diperoleh kinerja terbaik sistem pada pembebanan tertentu dan karakteristik dari sistem.<br />
<br />
'''Analisis/hubungan skripsi menggunakan Komputasi Teknik'''<br />
<br />
Pada perhitungan skripsi saya digunakan perhitungan biasa secara manual terhadap masing-masing unit sistem turbin uap dan kinerjanya. Perhitungan menggunakan komputasi program Excel.<br />
<br />
Adapun kalau mau dibuat lebih lanjut perhitungan kinerja tiap unit sistem turbin uap dan kinerjanya dapat dilakukan dengan perhitungan menggunakan program bahasa visual basic. Namun karena keterbatasan waktu, perhitungan dengan visual basic tidak dapat dilakukan.<br />
<br />
Dari sistem turbin uap tipe 100 SCR ini dapat pula diadakan penelitian misalnya untuk analisa CFD di turbin maupun di pipa atau di boilernya. Analisa yang dilakukan meliputi apakah aliran yang ada di pipa, turbin ataupun boiler turbulen atau laminar. Analisa lainnya misalnya di pompa, dengan menggunakan CFD, meneliti apakah aliran dipompa mengalami kavitasi atau back pressure.<br />
<br />
Penelitian lain yang dapat dilakukan terhadap miniatur turbin uap tipe 10 SCR ini misalnya dengan desain ulang dari boiler. Desain ulang ini dapat menggunakan program PV-Elite untuk desain dan analisa pressure vessel.<br />
<br />
Getaran yang dihasilkan turbin dapat menghasilkan defleksi dari pipa ataupun unit-unitnya. Hal ini dapat dihitung dengan menggunakan program Ansys untuk struktural. <br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
----<br />
<br />
== '''Presentasi Sinopsis Project Komputasi Teknik''' ==<br />
<br />
[[File:Sinopsis 1.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 2.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 3.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 4.jpg]]<br />
[[File:Hasil skripsi.jpg]]<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Ketiga (17 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Assalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
Pada pertemuan kuliah ketiga ini Pak DAI membahas mengenai 3 penyakit manusia yang menghambat manusia untuk berkembang atau maju.<br />
<br />
3 penyakit itu yaitu :<br />
<br />
'''K''' Ketidaktahuan<br />
<br />
'''E''' Egois<br />
<br />
'''M''' Malas<br />
<br />
3 penyakit ini haruslah diberantas (turn back) agar manusia dapat berkembang dan maju kedepannya. Mudah-mudahan dengan mempelajari komputasi teknik ini kita bisa mengurangi ketiga penyakit tersebut.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
== Permodelan matematis pada skripsi yang berhubungan dengan Komputasi Teknik. ==<br />
<br />
Pada skripsi saya yang berjudul “Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi” terdapat rumus perhitungan dasar yang dapat dijadikan model matematis pada mata kuliah Komputasi Teknik ini.Berdasarkan Hukum Termodinamika Pertama:<br />
<br />
dQ = dU + dw<br />
<br />
= dU + p dv …….. (1)<br />
<br />
Dimana d(pv) = p dv + v dp sehingga persamaan menjadi :<br />
<br />
dQ = dU + d(pv) – v dp<br />
<br />
= d(U + pv) – v dp<br />
<br />
Maka persamaan entalpi menjadi :<br />
<br />
H = U + pv ………………(2)<br />
<br />
Pada persamaan 2 ini adalah energi aliran yaitu energi yang dilakukan oleh fluida yang mengalir untuk mendorong sejumlah massa m kedalam atau keluar dari system.<br />
<br />
Adapun rumus diatas diolah menggunakan program Excel yang kemudian menghasilkan kinerja dari masing-masing unit dan sistem. Rumus atau model matematis lainnya misalnya efisiensi termal sistem, yakni :<br />
<br />
ηth= Pit/(PB + PS) ……..(3)<br />
<br />
ηth = efisiensi termal sistem <br />
<br />
Pit = daya yang dihasilkan oleh turbin (kJ/jam)<br />
<br />
PB = daya yang dihasilkan oleh boiler (kJ/jam)<br />
<br />
PS = daya yang dihasilkan superheater (kJ/jam)<br />
<br />
Dan masih banyak lagi rumus atau model matematis dari masing-masing unit sistem turbin uap tipe 100 SCR.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
== Pertemuan keempat (24 Februari 2020) ==<br />
<br />
Pada pertemuan keempat ini saya tidak dapat hadir karena kesiangan, saya takut tidak bisa masuk kelas. <br />
Namun saya berusaha mengupload Quiz I:<br />
<br />
[[File:Quiz I komtek-1.png]]<br />
[[File:Quiz I komtek-2.png]]<br />
<br />
<br />
== Extended Abstrak ==<br />
<br />
Judul Skripsi : Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi.<br />
<br />
Sistem turbin uap tipe 100 SCR yang berada di Laboratorium Konversi Energi Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia adalah miniatur sistem turbin uap yang berada pada pembangkit listrik. Sistem ini terdiri dari boiler, superheater, turbin uap, condenser dan generator sebagai pengubah energy mekanis menjadi energi listrik.<br />
<br />
<br />
Metodologi :<br />
<br />
Metodologi penelitian yang dilakukan dengan cara experimental, yakni pengambilan data pada pembebanan bervariasi mulai dari 0 Watt, 100 Watt, 200 Watt, 300 Watt dan 450 Watt pada putaran 3200 rpm. Data yang terkumpul kemudian diolah dengan menggunakan program Excel dan steam tabel. <br />
<br />
<br />
Hasil yang ingin dicapai :<br />
<br />
Data hasil perhitungan berupa tabel dan grafik dari kinerja masing-masing unit dan sistem, yang kemudian akan dianalisa lebih lanjut. Serta nilai optimum efisiensi sistem termal pada pembebanan bervariasi.<br />
<br />
<br />
== Optimasi Kebutuhan Energi Manusia ==<br />
<br />
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan kalori manusia adalah : jenis kelamin, usia, tinggi dan berat badan, komposisi tubuh, aktivitas, hingga keadaan fisik masing-masing. <br />
Standar asupan kalori per hari berbeda-beda di tiap negara. Di Amerika, laki-laki disarankan untuk mengonsumsi 2700 kalori per hari dan wanita 2200 kalori per harinya. Sementara berdasarkan National Health Service di Inggris, laki-laki disarankan mengonsumsi 2500 kalori dan wanita 2000 kalori. Berbeda dengan FAO yang menyarankan orang dewasa rata-rata harus mengonsumsi minimal 1800 kalori per hari.<br />
Di Indonesia, terdapat tabel panduan angka kecukupan gizi. Tabel tersebut memuat anjuran berapa banyak kalori yang dibutuhkan oleh masing-masing kelompok umur. Sebagai contoh:<br />
<br />
Bayi berusia 7-11 bulan dengan berat badan 9 kg dan tinggi badan 71 cm membutuhkan energi 725 kkal per hari.<br />
<br />
Laki-laki berusia 19-29 tahun dengan berat badan 60 kg dan tinggi 168 cm membutuhkan energi 2725 kkal per hari.<br />
<br />
Wanita berusia 19-29 tahun dengan berat badan 54 kg dan tinggi 159 cm membutuhkan energi 2250 kkal per hari.<br />
<br />
Laki-laki berusia lebih dari 80 tahun membutuhkan energi sebesar 1525 kkal dan wanita pada usia yang sama membutuhkan energi 1425 kkal per hari.<br />
<br />
Bagi wanita hamil, dibutuhkan tambahan energi sebesar 180-300 kkal per harinya, tergantung pada usia trimester kehamilannya. Begitu juga dengan ibu menyusui, pada 6 bulan pertama dibutuhkan tambahan energi hingga 330 kkal dan tambahan 400 kkal pada 6 bulan berikutnya.<br />
<br />
'''Ada beberapa cara menghitung kebutuhan kalori Anda, yaitu:'''<br />
<br />
'''Rumus Harris-Benedict:''' rumus ini termasuk rumus yang sering dipakai oleh ahli gizi. Rumus Harris-Benedict memperhitungkan usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, hingga level aktivitas fisik Anda.<br />
<br />
Rumus untuk menghitung kebutuhan energi pria yaitu= 66,5 + 13,8 x (berat badan dalam kilogram) + 5 x (tinggi badan dalam cm) dibagi dengan 6,8 x usia.<br />
<br />
Sementara untuk wanita= 655,1 + 9,6 x (berat badan dalam kilogram) + 1,9 x (tinggi badan dalam cm) dibagi dengan 4,7 x usia.<br />
Hasil dari penghitungan ini kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik. Jika aktivitas fisik Anda rendah, maka dikalikan dengan 1,2. Untuk aktivitas fisik sedang dikalikan dengan 1,3. Sementara aktivitas fisik berat dikalikan dengan 1,4.<br />
<br />
'''Rumus WHO (World Health Organization):''' berbeda dengan rumus Harris-Benedict, rumus ini lebih sederhana dan tidak memperhitungkan tinggi badan. Rumus WHO dibagi sesuai dengan kategori umur. Sebagai contoh, untuk mencari kebutuhan energi wanita berusia 18-29 tahun, digunakan rumus 14,7 x (berat badan dalam kilogram) + 496. Sementara untuk mencari kebutuhan energi pria usia 18-29 tahun, digunakan rumus 15,3 x (berat badan dalam kilogram) + 679. Hasilnya kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik.<br />
<br />
Jadi kalau menghitung kebutuhan kalori per hari saya menggunakan rumus WHO, didapat :<br />
<br />
= 15,3 x 82 kg + 679<br />
<br />
=1933,6 kalori per hari<br />
<br />
Atau 1933,6 x 4,184 joule = 8090,1824 J = 8,09 kJ<br />
<br />
<br />
== Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Kelima (2 Maret 2020) ==<br />
<br />
<br />
Pada kuliah komputasi teknik pertemuan kelima ini membahas mengenai skripsi dari Syefudin Ichwan.Judul skripsinya yaitu : ANALISA LAJU KOROSI-EROSI MATERIAL STAINLESS STEEL 304 PADA ALIRAN HCL 0,5 M DENGAN METODE THIN LAYER ACTIVATION (TLA). Tujuan skripsinya yaitu mengetahui laju korosi erosi pada pipa akibat aliran fluida dengan menggunakan energi nuklir, Disini ada corrosion rate:<br />
<br />
CR = x/t (mm/year) CR= f (p, ρ, t, T, x)<br />
<br />
CR=pa, ρb, tc, Td …..<br />
<br />
Faktor internal : <br />
<br />
1. Density (ρ) <br />
<br />
Faktor eksternal :<br />
<br />
1. Tekanan (p)<br />
<br />
Ao = aktivitas awal <br />
<br />
Ai = aktivitas akhir <br />
<br />
At = aktivitas karena waktu paruh <br />
<br />
λ= konstanta peluruhan <br />
<br />
At = Ao.e-λt<br />
<br />
∆A = Ao - At<br />
<br />
A=Ai + ∆A<br />
<br />
<br />
== Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Keenam (9 Maret 2020) ==<br />
<br />
Pada kuliah kali ini Pak DAI membahas mengenai rule of thumb dari komputasi teknik yang digunakan untuk menganalisis masalah :<br />
<br />
1. Initial thinking. Kita tahu apa yang kita tidak tahu (kita tahu masalah kita).<br />
<br />
2. Develop model matematis/rumusan. Didalamnya terdapat asumsi-asumsi. Modelling berisi rumusan yang kita hitung, berupa konstrain, beban, boundary condition.<br />
<br />
3. Pengumpulan data. Mengumpulkan data yang akan digunakan dalam penyelesaian model matematis.<br />
<br />
4. Simulasi. Menjalankan perhitungan untuk satu masukan, eksekusi terhadap model. Simulasi berbeda dengan model.<br />
<br />
5. Hipotesis. Sifatnya belum firm, belum kuat, belum benar. Thesis yang paling benar ialah Laa Ilaaha Illallah. Ilmu yang paling tinggi, kita mengenal siapa kita.<br />
<br />
6. Verifikasi. Pendekatan numerik, we solve the equation right.<br />
<br />
7. Validasi. We solve the right equation.<br />
<br />
8. Result and discussion. Hasil yang diperoleh didiskusikan.<br />
<br />
9. Recommendation. Dari hasil dan kesimpulan diberikan saran-saran agar ada perbaikan dari yang sebelumnya.<br />
<br />
10.Reporting. Pelaporan dari keseluruhan penelitian sampai dengan hasil dan saran-saran.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamuálaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
'''== Ujian Tengah Semester =='''<br />
<br />
Pada ujian tengah semester ini terdiri dari 3 tugas, yaitu:<br />
<br />
1. Optimasi energi manusia<br />
<br />
2. Laporan belajar komputasi teknik<br />
<br />
3. Draft paper project komputasi teknik<br />
<br />
<br />
<br />
1. Optimasi energi manusia<br />
<br />
[[File:Optimasi energi1.jpg]] [[File:Optimasi energi2.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi3.jpg]] [[File:Optimasi energi4.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi5.jpg]] [[File:Optimasi energi6.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi7.jpg]] [[File:Optimasi energi8.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi9.jpg]]<br />
<br />
<br />
2. Laporan belajar komputasi teknik<br />
<br />
Pada kali ini saya ingin menshare mengenai hasil belajar saya selama PJJ di rumah mengenai komputasi teknik. Adapun yang saya pelajari dirumah mengenai komputasi teknik adalah belajar software EES, sekaligus saya mengerjakan simulasi pada thesis saya.<br />
<br />
[[File:Belajar komtek.mp4]]<br />
<br />
<br />
3. Draft paper project komputasi teknik<br />
<br />
Pada paper project komputasi teknik ini, saya mengambil bahan dari thesis saya yang berjudul "Multi-objective optimization and artificial neural network of a novel multigeneration system using geothermal heat source and cold energy recovery of liquefied natural gas". Adapun filenya adalah sebagai berikut :<br />
<br />
[[File:Draft project komtek1.jpg]]<br />
[[File:Draft project komtek2.jpg]]<br />
[[File:Draft project komtek3.jpg]]<br />
[[File:Draft project komtek4.jpg]]<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.</div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Yophie.dikaimana&diff=28556Yophie.dikaimana2020-03-29T10:26:41Z<p>Yophie.dikaimana: </p>
<hr />
<div>'''Biodata'''<br />
<br />
----<br />
<br />
Nama : Yophie Dikaimana<br />
<br />
NPM : 1906433764<br />
<br />
Program studi : S2 Teknik Mesin<br />
<br />
Peminatan : Konversi Energi<br />
<br />
<br />
[[File:Pic_yopi2.JPG]]<br />
<br />
<br />
'''Komputasi Teknik.'''<br />
<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Pertama (3 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Ruangan : Lab PusKom 201<br />
<br />
Pengajar : Dr. Ahmad Indra Siswantara (Pak DAI)<br />
<br />
Bismillahirrohmanirrohim.<br />
<br />
Assalamu'alaikum.Wr.Wb.<br />
<br />
Komputasi Teknik adalah disiplin yang relatif baru yang berkaitan dengan pengembangan dan penerapan model komputasi dan simulasi, sering digabungkan dengan komputasi kinerja tinggi, untuk memecahkan masalah fisik kompleks yang timbul dalam analisis dan desain teknik juga sebagai fenomena alam. Komputasi menyelesaikan masalah dengan cara memasukkan input, lalu memproses, kemudian menghasilkan output sesuai yang diperintahkan.<br />
<br />
Tujuan dari mata kuliah ini adalah memahami konsep-konsep dan prinsip dalam pelajaran komputasi Teknik serta mahasiswa bisa lebih mengenal dirinya sendiri. Untuk dapat membuat suatu komputasi teknik yang baik diperlukan akal yang baik dari pengguna. Akal ini merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.<br />
<br />
Konsep-konsep yang dipelajari dari mata kuliah komputasi teknik ini antara lain :<br />
<br />
1. Konsep iterasi<br />
<br />
2. Konsep convergen<br />
<br />
3. Konsep precision<br />
<br />
4. Konsep valid<br />
<br />
5. Konsep verified, dll.<br />
<br />
'''Pengetahuan saya dalam bidang Komputasi Teknik'''<br />
<br />
Pengalaman saya dalam Komputasi Teknik baru sedikit. Baru-baru ini saya mempelajari program Engineering Equation Solver (EES) untuk keperluan thesis saya. EES ini adalah program simulasi yang digunakan dengan memasukkan persamaan-persamaan teknik ataupun matematik lalu diproses dan dapat membuat properties-properties fisik ataupun lainnya dari program. EES adalah program penyelesaian persamaan umum yang secara numerik dapat memecahkan ribuan persamaan aljabar dan diferensial non-linear yang digabungkan. Fitur utama EES adalah termodinamika dan transportasi properti database akurasi tinggi yang disediakan untuk ratusan zat dengan cara yang memungkinkannya untuk digunakan dengan kemampuan memecahkan persamaan. Saya menggunakan program EES ini untuk simulasi dan optimasi multi objektif dari sistem multi generasi Geothermal dan LNG. <br />
<br />
Pengalaman lainnya dalam Komputasi Teknik yaitu penggunaan program PV-Elite, yaitu program untuk analisa dan desain pressure vessel. Saya menggunakan program PV-Elite ini untuk mendesain peralatan Separator Geothermal dan Atmospheric Flash Tank (Geothermal) untuk keperluan pekerjaan saya. Perhitungan dengan PV Elite ini untuk menghasilkan ketebalan, analisa tegangan dan defleksi dari pressure vessel.<br />
<br />
Selain itu untuk perhitungan dalam pekerjaan saya, saya juga menggunakan program Excel untuk perhitungan dimensi Separator dan Atmospheric Flash Tank (Geothermal).<br />
<br />
Terima kasih,<br />
<br />
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
----<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Kedua (10 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Pada kuliah Komputasi Teknik pertemuan kedua, dibahas mengenai definisi analisa. Kalau dari pendapat kelas, analisa adalah suatu proses penyelidikan yang memuat sejumlah kegiatan untuk memecahkan masalah dengan dikaji sebaik-baiknya menggunakan pemikiran yang terstruktur. Sedangkan pendapat Pak DAI, analisa adalah suatu proses untuk menghasilkan suatu prosedur pemecahan masalah.<br />
<br />
'''Sinopsis Skripsi Saya'''<br />
<br />
Skripsi saya berjudul "Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi. Adapun sinopsisnya sebagai berikut :<br />
<br />
Pengujian kali ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem turbin uap dengan cara meneliti dan mengetahui karakteristik dari masing-masing unitnya. sistem penggerak mula bertenaga uap 100 SCR di Laboratorium Konversi Energi Jurusan mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia merupakan miniatur dari sistem penggerak mula (''steam prime mover'') yang ada pada pembangkit listrik. Bagian-bagian dari sistem penggerak mula diantaranya unit ketel uap (''boiler''), pemanas lanjut (''superheater''), turbin uap, kondenser dan generator sebagai pengubah energi mekanis putaran poros turbin menjadi energi listrik.<br />
<br />
Proses pengujian dilakukan dengan cara pengambilan data dari sistem turbin uap yang dilakukan dengan pembebanan bervariasi pada putaran poros turbin konstan pada 3200 rpm. Variasi pembebanan dilakukan mulai dari tanpa pembebanan, pembebanan 100 Watt, 200 Watt, 300 Watt dan 450 Watt. Pengambilan data dilakukan secaraberulang untuk memperoleh keakuratan data. Data yang terkumpul kemudian diolah untuk mendapatkan nilai-nilai kinerja setiap unit dan nilai kinerja keseluruhan sistem. Analisa dilakukan dengan melihat grafik yang dibuat berdasarkan nilai-nilai hasil perhitungan terhadap variasi pembebanan. Sehingga diperoleh kinerja terbaik sistem pada pembebanan tertentu dan karakteristik dari sistem.<br />
<br />
'''Analisis/hubungan skripsi menggunakan Komputasi Teknik'''<br />
<br />
Pada perhitungan skripsi saya digunakan perhitungan biasa secara manual terhadap masing-masing unit sistem turbin uap dan kinerjanya. Perhitungan menggunakan komputasi program Excel.<br />
<br />
Adapun kalau mau dibuat lebih lanjut perhitungan kinerja tiap unit sistem turbin uap dan kinerjanya dapat dilakukan dengan perhitungan menggunakan program bahasa visual basic. Namun karena keterbatasan waktu, perhitungan dengan visual basic tidak dapat dilakukan.<br />
<br />
Dari sistem turbin uap tipe 100 SCR ini dapat pula diadakan penelitian misalnya untuk analisa CFD di turbin maupun di pipa atau di boilernya. Analisa yang dilakukan meliputi apakah aliran yang ada di pipa, turbin ataupun boiler turbulen atau laminar. Analisa lainnya misalnya di pompa, dengan menggunakan CFD, meneliti apakah aliran dipompa mengalami kavitasi atau back pressure.<br />
<br />
Penelitian lain yang dapat dilakukan terhadap miniatur turbin uap tipe 10 SCR ini misalnya dengan desain ulang dari boiler. Desain ulang ini dapat menggunakan program PV-Elite untuk desain dan analisa pressure vessel.<br />
<br />
Getaran yang dihasilkan turbin dapat menghasilkan defleksi dari pipa ataupun unit-unitnya. Hal ini dapat dihitung dengan menggunakan program Ansys untuk struktural. <br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
----<br />
<br />
== '''Presentasi Sinopsis Project Komputasi Teknik''' ==<br />
<br />
[[File:Sinopsis 1.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 2.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 3.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 4.jpg]]<br />
[[File:Hasil skripsi.jpg]]<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Ketiga (17 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Assalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
Pada pertemuan kuliah ketiga ini Pak DAI membahas mengenai 3 penyakit manusia yang menghambat manusia untuk berkembang atau maju.<br />
<br />
3 penyakit itu yaitu :<br />
<br />
'''K''' Ketidaktahuan<br />
<br />
'''E''' Egois<br />
<br />
'''M''' Malas<br />
<br />
3 penyakit ini haruslah diberantas (turn back) agar manusia dapat berkembang dan maju kedepannya. Mudah-mudahan dengan mempelajari komputasi teknik ini kita bisa mengurangi ketiga penyakit tersebut.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
== Permodelan matematis pada skripsi yang berhubungan dengan Komputasi Teknik. ==<br />
<br />
Pada skripsi saya yang berjudul “Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi” terdapat rumus perhitungan dasar yang dapat dijadikan model matematis pada mata kuliah Komputasi Teknik ini.Berdasarkan Hukum Termodinamika Pertama:<br />
<br />
dQ = dU + dw<br />
<br />
= dU + p dv …….. (1)<br />
<br />
Dimana d(pv) = p dv + v dp sehingga persamaan menjadi :<br />
<br />
dQ = dU + d(pv) – v dp<br />
<br />
= d(U + pv) – v dp<br />
<br />
Maka persamaan entalpi menjadi :<br />
<br />
H = U + pv ………………(2)<br />
<br />
Pada persamaan 2 ini adalah energi aliran yaitu energi yang dilakukan oleh fluida yang mengalir untuk mendorong sejumlah massa m kedalam atau keluar dari system.<br />
<br />
Adapun rumus diatas diolah menggunakan program Excel yang kemudian menghasilkan kinerja dari masing-masing unit dan sistem. Rumus atau model matematis lainnya misalnya efisiensi termal sistem, yakni :<br />
<br />
ηth= Pit/(PB + PS) ……..(3)<br />
<br />
ηth = efisiensi termal sistem <br />
<br />
Pit = daya yang dihasilkan oleh turbin (kJ/jam)<br />
<br />
PB = daya yang dihasilkan oleh boiler (kJ/jam)<br />
<br />
PS = daya yang dihasilkan superheater (kJ/jam)<br />
<br />
Dan masih banyak lagi rumus atau model matematis dari masing-masing unit sistem turbin uap tipe 100 SCR.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
== Pertemuan keempat (24 Februari 2020) ==<br />
<br />
Pada pertemuan keempat ini saya tidak dapat hadir karena kesiangan, saya takut tidak bisa masuk kelas. <br />
Namun saya berusaha mengupload Quiz I:<br />
<br />
[[File:Quiz I komtek-1.png]]<br />
