http://air.eng.ui.ac.id/api.php?action=feedcontributions&user=Farhantiarrafi&feedformat=atomccitonlinewiki - User contributions [en]2024-03-29T09:02:16ZUser contributionsMediaWiki 1.30.0http://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Farhan_Tiarrafi_Pratama&diff=18400Farhan Tiarrafi Pratama2019-12-17T08:10:05Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div>[[File:Farhan.jpg|400px|thumb|right|Nama Saya Farhan Tiarrafi Pratama akrab di sapa farhan, seorang Mahasiswa Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia]]<br />
<br />
Nama : Farhan Tiarrafi Pratama<br />
<br />
NPM : 1806201075<br />
<br />
Jurusan : Teknik Mesin<br />
<br />
<br />
== lecture 1 : 04 September 2019 ==<br />
<br />
''1. Kenapa amak mesin belajar kalkulus ?''<br />
karena pada kalkulus terdapat materi materi dasar yang dapat di pergunakan untuk melewati mata kuliah lain yang membutuhkan materi dasar tersebut. kalkulus juga berperan penting pada pembentukan pola pikir "analisis" yang dapat sangat berguna untuk seorang engineer seperti teknik mesin.<br />
<br />
'''PYTHON'''<br />
merupakan sebuah media progamming yang digunakan untuk meminimalisir kesalahan hitungan dengan bantuan sebuah komputer.<br />
pada programming hanya dapat dilakukan pengerjaan matematika berupa pertambahan (+), pengurangan (-), perkalian(x), dan pembagian (:)<br />
<br />
[[File:phytonlogo.jpeg]]<br />
<br />
'''PAY ATTENTION''' : Penilaian secara terus menerus, perkembangan cara menguasai pemograman phyton<br />
<br />
'''HOMEWORK''' <br />
1. mempelajari PHYTON untuk minggu ini dengan belajar membuat sebuah program<br />
2. membuat sebuah program agar dapat menjawab sebuah soal pada papan tulis<br />
<br />
'''Tempat Belajar'''<br />
1. sololearn.com<br />
<br />
<br />
== My Progres ==<br />
'''What is phyton ?'''<br />
Python is a high-level programming language, with applications in numerous areas, including web programming, scripting, scientific computing, and artificial intelligence. Python has several different implementations, written in various languages. CPython, is the most popular by far.<br />
<br />
'''My First Try to use phyton'''<br />
<br />
1. print('Hello World')<br />
2. print(2*4) >> 8<br />
3. print((4+9)*5) >> 65<br />
4. print((5+7)/2) >> 6<br />
<br />
pada python operasi pertambahan menggunakan (+), pengurangan menggunakan (-), perkalian (*), pembagian (/), exponensial (**)<br />
error bisa terjadi pada python, contohnya ZeroDivisionErorr (Dividing by zero in Python produces an error, as no answer can be calculated)<br />
<br />
<br />
'''there are 2 types of number'''<br />
<br />
''integer and float'', integer dapat dikatakan sebagai bilangan bulat (1,2,3,4 dll) dan float merupakan bilangan yang mempunyai koma ( 2.0,3.2,4,3 dll). <br />
<br />
ada pengoprasian khusus pada python yang dapat dikatakan '''floor division(//)''' and '''modulo(%)''' berikut contohnya:<br />
<br />
1. print (20 // 6) >> 3<br />
2. print (1.25 % 0.5) >> 0.25<br />
<br />
'''''strings''''' : A string is created by entering text between two single or double quotation marks. When the Python console displays a string, it generally uses single quotes. The delimiter used for a string doesn't affect how it behaves in any way.<br />
<br />
'''''Variables''''': Variables play a very important role in most programming languages, and Python is no exception. A variable allows you to store a value by assigning it to a name, which can be used to refer to the value later in the program. to assign a variable, use one equals sign. Unlike most lines of code we've looked at so far, it doesn't produce any output at the Python console. for example :<br />
x = 7<br />
print(x)<br />
7<br />
print(x + 3)<br />
10<br />
print(x)<br />
7<br />
<br />
x = 123.456<br />
print(x)<br />
123.456<br />
x = "This is a string"<br />
print(x + "!")<br />
This is a string!<br />
<br />
foo= input("99")<br />
print(foo)<br />
99<br />
<br />
<br />
== Tugas ( 4 sept 2019 )==<br />
[[File:HomeWork.png|400px|thumb|center|program dari pr yang di berikan menggunakan visual studio code]]<br />
<br />
== Lecture 2 : 11 September 2019 ==<br />
[[File:practicesmakeperfect.png|500px|thumb|center|belajar variable di kelas menggunakan python anywhere]]<br />
[[File:practicesmakeperfect2.png|500px|thumb|center|(2)<br />
memulai cara membuat variable dan memanggilnya dalam bentuk perintah "print"]]<br />
<br />
rec=('Farhan','Tiarrafi','Pratama',(28,6,2001))<br />
NamaAwal,NamaTengah,NamaAkhir,TanggalLahir=rec<br />
print(NamaAwal)<br />
TahunLahir = TanggalLahir [2]<br />
print(TahunLahir)<br />
name = rec[0]+''+rec[1]<br />
print(name)<br />
print(rec[0:3])<br />
<br />
Farhan<br />
2001<br />
FarhanTiarrafi<br />
('Farhan', 'Tiarrafi', 'Pratama')<br />
<br />
'''Padahari rabu 11 september 2019''', diajarkan untuk membuat suatu perumpamaan dan membuat perintah untuk memanggil variable tersebut. terlihat pada foto ke (2) yang berisi perumpamaan dan perintah yang langsung dpt di lihat pada output nya.<br />
<br />
<br />
'''Perbedaan 32-bit dengan 64 bit ?''' filosofi yang berujung bahwa hati yang melakukan pemikiran dan otak yang melakukan perhitungan atau melaksanakan. industri 5.0 adalah pancasila ?, ya itu sebuah cetusan yang dibuat pak dai. beliau menyatkan Technology '''must empower human'''. mesin merupakan numerik, numerik merupakan pelajaran ini. sebaiknya hal itu menjadi driving force untuk tetap semangat dalam mempelajari ini. pada pelajaran ini ditekankan untuk menjadikan diri manusia sebagai sebuah penggagas atau pemikir dan komputer/perangkat lunak menjadi '''tools''' yang berguna untuk mempermudah pekerjaan manusia.<br />
<br />
<br />
== Tugas Pertemuan Kedua ==<br />
Pelajari buku Python Bab 1<br />
<br />
<br />
== Lecture 3 : 19 September 2019 ==<br />
Pada pertemuan ke-tiga diadakan sebuah quiz yang bertujuan untuk melatih logika berfikir. Quiz yang di berikan berupa pemograman pada deret '''fibonacci'''.<br />
<br />
[[File:fibonacci.png|500px|thumb|center]]<br />
<br />
yang ditanyakan adalah algoritma dan flowchart untuk membuat pemograman deret fibonacci, akan tetapi banyak yang belum mengetahui cara membuat program deret tersebut, hampir 1 kelas belum ada yang dapat mengerjakan. Setlah mendapat menjelasan oleh pak radon tentang pembuatan deret dan sumber dr internet juga, deret fibonacci dapat di selesaikan dengan 2 cara, yaitu :<br />
<br />
1. Cara '''Loop'''<br />
2. Cara '''function'''<br />
<br />
Cara loop mudah digunakan karena tidak perlu menemukan pola yang amat rumit, karena jika memakai function kita harus menemukan sebuah fungsi untuk di input kedalam pemograman yang dimana fungsi itu sangat sulit di dapatkan. berikut merupakan formula dr deret fibonacci :<br />
<br />
[[File:fibonacciformula.png]]<br />
<br />
setlah mendapat penjelasan kita kembali membuat pemograman deret fibonacci menggunakan 2 metode, dengan loop dan function.<br />
<br />
'''1. Cara Loop'''<br />
<br />
[[File:programloop.png|400px|thumb|center]]<br />
[[File:hasil.png|400px|thumb|center]]<br />
<br />
'''2. cara function'''<br />
<br />
[[File:programfunction.png|400px|thumb|center]]<br />
[[File:hasilf.png|400px|thumb|center]]<br />
<br />
<br />
== Lecture 4 : 25 September 2019 ==<br />
Pada hari ini mempelajari permodelan komputer. Karena dalam mempelajari suatu konsep harus mengerti sangat akan konsep tersebut. oleh karena itu hari ini disampaikan isi dari permodelan komputer itu sendiri. <br />
<br />
sebelum sampai ke ranah sana, ada sebuah pertanyaan, mengapa sebagai anak teknik kita harus '''berhitung''' ?<br />
<br />
karena apa yang kita buat, apa yang kita design akan kita pertanggung jawabkan fungsional nya. Semua barang/alat yang kita buat akan mempunyai spesifikasi dan perhitungan yang berbeda. Namun manusia tetap manusia, mempunyai batas. Manusia hanya bisa melakukan usaha pendekatan akan suatu jawaban.<br />
<br />
selanjutnya kita masuk ke bahasa kita, Apa itu '''model''' ?<br />
<br />
model merupakan simplifikasi/penyederhanaan dari sebuah kasus/keadaan yang rumit.<br />
<br />
model terdiri dari 3 Unsur, yaitu :<br />
1. Asumsi<br />
2. Simplifikasi<br />
3. Representasi<br />
<br />
Contoh dari sebuah model pada fondasi. Untuk menghitung kekuatan fondasi menahan beban. Fondasi di modelkan dalam bentuk 2D dan di asumsikan Modulus Elastisitas pada semua titik sama, lalu mensimplifikasi dengan menggunakan model 2D.<br />
<br />
<br />
Dari berbagai model yang kita buat, dibutuhkan ilmu dalam membangun persamaan aljabar dan memodelkan persamaan dalam komputasi. Untuk itu kita harus belajar giat serta berlatih sejak dini untuk menggunakan komputasi. Selain itu ada juga aplikasi dari komputasi yaitu Diskritisasi yaitu membuat sesuatu yang kontinu menjadi titik-titik yang berhingga.<br />
<br />
<br />
== Lecture 5 : 2 Oktober 2019 ==<br />
<br />
Hampir Semua masalah yang ada di dunia dapat di buat menjadi sebuah model. salah satu ialah menggunakan bahasa python sebagai penyelesaian masalah. mengapa python ? dikarenakan python gratis di sebar kepada khalayak luas dan sangat mendukung dalam industri 4.0<br />
pada hari ii mempelajari :<br />
1. aplikasi al jabar yang akan di modelkan pada sistem pegas<br />
2. mempelajari bagaimana membuat rangkaian pegas dengan bahasa python<br />
<br />
'''Tugas untuk minggu depan'''<br />
<br />
1. Membaca Bab 7<br />
2. Pelajari methode Runge Kutta<br />
<br />
Pada pertemuan hari ini, Asdos menjelaskan tentang Penggunaan Pemodelan pada Sistem Tunggal menjadi sebuah persamaan linier dengan menerjemahkan rumus yang biasa digunakan pada materi Pegas menjadi sebuah matriks yang berisikan konstanta pegas.<br />
Selain itu pada pertemuan ini mempelajari tentang Cara Pembuatan Matriks Pegas yang tidak Tunggal yaitu dengan menerapkan Superposisi Matriks. Lalu, diberikan contoh pemodelan sistem ganda pada pegas seri.<br />
<br />
<br />
Terakhir diberikan penjelasan dan cara penggunaan modul yang dapat digunakan pada Python yang dapat memudahkan perhitungan Sistem Persamaan Linier yaitu :<br />
<br />
- Numpy<br />
- Sympy<br />
<br />
<br />
== Jawaban Quiz : 17 Oktober 2019 ==<br />
<br />
Pada Hari Rabu, 17 Oktober 2019 diadakan quiz untu mengerjakan soal, berikut soalnya dapat dilihat dari buku "Numerical Method for engineers python 3" pada halaman :<br />
<br />
1. Hal 55 Pada Lathian 2.1 soal nomor 6<br />
<br />
2. Hal 263 Pada Lathihan 7.1 soal nomor 6<br />
<br />
<br />
perintah yang diberikan untuk dikerjakan pada AIR (Ahmad Indra Research) adalah bahasa pemograman python pada soal soal tersebut.<br />
<br />
<br />
'''Berikut Jawabannya'''<br />
<br />
'''Jawaban Soal pertama menggunakan metode 1'''<br />
<br />
#Mendefinisikan matriks A<br />
Ba1 = [0, 0, 2, 1, 2] <br />
Ba2 = [0, 1, 0, 2, -1] <br />
Ba3 = [1, 2, 0, -2, 0] <br />
Ba4 = [0, 0, 0, -1, 1] <br />
ba5 = [0, 1, -1, 1, -1]<br />
<br />
nmat = np.array ([Ba1, Ba2, Ba3, Ba4, Ba5])<br />
<br />
#mendefinisikan matriks B<br />
B = np.array ([1, 1, -4, -2, -1])<br />
<br />
#Dibawah ini adalah kode untuk memecahkan persamaan aljabar linear bertuliskan (linalg)<br />
jawaban = linalg.solve (nmat,B) a = int(jawaban[0]) b = int(jawaban[1]) c = int(jawaban[2]) d = int(jawaban[3]) f = int(jawaban[4])<br />
<br />
#memunculkan hasil <br />
print("X1 adalah ", a) print("X2 adalah ", b) print("X3 adalah ", c) print("X4 adalah ", d) print("X5 adalah ", f)<br />
<br />
#maka dari cara kedua didapat matriks Xnya adalah<br />
X1 adalah 2<br />
<br />
X2 adalah -2<br />
<br />
X3 adalah 1<br />
<br />
X4 adalah 1<br />
<br />
X5 adalah -1<br />
<br />
<br />
'''Jawaban Soal pertama menggunakan metode 2'''<br />
<br />
#mendefinisikan Matriks A<br />
A = np.array([[0, 0, 2, 1, 2],<br />
[0, 1, 0, 2, -1],<br />
[1, 2, 0, -2, 0],<br />
[0, 0, 0, -1, 1],<br />
[0, 1, -1, 1, -1]], float)<br />
<br />
#Mendefinisikan Matriks B<br />
b = np.array([[1],<br />
[1], <br />
[-4],<br />
[-2],<br />
[-1]],float)<br />
<br />
Ab = np.hstack([A, b]) print (Ab, "\n")<br />
n = len(b)<br />
<br />
#Memasuki Fase Eliminasi<br />
for i in range(0, n-1):<br />
<br />
for j in range(i + 1, n):<br />
lam = Ab[i,i] / Ab[j,i]<br />
Ab[j] = Ab[i] - lam * Ab[j]<br />
<br />
print ("Hasil Dari Proses Eliminasi \n", Ab, "\n")<br />
<br />
#Memasuki Fase Substitusi<br />
for i in range(n - 1, -1, -1):<br />
<br />
Ab[i] = Ab[i] / Ab[i, i]<br />
for j in range(i - 1, -1, -1):<br />
b = Ab[j]<br />
lam = Ab[i,i] / Ab[j,i]<br />
Ab[j] = Ab[i] - lam * Ab[j]<br />
print ("Hasil dari proses substitusi \n", Ab, "\n")<br />
<br />
x = Ab[:, 5]<br />
#tinggal di selesaikan dengan mencetak nilai x<br />
print ("Maka didapatkan nilai x = \n", x)<br />
<br />
'''Jawaban Soal kedua '''<br />
<br />
# Di sini, kita akan menggunakan x0 dan y sebagai titik asal, x sebagai t yang diinginkan, dan h sebagai increment atau dapat di sebut <br />
ketelitian dalam menghitung. Kita menggunakan h = 0.01. <br />
x0 = 2<br />
<br />
y = 1 h = 0.01 x = float(input("Berikan nilai t: ")) if x>0 :<br />
<br />
# dydx menyatakan persamaan awal dalam soal.<br />
# setelah melalui proses Didapat hasil x^2-4y<br />
<br />
def dydx(x, y): <br />
return (x**2-4*y) <br />
# Memasuki implementasi perhitungan menggunakan metode Runge-Kutta.<br />
def rungeKutta(x0, y0, x, h): <br />
n = (int)((x - x0)/h) <br />
y = y0 <br />
for i in range(1, n + 1): <br />
k1 = h * dydx(x0, y) <br />
k2 = h * dydx(x0 + 0.5 * h, y + 0.5 * k1) <br />
k3 = h * dydx(x0 + 0.5 * h, y + 0.5 * k2) <br />
k4 = h * dydx(x0 + h, y + k3) <br />
<br />
# untuk y selanjutnya <br />
y = y + (1.0 / 6.0)*(k1 + 2 * k2 + 2 * k3 + k4) <br />
<br />
# untuk x selanjutnya<br />
x0 = x0 + h <br />
list.append(y)<br />
return y <br />
print("Nilai y pada t =", x, "adalah", rungeKutta(x0, y, x, h))<br />
<br />
kemudian akan didapatkan hasil apabila t=0.03<br />
<br />
Masukkan nilai t: 0.03<br />
<br />
Nilai y pada t = 0.03 adalah 1<br />
<br />
<br />
<br />
== MID TERM TEST : 23 OCT 2019 ==<br />
<br />
'''II.A Hasil koding untuk mencari tegangan pada soal I.A'''<br />
<br />
#SOAL PERTAMA TENTANG PENCARIAN MASSA FISIKA<br />
from math import *<br />
<br />
#TENTUIN DATA NYA DULU BRO MAU GIMANA<br />
g=9.81<br />
M1=eval(input("mau berapa massa benda 1 ?"))<br />
M2=eval(input("Mau berapa massa benda 2 ?"))<br />
M3=eval(input("Mau berapa massa benda 3 ?"))<br />
M3=eval(input("Mau berapa massa benda 4 ?"))<br />
Fk1=eval(input("Koefisien gesek benda 1 ?"))<br />
Fk2=eval(input("koefisien gesek benda 2 ?"))<br />
Fk3=eval(input("Koefisien gesek benda 3 ?"))<br />
alfa=eval(input("sudutnya mau berapa ?"))<br />
a=eval(input("percepatan :"))<br />
x= sin(alfa)<br />
y= cos(alfa)<br />
<br />
#MASUK KE PENGHITUNGAN BRO<br />
T1=M1*g*(x-Fk1*y)-M1*a<br />
T2=M2*g*(x-Fk2*y)+T1-M2*a<br />
T3=M3*g*(x-Fk3*y)+T2-M3*a<br />
<br />
print("maka T1 adalah ?",T1)<br />
print("maka T2 adalah ?",T2)<br />
print("maka T3 adalah ?",T3)<br />
<br />
<br />
'''maka akan di dapat hasil'''<br />
<br />
mau berapa massa benda 1 ?10<br />
Mau berapa massa benda 2 ?20<br />
Mau berapa massa benda 3 ?30<br />
Mau berapa massa benda 4 ?40<br />
Koefisien gesek benda 1 ?0.1<br />
koefisien gesek benda 2 ?0.2<br />
Koefisien gesek benda 3 ?0.3<br />
sudutnya mau berapa ?30<br />
percepatan :0<br />
maka T1 adalah ? 98.43910904690696<br />
maka T2 adalah ? 101.46552249370134<br />
maka T3 adalah ? 304.39656748110406<br />
<br />
'''II.B Hasil koding soal nomor I.<br />
<br />
F = float(input("Gaya yang dilakukan mobil (N):"))<br />
v0 = 0<br />
s0 = 0<br />
t = float(0)<br />
cd = float(input("drag coefficient: "))<br />
u = float(input("koefisien gesek ban dengan jalanan: "))<br />
g = 9.8<br />
m = float(input ("massa mobil:"))<br />
a = F/m<br />
dragfric0 = 0<br />
dragfric = ((cd * ((v0 + (a*t))**(3/2))/m) + (u * g))<br />
while dragfric0 < a:<br />
vmax = v0 + (a - dragfric0)*t<br />
xmax = s0 + ((vmax**2 - v0**2) / (2 * a))<br />
dragfric0 = dragfric0 + dragfric<br />
t = float(t) + 1<br />
print("Komponen pada saat kecepatan maksimum")<br />
print ("Waktu yang diperlukan: ",t," s")<br />
print ("Jarak yang ditempuh: ",xmax," m")<br />
print ("Kecepatan tertinggi: ",vmax," m/s")<br />
<br />
'''HASIL'''<br />
Gaya yang dikeluarkan mobil (N):10000<br />
drag coefficient: 1.2<br />
koefisien gesek ban dengan jalanan: 0.5<br />
massa mobil:5000<br />
Komponen pada saat kecepatan maksimum<br />
Waktu yang diperlukan: 21.99999 s<br />
Jarak yang ditempuh: 443.14 m<br />
Kecepatan tertinggi: 300 m/s<br />
<br />
== PR PRA-MID TERM TEST ==<br />
<br />
1.'''Video Muhasabah(percerminan diri )'''<br />
<br />
[[File:Video1.mp4]]<br />
<br />
<br />
2.'''Video penjelasan soal nomor I.A'''<br />
<br />
[[File:Video2.mp4]]<br />
<br />
<br />
3.'''Video penjelasan soal II.A'''<br />
<br />
<br />
[[File:Video3.mp4]]<br />
<br />
<br />
<br />
== Runge Kutta Method (Exercise) ==<br />
<br />
<br />
[[File:RungeKutta.jpg]]<br />
<br />
# t0 dan v0 sebagai keadaan awal, t sebagai t yang diinput, dan h sebagai increment<br />
t0 = 0<br />
v0 = 0<br />
h = 0.001 # di sini digunakan h = 0.01<br />
t = float(input("Nilai t: ")) # perintah untuk memasukkan nilai t<br />
<br />
if 0 <= t < 0.3: # untuk 0 <= t < 0.3<br />
def F(t, v):<br />
return (1000 * t - 0.00693 * (v**2)) # persamaan a yang telah diperoleh<br />
<br />
def rungeKutta(t0, v0, t, h): # perhitungan Runge-Kutta<br />
n = (int)((t - t0) / h)<br />
v = v0<br />
for i in range(1, n + 1):<br />
k1 = h * F(t0, v)<br />
k2 = h * F(t0 + 0.5 * h, v + 0.5 * k1)<br />
k3 = h * F(t0 + 0.5 * h, v + 0.5 * k2)<br />
k4 = h * F(t0 + h, v + k3)<br />
v = v + (1.0 / 6.0) * (k1 + 2 * k2 + 2 * k3 + k4)<br />
t0 = t0 + h<br />
return v<br />
<br />
print("Nilai v pada t =", t, "adalah", rungeKutta(t0, v0, t, h), "m/s") # menampilkan nilai v<br />
<br />
elif t >= 0.3: # untuk t >= 0.3<br />
def F(t, v):<br />
return (100 - 0.00693 * (v**2)) # persamaan a yang telah diperoleh<br />
<br />
def rungeKutta(t0, v0, t, h): # perhitungan Runge-Kutta<br />
n = (int)((t - t0) / h)<br />
v = v0<br />
for i in range(1, n + 1):<br />
k1 = h * F(t0, v)<br />
k2 = h * F(t0 + 0.5 * h, v + 0.5 * k1)<br />
k3 = h * F(t0 + 0.5 * h, v + 0.5 * k2)<br />
k4 = h * F(t0 + h, v + k3)<br />
v = v + (1.0 / 6.0) * (k1 + 2 * k2 + 2 * k3 + k4)<br />
t0 = t0 + h<br />
return v<br />
<br />
print("Nilai v pada t =", t, "adalah", rungeKutta(t0, v0, t, h), "m/s") # menampilkan nilai v<br />
<br />
else:<br />
print("Nilai t harus positif.")<br />
<br />
<br />
== Eliminasi Gauss ==<br />
[[File:Gauss Eliminationn.mp4]]<br />
<br />
Hari ini kita akan membuat sebuah program tentang gauss elimination yang bertujuan menyelesaikan tugas yang telah diberikan.<br />
<br />
'''Petunjuk Pengerjaan Menggunakan Phyton'''<br />
<br />
Dalam pengerjaan Eliminasi Gauss dengan menggunakan phyton setidaknya ada 3 langkah yang harus diselesaikan terlebih dahulu, tambahan 1 langkah tersebut jika dibandingkan dengan pengerjaan menggunakan matematis adalah pendefinisian matriks. Sehingga secara umum langkah pengerjaan Eliminasi Gauss dengan menggunakan phyton adalah sebagai berikut:<br />
<br />
1. Pendefinisian Matriks<br />
<br />
Pendefinisian tersebut dibantu dengan menggunakan fungsi array dari numpy dengan cara import numpy.<br />
<br />
2. Eliminasi Gauss<br />
<br />
3. Back Substitution<br />
<br />
Berikut program python:<br />
<br />