[[File:Quiz I komtek-2.png]]<br />
<br />
<br />
== Extended Abstrak ==<br />
<br />
Judul Skripsi : Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi.<br />
<br />
Sistem turbin uap tipe 100 SCR yang berada di Laboratorium Konversi Energi Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia adalah miniatur sistem turbin uap yang berada pada pembangkit listrik. Sistem ini terdiri dari boiler, superheater, turbin uap, condenser dan generator sebagai pengubah energy mekanis menjadi energi listrik.<br />
<br />
<br />
Metodologi :<br />
<br />
Metodologi penelitian yang dilakukan dengan cara experimental, yakni pengambilan data pada pembebanan bervariasi mulai dari 0 Watt, 100 Watt, 200 Watt, 300 Watt dan 450 Watt pada putaran 3200 rpm. Data yang terkumpul kemudian diolah dengan menggunakan program Excel dan steam tabel. <br />
<br />
<br />
Hasil yang ingin dicapai :<br />
<br />
Data hasil perhitungan berupa tabel dan grafik dari kinerja masing-masing unit dan sistem, yang kemudian akan dianalisa lebih lanjut. Serta nilai optimum efisiensi sistem termal pada pembebanan bervariasi.<br />
<br />
<br />
== Optimasi Kebutuhan Energi Manusia ==<br />
<br />
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan kalori manusia adalah : jenis kelamin, usia, tinggi dan berat badan, komposisi tubuh, aktivitas, hingga keadaan fisik masing-masing. <br />
Standar asupan kalori per hari berbeda-beda di tiap negara. Di Amerika, laki-laki disarankan untuk mengonsumsi 2700 kalori per hari dan wanita 2200 kalori per harinya. Sementara berdasarkan National Health Service di Inggris, laki-laki disarankan mengonsumsi 2500 kalori dan wanita 2000 kalori. Berbeda dengan FAO yang menyarankan orang dewasa rata-rata harus mengonsumsi minimal 1800 kalori per hari.<br />
Di Indonesia, terdapat tabel panduan angka kecukupan gizi. Tabel tersebut memuat anjuran berapa banyak kalori yang dibutuhkan oleh masing-masing kelompok umur. Sebagai contoh:<br />
<br />
Bayi berusia 7-11 bulan dengan berat badan 9 kg dan tinggi badan 71 cm membutuhkan energi 725 kkal per hari.<br />
<br />
Laki-laki berusia 19-29 tahun dengan berat badan 60 kg dan tinggi 168 cm membutuhkan energi 2725 kkal per hari.<br />
<br />
Wanita berusia 19-29 tahun dengan berat badan 54 kg dan tinggi 159 cm membutuhkan energi 2250 kkal per hari.<br />
<br />
Laki-laki berusia lebih dari 80 tahun membutuhkan energi sebesar 1525 kkal dan wanita pada usia yang sama membutuhkan energi 1425 kkal per hari.<br />
<br />
Bagi wanita hamil, dibutuhkan tambahan energi sebesar 180-300 kkal per harinya, tergantung pada usia trimester kehamilannya. Begitu juga dengan ibu menyusui, pada 6 bulan pertama dibutuhkan tambahan energi hingga 330 kkal dan tambahan 400 kkal pada 6 bulan berikutnya.<br />
<br />
'''Ada beberapa cara menghitung kebutuhan kalori Anda, yaitu:'''<br />
<br />
'''Rumus Harris-Benedict:''' rumus ini termasuk rumus yang sering dipakai oleh ahli gizi. Rumus Harris-Benedict memperhitungkan usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, hingga level aktivitas fisik Anda.<br />
<br />
Rumus untuk menghitung kebutuhan energi pria yaitu= 66,5 + 13,8 x (berat badan dalam kilogram) + 5 x (tinggi badan dalam cm) dibagi dengan 6,8 x usia.<br />
<br />
Sementara untuk wanita= 655,1 + 9,6 x (berat badan dalam kilogram) + 1,9 x (tinggi badan dalam cm) dibagi dengan 4,7 x usia.<br />
Hasil dari penghitungan ini kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik. Jika aktivitas fisik Anda rendah, maka dikalikan dengan 1,2. Untuk aktivitas fisik sedang dikalikan dengan 1,3. Sementara aktivitas fisik berat dikalikan dengan 1,4.<br />
<br />
'''Rumus WHO (World Health Organization):''' berbeda dengan rumus Harris-Benedict, rumus ini lebih sederhana dan tidak memperhitungkan tinggi badan. Rumus WHO dibagi sesuai dengan kategori umur. Sebagai contoh, untuk mencari kebutuhan energi wanita berusia 18-29 tahun, digunakan rumus 14,7 x (berat badan dalam kilogram) + 496. Sementara untuk mencari kebutuhan energi pria usia 18-29 tahun, digunakan rumus 15,3 x (berat badan dalam kilogram) + 679. Hasilnya kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik.<br />
<br />
Jadi kalau menghitung kebutuhan kalori per hari saya menggunakan rumus WHO, didapat :<br />
<br />
= 15,3 x 82 kg + 679<br />
<br />
=1933,6 kalori per hari<br />
<br />
Atau 1933,6 x 4,184 joule = 8090,1824 J = 8,09 kJ<br />
<br />
<br />
== Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Kelima (2 Maret 2020) ==<br />
<br />
<br />
Pada kuliah komputasi teknik pertemuan kelima ini membahas mengenai skripsi dari Syefudin Ichwan.Judul skripsinya yaitu : ANALISA LAJU KOROSI-EROSI MATERIAL STAINLESS STEEL 304 PADA ALIRAN HCL 0,5 M DENGAN METODE THIN LAYER ACTIVATION (TLA). Tujuan skripsinya yaitu mengetahui laju korosi erosi pada pipa akibat aliran fluida dengan menggunakan energi nuklir, Disini ada corrosion rate:<br />
<br />
CR = x/t (mm/year) CR= f (p, ρ, t, T, x)<br />
<br />
CR=pa, ρb, tc, Td …..<br />
<br />
Faktor internal : <br />
<br />
1. Density (ρ) <br />
<br />
Faktor eksternal :<br />
<br />
1. Tekanan (p)<br />
<br />
Ao = aktivitas awal <br />
<br />
Ai = aktivitas akhir <br />
<br />
At = aktivitas karena waktu paruh <br />
<br />
λ= konstanta peluruhan <br />
<br />
At = Ao.e-λt<br />
<br />
∆A = Ao - At<br />
<br />
A=Ai + ∆A<br />
<br />
<br />
== Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Keenam (9 Maret 2020) ==<br />
<br />
Pada kuliah kali ini Pak DAI membahas mengenai rule of thumb dari komputasi teknik yang digunakan untuk menganalisis masalah :<br />
<br />
1. Initial thinking. Kita tahu apa yang kita tidak tahu (kita tahu masalah kita).<br />
<br />
2. Develop model matematis/rumusan. Didalamnya terdapat asumsi-asumsi. Modelling berisi rumusan yang kita hitung, berupa konstrain, beban, boundary condition.<br />
<br />
3. Pengumpulan data. Mengumpulkan data yang akan digunakan dalam penyelesaian model matematis.<br />
<br />
4. Simulasi. Menjalankan perhitungan untuk satu masukan, eksekusi terhadap model. Simulasi berbeda dengan model.<br />
<br />
5. Hipotesis. Sifatnya belum firm, belum kuat, belum benar. Thesis yang paling benar ialah Laa Ilaaha Illallah. Ilmu yang paling tinggi, kita mengenal siapa kita.<br />
<br />
6. Verifikasi. Pendekatan numerik, we solve the equation right.<br />
<br />
7. Validasi. We solve the right equation.<br />
<br />
8. Result and discussion. Hasil yang diperoleh didiskusikan.<br />
<br />
9. Recommendation. Dari hasil dan kesimpulan diberikan saran-saran agar ada perbaikan dari yang sebelumnya.<br />
<br />
10.Reporting. Pelaporan dari keseluruhan penelitian sampai dengan hasil dan saran-saran.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamuálaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
'''== Ujian Tengah Semester =='''<br />
<br />
Pada ujian tengah semester ini terdiri dari 3 tugas, yaitu:<br />
<br />
1. Optimasi energi manusia<br />
<br />
2. Laporan belajar komputasi teknik<br />
<br />
3. Draft paper project komputasi teknik<br />
<br />
<br />
<br />
1. Optimasi energi manusia<br />
<br />
[[File:Optimasi energi1.jpg]] [[File:Optimasi energi2.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi3.jpg]] [[File:Optimasi energi4.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi5.jpg]] [[File:Optimasi energi6.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi7.jpg]] [[File:Optimasi energi8.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi9.jpg]]<br />
<br />
<br />
2. Laporan belajar komputasi teknik<br />
<br />
Pada kali ini saya ingin menshare mengenai hasil belajar saya selama PJJ di rumah mengenai komputasi teknik. Adapun yang saya pelajari dirumah mengenai komputasi teknik adalah belajar software EES, sekaligus saya mengerjakan simulasi pada thesis saya.<br />
<br />
[[File:Belajar komtek.mp4]]<br />
<br />
<br />
3. Draft paper project komputasi teknik<br />
<br />
Pada paper project komputasi teknik ini, saya mengambil bahan dari thesis saya yang berjudul "Multi-objective optimization and artificial neural network of a novel multigeneration system using geothermal heat source and cold energy recovery of liquefied natural gas". Adapun filenya adalah sebagai berikut :<br />
<br />
[[File:Draft project komtek1.jpg]]<br />
[[File:Draft project komtek2.jpg]]<br />
[[File:Draft project komtek3.jpg]]<br />
[[File:Draft project komtek4.jpg]]<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
== Headline text ==</div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=File:Belajar_komtek.mp4&diff=28553File:Belajar komtek.mp42020-03-29T10:24:51Z<p>Yophie.dikaimana: </p>
<hr />
<div></div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Yophie.dikaimana&diff=28552Yophie.dikaimana2020-03-29T10:23:52Z<p>Yophie.dikaimana: </p>
<hr />
<div>'''Biodata'''<br />
<br />
----<br />
<br />
Nama : Yophie Dikaimana<br />
<br />
NPM : 1906433764<br />
<br />
Program studi : S2 Teknik Mesin<br />
<br />
Peminatan : Konversi Energi<br />
<br />
<br />
[[File:Pic_yopi2.JPG]]<br />
<br />
<br />
'''Komputasi Teknik.'''<br />
<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Pertama (3 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Ruangan : Lab PusKom 201<br />
<br />
Pengajar : Dr. Ahmad Indra Siswantara (Pak DAI)<br />
<br />
Bismillahirrohmanirrohim.<br />
<br />
Assalamu'alaikum.Wr.Wb.<br />
<br />
Komputasi Teknik adalah disiplin yang relatif baru yang berkaitan dengan pengembangan dan penerapan model komputasi dan simulasi, sering digabungkan dengan komputasi kinerja tinggi, untuk memecahkan masalah fisik kompleks yang timbul dalam analisis dan desain teknik juga sebagai fenomena alam. Komputasi menyelesaikan masalah dengan cara memasukkan input, lalu memproses, kemudian menghasilkan output sesuai yang diperintahkan.<br />
<br />
Tujuan dari mata kuliah ini adalah memahami konsep-konsep dan prinsip dalam pelajaran komputasi Teknik serta mahasiswa bisa lebih mengenal dirinya sendiri. Untuk dapat membuat suatu komputasi teknik yang baik diperlukan akal yang baik dari pengguna. Akal ini merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.<br />
<br />
Konsep-konsep yang dipelajari dari mata kuliah komputasi teknik ini antara lain :<br />
<br />
1. Konsep iterasi<br />
<br />
2. Konsep convergen<br />
<br />
3. Konsep precision<br />
<br />
4. Konsep valid<br />
<br />
5. Konsep verified, dll.<br />
<br />
'''Pengetahuan saya dalam bidang Komputasi Teknik'''<br />
<br />
Pengalaman saya dalam Komputasi Teknik baru sedikit. Baru-baru ini saya mempelajari program Engineering Equation Solver (EES) untuk keperluan thesis saya. EES ini adalah program simulasi yang digunakan dengan memasukkan persamaan-persamaan teknik ataupun matematik lalu diproses dan dapat membuat properties-properties fisik ataupun lainnya dari program. EES adalah program penyelesaian persamaan umum yang secara numerik dapat memecahkan ribuan persamaan aljabar dan diferensial non-linear yang digabungkan. Fitur utama EES adalah termodinamika dan transportasi properti database akurasi tinggi yang disediakan untuk ratusan zat dengan cara yang memungkinkannya untuk digunakan dengan kemampuan memecahkan persamaan. Saya menggunakan program EES ini untuk simulasi dan optimasi multi objektif dari sistem multi generasi Geothermal dan LNG. <br />
<br />
Pengalaman lainnya dalam Komputasi Teknik yaitu penggunaan program PV-Elite, yaitu program untuk analisa dan desain pressure vessel. Saya menggunakan program PV-Elite ini untuk mendesain peralatan Separator Geothermal dan Atmospheric Flash Tank (Geothermal) untuk keperluan pekerjaan saya. Perhitungan dengan PV Elite ini untuk menghasilkan ketebalan, analisa tegangan dan defleksi dari pressure vessel.<br />
<br />
Selain itu untuk perhitungan dalam pekerjaan saya, saya juga menggunakan program Excel untuk perhitungan dimensi Separator dan Atmospheric Flash Tank (Geothermal).<br />
<br />
Terima kasih,<br />
<br />
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
----<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Kedua (10 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Pada kuliah Komputasi Teknik pertemuan kedua, dibahas mengenai definisi analisa. Kalau dari pendapat kelas, analisa adalah suatu proses penyelidikan yang memuat sejumlah kegiatan untuk memecahkan masalah dengan dikaji sebaik-baiknya menggunakan pemikiran yang terstruktur. Sedangkan pendapat Pak DAI, analisa adalah suatu proses untuk menghasilkan suatu prosedur pemecahan masalah.<br />
<br />
'''Sinopsis Skripsi Saya'''<br />
<br />
Skripsi saya berjudul "Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi. Adapun sinopsisnya sebagai berikut :<br />
<br />
Pengujian kali ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem turbin uap dengan cara meneliti dan mengetahui karakteristik dari masing-masing unitnya. sistem penggerak mula bertenaga uap 100 SCR di Laboratorium Konversi Energi Jurusan mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia merupakan miniatur dari sistem penggerak mula (''steam prime mover'') yang ada pada pembangkit listrik. Bagian-bagian dari sistem penggerak mula diantaranya unit ketel uap (''boiler''), pemanas lanjut (''superheater''), turbin uap, kondenser dan generator sebagai pengubah energi mekanis putaran poros turbin menjadi energi listrik.<br />
<br />
Proses pengujian dilakukan dengan cara pengambilan data dari sistem turbin uap yang dilakukan dengan pembebanan bervariasi pada putaran poros turbin konstan pada 3200 rpm. Variasi pembebanan dilakukan mulai dari tanpa pembebanan, pembebanan 100 Watt, 200 Watt, 300 Watt dan 450 Watt. Pengambilan data dilakukan secaraberulang untuk memperoleh keakuratan data. Data yang terkumpul kemudian diolah untuk mendapatkan nilai-nilai kinerja setiap unit dan nilai kinerja keseluruhan sistem. Analisa dilakukan dengan melihat grafik yang dibuat berdasarkan nilai-nilai hasil perhitungan terhadap variasi pembebanan. Sehingga diperoleh kinerja terbaik sistem pada pembebanan tertentu dan karakteristik dari sistem.<br />
<br />
'''Analisis/hubungan skripsi menggunakan Komputasi Teknik'''<br />
<br />
Pada perhitungan skripsi saya digunakan perhitungan biasa secara manual terhadap masing-masing unit sistem turbin uap dan kinerjanya. Perhitungan menggunakan komputasi program Excel.<br />
<br />
Adapun kalau mau dibuat lebih lanjut perhitungan kinerja tiap unit sistem turbin uap dan kinerjanya dapat dilakukan dengan perhitungan menggunakan program bahasa visual basic. Namun karena keterbatasan waktu, perhitungan dengan visual basic tidak dapat dilakukan.<br />
<br />
Dari sistem turbin uap tipe 100 SCR ini dapat pula diadakan penelitian misalnya untuk analisa CFD di turbin maupun di pipa atau di boilernya. Analisa yang dilakukan meliputi apakah aliran yang ada di pipa, turbin ataupun boiler turbulen atau laminar. Analisa lainnya misalnya di pompa, dengan menggunakan CFD, meneliti apakah aliran dipompa mengalami kavitasi atau back pressure.<br />
<br />
Penelitian lain yang dapat dilakukan terhadap miniatur turbin uap tipe 10 SCR ini misalnya dengan desain ulang dari boiler. Desain ulang ini dapat menggunakan program PV-Elite untuk desain dan analisa pressure vessel.<br />
<br />
Getaran yang dihasilkan turbin dapat menghasilkan defleksi dari pipa ataupun unit-unitnya. Hal ini dapat dihitung dengan menggunakan program Ansys untuk struktural. <br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
----<br />
<br />
== '''Presentasi Sinopsis Project Komputasi Teknik''' ==<br />
<br />
[[File:Sinopsis 1.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 2.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 3.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 4.jpg]]<br />
[[File:Hasil skripsi.jpg]]<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Ketiga (17 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Assalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
Pada pertemuan kuliah ketiga ini Pak DAI membahas mengenai 3 penyakit manusia yang menghambat manusia untuk berkembang atau maju.<br />
<br />
3 penyakit itu yaitu :<br />
<br />
'''K''' Ketidaktahuan<br />
<br />
'''E''' Egois<br />
<br />
'''M''' Malas<br />
<br />
3 penyakit ini haruslah diberantas (turn back) agar manusia dapat berkembang dan maju kedepannya. Mudah-mudahan dengan mempelajari komputasi teknik ini kita bisa mengurangi ketiga penyakit tersebut.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
== Permodelan matematis pada skripsi yang berhubungan dengan Komputasi Teknik. ==<br />
<br />
Pada skripsi saya yang berjudul “Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi” terdapat rumus perhitungan dasar yang dapat dijadikan model matematis pada mata kuliah Komputasi Teknik ini.Berdasarkan Hukum Termodinamika Pertama:<br />
<br />
dQ = dU + dw<br />
<br />
= dU + p dv …….. (1)<br />
<br />
Dimana d(pv) = p dv + v dp sehingga persamaan menjadi :<br />
<br />
dQ = dU + d(pv) – v dp<br />
<br />
= d(U + pv) – v dp<br />
<br />
Maka persamaan entalpi menjadi :<br />
<br />
H = U + pv ………………(2)<br />
<br />
Pada persamaan 2 ini adalah energi aliran yaitu energi yang dilakukan oleh fluida yang mengalir untuk mendorong sejumlah massa m kedalam atau keluar dari system.<br />
<br />
Adapun rumus diatas diolah menggunakan program Excel yang kemudian menghasilkan kinerja dari masing-masing unit dan sistem. Rumus atau model matematis lainnya misalnya efisiensi termal sistem, yakni :<br />
<br />
ηth= Pit/(PB + PS) ……..(3)<br />
<br />
ηth = efisiensi termal sistem <br />
<br />
Pit = daya yang dihasilkan oleh turbin (kJ/jam)<br />
<br />
PB = daya yang dihasilkan oleh boiler (kJ/jam)<br />
<br />
PS = daya yang dihasilkan superheater (kJ/jam)<br />
<br />
Dan masih banyak lagi rumus atau model matematis dari masing-masing unit sistem turbin uap tipe 100 SCR.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
== Pertemuan keempat (24 Februari 2020) ==<br />
<br />
Pada pertemuan keempat ini saya tidak dapat hadir karena kesiangan, saya takut tidak bisa masuk kelas. <br />
Namun saya berusaha mengupload Quiz I:<br />
<br />
[[File:Quiz I komtek-1.png]]<br />
[[File:Quiz I komtek-2.png]]<br />
<br />
<br />
== Extended Abstrak ==<br />
<br />
Judul Skripsi : Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi.<br />
<br />
Sistem turbin uap tipe 100 SCR yang berada di Laboratorium Konversi Energi Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia adalah miniatur sistem turbin uap yang berada pada pembangkit listrik. Sistem ini terdiri dari boiler, superheater, turbin uap, condenser dan generator sebagai pengubah energy mekanis menjadi energi listrik.<br />
<br />
<br />
Metodologi :<br />
<br />
Metodologi penelitian yang dilakukan dengan cara experimental, yakni pengambilan data pada pembebanan bervariasi mulai dari 0 Watt, 100 Watt, 200 Watt, 300 Watt dan 450 Watt pada putaran 3200 rpm. Data yang terkumpul kemudian diolah dengan menggunakan program Excel dan steam tabel. <br />
<br />
<br />
Hasil yang ingin dicapai :<br />
<br />
Data hasil perhitungan berupa tabel dan grafik dari kinerja masing-masing unit dan sistem, yang kemudian akan dianalisa lebih lanjut. Serta nilai optimum efisiensi sistem termal pada pembebanan bervariasi.<br />
<br />
<br />
== Optimasi Kebutuhan Energi Manusia ==<br />
<br />
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan kalori manusia adalah : jenis kelamin, usia, tinggi dan berat badan, komposisi tubuh, aktivitas, hingga keadaan fisik masing-masing. <br />
Standar asupan kalori per hari berbeda-beda di tiap negara. Di Amerika, laki-laki disarankan untuk mengonsumsi 2700 kalori per hari dan wanita 2200 kalori per harinya. Sementara berdasarkan National Health Service di Inggris, laki-laki disarankan mengonsumsi 2500 kalori dan wanita 2000 kalori. Berbeda dengan FAO yang menyarankan orang dewasa rata-rata harus mengonsumsi minimal 1800 kalori per hari.<br />
Di Indonesia, terdapat tabel panduan angka kecukupan gizi. Tabel tersebut memuat anjuran berapa banyak kalori yang dibutuhkan oleh masing-masing kelompok umur. Sebagai contoh:<br />
<br />
Bayi berusia 7-11 bulan dengan berat badan 9 kg dan tinggi badan 71 cm membutuhkan energi 725 kkal per hari.<br />
<br />
Laki-laki berusia 19-29 tahun dengan berat badan 60 kg dan tinggi 168 cm membutuhkan energi 2725 kkal per hari.<br />
<br />
Wanita berusia 19-29 tahun dengan berat badan 54 kg dan tinggi 159 cm membutuhkan energi 2250 kkal per hari.<br />
<br />
Laki-laki berusia lebih dari 80 tahun membutuhkan energi sebesar 1525 kkal dan wanita pada usia yang sama membutuhkan energi 1425 kkal per hari.<br />
<br />
Bagi wanita hamil, dibutuhkan tambahan energi sebesar 180-300 kkal per harinya, tergantung pada usia trimester kehamilannya. Begitu juga dengan ibu menyusui, pada 6 bulan pertama dibutuhkan tambahan energi hingga 330 kkal dan tambahan 400 kkal pada 6 bulan berikutnya.<br />
<br />
'''Ada beberapa cara menghitung kebutuhan kalori Anda, yaitu:'''<br />
<br />
'''Rumus Harris-Benedict:''' rumus ini termasuk rumus yang sering dipakai oleh ahli gizi. Rumus Harris-Benedict memperhitungkan usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, hingga level aktivitas fisik Anda.<br />
<br />
Rumus untuk menghitung kebutuhan energi pria yaitu= 66,5 + 13,8 x (berat badan dalam kilogram) + 5 x (tinggi badan dalam cm) dibagi dengan 6,8 x usia.<br />
<br />
Sementara untuk wanita= 655,1 + 9,6 x (berat badan dalam kilogram) + 1,9 x (tinggi badan dalam cm) dibagi dengan 4,7 x usia.<br />
Hasil dari penghitungan ini kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik. Jika aktivitas fisik Anda rendah, maka dikalikan dengan 1,2. Untuk aktivitas fisik sedang dikalikan dengan 1,3. Sementara aktivitas fisik berat dikalikan dengan 1,4.<br />
<br />
'''Rumus WHO (World Health Organization):''' berbeda dengan rumus Harris-Benedict, rumus ini lebih sederhana dan tidak memperhitungkan tinggi badan. Rumus WHO dibagi sesuai dengan kategori umur. Sebagai contoh, untuk mencari kebutuhan energi wanita berusia 18-29 tahun, digunakan rumus 14,7 x (berat badan dalam kilogram) + 496. Sementara untuk mencari kebutuhan energi pria usia 18-29 tahun, digunakan rumus 15,3 x (berat badan dalam kilogram) + 679. Hasilnya kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik.<br />