[[File:python5.png]]<br />
<br />
[[File:python2.png]]<br />
<br />
Setelah dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil2.png]]<br />
<br />
<br />
== Pengaplikasian Eliminasi Gauss: Statika Struktur ==<br />
<br />
Pengaplikasian penghitungan gauss elimination dapat di aplikasikan dalam sebuah perhitungan kasus statika struktur.<br />
<br />
[[File:Pengaplikasian Gauss Elimination.mp4]]<br />
<br />
Berikut program python:<br />
<br />
[[File:python3.png]]<br />
<br />
[[File:python4.png]]<br />
<br />
Setelah dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil1.png]]<br />
<br />
<br />
== Tugas: Runge Kutta Method ==<br />
<br />
Runge Kutta merupakan metode untuk pendekatan suatu nilai persamaan yaitu dengan melakukan segmentasi-segmentasi dengan suatu garis-garis lurus dari suatu titik ke titik berikutnya mengikuti segmentasi yang dibuat. Runge Kutta terdiri dari beberapa orde, diantanya adalah orde 2, orde 3, dan orde 4. Perbedaan dari beberapa orde tersebut adalah: Runge Kutta Orde 4 lebih akurat dari Orde 3, sedangkan Runge Kutta Orde 3 lebih akurat dari Orde 2.<br />
<br />
[[File:grafikrunge.png]]<br />
<br />
Dalam tugas kali ini kami akan membuat Runge Kutta Orde 4 untuk menyelesaikan suatu permasalahan pegas. Secara umum persamaan Runge Kutta Orde 4 adalah sebagai berikut:<br />
<br />
𝑦_(𝑖+1)=𝑦_𝑖+1/6 (𝑘_1+2𝑘_2+2𝑘_3+𝑘_4 )ℎ<br />
<br />
<br />
Dengan :<br />
<br />
𝑘_1=𝑓(𝑥_𝑖,𝑦_𝑖 )<br />
<br />
𝑘_2=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_1 ℎ)<br />
<br />
𝑘_3=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_2 ℎ)<br />
<br />
𝑘_4=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_3 ℎ)<br />
<br />
sekarang kita ingin mencoba menyelesaikan sebuah permasalahan dengan metode Runge Kutta :<br />
<br />
[[File:rungek.png]]<br />
<br />
Berikut flowchart untuk menyelesaikan soal tsb:<br />
<br />
[[File:flowchartt22.png]]<br />
<br />
<br />
Program untuk python:<br />
<br />
[[File:runge kutta.png]]<br />
<br />
[[File:runge kutta1.png]]<br />
<br />
Ketika di jalankan, hasil programnya sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil22.png]]<br />
<br />
<br />
== Tugas: CFD (mobil) ==<br />
<br />
'''Landasan Teori'''<br />
<br />
Drag force merupakan gaya kebelakang yang mendorong mundur serta menekan kebawah dan drag force ini disebabkan karena gangguan aliran udara pada bodi kendaraan dan parallel dengan arah angin. Drag force adalah jumlah semua gaya eksternal dalam aliran fluida yang melawan arah gerak objek dan disebabkan oleh aliran turbulen di sekitar benda yang melawan gerak maju objek melalui fluida (gas atau cairan).<br />
<br />
Drag force dapat dimanfaatkan menjadi salah satu cara yang efisien untuk meningkatkan kecepatan kendaraan serta menghemat penggunaan bahan bakar. Hal ini dapat terjadi karena jika koefisien drag semakin kecil, maka hambatan udara terhadap mobil semakin kecil, sehingga mobil dapat melaju dengan tenaga dari mesin yang lebih sedikit dan pada akhirnya akan mengurangi pemakaian atau konsumsi bahan bakar mesin mobil.<br />
<br />
Secara teori, jika koefisien drag semakin berkurang, maka kecepatan akan semakin meningkat, sesuai dengan persamaan gaya drag yang di mana koefisien drag berbanding terbalik dengan kecepatan. Oleh karena itu, pengaruh tahanan udara yang paling besar terjadi ketika laju kendaraan pada kecepatan yang paling rendah.<br />
<br />
Faktor yang sangat penting dalam menentukan kualitas simulasi CFD salah satunya adalah meshing atau griding. Meshing merupakan proses dikritisasi domain fluida yang kontinu yang menjadi domain komputasi yang diskrit sehingga dapat diselesaikan persamaan-persamaan didalamnya dan menghasilkan solusi.<br />
<br />
Setelah mengerti penggunaan CFDSOF-NG kami menghitung besarnya drag force dari mobil yang modelnya diberikan, dengan menggunakan aplikasi CFD. Kami mengikuti semua parameter yang telah di berikan mulai dari mesh yang ada sampai jenis aliran udara. Setelah dijalankan, berikut 10 data yang di dapatkan:<br />
<br />
kecepatan drag force<br />
10 8.11646<br />
15 10.1848<br />
20 17.6275<br />
25 27.0084<br />
30 38.3158<br />
35 51.53<br />
40 66.6329<br />
45 83.5765<br />
50 102.321<br />
<br />
dengan grafik sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:grafik mobil1.png|400PX|middle]]<br />
<br />
<br />
== TUGAS ANALISIS GAYA LIFT FORCE DAN DRAG FORCE PADA AIRFOIL (CFDSOF-NG) ==<br />
<br />
Pada tugas kali ini, kita ditugaskan untuk menganalisis gaya yang terjadi pada sebuah airfoil (sayap pesawat). gaya yang telah dianalisis di hubungkan dengan percobaan sudut yang dibentuk airfoil dengan sumbu normal. Percobaan ini bertujuan untuk menentukan sudut maksimum untuk mendapatkan rasio gaya yang paling baik. Beriukut langkah langkah yang kami lakukan :<br />
1. Mencari referensi airfoil lalu mendesign airfoil tersebut di inventor.<br />
2. Setelah itu kita masukan kedalam CFDSOF-NG untuk di analisis.<br />
3. Akan di dapat sebuah data yang nanti akan di plotting menjadi sebuah grafik.<br />
4. mencari sebuah persamaan yang terbentuk.<br />
5. melakukan optimasi mengunakan pemograman phyton.<br />
6. menarik kesimpulan yang ada.<br />
<br />
'''PEMBUATAN AIRFOIL'''<br />
<br />
Berikut airfoil yang kelompok kami buat yang mendapatkan referensi dari NACA 0006.<br />
<br />
[[File:AIRFOIL.png|800px|middle]]<br />
<br />
'''ANALISIS MENGGUNAKAN CFDSOF-NG'''<br />
<br />
[[File:TEST.png|600px|middle]]<br />
[[File:TEST1.png|600px|middle]]<br />
[[File:TEST2.png|600px|middle]]<br />
<br />
<br />
'''MENGOLAH DATA'''<br />
<br />
Setelah melakukan analisis pada CFDSOF-NG, didapatkan data ytang berupa drag forve dan lift foce, berikut data yang telah kami dapatkan :<br />
<br />
[[File:DATA.png|600px]]<br />
<br />
'''PEMBUATAN GRAFIK'''<br />
<br />
Setelah medapatkan data yang diinginkan, kita dapat memasukan data tersebut kedalam microsoft excel yang dimana nanti akan dibuat sebuah grafik yang menggunakan trend line guna mendapatkan persamaannya. berikut hasil grafik drag dan lift force terhadap sudut yang telah kami buat :<br />
<br />
[[File:DRAG.jpg|600px]]<br />
[[File:LIFT.jpg|600px]]<br />
<br />
<br />
'''PEMOGRAMAN MENGGUNAKAN PHYTON'''<br />
<br />
Setelah mendapatkan persamaan yang ada pada grafik, kita dapat membuat pemograman untuk melakukan optimasi, berikut optimasinya :<br />
<br />
[[File:iyekoding.png|800px]]<br />
[[File:hoohkoding.png|800px]]</div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=File:Hoohkoding.png&diff=17559File:Hoohkoding.png2019-12-14T18:36:04Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div></div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=File:Iyekoding.png&diff=17558File:Iyekoding.png2019-12-14T18:35:07Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div></div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=File:LIFT.jpg&diff=17557File:LIFT.jpg2019-12-14T18:34:34Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div></div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=File:DRAG.jpg&diff=17556File:DRAG.jpg2019-12-14T18:34:06Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div></div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Kelompok_10&diff=17555Kelompok 102019-12-14T18:33:45Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div>[[File:assalammualaikum.jpg]]<br />
<br />
<br />
[[File:bismillah.jpg]]<br />
<br />
<br />
<br />
Perkenalkan anggota kelompok 10:<br />
<br />
1. Kanwaljot Kaur 1706036305<br />
<br />
2. Farhan Tiarrafi Pratama 1806201075<br />
<br />
3. Aldy Cahya Ramadhan 1806149040<br />
<br />
<br />
== Eliminasi Gauss ==<br />
[[File:Gauss Eliminationn.mp4]]<br />
<br />
Hari ini kita akan membuat sebuah program tentang gauss elimination yang bertujuan menyelesaikan tugas yang telah diberikan.<br />
<br />
'''Petunjuk Pengerjaan Menggunakan Phyton'''<br />
<br />
Dalam pengerjaan Eliminasi Gauss dengan menggunakan phyton setidaknya ada 3 langkah yang harus diselesaikan terlebih dahulu, tambahan 1 langkah tersebut jika dibandingkan dengan pengerjaan menggunakan matematis adalah pendefinisian matriks. Sehingga secara umum langkah pengerjaan Eliminasi Gauss dengan menggunakan phyton adalah sebagai berikut:<br />
<br />
1. Pendefinisian Matriks<br />
<br />
Pendefinisian tersebut dibantu dengan menggunakan fungsi array dari numpy dengan cara import numpy.<br />
<br />
2. Eliminasi Gauss<br />
<br />
3. Back Substitution<br />
<br />
Berikut program python:<br />
<br />
[[File:python5.png]]<br />
<br />
[[File:python2.png]]<br />
<br />
Setelah dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil2.png]]<br />
<br />
<br />
== Pengaplikasian Eliminasi Gauss: Statika Struktur ==<br />
<br />
Pengaplikasian penghitungan gauss elimination dapat di aplikasikan dalam sebuah perhitungan kasus statika struktur.<br />
<br />
[[File:Pengaplikasian Gauss Elimination.mp4]]<br />
<br />
Berikut program python:<br />
<br />
[[File:python3.png]]<br />
<br />
[[File:python4.png]]<br />
<br />
Setelah dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil1.png]]<br />
<br />
<br />
== Tugas: Runge Kutta Method ==<br />
<br />
Runge Kutta merupakan metode untuk pendekatan suatu nilai persamaan yaitu dengan melakukan segmentasi-segmentasi dengan suatu garis-garis lurus dari suatu titik ke titik berikutnya mengikuti segmentasi yang dibuat. Runge Kutta terdiri dari beberapa orde, diantanya adalah orde 2, orde 3, dan orde 4. Perbedaan dari beberapa orde tersebut adalah: Runge Kutta Orde 4 lebih akurat dari Orde 3, sedangkan Runge Kutta Orde 3 lebih akurat dari Orde 2.<br />
<br />
[[File:grafikrunge.png]]<br />
<br />
Dalam tugas kali ini kami akan membuat Runge Kutta Orde 4 untuk menyelesaikan suatu permasalahan pegas. Secara umum persamaan Runge Kutta Orde 4 adalah sebagai berikut:<br />
<br />
𝑦_(𝑖+1)=𝑦_𝑖+1/6 (𝑘_1+2𝑘_2+2𝑘_3+𝑘_4 )ℎ<br />
<br />
<br />
Dengan :<br />
<br />
𝑘_1=𝑓(𝑥_𝑖,𝑦_𝑖 )<br />
<br />
𝑘_2=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_1 ℎ)<br />
<br />
𝑘_3=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_2 ℎ)<br />
<br />
𝑘_4=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_3 ℎ)<br />
<br />
sekarang kita ingin mencoba menyelesaikan sebuah permasalahan dengan metode Runge Kutta :<br />
<br />
[[File:rungek.png]]<br />
<br />
Berikut flowchart untuk menyelesaikan soal tsb:<br />
<br />
[[File:flowchartt22.png]]<br />
<br />
<br />
Program untuk python:<br />
<br />
[[File:runge kutta.png]]<br />
<br />
[[File:runge kutta1.png]]<br />
<br />
Ketika di jalankan, hasil programnya sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil22.png]]<br />
<br />
<br />
== Tugas: CFD (mobil) ==<br />
<br />
'''Landasan Teori'''<br />
<br />
Drag force merupakan gaya kebelakang yang mendorong mundur serta menekan kebawah dan drag force ini disebabkan karena gangguan aliran udara pada bodi kendaraan dan parallel dengan arah angin. Drag force adalah jumlah semua gaya eksternal dalam aliran fluida yang melawan arah gerak objek dan disebabkan oleh aliran turbulen di sekitar benda yang melawan gerak maju objek melalui fluida (gas atau cairan).<br />
<br />
Drag force dapat dimanfaatkan menjadi salah satu cara yang efisien untuk meningkatkan kecepatan kendaraan serta menghemat penggunaan bahan bakar. Hal ini dapat terjadi karena jika koefisien drag semakin kecil, maka hambatan udara terhadap mobil semakin kecil, sehingga mobil dapat melaju dengan tenaga dari mesin yang lebih sedikit dan pada akhirnya akan mengurangi pemakaian atau konsumsi bahan bakar mesin mobil.<br />
<br />
Secara teori, jika koefisien drag semakin berkurang, maka kecepatan akan semakin meningkat, sesuai dengan persamaan gaya drag yang di mana koefisien drag berbanding terbalik dengan kecepatan. Oleh karena itu, pengaruh tahanan udara yang paling besar terjadi ketika laju kendaraan pada kecepatan yang paling rendah.<br />
<br />
Faktor yang sangat penting dalam menentukan kualitas simulasi CFD salah satunya adalah meshing atau griding. Meshing merupakan proses dikritisasi domain fluida yang kontinu yang menjadi domain komputasi yang diskrit sehingga dapat diselesaikan persamaan-persamaan didalamnya dan menghasilkan solusi.<br />
<br />
Setelah mengerti penggunaan CFDSOF-NG kami menghitung besarnya drag force dari mobil yang modelnya diberikan, dengan menggunakan aplikasi CFD. Kami mengikuti semua parameter yang telah di berikan mulai dari mesh yang ada sampai jenis aliran udara. Setelah dijalankan, berikut 10 data yang di dapatkan:<br />
<br />
kecepatan drag force<br />
10 8.11646<br />
15 10.1848<br />
20 17.6275<br />
25 27.0084<br />
30 38.3158<br />
35 51.53<br />
40 66.6329<br />
45 83.5765<br />
50 102.321<br />
<br />
dengan grafik sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:grafik mobil1.png|400PX|middle]]<br />
<br />
<br />
== TUGAS ANALISIS GAYA LIFT FORCE DAN DRAG FORCE PADA AIRFOIL (CFDSOF-NG) ==<br />
<br />
Pada tugas kali ini, kita ditugaskan untuk menganalisis gaya yang terjadi pada sebuah airfoil (sayap pesawat). gaya yang telah dianalisis di hubungkan dengan percobaan sudut yang dibentuk airfoil dengan sumbu normal. Percobaan ini bertujuan untuk menentukan sudut maksimum untuk mendapatkan rasio gaya yang paling baik. Beriukut langkah langkah yang kami lakukan :<br />
1. Mencari referensi airfoil lalu mendesign airfoil tersebut di inventor.<br />
2. Setelah itu kita masukan kedalam CFDSOF-NG untuk di analisis.<br />
3. Akan di dapat sebuah data yang nanti akan di plotting menjadi sebuah grafik.<br />
4. mencari sebuah persamaan yang terbentuk.<br />
5. melakukan optimasi mengunakan pemograman phyton.<br />
6. menarik kesimpulan yang ada.<br />
<br />
'''PEMBUATAN AIRFOIL'''<br />
<br />
Berikut airfoil yang kelompok kami buat yang mendapatkan referensi dari NACA 0006.<br />
<br />
[[File:AIRFOIL.png|800px|middle]]<br />
<br />
'''ANALISIS MENGGUNAKAN CFDSOF-NG'''<br />
<br />
[[File:TEST.png|600px|middle]]<br />
[[File:TEST1.png|600px|middle]]<br />
[[File:TEST2.png|600px|middle]]<br />
<br />
<br />
'''MENGOLAH DATA'''<br />
<br />
Setelah melakukan analisis pada CFDSOF-NG, didapatkan data ytang berupa drag forve dan lift foce, berikut data yang telah kami dapatkan :<br />
<br />
[[File:DATA.png|600px]]<br />
<br />
'''PEMBUATAN GRAFIK'''<br />
<br />
Setelah medapatkan data yang diinginkan, kita dapat memasukan data tersebut kedalam microsoft excel yang dimana nanti akan dibuat sebuah grafik yang menggunakan trend line guna mendapatkan persamaannya. berikut hasil grafik drag dan lift force terhadap sudut yang telah kami buat :<br />
<br />
[[File:DRAG.jpg|600px]]<br />
[[File:LIFT.jpg|600px]]<br />
<br />
<br />
'''PEMOGRAMAN MENGGUNAKAN PHYTON'''<br />
<br />
Setelah mendapatkan persamaan yang ada pada grafik, kita dapat membuat pemograman untuk melakukan optimasi, berikut optimasinya :<br />
<br />
[[File:iyekoding.png|800px]]<br />
[[File:hoohkoding.png|800px]]</div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=File:DATA.png&diff=17553File:DATA.png2019-12-14T18:29:59Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div></div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Kelompok_10&diff=17552Kelompok 102019-12-14T18:29:28Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div>[[File:assalammualaikum.jpg]]<br />
<br />
<br />
[[File:bismillah.jpg]]<br />
<br />
<br />
<br />
Perkenalkan anggota kelompok 10:<br />
<br />
1. Kanwaljot Kaur 1706036305<br />
<br />
2. Farhan Tiarrafi Pratama 1806201075<br />
<br />
3. Aldy Cahya Ramadhan 1806149040<br />
<br />
<br />
== Eliminasi Gauss ==<br />
[[File:Gauss Eliminationn.mp4]]<br />
<br />
Hari ini kita akan membuat sebuah program tentang gauss elimination yang bertujuan menyelesaikan tugas yang telah diberikan.<br />
<br />
'''Petunjuk Pengerjaan Menggunakan Phyton'''<br />
<br />
Dalam pengerjaan Eliminasi Gauss dengan menggunakan phyton setidaknya ada 3 langkah yang harus diselesaikan terlebih dahulu, tambahan 1 langkah tersebut jika dibandingkan dengan pengerjaan menggunakan matematis adalah pendefinisian matriks. Sehingga secara umum langkah pengerjaan Eliminasi Gauss dengan menggunakan phyton adalah sebagai berikut:<br />
<br />
1. Pendefinisian Matriks<br />
<br />
Pendefinisian tersebut dibantu dengan menggunakan fungsi array dari numpy dengan cara import numpy.<br />
<br />
2. Eliminasi Gauss<br />
<br />
3. Back Substitution<br />
<br />
Berikut program python:<br />
<br />
[[File:python5.png]]<br />
<br />
[[File:python2.png]]<br />
<br />
Setelah dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil2.png]]<br />
<br />
<br />
== Pengaplikasian Eliminasi Gauss: Statika Struktur ==<br />
<br />
Pengaplikasian penghitungan gauss elimination dapat di aplikasikan dalam sebuah perhitungan kasus statika struktur.<br />
<br />
[[File:Pengaplikasian Gauss Elimination.mp4]]<br />
<br />
Berikut program python:<br />
<br />
[[File:python3.png]]<br />
<br />
[[File:python4.png]]<br />
<br />
Setelah dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil1.png]]<br />
<br />
<br />
== Tugas: Runge Kutta Method ==<br />
<br />
Runge Kutta merupakan metode untuk pendekatan suatu nilai persamaan yaitu dengan melakukan segmentasi-segmentasi dengan suatu garis-garis lurus dari suatu titik ke titik berikutnya mengikuti segmentasi yang dibuat. Runge Kutta terdiri dari beberapa orde, diantanya adalah orde 2, orde 3, dan orde 4. Perbedaan dari beberapa orde tersebut adalah: Runge Kutta Orde 4 lebih akurat dari Orde 3, sedangkan Runge Kutta Orde 3 lebih akurat dari Orde 2.<br />
<br />
[[File:grafikrunge.png]]<br />
<br />
Dalam tugas kali ini kami akan membuat Runge Kutta Orde 4 untuk menyelesaikan suatu permasalahan pegas. Secara umum persamaan Runge Kutta Orde 4 adalah sebagai berikut:<br />
<br />
𝑦_(𝑖+1)=𝑦_𝑖+1/6 (𝑘_1+2𝑘_2+2𝑘_3+𝑘_4 )ℎ<br />
<br />
<br />
Dengan :<br />
<br />
𝑘_1=𝑓(𝑥_𝑖,𝑦_𝑖 )<br />
<br />
𝑘_2=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_1 ℎ)<br />
<br />
𝑘_3=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_2 ℎ)<br />
<br />
𝑘_4=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_3 ℎ)<br />
<br />
sekarang kita ingin mencoba menyelesaikan sebuah permasalahan dengan metode Runge Kutta :<br />
<br />
[[File:rungek.png]]<br />
<br />
Berikut flowchart untuk menyelesaikan soal tsb:<br />
<br />
[[File:flowchartt22.png]]<br />
<br />
<br />
Program untuk python:<br />
<br />
[[File:runge kutta.png]]<br />
<br />
[[File:runge kutta1.png]]<br />
<br />
Ketika di jalankan, hasil programnya sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil22.png]]<br />
<br />
<br />
== Tugas: CFD (mobil) ==<br />
<br />
'''Landasan Teori'''<br />
<br />
Drag force merupakan gaya kebelakang yang mendorong mundur serta menekan kebawah dan drag force ini disebabkan karena gangguan aliran udara pada bodi kendaraan dan parallel dengan arah angin. Drag force adalah jumlah semua gaya eksternal dalam aliran fluida yang melawan arah gerak objek dan disebabkan oleh aliran turbulen di sekitar benda yang melawan gerak maju objek melalui fluida (gas atau cairan).<br />
<br />
Drag force dapat dimanfaatkan menjadi salah satu cara yang efisien untuk meningkatkan kecepatan kendaraan serta menghemat penggunaan bahan bakar. Hal ini dapat terjadi karena jika koefisien drag semakin kecil, maka hambatan udara terhadap mobil semakin kecil, sehingga mobil dapat melaju dengan tenaga dari mesin yang lebih sedikit dan pada akhirnya akan mengurangi pemakaian atau konsumsi bahan bakar mesin mobil.<br />