<br />
Jadi kalau menghitung kebutuhan kalori per hari saya menggunakan rumus WHO, didapat :<br />
<br />
= 15,3 x 82 kg + 679<br />
<br />
=1933,6 kalori per hari<br />
<br />
Atau 1933,6 x 4,184 joule = 8090,1824 J = 8,09 kJ<br />
<br />
<br />
== Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Kelima (2 Maret 2020) ==<br />
<br />
<br />
Pada kuliah komputasi teknik pertemuan kelima ini membahas mengenai skripsi dari Syefudin Ichwan.Judul skripsinya yaitu : ANALISA LAJU KOROSI-EROSI MATERIAL STAINLESS STEEL 304 PADA ALIRAN HCL 0,5 M DENGAN METODE THIN LAYER ACTIVATION (TLA). Tujuan skripsinya yaitu mengetahui laju korosi erosi pada pipa akibat aliran fluida dengan menggunakan energi nuklir, Disini ada corrosion rate:<br />
<br />
CR = x/t (mm/year) CR= f (p, ρ, t, T, x)<br />
<br />
CR=pa, ρb, tc, Td …..<br />
<br />
Faktor internal : <br />
<br />
1. Density (ρ) <br />
<br />
Faktor eksternal :<br />
<br />
1. Tekanan (p)<br />
<br />
Ao = aktivitas awal <br />
<br />
Ai = aktivitas akhir <br />
<br />
At = aktivitas karena waktu paruh <br />
<br />
λ= konstanta peluruhan <br />
<br />
At = Ao.e-λt<br />
<br />
∆A = Ao - At<br />
<br />
A=Ai + ∆A<br />
<br />
<br />
== Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Keenam (9 Maret 2020) ==<br />
<br />
Pada kuliah kali ini Pak DAI membahas mengenai rule of thumb dari komputasi teknik yang digunakan untuk menganalisis masalah :<br />
<br />
1. Initial thinking. Kita tahu apa yang kita tidak tahu (kita tahu masalah kita).<br />
<br />
2. Develop model matematis/rumusan. Didalamnya terdapat asumsi-asumsi. Modelling berisi rumusan yang kita hitung, berupa konstrain, beban, boundary condition.<br />
<br />
3. Pengumpulan data. Mengumpulkan data yang akan digunakan dalam penyelesaian model matematis.<br />
<br />
4. Simulasi. Menjalankan perhitungan untuk satu masukan, eksekusi terhadap model. Simulasi berbeda dengan model.<br />
<br />
5. Hipotesis. Sifatnya belum firm, belum kuat, belum benar. Thesis yang paling benar ialah Laa Ilaaha Illallah. Ilmu yang paling tinggi, kita mengenal siapa kita.<br />
<br />
6. Verifikasi. Pendekatan numerik, we solve the equation right.<br />
<br />
7. Validasi. We solve the right equation.<br />
<br />
8. Result and discussion. Hasil yang diperoleh didiskusikan.<br />
<br />
9. Recommendation. Dari hasil dan kesimpulan diberikan saran-saran agar ada perbaikan dari yang sebelumnya.<br />
<br />
10.Reporting. Pelaporan dari keseluruhan penelitian sampai dengan hasil dan saran-saran.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamuálaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
'''== Ujian Tengah Semester =='''<br />
<br />
Pada ujian tengah semester ini terdiri dari 3 tugas, yaitu:<br />
<br />
1. Optimasi energi manusia<br />
<br />
2. Laporan belajar komputasi teknik<br />
<br />
3. Draft paper project komputasi teknik<br />
<br />
<br />
<br />
1. Optimasi energi manusia<br />
<br />
[[File:Optimasi energi1.jpg]] [[File:Optimasi energi2.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi3.jpg]] [[File:Optimasi energi4.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi5.jpg]] [[File:Optimasi energi6.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi7.jpg]] [[File:Optimasi energi8.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi9.jpg]]<br />
<br />
<br />
2. Laporan belajar komputasi teknik<br />
<br />
Pada kali ini saya ingin menshare mengenai hasil belajar saya selama PJJ di rumah mengenai komputasi teknik. Adapun yang saya pelajari dirumah mengenai komputasi teknik adalah belajar software EES, sekaligus saya mengerjakan simulasi pada thesis saya.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
3. Draft paper project komputasi teknik<br />
<br />
Pada paper project komputasi teknik ini, saya mengambil bahan dari thesis saya yang berjudul "Multi-objective optimization and artificial neural network of a novel multigeneration system using geothermal heat source and cold energy recovery of liquefied natural gas". Adapun filenya adalah sebagai berikut :<br />
<br />
[[File:Draft project komtek1.jpg]]<br />
[[File:Draft project komtek2.jpg]]<br />
[[File:Draft project komtek3.jpg]]<br />
[[File:Draft project komtek4.jpg]]<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
== Headline text ==</div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Yophie.dikaimana&diff=28462Yophie.dikaimana2020-03-29T07:04:05Z<p>Yophie.dikaimana: </p>
<hr />
<div>'''Biodata'''<br />
<br />
----<br />
<br />
Nama : Yophie Dikaimana<br />
<br />
NPM : 1906433764<br />
<br />
Program studi : S2 Teknik Mesin<br />
<br />
Peminatan : Konversi Energi<br />
<br />
<br />
[[File:Pic_yopi2.JPG]]<br />
<br />
<br />
'''Komputasi Teknik.'''<br />
<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Pertama (3 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Ruangan : Lab PusKom 201<br />
<br />
Pengajar : Dr. Ahmad Indra Siswantara (Pak DAI)<br />
<br />
Bismillahirrohmanirrohim.<br />
<br />
Assalamu'alaikum.Wr.Wb.<br />
<br />
Komputasi Teknik adalah disiplin yang relatif baru yang berkaitan dengan pengembangan dan penerapan model komputasi dan simulasi, sering digabungkan dengan komputasi kinerja tinggi, untuk memecahkan masalah fisik kompleks yang timbul dalam analisis dan desain teknik juga sebagai fenomena alam. Komputasi menyelesaikan masalah dengan cara memasukkan input, lalu memproses, kemudian menghasilkan output sesuai yang diperintahkan.<br />
<br />
Tujuan dari mata kuliah ini adalah memahami konsep-konsep dan prinsip dalam pelajaran komputasi Teknik serta mahasiswa bisa lebih mengenal dirinya sendiri. Untuk dapat membuat suatu komputasi teknik yang baik diperlukan akal yang baik dari pengguna. Akal ini merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.<br />
<br />
Konsep-konsep yang dipelajari dari mata kuliah komputasi teknik ini antara lain :<br />
<br />
1. Konsep iterasi<br />
<br />
2. Konsep convergen<br />
<br />
3. Konsep precision<br />
<br />
4. Konsep valid<br />
<br />
5. Konsep verified, dll.<br />
<br />
'''Pengetahuan saya dalam bidang Komputasi Teknik'''<br />
<br />
Pengalaman saya dalam Komputasi Teknik baru sedikit. Baru-baru ini saya mempelajari program Engineering Equation Solver (EES) untuk keperluan thesis saya. EES ini adalah program simulasi yang digunakan dengan memasukkan persamaan-persamaan teknik ataupun matematik lalu diproses dan dapat membuat properties-properties fisik ataupun lainnya dari program. EES adalah program penyelesaian persamaan umum yang secara numerik dapat memecahkan ribuan persamaan aljabar dan diferensial non-linear yang digabungkan. Fitur utama EES adalah termodinamika dan transportasi properti database akurasi tinggi yang disediakan untuk ratusan zat dengan cara yang memungkinkannya untuk digunakan dengan kemampuan memecahkan persamaan. Saya menggunakan program EES ini untuk simulasi dan optimasi multi objektif dari sistem multi generasi Geothermal dan LNG. <br />
<br />
Pengalaman lainnya dalam Komputasi Teknik yaitu penggunaan program PV-Elite, yaitu program untuk analisa dan desain pressure vessel. Saya menggunakan program PV-Elite ini untuk mendesain peralatan Separator Geothermal dan Atmospheric Flash Tank (Geothermal) untuk keperluan pekerjaan saya. Perhitungan dengan PV Elite ini untuk menghasilkan ketebalan, analisa tegangan dan defleksi dari pressure vessel.<br />
<br />
Selain itu untuk perhitungan dalam pekerjaan saya, saya juga menggunakan program Excel untuk perhitungan dimensi Separator dan Atmospheric Flash Tank (Geothermal).<br />
<br />
Terima kasih,<br />
<br />
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
----<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Kedua (10 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Pada kuliah Komputasi Teknik pertemuan kedua, dibahas mengenai definisi analisa. Kalau dari pendapat kelas, analisa adalah suatu proses penyelidikan yang memuat sejumlah kegiatan untuk memecahkan masalah dengan dikaji sebaik-baiknya menggunakan pemikiran yang terstruktur. Sedangkan pendapat Pak DAI, analisa adalah suatu proses untuk menghasilkan suatu prosedur pemecahan masalah.<br />
<br />
'''Sinopsis Skripsi Saya'''<br />
<br />
Skripsi saya berjudul "Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi. Adapun sinopsisnya sebagai berikut :<br />
<br />
Pengujian kali ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem turbin uap dengan cara meneliti dan mengetahui karakteristik dari masing-masing unitnya. sistem penggerak mula bertenaga uap 100 SCR di Laboratorium Konversi Energi Jurusan mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia merupakan miniatur dari sistem penggerak mula (''steam prime mover'') yang ada pada pembangkit listrik. Bagian-bagian dari sistem penggerak mula diantaranya unit ketel uap (''boiler''), pemanas lanjut (''superheater''), turbin uap, kondenser dan generator sebagai pengubah energi mekanis putaran poros turbin menjadi energi listrik.<br />
<br />
Proses pengujian dilakukan dengan cara pengambilan data dari sistem turbin uap yang dilakukan dengan pembebanan bervariasi pada putaran poros turbin konstan pada 3200 rpm. Variasi pembebanan dilakukan mulai dari tanpa pembebanan, pembebanan 100 Watt, 200 Watt, 300 Watt dan 450 Watt. Pengambilan data dilakukan secaraberulang untuk memperoleh keakuratan data. Data yang terkumpul kemudian diolah untuk mendapatkan nilai-nilai kinerja setiap unit dan nilai kinerja keseluruhan sistem. Analisa dilakukan dengan melihat grafik yang dibuat berdasarkan nilai-nilai hasil perhitungan terhadap variasi pembebanan. Sehingga diperoleh kinerja terbaik sistem pada pembebanan tertentu dan karakteristik dari sistem.<br />
<br />
'''Analisis/hubungan skripsi menggunakan Komputasi Teknik'''<br />
<br />
Pada perhitungan skripsi saya digunakan perhitungan biasa secara manual terhadap masing-masing unit sistem turbin uap dan kinerjanya. Perhitungan menggunakan komputasi program Excel.<br />
<br />
Adapun kalau mau dibuat lebih lanjut perhitungan kinerja tiap unit sistem turbin uap dan kinerjanya dapat dilakukan dengan perhitungan menggunakan program bahasa visual basic. Namun karena keterbatasan waktu, perhitungan dengan visual basic tidak dapat dilakukan.<br />
<br />
Dari sistem turbin uap tipe 100 SCR ini dapat pula diadakan penelitian misalnya untuk analisa CFD di turbin maupun di pipa atau di boilernya. Analisa yang dilakukan meliputi apakah aliran yang ada di pipa, turbin ataupun boiler turbulen atau laminar. Analisa lainnya misalnya di pompa, dengan menggunakan CFD, meneliti apakah aliran dipompa mengalami kavitasi atau back pressure.<br />
<br />
Penelitian lain yang dapat dilakukan terhadap miniatur turbin uap tipe 10 SCR ini misalnya dengan desain ulang dari boiler. Desain ulang ini dapat menggunakan program PV-Elite untuk desain dan analisa pressure vessel.<br />
<br />
Getaran yang dihasilkan turbin dapat menghasilkan defleksi dari pipa ataupun unit-unitnya. Hal ini dapat dihitung dengan menggunakan program Ansys untuk struktural. <br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
----<br />
<br />
== '''Presentasi Sinopsis Project Komputasi Teknik''' ==<br />
<br />
[[File:Sinopsis 1.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 2.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 3.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 4.jpg]]<br />
[[File:Hasil skripsi.jpg]]<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Ketiga (17 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Assalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
Pada pertemuan kuliah ketiga ini Pak DAI membahas mengenai 3 penyakit manusia yang menghambat manusia untuk berkembang atau maju.<br />
<br />
3 penyakit itu yaitu :<br />
<br />
'''K''' Ketidaktahuan<br />
<br />
'''E''' Egois<br />
<br />
'''M''' Malas<br />
<br />
3 penyakit ini haruslah diberantas (turn back) agar manusia dapat berkembang dan maju kedepannya. Mudah-mudahan dengan mempelajari komputasi teknik ini kita bisa mengurangi ketiga penyakit tersebut.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
== Permodelan matematis pada skripsi yang berhubungan dengan Komputasi Teknik. ==<br />
<br />
Pada skripsi saya yang berjudul “Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi” terdapat rumus perhitungan dasar yang dapat dijadikan model matematis pada mata kuliah Komputasi Teknik ini.Berdasarkan Hukum Termodinamika Pertama:<br />
<br />
dQ = dU + dw<br />
<br />
= dU + p dv …….. (1)<br />
<br />
Dimana d(pv) = p dv + v dp sehingga persamaan menjadi :<br />
<br />
dQ = dU + d(pv) – v dp<br />
<br />
= d(U + pv) – v dp<br />
<br />
Maka persamaan entalpi menjadi :<br />
<br />
H = U + pv ………………(2)<br />
<br />
Pada persamaan 2 ini adalah energi aliran yaitu energi yang dilakukan oleh fluida yang mengalir untuk mendorong sejumlah massa m kedalam atau keluar dari system.<br />
<br />
Adapun rumus diatas diolah menggunakan program Excel yang kemudian menghasilkan kinerja dari masing-masing unit dan sistem. Rumus atau model matematis lainnya misalnya efisiensi termal sistem, yakni :<br />
<br />
ηth= Pit/(PB + PS) ……..(3)<br />
<br />
ηth = efisiensi termal sistem <br />
<br />
Pit = daya yang dihasilkan oleh turbin (kJ/jam)<br />
<br />
PB = daya yang dihasilkan oleh boiler (kJ/jam)<br />
<br />
PS = daya yang dihasilkan superheater (kJ/jam)<br />
<br />
Dan masih banyak lagi rumus atau model matematis dari masing-masing unit sistem turbin uap tipe 100 SCR.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
== Pertemuan keempat (24 Februari 2020) ==<br />
<br />
Pada pertemuan keempat ini saya tidak dapat hadir karena kesiangan, saya takut tidak bisa masuk kelas. <br />
Namun saya berusaha mengupload Quiz I:<br />
<br />
[[File:Quiz I komtek-1.png]]<br />
[[File:Quiz I komtek-2.png]]<br />
<br />
<br />
== Extended Abstrak ==<br />
<br />
Judul Skripsi : Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi.<br />
<br />
Sistem turbin uap tipe 100 SCR yang berada di Laboratorium Konversi Energi Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia adalah miniatur sistem turbin uap yang berada pada pembangkit listrik. Sistem ini terdiri dari boiler, superheater, turbin uap, condenser dan generator sebagai pengubah energy mekanis menjadi energi listrik.<br />
<br />
<br />
Metodologi :<br />
<br />
Metodologi penelitian yang dilakukan dengan cara experimental, yakni pengambilan data pada pembebanan bervariasi mulai dari 0 Watt, 100 Watt, 200 Watt, 300 Watt dan 450 Watt pada putaran 3200 rpm. Data yang terkumpul kemudian diolah dengan menggunakan program Excel dan steam tabel. <br />
<br />
<br />
Hasil yang ingin dicapai :<br />
<br />
Data hasil perhitungan berupa tabel dan grafik dari kinerja masing-masing unit dan sistem, yang kemudian akan dianalisa lebih lanjut. Serta nilai optimum efisiensi sistem termal pada pembebanan bervariasi.<br />
<br />
<br />
== Optimasi Kebutuhan Energi Manusia ==<br />
<br />
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan kalori manusia adalah : jenis kelamin, usia, tinggi dan berat badan, komposisi tubuh, aktivitas, hingga keadaan fisik masing-masing. <br />
Standar asupan kalori per hari berbeda-beda di tiap negara. Di Amerika, laki-laki disarankan untuk mengonsumsi 2700 kalori per hari dan wanita 2200 kalori per harinya. Sementara berdasarkan National Health Service di Inggris, laki-laki disarankan mengonsumsi 2500 kalori dan wanita 2000 kalori. Berbeda dengan FAO yang menyarankan orang dewasa rata-rata harus mengonsumsi minimal 1800 kalori per hari.<br />
Di Indonesia, terdapat tabel panduan angka kecukupan gizi. Tabel tersebut memuat anjuran berapa banyak kalori yang dibutuhkan oleh masing-masing kelompok umur. Sebagai contoh:<br />
<br />
Bayi berusia 7-11 bulan dengan berat badan 9 kg dan tinggi badan 71 cm membutuhkan energi 725 kkal per hari.<br />
<br />
Laki-laki berusia 19-29 tahun dengan berat badan 60 kg dan tinggi 168 cm membutuhkan energi 2725 kkal per hari.<br />
<br />
Wanita berusia 19-29 tahun dengan berat badan 54 kg dan tinggi 159 cm membutuhkan energi 2250 kkal per hari.<br />
<br />
Laki-laki berusia lebih dari 80 tahun membutuhkan energi sebesar 1525 kkal dan wanita pada usia yang sama membutuhkan energi 1425 kkal per hari.<br />
<br />
Bagi wanita hamil, dibutuhkan tambahan energi sebesar 180-300 kkal per harinya, tergantung pada usia trimester kehamilannya. Begitu juga dengan ibu menyusui, pada 6 bulan pertama dibutuhkan tambahan energi hingga 330 kkal dan tambahan 400 kkal pada 6 bulan berikutnya.<br />
<br />
'''Ada beberapa cara menghitung kebutuhan kalori Anda, yaitu:'''<br />
<br />
'''Rumus Harris-Benedict:''' rumus ini termasuk rumus yang sering dipakai oleh ahli gizi. Rumus Harris-Benedict memperhitungkan usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, hingga level aktivitas fisik Anda.<br />
<br />
Rumus untuk menghitung kebutuhan energi pria yaitu= 66,5 + 13,8 x (berat badan dalam kilogram) + 5 x (tinggi badan dalam cm) dibagi dengan 6,8 x usia.<br />
<br />
Sementara untuk wanita= 655,1 + 9,6 x (berat badan dalam kilogram) + 1,9 x (tinggi badan dalam cm) dibagi dengan 4,7 x usia.<br />
Hasil dari penghitungan ini kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik. Jika aktivitas fisik Anda rendah, maka dikalikan dengan 1,2. Untuk aktivitas fisik sedang dikalikan dengan 1,3. Sementara aktivitas fisik berat dikalikan dengan 1,4.<br />
<br />
'''Rumus WHO (World Health Organization):''' berbeda dengan rumus Harris-Benedict, rumus ini lebih sederhana dan tidak memperhitungkan tinggi badan. Rumus WHO dibagi sesuai dengan kategori umur. Sebagai contoh, untuk mencari kebutuhan energi wanita berusia 18-29 tahun, digunakan rumus 14,7 x (berat badan dalam kilogram) + 496. Sementara untuk mencari kebutuhan energi pria usia 18-29 tahun, digunakan rumus 15,3 x (berat badan dalam kilogram) + 679. Hasilnya kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik.<br />
<br />
Jadi kalau menghitung kebutuhan kalori per hari saya menggunakan rumus WHO, didapat :<br />
<br />
= 15,3 x 82 kg + 679<br />
<br />
=1933,6 kalori per hari<br />
<br />
Atau 1933,6 x 4,184 joule = 8090,1824 J = 8,09 kJ<br />
<br />
<br />
== Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Kelima (2 Maret 2020) ==<br />
<br />
<br />
Pada kuliah komputasi teknik pertemuan kelima ini membahas mengenai skripsi dari Syefudin Ichwan.Judul skripsinya yaitu : ANALISA LAJU KOROSI-EROSI MATERIAL STAINLESS STEEL 304 PADA ALIRAN HCL 0,5 M DENGAN METODE THIN LAYER ACTIVATION (TLA). Tujuan skripsinya yaitu mengetahui laju korosi erosi pada pipa akibat aliran fluida dengan menggunakan energi nuklir, Disini ada corrosion rate:<br />
<br />
CR = x/t (mm/year) CR= f (p, ρ, t, T, x)<br />
<br />
CR=pa, ρb, tc, Td …..<br />
<br />
Faktor internal : <br />
<br />
1. Density (ρ) <br />
<br />
Faktor eksternal :<br />
<br />
1. Tekanan (p)<br />
<br />
Ao = aktivitas awal <br />
<br />
Ai = aktivitas akhir <br />
<br />
At = aktivitas karena waktu paruh <br />
<br />
λ= konstanta peluruhan <br />
<br />
At = Ao.e-λt<br />
<br />
∆A = Ao - At<br />
<br />
A=Ai + ∆A<br />
<br />
<br />
== Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Keenam (9 Maret 2020) ==<br />
<br />
Pada kuliah kali ini Pak DAI membahas mengenai rule of thumb dari komputasi teknik yang digunakan untuk menganalisis masalah :<br />
<br />
1. Initial thinking. Kita tahu apa yang kita tidak tahu (kita tahu masalah kita).<br />
<br />
2. Develop model matematis/rumusan. Didalamnya terdapat asumsi-asumsi. Modelling berisi rumusan yang kita hitung, berupa konstrain, beban, boundary condition.<br />
<br />
3. Pengumpulan data. Mengumpulkan data yang akan digunakan dalam penyelesaian model matematis.<br />
<br />
4. Simulasi. Menjalankan perhitungan untuk satu masukan, eksekusi terhadap model. Simulasi berbeda dengan model.<br />
<br />
5. Hipotesis. Sifatnya belum firm, belum kuat, belum benar. Thesis yang paling benar ialah Laa Ilaaha Illallah. Ilmu yang paling tinggi, kita mengenal siapa kita.<br />
<br />
6. Verifikasi. Pendekatan numerik, we solve the equation right.<br />
<br />
7. Validasi. We solve the right equation.<br />
<br />
8. Result and discussion. Hasil yang diperoleh didiskusikan.<br />
<br />
9. Recommendation. Dari hasil dan kesimpulan diberikan saran-saran agar ada perbaikan dari yang sebelumnya.<br />
<br />
10.Reporting. Pelaporan dari keseluruhan penelitian sampai dengan hasil dan saran-saran.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamuálaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
'''== Ujian Tengah Semester =='''<br />
<br />
Pada ujian tengah semester ini terdiri dari 3 tugas, yaitu:<br />
<br />
1. Optimasi energi manusia<br />
<br />
2. Laporan belajar komputasi teknik<br />
<br />
3. Draft paper project komputasi teknik<br />
<br />
<br />
<br />
1. Optimasi energi manusia<br />
<br />
[[File:Optimasi energi1.jpg]] [[File:Optimasi energi2.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi3.jpg]] [[File:Optimasi energi4.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi5.jpg]] [[File:Optimasi energi6.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi7.jpg]] [[File:Optimasi energi8.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi9.jpg]]<br />
<br />
<br />
3. Draft paper project komputasi teknik<br />
<br />
Pada paper project komputasi teknik ini, saya mengambil bahan dari thesis saya yang berjudul "Multi-objective optimization and artificial neural network of a novel multigeneration system using geothermal heat source and cold energy recovery of liquefied natural gas". Adapun filenya adalah sebagai berikut :<br />
<br />
[[File:Draft project komtek1.jpg]]<br />
[[File:Draft project komtek2.jpg]]<br />
[[File:Draft project komtek3.jpg]]<br />
[[File:Draft project komtek4.jpg]]<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
== Headline text ==</div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=File:Draft_project_komtek4.jpg&diff=28460File:Draft project komtek4.jpg2020-03-29T06:57:52Z<p>Yophie.dikaimana: </p>
<hr />
<div></div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=File:Draft_project_komtek3.jpg&diff=28459File:Draft project komtek3.jpg2020-03-29T06:57:34Z<p>Yophie.dikaimana: </p>
<hr />
<div></div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=File:Draft_project_komtek2.jpg&diff=28458File:Draft project komtek2.jpg2020-03-29T06:57:11Z<p>Yophie.dikaimana: </p>
<hr />
<div></div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=File:Draft_project_komtek1.jpg&diff=28457File:Draft project komtek1.jpg2020-03-29T06:56:48Z<p>Yophie.dikaimana: </p>
<hr />
<div></div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Yophie.dikaimana&diff=28368Yophie.dikaimana2020-03-28T23:18:40Z<p>Yophie.dikaimana: </p>
<hr />
<div>'''Biodata'''<br />
<br />
----<br />
<br />
Nama : Yophie Dikaimana<br />
<br />
NPM : 1906433764<br />
<br />
Program studi : S2 Teknik Mesin<br />
<br />
Peminatan : Konversi Energi<br />
<br />
<br />
[[File:Pic_yopi2.JPG]]<br />
<br />
<br />
'''Komputasi Teknik.'''<br />
<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Pertama (3 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Ruangan : Lab PusKom 201<br />
<br />
Pengajar : Dr. Ahmad Indra Siswantara (Pak DAI)<br />
<br />
Bismillahirrohmanirrohim.<br />
<br />
Assalamu'alaikum.Wr.Wb.<br />
<br />
Komputasi Teknik adalah disiplin yang relatif baru yang berkaitan dengan pengembangan dan penerapan model komputasi dan simulasi, sering digabungkan dengan komputasi kinerja tinggi, untuk memecahkan masalah fisik kompleks yang timbul dalam analisis dan desain teknik juga sebagai fenomena alam. Komputasi menyelesaikan masalah dengan cara memasukkan input, lalu memproses, kemudian menghasilkan output sesuai yang diperintahkan.<br />
<br />
Tujuan dari mata kuliah ini adalah memahami konsep-konsep dan prinsip dalam pelajaran komputasi Teknik serta mahasiswa bisa lebih mengenal dirinya sendiri. Untuk dapat membuat suatu komputasi teknik yang baik diperlukan akal yang baik dari pengguna. Akal ini merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.<br />
<br />
Konsep-konsep yang dipelajari dari mata kuliah komputasi teknik ini antara lain :<br />
<br />
1. Konsep iterasi<br />
<br />
2. Konsep convergen<br />
<br />
3. Konsep precision<br />
<br />
4. Konsep valid<br />
<br />
5. Konsep verified, dll.<br />
<br />
'''Pengetahuan saya dalam bidang Komputasi Teknik'''<br />
<br />
Pengalaman saya dalam Komputasi Teknik baru sedikit. Baru-baru ini saya mempelajari program Engineering Equation Solver (EES) untuk keperluan thesis saya. EES ini adalah program simulasi yang digunakan dengan memasukkan persamaan-persamaan teknik ataupun matematik lalu diproses dan dapat membuat properties-properties fisik ataupun lainnya dari program. EES adalah program penyelesaian persamaan umum yang secara numerik dapat memecahkan ribuan persamaan aljabar dan diferensial non-linear yang digabungkan. Fitur utama EES adalah termodinamika dan transportasi properti database akurasi tinggi yang disediakan untuk ratusan zat dengan cara yang memungkinkannya untuk digunakan dengan kemampuan memecahkan persamaan. Saya menggunakan program EES ini untuk simulasi dan optimasi multi objektif dari sistem multi generasi Geothermal dan LNG. <br />
<br />
Pengalaman lainnya dalam Komputasi Teknik yaitu penggunaan program PV-Elite, yaitu program untuk analisa dan desain pressure vessel. Saya menggunakan program PV-Elite ini untuk mendesain peralatan Separator Geothermal dan Atmospheric Flash Tank (Geothermal) untuk keperluan pekerjaan saya. Perhitungan dengan PV Elite ini untuk menghasilkan ketebalan, analisa tegangan dan defleksi dari pressure vessel.<br />
<br />
Selain itu untuk perhitungan dalam pekerjaan saya, saya juga menggunakan program Excel untuk perhitungan dimensi Separator dan Atmospheric Flash Tank (Geothermal).<br />
<br />
Terima kasih,<br />
<br />
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
----<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Kedua (10 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Pada kuliah Komputasi Teknik pertemuan kedua, dibahas mengenai definisi analisa. Kalau dari pendapat kelas, analisa adalah suatu proses penyelidikan yang memuat sejumlah kegiatan untuk memecahkan masalah dengan dikaji sebaik-baiknya menggunakan pemikiran yang terstruktur. Sedangkan pendapat Pak DAI, analisa adalah suatu proses untuk menghasilkan suatu prosedur pemecahan masalah.<br />
<br />
'''Sinopsis Skripsi Saya'''<br />
<br />
Skripsi saya berjudul "Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi. Adapun sinopsisnya sebagai berikut :<br />
<br />
Pengujian kali ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem turbin uap dengan cara meneliti dan mengetahui karakteristik dari masing-masing unitnya. sistem penggerak mula bertenaga uap 100 SCR di Laboratorium Konversi Energi Jurusan mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia merupakan miniatur dari sistem penggerak mula (''steam prime mover'') yang ada pada pembangkit listrik. Bagian-bagian dari sistem penggerak mula diantaranya unit ketel uap (''boiler''), pemanas lanjut (''superheater''), turbin uap, kondenser dan generator sebagai pengubah energi mekanis putaran poros turbin menjadi energi listrik.<br />
<br />
Proses pengujian dilakukan dengan cara pengambilan data dari sistem turbin uap yang dilakukan dengan pembebanan bervariasi pada putaran poros turbin konstan pada 3200 rpm. Variasi pembebanan dilakukan mulai dari tanpa pembebanan, pembebanan 100 Watt, 200 Watt, 300 Watt dan 450 Watt. Pengambilan data dilakukan secaraberulang untuk memperoleh keakuratan data. Data yang terkumpul kemudian diolah untuk mendapatkan nilai-nilai kinerja setiap unit dan nilai kinerja keseluruhan sistem. Analisa dilakukan dengan melihat grafik yang dibuat berdasarkan nilai-nilai hasil perhitungan terhadap variasi pembebanan. Sehingga diperoleh kinerja terbaik sistem pada pembebanan tertentu dan karakteristik dari sistem.<br />
<br />
'''Analisis/hubungan skripsi menggunakan Komputasi Teknik'''<br />
<br />
Pada perhitungan skripsi saya digunakan perhitungan biasa secara manual terhadap masing-masing unit sistem turbin uap dan kinerjanya. Perhitungan menggunakan komputasi program Excel.<br />
<br />
Adapun kalau mau dibuat lebih lanjut perhitungan kinerja tiap unit sistem turbin uap dan kinerjanya dapat dilakukan dengan perhitungan menggunakan program bahasa visual basic. Namun karena keterbatasan waktu, perhitungan dengan visual basic tidak dapat dilakukan.<br />
<br />
Dari sistem turbin uap tipe 100 SCR ini dapat pula diadakan penelitian misalnya untuk analisa CFD di turbin maupun di pipa atau di boilernya. Analisa yang dilakukan meliputi apakah aliran yang ada di pipa, turbin ataupun boiler turbulen atau laminar. Analisa lainnya misalnya di pompa, dengan menggunakan CFD, meneliti apakah aliran dipompa mengalami kavitasi atau back pressure.<br />
<br />
Penelitian lain yang dapat dilakukan terhadap miniatur turbin uap tipe 10 SCR ini misalnya dengan desain ulang dari boiler. Desain ulang ini dapat menggunakan program PV-Elite untuk desain dan analisa pressure vessel.<br />
<br />
Getaran yang dihasilkan turbin dapat menghasilkan defleksi dari pipa ataupun unit-unitnya. Hal ini dapat dihitung dengan menggunakan program Ansys untuk struktural. <br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
----<br />
<br />
== '''Presentasi Sinopsis Project Komputasi Teknik''' ==<br />
<br />
[[File:Sinopsis 1.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 2.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 3.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 4.jpg]]<br />
[[File:Hasil skripsi.jpg]]<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Ketiga (17 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Assalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
Pada pertemuan kuliah ketiga ini Pak DAI membahas mengenai 3 penyakit manusia yang menghambat manusia untuk berkembang atau maju.<br />
<br />
3 penyakit itu yaitu :<br />
<br />
'''K''' Ketidaktahuan<br />
<br />
'''E''' Egois<br />
<br />
'''M''' Malas<br />
<br />
3 penyakit ini haruslah diberantas (turn back) agar manusia dapat berkembang dan maju kedepannya. Mudah-mudahan dengan mempelajari komputasi teknik ini kita bisa mengurangi ketiga penyakit tersebut.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
== Permodelan matematis pada skripsi yang berhubungan dengan Komputasi Teknik. ==<br />
<br />
Pada skripsi saya yang berjudul “Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi” terdapat rumus perhitungan dasar yang dapat dijadikan model matematis pada mata kuliah Komputasi Teknik ini.Berdasarkan Hukum Termodinamika Pertama:<br />
<br />
dQ = dU + dw<br />
<br />
= dU + p dv …….. (1)<br />
<br />
Dimana d(pv) = p dv + v dp sehingga persamaan menjadi :<br />
<br />
dQ = dU + d(pv) – v dp<br />
<br />
= d(U + pv) – v dp<br />
<br />
Maka persamaan entalpi menjadi :<br />
<br />
H = U + pv ………………(2)<br />
<br />
Pada persamaan 2 ini adalah energi aliran yaitu energi yang dilakukan oleh fluida yang mengalir untuk mendorong sejumlah massa m kedalam atau keluar dari system.<br />
<br />
Adapun rumus diatas diolah menggunakan program Excel yang kemudian menghasilkan kinerja dari masing-masing unit dan sistem. Rumus atau model matematis lainnya misalnya efisiensi termal sistem, yakni :<br />
<br />
ηth= Pit/(PB + PS) ……..(3)<br />
<br />
ηth = efisiensi termal sistem <br />
<br />
Pit = daya yang dihasilkan oleh turbin (kJ/jam)<br />
<br />
PB = daya yang dihasilkan oleh boiler (kJ/jam)<br />
<br />
PS = daya yang dihasilkan superheater (kJ/jam)<br />
<br />
Dan masih banyak lagi rumus atau model matematis dari masing-masing unit sistem turbin uap tipe 100 SCR.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
== Pertemuan keempat (24 Februari 2020) ==<br />
<br />
Pada pertemuan keempat ini saya tidak dapat hadir karena kesiangan, saya takut tidak bisa masuk kelas. <br />
Namun saya berusaha mengupload Quiz I:<br />
<br />
[[File:Quiz I komtek-1.png]]<br />
[[File:Quiz I komtek-2.png]]<br />
<br />
<br />
== Extended Abstrak ==<br />
<br />
Judul Skripsi : Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi.<br />
<br />
Sistem turbin uap tipe 100 SCR yang berada di Laboratorium Konversi Energi Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia adalah miniatur sistem turbin uap yang berada pada pembangkit listrik. Sistem ini terdiri dari boiler, superheater, turbin uap, condenser dan generator sebagai pengubah energy mekanis menjadi energi listrik.<br />
<br />
<br />
Metodologi :<br />
<br />
Metodologi penelitian yang dilakukan dengan cara experimental, yakni pengambilan data pada pembebanan bervariasi mulai dari 0 Watt, 100 Watt, 200 Watt, 300 Watt dan 450 Watt pada putaran 3200 rpm. Data yang terkumpul kemudian diolah dengan menggunakan program Excel dan steam tabel. <br />
<br />
<br />
Hasil yang ingin dicapai :<br />
<br />
Data hasil perhitungan berupa tabel dan grafik dari kinerja masing-masing unit dan sistem, yang kemudian akan dianalisa lebih lanjut. Serta nilai optimum efisiensi sistem termal pada pembebanan bervariasi.<br />
<br />
<br />
== Optimasi Kebutuhan Energi Manusia ==<br />
<br />
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan kalori manusia adalah : jenis kelamin, usia, tinggi dan berat badan, komposisi tubuh, aktivitas, hingga keadaan fisik masing-masing. <br />
Standar asupan kalori per hari berbeda-beda di tiap negara. Di Amerika, laki-laki disarankan untuk mengonsumsi 2700 kalori per hari dan wanita 2200 kalori per harinya. Sementara berdasarkan National Health Service di Inggris, laki-laki disarankan mengonsumsi 2500 kalori dan wanita 2000 kalori. Berbeda dengan FAO yang menyarankan orang dewasa rata-rata harus mengonsumsi minimal 1800 kalori per hari.<br />
Di Indonesia, terdapat tabel panduan angka kecukupan gizi. Tabel tersebut memuat anjuran berapa banyak kalori yang dibutuhkan oleh masing-masing kelompok umur. Sebagai contoh:<br />
<br />
Bayi berusia 7-11 bulan dengan berat badan 9 kg dan tinggi badan 71 cm membutuhkan energi 725 kkal per hari.<br />
<br />
Laki-laki berusia 19-29 tahun dengan berat badan 60 kg dan tinggi 168 cm membutuhkan energi 2725 kkal per hari.<br />
<br />
Wanita berusia 19-29 tahun dengan berat badan 54 kg dan tinggi 159 cm membutuhkan energi 2250 kkal per hari.<br />
<br />
Laki-laki berusia lebih dari 80 tahun membutuhkan energi sebesar 1525 kkal dan wanita pada usia yang sama membutuhkan energi 1425 kkal per hari.<br />
<br />
Bagi wanita hamil, dibutuhkan tambahan energi sebesar 180-300 kkal per harinya, tergantung pada usia trimester kehamilannya. Begitu juga dengan ibu menyusui, pada 6 bulan pertama dibutuhkan tambahan energi hingga 330 kkal dan tambahan 400 kkal pada 6 bulan berikutnya.<br />
<br />
'''Ada beberapa cara menghitung kebutuhan kalori Anda, yaitu:'''<br />
<br />
'''Rumus Harris-Benedict:''' rumus ini termasuk rumus yang sering dipakai oleh ahli gizi. Rumus Harris-Benedict memperhitungkan usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, hingga level aktivitas fisik Anda.<br />
<br />
Rumus untuk menghitung kebutuhan energi pria yaitu= 66,5 + 13,8 x (berat badan dalam kilogram) + 5 x (tinggi badan dalam cm) dibagi dengan 6,8 x usia.<br />
<br />
Sementara untuk wanita= 655,1 + 9,6 x (berat badan dalam kilogram) + 1,9 x (tinggi badan dalam cm) dibagi dengan 4,7 x usia.<br />
Hasil dari penghitungan ini kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik. Jika aktivitas fisik Anda rendah, maka dikalikan dengan 1,2. Untuk aktivitas fisik sedang dikalikan dengan 1,3. Sementara aktivitas fisik berat dikalikan dengan 1,4.<br />
<br />
'''Rumus WHO (World Health Organization):''' berbeda dengan rumus Harris-Benedict, rumus ini lebih sederhana dan tidak memperhitungkan tinggi badan. Rumus WHO dibagi sesuai dengan kategori umur. Sebagai contoh, untuk mencari kebutuhan energi wanita berusia 18-29 tahun, digunakan rumus 14,7 x (berat badan dalam kilogram) + 496. Sementara untuk mencari kebutuhan energi pria usia 18-29 tahun, digunakan rumus 15,3 x (berat badan dalam kilogram) + 679. Hasilnya kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik.<br />
<br />
Jadi kalau menghitung kebutuhan kalori per hari saya menggunakan rumus WHO, didapat :<br />
<br />
= 15,3 x 82 kg + 679<br />
<br />
=1933,6 kalori per hari<br />
<br />
Atau 1933,6 x 4,184 joule = 8090,1824 J = 8,09 kJ<br />
<br />
<br />
== Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Kelima (2 Maret 2020) ==<br />
<br />
<br />
Pada kuliah komputasi teknik pertemuan kelima ini membahas mengenai skripsi dari Syefudin Ichwan.Judul skripsinya yaitu : ANALISA LAJU KOROSI-EROSI MATERIAL STAINLESS STEEL 304 PADA ALIRAN HCL 0,5 M DENGAN METODE THIN LAYER ACTIVATION (TLA). Tujuan skripsinya yaitu mengetahui laju korosi erosi pada pipa akibat aliran fluida dengan menggunakan energi nuklir, Disini ada corrosion rate:<br />
<br />
CR = x/t (mm/year) CR= f (p, ρ, t, T, x)<br />
<br />
CR=pa, ρb, tc, Td …..<br />
<br />
Faktor internal : <br />
<br />
1. Density (ρ) <br />
<br />
Faktor eksternal :<br />
<br />
1. Tekanan (p)<br />
<br />
Ao = aktivitas awal <br />
<br />
Ai = aktivitas akhir <br />
<br />
At = aktivitas karena waktu paruh <br />
<br />
λ= konstanta peluruhan <br />
<br />
At = Ao.e-λt<br />
<br />
∆A = Ao - At<br />
<br />
A=Ai + ∆A<br />
<br />
<br />
== Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Keenam (9 Maret 2020) ==<br />
<br />
Pada kuliah kali ini Pak DAI membahas mengenai rule of thumb dari komputasi teknik yang digunakan untuk menganalisis masalah :<br />
<br />
1. Initial thinking. Kita tahu apa yang kita tidak tahu (kita tahu masalah kita).<br />
<br />
2. Develop model matematis/rumusan. Didalamnya terdapat asumsi-asumsi. Modelling berisi rumusan yang kita hitung, berupa konstrain, beban, boundary condition.<br />
<br />
3. Pengumpulan data. Mengumpulkan data yang akan digunakan dalam penyelesaian model matematis.<br />
<br />
4. Simulasi. Menjalankan perhitungan untuk satu masukan, eksekusi terhadap model. Simulasi berbeda dengan model.<br />
<br />
5. Hipotesis. Sifatnya belum firm, belum kuat, belum benar. Thesis yang paling benar ialah Laa Ilaaha Illallah. Ilmu yang paling tinggi, kita mengenal siapa kita.<br />
<br />
6. Verifikasi. Pendekatan numerik, we solve the equation right.<br />
<br />
7. Validasi. We solve the right equation.<br />
<br />
8. Result and discussion. Hasil yang diperoleh didiskusikan.<br />
<br />
9. Recommendation. Dari hasil dan kesimpulan diberikan saran-saran agar ada perbaikan dari yang sebelumnya.<br />
<br />
10.Reporting. Pelaporan dari keseluruhan penelitian sampai dengan hasil dan saran-saran.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamuálaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
'''== Ujian Tengah Semester =='''<br />
<br />
Pada ujian tengah semester ini terdiri dari 3 tugas, yaitu:<br />
<br />
1. Optimasi energi manusia<br />
<br />
2. Laporan belajar komputasi teknik<br />
<br />
3. Draft paper project komputasi teknik<br />
<br />
<br />
<br />
1. Optimasi energi manusia<br />
<br />
[[File:Optimasi energi1.jpg]] [[File:Optimasi energi2.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi3.jpg]] [[File:Optimasi energi4.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi5.jpg]] [[File:Optimasi energi6.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi7.jpg]] [[File:Optimasi energi8.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi9.jpg]]<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
== Headline text ==</div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=File:Optimasi_energi9.jpg&diff=28367File:Optimasi energi9.jpg2020-03-28T23:14:25Z<p>Yophie.dikaimana: </p>
<hr />
<div></div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=File:Optimasi_energi8.jpg&diff=28366File:Optimasi energi8.jpg2020-03-28T23:13:57Z<p>Yophie.dikaimana: </p>
<hr />
<div></div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=File:Optimasi_energi7.jpg&diff=28365File:Optimasi energi7.jpg2020-03-28T23:13:33Z<p>Yophie.dikaimana: </p>
<hr />
<div></div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=File:Optimasi_energi6.jpg&diff=28364File:Optimasi energi6.jpg2020-03-28T23:13:03Z<p>Yophie.dikaimana: </p>
<hr />
<div></div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=File:Optimasi_energi5.jpg&diff=28363File:Optimasi energi5.jpg2020-03-28T23:12:38Z<p>Yophie.dikaimana: </p>
<hr />
<div></div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=File:Optimasi_energi4.jpg&diff=28362File:Optimasi energi4.jpg2020-03-28T23:12:15Z<p>Yophie.dikaimana: </p>
<hr />
<div></div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=File:Optimasi_energi3.jpg&diff=28361File:Optimasi energi3.jpg2020-03-28T23:11:45Z<p>Yophie.dikaimana: </p>
<hr />
<div></div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Yophie.dikaimana&diff=28360Yophie.dikaimana2020-03-28T23:11:19Z<p>Yophie.dikaimana: </p>
<hr />
<div>'''Biodata'''<br />
<br />
----<br />
<br />
Nama : Yophie Dikaimana<br />
<br />
NPM : 1906433764<br />
<br />
Program studi : S2 Teknik Mesin<br />
<br />
Peminatan : Konversi Energi<br />
<br />
<br />
[[File:Pic_yopi2.JPG]]<br />
<br />
<br />
'''Komputasi Teknik.'''<br />
<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Pertama (3 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Ruangan : Lab PusKom 201<br />
<br />
Pengajar : Dr. Ahmad Indra Siswantara (Pak DAI)<br />
<br />
Bismillahirrohmanirrohim.<br />
<br />
Assalamu'alaikum.Wr.Wb.<br />
<br />
Komputasi Teknik adalah disiplin yang relatif baru yang berkaitan dengan pengembangan dan penerapan model komputasi dan simulasi, sering digabungkan dengan komputasi kinerja tinggi, untuk memecahkan masalah fisik kompleks yang timbul dalam analisis dan desain teknik juga sebagai fenomena alam. Komputasi menyelesaikan masalah dengan cara memasukkan input, lalu memproses, kemudian menghasilkan output sesuai yang diperintahkan.<br />
<br />
Tujuan dari mata kuliah ini adalah memahami konsep-konsep dan prinsip dalam pelajaran komputasi Teknik serta mahasiswa bisa lebih mengenal dirinya sendiri. Untuk dapat membuat suatu komputasi teknik yang baik diperlukan akal yang baik dari pengguna. Akal ini merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.<br />
<br />
Konsep-konsep yang dipelajari dari mata kuliah komputasi teknik ini antara lain :<br />
<br />
1. Konsep iterasi<br />
<br />
2. Konsep convergen<br />
<br />
3. Konsep precision<br />
<br />
4. Konsep valid<br />
<br />
5. Konsep verified, dll.<br />
<br />
'''Pengetahuan saya dalam bidang Komputasi Teknik'''<br />
<br />
Pengalaman saya dalam Komputasi Teknik baru sedikit. Baru-baru ini saya mempelajari program Engineering Equation Solver (EES) untuk keperluan thesis saya. EES ini adalah program simulasi yang digunakan dengan memasukkan persamaan-persamaan teknik ataupun matematik lalu diproses dan dapat membuat properties-properties fisik ataupun lainnya dari program. EES adalah program penyelesaian persamaan umum yang secara numerik dapat memecahkan ribuan persamaan aljabar dan diferensial non-linear yang digabungkan. Fitur utama EES adalah termodinamika dan transportasi properti database akurasi tinggi yang disediakan untuk ratusan zat dengan cara yang memungkinkannya untuk digunakan dengan kemampuan memecahkan persamaan. Saya menggunakan program EES ini untuk simulasi dan optimasi multi objektif dari sistem multi generasi Geothermal dan LNG. <br />
<br />
Pengalaman lainnya dalam Komputasi Teknik yaitu penggunaan program PV-Elite, yaitu program untuk analisa dan desain pressure vessel. Saya menggunakan program PV-Elite ini untuk mendesain peralatan Separator Geothermal dan Atmospheric Flash Tank (Geothermal) untuk keperluan pekerjaan saya. Perhitungan dengan PV Elite ini untuk menghasilkan ketebalan, analisa tegangan dan defleksi dari pressure vessel.<br />
<br />
Selain itu untuk perhitungan dalam pekerjaan saya, saya juga menggunakan program Excel untuk perhitungan dimensi Separator dan Atmospheric Flash Tank (Geothermal).<br />