<br />
Secara teori, jika koefisien drag semakin berkurang, maka kecepatan akan semakin meningkat, sesuai dengan persamaan gaya drag yang di mana koefisien drag berbanding terbalik dengan kecepatan. Oleh karena itu, pengaruh tahanan udara yang paling besar terjadi ketika laju kendaraan pada kecepatan yang paling rendah.<br />
<br />
Faktor yang sangat penting dalam menentukan kualitas simulasi CFD salah satunya adalah meshing atau griding. Meshing merupakan proses dikritisasi domain fluida yang kontinu yang menjadi domain komputasi yang diskrit sehingga dapat diselesaikan persamaan-persamaan didalamnya dan menghasilkan solusi.<br />
<br />
Setelah mengerti penggunaan CFDSOF-NG kami menghitung besarnya drag force dari mobil yang modelnya diberikan, dengan menggunakan aplikasi CFD. Kami mengikuti semua parameter yang telah di berikan mulai dari mesh yang ada sampai jenis aliran udara. Setelah dijalankan, berikut 10 data yang di dapatkan:<br />
<br />
kecepatan drag force<br />
10 8.11646<br />
15 10.1848<br />
20 17.6275<br />
25 27.0084<br />
30 38.3158<br />
35 51.53<br />
40 66.6329<br />
45 83.5765<br />
50 102.321<br />
<br />
dengan grafik sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:grafik mobil1.png|400PX|middle]]<br />
<br />
<br />
== TUGAS ANALISIS GAYA LIFT FORCE DAN DRAG FORCE PADA AIRFOIL (CFDSOF-NG) ==<br />
<br />
Pada tugas kali ini, kita ditugaskan untuk menganalisis gaya yang terjadi pada sebuah airfoil (sayap pesawat). gaya yang telah dianalisis di hubungkan dengan percobaan sudut yang dibentuk airfoil dengan sumbu normal. Percobaan ini bertujuan untuk menentukan sudut maksimum untuk mendapatkan rasio gaya yang paling baik. Beriukut langkah langkah yang kami lakukan :<br />
1. Mencari referensi airfoil lalu mendesign airfoil tersebut di inventor.<br />
2. Setelah itu kita masukan kedalam CFDSOF-NG untuk di analisis.<br />
3. Akan di dapat sebuah data yang nanti akan di plotting menjadi sebuah grafik.<br />
4. mencari sebuah persamaan yang terbentuk.<br />
5. melakukan optimasi mengunakan pemograman phyton.<br />
6. menarik kesimpulan yang ada.<br />
<br />
'''PEMBUATAN AIRFOIL'''<br />
<br />
Berikut airfoil yang kelompok kami buat yang mendapatkan referensi dari NACA 0006.<br />
<br />
[[File:AIRFOIL.png|800px|middle]]<br />
<br />
'''ANALISIS MENGGUNAKAN CFDSOF-NG'''<br />
<br />
[[File:TEST.png|600px|middle]]<br />
[[File:TEST1.png|600px|middle]]<br />
[[File:TEST2.png|600px|middle]]<br />
<br />
<br />
'''MENGOLAH DATA'''<br />
<br />
Setelah melakukan analisis pada CFDSOF-NG, didapatkan data ytang berupa drag forve dan lift foce, berikut data yang telah kami dapatkan :<br />
<br />
[[File:DATA.png|600px]]<br />
<br />
'''PEMBUATAN GRAFIK'''<br />
<br />
Setelah medapatkan data yang diinginkan, kita dapat memasukan data tersebut kedalam microsoft excel yang dimana nanti akan dibuat sebuah grafik yang menggunakan trend line guna mendapatkan persamaannya. berikut hasil grafik drag dan lift force terhadap sudut yang telah kami buat :<br />
<br />
[[File:DRAG.png|600px]]<br />
[[File:LIFT.png|600px]]<br />
<br />
<br />
'''PEMOGRAMAN MENGGUNAKAN PHYTON'''<br />
<br />
Setelah mendapatkan persamaan yang ada pada grafik, kita dapat membuat pemograman untuk melakukan optimasi, berikut optimasinya :<br />
<br />
[[File:koding.png|700px]]<br />
[[File:koding2.png|700px]]</div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Kelompok_10&diff=17551Kelompok 102019-12-14T18:20:53Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div>[[File:assalammualaikum.jpg]]<br />
<br />
<br />
[[File:bismillah.jpg]]<br />
<br />
<br />
<br />
Perkenalkan anggota kelompok 10:<br />
<br />
1. Kanwaljot Kaur 1706036305<br />
<br />
2. Farhan Tiarrafi Pratama 1806201075<br />
<br />
3. Aldy Cahya Ramadhan 1806149040<br />
<br />
<br />
== Eliminasi Gauss ==<br />
[[File:Gauss Eliminationn.mp4]]<br />
<br />
Hari ini kita akan membuat sebuah program tentang gauss elimination yang bertujuan menyelesaikan tugas yang telah diberikan.<br />
<br />
'''Petunjuk Pengerjaan Menggunakan Phyton'''<br />
<br />
Dalam pengerjaan Eliminasi Gauss dengan menggunakan phyton setidaknya ada 3 langkah yang harus diselesaikan terlebih dahulu, tambahan 1 langkah tersebut jika dibandingkan dengan pengerjaan menggunakan matematis adalah pendefinisian matriks. Sehingga secara umum langkah pengerjaan Eliminasi Gauss dengan menggunakan phyton adalah sebagai berikut:<br />
<br />
1. Pendefinisian Matriks<br />
<br />
Pendefinisian tersebut dibantu dengan menggunakan fungsi array dari numpy dengan cara import numpy.<br />
<br />
2. Eliminasi Gauss<br />
<br />
3. Back Substitution<br />
<br />
Berikut program python:<br />
<br />
[[File:python5.png]]<br />
<br />
[[File:python2.png]]<br />
<br />
Setelah dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil2.png]]<br />
<br />
<br />
== Pengaplikasian Eliminasi Gauss: Statika Struktur ==<br />
<br />
Pengaplikasian penghitungan gauss elimination dapat di aplikasikan dalam sebuah perhitungan kasus statika struktur.<br />
<br />
[[File:Pengaplikasian Gauss Elimination.mp4]]<br />
<br />
Berikut program python:<br />
<br />
[[File:python3.png]]<br />
<br />
[[File:python4.png]]<br />
<br />
Setelah dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil1.png]]<br />
<br />
<br />
== Tugas: Runge Kutta Method ==<br />
<br />
Runge Kutta merupakan metode untuk pendekatan suatu nilai persamaan yaitu dengan melakukan segmentasi-segmentasi dengan suatu garis-garis lurus dari suatu titik ke titik berikutnya mengikuti segmentasi yang dibuat. Runge Kutta terdiri dari beberapa orde, diantanya adalah orde 2, orde 3, dan orde 4. Perbedaan dari beberapa orde tersebut adalah: Runge Kutta Orde 4 lebih akurat dari Orde 3, sedangkan Runge Kutta Orde 3 lebih akurat dari Orde 2.<br />
<br />
[[File:grafikrunge.png]]<br />
<br />
Dalam tugas kali ini kami akan membuat Runge Kutta Orde 4 untuk menyelesaikan suatu permasalahan pegas. Secara umum persamaan Runge Kutta Orde 4 adalah sebagai berikut:<br />
<br />
𝑦_(𝑖+1)=𝑦_𝑖+1/6 (𝑘_1+2𝑘_2+2𝑘_3+𝑘_4 )ℎ<br />
<br />
<br />
Dengan :<br />
<br />
𝑘_1=𝑓(𝑥_𝑖,𝑦_𝑖 )<br />
<br />
𝑘_2=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_1 ℎ)<br />
<br />
𝑘_3=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_2 ℎ)<br />
<br />
𝑘_4=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_3 ℎ)<br />
<br />
sekarang kita ingin mencoba menyelesaikan sebuah permasalahan dengan metode Runge Kutta :<br />
<br />
[[File:rungek.png]]<br />
<br />
Berikut flowchart untuk menyelesaikan soal tsb:<br />
<br />
[[File:flowchartt22.png]]<br />
<br />
<br />
Program untuk python:<br />
<br />
[[File:runge kutta.png]]<br />
<br />
[[File:runge kutta1.png]]<br />
<br />
Ketika di jalankan, hasil programnya sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil22.png]]<br />
<br />
<br />
== Tugas: CFD (mobil) ==<br />
<br />
'''Landasan Teori'''<br />
<br />
Drag force merupakan gaya kebelakang yang mendorong mundur serta menekan kebawah dan drag force ini disebabkan karena gangguan aliran udara pada bodi kendaraan dan parallel dengan arah angin. Drag force adalah jumlah semua gaya eksternal dalam aliran fluida yang melawan arah gerak objek dan disebabkan oleh aliran turbulen di sekitar benda yang melawan gerak maju objek melalui fluida (gas atau cairan).<br />
<br />
Drag force dapat dimanfaatkan menjadi salah satu cara yang efisien untuk meningkatkan kecepatan kendaraan serta menghemat penggunaan bahan bakar. Hal ini dapat terjadi karena jika koefisien drag semakin kecil, maka hambatan udara terhadap mobil semakin kecil, sehingga mobil dapat melaju dengan tenaga dari mesin yang lebih sedikit dan pada akhirnya akan mengurangi pemakaian atau konsumsi bahan bakar mesin mobil.<br />
<br />
Secara teori, jika koefisien drag semakin berkurang, maka kecepatan akan semakin meningkat, sesuai dengan persamaan gaya drag yang di mana koefisien drag berbanding terbalik dengan kecepatan. Oleh karena itu, pengaruh tahanan udara yang paling besar terjadi ketika laju kendaraan pada kecepatan yang paling rendah.<br />
<br />
Faktor yang sangat penting dalam menentukan kualitas simulasi CFD salah satunya adalah meshing atau griding. Meshing merupakan proses dikritisasi domain fluida yang kontinu yang menjadi domain komputasi yang diskrit sehingga dapat diselesaikan persamaan-persamaan didalamnya dan menghasilkan solusi.<br />
<br />
Setelah mengerti penggunaan CFDSOF-NG kami menghitung besarnya drag force dari mobil yang modelnya diberikan, dengan menggunakan aplikasi CFD. Kami mengikuti semua parameter yang telah di berikan mulai dari mesh yang ada sampai jenis aliran udara. Setelah dijalankan, berikut 10 data yang di dapatkan:<br />
<br />
kecepatan drag force<br />
10 8.11646<br />
15 10.1848<br />
20 17.6275<br />
25 27.0084<br />
30 38.3158<br />
35 51.53<br />
40 66.6329<br />
45 83.5765<br />
50 102.321<br />
<br />
dengan grafik sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:grafik mobil1.png|400PX|middle]]<br />
<br />
<br />
== TUGAS ANALISIS GAYA LIFT FORCE DAN DRAG FORCE PADA AIRFOIL (CFDSOF-NG) ==<br />
<br />
Pada tugas kali ini, kita ditugaskan untuk menganalisis gaya yang terjadi pada sebuah airfoil (sayap pesawat). gaya yang telah dianalisis di hubungkan dengan percobaan sudut yang dibentuk airfoil dengan sumbu normal. Percobaan ini bertujuan untuk menentukan sudut maksimum untuk mendapatkan rasio gaya yang paling baik. Beriukut langkah langkah yang kami lakukan :<br />
1. Mencari referensi airfoil lalu mendesign airfoil tersebut di inventor.<br />
2. Setelah itu kita masukan kedalam CFDSOF-NG untuk di analisis.<br />
3. Akan di dapat sebuah data yang nanti akan di plotting menjadi sebuah grafik.<br />
4. mencari sebuah persamaan yang terbentuk.<br />
5. melakukan optimasi mengunakan pemograman phyton.<br />
6. menarik kesimpulan yang ada.<br />
<br />
'''Langkah pertama ialah pembuatan Rangka Airfoil'''<br />
<br />
Berikut airfoil yang kelompok kami buat yang mendapatkan referensi dari NACA 0006.<br />
<br />
[[File:AIRFOIL.png|800px|middle]]<br />
<br />
'''Langkah selanjutnya ialah memasukkanya kedalam CFDSOF<br />
<br />
[[File:TEST.png|600px|middle]]<br />
[[File:TEST1.png|600px|middle]]<br />
[[File:TEST2.png|600px|middle]]</div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=File:TEST2.png&diff=17550File:TEST2.png2019-12-14T18:19:07Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div></div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=File:TEST1.png&diff=17549File:TEST1.png2019-12-14T18:18:08Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div></div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=File:TEST.png&diff=17548File:TEST.png2019-12-14T18:17:12Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div></div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Kelompok_10&diff=17547Kelompok 102019-12-14T18:16:41Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div>[[File:assalammualaikum.jpg]]<br />
<br />
<br />
[[File:bismillah.jpg]]<br />
<br />
<br />
<br />
Perkenalkan anggota kelompok 10:<br />
<br />
1. Kanwaljot Kaur 1706036305<br />
<br />
2. Farhan Tiarrafi Pratama 1806201075<br />
<br />
3. Aldy Cahya Ramadhan 1806149040<br />
<br />
<br />
== Eliminasi Gauss ==<br />
[[File:Gauss Eliminationn.mp4]]<br />
<br />
Hari ini kita akan membuat sebuah program tentang gauss elimination yang bertujuan menyelesaikan tugas yang telah diberikan.<br />
<br />
'''Petunjuk Pengerjaan Menggunakan Phyton'''<br />
<br />
Dalam pengerjaan Eliminasi Gauss dengan menggunakan phyton setidaknya ada 3 langkah yang harus diselesaikan terlebih dahulu, tambahan 1 langkah tersebut jika dibandingkan dengan pengerjaan menggunakan matematis adalah pendefinisian matriks. Sehingga secara umum langkah pengerjaan Eliminasi Gauss dengan menggunakan phyton adalah sebagai berikut:<br />
<br />
1. Pendefinisian Matriks<br />
<br />
Pendefinisian tersebut dibantu dengan menggunakan fungsi array dari numpy dengan cara import numpy.<br />
<br />
2. Eliminasi Gauss<br />
<br />
3. Back Substitution<br />
<br />
Berikut program python:<br />
<br />
[[File:python5.png]]<br />
<br />
[[File:python2.png]]<br />
<br />
Setelah dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil2.png]]<br />
<br />
<br />
== Pengaplikasian Eliminasi Gauss: Statika Struktur ==<br />
<br />
Pengaplikasian penghitungan gauss elimination dapat di aplikasikan dalam sebuah perhitungan kasus statika struktur.<br />
<br />
[[File:Pengaplikasian Gauss Elimination.mp4]]<br />
<br />
Berikut program python:<br />
<br />
[[File:python3.png]]<br />
<br />
[[File:python4.png]]<br />
<br />
Setelah dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil1.png]]<br />
<br />
<br />
== Tugas: Runge Kutta Method ==<br />
<br />
Runge Kutta merupakan metode untuk pendekatan suatu nilai persamaan yaitu dengan melakukan segmentasi-segmentasi dengan suatu garis-garis lurus dari suatu titik ke titik berikutnya mengikuti segmentasi yang dibuat. Runge Kutta terdiri dari beberapa orde, diantanya adalah orde 2, orde 3, dan orde 4. Perbedaan dari beberapa orde tersebut adalah: Runge Kutta Orde 4 lebih akurat dari Orde 3, sedangkan Runge Kutta Orde 3 lebih akurat dari Orde 2.<br />
<br />
[[File:grafikrunge.png]]<br />
<br />
Dalam tugas kali ini kami akan membuat Runge Kutta Orde 4 untuk menyelesaikan suatu permasalahan pegas. Secara umum persamaan Runge Kutta Orde 4 adalah sebagai berikut:<br />
<br />
𝑦_(𝑖+1)=𝑦_𝑖+1/6 (𝑘_1+2𝑘_2+2𝑘_3+𝑘_4 )ℎ<br />
<br />
<br />
Dengan :<br />
<br />
𝑘_1=𝑓(𝑥_𝑖,𝑦_𝑖 )<br />
<br />
𝑘_2=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_1 ℎ)<br />
<br />
𝑘_3=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_2 ℎ)<br />
<br />
𝑘_4=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_3 ℎ)<br />
<br />
sekarang kita ingin mencoba menyelesaikan sebuah permasalahan dengan metode Runge Kutta :<br />
<br />
[[File:rungek.png]]<br />
<br />
Berikut flowchart untuk menyelesaikan soal tsb:<br />
<br />
[[File:flowchartt22.png]]<br />
<br />
<br />
Program untuk python:<br />
<br />
[[File:runge kutta.png]]<br />
<br />
[[File:runge kutta1.png]]<br />
<br />
Ketika di jalankan, hasil programnya sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil22.png]]<br />
<br />
<br />
== Tugas: CFD (mobil) ==<br />
<br />
'''Landasan Teori'''<br />
<br />
Drag force merupakan gaya kebelakang yang mendorong mundur serta menekan kebawah dan drag force ini disebabkan karena gangguan aliran udara pada bodi kendaraan dan parallel dengan arah angin. Drag force adalah jumlah semua gaya eksternal dalam aliran fluida yang melawan arah gerak objek dan disebabkan oleh aliran turbulen di sekitar benda yang melawan gerak maju objek melalui fluida (gas atau cairan).<br />
<br />
Drag force dapat dimanfaatkan menjadi salah satu cara yang efisien untuk meningkatkan kecepatan kendaraan serta menghemat penggunaan bahan bakar. Hal ini dapat terjadi karena jika koefisien drag semakin kecil, maka hambatan udara terhadap mobil semakin kecil, sehingga mobil dapat melaju dengan tenaga dari mesin yang lebih sedikit dan pada akhirnya akan mengurangi pemakaian atau konsumsi bahan bakar mesin mobil.<br />
<br />
Secara teori, jika koefisien drag semakin berkurang, maka kecepatan akan semakin meningkat, sesuai dengan persamaan gaya drag yang di mana koefisien drag berbanding terbalik dengan kecepatan. Oleh karena itu, pengaruh tahanan udara yang paling besar terjadi ketika laju kendaraan pada kecepatan yang paling rendah.<br />
<br />
Faktor yang sangat penting dalam menentukan kualitas simulasi CFD salah satunya adalah meshing atau griding. Meshing merupakan proses dikritisasi domain fluida yang kontinu yang menjadi domain komputasi yang diskrit sehingga dapat diselesaikan persamaan-persamaan didalamnya dan menghasilkan solusi.<br />
<br />
Setelah mengerti penggunaan CFDSOF-NG kami menghitung besarnya drag force dari mobil yang modelnya diberikan, dengan menggunakan aplikasi CFD. Kami mengikuti semua parameter yang telah di berikan mulai dari mesh yang ada sampai jenis aliran udara. Setelah dijalankan, berikut 10 data yang di dapatkan:<br />
<br />
kecepatan drag force<br />
10 8.11646<br />
15 10.1848<br />
20 17.6275<br />
25 27.0084<br />
30 38.3158<br />
35 51.53<br />
40 66.6329<br />
45 83.5765<br />
50 102.321<br />
<br />
dengan grafik sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:grafik mobil1.png|400PX|middle]]<br />
<br />
<br />
== TUGAS ANALISIS GAYA LIFT FORCE DAN DRAG FORCE PADA AIRFOIL (CFDSOF-NG) ==<br />
<br />
Pada tugas kali ini, kita ditugaskan untuk menganalisis gaya yang terjadi pada sebuah airfoil (sayap pesawat). gaya yang telah dianalisis di hubungkan dengan percobaan sudut yang dibentuk airfoil dengan sumbu normal. Percobaan ini bertujuan untuk menentukan sudut maksimum untuk mendapatkan rasio gaya yang paling baik. Beriukut langkah langkah yang kami lakukan :<br />
1. Mencari referensi airfoil lalu mendesign airfoil tersebut di inventor.<br />
2. Setelah itu kita masukan kedalam CFDSOF-NG untuk di analisis.<br />
3. Akan di dapat sebuah data yang nanti akan di plotting menjadi sebuah grafik.<br />
4. mencari sebuah persamaan yang terbentuk.<br />
5. melakukan optimasi mengunakan pemograman phyton.<br />
6. menarik kesimpulan yang ada.<br />
<br />
'''Langkah pertama ialah pembuatan Rangka Airfoil'''<br />
<br />
Berikut airfoil yang kelompok kami buat yang mendapatkan referensi dari NACA 0006.<br />
<br />
[[File:AIRFOIL.png|800px]]<br />
<br />
'''Langkah selanjutnya ialah memasukkanya kedalam CFDSOF<br />
<br />
[[File:TEST.png|600px|left]]<br />
[[File:TEST1.png|600px|right]]<br />
[[File:TEST2.png|600px]]</div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Kelompok_10&diff=17546Kelompok 102019-12-14T18:16:11Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div>[[File:assalammualaikum.jpg]]<br />
<br />
<br />
[[File:bismillah.jpg]]<br />
<br />
<br />
<br />
Perkenalkan anggota kelompok 10:<br />
<br />
1. Kanwaljot Kaur 1706036305<br />
<br />
2. Farhan Tiarrafi Pratama 1806201075<br />
<br />
3. Aldy Cahya Ramadhan 1806149040<br />
<br />
<br />
== Eliminasi Gauss ==<br />
[[File:Gauss Eliminationn.mp4]]<br />
<br />
Hari ini kita akan membuat sebuah program tentang gauss elimination yang bertujuan menyelesaikan tugas yang telah diberikan.<br />
<br />
'''Petunjuk Pengerjaan Menggunakan Phyton'''<br />
<br />
Dalam pengerjaan Eliminasi Gauss dengan menggunakan phyton setidaknya ada 3 langkah yang harus diselesaikan terlebih dahulu, tambahan 1 langkah tersebut jika dibandingkan dengan pengerjaan menggunakan matematis adalah pendefinisian matriks. Sehingga secara umum langkah pengerjaan Eliminasi Gauss dengan menggunakan phyton adalah sebagai berikut:<br />
<br />
1. Pendefinisian Matriks<br />
<br />
Pendefinisian tersebut dibantu dengan menggunakan fungsi array dari numpy dengan cara import numpy.<br />
<br />
2. Eliminasi Gauss<br />
<br />
3. Back Substitution<br />
<br />
Berikut program python:<br />
<br />
[[File:python5.png]]<br />
<br />
[[File:python2.png]]<br />
<br />
Setelah dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil2.png]]<br />
<br />
<br />
== Pengaplikasian Eliminasi Gauss: Statika Struktur ==<br />
<br />
Pengaplikasian penghitungan gauss elimination dapat di aplikasikan dalam sebuah perhitungan kasus statika struktur.<br />
<br />
[[File:Pengaplikasian Gauss Elimination.mp4]]<br />
<br />
Berikut program python:<br />
<br />
[[File:python3.png]]<br />
<br />
[[File:python4.png]]<br />
<br />
Setelah dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil1.png]]<br />
<br />
<br />
== Tugas: Runge Kutta Method ==<br />
<br />
Runge Kutta merupakan metode untuk pendekatan suatu nilai persamaan yaitu dengan melakukan segmentasi-segmentasi dengan suatu garis-garis lurus dari suatu titik ke titik berikutnya mengikuti segmentasi yang dibuat. Runge Kutta terdiri dari beberapa orde, diantanya adalah orde 2, orde 3, dan orde 4. Perbedaan dari beberapa orde tersebut adalah: Runge Kutta Orde 4 lebih akurat dari Orde 3, sedangkan Runge Kutta Orde 3 lebih akurat dari Orde 2.<br />
<br />
[[File:grafikrunge.png]]<br />
<br />
Dalam tugas kali ini kami akan membuat Runge Kutta Orde 4 untuk menyelesaikan suatu permasalahan pegas. Secara umum persamaan Runge Kutta Orde 4 adalah sebagai berikut:<br />
<br />
𝑦_(𝑖+1)=𝑦_𝑖+1/6 (𝑘_1+2𝑘_2+2𝑘_3+𝑘_4 )ℎ<br />
<br />
<br />
Dengan :<br />
<br />
𝑘_1=𝑓(𝑥_𝑖,𝑦_𝑖 )<br />
<br />
𝑘_2=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_1 ℎ)<br />
<br />
𝑘_3=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_2 ℎ)<br />
<br />
𝑘_4=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_3 ℎ)<br />
<br />
sekarang kita ingin mencoba menyelesaikan sebuah permasalahan dengan metode Runge Kutta :<br />
<br />
[[File:rungek.png]]<br />
<br />
Berikut flowchart untuk menyelesaikan soal tsb:<br />
<br />
[[File:flowchartt22.png]]<br />
<br />
<br />
Program untuk python:<br />
<br />
[[File:runge kutta.png]]<br />
<br />
[[File:runge kutta1.png]]<br />
<br />
Ketika di jalankan, hasil programnya sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil22.png]]<br />
<br />
<br />
== Tugas: CFD (mobil) ==<br />
<br />
'''Landasan Teori'''<br />
<br />
Drag force merupakan gaya kebelakang yang mendorong mundur serta menekan kebawah dan drag force ini disebabkan karena gangguan aliran udara pada bodi kendaraan dan parallel dengan arah angin. Drag force adalah jumlah semua gaya eksternal dalam aliran fluida yang melawan arah gerak objek dan disebabkan oleh aliran turbulen di sekitar benda yang melawan gerak maju objek melalui fluida (gas atau cairan).<br />
<br />
Drag force dapat dimanfaatkan menjadi salah satu cara yang efisien untuk meningkatkan kecepatan kendaraan serta menghemat penggunaan bahan bakar. Hal ini dapat terjadi karena jika koefisien drag semakin kecil, maka hambatan udara terhadap mobil semakin kecil, sehingga mobil dapat melaju dengan tenaga dari mesin yang lebih sedikit dan pada akhirnya akan mengurangi pemakaian atau konsumsi bahan bakar mesin mobil.<br />
<br />
Secara teori, jika koefisien drag semakin berkurang, maka kecepatan akan semakin meningkat, sesuai dengan persamaan gaya drag yang di mana koefisien drag berbanding terbalik dengan kecepatan. Oleh karena itu, pengaruh tahanan udara yang paling besar terjadi ketika laju kendaraan pada kecepatan yang paling rendah.<br />
<br />
Faktor yang sangat penting dalam menentukan kualitas simulasi CFD salah satunya adalah meshing atau griding. Meshing merupakan proses dikritisasi domain fluida yang kontinu yang menjadi domain komputasi yang diskrit sehingga dapat diselesaikan persamaan-persamaan didalamnya dan menghasilkan solusi.<br />
<br />
Setelah mengerti penggunaan CFDSOF-NG kami menghitung besarnya drag force dari mobil yang modelnya diberikan, dengan menggunakan aplikasi CFD. Kami mengikuti semua parameter yang telah di berikan mulai dari mesh yang ada sampai jenis aliran udara. Setelah dijalankan, berikut 10 data yang di dapatkan:<br />
<br />
kecepatan drag force<br />
10 8.11646<br />
15 10.1848<br />
20 17.6275<br />
25 27.0084<br />
30 38.3158<br />
35 51.53<br />
40 66.6329<br />
45 83.5765<br />
50 102.321<br />
<br />
dengan grafik sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:grafik mobil1.png|400PX|middle]]<br />
<br />
<br />
== TUGAS ANALISIS GAYA LIFT FORCE DAN DRAG FORCE PADA AIRFOIL (CFDSOF-NG) ==<br />
<br />
Pada tugas kali ini, kita ditugaskan untuk menganalisis gaya yang terjadi pada sebuah airfoil (sayap pesawat). gaya yang telah dianalisis di hubungkan dengan percobaan sudut yang dibentuk airfoil dengan sumbu normal. Percobaan ini bertujuan untuk menentukan sudut maksimum untuk mendapatkan rasio gaya yang paling baik. Beriukut langkah langkah yang kami lakukan :<br />
1. Mencari referensi airfoil lalu mendesign airfoil tersebut di inventor.<br />
2. Setelah itu kita masukan kedalam CFDSOF-NG untuk di analisis.<br />
3. Akan di dapat sebuah data yang nanti akan di plotting menjadi sebuah grafik.<br />
4. mencari sebuah persamaan yang terbentuk.<br />
5. melakukan optimasi mengunakan pemograman phyton.<br />
6. menarik kesimpulan yang ada.<br />
<br />
'''Langkah pertama ialah pembuatan Rangka Airfoil'''<br />
<br />
Berikut airfoil yang kelompok kami buat yang mendapatkan referensi dari NACA 0006.<br />
<br />
[[File:AIRFOIL.png|800px]]<br />
<br />
'''Langkah selanjutnya ialah memasukkanya kedalam CFDSOF<br />
<br />
[[File:Example.png|600px|left]]<br />
[[File:Example.png|600px|right]]<br />
[[File:Example.png|600px]]</div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Kelompok_10&diff=17545Kelompok 102019-12-14T18:13:56Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div>[[File:assalammualaikum.jpg]]<br />
<br />
<br />
[[File:bismillah.jpg]]<br />
<br />
<br />
<br />
Perkenalkan anggota kelompok 10:<br />
<br />
1. Kanwaljot Kaur 1706036305<br />
<br />
2. Farhan Tiarrafi Pratama 1806201075<br />
<br />
3. Aldy Cahya Ramadhan 1806149040<br />
<br />
<br />
== Eliminasi Gauss ==<br />
[[File:Gauss Eliminationn.mp4]]<br />
<br />
Hari ini kita akan membuat sebuah program tentang gauss elimination yang bertujuan menyelesaikan tugas yang telah diberikan.<br />
<br />
'''Petunjuk Pengerjaan Menggunakan Phyton'''<br />
<br />
Dalam pengerjaan Eliminasi Gauss dengan menggunakan phyton setidaknya ada 3 langkah yang harus diselesaikan terlebih dahulu, tambahan 1 langkah tersebut jika dibandingkan dengan pengerjaan menggunakan matematis adalah pendefinisian matriks. Sehingga secara umum langkah pengerjaan Eliminasi Gauss dengan menggunakan phyton adalah sebagai berikut:<br />
<br />
1. Pendefinisian Matriks<br />
<br />
Pendefinisian tersebut dibantu dengan menggunakan fungsi array dari numpy dengan cara import numpy.<br />
<br />
2. Eliminasi Gauss<br />
<br />
3. Back Substitution<br />
<br />
Berikut program python:<br />
<br />
[[File:python5.png]]<br />
<br />
[[File:python2.png]]<br />
<br />
Setelah dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil2.png]]<br />
<br />
<br />
== Pengaplikasian Eliminasi Gauss: Statika Struktur ==<br />
<br />
Pengaplikasian penghitungan gauss elimination dapat di aplikasikan dalam sebuah perhitungan kasus statika struktur.<br />
<br />
[[File:Pengaplikasian Gauss Elimination.mp4]]<br />
<br />
Berikut program python:<br />
<br />
[[File:python3.png]]<br />
<br />
[[File:python4.png]]<br />
<br />
Setelah dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil1.png]]<br />
<br />
<br />
== Tugas: Runge Kutta Method ==<br />
<br />
Runge Kutta merupakan metode untuk pendekatan suatu nilai persamaan yaitu dengan melakukan segmentasi-segmentasi dengan suatu garis-garis lurus dari suatu titik ke titik berikutnya mengikuti segmentasi yang dibuat. Runge Kutta terdiri dari beberapa orde, diantanya adalah orde 2, orde 3, dan orde 4. Perbedaan dari beberapa orde tersebut adalah: Runge Kutta Orde 4 lebih akurat dari Orde 3, sedangkan Runge Kutta Orde 3 lebih akurat dari Orde 2.<br />
<br />
[[File:grafikrunge.png]]<br />
<br />
Dalam tugas kali ini kami akan membuat Runge Kutta Orde 4 untuk menyelesaikan suatu permasalahan pegas. Secara umum persamaan Runge Kutta Orde 4 adalah sebagai berikut:<br />
<br />
𝑦_(𝑖+1)=𝑦_𝑖+1/6 (𝑘_1+2𝑘_2+2𝑘_3+𝑘_4 )ℎ<br />
<br />
<br />
Dengan :<br />
<br />
𝑘_1=𝑓(𝑥_𝑖,𝑦_𝑖 )<br />
<br />
𝑘_2=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_1 ℎ)<br />
<br />
𝑘_3=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_2 ℎ)<br />
<br />
𝑘_4=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_3 ℎ)<br />
<br />
sekarang kita ingin mencoba menyelesaikan sebuah permasalahan dengan metode Runge Kutta :<br />
<br />
[[File:rungek.png]]<br />
<br />
Berikut flowchart untuk menyelesaikan soal tsb:<br />
<br />
[[File:flowchartt22.png]]<br />
<br />
<br />
Program untuk python:<br />
<br />
[[File:runge kutta.png]]<br />
<br />
[[File:runge kutta1.png]]<br />
<br />
Ketika di jalankan, hasil programnya sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil22.png]]<br />
<br />
<br />
== Tugas: CFD (mobil) ==<br />
<br />
'''Landasan Teori'''<br />
<br />
Drag force merupakan gaya kebelakang yang mendorong mundur serta menekan kebawah dan drag force ini disebabkan karena gangguan aliran udara pada bodi kendaraan dan parallel dengan arah angin. Drag force adalah jumlah semua gaya eksternal dalam aliran fluida yang melawan arah gerak objek dan disebabkan oleh aliran turbulen di sekitar benda yang melawan gerak maju objek melalui fluida (gas atau cairan).<br />
<br />
Drag force dapat dimanfaatkan menjadi salah satu cara yang efisien untuk meningkatkan kecepatan kendaraan serta menghemat penggunaan bahan bakar. Hal ini dapat terjadi karena jika koefisien drag semakin kecil, maka hambatan udara terhadap mobil semakin kecil, sehingga mobil dapat melaju dengan tenaga dari mesin yang lebih sedikit dan pada akhirnya akan mengurangi pemakaian atau konsumsi bahan bakar mesin mobil.<br />
<br />
Secara teori, jika koefisien drag semakin berkurang, maka kecepatan akan semakin meningkat, sesuai dengan persamaan gaya drag yang di mana koefisien drag berbanding terbalik dengan kecepatan. Oleh karena itu, pengaruh tahanan udara yang paling besar terjadi ketika laju kendaraan pada kecepatan yang paling rendah.<br />
<br />
Faktor yang sangat penting dalam menentukan kualitas simulasi CFD salah satunya adalah meshing atau griding. Meshing merupakan proses dikritisasi domain fluida yang kontinu yang menjadi domain komputasi yang diskrit sehingga dapat diselesaikan persamaan-persamaan didalamnya dan menghasilkan solusi.<br />
<br />
Setelah mengerti penggunaan CFDSOF-NG kami menghitung besarnya drag force dari mobil yang modelnya diberikan, dengan menggunakan aplikasi CFD. Kami mengikuti semua parameter yang telah di berikan mulai dari mesh yang ada sampai jenis aliran udara. Setelah dijalankan, berikut 10 data yang di dapatkan:<br />
<br />
kecepatan drag force<br />
10 8.11646<br />
15 10.1848<br />
20 17.6275<br />
25 27.0084<br />
30 38.3158<br />
35 51.53<br />
40 66.6329<br />
45 83.5765<br />
50 102.321<br />
<br />
dengan grafik sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:grafik mobil1.png|400PX|middle]]<br />
<br />
<br />
== TUGAS ANALISIS GAYA LIFT FORCE DAN DRAG FORCE PADA AIRFOIL (CFDSOF-NG) ==<br />
<br />
Pada tugas kali ini, kita ditugaskan untuk menganalisis gaya yang terjadi pada sebuah airfoil (sayap pesawat). gaya yang telah dianalisis di hubungkan dengan percobaan sudut yang dibentuk airfoil dengan sumbu normal. Percobaan ini bertujuan untuk menentukan sudut maksimum untuk mendapatkan rasio gaya yang paling baik. Beriukut langkah langkah yang kami lakukan :<br />
1. Mencari referensi airfoil lalu mendesign airfoil tersebut di inventor.<br />
2. Setelah itu kita masukan kedalam CFDSOF-NG untuk di analisis.<br />
3. Akan di dapat sebuah data yang nanti akan di plotting menjadi sebuah grafik.<br />
4. mencari sebuah persamaan yang terbentuk.<br />
5. melakukan optimasi mengunakan pemograman phyton.<br />
6. menarik kesimpulan yang ada.<br />
<br />
'''Langkah pertama ialah pembuatan Rangka Airfoil'''<br />
<br />
Berikut airfoil yang kelompok kami buat yang mendapatkan referensi dari NACA 0006.<br />
<br />
[[File:AIRFOIL.png|800px]]</div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=File:AIRFOIL.png&diff=17544File:AIRFOIL.png2019-12-14T18:12:44Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div></div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Kelompok_10&diff=17543Kelompok 102019-12-14T18:12:03Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div>[[File:assalammualaikum.jpg]]<br />
<br />
<br />
[[File:bismillah.jpg]]<br />
<br />
<br />
<br />
Perkenalkan anggota kelompok 10:<br />
<br />
1. Kanwaljot Kaur 1706036305<br />
<br />
2. Farhan Tiarrafi Pratama 1806201075<br />
<br />
3. Aldy Cahya Ramadhan 1806149040<br />
<br />
<br />
== Eliminasi Gauss ==<br />
[[File:Gauss Eliminationn.mp4]]<br />
<br />
Hari ini kita akan membuat sebuah program tentang gauss elimination yang bertujuan menyelesaikan tugas yang telah diberikan.<br />
<br />
'''Petunjuk Pengerjaan Menggunakan Phyton'''<br />
<br />
Dalam pengerjaan Eliminasi Gauss dengan menggunakan phyton setidaknya ada 3 langkah yang harus diselesaikan terlebih dahulu, tambahan 1 langkah tersebut jika dibandingkan dengan pengerjaan menggunakan matematis adalah pendefinisian matriks. Sehingga secara umum langkah pengerjaan Eliminasi Gauss dengan menggunakan phyton adalah sebagai berikut:<br />
<br />
1. Pendefinisian Matriks<br />
<br />
Pendefinisian tersebut dibantu dengan menggunakan fungsi array dari numpy dengan cara import numpy.<br />
<br />
2. Eliminasi Gauss<br />
<br />
3. Back Substitution<br />
<br />
Berikut program python:<br />
<br />
[[File:python5.png]]<br />
<br />
[[File:python2.png]]<br />
<br />
Setelah dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil2.png]]<br />
<br />
<br />
== Pengaplikasian Eliminasi Gauss: Statika Struktur ==<br />
<br />
Pengaplikasian penghitungan gauss elimination dapat di aplikasikan dalam sebuah perhitungan kasus statika struktur.<br />
<br />
[[File:Pengaplikasian Gauss Elimination.mp4]]<br />
<br />
Berikut program python:<br />
<br />
[[File:python3.png]]<br />
<br />
[[File:python4.png]]<br />
<br />
Setelah dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil1.png]]<br />
<br />
<br />
== Tugas: Runge Kutta Method ==<br />
<br />
Runge Kutta merupakan metode untuk pendekatan suatu nilai persamaan yaitu dengan melakukan segmentasi-segmentasi dengan suatu garis-garis lurus dari suatu titik ke titik berikutnya mengikuti segmentasi yang dibuat. Runge Kutta terdiri dari beberapa orde, diantanya adalah orde 2, orde 3, dan orde 4. Perbedaan dari beberapa orde tersebut adalah: Runge Kutta Orde 4 lebih akurat dari Orde 3, sedangkan Runge Kutta Orde 3 lebih akurat dari Orde 2.<br />
<br />
[[File:grafikrunge.png]]<br />
<br />
Dalam tugas kali ini kami akan membuat Runge Kutta Orde 4 untuk menyelesaikan suatu permasalahan pegas. Secara umum persamaan Runge Kutta Orde 4 adalah sebagai berikut:<br />
<br />
𝑦_(𝑖+1)=𝑦_𝑖+1/6 (𝑘_1+2𝑘_2+2𝑘_3+𝑘_4 )ℎ<br />
<br />
<br />
Dengan :<br />
<br />
𝑘_1=𝑓(𝑥_𝑖,𝑦_𝑖 )<br />
<br />
𝑘_2=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_1 ℎ)<br />
<br />
𝑘_3=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_2 ℎ)<br />
<br />
𝑘_4=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_3 ℎ)<br />
<br />
sekarang kita ingin mencoba menyelesaikan sebuah permasalahan dengan metode Runge Kutta :<br />
<br />
[[File:rungek.png]]<br />
<br />
Berikut flowchart untuk menyelesaikan soal tsb:<br />
<br />
[[File:flowchartt22.png]]<br />
<br />
<br />
Program untuk python:<br />
<br />
[[File:runge kutta.png]]<br />
<br />
[[File:runge kutta1.png]]<br />
<br />
Ketika di jalankan, hasil programnya sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil22.png]]<br />
<br />
<br />
== Tugas: CFD (mobil) ==<br />
<br />
'''Landasan Teori'''<br />
<br />
Drag force merupakan gaya kebelakang yang mendorong mundur serta menekan kebawah dan drag force ini disebabkan karena gangguan aliran udara pada bodi kendaraan dan parallel dengan arah angin. Drag force adalah jumlah semua gaya eksternal dalam aliran fluida yang melawan arah gerak objek dan disebabkan oleh aliran turbulen di sekitar benda yang melawan gerak maju objek melalui fluida (gas atau cairan).<br />
<br />
Drag force dapat dimanfaatkan menjadi salah satu cara yang efisien untuk meningkatkan kecepatan kendaraan serta menghemat penggunaan bahan bakar. Hal ini dapat terjadi karena jika koefisien drag semakin kecil, maka hambatan udara terhadap mobil semakin kecil, sehingga mobil dapat melaju dengan tenaga dari mesin yang lebih sedikit dan pada akhirnya akan mengurangi pemakaian atau konsumsi bahan bakar mesin mobil.<br />
<br />
Secara teori, jika koefisien drag semakin berkurang, maka kecepatan akan semakin meningkat, sesuai dengan persamaan gaya drag yang di mana koefisien drag berbanding terbalik dengan kecepatan. Oleh karena itu, pengaruh tahanan udara yang paling besar terjadi ketika laju kendaraan pada kecepatan yang paling rendah.<br />
<br />
Faktor yang sangat penting dalam menentukan kualitas simulasi CFD salah satunya adalah meshing atau griding. Meshing merupakan proses dikritisasi domain fluida yang kontinu yang menjadi domain komputasi yang diskrit sehingga dapat diselesaikan persamaan-persamaan didalamnya dan menghasilkan solusi.<br />
<br />
Setelah mengerti penggunaan CFDSOF-NG kami menghitung besarnya drag force dari mobil yang modelnya diberikan, dengan menggunakan aplikasi CFD. Kami mengikuti semua parameter yang telah di berikan mulai dari mesh yang ada sampai jenis aliran udara. Setelah dijalankan, berikut 10 data yang di dapatkan:<br />
<br />
kecepatan drag force<br />
10 8.11646<br />
15 10.1848<br />
20 17.6275<br />
25 27.0084<br />
30 38.3158<br />
35 51.53<br />
40 66.6329<br />
45 83.5765<br />
50 102.321<br />
<br />
dengan grafik sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:grafik mobil1.png|400PX|middle]]<br />
<br />
<br />
== TUGAS ANALISIS GAYA LIFT FORCE DAN DRAG FORCE PADA AIRFOIL (CFDSOF-NG) ==<br />
<br />
Pada tugas kali ini, kita ditugaskan untuk menganalisis gaya yang terjadi pada sebuah airfoil (sayap pesawat). gaya yang telah dianalisis di hubungkan dengan percobaan sudut yang dibentuk airfoil dengan sumbu normal. Percobaan ini bertujuan untuk menentukan sudut maksimum untuk mendapatkan rasio gaya yang paling baik. Beriukut langkah langkah yang kami lakukan :<br />
1. Mencari referensi airfoil lalu mendesign airfoil tersebut di inventor.<br />
2. Setelah itu kita masukan kedalam CFDSOF-NG untuk di analisis.<br />
3. Akan di dapat sebuah data yang nanti akan di plotting menjadi sebuah grafik.<br />
4. mencari sebuah persamaan yang terbentuk.<br />
5. melakukan optimasi mengunakan pemograman phyton.<br />
6. menarik kesimpulan yang ada.<br />
<br />
'''Langkah pertama ialah pembuatan Rangka Airfoil'''<br />
<br />
Berikut airfoil yang kelompok kami buat yang mendapatkan referensi dari NACA 0006.<br />
<br />
[[File:AIRFOIL.png|400px]]</div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Kelompok_10&diff=17542Kelompok 102019-12-14T18:11:29Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div>[[File:assalammualaikum.jpg]]<br />
<br />
<br />
[[File:bismillah.jpg]]<br />
<br />
<br />
<br />
Perkenalkan anggota kelompok 10:<br />
<br />
1. Kanwaljot Kaur 1706036305<br />
<br />
2. Farhan Tiarrafi Pratama 1806201075<br />
<br />
3. Aldy Cahya Ramadhan 1806149040<br />
<br />
<br />
== Eliminasi Gauss ==<br />
[[File:Gauss Eliminationn.mp4]]<br />
<br />