<br />
Terima kasih,<br />
<br />
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
----<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Kedua (10 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Pada kuliah Komputasi Teknik pertemuan kedua, dibahas mengenai definisi analisa. Kalau dari pendapat kelas, analisa adalah suatu proses penyelidikan yang memuat sejumlah kegiatan untuk memecahkan masalah dengan dikaji sebaik-baiknya menggunakan pemikiran yang terstruktur. Sedangkan pendapat Pak DAI, analisa adalah suatu proses untuk menghasilkan suatu prosedur pemecahan masalah.<br />
<br />
'''Sinopsis Skripsi Saya'''<br />
<br />
Skripsi saya berjudul "Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi. Adapun sinopsisnya sebagai berikut :<br />
<br />
Pengujian kali ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem turbin uap dengan cara meneliti dan mengetahui karakteristik dari masing-masing unitnya. sistem penggerak mula bertenaga uap 100 SCR di Laboratorium Konversi Energi Jurusan mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia merupakan miniatur dari sistem penggerak mula (''steam prime mover'') yang ada pada pembangkit listrik. Bagian-bagian dari sistem penggerak mula diantaranya unit ketel uap (''boiler''), pemanas lanjut (''superheater''), turbin uap, kondenser dan generator sebagai pengubah energi mekanis putaran poros turbin menjadi energi listrik.<br />
<br />
Proses pengujian dilakukan dengan cara pengambilan data dari sistem turbin uap yang dilakukan dengan pembebanan bervariasi pada putaran poros turbin konstan pada 3200 rpm. Variasi pembebanan dilakukan mulai dari tanpa pembebanan, pembebanan 100 Watt, 200 Watt, 300 Watt dan 450 Watt. Pengambilan data dilakukan secaraberulang untuk memperoleh keakuratan data. Data yang terkumpul kemudian diolah untuk mendapatkan nilai-nilai kinerja setiap unit dan nilai kinerja keseluruhan sistem. Analisa dilakukan dengan melihat grafik yang dibuat berdasarkan nilai-nilai hasil perhitungan terhadap variasi pembebanan. Sehingga diperoleh kinerja terbaik sistem pada pembebanan tertentu dan karakteristik dari sistem.<br />
<br />
'''Analisis/hubungan skripsi menggunakan Komputasi Teknik'''<br />
<br />
Pada perhitungan skripsi saya digunakan perhitungan biasa secara manual terhadap masing-masing unit sistem turbin uap dan kinerjanya. Perhitungan menggunakan komputasi program Excel.<br />
<br />
Adapun kalau mau dibuat lebih lanjut perhitungan kinerja tiap unit sistem turbin uap dan kinerjanya dapat dilakukan dengan perhitungan menggunakan program bahasa visual basic. Namun karena keterbatasan waktu, perhitungan dengan visual basic tidak dapat dilakukan.<br />
<br />
Dari sistem turbin uap tipe 100 SCR ini dapat pula diadakan penelitian misalnya untuk analisa CFD di turbin maupun di pipa atau di boilernya. Analisa yang dilakukan meliputi apakah aliran yang ada di pipa, turbin ataupun boiler turbulen atau laminar. Analisa lainnya misalnya di pompa, dengan menggunakan CFD, meneliti apakah aliran dipompa mengalami kavitasi atau back pressure.<br />
<br />
Penelitian lain yang dapat dilakukan terhadap miniatur turbin uap tipe 10 SCR ini misalnya dengan desain ulang dari boiler. Desain ulang ini dapat menggunakan program PV-Elite untuk desain dan analisa pressure vessel.<br />
<br />
Getaran yang dihasilkan turbin dapat menghasilkan defleksi dari pipa ataupun unit-unitnya. Hal ini dapat dihitung dengan menggunakan program Ansys untuk struktural. <br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
----<br />
<br />
== '''Presentasi Sinopsis Project Komputasi Teknik''' ==<br />
<br />
[[File:Sinopsis 1.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 2.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 3.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 4.jpg]]<br />
[[File:Hasil skripsi.jpg]]<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Ketiga (17 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Assalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
Pada pertemuan kuliah ketiga ini Pak DAI membahas mengenai 3 penyakit manusia yang menghambat manusia untuk berkembang atau maju.<br />
<br />
3 penyakit itu yaitu :<br />
<br />
'''K''' Ketidaktahuan<br />
<br />
'''E''' Egois<br />
<br />
'''M''' Malas<br />
<br />
3 penyakit ini haruslah diberantas (turn back) agar manusia dapat berkembang dan maju kedepannya. Mudah-mudahan dengan mempelajari komputasi teknik ini kita bisa mengurangi ketiga penyakit tersebut.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
== Permodelan matematis pada skripsi yang berhubungan dengan Komputasi Teknik. ==<br />
<br />
Pada skripsi saya yang berjudul “Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi” terdapat rumus perhitungan dasar yang dapat dijadikan model matematis pada mata kuliah Komputasi Teknik ini.Berdasarkan Hukum Termodinamika Pertama:<br />
<br />
dQ = dU + dw<br />
<br />
= dU + p dv …….. (1)<br />
<br />
Dimana d(pv) = p dv + v dp sehingga persamaan menjadi :<br />
<br />
dQ = dU + d(pv) – v dp<br />
<br />
= d(U + pv) – v dp<br />
<br />
Maka persamaan entalpi menjadi :<br />
<br />
H = U + pv ………………(2)<br />
<br />
Pada persamaan 2 ini adalah energi aliran yaitu energi yang dilakukan oleh fluida yang mengalir untuk mendorong sejumlah massa m kedalam atau keluar dari system.<br />
<br />
Adapun rumus diatas diolah menggunakan program Excel yang kemudian menghasilkan kinerja dari masing-masing unit dan sistem. Rumus atau model matematis lainnya misalnya efisiensi termal sistem, yakni :<br />
<br />
ηth= Pit/(PB + PS) ……..(3)<br />
<br />
ηth = efisiensi termal sistem <br />
<br />
Pit = daya yang dihasilkan oleh turbin (kJ/jam)<br />
<br />
PB = daya yang dihasilkan oleh boiler (kJ/jam)<br />
<br />
PS = daya yang dihasilkan superheater (kJ/jam)<br />
<br />
Dan masih banyak lagi rumus atau model matematis dari masing-masing unit sistem turbin uap tipe 100 SCR.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
== Pertemuan keempat (24 Februari 2020) ==<br />
<br />
Pada pertemuan keempat ini saya tidak dapat hadir karena kesiangan, saya takut tidak bisa masuk kelas. <br />
Namun saya berusaha mengupload Quiz I:<br />
<br />
[[File:Quiz I komtek-1.png]]<br />
[[File:Quiz I komtek-2.png]]<br />
<br />
<br />
== Extended Abstrak ==<br />
<br />
Judul Skripsi : Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi.<br />
<br />
Sistem turbin uap tipe 100 SCR yang berada di Laboratorium Konversi Energi Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia adalah miniatur sistem turbin uap yang berada pada pembangkit listrik. Sistem ini terdiri dari boiler, superheater, turbin uap, condenser dan generator sebagai pengubah energy mekanis menjadi energi listrik.<br />
<br />
<br />
Metodologi :<br />
<br />
Metodologi penelitian yang dilakukan dengan cara experimental, yakni pengambilan data pada pembebanan bervariasi mulai dari 0 Watt, 100 Watt, 200 Watt, 300 Watt dan 450 Watt pada putaran 3200 rpm. Data yang terkumpul kemudian diolah dengan menggunakan program Excel dan steam tabel. <br />
<br />
<br />
Hasil yang ingin dicapai :<br />
<br />
Data hasil perhitungan berupa tabel dan grafik dari kinerja masing-masing unit dan sistem, yang kemudian akan dianalisa lebih lanjut. Serta nilai optimum efisiensi sistem termal pada pembebanan bervariasi.<br />
<br />
<br />
== Optimasi Kebutuhan Energi Manusia ==<br />
<br />
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan kalori manusia adalah : jenis kelamin, usia, tinggi dan berat badan, komposisi tubuh, aktivitas, hingga keadaan fisik masing-masing. <br />
Standar asupan kalori per hari berbeda-beda di tiap negara. Di Amerika, laki-laki disarankan untuk mengonsumsi 2700 kalori per hari dan wanita 2200 kalori per harinya. Sementara berdasarkan National Health Service di Inggris, laki-laki disarankan mengonsumsi 2500 kalori dan wanita 2000 kalori. Berbeda dengan FAO yang menyarankan orang dewasa rata-rata harus mengonsumsi minimal 1800 kalori per hari.<br />
Di Indonesia, terdapat tabel panduan angka kecukupan gizi. Tabel tersebut memuat anjuran berapa banyak kalori yang dibutuhkan oleh masing-masing kelompok umur. Sebagai contoh:<br />
<br />
Bayi berusia 7-11 bulan dengan berat badan 9 kg dan tinggi badan 71 cm membutuhkan energi 725 kkal per hari.<br />
<br />
Laki-laki berusia 19-29 tahun dengan berat badan 60 kg dan tinggi 168 cm membutuhkan energi 2725 kkal per hari.<br />
<br />
Wanita berusia 19-29 tahun dengan berat badan 54 kg dan tinggi 159 cm membutuhkan energi 2250 kkal per hari.<br />
<br />
Laki-laki berusia lebih dari 80 tahun membutuhkan energi sebesar 1525 kkal dan wanita pada usia yang sama membutuhkan energi 1425 kkal per hari.<br />
<br />
Bagi wanita hamil, dibutuhkan tambahan energi sebesar 180-300 kkal per harinya, tergantung pada usia trimester kehamilannya. Begitu juga dengan ibu menyusui, pada 6 bulan pertama dibutuhkan tambahan energi hingga 330 kkal dan tambahan 400 kkal pada 6 bulan berikutnya.<br />
<br />
'''Ada beberapa cara menghitung kebutuhan kalori Anda, yaitu:'''<br />
<br />
'''Rumus Harris-Benedict:''' rumus ini termasuk rumus yang sering dipakai oleh ahli gizi. Rumus Harris-Benedict memperhitungkan usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, hingga level aktivitas fisik Anda.<br />
<br />
Rumus untuk menghitung kebutuhan energi pria yaitu= 66,5 + 13,8 x (berat badan dalam kilogram) + 5 x (tinggi badan dalam cm) dibagi dengan 6,8 x usia.<br />
<br />
Sementara untuk wanita= 655,1 + 9,6 x (berat badan dalam kilogram) + 1,9 x (tinggi badan dalam cm) dibagi dengan 4,7 x usia.<br />
Hasil dari penghitungan ini kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik. Jika aktivitas fisik Anda rendah, maka dikalikan dengan 1,2. Untuk aktivitas fisik sedang dikalikan dengan 1,3. Sementara aktivitas fisik berat dikalikan dengan 1,4.<br />
<br />
'''Rumus WHO (World Health Organization):''' berbeda dengan rumus Harris-Benedict, rumus ini lebih sederhana dan tidak memperhitungkan tinggi badan. Rumus WHO dibagi sesuai dengan kategori umur. Sebagai contoh, untuk mencari kebutuhan energi wanita berusia 18-29 tahun, digunakan rumus 14,7 x (berat badan dalam kilogram) + 496. Sementara untuk mencari kebutuhan energi pria usia 18-29 tahun, digunakan rumus 15,3 x (berat badan dalam kilogram) + 679. Hasilnya kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik.<br />
<br />
Jadi kalau menghitung kebutuhan kalori per hari saya menggunakan rumus WHO, didapat :<br />
<br />
= 15,3 x 82 kg + 679<br />
<br />
=1933,6 kalori per hari<br />
<br />
Atau 1933,6 x 4,184 joule = 8090,1824 J = 8,09 kJ<br />
<br />
<br />
== Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Kelima (2 Maret 2020) ==<br />
<br />
<br />
Pada kuliah komputasi teknik pertemuan kelima ini membahas mengenai skripsi dari Syefudin Ichwan.Judul skripsinya yaitu : ANALISA LAJU KOROSI-EROSI MATERIAL STAINLESS STEEL 304 PADA ALIRAN HCL 0,5 M DENGAN METODE THIN LAYER ACTIVATION (TLA). Tujuan skripsinya yaitu mengetahui laju korosi erosi pada pipa akibat aliran fluida dengan menggunakan energi nuklir, Disini ada corrosion rate:<br />
<br />
CR = x/t (mm/year) CR= f (p, ρ, t, T, x)<br />
<br />
CR=pa, ρb, tc, Td …..<br />
<br />
Faktor internal : <br />
<br />
1. Density (ρ) <br />
<br />
Faktor eksternal :<br />
<br />
1. Tekanan (p)<br />
<br />
Ao = aktivitas awal <br />
<br />
Ai = aktivitas akhir <br />
<br />
At = aktivitas karena waktu paruh <br />
<br />
λ= konstanta peluruhan <br />
<br />
At = Ao.e-λt<br />
<br />
∆A = Ao - At<br />
<br />
A=Ai + ∆A<br />
<br />
<br />
== Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Keenam (9 Maret 2020) ==<br />
<br />
Pada kuliah kali ini Pak DAI membahas mengenai rule of thumb dari komputasi teknik yang digunakan untuk menganalisis masalah :<br />
<br />
1. Initial thinking. Kita tahu apa yang kita tidak tahu (kita tahu masalah kita).<br />
<br />
2. Develop model matematis/rumusan. Didalamnya terdapat asumsi-asumsi. Modelling berisi rumusan yang kita hitung, berupa konstrain, beban, boundary condition.<br />
<br />
3. Pengumpulan data. Mengumpulkan data yang akan digunakan dalam penyelesaian model matematis.<br />
<br />
4. Simulasi. Menjalankan perhitungan untuk satu masukan, eksekusi terhadap model. Simulasi berbeda dengan model.<br />
<br />
5. Hipotesis. Sifatnya belum firm, belum kuat, belum benar. Thesis yang paling benar ialah Laa Ilaaha Illallah. Ilmu yang paling tinggi, kita mengenal siapa kita.<br />
<br />
6. Verifikasi. Pendekatan numerik, we solve the equation right.<br />
<br />
7. Validasi. We solve the right equation.<br />
<br />
8. Result and discussion. Hasil yang diperoleh didiskusikan.<br />
<br />
9. Recommendation. Dari hasil dan kesimpulan diberikan saran-saran agar ada perbaikan dari yang sebelumnya.<br />
<br />
10.Reporting. Pelaporan dari keseluruhan penelitian sampai dengan hasil dan saran-saran.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamuálaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
'''== Ujian Tengah Semester =='''<br />
<br />
Pada ujian tengah semester ini terdiri dari 3 tugas, yaitu:<br />
<br />
1. Optimasi energi manusia<br />
<br />
2. Laporan belajar komputasi teknik<br />
<br />
3. Draft paper project komputasi teknik<br />
<br />
<br />
<br />
1. Optimasi energi manusia<br />
<br />
[[File:Optimasi energi1.jpg]]<br />
[[File:Optimasi energi2.jpg]]<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
== Headline text ==</div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=File:Optimasi_energi2.jpg&diff=28359File:Optimasi energi2.jpg2020-03-28T23:05:35Z<p>Yophie.dikaimana: </p>
<hr />
<div></div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=File:Optimasi_energi1.jpg&diff=28358File:Optimasi energi1.jpg2020-03-28T23:03:49Z<p>Yophie.dikaimana: </p>
<hr />
<div></div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Yophie.dikaimana&diff=27348Yophie.dikaimana2020-03-15T10:09:38Z<p>Yophie.dikaimana: </p>
<hr />
<div>'''Biodata'''<br />
<br />
----<br />
<br />
Nama : Yophie Dikaimana<br />
<br />
NPM : 1906433764<br />
<br />
Program studi : S2 Teknik Mesin<br />
<br />
Peminatan : Konversi Energi<br />
<br />
<br />
[[File:Pic_yopi2.JPG]]<br />
<br />
<br />
'''Komputasi Teknik.'''<br />
<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Pertama (3 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Ruangan : Lab PusKom 201<br />
<br />
Pengajar : Dr. Ahmad Indra Siswantara (Pak DAI)<br />
<br />
Bismillahirrohmanirrohim.<br />
<br />
Assalamu'alaikum.Wr.Wb.<br />
<br />
Komputasi Teknik adalah disiplin yang relatif baru yang berkaitan dengan pengembangan dan penerapan model komputasi dan simulasi, sering digabungkan dengan komputasi kinerja tinggi, untuk memecahkan masalah fisik kompleks yang timbul dalam analisis dan desain teknik juga sebagai fenomena alam. Komputasi menyelesaikan masalah dengan cara memasukkan input, lalu memproses, kemudian menghasilkan output sesuai yang diperintahkan.<br />
<br />
Tujuan dari mata kuliah ini adalah memahami konsep-konsep dan prinsip dalam pelajaran komputasi Teknik serta mahasiswa bisa lebih mengenal dirinya sendiri. Untuk dapat membuat suatu komputasi teknik yang baik diperlukan akal yang baik dari pengguna. Akal ini merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.<br />
<br />
Konsep-konsep yang dipelajari dari mata kuliah komputasi teknik ini antara lain :<br />
<br />
1. Konsep iterasi<br />
<br />
2. Konsep convergen<br />
<br />
3. Konsep precision<br />
<br />
4. Konsep valid<br />
<br />
5. Konsep verified, dll.<br />
<br />
'''Pengetahuan saya dalam bidang Komputasi Teknik'''<br />
<br />
Pengalaman saya dalam Komputasi Teknik baru sedikit. Baru-baru ini saya mempelajari program Engineering Equation Solver (EES) untuk keperluan thesis saya. EES ini adalah program simulasi yang digunakan dengan memasukkan persamaan-persamaan teknik ataupun matematik lalu diproses dan dapat membuat properties-properties fisik ataupun lainnya dari program. EES adalah program penyelesaian persamaan umum yang secara numerik dapat memecahkan ribuan persamaan aljabar dan diferensial non-linear yang digabungkan. Fitur utama EES adalah termodinamika dan transportasi properti database akurasi tinggi yang disediakan untuk ratusan zat dengan cara yang memungkinkannya untuk digunakan dengan kemampuan memecahkan persamaan. Saya menggunakan program EES ini untuk simulasi dan optimasi multi objektif dari sistem multi generasi Geothermal dan LNG. <br />
<br />
Pengalaman lainnya dalam Komputasi Teknik yaitu penggunaan program PV-Elite, yaitu program untuk analisa dan desain pressure vessel. Saya menggunakan program PV-Elite ini untuk mendesain peralatan Separator Geothermal dan Atmospheric Flash Tank (Geothermal) untuk keperluan pekerjaan saya. Perhitungan dengan PV Elite ini untuk menghasilkan ketebalan, analisa tegangan dan defleksi dari pressure vessel.<br />
<br />
Selain itu untuk perhitungan dalam pekerjaan saya, saya juga menggunakan program Excel untuk perhitungan dimensi Separator dan Atmospheric Flash Tank (Geothermal).<br />
<br />
Terima kasih,<br />
<br />
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
----<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Kedua (10 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Pada kuliah Komputasi Teknik pertemuan kedua, dibahas mengenai definisi analisa. Kalau dari pendapat kelas, analisa adalah suatu proses penyelidikan yang memuat sejumlah kegiatan untuk memecahkan masalah dengan dikaji sebaik-baiknya menggunakan pemikiran yang terstruktur. Sedangkan pendapat Pak DAI, analisa adalah suatu proses untuk menghasilkan suatu prosedur pemecahan masalah.<br />
<br />
'''Sinopsis Skripsi Saya'''<br />
<br />
Skripsi saya berjudul "Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi. Adapun sinopsisnya sebagai berikut :<br />
<br />
Pengujian kali ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem turbin uap dengan cara meneliti dan mengetahui karakteristik dari masing-masing unitnya. sistem penggerak mula bertenaga uap 100 SCR di Laboratorium Konversi Energi Jurusan mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia merupakan miniatur dari sistem penggerak mula (''steam prime mover'') yang ada pada pembangkit listrik. Bagian-bagian dari sistem penggerak mula diantaranya unit ketel uap (''boiler''), pemanas lanjut (''superheater''), turbin uap, kondenser dan generator sebagai pengubah energi mekanis putaran poros turbin menjadi energi listrik.<br />
<br />
Proses pengujian dilakukan dengan cara pengambilan data dari sistem turbin uap yang dilakukan dengan pembebanan bervariasi pada putaran poros turbin konstan pada 3200 rpm. Variasi pembebanan dilakukan mulai dari tanpa pembebanan, pembebanan 100 Watt, 200 Watt, 300 Watt dan 450 Watt. Pengambilan data dilakukan secaraberulang untuk memperoleh keakuratan data. Data yang terkumpul kemudian diolah untuk mendapatkan nilai-nilai kinerja setiap unit dan nilai kinerja keseluruhan sistem. Analisa dilakukan dengan melihat grafik yang dibuat berdasarkan nilai-nilai hasil perhitungan terhadap variasi pembebanan. Sehingga diperoleh kinerja terbaik sistem pada pembebanan tertentu dan karakteristik dari sistem.<br />
<br />
'''Analisis/hubungan skripsi menggunakan Komputasi Teknik'''<br />
<br />
Pada perhitungan skripsi saya digunakan perhitungan biasa secara manual terhadap masing-masing unit sistem turbin uap dan kinerjanya. Perhitungan menggunakan komputasi program Excel.<br />
<br />
Adapun kalau mau dibuat lebih lanjut perhitungan kinerja tiap unit sistem turbin uap dan kinerjanya dapat dilakukan dengan perhitungan menggunakan program bahasa visual basic. Namun karena keterbatasan waktu, perhitungan dengan visual basic tidak dapat dilakukan.<br />
<br />
Dari sistem turbin uap tipe 100 SCR ini dapat pula diadakan penelitian misalnya untuk analisa CFD di turbin maupun di pipa atau di boilernya. Analisa yang dilakukan meliputi apakah aliran yang ada di pipa, turbin ataupun boiler turbulen atau laminar. Analisa lainnya misalnya di pompa, dengan menggunakan CFD, meneliti apakah aliran dipompa mengalami kavitasi atau back pressure.<br />
<br />
Penelitian lain yang dapat dilakukan terhadap miniatur turbin uap tipe 10 SCR ini misalnya dengan desain ulang dari boiler. Desain ulang ini dapat menggunakan program PV-Elite untuk desain dan analisa pressure vessel.<br />
<br />
Getaran yang dihasilkan turbin dapat menghasilkan defleksi dari pipa ataupun unit-unitnya. Hal ini dapat dihitung dengan menggunakan program Ansys untuk struktural. <br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
----<br />
<br />
== '''Presentasi Sinopsis Project Komputasi Teknik''' ==<br />
<br />
[[File:Sinopsis 1.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 2.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 3.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 4.jpg]]<br />
[[File:Hasil skripsi.jpg]]<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Ketiga (17 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Assalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
Pada pertemuan kuliah ketiga ini Pak DAI membahas mengenai 3 penyakit manusia yang menghambat manusia untuk berkembang atau maju.<br />
<br />
3 penyakit itu yaitu :<br />
<br />
'''K''' Ketidaktahuan<br />
<br />
'''E''' Egois<br />
<br />
'''M''' Malas<br />
<br />
3 penyakit ini haruslah diberantas (turn back) agar manusia dapat berkembang dan maju kedepannya. Mudah-mudahan dengan mempelajari komputasi teknik ini kita bisa mengurangi ketiga penyakit tersebut.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
== Permodelan matematis pada skripsi yang berhubungan dengan Komputasi Teknik. ==<br />
<br />
Pada skripsi saya yang berjudul “Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi” terdapat rumus perhitungan dasar yang dapat dijadikan model matematis pada mata kuliah Komputasi Teknik ini.Berdasarkan Hukum Termodinamika Pertama:<br />
<br />
dQ = dU + dw<br />
<br />
= dU + p dv …….. (1)<br />
<br />
Dimana d(pv) = p dv + v dp sehingga persamaan menjadi :<br />