Hari ini kita akan membuat sebuah program tentang gauss elimination yang bertujuan menyelesaikan tugas yang telah diberikan.<br />
<br />
'''Petunjuk Pengerjaan Menggunakan Phyton'''<br />
<br />
Dalam pengerjaan Eliminasi Gauss dengan menggunakan phyton setidaknya ada 3 langkah yang harus diselesaikan terlebih dahulu, tambahan 1 langkah tersebut jika dibandingkan dengan pengerjaan menggunakan matematis adalah pendefinisian matriks. Sehingga secara umum langkah pengerjaan Eliminasi Gauss dengan menggunakan phyton adalah sebagai berikut:<br />
<br />
1. Pendefinisian Matriks<br />
<br />
Pendefinisian tersebut dibantu dengan menggunakan fungsi array dari numpy dengan cara import numpy.<br />
<br />
2. Eliminasi Gauss<br />
<br />
3. Back Substitution<br />
<br />
Berikut program python:<br />
<br />
[[File:python5.png]]<br />
<br />
[[File:python2.png]]<br />
<br />
Setelah dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil2.png]]<br />
<br />
<br />
== Pengaplikasian Eliminasi Gauss: Statika Struktur ==<br />
<br />
Pengaplikasian penghitungan gauss elimination dapat di aplikasikan dalam sebuah perhitungan kasus statika struktur.<br />
<br />
[[File:Pengaplikasian Gauss Elimination.mp4]]<br />
<br />
Berikut program python:<br />
<br />
[[File:python3.png]]<br />
<br />
[[File:python4.png]]<br />
<br />
Setelah dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil1.png]]<br />
<br />
<br />
== Tugas: Runge Kutta Method ==<br />
<br />
Runge Kutta merupakan metode untuk pendekatan suatu nilai persamaan yaitu dengan melakukan segmentasi-segmentasi dengan suatu garis-garis lurus dari suatu titik ke titik berikutnya mengikuti segmentasi yang dibuat. Runge Kutta terdiri dari beberapa orde, diantanya adalah orde 2, orde 3, dan orde 4. Perbedaan dari beberapa orde tersebut adalah: Runge Kutta Orde 4 lebih akurat dari Orde 3, sedangkan Runge Kutta Orde 3 lebih akurat dari Orde 2.<br />
<br />
[[File:grafikrunge.png]]<br />
<br />
Dalam tugas kali ini kami akan membuat Runge Kutta Orde 4 untuk menyelesaikan suatu permasalahan pegas. Secara umum persamaan Runge Kutta Orde 4 adalah sebagai berikut:<br />
<br />
𝑦_(𝑖+1)=𝑦_𝑖+1/6 (𝑘_1+2𝑘_2+2𝑘_3+𝑘_4 )ℎ<br />
<br />
<br />
Dengan :<br />
<br />
𝑘_1=𝑓(𝑥_𝑖,𝑦_𝑖 )<br />
<br />
𝑘_2=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_1 ℎ)<br />
<br />
𝑘_3=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_2 ℎ)<br />
<br />
𝑘_4=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_3 ℎ)<br />
<br />
sekarang kita ingin mencoba menyelesaikan sebuah permasalahan dengan metode Runge Kutta :<br />
<br />
[[File:rungek.png]]<br />
<br />
Berikut flowchart untuk menyelesaikan soal tsb:<br />
<br />
[[File:flowchartt22.png]]<br />
<br />
<br />
Program untuk python:<br />
<br />
[[File:runge kutta.png]]<br />
<br />
[[File:runge kutta1.png]]<br />
<br />
Ketika di jalankan, hasil programnya sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil22.png]]<br />
<br />
<br />
== Tugas: CFD (mobil) ==<br />
<br />
'''Landasan Teori'''<br />
<br />
Drag force merupakan gaya kebelakang yang mendorong mundur serta menekan kebawah dan drag force ini disebabkan karena gangguan aliran udara pada bodi kendaraan dan parallel dengan arah angin. Drag force adalah jumlah semua gaya eksternal dalam aliran fluida yang melawan arah gerak objek dan disebabkan oleh aliran turbulen di sekitar benda yang melawan gerak maju objek melalui fluida (gas atau cairan).<br />
<br />
Drag force dapat dimanfaatkan menjadi salah satu cara yang efisien untuk meningkatkan kecepatan kendaraan serta menghemat penggunaan bahan bakar. Hal ini dapat terjadi karena jika koefisien drag semakin kecil, maka hambatan udara terhadap mobil semakin kecil, sehingga mobil dapat melaju dengan tenaga dari mesin yang lebih sedikit dan pada akhirnya akan mengurangi pemakaian atau konsumsi bahan bakar mesin mobil.<br />
<br />
Secara teori, jika koefisien drag semakin berkurang, maka kecepatan akan semakin meningkat, sesuai dengan persamaan gaya drag yang di mana koefisien drag berbanding terbalik dengan kecepatan. Oleh karena itu, pengaruh tahanan udara yang paling besar terjadi ketika laju kendaraan pada kecepatan yang paling rendah.<br />
<br />
Faktor yang sangat penting dalam menentukan kualitas simulasi CFD salah satunya adalah meshing atau griding. Meshing merupakan proses dikritisasi domain fluida yang kontinu yang menjadi domain komputasi yang diskrit sehingga dapat diselesaikan persamaan-persamaan didalamnya dan menghasilkan solusi.<br />
<br />
Setelah mengerti penggunaan CFDSOF-NG kami menghitung besarnya drag force dari mobil yang modelnya diberikan, dengan menggunakan aplikasi CFD. Kami mengikuti semua parameter yang telah di berikan mulai dari mesh yang ada sampai jenis aliran udara. Setelah dijalankan, berikut 10 data yang di dapatkan:<br />
<br />
kecepatan drag force<br />
10 8.11646<br />
15 10.1848<br />
20 17.6275<br />
25 27.0084<br />
30 38.3158<br />
35 51.53<br />
40 66.6329<br />
45 83.5765<br />
50 102.321<br />
<br />
dengan grafik sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:grafik mobil1.png|400PX|middle]]<br />
<br />
<br />
== TUGAS ANALISIS GAYA LIFT FORCE DAN DRAG FORCE PADA AIRFOIL (CFDSOF-NG) ==<br />
<br />
Pada tugas kali ini, kita ditugaskan untuk menganalisis gaya yang terjadi pada sebuah airfoil (sayap pesawat). gaya yang telah dianalisis di hubungkan dengan percobaan sudut yang dibentuk airfoil dengan sumbu normal. Percobaan ini bertujuan untuk menentukan sudut maksimum untuk mendapatkan rasio gaya yang paling baik. Beriukut langkah langkah yang kami lakukan :<br />
1. Mencari referensi airfoil lalu mendesign airfoil tersebut di inventor.<br />
2. Setelah itu kita masukan kedalam CFDSOF-NG untuk di analisis.<br />
3. Akan di dapat sebuah data yang nanti akan di plotting menjadi sebuah grafik.<br />
4. mencari sebuah persamaan yang terbentuk.<br />
5. melakukan optimasi mengunakan pemograman phyton.<br />
6. menarik kesimpulan yang ada.<br />
<br />
'''Langkah pertama ialah pembuatan Rangka Airfoil'''<br />
<br />
Berikut airfoil yang kelompok kami buat yang mendapatkan referensi dari NACA 0006.<br />
<br />
[[File:AIRFOIL.png|400px|middle]]</div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Kelompok_10&diff=17541Kelompok 102019-12-14T18:08:15Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div>[[File:assalammualaikum.jpg]]<br />
<br />
<br />
[[File:bismillah.jpg]]<br />
<br />
<br />
<br />
Perkenalkan anggota kelompok 10:<br />
<br />
1. Kanwaljot Kaur 1706036305<br />
<br />
2. Farhan Tiarrafi Pratama 1806201075<br />
<br />
3. Aldy Cahya Ramadhan 1806149040<br />
<br />
<br />
== Eliminasi Gauss ==<br />
[[File:Gauss Eliminationn.mp4]]<br />
<br />
Hari ini kita akan membuat sebuah program tentang gauss elimination yang bertujuan menyelesaikan tugas yang telah diberikan.<br />
<br />
'''Petunjuk Pengerjaan Menggunakan Phyton'''<br />
<br />
Dalam pengerjaan Eliminasi Gauss dengan menggunakan phyton setidaknya ada 3 langkah yang harus diselesaikan terlebih dahulu, tambahan 1 langkah tersebut jika dibandingkan dengan pengerjaan menggunakan matematis adalah pendefinisian matriks. Sehingga secara umum langkah pengerjaan Eliminasi Gauss dengan menggunakan phyton adalah sebagai berikut:<br />
<br />
1. Pendefinisian Matriks<br />
<br />
Pendefinisian tersebut dibantu dengan menggunakan fungsi array dari numpy dengan cara import numpy.<br />
<br />
2. Eliminasi Gauss<br />
<br />
3. Back Substitution<br />
<br />
Berikut program python:<br />
<br />
[[File:python5.png]]<br />
<br />
[[File:python2.png]]<br />
<br />
Setelah dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil2.png]]<br />
<br />
<br />
== Pengaplikasian Eliminasi Gauss: Statika Struktur ==<br />
<br />
Pengaplikasian penghitungan gauss elimination dapat di aplikasikan dalam sebuah perhitungan kasus statika struktur.<br />
<br />
[[File:Pengaplikasian Gauss Elimination.mp4]]<br />
<br />
Berikut program python:<br />
<br />
[[File:python3.png]]<br />
<br />
[[File:python4.png]]<br />
<br />
Setelah dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil1.png]]<br />
<br />
<br />
== Tugas: Runge Kutta Method ==<br />
<br />
Runge Kutta merupakan metode untuk pendekatan suatu nilai persamaan yaitu dengan melakukan segmentasi-segmentasi dengan suatu garis-garis lurus dari suatu titik ke titik berikutnya mengikuti segmentasi yang dibuat. Runge Kutta terdiri dari beberapa orde, diantanya adalah orde 2, orde 3, dan orde 4. Perbedaan dari beberapa orde tersebut adalah: Runge Kutta Orde 4 lebih akurat dari Orde 3, sedangkan Runge Kutta Orde 3 lebih akurat dari Orde 2.<br />
<br />
[[File:grafikrunge.png]]<br />
<br />
Dalam tugas kali ini kami akan membuat Runge Kutta Orde 4 untuk menyelesaikan suatu permasalahan pegas. Secara umum persamaan Runge Kutta Orde 4 adalah sebagai berikut:<br />
<br />
𝑦_(𝑖+1)=𝑦_𝑖+1/6 (𝑘_1+2𝑘_2+2𝑘_3+𝑘_4 )ℎ<br />
<br />
<br />
Dengan :<br />
<br />
𝑘_1=𝑓(𝑥_𝑖,𝑦_𝑖 )<br />
<br />
𝑘_2=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_1 ℎ)<br />
<br />
𝑘_3=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_2 ℎ)<br />
<br />
𝑘_4=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_3 ℎ)<br />
<br />
sekarang kita ingin mencoba menyelesaikan sebuah permasalahan dengan metode Runge Kutta :<br />
<br />
[[File:rungek.png]]<br />
<br />
Berikut flowchart untuk menyelesaikan soal tsb:<br />
<br />
[[File:flowchartt22.png]]<br />
<br />
<br />
Program untuk python:<br />
<br />
[[File:runge kutta.png]]<br />
<br />
[[File:runge kutta1.png]]<br />
<br />
Ketika di jalankan, hasil programnya sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil22.png]]<br />
<br />
<br />
== Tugas: CFD (mobil) ==<br />
<br />
'''Landasan Teori'''<br />
<br />
Drag force merupakan gaya kebelakang yang mendorong mundur serta menekan kebawah dan drag force ini disebabkan karena gangguan aliran udara pada bodi kendaraan dan parallel dengan arah angin. Drag force adalah jumlah semua gaya eksternal dalam aliran fluida yang melawan arah gerak objek dan disebabkan oleh aliran turbulen di sekitar benda yang melawan gerak maju objek melalui fluida (gas atau cairan).<br />
<br />
Drag force dapat dimanfaatkan menjadi salah satu cara yang efisien untuk meningkatkan kecepatan kendaraan serta menghemat penggunaan bahan bakar. Hal ini dapat terjadi karena jika koefisien drag semakin kecil, maka hambatan udara terhadap mobil semakin kecil, sehingga mobil dapat melaju dengan tenaga dari mesin yang lebih sedikit dan pada akhirnya akan mengurangi pemakaian atau konsumsi bahan bakar mesin mobil.<br />
<br />
Secara teori, jika koefisien drag semakin berkurang, maka kecepatan akan semakin meningkat, sesuai dengan persamaan gaya drag yang di mana koefisien drag berbanding terbalik dengan kecepatan. Oleh karena itu, pengaruh tahanan udara yang paling besar terjadi ketika laju kendaraan pada kecepatan yang paling rendah.<br />
<br />
Faktor yang sangat penting dalam menentukan kualitas simulasi CFD salah satunya adalah meshing atau griding. Meshing merupakan proses dikritisasi domain fluida yang kontinu yang menjadi domain komputasi yang diskrit sehingga dapat diselesaikan persamaan-persamaan didalamnya dan menghasilkan solusi.<br />
<br />
Setelah mengerti penggunaan CFDSOF-NG kami menghitung besarnya drag force dari mobil yang modelnya diberikan, dengan menggunakan aplikasi CFD. Kami mengikuti semua parameter yang telah di berikan mulai dari mesh yang ada sampai jenis aliran udara. Setelah dijalankan, berikut 10 data yang di dapatkan:<br />
<br />
kecepatan drag force<br />
10 8.11646<br />
15 10.1848<br />
20 17.6275<br />
25 27.0084<br />
30 38.3158<br />
35 51.53<br />
40 66.6329<br />
45 83.5765<br />
50 102.321<br />
<br />
dengan grafik sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:grafik mobil1.png]]<br />
<br />
<br />
== TUGAS ANALISIS GAYA LIFT FORCE DAN DRAG FORCE PADA AIRFOIL (CFDSOF-NG) ==<br />
<br />
Pada tugas kali ini, kita ditugaskan untuk menganalisis gaya yang terjadi pada sebuah airfoil (sayap pesawat). gaya yang telah dianalisis di hubungkan dengan percobaan sudut yang dibentuk airfoil dengan sumbu normal. Percobaan ini bertujuan untuk menentukan sudut maksimum untuk mendapatkan rasio gaya yang paling baik. Beriukut langkah langkah yang kami lakukan :<br />
1. Mencari referensi airfoil lalu mendesign airfoil tersebut di inventor.<br />
2. Setelah itu kita masukan kedalam CFDSOF-NG untuk di analisis.<br />
3. Akan di dapat sebuah data yang nanti akan di plotting menjadi sebuah grafik.<br />
4. mencari sebuah persamaan yang terbentuk.<br />
5. melakukan optimasi mengunakan pemograman phyton.<br />
6. menarik kesimpulan yang ada.<br />
<br />
'''Langkah pertama ialah pembuatan Rangka Airfoil'''<br />
<br />
Berikut airfoil yang kelompok kami buat yang mendapatkan referensi dari NACA 0006.<br />
<br />
[[File:AIRFOIL.jpg]]</div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=File:Rungek.png&diff=16410File:Rungek.png2019-11-13T08:18:04Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div></div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Kelompok_10&diff=16409Kelompok 102019-11-13T08:17:43Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div>[[File:assalammualaikum.jpg]]<br />
<br />
<br />
[[File:bismillah.jpg]]<br />
<br />
<br />
<br />
Perkenalkan anggota kelompok 10:<br />
<br />
1. Kanwaljot Kaur 1706036305<br />
<br />
2. Farhan Tiarrafi Pratama 1806201075<br />
<br />
3. Aldy Cahya Ramadhan 1806149040<br />
<br />
<br />
== Eliminasi Gauss ==<br />
[[File:Gauss Eliminationn.mp4]]<br />
<br />
Hari ini kita akan membuat sebuah program tentang gauss elimination yang bertujuan menyelesaikan tugas yang telah diberikan.<br />
<br />
'''Petunjuk Pengerjaan Menggunakan Phyton'''<br />
<br />
Dalam pengerjaan Eliminasi Gauss dengan menggunakan phyton setidaknya ada 3 langkah yang harus diselesaikan terlebih dahulu, tambahan 1 langkah tersebut jika dibandingkan dengan pengerjaan menggunakan matematis adalah pendefinisian matriks. Sehingga secara umum langkah pengerjaan Eliminasi Gauss dengan menggunakan phyton adalah sebagai berikut:<br />
<br />
1. Pendefinisian Matriks<br />
<br />
Pendefinisian tersebut dibantu dengan menggunakan fungsi array dari numpy dengan cara import numpy.<br />
<br />
2. Eliminasi Gauss<br />
<br />
3. Back Substitution<br />
<br />
Berikut program python:<br />
<br />
[[File:python5.png]]<br />
<br />
[[File:python2.png]]<br />
<br />
Setelah dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil2.png]]<br />
<br />
<br />
== Pengaplikasian Eliminasi Gauss: Statika Struktur ==<br />
<br />
Pengaplikasian penghitungan gauss elimination dapat di aplikasikan dalam sebuah perhitungan kasus statika struktur.<br />
<br />
[[File:Pengaplikasian Gauss Elimination.mp4]]<br />
<br />
Berikut program python:<br />
<br />
[[File:python3.png]]<br />
<br />
[[File:python4.png]]<br />
<br />
Setelah dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil1.png]]<br />
<br />
<br />
== Tugas: Runge Kutta Method ==<br />
<br />
Runge Kutta merupakan metode untuk pendekatan suatu nilai persamaan yaitu dengan melakukan segmentasi-segmentasi dengan suatu garis-garis lurus dari suatu titik ke titik berikutnya mengikuti segmentasi yang dibuat. Runge Kutta terdiri dari beberapa orde, diantanya adalah orde 2, orde 3, dan orde 4. Perbedaan dari beberapa orde tersebut adalah: Runge Kutta Orde 4 lebih akurat dari Orde 3, sedangkan Runge Kutta Orde 3 lebih akurat dari Orde 2.<br />
<br />
[[File:grafikrunge.png]]<br />
<br />
Dalam tugas kali ini kami akan membuat Runge Kutta Orde 4 untuk menyelesaikan suatu permasalahan pegas. Secara umum persamaan Runge Kutta Orde 4 adalah sebagai berikut:<br />
<br />
𝑦_(𝑖+1)=𝑦_𝑖+1/6 (𝑘_1+2𝑘_2+2𝑘_3+𝑘_4 )ℎ<br />
<br />
<br />
Dengan :<br />
<br />
𝑘_1=𝑓(𝑥_𝑖,𝑦_𝑖 )<br />
<br />
𝑘_2=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_1 ℎ)<br />
<br />
𝑘_3=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_2 ℎ)<br />
<br />
𝑘_4=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_3 ℎ)<br />
<br />
sekarang kita ingin mencoba menyelesaikan sebuah permasalahan dengan metode Runge Kutta :<br />
<br />
[[File:rungek.png]]<br />
<br />
Berikut flowchart untuk menyelesaikan soal tsb:<br />
<br />
[[File:flowchartt22.png]]<br />
<br />
<br />
Program untuk python:<br />
<br />
[[File:runge kutta.png]]<br />
<br />
[[File:runge kutta1.png]]<br />
<br />
Ketika di jalankan, hasil programnya sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil22.png]]</div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Kelompok_10&diff=16407Kelompok 102019-11-13T08:12:50Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div>[[File:assalammualaikum.jpg]]<br />
<br />
<br />
[[File:bismillah.jpg]]<br />
<br />
<br />
<br />
Perkenalkan anggota kelompok 10:<br />
<br />
1. Kanwaljot Kaur 1706036305<br />
<br />
2. Farhan Tiarrafi Pratama 1806201075<br />
<br />
3. Aldy Cahya Ramadhan 1806149040<br />
<br />
<br />
== Eliminasi Gauss ==<br />
[[File:Gauss Eliminationn.mp4]]<br />
<br />
Hari ini kita akan membuat sebuah program tentang gauss elimination yang bertujuan menyelesaikan tugas yang telah diberikan.<br />
<br />
'''Petunjuk Pengerjaan Menggunakan Phyton'''<br />
<br />
Dalam pengerjaan Eliminasi Gauss dengan menggunakan phyton setidaknya ada 3 langkah yang harus diselesaikan terlebih dahulu, tambahan 1 langkah tersebut jika dibandingkan dengan pengerjaan menggunakan matematis adalah pendefinisian matriks. Sehingga secara umum langkah pengerjaan Eliminasi Gauss dengan menggunakan phyton adalah sebagai berikut:<br />
<br />
1. Pendefinisian Matriks<br />
<br />
Pendefinisian tersebut dibantu dengan menggunakan fungsi array dari numpy dengan cara import numpy.<br />
<br />
2. Eliminasi Gauss<br />
<br />
3. Back Substitution<br />
<br />
Berikut program python:<br />
<br />
[[File:python5.png]]<br />
<br />
[[File:python2.png]]<br />
<br />
Setelah dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil2.png]]<br />
<br />
<br />
== Pengaplikasian Eliminasi Gauss: Statika Struktur ==<br />
<br />
Pengaplikasian penghitungan gauss elimination dapat di aplikasikan dalam sebuah perhitungan kasus statika struktur.<br />
<br />
[[File:Pengaplikasian Gauss Elimination.mp4]]<br />
<br />
Berikut program python:<br />
<br />
[[File:python3.png]]<br />
<br />
[[File:python4.png]]<br />
<br />
Setelah dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil1.png]]<br />
<br />
<br />
== Tugas: Runge Kutta Method ==<br />
<br />
Runge Kutta merupakan metode untuk pendekatan suatu nilai persamaan yaitu dengan melakukan segmentasi-segmentasi dengan suatu garis-garis lurus dari suatu titik ke titik berikutnya mengikuti segmentasi yang dibuat. Runge Kutta terdiri dari beberapa orde, diantanya adalah orde 2, orde 3, dan orde 4. Perbedaan dari beberapa orde tersebut adalah: Runge Kutta Orde 4 lebih akurat dari Orde 3, sedangkan Runge Kutta Orde 3 lebih akurat dari Orde 2.<br />
<br />
[[File:grafikrunge.png]]<br />
<br />
Dalam tugas kali ini kami akan membuat Runge Kutta Orde 4 untuk menyelesaikan suatu permasalahan pegas. Secara umum persamaan Runge Kutta Orde 4 adalah sebagai berikut:<br />
<br />
𝑦_(𝑖+1)=𝑦_𝑖+1/6 (𝑘_1+2𝑘_2+2𝑘_3+𝑘_4 )ℎ<br />
<br />
<br />
Dengan :<br />
<br />
𝑘_1=𝑓(𝑥_𝑖,𝑦_𝑖 )<br />
<br />
𝑘_2=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_1 ℎ)<br />
<br />
𝑘_3=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_2 ℎ)<br />