<br />
dQ = dU + d(pv) – v dp<br />
<br />
= d(U + pv) – v dp<br />
<br />
Maka persamaan entalpi menjadi :<br />
<br />
H = U + pv ………………(2)<br />
<br />
Pada persamaan 2 ini adalah energi aliran yaitu energi yang dilakukan oleh fluida yang mengalir untuk mendorong sejumlah massa m kedalam atau keluar dari system.<br />
<br />
Adapun rumus diatas diolah menggunakan program Excel yang kemudian menghasilkan kinerja dari masing-masing unit dan sistem. Rumus atau model matematis lainnya misalnya efisiensi termal sistem, yakni :<br />
<br />
ηth= Pit/(PB + PS) ……..(3)<br />
<br />
ηth = efisiensi termal sistem <br />
<br />
Pit = daya yang dihasilkan oleh turbin (kJ/jam)<br />
<br />
PB = daya yang dihasilkan oleh boiler (kJ/jam)<br />
<br />
PS = daya yang dihasilkan superheater (kJ/jam)<br />
<br />
Dan masih banyak lagi rumus atau model matematis dari masing-masing unit sistem turbin uap tipe 100 SCR.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
== Pertemuan keempat (24 Februari 2020) ==<br />
<br />
Pada pertemuan keempat ini saya tidak dapat hadir karena kesiangan, saya takut tidak bisa masuk kelas. <br />
Namun saya berusaha mengupload Quiz I:<br />
<br />
[[File:Quiz I komtek-1.png]]<br />
[[File:Quiz I komtek-2.png]]<br />
<br />
<br />
== Extended Abstrak ==<br />
<br />
Judul Skripsi : Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi.<br />
<br />
Sistem turbin uap tipe 100 SCR yang berada di Laboratorium Konversi Energi Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia adalah miniatur sistem turbin uap yang berada pada pembangkit listrik. Sistem ini terdiri dari boiler, superheater, turbin uap, condenser dan generator sebagai pengubah energy mekanis menjadi energi listrik.<br />
<br />
<br />
Metodologi :<br />
<br />
Metodologi penelitian yang dilakukan dengan cara experimental, yakni pengambilan data pada pembebanan bervariasi mulai dari 0 Watt, 100 Watt, 200 Watt, 300 Watt dan 450 Watt pada putaran 3200 rpm. Data yang terkumpul kemudian diolah dengan menggunakan program Excel dan steam tabel. <br />
<br />
<br />
Hasil yang ingin dicapai :<br />
<br />
Data hasil perhitungan berupa tabel dan grafik dari kinerja masing-masing unit dan sistem, yang kemudian akan dianalisa lebih lanjut. Serta nilai optimum efisiensi sistem termal pada pembebanan bervariasi.<br />
<br />
<br />
== Optimasi Kebutuhan Energi Manusia ==<br />
<br />
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan kalori manusia adalah : jenis kelamin, usia, tinggi dan berat badan, komposisi tubuh, aktivitas, hingga keadaan fisik masing-masing. <br />
Standar asupan kalori per hari berbeda-beda di tiap negara. Di Amerika, laki-laki disarankan untuk mengonsumsi 2700 kalori per hari dan wanita 2200 kalori per harinya. Sementara berdasarkan National Health Service di Inggris, laki-laki disarankan mengonsumsi 2500 kalori dan wanita 2000 kalori. Berbeda dengan FAO yang menyarankan orang dewasa rata-rata harus mengonsumsi minimal 1800 kalori per hari.<br />
Di Indonesia, terdapat tabel panduan angka kecukupan gizi. Tabel tersebut memuat anjuran berapa banyak kalori yang dibutuhkan oleh masing-masing kelompok umur. Sebagai contoh:<br />
<br />
Bayi berusia 7-11 bulan dengan berat badan 9 kg dan tinggi badan 71 cm membutuhkan energi 725 kkal per hari.<br />
<br />
Laki-laki berusia 19-29 tahun dengan berat badan 60 kg dan tinggi 168 cm membutuhkan energi 2725 kkal per hari.<br />
<br />
Wanita berusia 19-29 tahun dengan berat badan 54 kg dan tinggi 159 cm membutuhkan energi 2250 kkal per hari.<br />
<br />
Laki-laki berusia lebih dari 80 tahun membutuhkan energi sebesar 1525 kkal dan wanita pada usia yang sama membutuhkan energi 1425 kkal per hari.<br />
<br />
Bagi wanita hamil, dibutuhkan tambahan energi sebesar 180-300 kkal per harinya, tergantung pada usia trimester kehamilannya. Begitu juga dengan ibu menyusui, pada 6 bulan pertama dibutuhkan tambahan energi hingga 330 kkal dan tambahan 400 kkal pada 6 bulan berikutnya.<br />
<br />
'''Ada beberapa cara menghitung kebutuhan kalori Anda, yaitu:'''<br />
<br />
'''Rumus Harris-Benedict:''' rumus ini termasuk rumus yang sering dipakai oleh ahli gizi. Rumus Harris-Benedict memperhitungkan usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, hingga level aktivitas fisik Anda.<br />
<br />
Rumus untuk menghitung kebutuhan energi pria yaitu= 66,5 + 13,8 x (berat badan dalam kilogram) + 5 x (tinggi badan dalam cm) dibagi dengan 6,8 x usia.<br />
<br />
Sementara untuk wanita= 655,1 + 9,6 x (berat badan dalam kilogram) + 1,9 x (tinggi badan dalam cm) dibagi dengan 4,7 x usia.<br />
Hasil dari penghitungan ini kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik. Jika aktivitas fisik Anda rendah, maka dikalikan dengan 1,2. Untuk aktivitas fisik sedang dikalikan dengan 1,3. Sementara aktivitas fisik berat dikalikan dengan 1,4.<br />
<br />
'''Rumus WHO (World Health Organization):''' berbeda dengan rumus Harris-Benedict, rumus ini lebih sederhana dan tidak memperhitungkan tinggi badan. Rumus WHO dibagi sesuai dengan kategori umur. Sebagai contoh, untuk mencari kebutuhan energi wanita berusia 18-29 tahun, digunakan rumus 14,7 x (berat badan dalam kilogram) + 496. Sementara untuk mencari kebutuhan energi pria usia 18-29 tahun, digunakan rumus 15,3 x (berat badan dalam kilogram) + 679. Hasilnya kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik.<br />
<br />
Jadi kalau menghitung kebutuhan kalori per hari saya menggunakan rumus WHO, didapat :<br />
<br />
= 15,3 x 82 kg + 679<br />
<br />
=1933,6 kalori per hari<br />
<br />
Atau 1933,6 x 4,184 joule = 8090,1824 J = 8,09 kJ<br />
<br />
<br />
== Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Kelima (2 Maret 2020) ==<br />
<br />
<br />
Pada kuliah komputasi teknik pertemuan kelima ini membahas mengenai skripsi dari Syefudin Ichwan.Judul skripsinya yaitu : ANALISA LAJU KOROSI-EROSI MATERIAL STAINLESS STEEL 304 PADA ALIRAN HCL 0,5 M DENGAN METODE THIN LAYER ACTIVATION (TLA). Tujuan skripsinya yaitu mengetahui laju korosi erosi pada pipa akibat aliran fluida dengan menggunakan energi nuklir, Disini ada corrosion rate:<br />
<br />
CR = x/t (mm/year) CR= f (p, ρ, t, T, x)<br />
<br />
CR=pa, ρb, tc, Td …..<br />
<br />
Faktor internal : <br />
<br />
1. Density (ρ) <br />
<br />
Faktor eksternal :<br />
<br />
1. Tekanan (p)<br />
<br />
Ao = aktivitas awal <br />
<br />
Ai = aktivitas akhir <br />
<br />
At = aktivitas karena waktu paruh <br />
<br />
λ= konstanta peluruhan <br />
<br />
At = Ao.e-λt<br />
<br />
∆A = Ao - At<br />
<br />
A=Ai + ∆A<br />
<br />
<br />
== Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Keenam (9 Maret 2020) ==<br />
<br />
Pada kuliah kali ini Pak DAI membahas mengenai rule of thumb dari komputasi teknik yang digunakan untuk menganalisis masalah :<br />
<br />
1. Initial thinking. Kita tahu apa yang kita tidak tahu (kita tahu masalah kita).<br />
<br />
2. Develop model matematis/rumusan. Didalamnya terdapat asumsi-asumsi. Modelling berisi rumusan yang kita hitung, berupa konstrain, beban, boundary condition.<br />
<br />
3. Pengumpulan data. Mengumpulkan data yang akan digunakan dalam penyelesaian model matematis.<br />
<br />
4. Simulasi. Menjalankan perhitungan untuk satu masukan, eksekusi terhadap model. Simulasi berbeda dengan model.<br />
<br />
5. Hipotesis. Sifatnya belum firm, belum kuat, belum benar. Thesis yang paling benar ialah Laa Ilaaha Illallah. Ilmu yang paling tinggi, kita mengenal siapa kita.<br />
<br />
6. Verifikasi. Pendekatan numerik, we solve the equation right.<br />
<br />
7. Validasi. We solve the right equation.<br />
<br />
8. Result and discussion. Hasil yang diperoleh didiskusikan.<br />
<br />
9. Recommendation. Dari hasil dan kesimpulan diberikan saran-saran agar ada perbaikan dari yang sebelumnya.<br />
<br />
10.Reporting. Pelaporan dari keseluruhan penelitian sampai dengan hasil dan saran-saran.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamuálaikum Wr. Wb.</div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Yophie.dikaimana&diff=26467Yophie.dikaimana2020-03-08T14:21:36Z<p>Yophie.dikaimana: </p>
<hr />
<div>'''Biodata'''<br />
<br />
----<br />
<br />
Nama : Yophie Dikaimana<br />
<br />
NPM : 1906433764<br />
<br />
Program studi : S2 Teknik Mesin<br />
<br />
Peminatan : Konversi Energi<br />
<br />
<br />
[[File:Pic_yopi2.JPG]]<br />
<br />
<br />
'''Komputasi Teknik.'''<br />
<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Pertama (3 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Ruangan : Lab PusKom 201<br />
<br />
Pengajar : Dr. Ahmad Indra Siswantara (Pak DAI)<br />
<br />
Bismillahirrohmanirrohim.<br />
<br />
Assalamu'alaikum.Wr.Wb.<br />
<br />
Komputasi Teknik adalah disiplin yang relatif baru yang berkaitan dengan pengembangan dan penerapan model komputasi dan simulasi, sering digabungkan dengan komputasi kinerja tinggi, untuk memecahkan masalah fisik kompleks yang timbul dalam analisis dan desain teknik juga sebagai fenomena alam. Komputasi menyelesaikan masalah dengan cara memasukkan input, lalu memproses, kemudian menghasilkan output sesuai yang diperintahkan.<br />
<br />
Tujuan dari mata kuliah ini adalah memahami konsep-konsep dan prinsip dalam pelajaran komputasi Teknik serta mahasiswa bisa lebih mengenal dirinya sendiri. Untuk dapat membuat suatu komputasi teknik yang baik diperlukan akal yang baik dari pengguna. Akal ini merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.<br />
<br />
Konsep-konsep yang dipelajari dari mata kuliah komputasi teknik ini antara lain :<br />
<br />
1. Konsep iterasi<br />
<br />
2. Konsep convergen<br />
<br />
3. Konsep precision<br />
<br />
4. Konsep valid<br />
<br />
5. Konsep verified, dll.<br />
<br />
'''Pengetahuan saya dalam bidang Komputasi Teknik'''<br />
<br />
Pengalaman saya dalam Komputasi Teknik baru sedikit. Baru-baru ini saya mempelajari program Engineering Equation Solver (EES) untuk keperluan thesis saya. EES ini adalah program simulasi yang digunakan dengan memasukkan persamaan-persamaan teknik ataupun matematik lalu diproses dan dapat membuat properties-properties fisik ataupun lainnya dari program. EES adalah program penyelesaian persamaan umum yang secara numerik dapat memecahkan ribuan persamaan aljabar dan diferensial non-linear yang digabungkan. Fitur utama EES adalah termodinamika dan transportasi properti database akurasi tinggi yang disediakan untuk ratusan zat dengan cara yang memungkinkannya untuk digunakan dengan kemampuan memecahkan persamaan. Saya menggunakan program EES ini untuk simulasi dan optimasi multi objektif dari sistem multi generasi Geothermal dan LNG. <br />
<br />
Pengalaman lainnya dalam Komputasi Teknik yaitu penggunaan program PV-Elite, yaitu program untuk analisa dan desain pressure vessel. Saya menggunakan program PV-Elite ini untuk mendesain peralatan Separator Geothermal dan Atmospheric Flash Tank (Geothermal) untuk keperluan pekerjaan saya. Perhitungan dengan PV Elite ini untuk menghasilkan ketebalan, analisa tegangan dan defleksi dari pressure vessel.<br />
<br />
Selain itu untuk perhitungan dalam pekerjaan saya, saya juga menggunakan program Excel untuk perhitungan dimensi Separator dan Atmospheric Flash Tank (Geothermal).<br />
<br />
Terima kasih,<br />
<br />
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
----<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Kedua (10 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Pada kuliah Komputasi Teknik pertemuan kedua, dibahas mengenai definisi analisa. Kalau dari pendapat kelas, analisa adalah suatu proses penyelidikan yang memuat sejumlah kegiatan untuk memecahkan masalah dengan dikaji sebaik-baiknya menggunakan pemikiran yang terstruktur. Sedangkan pendapat Pak DAI, analisa adalah suatu proses untuk menghasilkan suatu prosedur pemecahan masalah.<br />
<br />
'''Sinopsis Skripsi Saya'''<br />
<br />
Skripsi saya berjudul "Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi. Adapun sinopsisnya sebagai berikut :<br />
<br />
Pengujian kali ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem turbin uap dengan cara meneliti dan mengetahui karakteristik dari masing-masing unitnya. sistem penggerak mula bertenaga uap 100 SCR di Laboratorium Konversi Energi Jurusan mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia merupakan miniatur dari sistem penggerak mula (''steam prime mover'') yang ada pada pembangkit listrik. Bagian-bagian dari sistem penggerak mula diantaranya unit ketel uap (''boiler''), pemanas lanjut (''superheater''), turbin uap, kondenser dan generator sebagai pengubah energi mekanis putaran poros turbin menjadi energi listrik.<br />
<br />
Proses pengujian dilakukan dengan cara pengambilan data dari sistem turbin uap yang dilakukan dengan pembebanan bervariasi pada putaran poros turbin konstan pada 3200 rpm. Variasi pembebanan dilakukan mulai dari tanpa pembebanan, pembebanan 100 Watt, 200 Watt, 300 Watt dan 450 Watt. Pengambilan data dilakukan secaraberulang untuk memperoleh keakuratan data. Data yang terkumpul kemudian diolah untuk mendapatkan nilai-nilai kinerja setiap unit dan nilai kinerja keseluruhan sistem. Analisa dilakukan dengan melihat grafik yang dibuat berdasarkan nilai-nilai hasil perhitungan terhadap variasi pembebanan. Sehingga diperoleh kinerja terbaik sistem pada pembebanan tertentu dan karakteristik dari sistem.<br />
<br />
'''Analisis/hubungan skripsi menggunakan Komputasi Teknik'''<br />
<br />
Pada perhitungan skripsi saya digunakan perhitungan biasa secara manual terhadap masing-masing unit sistem turbin uap dan kinerjanya. Perhitungan menggunakan komputasi program Excel.<br />
<br />
Adapun kalau mau dibuat lebih lanjut perhitungan kinerja tiap unit sistem turbin uap dan kinerjanya dapat dilakukan dengan perhitungan menggunakan program bahasa visual basic. Namun karena keterbatasan waktu, perhitungan dengan visual basic tidak dapat dilakukan.<br />
<br />
Dari sistem turbin uap tipe 100 SCR ini dapat pula diadakan penelitian misalnya untuk analisa CFD di turbin maupun di pipa atau di boilernya. Analisa yang dilakukan meliputi apakah aliran yang ada di pipa, turbin ataupun boiler turbulen atau laminar. Analisa lainnya misalnya di pompa, dengan menggunakan CFD, meneliti apakah aliran dipompa mengalami kavitasi atau back pressure.<br />
<br />
Penelitian lain yang dapat dilakukan terhadap miniatur turbin uap tipe 10 SCR ini misalnya dengan desain ulang dari boiler. Desain ulang ini dapat menggunakan program PV-Elite untuk desain dan analisa pressure vessel.<br />
<br />
Getaran yang dihasilkan turbin dapat menghasilkan defleksi dari pipa ataupun unit-unitnya. Hal ini dapat dihitung dengan menggunakan program Ansys untuk struktural. <br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
----<br />
<br />
== '''Presentasi Sinopsis Project Komputasi Teknik''' ==<br />
<br />
[[File:Sinopsis 1.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 2.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 3.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 4.jpg]]<br />
[[File:Hasil skripsi.jpg]]<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Ketiga (17 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Assalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
Pada pertemuan kuliah ketiga ini Pak DAI membahas mengenai 3 penyakit manusia yang menghambat manusia untuk berkembang atau maju.<br />
<br />
3 penyakit itu yaitu :<br />
<br />
'''K''' Ketidaktahuan<br />
<br />
'''E''' Egois<br />
<br />
'''M''' Malas<br />
<br />
3 penyakit ini haruslah diberantas (turn back) agar manusia dapat berkembang dan maju kedepannya. Mudah-mudahan dengan mempelajari komputasi teknik ini kita bisa mengurangi ketiga penyakit tersebut.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
== Permodelan matematis pada skripsi yang berhubungan dengan Komputasi Teknik. ==<br />
<br />
Pada skripsi saya yang berjudul “Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi” terdapat rumus perhitungan dasar yang dapat dijadikan model matematis pada mata kuliah Komputasi Teknik ini.Berdasarkan Hukum Termodinamika Pertama:<br />
<br />
dQ = dU + dw<br />
<br />
= dU + p dv …….. (1)<br />
<br />
Dimana d(pv) = p dv + v dp sehingga persamaan menjadi :<br />
<br />
dQ = dU + d(pv) – v dp<br />
<br />
= d(U + pv) – v dp<br />
<br />
Maka persamaan entalpi menjadi :<br />
<br />
H = U + pv ………………(2)<br />
<br />
Pada persamaan 2 ini adalah energi aliran yaitu energi yang dilakukan oleh fluida yang mengalir untuk mendorong sejumlah massa m kedalam atau keluar dari system.<br />
<br />
Adapun rumus diatas diolah menggunakan program Excel yang kemudian menghasilkan kinerja dari masing-masing unit dan sistem. Rumus atau model matematis lainnya misalnya efisiensi termal sistem, yakni :<br />
<br />
ηth= Pit/(PB + PS) ……..(3)<br />
<br />
ηth = efisiensi termal sistem <br />
<br />
Pit = daya yang dihasilkan oleh turbin (kJ/jam)<br />
<br />
PB = daya yang dihasilkan oleh boiler (kJ/jam)<br />
<br />
PS = daya yang dihasilkan superheater (kJ/jam)<br />
<br />
Dan masih banyak lagi rumus atau model matematis dari masing-masing unit sistem turbin uap tipe 100 SCR.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
== Pertemuan keempat (24 Februari 2020) ==<br />
<br />
Pada pertemuan keempat ini saya tidak dapat hadir karena kesiangan, saya takut tidak bisa masuk kelas. <br />
Namun saya berusaha mengupload Quiz I:<br />
<br />
[[File:Quiz I komtek-1.png]]<br />
[[File:Quiz I komtek-2.png]]<br />
<br />
<br />
== Extended Abstrak ==<br />
<br />
Judul Skripsi : Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi.<br />
<br />
Sistem turbin uap tipe 100 SCR yang berada di Laboratorium Konversi Energi Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia adalah miniatur sistem turbin uap yang berada pada pembangkit listrik. Sistem ini terdiri dari boiler, superheater, turbin uap, condenser dan generator sebagai pengubah energy mekanis menjadi energi listrik.<br />
<br />
<br />
Metodologi :<br />
<br />
Metodologi penelitian yang dilakukan dengan cara experimental, yakni pengambilan data pada pembebanan bervariasi mulai dari 0 Watt, 100 Watt, 200 Watt, 300 Watt dan 450 Watt pada putaran 3200 rpm. Data yang terkumpul kemudian diolah dengan menggunakan program Excel dan steam tabel. <br />
<br />
<br />
Hasil yang ingin dicapai :<br />
<br />
Data hasil perhitungan berupa tabel dan grafik dari kinerja masing-masing unit dan sistem, yang kemudian akan dianalisa lebih lanjut. Serta nilai optimum efisiensi sistem termal pada pembebanan bervariasi.<br />
<br />
<br />
== Optimasi Kebutuhan Energi Manusia ==<br />
<br />
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan kalori manusia adalah : jenis kelamin, usia, tinggi dan berat badan, komposisi tubuh, aktivitas, hingga keadaan fisik masing-masing. <br />
Standar asupan kalori per hari berbeda-beda di tiap negara. Di Amerika, laki-laki disarankan untuk mengonsumsi 2700 kalori per hari dan wanita 2200 kalori per harinya. Sementara berdasarkan National Health Service di Inggris, laki-laki disarankan mengonsumsi 2500 kalori dan wanita 2000 kalori. Berbeda dengan FAO yang menyarankan orang dewasa rata-rata harus mengonsumsi minimal 1800 kalori per hari.<br />
Di Indonesia, terdapat tabel panduan angka kecukupan gizi. Tabel tersebut memuat anjuran berapa banyak kalori yang dibutuhkan oleh masing-masing kelompok umur. Sebagai contoh:<br />
<br />
Bayi berusia 7-11 bulan dengan berat badan 9 kg dan tinggi badan 71 cm membutuhkan energi 725 kkal per hari.<br />
<br />
Laki-laki berusia 19-29 tahun dengan berat badan 60 kg dan tinggi 168 cm membutuhkan energi 2725 kkal per hari.<br />
<br />
Wanita berusia 19-29 tahun dengan berat badan 54 kg dan tinggi 159 cm membutuhkan energi 2250 kkal per hari.<br />
<br />
Laki-laki berusia lebih dari 80 tahun membutuhkan energi sebesar 1525 kkal dan wanita pada usia yang sama membutuhkan energi 1425 kkal per hari.<br />
<br />
Bagi wanita hamil, dibutuhkan tambahan energi sebesar 180-300 kkal per harinya, tergantung pada usia trimester kehamilannya. Begitu juga dengan ibu menyusui, pada 6 bulan pertama dibutuhkan tambahan energi hingga 330 kkal dan tambahan 400 kkal pada 6 bulan berikutnya.<br />
<br />
'''Ada beberapa cara menghitung kebutuhan kalori Anda, yaitu:'''<br />
<br />
'''Rumus Harris-Benedict:''' rumus ini termasuk rumus yang sering dipakai oleh ahli gizi. Rumus Harris-Benedict memperhitungkan usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, hingga level aktivitas fisik Anda.<br />
<br />
Rumus untuk menghitung kebutuhan energi pria yaitu= 66,5 + 13,8 x (berat badan dalam kilogram) + 5 x (tinggi badan dalam cm) dibagi dengan 6,8 x usia.<br />
<br />
Sementara untuk wanita= 655,1 + 9,6 x (berat badan dalam kilogram) + 1,9 x (tinggi badan dalam cm) dibagi dengan 4,7 x usia.<br />
Hasil dari penghitungan ini kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik. Jika aktivitas fisik Anda rendah, maka dikalikan dengan 1,2. Untuk aktivitas fisik sedang dikalikan dengan 1,3. Sementara aktivitas fisik berat dikalikan dengan 1,4.<br />
<br />
'''Rumus WHO (World Health Organization):''' berbeda dengan rumus Harris-Benedict, rumus ini lebih sederhana dan tidak memperhitungkan tinggi badan. Rumus WHO dibagi sesuai dengan kategori umur. Sebagai contoh, untuk mencari kebutuhan energi wanita berusia 18-29 tahun, digunakan rumus 14,7 x (berat badan dalam kilogram) + 496. Sementara untuk mencari kebutuhan energi pria usia 18-29 tahun, digunakan rumus 15,3 x (berat badan dalam kilogram) + 679. Hasilnya kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik.<br />
<br />
Jadi kalau menghitung kebutuhan kalori per hari saya menggunakan rumus WHO, didapat :<br />
<br />
= 15,3 x 82 kg + 679<br />
<br />
=1933,6 kalori per hari<br />
<br />
Atau 1933,6 x 4,184 joule = 8090,1824 J = 8,09 kJ<br />
<br />
<br />
== Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Kelima (2 Maret 2020) ==<br />
<br />
<br />
Pada kuliah komputasi teknik pertemuan kelima ini membahas mengenai skripsi dari Syefudin Ichwan.Judul skripsinya yaitu : ANALISA LAJU KOROSI-EROSI MATERIAL STAINLESS STEEL 304 PADA ALIRAN HCL 0,5 M DENGAN METODE THIN LAYER ACTIVATION (TLA). Tujuan skripsinya yaitu mengetahui laju korosi erosi pada pipa akibat aliran fluida dengan menggunakan energi nuklir, Disini ada corrosion rate:<br />
<br />
CR = x/t (mm/year) CR= f (p, ρ, t, T, x)<br />
<br />
CR=pa, ρb, tc, Td …..<br />
<br />
Faktor internal : <br />
<br />
1. Density (ρ) <br />
<br />
Faktor eksternal :<br />
<br />
1. Tekanan (p)<br />
<br />
Ao = aktivitas awal <br />
<br />
Ai = aktivitas akhir <br />
<br />
At = aktivitas karena waktu paruh <br />
<br />
λ= konstanta peluruhan <br />
<br />
At = Ao.e-λt<br />
<br />
∆A = Ao - At<br />
<br />
A=Ai + ∆A</div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Yophie.dikaimana&diff=25397Yophie.dikaimana2020-03-04T07:09:40Z<p>Yophie.dikaimana: </p>
<hr />
<div>'''Biodata'''<br />
<br />
----<br />
<br />
Nama : Yophie Dikaimana<br />
<br />
NPM : 1906433764<br />
<br />
Program studi : S2 Teknik Mesin<br />
<br />
Peminatan : Konversi Energi<br />
<br />
<br />
[[File:Pic_yopi2.JPG]]<br />
<br />
<br />
'''Komputasi Teknik.'''<br />
<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Pertama (3 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Ruangan : Lab PusKom 201<br />
<br />
Pengajar : Dr. Ahmad Indra Siswantara (Pak DAI)<br />
<br />
Bismillahirrohmanirrohim.<br />
<br />
Assalamu'alaikum.Wr.Wb.<br />
<br />
Komputasi Teknik adalah disiplin yang relatif baru yang berkaitan dengan pengembangan dan penerapan model komputasi dan simulasi, sering digabungkan dengan komputasi kinerja tinggi, untuk memecahkan masalah fisik kompleks yang timbul dalam analisis dan desain teknik juga sebagai fenomena alam. Komputasi menyelesaikan masalah dengan cara memasukkan input, lalu memproses, kemudian menghasilkan output sesuai yang diperintahkan.<br />
<br />
Tujuan dari mata kuliah ini adalah memahami konsep-konsep dan prinsip dalam pelajaran komputasi Teknik serta mahasiswa bisa lebih mengenal dirinya sendiri. Untuk dapat membuat suatu komputasi teknik yang baik diperlukan akal yang baik dari pengguna. Akal ini merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.<br />
<br />
Konsep-konsep yang dipelajari dari mata kuliah komputasi teknik ini antara lain :<br />
<br />
1. Konsep iterasi<br />
<br />
2. Konsep convergen<br />
<br />
3. Konsep precision<br />
<br />
4. Konsep valid<br />
<br />
5. Konsep verified, dll.<br />
<br />
'''Pengetahuan saya dalam bidang Komputasi Teknik'''<br />
<br />
Pengalaman saya dalam Komputasi Teknik baru sedikit. Baru-baru ini saya mempelajari program Engineering Equation Solver (EES) untuk keperluan thesis saya. EES ini adalah program simulasi yang digunakan dengan memasukkan persamaan-persamaan teknik ataupun matematik lalu diproses dan dapat membuat properties-properties fisik ataupun lainnya dari program. EES adalah program penyelesaian persamaan umum yang secara numerik dapat memecahkan ribuan persamaan aljabar dan diferensial non-linear yang digabungkan. Fitur utama EES adalah termodinamika dan transportasi properti database akurasi tinggi yang disediakan untuk ratusan zat dengan cara yang memungkinkannya untuk digunakan dengan kemampuan memecahkan persamaan. Saya menggunakan program EES ini untuk simulasi dan optimasi multi objektif dari sistem multi generasi Geothermal dan LNG. <br />
<br />
Pengalaman lainnya dalam Komputasi Teknik yaitu penggunaan program PV-Elite, yaitu program untuk analisa dan desain pressure vessel. Saya menggunakan program PV-Elite ini untuk mendesain peralatan Separator Geothermal dan Atmospheric Flash Tank (Geothermal) untuk keperluan pekerjaan saya. Perhitungan dengan PV Elite ini untuk menghasilkan ketebalan, analisa tegangan dan defleksi dari pressure vessel.<br />
<br />
Selain itu untuk perhitungan dalam pekerjaan saya, saya juga menggunakan program Excel untuk perhitungan dimensi Separator dan Atmospheric Flash Tank (Geothermal).<br />
<br />
Terima kasih,<br />
<br />
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
----<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Kedua (10 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Pada kuliah Komputasi Teknik pertemuan kedua, dibahas mengenai definisi analisa. Kalau dari pendapat kelas, analisa adalah suatu proses penyelidikan yang memuat sejumlah kegiatan untuk memecahkan masalah dengan dikaji sebaik-baiknya menggunakan pemikiran yang terstruktur. Sedangkan pendapat Pak DAI, analisa adalah suatu proses untuk menghasilkan suatu prosedur pemecahan masalah.<br />
<br />
'''Sinopsis Skripsi Saya'''<br />
<br />
Skripsi saya berjudul "Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi. Adapun sinopsisnya sebagai berikut :<br />
<br />
Pengujian kali ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem turbin uap dengan cara meneliti dan mengetahui karakteristik dari masing-masing unitnya. sistem penggerak mula bertenaga uap 100 SCR di Laboratorium Konversi Energi Jurusan mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia merupakan miniatur dari sistem penggerak mula (''steam prime mover'') yang ada pada pembangkit listrik. Bagian-bagian dari sistem penggerak mula diantaranya unit ketel uap (''boiler''), pemanas lanjut (''superheater''), turbin uap, kondenser dan generator sebagai pengubah energi mekanis putaran poros turbin menjadi energi listrik.<br />
<br />
Proses pengujian dilakukan dengan cara pengambilan data dari sistem turbin uap yang dilakukan dengan pembebanan bervariasi pada putaran poros turbin konstan pada 3200 rpm. Variasi pembebanan dilakukan mulai dari tanpa pembebanan, pembebanan 100 Watt, 200 Watt, 300 Watt dan 450 Watt. Pengambilan data dilakukan secaraberulang untuk memperoleh keakuratan data. Data yang terkumpul kemudian diolah untuk mendapatkan nilai-nilai kinerja setiap unit dan nilai kinerja keseluruhan sistem. Analisa dilakukan dengan melihat grafik yang dibuat berdasarkan nilai-nilai hasil perhitungan terhadap variasi pembebanan. Sehingga diperoleh kinerja terbaik sistem pada pembebanan tertentu dan karakteristik dari sistem.<br />
<br />
'''Analisis/hubungan skripsi menggunakan Komputasi Teknik'''<br />
<br />
Pada perhitungan skripsi saya digunakan perhitungan biasa secara manual terhadap masing-masing unit sistem turbin uap dan kinerjanya. Perhitungan menggunakan komputasi program Excel.<br />
<br />
Adapun kalau mau dibuat lebih lanjut perhitungan kinerja tiap unit sistem turbin uap dan kinerjanya dapat dilakukan dengan perhitungan menggunakan program bahasa visual basic. Namun karena keterbatasan waktu, perhitungan dengan visual basic tidak dapat dilakukan.<br />
<br />
Dari sistem turbin uap tipe 100 SCR ini dapat pula diadakan penelitian misalnya untuk analisa CFD di turbin maupun di pipa atau di boilernya. Analisa yang dilakukan meliputi apakah aliran yang ada di pipa, turbin ataupun boiler turbulen atau laminar. Analisa lainnya misalnya di pompa, dengan menggunakan CFD, meneliti apakah aliran dipompa mengalami kavitasi atau back pressure.<br />
<br />
Penelitian lain yang dapat dilakukan terhadap miniatur turbin uap tipe 10 SCR ini misalnya dengan desain ulang dari boiler. Desain ulang ini dapat menggunakan program PV-Elite untuk desain dan analisa pressure vessel.<br />
<br />
Getaran yang dihasilkan turbin dapat menghasilkan defleksi dari pipa ataupun unit-unitnya. Hal ini dapat dihitung dengan menggunakan program Ansys untuk struktural. <br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
----<br />
<br />
== '''Presentasi Sinopsis Project Komputasi Teknik''' ==<br />
<br />
[[File:Sinopsis 1.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 2.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 3.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 4.jpg]]<br />
[[File:Hasil skripsi.jpg]]<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Ketiga (17 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Assalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
Pada pertemuan kuliah ketiga ini Pak DAI membahas mengenai 3 penyakit manusia yang menghambat manusia untuk berkembang atau maju.<br />
<br />
3 penyakit itu yaitu :<br />
<br />
'''K''' Ketidaktahuan<br />
<br />
'''E''' Egois<br />
<br />
'''M''' Malas<br />
<br />
3 penyakit ini haruslah diberantas (turn back) agar manusia dapat berkembang dan maju kedepannya. Mudah-mudahan dengan mempelajari komputasi teknik ini kita bisa mengurangi ketiga penyakit tersebut.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
== Permodelan matematis pada skripsi yang berhubungan dengan Komputasi Teknik. ==<br />
<br />
Pada skripsi saya yang berjudul “Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi” terdapat rumus perhitungan dasar yang dapat dijadikan model matematis pada mata kuliah Komputasi Teknik ini.Berdasarkan Hukum Termodinamika Pertama:<br />
<br />
dQ = dU + dw<br />
<br />
= dU + p dv …….. (1)<br />
<br />
Dimana d(pv) = p dv + v dp sehingga persamaan menjadi :<br />
<br />
dQ = dU + d(pv) – v dp<br />
<br />
= d(U + pv) – v dp<br />
<br />
Maka persamaan entalpi menjadi :<br />
<br />
H = U + pv ………………(2)<br />
<br />
Pada persamaan 2 ini adalah energi aliran yaitu energi yang dilakukan oleh fluida yang mengalir untuk mendorong sejumlah massa m kedalam atau keluar dari system.<br />
<br />
Adapun rumus diatas diolah menggunakan program Excel yang kemudian menghasilkan kinerja dari masing-masing unit dan sistem. Rumus atau model matematis lainnya misalnya efisiensi termal sistem, yakni :<br />
<br />
ηth= Pit/(PB + PS) ……..(3)<br />
<br />
ηth = efisiensi termal sistem <br />
<br />
Pit = daya yang dihasilkan oleh turbin (kJ/jam)<br />
<br />
PB = daya yang dihasilkan oleh boiler (kJ/jam)<br />
<br />
PS = daya yang dihasilkan superheater (kJ/jam)<br />
<br />
Dan masih banyak lagi rumus atau model matematis dari masing-masing unit sistem turbin uap tipe 100 SCR.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
== Pertemuan keempat (24 Februari 2020) ==<br />
<br />
Pada pertemuan keempat ini saya tidak dapat hadir karena kesiangan, saya takut tidak bisa masuk kelas. <br />
Namun saya berusaha mengupload Quiz I:<br />
<br />
[[File:Quiz I komtek-1.png]]<br />
[[File:Quiz I komtek-2.png]]<br />
<br />
<br />
== Extended Abstrak ==<br />
<br />
Judul Skripsi : Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi.<br />
<br />
Sistem turbin uap tipe 100 SCR yang berada di Laboratorium Konversi Energi Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia adalah miniatur sistem turbin uap yang berada pada pembangkit listrik. Sistem ini terdiri dari boiler, superheater, turbin uap, condenser dan generator sebagai pengubah energy mekanis menjadi energi listrik.<br />
<br />
<br />
Metodologi :<br />
<br />
Metodologi penelitian yang dilakukan dengan cara experimental, yakni pengambilan data pada pembebanan bervariasi mulai dari 0 Watt, 100 Watt, 200 Watt, 300 Watt dan 450 Watt pada putaran 3200 rpm. Data yang terkumpul kemudian diolah dengan menggunakan program Excel dan steam tabel. <br />
<br />
<br />
Hasil yang ingin dicapai :<br />
<br />
Data hasil perhitungan berupa tabel dan grafik dari kinerja masing-masing unit dan sistem, yang kemudian akan dianalisa lebih lanjut. Serta nilai optimum efisiensi sistem termal pada pembebanan bervariasi.<br />
<br />
<br />
== Optimasi Kebutuhan Energi Manusia ==<br />
<br />
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan kalori manusia adalah : jenis kelamin, usia, tinggi dan berat badan, komposisi tubuh, aktivitas, hingga keadaan fisik masing-masing. <br />
Standar asupan kalori per hari berbeda-beda di tiap negara. Di Amerika, laki-laki disarankan untuk mengonsumsi 2700 kalori per hari dan wanita 2200 kalori per harinya. Sementara berdasarkan National Health Service di Inggris, laki-laki disarankan mengonsumsi 2500 kalori dan wanita 2000 kalori. Berbeda dengan FAO yang menyarankan orang dewasa rata-rata harus mengonsumsi minimal 1800 kalori per hari.<br />
Di Indonesia, terdapat tabel panduan angka kecukupan gizi. Tabel tersebut memuat anjuran berapa banyak kalori yang dibutuhkan oleh masing-masing kelompok umur. Sebagai contoh:<br />
<br />
Bayi berusia 7-11 bulan dengan berat badan 9 kg dan tinggi badan 71 cm membutuhkan energi 725 kkal per hari.<br />
<br />
Laki-laki berusia 19-29 tahun dengan berat badan 60 kg dan tinggi 168 cm membutuhkan energi 2725 kkal per hari.<br />
<br />
Wanita berusia 19-29 tahun dengan berat badan 54 kg dan tinggi 159 cm membutuhkan energi 2250 kkal per hari.<br />
<br />
Laki-laki berusia lebih dari 80 tahun membutuhkan energi sebesar 1525 kkal dan wanita pada usia yang sama membutuhkan energi 1425 kkal per hari.<br />
<br />
Bagi wanita hamil, dibutuhkan tambahan energi sebesar 180-300 kkal per harinya, tergantung pada usia trimester kehamilannya. Begitu juga dengan ibu menyusui, pada 6 bulan pertama dibutuhkan tambahan energi hingga 330 kkal dan tambahan 400 kkal pada 6 bulan berikutnya.<br />
<br />
'''Ada beberapa cara menghitung kebutuhan kalori Anda, yaitu:'''<br />
<br />
'''Rumus Harris-Benedict:''' rumus ini termasuk rumus yang sering dipakai oleh ahli gizi. Rumus Harris-Benedict memperhitungkan usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, hingga level aktivitas fisik Anda.<br />
<br />
Rumus untuk menghitung kebutuhan energi pria yaitu= 66,5 + 13,8 x (berat badan dalam kilogram) + 5 x (tinggi badan dalam cm) dibagi dengan 6,8 x usia.<br />
<br />
Sementara untuk wanita= 655,1 + 9,6 x (berat badan dalam kilogram) + 1,9 x (tinggi badan dalam cm) dibagi dengan 4,7 x usia.<br />
Hasil dari penghitungan ini kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik. Jika aktivitas fisik Anda rendah, maka dikalikan dengan 1,2. Untuk aktivitas fisik sedang dikalikan dengan 1,3. Sementara aktivitas fisik berat dikalikan dengan 1,4.<br />
<br />
'''Rumus WHO (World Health Organization):''' berbeda dengan rumus Harris-Benedict, rumus ini lebih sederhana dan tidak memperhitungkan tinggi badan. Rumus WHO dibagi sesuai dengan kategori umur. Sebagai contoh, untuk mencari kebutuhan energi wanita berusia 18-29 tahun, digunakan rumus 14,7 x (berat badan dalam kilogram) + 496. Sementara untuk mencari kebutuhan energi pria usia 18-29 tahun, digunakan rumus 15,3 x (berat badan dalam kilogram) + 679. Hasilnya kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik.<br />
<br />
Jadi kalau menghitung kebutuhan kalori per hari saya menggunakan rumus WHO, didapat :<br />
<br />
= 15,3 x 82 kg + 679<br />
<br />
=1933,6 kalori per hari<br />
<br />
Atau 1933,6 x 4,184 joule = 8090,1824 J = 8,09 kJ</div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Yophie.dikaimana&diff=25192Yophie.dikaimana2020-03-01T13:07:05Z<p>Yophie.dikaimana: </p>
<hr />
<div>'''Biodata'''<br />
<br />
----<br />
<br />
Nama : Yophie Dikaimana<br />
<br />
NPM : 1906433764<br />
<br />
Program studi : S2 Teknik Mesin<br />
<br />
Peminatan : Konversi Energi<br />
<br />
<br />
[[File:Pic_yopi2.JPG]]<br />
<br />
<br />
'''Komputasi Teknik.'''<br />
<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Pertama (3 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Ruangan : Lab PusKom 201<br />
<br />
Pengajar : Dr. Ahmad Indra Siswantara (Pak DAI)<br />
<br />
Bismillahirrohmanirrohim.<br />
<br />
Assalamu'alaikum.Wr.Wb.<br />
<br />
Komputasi Teknik adalah disiplin yang relatif baru yang berkaitan dengan pengembangan dan penerapan model komputasi dan simulasi, sering digabungkan dengan komputasi kinerja tinggi, untuk memecahkan masalah fisik kompleks yang timbul dalam analisis dan desain teknik juga sebagai fenomena alam. Komputasi menyelesaikan masalah dengan cara memasukkan input, lalu memproses, kemudian menghasilkan output sesuai yang diperintahkan.<br />
<br />
Tujuan dari mata kuliah ini adalah memahami konsep-konsep dan prinsip dalam pelajaran komputasi Teknik serta mahasiswa bisa lebih mengenal dirinya sendiri. Untuk dapat membuat suatu komputasi teknik yang baik diperlukan akal yang baik dari pengguna. Akal ini merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.<br />
<br />
Konsep-konsep yang dipelajari dari mata kuliah komputasi teknik ini antara lain :<br />
<br />
1. Konsep iterasi<br />
<br />
2. Konsep convergen<br />
<br />
3. Konsep precision<br />
<br />
4. Konsep valid<br />
<br />
5. Konsep verified, dll.<br />
<br />
'''Pengetahuan saya dalam bidang Komputasi Teknik'''<br />
<br />
Pengalaman saya dalam Komputasi Teknik baru sedikit. Baru-baru ini saya mempelajari program Engineering Equation Solver (EES) untuk keperluan thesis saya. EES ini adalah program simulasi yang digunakan dengan memasukkan persamaan-persamaan teknik ataupun matematik lalu diproses dan dapat membuat properties-properties fisik ataupun lainnya dari program. EES adalah program penyelesaian persamaan umum yang secara numerik dapat memecahkan ribuan persamaan aljabar dan diferensial non-linear yang digabungkan. Fitur utama EES adalah termodinamika dan transportasi properti database akurasi tinggi yang disediakan untuk ratusan zat dengan cara yang memungkinkannya untuk digunakan dengan kemampuan memecahkan persamaan. Saya menggunakan program EES ini untuk simulasi dan optimasi multi objektif dari sistem multi generasi Geothermal dan LNG. <br />
<br />
Pengalaman lainnya dalam Komputasi Teknik yaitu penggunaan program PV-Elite, yaitu program untuk analisa dan desain pressure vessel. Saya menggunakan program PV-Elite ini untuk mendesain peralatan Separator Geothermal dan Atmospheric Flash Tank (Geothermal) untuk keperluan pekerjaan saya. Perhitungan dengan PV Elite ini untuk menghasilkan ketebalan, analisa tegangan dan defleksi dari pressure vessel.<br />
<br />
Selain itu untuk perhitungan dalam pekerjaan saya, saya juga menggunakan program Excel untuk perhitungan dimensi Separator dan Atmospheric Flash Tank (Geothermal).<br />
<br />
Terima kasih,<br />
<br />
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
----<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Kedua (10 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Pada kuliah Komputasi Teknik pertemuan kedua, dibahas mengenai definisi analisa. Kalau dari pendapat kelas, analisa adalah suatu proses penyelidikan yang memuat sejumlah kegiatan untuk memecahkan masalah dengan dikaji sebaik-baiknya menggunakan pemikiran yang terstruktur. Sedangkan pendapat Pak DAI, analisa adalah suatu proses untuk menghasilkan suatu prosedur pemecahan masalah.<br />
<br />
'''Sinopsis Skripsi Saya'''<br />
<br />
Skripsi saya berjudul "Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi. Adapun sinopsisnya sebagai berikut :<br />
<br />
Pengujian kali ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem turbin uap dengan cara meneliti dan mengetahui karakteristik dari masing-masing unitnya. sistem penggerak mula bertenaga uap 100 SCR di Laboratorium Konversi Energi Jurusan mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia merupakan miniatur dari sistem penggerak mula (''steam prime mover'') yang ada pada pembangkit listrik. Bagian-bagian dari sistem penggerak mula diantaranya unit ketel uap (''boiler''), pemanas lanjut (''superheater''), turbin uap, kondenser dan generator sebagai pengubah energi mekanis putaran poros turbin menjadi energi listrik.<br />
<br />
Proses pengujian dilakukan dengan cara pengambilan data dari sistem turbin uap yang dilakukan dengan pembebanan bervariasi pada putaran poros turbin konstan pada 3200 rpm. Variasi pembebanan dilakukan mulai dari tanpa pembebanan, pembebanan 100 Watt, 200 Watt, 300 Watt dan 450 Watt. Pengambilan data dilakukan secaraberulang untuk memperoleh keakuratan data. Data yang terkumpul kemudian diolah untuk mendapatkan nilai-nilai kinerja setiap unit dan nilai kinerja keseluruhan sistem. Analisa dilakukan dengan melihat grafik yang dibuat berdasarkan nilai-nilai hasil perhitungan terhadap variasi pembebanan. Sehingga diperoleh kinerja terbaik sistem pada pembebanan tertentu dan karakteristik dari sistem.<br />
<br />
'''Analisis/hubungan skripsi menggunakan Komputasi Teknik'''<br />
<br />
Pada perhitungan skripsi saya digunakan perhitungan biasa secara manual terhadap masing-masing unit sistem turbin uap dan kinerjanya. Perhitungan menggunakan komputasi program Excel.<br />
<br />
Adapun kalau mau dibuat lebih lanjut perhitungan kinerja tiap unit sistem turbin uap dan kinerjanya dapat dilakukan dengan perhitungan menggunakan program bahasa visual basic. Namun karena keterbatasan waktu, perhitungan dengan visual basic tidak dapat dilakukan.<br />
<br />
Dari sistem turbin uap tipe 100 SCR ini dapat pula diadakan penelitian misalnya untuk analisa CFD di turbin maupun di pipa atau di boilernya. Analisa yang dilakukan meliputi apakah aliran yang ada di pipa, turbin ataupun boiler turbulen atau laminar. Analisa lainnya misalnya di pompa, dengan menggunakan CFD, meneliti apakah aliran dipompa mengalami kavitasi atau back pressure.<br />
<br />
Penelitian lain yang dapat dilakukan terhadap miniatur turbin uap tipe 10 SCR ini misalnya dengan desain ulang dari boiler. Desain ulang ini dapat menggunakan program PV-Elite untuk desain dan analisa pressure vessel.<br />
<br />
Getaran yang dihasilkan turbin dapat menghasilkan defleksi dari pipa ataupun unit-unitnya. Hal ini dapat dihitung dengan menggunakan program Ansys untuk struktural. <br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
----<br />
<br />
== '''Presentasi Sinopsis Project Komputasi Teknik''' ==<br />
<br />
[[File:Sinopsis 1.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 2.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 3.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 4.jpg]]<br />
[[File:Hasil skripsi.jpg]]<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Ketiga (17 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Assalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
Pada pertemuan kuliah ketiga ini Pak DAI membahas mengenai 3 penyakit manusia yang menghambat manusia untuk berkembang atau maju.<br />
<br />
3 penyakit itu yaitu :<br />
<br />
'''K''' Ketidaktahuan<br />
<br />
'''E''' Egois<br />
<br />
'''M''' Malas<br />
<br />