<br />
𝑘_4=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_3 ℎ)<br />
<br />
sekarang kita ingin mencoba menyelesaikan sebuah permasalahan dengan metode Runge Kutta :<br />
<br />
[[File:soalrunge1.png]]<br />
<br />
Berikut flowchart untuk menyelesaikan soal tsb:<br />
<br />
[[File:flowchartt22.png]]<br />
<br />
<br />
Program untuk python:<br />
<br />
[[File:runge kutta.png]]<br />
<br />
[[File:runge kutta1.png]]<br />
<br />
Ketika di jalankan, hasil programnya sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil22.png]]</div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Kelompok_10&diff=16406Kelompok 102019-11-13T08:11:40Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div>[[File:assalammualaikum.jpg]]<br />
<br />
<br />
[[File:bismillah.jpg]]<br />
<br />
<br />
<br />
Perkenalkan anggota kelompok 10:<br />
<br />
1. Kanwaljot Kaur 1706036305<br />
<br />
2. Farhan Tiarrafi Pratama 1806201075<br />
<br />
3. Aldy Cahya Ramadhan 1806149040<br />
<br />
<br />
== Eliminasi Gauss ==<br />
[[File:Gauss Eliminationn.mp4]]<br />
<br />
Hari ini kita akan membuat sebuah program tentang gauss elimination yang bertujuan menyelesaikan tugas yang telah diberikan.<br />
<br />
'''Petunjuk Pengerjaan Menggunakan Phyton'''<br />
<br />
Dalam pengerjaan Eliminasi Gauss dengan menggunakan phyton setidaknya ada 3 langkah yang harus diselesaikan terlebih dahulu, tambahan 1 langkah tersebut jika dibandingkan dengan pengerjaan menggunakan matematis adalah pendefinisian matriks. Sehingga secara umum langkah pengerjaan Eliminasi Gauss dengan menggunakan phyton adalah sebagai berikut:<br />
<br />
1. Pendefinisian Matriks<br />
<br />
Pendefinisian tersebut dibantu dengan menggunakan fungsi array dari numpy dengan cara import numpy.<br />
<br />
2. Eliminasi Gauss<br />
<br />
3. Back Substitution<br />
<br />
Berikut program python:<br />
<br />
[[File:python5.png]]<br />
<br />
[[File:python2.png]]<br />
<br />
Setelah dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil2.png]]<br />
<br />
<br />
== Pengaplikasian Eliminasi Gauss: Statika Struktur ==<br />
<br />
Pengaplikasian penghitungan gauss elimination dapat di aplikasikan dalam sebuah perhitungan kasus statika struktur.<br />
<br />
[[File:Pengaplikasian Gauss Elimination.mp4]]<br />
<br />
Berikut program python:<br />
<br />
[[File:python3.png]]<br />
<br />
[[File:python4.png]]<br />
<br />
Setelah dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil1.png]]<br />
<br />
<br />
== Tugas: Runge Kutta Method ==<br />
<br />
Runge Kutta merupakan metode untuk pendekatan suatu nilai persamaan yaitu dengan melakukan segmentasi-segmentasi dengan suatu garis-garis lurus dari suatu titik ke titik berikutnya mengikuti segmentasi yang dibuat. Runge Kutta terdiri dari beberapa orde, diantanya adalah orde 2, orde 3, dan orde 4. Perbedaan dari beberapa orde tersebut adalah: Runge Kutta Orde 4 lebih akurat dari Orde 3, sedangkan Runge Kutta Orde 3 lebih akurat dari Orde 2.<br />
<br />
[[File:grafikrunge.png]]<br />
<br />
Dalam tugas kali ini kami akan membuat Runge Kutta Orde 4 untuk menyelesaikan suatu permasalahan pegas. Secara umum persamaan Runge Kutta Orde 4 adalah sebagai berikut:<br />
<br />
𝑦_(𝑖+1)=𝑦_𝑖+1/6 (𝑘_1+2𝑘_2+2𝑘_3+𝑘_4 )ℎ<br />
<br />
<br />
Dengan :<br />
<br />
𝑘_1=𝑓(𝑥_𝑖,𝑦_𝑖 )<br />
<br />
𝑘_2=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_1 ℎ)<br />
<br />
𝑘_3=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_2 ℎ)<br />
<br />
𝑘_4=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_3 ℎ)<br />
<br />
sekarang kita ingin mencoba menyelesaikan sebuah permasalahan dengan metode Runge Kutta :<br />
<br />
[[File:soalrunge.png]]<br />
<br />
Berikut flowchart untuk menyelesaikan soal tsb:<br />
<br />
[[File:flowchartt22.png]]<br />
<br />
<br />
Program untuk python:<br />
<br />
[[File:runge kutta.png]]<br />
<br />
[[File:runge kutta1.png]]<br />
<br />
Ketika di jalankan, hasil programnya sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil22.png]]</div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=File:Grafikrunge.png&diff=16404File:Grafikrunge.png2019-11-13T08:07:49Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div></div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Kelompok_10&diff=16403Kelompok 102019-11-13T08:07:20Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div>[[File:assalammualaikum.jpg]]<br />
<br />
<br />
[[File:bismillah.jpg]]<br />
<br />
<br />
<br />
Perkenalkan anggota kelompok 10:<br />
<br />
1. Kanwaljot Kaur 1706036305<br />
<br />
2. Farhan Tiarrafi Pratama 1806201075<br />
<br />
3. Aldy Cahya Ramadhan 1806149040<br />
<br />
<br />
== Eliminasi Gauss ==<br />
[[File:Gauss Eliminationn.mp4]]<br />
<br />
Hari ini kita akan membuat sebuah program tentang gauss elimination yang bertujuan menyelesaikan tugas yang telah diberikan.<br />
<br />
'''Petunjuk Pengerjaan Menggunakan Phyton'''<br />
<br />
Dalam pengerjaan Eliminasi Gauss dengan menggunakan phyton setidaknya ada 3 langkah yang harus diselesaikan terlebih dahulu, tambahan 1 langkah tersebut jika dibandingkan dengan pengerjaan menggunakan matematis adalah pendefinisian matriks. Sehingga secara umum langkah pengerjaan Eliminasi Gauss dengan menggunakan phyton adalah sebagai berikut:<br />
<br />
1. Pendefinisian Matriks<br />
<br />
Pendefinisian tersebut dibantu dengan menggunakan fungsi array dari numpy dengan cara import numpy.<br />
<br />
2. Eliminasi Gauss<br />
<br />
3. Back Substitution<br />
<br />
Berikut program python:<br />
<br />
[[File:python5.png]]<br />
<br />
[[File:python2.png]]<br />
<br />
Setelah dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil2.png]]<br />
<br />
<br />
== Pengaplikasian Eliminasi Gauss: Statika Struktur ==<br />
<br />
Pengaplikasian penghitungan gauss elimination dapat di aplikasikan dalam sebuah perhitungan kasus statika struktur.<br />
<br />
[[File:Pengaplikasian Gauss Elimination.mp4]]<br />
<br />
Berikut program python:<br />
<br />
[[File:python3.png]]<br />
<br />
[[File:python4.png]]<br />
<br />
Setelah dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil1.png]]<br />
<br />
<br />
== Tugas: Runge Kutta Method ==<br />
<br />
Runge Kutta merupakan metode untuk pendekatan suatu nilai persamaan yaitu dengan melakukan segmentasi-segmentasi dengan suatu garis-garis lurus dari suatu titik ke titik berikutnya mengikuti segmentasi yang dibuat. Runge Kutta terdiri dari beberapa orde, diantanya adalah orde 2, orde 3, dan orde 4. Perbedaan dari beberapa orde tersebut adalah: Runge Kutta Orde 4 lebih akurat dari Orde 3, sedangkan Runge Kutta Orde 3 lebih akurat dari Orde 2.<br />
<br />
[[File:grafikrunge.png]]<br />
<br />
Dalam tugas kali ini kami akan membuat Runge Kutta Orde 4 untuk menyelesaikan suatu permasalahan pegas. Secara umum persamaan Runge Kutta Orde 4 adalah sebagai berikut:<br />
<br />
𝑦_(𝑖+1)=𝑦_𝑖+1/6 (𝑘_1+2𝑘_2+2𝑘_3+𝑘_4 )ℎ<br />
<br />
<br />
Dengan :<br />
<br />
𝑘_1=𝑓(𝑥_𝑖,𝑦_𝑖 )<br />
<br />
𝑘_2=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_1 ℎ)<br />
<br />
𝑘_3=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_2 ℎ)<br />
<br />
𝑘_4=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_3 ℎ)<br />
<br />
Berikut flowchart:<br />
<br />
[[File:flowchartt22.png]]<br />
<br />
<br />
Program untuk python:<br />
<br />
[[File:runge kutta.png]]<br />
<br />
[[File:runge kutta1.png]]<br />
<br />
Ketika di jalankan, hasil programnya sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil22.png]]</div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Kelompok_10&diff=16401Kelompok 102019-11-13T08:05:15Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div>[[File:assalammualaikum.jpg]]<br />
<br />
<br />
[[File:bismillah.jpg]]<br />
<br />
<br />
<br />
Perkenalkan anggota kelompok 10:<br />
<br />
1. Kanwaljot Kaur 1706036305<br />
<br />
2. Farhan Tiarrafi Pratama 1806201075<br />
<br />
3. Aldy Cahya Ramadhan 1806149040<br />
<br />
<br />
== Eliminasi Gauss ==<br />
[[File:Gauss Eliminationn.mp4]]<br />
<br />
Hari ini kita akan membuat sebuah program tentang gauss elimination yang bertujuan menyelesaikan tugas yang telah diberikan.<br />
<br />
'''Petunjuk Pengerjaan Menggunakan Phyton'''<br />
<br />
Dalam pengerjaan Eliminasi Gauss dengan menggunakan phyton setidaknya ada 3 langkah yang harus diselesaikan terlebih dahulu, tambahan 1 langkah tersebut jika dibandingkan dengan pengerjaan menggunakan matematis adalah pendefinisian matriks. Sehingga secara umum langkah pengerjaan Eliminasi Gauss dengan menggunakan phyton adalah sebagai berikut:<br />
<br />
1. Pendefinisian Matriks<br />
<br />
Pendefinisian tersebut dibantu dengan menggunakan fungsi array dari numpy dengan cara import numpy.<br />
<br />
2. Eliminasi Gauss<br />
<br />
3. Back Substitution<br />
<br />
Berikut program python:<br />
<br />
[[File:python5.png]]<br />
<br />
[[File:python2.png]]<br />
<br />
Setelah dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil2.png]]<br />
<br />
<br />
== Pengaplikasian Eliminasi Gauss: Statika Struktur ==<br />
<br />
Pengaplikasian penghitungan gauss elimination dapat di aplikasikan dalam sebuah perhitungan kasus statika struktur.<br />
<br />
[[File:Pengaplikasian Gauss Elimination.mp4]]<br />
<br />
Berikut program python:<br />
<br />
[[File:python3.png]]<br />
<br />
[[File:python4.png]]<br />
<br />
Setelah dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil1.png]]<br />
<br />
<br />
== Tugas: Runge Kutta Method ==<br />
<br />
Runge Kutta merupakan metode untuk pendekatan suatu nilai persamaan yaitu dengan melakukan segmentasi-segmentasi dengan suatu garis-garis lurus dari suatu titik ke titik berikutnya mengikuti segmentasi yang dibuat. Runge Kutta terdiri dari beberapa orde, diantanya adalah orde 2, orde 3, dan orde 4. Perbedaan dari beberapa orde tersebut adalah: Runge Kutta Orde 4 lebih akurat dari Orde 3, sedangkan Runge Kutta Orde 3 lebih akurat dari Orde 2.<br />
<br />
[[File:grafikrunge.jpg]]<br />
<br />
Dalam tugas kali ini kami akan membuat Runge Kutta Orde 4 untuk menyelesaikan suatu permasalahan pegas. Secara umum persamaan Runge Kutta Orde 4 adalah sebagai berikut:<br />
<br />
𝑦_(𝑖+1)=𝑦_𝑖+1/6 (𝑘_1+2𝑘_2+2𝑘_3+𝑘_4 )ℎ<br />
<br />
<br />
Dengan :<br />
<br />
𝑘_1=𝑓(𝑥_𝑖,𝑦_𝑖 )<br />
<br />
𝑘_2=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_1 ℎ)<br />
<br />
𝑘_3=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_2 ℎ)<br />
<br />
𝑘_4=𝑓(𝑥_𝑖+1/2 ℎ,𝑦_𝑖+1/2 𝑘_3 ℎ)<br />
<br />
Berikut flowchart:<br />
<br />
[[File:flowchartt22.png]]<br />
<br />
<br />
Program untuk python:<br />
<br />
[[File:runge kutta.png]]<br />
<br />
[[File:runge kutta1.png]]<br />
<br />
Ketika di jalankan, hasil programnya sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil22.png]]</div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Kelompok_10&diff=16397Kelompok 102019-11-13T07:57:27Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div>[[File:assalammualaikum.jpg]]<br />
<br />
<br />
[[File:bismillah.jpg]]<br />
<br />
<br />
<br />
Perkenalkan anggota kelompok 10:<br />
<br />
1. Kanwaljot Kaur 1706036305<br />
<br />
2. Farhan Tiarrafi Pratama 1806201075<br />
<br />
3. Aldy Cahya Ramadhan 1806149040<br />
<br />
<br />
== Eliminasi Gauss ==<br />
[[File:Gauss Eliminationn.mp4]]<br />
<br />
Hari ini kita akan membuat sebuah program tentang gauss elimination yang bertujuan menyelesaikan tugas yang telah diberikan.<br />
<br />
'''Petunjuk Pengerjaan Menggunakan Phyton'''<br />
<br />
Dalam pengerjaan Eliminasi Gauss dengan menggunakan phyton setidaknya ada 3 langkah yang harus diselesaikan terlebih dahulu, tambahan 1 langkah tersebut jika dibandingkan dengan pengerjaan menggunakan matematis adalah pendefinisian matriks. Sehingga secara umum langkah pengerjaan Eliminasi Gauss dengan menggunakan phyton adalah sebagai berikut:<br />
<br />
1. Pendefinisian Matriks<br />
<br />
Pendefinisian tersebut dibantu dengan menggunakan fungsi array dari numpy dengan cara import numpy.<br />
<br />
2. Eliminasi Gauss<br />
<br />
3. Back Substitution<br />
<br />
Berikut program python:<br />
<br />
[[File:python5.png]]<br />
<br />
[[File:python2.png]]<br />
<br />
Setelah dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil2.png]]<br />
<br />
<br />
== Pengaplikasian Eliminasi Gauss: Statika Struktur ==<br />
<br />
Pengaplikasian penghitungan gauss elimination dapat di aplikasikan dalam sebuah perhitungan kasus statika struktur.<br />
<br />
[[File:Pengaplikasian Gauss Elimination.mp4]]<br />
<br />
Berikut program python:<br />
<br />
[[File:python3.png]]<br />
<br />
[[File:python4.png]]<br />
<br />
Setelah dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil1.png]]<br />
<br />
<br />
== Tugas: Runge Kutta ==<br />
Berikut flowchart:<br />
<br />
[[File:flowchartt22.png]]<br />
<br />
<br />
Program untuk python:<br />
<br />
[[File:runge kutta.png]]<br />
<br />
[[File:runge kutta1.png]]<br />
<br />
Ketika di jalankan, hasil programnya sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil22.png]]</div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Kelompok_10&diff=16392Kelompok 102019-11-13T06:55:58Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div>[[File:assalammualaikum.jpg]]<br />
<br />
<br />
[[File:bismillah.jpg]]<br />
<br />
<br />
<br />
Perkenalkan anggota kelompok 10:<br />
<br />
1. Kanwaljot Kaur 1706036305<br />
<br />
2. Farhan Tiarrafi Pratama 1806201075<br />
<br />
3. Aldy Cahya Ramadhan 1806149040<br />
<br />
<br />
== Eliminasi Gauss ==<br />
[[File:Gauss Eliminationn.mp4]]<br />
<br />
Hari ini kita akan membuat sebuah program tentang gauss elimination yang bertujuan menyelesaikan tugas yang telah diberikan.<br />
<br />
'''Petunjuk Pengerjaan Menggunakan Phyton'''<br />
<br />
Dalam pengerjaan Eliminasi Gauss dengan menggunakan phyton setidaknya ada 3 langkah yang harus diselesaikan terlebih dahulu, tambahan 1 langkah tersebut jika dibandingkan dengan pengerjaan menggunakan matematis adalah pendefinisian matriks. Sehingga secara umum langkah pengerjaan Eliminasi Gauss dengan menggunakan phyton adalah sebagai berikut:<br />
<br />
1. Pendefinisian Matriks<br />
<br />
Pendefinisian tersebut dibantu dengan menggunakan fungsi array dari numpy dengan cara import numpy.<br />
<br />
2. Eliminasi Gauss<br />
<br />
3. Back Substitution<br />
<br />
Berikut program python:<br />
<br />
[[File:python5.png]]<br />
<br />
[[File:python2.png]]<br />
<br />
Setelah dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil2.png]]<br />
<br />
<br />
== Pengaplikasian Eliminasi Gauss: Statika Struktur ==<br />
[[File:Pengaplikasian Gauss Elimination.mp4]]<br />
<br />
Berikut program python:<br />
<br />
[[File:python3.png]]<br />
<br />
[[File:python4.png]]<br />
<br />
Setelah dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil1.png]]<br />
<br />
<br />
== Tugas: Runge Kutta ==<br />
Berikut flowchart:<br />
<br />
[[File:flowchartt22.png]]<br />
<br />
<br />
Program untuk python:<br />
<br />
[[File:runge kutta.png]]<br />
<br />
[[File:runge kutta1.png]]<br />
<br />
Ketika di jalankan, hasil programnya sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil22.png]]</div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Kelompok_10&diff=16391Kelompok 102019-11-13T06:55:42Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div>[[File:assalammualaikum.jpg]]<br />
[[File:bismillah.jpg]]<br />
<br />
<br />
<br />
Perkenalkan anggota kelompok 10:<br />
<br />
1. Kanwaljot Kaur 1706036305<br />
<br />
2. Farhan Tiarrafi Pratama 1806201075<br />
<br />
3. Aldy Cahya Ramadhan 1806149040<br />
<br />
<br />
== Eliminasi Gauss ==<br />
[[File:Gauss Eliminationn.mp4]]<br />
<br />
Hari ini kita akan membuat sebuah program tentang gauss elimination yang bertujuan menyelesaikan tugas yang telah diberikan.<br />
<br />
'''Petunjuk Pengerjaan Menggunakan Phyton'''<br />
<br />
Dalam pengerjaan Eliminasi Gauss dengan menggunakan phyton setidaknya ada 3 langkah yang harus diselesaikan terlebih dahulu, tambahan 1 langkah tersebut jika dibandingkan dengan pengerjaan menggunakan matematis adalah pendefinisian matriks. Sehingga secara umum langkah pengerjaan Eliminasi Gauss dengan menggunakan phyton adalah sebagai berikut:<br />
<br />
1. Pendefinisian Matriks<br />
<br />
Pendefinisian tersebut dibantu dengan menggunakan fungsi array dari numpy dengan cara import numpy.<br />
<br />
2. Eliminasi Gauss<br />
<br />
3. Back Substitution<br />
<br />
Berikut program python:<br />
<br />
[[File:python5.png]]<br />
<br />
[[File:python2.png]]<br />
<br />
Setelah dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil2.png]]<br />
<br />
<br />
== Pengaplikasian Eliminasi Gauss: Statika Struktur ==<br />
[[File:Pengaplikasian Gauss Elimination.mp4]]<br />
<br />
Berikut program python:<br />
<br />
[[File:python3.png]]<br />
<br />
[[File:python4.png]]<br />
<br />
Setelah dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil1.png]]<br />
<br />
<br />
== Tugas: Runge Kutta ==<br />
Berikut flowchart:<br />
<br />
[[File:flowchartt22.png]]<br />
<br />
<br />
Program untuk python:<br />
<br />
[[File:runge kutta.png]]<br />
<br />
[[File:runge kutta1.png]]<br />
<br />
Ketika di jalankan, hasil programnya sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil22.png]]</div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=File:Assalammualaikum.jpg&diff=16390File:Assalammualaikum.jpg2019-11-13T06:53:33Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div></div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Kelompok_10&diff=16389Kelompok 102019-11-13T06:52:25Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div>[[File:assalammualaikum.jpg]]<br />
<br />
<br />
<br />
Perkenalkan anggota kelompok 10:<br />
<br />
1. Kanwaljot Kaur 1706036305<br />
<br />
2. Farhan Tiarrafi Pratama 1806201075<br />
<br />
3. Aldy Cahya Ramadhan 1806149040<br />
<br />
<br />
== Eliminasi Gauss ==<br />
[[File:Gauss Eliminationn.mp4]]<br />
<br />
Hari ini kita akan membuat sebuah program tentang gauss elimination yang bertujuan menyelesaikan tugas yang telah diberikan.<br />
<br />
'''Petunjuk Pengerjaan Menggunakan Phyton'''<br />
<br />
Dalam pengerjaan Eliminasi Gauss dengan menggunakan phyton setidaknya ada 3 langkah yang harus diselesaikan terlebih dahulu, tambahan 1 langkah tersebut jika dibandingkan dengan pengerjaan menggunakan matematis adalah pendefinisian matriks. Sehingga secara umum langkah pengerjaan Eliminasi Gauss dengan menggunakan phyton adalah sebagai berikut:<br />
<br />
1. Pendefinisian Matriks<br />
<br />
Pendefinisian tersebut dibantu dengan menggunakan fungsi array dari numpy dengan cara import numpy.<br />
<br />
2. Eliminasi Gauss<br />
<br />
3. Back Substitution<br />
<br />
Berikut program python:<br />
<br />
[[File:python5.png]]<br />
<br />
[[File:python2.png]]<br />
<br />
Setelah dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil2.png]]<br />
<br />
<br />
== Pengaplikasian Eliminasi Gauss: Statika Struktur ==<br />
[[File:Pengaplikasian Gauss Elimination.mp4]]<br />
<br />
Berikut program python:<br />
<br />
[[File:python3.png]]<br />
<br />
[[File:python4.png]]<br />
<br />
Setelah dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil1.png]]<br />
<br />
<br />
== Tugas: Runge Kutta ==<br />
Berikut flowchart:<br />
<br />
[[File:flowchartt22.png]]<br />
<br />
<br />
Program untuk python:<br />
<br />
[[File:runge kutta.png]]<br />
<br />
[[File:runge kutta1.png]]<br />
<br />
Ketika di jalankan, hasil programnya sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil22.png]]</div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Kelompok_10&diff=16388Kelompok 102019-11-13T06:47:21Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div>Perkenalkan anggota kelompok 10:<br />
<br />
1. Kanwaljot Kaur 1706036305<br />
<br />
2. Farhan Tiarrafi Pratama 1806201075<br />
<br />
3. Aldy Cahya Ramadhan 1806149040<br />
<br />
<br />
== Eliminasi Gauss ==<br />
[[File:Gauss Eliminationn.mp4]]<br />
<br />
Hari ini kita akan membuat sebuah program tentang gauss elimination yang bertujuan menyelesaikan tugas yang telah diberikan.<br />
<br />
Berikut program python:<br />
<br />
[[File:python5.png]]<br />
<br />
[[File:python2.png]]<br />
<br />
Setelah dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil2.png]]<br />
<br />
<br />
== Pengaplikasian Eliminasi Gauss: Statika Struktur ==<br />
[[File:Pengaplikasian Gauss Elimination.mp4]]<br />
<br />
Berikut program python:<br />
<br />
[[File:python3.png]]<br />
<br />
[[File:python4.png]]<br />
<br />
Setelah dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil1.png]]<br />
<br />
<br />
== Tugas: Runge Kutta ==<br />
Berikut flowchart:<br />
<br />
[[File:flowchartt22.png]]<br />
<br />
<br />
Program untuk python:<br />
<br />
[[File:runge kutta.png]]<br />
<br />
[[File:runge kutta1.png]]<br />
<br />
Ketika di jalankan, hasil programnya sebagai berikut:<br />
<br />
[[File:hasil22.png]]</div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=File:RungeKutta.jpg&diff=16207File:RungeKutta.jpg2019-11-06T08:46:36Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div></div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Farhan_Tiarrafi_Pratama&diff=16206Farhan Tiarrafi Pratama2019-11-06T08:45:43Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div>[[File:Farhan.jpg|400px|thumb|right|Nama Saya Farhan Tiarrafi Pratama akrab di sapa farhan, seorang Mahasiswa Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia]]<br />
<br />
Nama : Farhan Tiarrafi Pratama<br />
<br />
NPM : 1806201075<br />
<br />
Jurusan : Teknik Mesin<br />
<br />
<br />
== lecture 1 : 04 September 2019 ==<br />
<br />
''1. Kenapa amak mesin belajar kalkulus ?''<br />
karena pada kalkulus terdapat materi materi dasar yang dapat di pergunakan untuk melewati mata kuliah lain yang membutuhkan materi dasar tersebut. kalkulus juga berperan penting pada pembentukan pola pikir "analisis" yang dapat sangat berguna untuk seorang engineer seperti teknik mesin.<br />
<br />
'''PYTHON'''<br />
merupakan sebuah media progamming yang digunakan untuk meminimalisir kesalahan hitungan dengan bantuan sebuah komputer.<br />
pada programming hanya dapat dilakukan pengerjaan matematika berupa pertambahan (+), pengurangan (-), perkalian(x), dan pembagian (:)<br />
<br />
[[File:phytonlogo.jpeg]]<br />
<br />
'''PAY ATTENTION''' : Penilaian secara terus menerus, perkembangan cara menguasai pemograman phyton<br />
<br />
'''HOMEWORK''' <br />
1. mempelajari PHYTON untuk minggu ini dengan belajar membuat sebuah program<br />
2. membuat sebuah program agar dapat menjawab sebuah soal pada papan tulis<br />
<br />
'''Tempat Belajar'''<br />
1. sololearn.com<br />
<br />
<br />
== My Progres ==<br />
'''What is phyton ?'''<br />
Python is a high-level programming language, with applications in numerous areas, including web programming, scripting, scientific computing, and artificial intelligence. Python has several different implementations, written in various languages. CPython, is the most popular by far.<br />
<br />
'''My First Try to use phyton'''<br />
<br />
1. print('Hello World')<br />
2. print(2*4) >> 8<br />
3. print((4+9)*5) >> 65<br />
4. print((5+7)/2) >> 6<br />
<br />
pada python operasi pertambahan menggunakan (+), pengurangan menggunakan (-), perkalian (*), pembagian (/), exponensial (**)<br />
error bisa terjadi pada python, contohnya ZeroDivisionErorr (Dividing by zero in Python produces an error, as no answer can be calculated)<br />
<br />
<br />
'''there are 2 types of number'''<br />
<br />
''integer and float'', integer dapat dikatakan sebagai bilangan bulat (1,2,3,4 dll) dan float merupakan bilangan yang mempunyai koma ( 2.0,3.2,4,3 dll). <br />
<br />
ada pengoprasian khusus pada python yang dapat dikatakan '''floor division(//)''' and '''modulo(%)''' berikut contohnya:<br />
<br />
1. print (20 // 6) >> 3<br />
2. print (1.25 % 0.5) >> 0.25<br />
<br />
'''''strings''''' : A string is created by entering text between two single or double quotation marks. When the Python console displays a string, it generally uses single quotes. The delimiter used for a string doesn't affect how it behaves in any way.<br />
<br />
'''''Variables''''': Variables play a very important role in most programming languages, and Python is no exception. A variable allows you to store a value by assigning it to a name, which can be used to refer to the value later in the program. to assign a variable, use one equals sign. Unlike most lines of code we've looked at so far, it doesn't produce any output at the Python console. for example :<br />
x = 7<br />
print(x)<br />
7<br />
print(x + 3)<br />
10<br />
print(x)<br />
7<br />
<br />
x = 123.456<br />
print(x)<br />
123.456<br />
x = "This is a string"<br />
print(x + "!")<br />
This is a string!<br />
<br />
foo= input("99")<br />
print(foo)<br />
99<br />
<br />
<br />
== Tugas ( 4 sept 2019 )==<br />
[[File:HomeWork.png|400px|thumb|center|program dari pr yang di berikan menggunakan visual studio code]]<br />
<br />
== Lecture 2 : 11 September 2019 ==<br />
[[File:practicesmakeperfect.png|500px|thumb|center|belajar variable di kelas menggunakan python anywhere]]<br />
[[File:practicesmakeperfect2.png|500px|thumb|center|(2)<br />
memulai cara membuat variable dan memanggilnya dalam bentuk perintah "print"]]<br />
<br />
rec=('Farhan','Tiarrafi','Pratama',(28,6,2001))<br />
NamaAwal,NamaTengah,NamaAkhir,TanggalLahir=rec<br />
print(NamaAwal)<br />
TahunLahir = TanggalLahir [2]<br />
print(TahunLahir)<br />
name = rec[0]+''+rec[1]<br />
print(name)<br />
print(rec[0:3])<br />
<br />
Farhan<br />
2001<br />
FarhanTiarrafi<br />
('Farhan', 'Tiarrafi', 'Pratama')<br />
<br />
'''Padahari rabu 11 september 2019''', diajarkan untuk membuat suatu perumpamaan dan membuat perintah untuk memanggil variable tersebut. terlihat pada foto ke (2) yang berisi perumpamaan dan perintah yang langsung dpt di lihat pada output nya.<br />
<br />
<br />
'''Perbedaan 32-bit dengan 64 bit ?''' filosofi yang berujung bahwa hati yang melakukan pemikiran dan otak yang melakukan perhitungan atau melaksanakan. industri 5.0 adalah pancasila ?, ya itu sebuah cetusan yang dibuat pak dai. beliau menyatkan Technology '''must empower human'''. mesin merupakan numerik, numerik merupakan pelajaran ini. sebaiknya hal itu menjadi driving force untuk tetap semangat dalam mempelajari ini. pada pelajaran ini ditekankan untuk menjadikan diri manusia sebagai sebuah penggagas atau pemikir dan komputer/perangkat lunak menjadi '''tools''' yang berguna untuk mempermudah pekerjaan manusia.<br />
<br />
<br />
== Tugas Pertemuan Kedua ==<br />
Pelajari buku Python Bab 1<br />
<br />
<br />
== Lecture 3 : 19 September 2019 ==<br />
Pada pertemuan ke-tiga diadakan sebuah quiz yang bertujuan untuk melatih logika berfikir. Quiz yang di berikan berupa pemograman pada deret '''fibonacci'''.<br />
<br />
[[File:fibonacci.png|500px|thumb|center]]<br />
<br />
yang ditanyakan adalah algoritma dan flowchart untuk membuat pemograman deret fibonacci, akan tetapi banyak yang belum mengetahui cara membuat program deret tersebut, hampir 1 kelas belum ada yang dapat mengerjakan. Setlah mendapat menjelasan oleh pak radon tentang pembuatan deret dan sumber dr internet juga, deret fibonacci dapat di selesaikan dengan 2 cara, yaitu :<br />
<br />
1. Cara '''Loop'''<br />
2. Cara '''function'''<br />
<br />
Cara loop mudah digunakan karena tidak perlu menemukan pola yang amat rumit, karena jika memakai function kita harus menemukan sebuah fungsi untuk di input kedalam pemograman yang dimana fungsi itu sangat sulit di dapatkan. berikut merupakan formula dr deret fibonacci :<br />
<br />
[[File:fibonacciformula.png]]<br />
<br />
setlah mendapat penjelasan kita kembali membuat pemograman deret fibonacci menggunakan 2 metode, dengan loop dan function.<br />
<br />
'''1. Cara Loop'''<br />
<br />
[[File:programloop.png|400px|thumb|center]]<br />
[[File:hasil.png|400px|thumb|center]]<br />
<br />
'''2. cara function'''<br />
<br />
[[File:programfunction.png|400px|thumb|center]]<br />
[[File:hasilf.png|400px|thumb|center]]<br />
<br />
<br />
== Lecture 4 : 25 September 2019 ==<br />
Pada hari ini mempelajari permodelan komputer. Karena dalam mempelajari suatu konsep harus mengerti sangat akan konsep tersebut. oleh karena itu hari ini disampaikan isi dari permodelan komputer itu sendiri. <br />
<br />
sebelum sampai ke ranah sana, ada sebuah pertanyaan, mengapa sebagai anak teknik kita harus '''berhitung''' ?<br />
<br />
karena apa yang kita buat, apa yang kita design akan kita pertanggung jawabkan fungsional nya. Semua barang/alat yang kita buat akan mempunyai spesifikasi dan perhitungan yang berbeda. Namun manusia tetap manusia, mempunyai batas. Manusia hanya bisa melakukan usaha pendekatan akan suatu jawaban.<br />
<br />
selanjutnya kita masuk ke bahasa kita, Apa itu '''model''' ?<br />
<br />
model merupakan simplifikasi/penyederhanaan dari sebuah kasus/keadaan yang rumit.<br />
<br />
model terdiri dari 3 Unsur, yaitu :<br />
1. Asumsi<br />
2. Simplifikasi<br />
3. Representasi<br />
<br />
Contoh dari sebuah model pada fondasi. Untuk menghitung kekuatan fondasi menahan beban. Fondasi di modelkan dalam bentuk 2D dan di asumsikan Modulus Elastisitas pada semua titik sama, lalu mensimplifikasi dengan menggunakan model 2D.<br />
<br />
<br />
Dari berbagai model yang kita buat, dibutuhkan ilmu dalam membangun persamaan aljabar dan memodelkan persamaan dalam komputasi. Untuk itu kita harus belajar giat serta berlatih sejak dini untuk menggunakan komputasi. Selain itu ada juga aplikasi dari komputasi yaitu Diskritisasi yaitu membuat sesuatu yang kontinu menjadi titik-titik yang berhingga.<br />
<br />
<br />
== Lecture 5 : 2 Oktober 2019 ==<br />
<br />
Hampir Semua masalah yang ada di dunia dapat di buat menjadi sebuah model. salah satu ialah menggunakan bahasa python sebagai penyelesaian masalah. mengapa python ? dikarenakan python gratis di sebar kepada khalayak luas dan sangat mendukung dalam industri 4.0<br />
pada hari ii mempelajari :<br />
1. aplikasi al jabar yang akan di modelkan pada sistem pegas<br />
2. mempelajari bagaimana membuat rangkaian pegas dengan bahasa python<br />
<br />
'''Tugas untuk minggu depan'''<br />
<br />
1. Membaca Bab 7<br />
2. Pelajari methode Runge Kutta<br />
<br />
Pada pertemuan hari ini, Asdos menjelaskan tentang Penggunaan Pemodelan pada Sistem Tunggal menjadi sebuah persamaan linier dengan menerjemahkan rumus yang biasa digunakan pada materi Pegas menjadi sebuah matriks yang berisikan konstanta pegas.<br />
Selain itu pada pertemuan ini mempelajari tentang Cara Pembuatan Matriks Pegas yang tidak Tunggal yaitu dengan menerapkan Superposisi Matriks. Lalu, diberikan contoh pemodelan sistem ganda pada pegas seri.<br />
<br />
<br />
Terakhir diberikan penjelasan dan cara penggunaan modul yang dapat digunakan pada Python yang dapat memudahkan perhitungan Sistem Persamaan Linier yaitu :<br />
<br />
- Numpy<br />
- Sympy<br />
<br />
<br />
== Jawaban Quiz : 17 Oktober 2019 ==<br />
<br />
Pada Hari Rabu, 17 Oktober 2019 diadakan quiz untu mengerjakan soal, berikut soalnya dapat dilihat dari buku "Numerical Method for engineers python 3" pada halaman :<br />
<br />
1. Hal 55 Pada Lathian 2.1 soal nomor 6<br />
<br />
2. Hal 263 Pada Lathihan 7.1 soal nomor 6<br />
<br />
<br />
perintah yang diberikan untuk dikerjakan pada AIR (Ahmad Indra Research) adalah bahasa pemograman python pada soal soal tersebut.<br />
<br />
<br />
'''Berikut Jawabannya'''<br />
<br />
'''Jawaban Soal pertama menggunakan metode 1'''<br />
<br />
#Mendefinisikan matriks A<br />
Ba1 = [0, 0, 2, 1, 2] <br />
Ba2 = [0, 1, 0, 2, -1] <br />
Ba3 = [1, 2, 0, -2, 0] <br />
Ba4 = [0, 0, 0, -1, 1] <br />
ba5 = [0, 1, -1, 1, -1]<br />
<br />
nmat = np.array ([Ba1, Ba2, Ba3, Ba4, Ba5])<br />
<br />
#mendefinisikan matriks B<br />
B = np.array ([1, 1, -4, -2, -1])<br />
<br />
#Dibawah ini adalah kode untuk memecahkan persamaan aljabar linear bertuliskan (linalg)<br />
jawaban = linalg.solve (nmat,B) a = int(jawaban[0]) b = int(jawaban[1]) c = int(jawaban[2]) d = int(jawaban[3]) f = int(jawaban[4])<br />
<br />
#memunculkan hasil <br />
print("X1 adalah ", a) print("X2 adalah ", b) print("X3 adalah ", c) print("X4 adalah ", d) print("X5 adalah ", f)<br />
<br />
#maka dari cara kedua didapat matriks Xnya adalah<br />
X1 adalah 2<br />
<br />
X2 adalah -2<br />
<br />
X3 adalah 1<br />
<br />
X4 adalah 1<br />
<br />
X5 adalah -1<br />
<br />
<br />
'''Jawaban Soal pertama menggunakan metode 2'''<br />
<br />
#mendefinisikan Matriks A<br />
A = np.array([[0, 0, 2, 1, 2],<br />
[0, 1, 0, 2, -1],<br />
[1, 2, 0, -2, 0],<br />
[0, 0, 0, -1, 1],<br />
[0, 1, -1, 1, -1]], float)<br />
<br />
#Mendefinisikan Matriks B<br />
b = np.array([[1],<br />
[1], <br />
[-4],<br />
[-2],<br />
[-1]],float)<br />
<br />
Ab = np.hstack([A, b]) print (Ab, "\n")<br />
n = len(b)<br />
<br />
#Memasuki Fase Eliminasi<br />
for i in range(0, n-1):<br />
<br />
for j in range(i + 1, n):<br />
lam = Ab[i,i] / Ab[j,i]<br />
Ab[j] = Ab[i] - lam * Ab[j]<br />
<br />
print ("Hasil Dari Proses Eliminasi \n", Ab, "\n")<br />
<br />
#Memasuki Fase Substitusi<br />
for i in range(n - 1, -1, -1):<br />
<br />
Ab[i] = Ab[i] / Ab[i, i]<br />
for j in range(i - 1, -1, -1):<br />
b = Ab[j]<br />
lam = Ab[i,i] / Ab[j,i]<br />
Ab[j] = Ab[i] - lam * Ab[j]<br />
print ("Hasil dari proses substitusi \n", Ab, "\n")<br />
<br />
x = Ab[:, 5]<br />
#tinggal di selesaikan dengan mencetak nilai x<br />
print ("Maka didapatkan nilai x = \n", x)<br />
<br />
'''Jawaban Soal kedua '''<br />
<br />
# Di sini, kita akan menggunakan x0 dan y sebagai titik asal, x sebagai t yang diinginkan, dan h sebagai increment atau dapat di sebut <br />
ketelitian dalam menghitung. Kita menggunakan h = 0.01. <br />
x0 = 2<br />
<br />
y = 1 h = 0.01 x = float(input("Berikan nilai t: ")) if x>0 :<br />
<br />
# dydx menyatakan persamaan awal dalam soal.<br />
# setelah melalui proses Didapat hasil x^2-4y<br />
<br />
def dydx(x, y): <br />
return (x**2-4*y) <br />
# Memasuki implementasi perhitungan menggunakan metode Runge-Kutta.<br />
def rungeKutta(x0, y0, x, h): <br />
n = (int)((x - x0)/h) <br />
y = y0 <br />
for i in range(1, n + 1): <br />
k1 = h * dydx(x0, y) <br />
k2 = h * dydx(x0 + 0.5 * h, y + 0.5 * k1) <br />
k3 = h * dydx(x0 + 0.5 * h, y + 0.5 * k2) <br />
k4 = h * dydx(x0 + h, y + k3) <br />
<br />
# untuk y selanjutnya <br />
y = y + (1.0 / 6.0)*(k1 + 2 * k2 + 2 * k3 + k4) <br />
<br />
# untuk x selanjutnya<br />
x0 = x0 + h <br />
list.append(y)<br />
return y <br />
print("Nilai y pada t =", x, "adalah", rungeKutta(x0, y, x, h))<br />
<br />
kemudian akan didapatkan hasil apabila t=0.03<br />
<br />
Masukkan nilai t: 0.03<br />
<br />
Nilai y pada t = 0.03 adalah 1<br />
<br />
<br />
<br />
== MID TERM TEST : 23 OCT 2019 ==<br />
<br />
'''II.A Hasil koding untuk mencari tegangan pada soal I.A'''<br />
<br />
#SOAL PERTAMA TENTANG PENCARIAN MASSA FISIKA<br />
from math import *<br />
<br />
#TENTUIN DATA NYA DULU BRO MAU GIMANA<br />
g=9.81<br />
M1=eval(input("mau berapa massa benda 1 ?"))<br />
M2=eval(input("Mau berapa massa benda 2 ?"))<br />
M3=eval(input("Mau berapa massa benda 3 ?"))<br />
M3=eval(input("Mau berapa massa benda 4 ?"))<br />
Fk1=eval(input("Koefisien gesek benda 1 ?"))<br />
Fk2=eval(input("koefisien gesek benda 2 ?"))<br />
Fk3=eval(input("Koefisien gesek benda 3 ?"))<br />
alfa=eval(input("sudutnya mau berapa ?"))<br />
a=eval(input("percepatan :"))<br />
x= sin(alfa)<br />
y= cos(alfa)<br />
<br />
#MASUK KE PENGHITUNGAN BRO<br />
T1=M1*g*(x-Fk1*y)-M1*a<br />
T2=M2*g*(x-Fk2*y)+T1-M2*a<br />
T3=M3*g*(x-Fk3*y)+T2-M3*a<br />
<br />
print("maka T1 adalah ?",T1)<br />
print("maka T2 adalah ?",T2)<br />
print("maka T3 adalah ?",T3)<br />
<br />
<br />
'''maka akan di dapat hasil'''<br />
<br />
mau berapa massa benda 1 ?10<br />
Mau berapa massa benda 2 ?20<br />
Mau berapa massa benda 3 ?30<br />
Mau berapa massa benda 4 ?40<br />
Koefisien gesek benda 1 ?0.1<br />
koefisien gesek benda 2 ?0.2<br />
Koefisien gesek benda 3 ?0.3<br />
sudutnya mau berapa ?30<br />
percepatan :0<br />
maka T1 adalah ? 98.43910904690696<br />
maka T2 adalah ? 101.46552249370134<br />
maka T3 adalah ? 304.39656748110406<br />
<br />
'''II.B Hasil koding soal nomor I.<br />
<br />
F = float(input("Gaya yang dilakukan mobil (N):"))<br />
v0 = 0<br />
s0 = 0<br />
t = float(0)<br />
cd = float(input("drag coefficient: "))<br />
u = float(input("koefisien gesek ban dengan jalanan: "))<br />
g = 9.8<br />
m = float(input ("massa mobil:"))<br />
a = F/m<br />
dragfric0 = 0<br />
dragfric = ((cd * ((v0 + (a*t))**(3/2))/m) + (u * g))<br />
while dragfric0 < a:<br />
vmax = v0 + (a - dragfric0)*t<br />
xmax = s0 + ((vmax**2 - v0**2) / (2 * a))<br />
dragfric0 = dragfric0 + dragfric<br />
t = float(t) + 1<br />
print("Komponen pada saat kecepatan maksimum")<br />
print ("Waktu yang diperlukan: ",t," s")<br />
print ("Jarak yang ditempuh: ",xmax," m")<br />
print ("Kecepatan tertinggi: ",vmax," m/s")<br />
<br />
'''HASIL'''<br />
Gaya yang dikeluarkan mobil (N):10000<br />
drag coefficient: 1.2<br />
koefisien gesek ban dengan jalanan: 0.5<br />
massa mobil:5000<br />
Komponen pada saat kecepatan maksimum<br />
Waktu yang diperlukan: 21.99999 s<br />
Jarak yang ditempuh: 443.14 m<br />
Kecepatan tertinggi: 300 m/s<br />
<br />
== PR PRA-MID TERM TEST ==<br />
<br />
1.'''Video Muhasabah(percerminan diri )'''<br />
<br />
[[File:Video1.mp4]]<br />
<br />
<br />
2.'''Video penjelasan soal nomor I.A'''<br />
<br />
[[File:Video2.mp4]]<br />
<br />
<br />
3.'''Video penjelasan soal II.A'''<br />
<br />
<br />
[[File:Video3.mp4]]<br />
<br />
<br />
<br />
== Runge Kutta Method (Exercise) ==<br />
<br />
<br />
[[File:RungeKutta.jpg]]<br />
<br />
# t0 dan v0 sebagai keadaan awal, t sebagai t yang diinput, dan h sebagai increment<br />
t0 = 0<br />
v0 = 0<br />
h = 0.001 # di sini digunakan h = 0.01<br />
t = float(input("Nilai t: ")) # perintah untuk memasukkan nilai t<br />
<br />
if 0 <= t < 0.3: # untuk 0 <= t < 0.3<br />
def F(t, v):<br />
return (1000 * t - 0.00693 * (v**2)) # persamaan a yang telah diperoleh<br />
<br />
def rungeKutta(t0, v0, t, h): # perhitungan Runge-Kutta<br />
n = (int)((t - t0) / h)<br />
v = v0<br />
for i in range(1, n + 1):<br />
k1 = h * F(t0, v)<br />
k2 = h * F(t0 + 0.5 * h, v + 0.5 * k1)<br />
k3 = h * F(t0 + 0.5 * h, v + 0.5 * k2)<br />
k4 = h * F(t0 + h, v + k3)<br />
v = v + (1.0 / 6.0) * (k1 + 2 * k2 + 2 * k3 + k4)<br />
t0 = t0 + h<br />
return v<br />
<br />
print("Nilai v pada t =", t, "adalah", rungeKutta(t0, v0, t, h), "m/s") # menampilkan nilai v<br />