3 penyakit ini haruslah diberantas (turn back) agar manusia dapat berkembang dan maju kedepannya. Mudah-mudahan dengan mempelajari komputasi teknik ini kita bisa mengurangi ketiga penyakit tersebut.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
== Permodelan matematis pada skripsi yang berhubungan dengan Komputasi Teknik. ==<br />
<br />
Pada skripsi saya yang berjudul “Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi” terdapat rumus perhitungan dasar yang dapat dijadikan model matematis pada mata kuliah Komputasi Teknik ini.Berdasarkan Hukum Termodinamika Pertama:<br />
<br />
dQ = dU + dw<br />
<br />
= dU + p dv …….. (1)<br />
<br />
Dimana d(pv) = p dv + v dp sehingga persamaan menjadi :<br />
<br />
dQ = dU + d(pv) – v dp<br />
<br />
= d(U + pv) – v dp<br />
<br />
Maka persamaan entalpi menjadi :<br />
<br />
H = U + pv ………………(2)<br />
<br />
Pada persamaan 2 ini adalah energi aliran yaitu energi yang dilakukan oleh fluida yang mengalir untuk mendorong sejumlah massa m kedalam atau keluar dari system.<br />
<br />
Adapun rumus diatas diolah menggunakan program Excel yang kemudian menghasilkan kinerja dari masing-masing unit dan sistem. Rumus atau model matematis lainnya misalnya efisiensi termal sistem, yakni :<br />
<br />
ηth= Pit/(PB + PS) ……..(3)<br />
<br />
ηth = efisiensi termal sistem <br />
<br />
Pit = daya yang dihasilkan oleh turbin (kJ/jam)<br />
<br />
PB = daya yang dihasilkan oleh boiler (kJ/jam)<br />
<br />
PS = daya yang dihasilkan superheater (kJ/jam)<br />
<br />
Dan masih banyak lagi rumus atau model matematis dari masing-masing unit sistem turbin uap tipe 100 SCR.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
== Pertemuan keempat (24 Februari 2020) ==<br />
<br />
Pada pertemuan keempat ini saya tidak dapat hadir karena kesiangan, saya takut tidak bisa masuk kelas. <br />
Namun saya berusaha mengupload Quiz I:<br />
<br />
[[File:Quiz I komtek-1.png]]<br />
[[File:Quiz I komtek-2.png]]<br />
<br />
<br />
== Extended Abstrak ==<br />
<br />
Judul Skripsi : Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi.<br />
<br />
Sistem turbin uap tipe 100 SCR yang berada di Laboratorium Konversi Energi Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia adalah miniatur sistem turbin uap yang berada pada pembangkit listrik. Sistem ini terdiri dari boiler, superheater, turbin uap, condenser dan generator sebagai pengubah energy mekanis menjadi energi listrik.<br />
<br />
<br />
Metodologi :<br />
<br />
Metodologi penelitian yang dilakukan dengan cara experimental, yakni pengambilan data pada pembebanan bervariasi mulai dari 0 Watt, 100 Watt, 200 Watt, 300 Watt dan 450 Watt pada putaran 3200 rpm. Data yang terkumpul kemudian diolah dengan menggunakan program Excel dan steam tabel. <br />
<br />
<br />
Hasil yang ingin dicapai :<br />
<br />
Data hasil perhitungan berupa tabel dan grafik dari kinerja masing-masing unit dan sistem, yang kemudian akan dianalisa lebih lanjut. Serta nilai optimum efisiensi sistem termal pada pembebanan bervariasi.</div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=File:Quiz_I_komtek-2.png&diff=25185File:Quiz I komtek-2.png2020-03-01T13:02:12Z<p>Yophie.dikaimana: </p>
<hr />
<div></div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=File:Quiz_I_komtek-1.png&diff=25183File:Quiz I komtek-1.png2020-03-01T13:01:33Z<p>Yophie.dikaimana: </p>
<hr />
<div></div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Yophie.dikaimana&diff=25176Yophie.dikaimana2020-03-01T12:53:15Z<p>Yophie.dikaimana: </p>
<hr />
<div>'''Biodata'''<br />
<br />
----<br />
<br />
Nama : Yophie Dikaimana<br />
<br />
NPM : 1906433764<br />
<br />
Program studi : S2 Teknik Mesin<br />
<br />
Peminatan : Konversi Energi<br />
<br />
<br />
[[File:Pic_yopi2.JPG]]<br />
<br />
<br />
'''Komputasi Teknik.'''<br />
<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Pertama (3 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Ruangan : Lab PusKom 201<br />
<br />
Pengajar : Dr. Ahmad Indra Siswantara (Pak DAI)<br />
<br />
Bismillahirrohmanirrohim.<br />
<br />
Assalamu'alaikum.Wr.Wb.<br />
<br />
Komputasi Teknik adalah disiplin yang relatif baru yang berkaitan dengan pengembangan dan penerapan model komputasi dan simulasi, sering digabungkan dengan komputasi kinerja tinggi, untuk memecahkan masalah fisik kompleks yang timbul dalam analisis dan desain teknik juga sebagai fenomena alam. Komputasi menyelesaikan masalah dengan cara memasukkan input, lalu memproses, kemudian menghasilkan output sesuai yang diperintahkan.<br />
<br />
Tujuan dari mata kuliah ini adalah memahami konsep-konsep dan prinsip dalam pelajaran komputasi Teknik serta mahasiswa bisa lebih mengenal dirinya sendiri. Untuk dapat membuat suatu komputasi teknik yang baik diperlukan akal yang baik dari pengguna. Akal ini merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.<br />
<br />
Konsep-konsep yang dipelajari dari mata kuliah komputasi teknik ini antara lain :<br />
<br />
1. Konsep iterasi<br />
<br />
2. Konsep convergen<br />
<br />
3. Konsep precision<br />
<br />
4. Konsep valid<br />
<br />
5. Konsep verified, dll.<br />
<br />
'''Pengetahuan saya dalam bidang Komputasi Teknik'''<br />
<br />
Pengalaman saya dalam Komputasi Teknik baru sedikit. Baru-baru ini saya mempelajari program Engineering Equation Solver (EES) untuk keperluan thesis saya. EES ini adalah program simulasi yang digunakan dengan memasukkan persamaan-persamaan teknik ataupun matematik lalu diproses dan dapat membuat properties-properties fisik ataupun lainnya dari program. EES adalah program penyelesaian persamaan umum yang secara numerik dapat memecahkan ribuan persamaan aljabar dan diferensial non-linear yang digabungkan. Fitur utama EES adalah termodinamika dan transportasi properti database akurasi tinggi yang disediakan untuk ratusan zat dengan cara yang memungkinkannya untuk digunakan dengan kemampuan memecahkan persamaan. Saya menggunakan program EES ini untuk simulasi dan optimasi multi objektif dari sistem multi generasi Geothermal dan LNG. <br />
<br />
Pengalaman lainnya dalam Komputasi Teknik yaitu penggunaan program PV-Elite, yaitu program untuk analisa dan desain pressure vessel. Saya menggunakan program PV-Elite ini untuk mendesain peralatan Separator Geothermal dan Atmospheric Flash Tank (Geothermal) untuk keperluan pekerjaan saya. Perhitungan dengan PV Elite ini untuk menghasilkan ketebalan, analisa tegangan dan defleksi dari pressure vessel.<br />
<br />
Selain itu untuk perhitungan dalam pekerjaan saya, saya juga menggunakan program Excel untuk perhitungan dimensi Separator dan Atmospheric Flash Tank (Geothermal).<br />
<br />
Terima kasih,<br />
<br />
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
----<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Kedua (10 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Pada kuliah Komputasi Teknik pertemuan kedua, dibahas mengenai definisi analisa. Kalau dari pendapat kelas, analisa adalah suatu proses penyelidikan yang memuat sejumlah kegiatan untuk memecahkan masalah dengan dikaji sebaik-baiknya menggunakan pemikiran yang terstruktur. Sedangkan pendapat Pak DAI, analisa adalah suatu proses untuk menghasilkan suatu prosedur pemecahan masalah.<br />
<br />
'''Sinopsis Skripsi Saya'''<br />
<br />
Skripsi saya berjudul "Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi. Adapun sinopsisnya sebagai berikut :<br />
<br />
Pengujian kali ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem turbin uap dengan cara meneliti dan mengetahui karakteristik dari masing-masing unitnya. sistem penggerak mula bertenaga uap 100 SCR di Laboratorium Konversi Energi Jurusan mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia merupakan miniatur dari sistem penggerak mula (''steam prime mover'') yang ada pada pembangkit listrik. Bagian-bagian dari sistem penggerak mula diantaranya unit ketel uap (''boiler''), pemanas lanjut (''superheater''), turbin uap, kondenser dan generator sebagai pengubah energi mekanis putaran poros turbin menjadi energi listrik.<br />
<br />
Proses pengujian dilakukan dengan cara pengambilan data dari sistem turbin uap yang dilakukan dengan pembebanan bervariasi pada putaran poros turbin konstan pada 3200 rpm. Variasi pembebanan dilakukan mulai dari tanpa pembebanan, pembebanan 100 Watt, 200 Watt, 300 Watt dan 450 Watt. Pengambilan data dilakukan secaraberulang untuk memperoleh keakuratan data. Data yang terkumpul kemudian diolah untuk mendapatkan nilai-nilai kinerja setiap unit dan nilai kinerja keseluruhan sistem. Analisa dilakukan dengan melihat grafik yang dibuat berdasarkan nilai-nilai hasil perhitungan terhadap variasi pembebanan. Sehingga diperoleh kinerja terbaik sistem pada pembebanan tertentu dan karakteristik dari sistem.<br />
<br />
'''Analisis/hubungan skripsi menggunakan Komputasi Teknik'''<br />
<br />
Pada perhitungan skripsi saya digunakan perhitungan biasa secara manual terhadap masing-masing unit sistem turbin uap dan kinerjanya. Perhitungan menggunakan komputasi program Excel.<br />
<br />
Adapun kalau mau dibuat lebih lanjut perhitungan kinerja tiap unit sistem turbin uap dan kinerjanya dapat dilakukan dengan perhitungan menggunakan program bahasa visual basic. Namun karena keterbatasan waktu, perhitungan dengan visual basic tidak dapat dilakukan.<br />
<br />
Dari sistem turbin uap tipe 100 SCR ini dapat pula diadakan penelitian misalnya untuk analisa CFD di turbin maupun di pipa atau di boilernya. Analisa yang dilakukan meliputi apakah aliran yang ada di pipa, turbin ataupun boiler turbulen atau laminar. Analisa lainnya misalnya di pompa, dengan menggunakan CFD, meneliti apakah aliran dipompa mengalami kavitasi atau back pressure.<br />
<br />
Penelitian lain yang dapat dilakukan terhadap miniatur turbin uap tipe 10 SCR ini misalnya dengan desain ulang dari boiler. Desain ulang ini dapat menggunakan program PV-Elite untuk desain dan analisa pressure vessel.<br />
<br />
Getaran yang dihasilkan turbin dapat menghasilkan defleksi dari pipa ataupun unit-unitnya. Hal ini dapat dihitung dengan menggunakan program Ansys untuk struktural. <br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
----<br />
<br />
== '''Presentasi Sinopsis Project Komputasi Teknik''' ==<br />
<br />
[[File:Sinopsis 1.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 2.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 3.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 4.jpg]]<br />
[[File:Hasil skripsi.jpg]]<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Ketiga (17 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Assalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
Pada pertemuan kuliah ketiga ini Pak DAI membahas mengenai 3 penyakit manusia yang menghambat manusia untuk berkembang atau maju.<br />
<br />
3 penyakit itu yaitu :<br />
<br />
'''K''' Ketidaktahuan<br />
<br />
'''E''' Egois<br />
<br />
'''M''' Malas<br />
<br />
3 penyakit ini haruslah diberantas (turn back) agar manusia dapat berkembang dan maju kedepannya. Mudah-mudahan dengan mempelajari komputasi teknik ini kita bisa mengurangi ketiga penyakit tersebut.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
== Permodelan matematis pada skripsi yang berhubungan dengan Komputasi Teknik. ==<br />
<br />
Pada skripsi saya yang berjudul “Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi” terdapat rumus perhitungan dasar yang dapat dijadikan model matematis pada mata kuliah Komputasi Teknik ini.Berdasarkan Hukum Termodinamika Pertama:<br />
<br />
dQ = dU + dw<br />
<br />
= dU + p dv …….. (1)<br />
<br />
Dimana d(pv) = p dv + v dp sehingga persamaan menjadi :<br />
<br />
dQ = dU + d(pv) – v dp<br />
<br />
= d(U + pv) – v dp<br />
<br />
Maka persamaan entalpi menjadi :<br />
<br />
H = U + pv ………………(2)<br />
<br />
Pada persamaan 2 ini adalah energi aliran yaitu energi yang dilakukan oleh fluida yang mengalir untuk mendorong sejumlah massa m kedalam atau keluar dari system.<br />
<br />
Adapun rumus diatas diolah menggunakan program Excel yang kemudian menghasilkan kinerja dari masing-masing unit dan sistem. Rumus atau model matematis lainnya misalnya efisiensi termal sistem, yakni :<br />
<br />
ηth= Pit/(PB + PS) ……..(3)<br />
<br />
ηth = efisiensi termal sistem <br />
<br />
Pit = daya yang dihasilkan oleh turbin (kJ/jam)<br />
<br />
PB = daya yang dihasilkan oleh boiler (kJ/jam)<br />
<br />
PS = daya yang dihasilkan superheater (kJ/jam)<br />
<br />
Dan masih banyak lagi rumus atau model matematis dari masing-masing unit sistem turbin uap tipe 100 SCR.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
== Pertemuan keempat (24 Februari 2020) ==<br />
<br />
Pada pertemuan keempat ini saya tidak dapat hadir karena kesiangan, saya takut tidak bisa masuk kelas. <br />
Namun saya berusaha mengupload Quiz I</div>Yophie.dikaimanahttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Yophie.dikaimana&diff=24084Yophie.dikaimana2020-02-23T12:38:14Z<p>Yophie.dikaimana: </p>
<hr />
<div>'''Biodata'''<br />
<br />
----<br />
<br />
Nama : Yophie Dikaimana<br />
<br />
NPM : 1906433764<br />
<br />
Program studi : S2 Teknik Mesin<br />
<br />
Peminatan : Konversi Energi<br />
<br />
<br />
[[File:Pic_yopi2.JPG]]<br />
<br />
<br />
'''Komputasi Teknik.'''<br />
<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Pertama (3 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Ruangan : Lab PusKom 201<br />
<br />
Pengajar : Dr. Ahmad Indra Siswantara (Pak DAI)<br />
<br />
Bismillahirrohmanirrohim.<br />
<br />
Assalamu'alaikum.Wr.Wb.<br />
<br />
Komputasi Teknik adalah disiplin yang relatif baru yang berkaitan dengan pengembangan dan penerapan model komputasi dan simulasi, sering digabungkan dengan komputasi kinerja tinggi, untuk memecahkan masalah fisik kompleks yang timbul dalam analisis dan desain teknik juga sebagai fenomena alam. Komputasi menyelesaikan masalah dengan cara memasukkan input, lalu memproses, kemudian menghasilkan output sesuai yang diperintahkan.<br />
<br />
Tujuan dari mata kuliah ini adalah memahami konsep-konsep dan prinsip dalam pelajaran komputasi Teknik serta mahasiswa bisa lebih mengenal dirinya sendiri. Untuk dapat membuat suatu komputasi teknik yang baik diperlukan akal yang baik dari pengguna. Akal ini merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.<br />
<br />
Konsep-konsep yang dipelajari dari mata kuliah komputasi teknik ini antara lain :<br />
<br />
1. Konsep iterasi<br />
<br />
2. Konsep convergen<br />
<br />
3. Konsep precision<br />
<br />
4. Konsep valid<br />
<br />
5. Konsep verified, dll.<br />
<br />
'''Pengetahuan saya dalam bidang Komputasi Teknik'''<br />
<br />
Pengalaman saya dalam Komputasi Teknik baru sedikit. Baru-baru ini saya mempelajari program Engineering Equation Solver (EES) untuk keperluan thesis saya. EES ini adalah program simulasi yang digunakan dengan memasukkan persamaan-persamaan teknik ataupun matematik lalu diproses dan dapat membuat properties-properties fisik ataupun lainnya dari program. EES adalah program penyelesaian persamaan umum yang secara numerik dapat memecahkan ribuan persamaan aljabar dan diferensial non-linear yang digabungkan. Fitur utama EES adalah termodinamika dan transportasi properti database akurasi tinggi yang disediakan untuk ratusan zat dengan cara yang memungkinkannya untuk digunakan dengan kemampuan memecahkan persamaan. Saya menggunakan program EES ini untuk simulasi dan optimasi multi objektif dari sistem multi generasi Geothermal dan LNG. <br />
<br />
Pengalaman lainnya dalam Komputasi Teknik yaitu penggunaan program PV-Elite, yaitu program untuk analisa dan desain pressure vessel. Saya menggunakan program PV-Elite ini untuk mendesain peralatan Separator Geothermal dan Atmospheric Flash Tank (Geothermal) untuk keperluan pekerjaan saya. Perhitungan dengan PV Elite ini untuk menghasilkan ketebalan, analisa tegangan dan defleksi dari pressure vessel.<br />
<br />
Selain itu untuk perhitungan dalam pekerjaan saya, saya juga menggunakan program Excel untuk perhitungan dimensi Separator dan Atmospheric Flash Tank (Geothermal).<br />
<br />
Terima kasih,<br />
<br />
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
----<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Kedua (10 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Pada kuliah Komputasi Teknik pertemuan kedua, dibahas mengenai definisi analisa. Kalau dari pendapat kelas, analisa adalah suatu proses penyelidikan yang memuat sejumlah kegiatan untuk memecahkan masalah dengan dikaji sebaik-baiknya menggunakan pemikiran yang terstruktur. Sedangkan pendapat Pak DAI, analisa adalah suatu proses untuk menghasilkan suatu prosedur pemecahan masalah.<br />
<br />
'''Sinopsis Skripsi Saya'''<br />
<br />
Skripsi saya berjudul "Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi. Adapun sinopsisnya sebagai berikut :<br />
<br />
Pengujian kali ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem turbin uap dengan cara meneliti dan mengetahui karakteristik dari masing-masing unitnya. sistem penggerak mula bertenaga uap 100 SCR di Laboratorium Konversi Energi Jurusan mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia merupakan miniatur dari sistem penggerak mula (''steam prime mover'') yang ada pada pembangkit listrik. Bagian-bagian dari sistem penggerak mula diantaranya unit ketel uap (''boiler''), pemanas lanjut (''superheater''), turbin uap, kondenser dan generator sebagai pengubah energi mekanis putaran poros turbin menjadi energi listrik.<br />
<br />
Proses pengujian dilakukan dengan cara pengambilan data dari sistem turbin uap yang dilakukan dengan pembebanan bervariasi pada putaran poros turbin konstan pada 3200 rpm. Variasi pembebanan dilakukan mulai dari tanpa pembebanan, pembebanan 100 Watt, 200 Watt, 300 Watt dan 450 Watt. Pengambilan data dilakukan secaraberulang untuk memperoleh keakuratan data. Data yang terkumpul kemudian diolah untuk mendapatkan nilai-nilai kinerja setiap unit dan nilai kinerja keseluruhan sistem. Analisa dilakukan dengan melihat grafik yang dibuat berdasarkan nilai-nilai hasil perhitungan terhadap variasi pembebanan. Sehingga diperoleh kinerja terbaik sistem pada pembebanan tertentu dan karakteristik dari sistem.<br />
<br />
'''Analisis/hubungan skripsi menggunakan Komputasi Teknik'''<br />
<br />
Pada perhitungan skripsi saya digunakan perhitungan biasa secara manual terhadap masing-masing unit sistem turbin uap dan kinerjanya. Perhitungan menggunakan komputasi program Excel.<br />
<br />
Adapun kalau mau dibuat lebih lanjut perhitungan kinerja tiap unit sistem turbin uap dan kinerjanya dapat dilakukan dengan perhitungan menggunakan program bahasa visual basic. Namun karena keterbatasan waktu, perhitungan dengan visual basic tidak dapat dilakukan.<br />
<br />
Dari sistem turbin uap tipe 100 SCR ini dapat pula diadakan penelitian misalnya untuk analisa CFD di turbin maupun di pipa atau di boilernya. Analisa yang dilakukan meliputi apakah aliran yang ada di pipa, turbin ataupun boiler turbulen atau laminar. Analisa lainnya misalnya di pompa, dengan menggunakan CFD, meneliti apakah aliran dipompa mengalami kavitasi atau back pressure.<br />
<br />
Penelitian lain yang dapat dilakukan terhadap miniatur turbin uap tipe 10 SCR ini misalnya dengan desain ulang dari boiler. Desain ulang ini dapat menggunakan program PV-Elite untuk desain dan analisa pressure vessel.<br />
<br />
Getaran yang dihasilkan turbin dapat menghasilkan defleksi dari pipa ataupun unit-unitnya. Hal ini dapat dihitung dengan menggunakan program Ansys untuk struktural. <br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
----<br />
<br />
== '''Presentasi Sinopsis Project Komputasi Teknik''' ==<br />
<br />
[[File:Sinopsis 1.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 2.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 3.jpg]]<br />
[[File:Sinopsis 4.jpg]]<br />
[[File:Hasil skripsi.jpg]]<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
== '''Resume Kuliah Komputasi Teknik Pertemuan Ketiga (17 Februari 2020)''' ==<br />
<br />
Assalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
Pada pertemuan kuliah ketiga ini Pak DAI membahas mengenai 3 penyakit manusia yang menghambat manusia untuk berkembang atau maju.<br />
<br />
3 penyakit itu yaitu :<br />
<br />
'''K''' Ketidaktahuan<br />
<br />
'''E''' Egois<br />
<br />
'''M''' Malas<br />
<br />
3 penyakit ini haruslah diberantas (turn back) agar manusia dapat berkembang dan maju kedepannya. Mudah-mudahan dengan mempelajari komputasi teknik ini kita bisa mengurangi ketiga penyakit tersebut.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.<br />
<br />
<br />
<br />
== Permodelan matematis pada skripsi yang berhubungan dengan Komputasi Teknik. ==<br />
<br />
Pada skripsi saya yang berjudul “Analisa Kinerja Turbin Uap Tipe 100 SCR dengan Superheater pada pembebanan bervariasi” terdapat rumus perhitungan dasar yang dapat dijadikan model matematis pada mata kuliah Komputasi Teknik ini.Berdasarkan Hukum Termodinamika Pertama:<br />
<br />
dQ = dU + dw<br />
<br />
= dU + p dv …….. (1)<br />
<br />
Dimana d(pv) = p dv + v dp sehingga persamaan menjadi :<br />
<br />
dQ = dU + d(pv) – v dp<br />
<br />
= d(U + pv) – v dp<br />
<br />
Maka persamaan entalpi menjadi :<br />
<br />
H = U + pv ………………(2)<br />
<br />
Pada persamaan 2 ini adalah energi aliran yaitu energi yang dilakukan oleh fluida yang mengalir untuk mendorong sejumlah massa m kedalam atau keluar dari system.<br />
<br />
Adapun rumus diatas diolah menggunakan program Excel yang kemudian menghasilkan kinerja dari masing-masing unit dan sistem. Rumus atau model matematis lainnya misalnya efisiensi termal sistem, yakni :<br />
<br />
ηth= Pit/(PB + PS) ……..(3)<br />
<br />
ηth = efisiensi termal sistem <br />
<br />
Pit = daya yang dihasilkan oleh turbin (kJ/jam)<br />
<br />
PB = daya yang dihasilkan oleh boiler (kJ/jam)<br />
<br />
PS = daya yang dihasilkan superheater (kJ/jam)<br />
<br />
Dan masih banyak lagi rumus atau model matematis dari masing-masing unit sistem turbin uap tipe 100 SCR.<br />
<br />
Terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.</div>Yophie.dikaimana