<br />
elif t >= 0.3: # untuk t >= 0.3<br />
def F(t, v):<br />
return (100 - 0.00693 * (v**2)) # persamaan a yang telah diperoleh<br />
<br />
def rungeKutta(t0, v0, t, h): # perhitungan Runge-Kutta<br />
n = (int)((t - t0) / h)<br />
v = v0<br />
for i in range(1, n + 1):<br />
k1 = h * F(t0, v)<br />
k2 = h * F(t0 + 0.5 * h, v + 0.5 * k1)<br />
k3 = h * F(t0 + 0.5 * h, v + 0.5 * k2)<br />
k4 = h * F(t0 + h, v + k3)<br />
v = v + (1.0 / 6.0) * (k1 + 2 * k2 + 2 * k3 + k4)<br />
t0 = t0 + h<br />
return v<br />
<br />
print("Nilai v pada t =", t, "adalah", rungeKutta(t0, v0, t, h), "m/s") # menampilkan nilai v<br />
<br />
else:<br />
print("Nilai t harus positif.")</div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=File:Video3.mp4&diff=14988File:Video3.mp42019-10-29T12:03:44Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div></div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Farhan_Tiarrafi_Pratama&diff=14980Farhan Tiarrafi Pratama2019-10-29T11:46:53Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div>[[File:Farhan.jpg|400px|thumb|right|Nama Saya Farhan Tiarrafi Pratama akrab di sapa farhan, seorang Mahasiswa Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia]]<br />
<br />
Nama : Farhan Tiarrafi Pratama<br />
<br />
NPM : 1806201075<br />
<br />
Jurusan : Teknik Mesin<br />
<br />
<br />
== lecture 1 : 04 September 2019 ==<br />
<br />
''1. Kenapa amak mesin belajar kalkulus ?''<br />
karena pada kalkulus terdapat materi materi dasar yang dapat di pergunakan untuk melewati mata kuliah lain yang membutuhkan materi dasar tersebut. kalkulus juga berperan penting pada pembentukan pola pikir "analisis" yang dapat sangat berguna untuk seorang engineer seperti teknik mesin.<br />
<br />
'''PYTHON'''<br />
merupakan sebuah media progamming yang digunakan untuk meminimalisir kesalahan hitungan dengan bantuan sebuah komputer.<br />
pada programming hanya dapat dilakukan pengerjaan matematika berupa pertambahan (+), pengurangan (-), perkalian(x), dan pembagian (:)<br />
<br />
[[File:phytonlogo.jpeg]]<br />
<br />
'''PAY ATTENTION''' : Penilaian secara terus menerus, perkembangan cara menguasai pemograman phyton<br />
<br />
'''HOMEWORK''' <br />
1. mempelajari PHYTON untuk minggu ini dengan belajar membuat sebuah program<br />
2. membuat sebuah program agar dapat menjawab sebuah soal pada papan tulis<br />
<br />
'''Tempat Belajar'''<br />
1. sololearn.com<br />
<br />
<br />
== My Progres ==<br />
'''What is phyton ?'''<br />
Python is a high-level programming language, with applications in numerous areas, including web programming, scripting, scientific computing, and artificial intelligence. Python has several different implementations, written in various languages. CPython, is the most popular by far.<br />
<br />
'''My First Try to use phyton'''<br />
<br />
1. print('Hello World')<br />
2. print(2*4) >> 8<br />
3. print((4+9)*5) >> 65<br />
4. print((5+7)/2) >> 6<br />
<br />
pada python operasi pertambahan menggunakan (+), pengurangan menggunakan (-), perkalian (*), pembagian (/), exponensial (**)<br />
error bisa terjadi pada python, contohnya ZeroDivisionErorr (Dividing by zero in Python produces an error, as no answer can be calculated)<br />
<br />
<br />
'''there are 2 types of number'''<br />
<br />
''integer and float'', integer dapat dikatakan sebagai bilangan bulat (1,2,3,4 dll) dan float merupakan bilangan yang mempunyai koma ( 2.0,3.2,4,3 dll). <br />
<br />
ada pengoprasian khusus pada python yang dapat dikatakan '''floor division(//)''' and '''modulo(%)''' berikut contohnya:<br />
<br />
1. print (20 // 6) >> 3<br />
2. print (1.25 % 0.5) >> 0.25<br />
<br />
'''''strings''''' : A string is created by entering text between two single or double quotation marks. When the Python console displays a string, it generally uses single quotes. The delimiter used for a string doesn't affect how it behaves in any way.<br />
<br />
'''''Variables''''': Variables play a very important role in most programming languages, and Python is no exception. A variable allows you to store a value by assigning it to a name, which can be used to refer to the value later in the program. to assign a variable, use one equals sign. Unlike most lines of code we've looked at so far, it doesn't produce any output at the Python console. for example :<br />
x = 7<br />
print(x)<br />
7<br />
print(x + 3)<br />
10<br />
print(x)<br />
7<br />
<br />
x = 123.456<br />
print(x)<br />
123.456<br />
x = "This is a string"<br />
print(x + "!")<br />
This is a string!<br />
<br />
foo= input("99")<br />
print(foo)<br />
99<br />
<br />
<br />
== Tugas ( 4 sept 2019 )==<br />
[[File:HomeWork.png|400px|thumb|center|program dari pr yang di berikan menggunakan visual studio code]]<br />
<br />
== Lecture 2 : 11 September 2019 ==<br />
[[File:practicesmakeperfect.png|500px|thumb|center|belajar variable di kelas menggunakan python anywhere]]<br />
[[File:practicesmakeperfect2.png|500px|thumb|center|(2)<br />
memulai cara membuat variable dan memanggilnya dalam bentuk perintah "print"]]<br />
<br />
rec=('Farhan','Tiarrafi','Pratama',(28,6,2001))<br />
NamaAwal,NamaTengah,NamaAkhir,TanggalLahir=rec<br />
print(NamaAwal)<br />
TahunLahir = TanggalLahir [2]<br />
print(TahunLahir)<br />
name = rec[0]+''+rec[1]<br />
print(name)<br />
print(rec[0:3])<br />
<br />
Farhan<br />
2001<br />
FarhanTiarrafi<br />
('Farhan', 'Tiarrafi', 'Pratama')<br />
<br />
'''Padahari rabu 11 september 2019''', diajarkan untuk membuat suatu perumpamaan dan membuat perintah untuk memanggil variable tersebut. terlihat pada foto ke (2) yang berisi perumpamaan dan perintah yang langsung dpt di lihat pada output nya.<br />
<br />
<br />
'''Perbedaan 32-bit dengan 64 bit ?''' filosofi yang berujung bahwa hati yang melakukan pemikiran dan otak yang melakukan perhitungan atau melaksanakan. industri 5.0 adalah pancasila ?, ya itu sebuah cetusan yang dibuat pak dai. beliau menyatkan Technology '''must empower human'''. mesin merupakan numerik, numerik merupakan pelajaran ini. sebaiknya hal itu menjadi driving force untuk tetap semangat dalam mempelajari ini. pada pelajaran ini ditekankan untuk menjadikan diri manusia sebagai sebuah penggagas atau pemikir dan komputer/perangkat lunak menjadi '''tools''' yang berguna untuk mempermudah pekerjaan manusia.<br />
<br />
<br />
== Tugas Pertemuan Kedua ==<br />
Pelajari buku Python Bab 1<br />
<br />
<br />
== Lecture 3 : 19 September 2019 ==<br />
Pada pertemuan ke-tiga diadakan sebuah quiz yang bertujuan untuk melatih logika berfikir. Quiz yang di berikan berupa pemograman pada deret '''fibonacci'''.<br />
<br />
[[File:fibonacci.png|500px|thumb|center]]<br />
<br />
yang ditanyakan adalah algoritma dan flowchart untuk membuat pemograman deret fibonacci, akan tetapi banyak yang belum mengetahui cara membuat program deret tersebut, hampir 1 kelas belum ada yang dapat mengerjakan. Setlah mendapat menjelasan oleh pak radon tentang pembuatan deret dan sumber dr internet juga, deret fibonacci dapat di selesaikan dengan 2 cara, yaitu :<br />
<br />
1. Cara '''Loop'''<br />
2. Cara '''function'''<br />
<br />
Cara loop mudah digunakan karena tidak perlu menemukan pola yang amat rumit, karena jika memakai function kita harus menemukan sebuah fungsi untuk di input kedalam pemograman yang dimana fungsi itu sangat sulit di dapatkan. berikut merupakan formula dr deret fibonacci :<br />
<br />
[[File:fibonacciformula.png]]<br />
<br />
setlah mendapat penjelasan kita kembali membuat pemograman deret fibonacci menggunakan 2 metode, dengan loop dan function.<br />
<br />
'''1. Cara Loop'''<br />
<br />
[[File:programloop.png|400px|thumb|center]]<br />
[[File:hasil.png|400px|thumb|center]]<br />
<br />
'''2. cara function'''<br />
<br />
[[File:programfunction.png|400px|thumb|center]]<br />
[[File:hasilf.png|400px|thumb|center]]<br />
<br />
<br />
== Lecture 4 : 25 September 2019 ==<br />
Pada hari ini mempelajari permodelan komputer. Karena dalam mempelajari suatu konsep harus mengerti sangat akan konsep tersebut. oleh karena itu hari ini disampaikan isi dari permodelan komputer itu sendiri. <br />
<br />
sebelum sampai ke ranah sana, ada sebuah pertanyaan, mengapa sebagai anak teknik kita harus '''berhitung''' ?<br />
<br />
karena apa yang kita buat, apa yang kita design akan kita pertanggung jawabkan fungsional nya. Semua barang/alat yang kita buat akan mempunyai spesifikasi dan perhitungan yang berbeda. Namun manusia tetap manusia, mempunyai batas. Manusia hanya bisa melakukan usaha pendekatan akan suatu jawaban.<br />
<br />
selanjutnya kita masuk ke bahasa kita, Apa itu '''model''' ?<br />
<br />
model merupakan simplifikasi/penyederhanaan dari sebuah kasus/keadaan yang rumit.<br />
<br />
model terdiri dari 3 Unsur, yaitu :<br />
1. Asumsi<br />
2. Simplifikasi<br />
3. Representasi<br />
<br />
Contoh dari sebuah model pada fondasi. Untuk menghitung kekuatan fondasi menahan beban. Fondasi di modelkan dalam bentuk 2D dan di asumsikan Modulus Elastisitas pada semua titik sama, lalu mensimplifikasi dengan menggunakan model 2D.<br />
<br />
<br />
Dari berbagai model yang kita buat, dibutuhkan ilmu dalam membangun persamaan aljabar dan memodelkan persamaan dalam komputasi. Untuk itu kita harus belajar giat serta berlatih sejak dini untuk menggunakan komputasi. Selain itu ada juga aplikasi dari komputasi yaitu Diskritisasi yaitu membuat sesuatu yang kontinu menjadi titik-titik yang berhingga.<br />
<br />
<br />
== Lecture 5 : 2 Oktober 2019 ==<br />
<br />
Hampir Semua masalah yang ada di dunia dapat di buat menjadi sebuah model. salah satu ialah menggunakan bahasa python sebagai penyelesaian masalah. mengapa python ? dikarenakan python gratis di sebar kepada khalayak luas dan sangat mendukung dalam industri 4.0<br />
pada hari ii mempelajari :<br />
1. aplikasi al jabar yang akan di modelkan pada sistem pegas<br />
2. mempelajari bagaimana membuat rangkaian pegas dengan bahasa python<br />
<br />
'''Tugas untuk minggu depan'''<br />
<br />
1. Membaca Bab 7<br />
2. Pelajari methode Runge Kutta<br />
<br />
Pada pertemuan hari ini, Asdos menjelaskan tentang Penggunaan Pemodelan pada Sistem Tunggal menjadi sebuah persamaan linier dengan menerjemahkan rumus yang biasa digunakan pada materi Pegas menjadi sebuah matriks yang berisikan konstanta pegas.<br />
Selain itu pada pertemuan ini mempelajari tentang Cara Pembuatan Matriks Pegas yang tidak Tunggal yaitu dengan menerapkan Superposisi Matriks. Lalu, diberikan contoh pemodelan sistem ganda pada pegas seri.<br />
<br />
<br />
Terakhir diberikan penjelasan dan cara penggunaan modul yang dapat digunakan pada Python yang dapat memudahkan perhitungan Sistem Persamaan Linier yaitu :<br />
<br />
- Numpy<br />
- Sympy<br />
<br />
<br />
== Jawaban Quiz : 17 Oktober 2019 ==<br />
<br />
Pada Hari Rabu, 17 Oktober 2019 diadakan quiz untu mengerjakan soal, berikut soalnya dapat dilihat dari buku "Numerical Method for engineers python 3" pada halaman :<br />
<br />
1. Hal 55 Pada Lathian 2.1 soal nomor 6<br />
<br />
2. Hal 263 Pada Lathihan 7.1 soal nomor 6<br />
<br />
<br />
perintah yang diberikan untuk dikerjakan pada AIR (Ahmad Indra Research) adalah bahasa pemograman python pada soal soal tersebut.<br />
<br />
<br />
'''Berikut Jawabannya'''<br />
<br />
'''Jawaban Soal pertama menggunakan metode 1'''<br />
<br />
#Mendefinisikan matriks A<br />
Ba1 = [0, 0, 2, 1, 2] <br />
Ba2 = [0, 1, 0, 2, -1] <br />
Ba3 = [1, 2, 0, -2, 0] <br />
Ba4 = [0, 0, 0, -1, 1] <br />
ba5 = [0, 1, -1, 1, -1]<br />
<br />
nmat = np.array ([Ba1, Ba2, Ba3, Ba4, Ba5])<br />
<br />
#mendefinisikan matriks B<br />
B = np.array ([1, 1, -4, -2, -1])<br />
<br />
#Dibawah ini adalah kode untuk memecahkan persamaan aljabar linear bertuliskan (linalg)<br />
jawaban = linalg.solve (nmat,B) a = int(jawaban[0]) b = int(jawaban[1]) c = int(jawaban[2]) d = int(jawaban[3]) f = int(jawaban[4])<br />
<br />
#memunculkan hasil <br />
print("X1 adalah ", a) print("X2 adalah ", b) print("X3 adalah ", c) print("X4 adalah ", d) print("X5 adalah ", f)<br />
<br />
#maka dari cara kedua didapat matriks Xnya adalah<br />
X1 adalah 2<br />
<br />
X2 adalah -2<br />
<br />
X3 adalah 1<br />
<br />
X4 adalah 1<br />
<br />
X5 adalah -1<br />
<br />
<br />
'''Jawaban Soal pertama menggunakan metode 2'''<br />
<br />
#mendefinisikan Matriks A<br />
A = np.array([[0, 0, 2, 1, 2],<br />
[0, 1, 0, 2, -1],<br />
[1, 2, 0, -2, 0],<br />
[0, 0, 0, -1, 1],<br />
[0, 1, -1, 1, -1]], float)<br />
<br />
#Mendefinisikan Matriks B<br />
b = np.array([[1],<br />
[1], <br />
[-4],<br />
[-2],<br />
[-1]],float)<br />
<br />
Ab = np.hstack([A, b]) print (Ab, "\n")<br />
n = len(b)<br />
<br />
#Memasuki Fase Eliminasi<br />
for i in range(0, n-1):<br />
<br />
for j in range(i + 1, n):<br />
lam = Ab[i,i] / Ab[j,i]<br />
Ab[j] = Ab[i] - lam * Ab[j]<br />
<br />
print ("Hasil Dari Proses Eliminasi \n", Ab, "\n")<br />
<br />
#Memasuki Fase Substitusi<br />
for i in range(n - 1, -1, -1):<br />
<br />
Ab[i] = Ab[i] / Ab[i, i]<br />
for j in range(i - 1, -1, -1):<br />
b = Ab[j]<br />
lam = Ab[i,i] / Ab[j,i]<br />
Ab[j] = Ab[i] - lam * Ab[j]<br />
print ("Hasil dari proses substitusi \n", Ab, "\n")<br />
<br />
x = Ab[:, 5]<br />
#tinggal di selesaikan dengan mencetak nilai x<br />
print ("Maka didapatkan nilai x = \n", x)<br />
<br />
'''Jawaban Soal kedua '''<br />
<br />
# Di sini, kita akan menggunakan x0 dan y sebagai titik asal, x sebagai t yang diinginkan, dan h sebagai increment atau dapat di sebut <br />
ketelitian dalam menghitung. Kita menggunakan h = 0.01. <br />
x0 = 2<br />
<br />
y = 1 h = 0.01 x = float(input("Berikan nilai t: ")) if x>0 :<br />
<br />
# dydx menyatakan persamaan awal dalam soal.<br />
# setelah melalui proses Didapat hasil x^2-4y<br />
<br />
def dydx(x, y): <br />
return (x**2-4*y) <br />
# Memasuki implementasi perhitungan menggunakan metode Runge-Kutta.<br />
def rungeKutta(x0, y0, x, h): <br />
n = (int)((x - x0)/h) <br />
y = y0 <br />
for i in range(1, n + 1): <br />
k1 = h * dydx(x0, y) <br />
k2 = h * dydx(x0 + 0.5 * h, y + 0.5 * k1) <br />
k3 = h * dydx(x0 + 0.5 * h, y + 0.5 * k2) <br />
k4 = h * dydx(x0 + h, y + k3) <br />
<br />
# untuk y selanjutnya <br />
y = y + (1.0 / 6.0)*(k1 + 2 * k2 + 2 * k3 + k4) <br />
<br />
# untuk x selanjutnya<br />
x0 = x0 + h <br />
list.append(y)<br />
return y <br />
print("Nilai y pada t =", x, "adalah", rungeKutta(x0, y, x, h))<br />
<br />
kemudian akan didapatkan hasil apabila t=0.03<br />
<br />
Masukkan nilai t: 0.03<br />
<br />
Nilai y pada t = 0.03 adalah 1<br />
<br />
<br />
<br />
== MID TERM TEST : 23 OCT 2019 ==<br />
<br />
'''II.A Hasil koding untuk mencari tegangan pada soal I.A'''<br />
<br />
#SOAL PERTAMA TENTANG PENCARIAN MASSA FISIKA<br />
from math import *<br />
<br />
#TENTUIN DATA NYA DULU BRO MAU GIMANA<br />
g=9.81<br />
M1=eval(input("mau berapa massa benda 1 ?"))<br />
M2=eval(input("Mau berapa massa benda 2 ?"))<br />
M3=eval(input("Mau berapa massa benda 3 ?"))<br />
M3=eval(input("Mau berapa massa benda 4 ?"))<br />
Fk1=eval(input("Koefisien gesek benda 1 ?"))<br />
Fk2=eval(input("koefisien gesek benda 2 ?"))<br />
Fk3=eval(input("Koefisien gesek benda 3 ?"))<br />
alfa=eval(input("sudutnya mau berapa ?"))<br />
a=eval(input("percepatan :"))<br />
x= sin(alfa)<br />
y= cos(alfa)<br />
<br />
#MASUK KE PENGHITUNGAN BRO<br />
T1=M1*g*(x-Fk1*y)-M1*a<br />
T2=M2*g*(x-Fk2*y)+T1-M2*a<br />
T3=M3*g*(x-Fk3*y)+T2-M3*a<br />
<br />
print("maka T1 adalah ?",T1)<br />
print("maka T2 adalah ?",T2)<br />
print("maka T3 adalah ?",T3)<br />
<br />
<br />
'''maka akan di dapat hasil'''<br />
<br />
mau berapa massa benda 1 ?10<br />
Mau berapa massa benda 2 ?20<br />
Mau berapa massa benda 3 ?30<br />
Mau berapa massa benda 4 ?40<br />
Koefisien gesek benda 1 ?0.1<br />
koefisien gesek benda 2 ?0.2<br />
Koefisien gesek benda 3 ?0.3<br />
sudutnya mau berapa ?30<br />
percepatan :0<br />
maka T1 adalah ? 98.43910904690696<br />
maka T2 adalah ? 101.46552249370134<br />
maka T3 adalah ? 304.39656748110406<br />
<br />
'''II.B Hasil koding soal nomor I.<br />
<br />
F = float(input("Gaya yang dilakukan mobil (N):"))<br />
v0 = 0<br />
s0 = 0<br />
t = float(0)<br />
cd = float(input("drag coefficient: "))<br />
u = float(input("koefisien gesek ban dengan jalanan: "))<br />
g = 9.8<br />
m = float(input ("massa mobil:"))<br />
a = F/m<br />
dragfric0 = 0<br />
dragfric = ((cd * ((v0 + (a*t))**(3/2))/m) + (u * g))<br />
while dragfric0 < a:<br />
vmax = v0 + (a - dragfric0)*t<br />
xmax = s0 + ((vmax**2 - v0**2) / (2 * a))<br />
dragfric0 = dragfric0 + dragfric<br />
t = float(t) + 1<br />
print("Komponen pada saat kecepatan maksimum")<br />
print ("Waktu yang diperlukan: ",t," s")<br />
print ("Jarak yang ditempuh: ",xmax," m")<br />
print ("Kecepatan tertinggi: ",vmax," m/s")<br />
<br />
'''HASIL'''<br />
Gaya yang dikeluarkan mobil (N):10000<br />
drag coefficient: 1.2<br />
koefisien gesek ban dengan jalanan: 0.5<br />
massa mobil:5000<br />
Komponen pada saat kecepatan maksimum<br />
Waktu yang diperlukan: 21.99999 s<br />
Jarak yang ditempuh: 443.14 m<br />
Kecepatan tertinggi: 300 m/s<br />
<br />
== PR PRA-MID TERM TEST ==<br />
<br />
1.'''Video Muhasabah(percerminan diri )'''<br />
<br />
[[File:Video1.mp4]]<br />
<br />
<br />
2.'''Video penjelasan soal nomor I.A'''<br />
<br />
[[File:Video2.mp4]]<br />
<br />
<br />
3.'''Video penjelasan soal II.A'''<br />
<br />
<br />
[[File:Video3.mp4]]</div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Farhan_Tiarrafi_Pratama&diff=14979Farhan Tiarrafi Pratama2019-10-29T11:45:05Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div>[[File:Farhan.jpg|400px|thumb|right|Nama Saya Farhan Tiarrafi Pratama akrab di sapa farhan, seorang Mahasiswa Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia]]<br />
<br />
Nama : Farhan Tiarrafi Pratama<br />
<br />
NPM : 1806201075<br />
<br />
Jurusan : Teknik Mesin<br />
<br />
<br />
== lecture 1 : 04 September 2019 ==<br />
<br />
''1. Kenapa amak mesin belajar kalkulus ?''<br />
karena pada kalkulus terdapat materi materi dasar yang dapat di pergunakan untuk melewati mata kuliah lain yang membutuhkan materi dasar tersebut. kalkulus juga berperan penting pada pembentukan pola pikir "analisis" yang dapat sangat berguna untuk seorang engineer seperti teknik mesin.<br />
<br />
'''PYTHON'''<br />
merupakan sebuah media progamming yang digunakan untuk meminimalisir kesalahan hitungan dengan bantuan sebuah komputer.<br />
pada programming hanya dapat dilakukan pengerjaan matematika berupa pertambahan (+), pengurangan (-), perkalian(x), dan pembagian (:)<br />
<br />
[[File:phytonlogo.jpeg]]<br />
<br />
'''PAY ATTENTION''' : Penilaian secara terus menerus, perkembangan cara menguasai pemograman phyton<br />
<br />
'''HOMEWORK''' <br />
1. mempelajari PHYTON untuk minggu ini dengan belajar membuat sebuah program<br />
2. membuat sebuah program agar dapat menjawab sebuah soal pada papan tulis<br />
<br />
'''Tempat Belajar'''<br />
1. sololearn.com<br />
<br />
<br />
== My Progres ==<br />
'''What is phyton ?'''<br />
Python is a high-level programming language, with applications in numerous areas, including web programming, scripting, scientific computing, and artificial intelligence. Python has several different implementations, written in various languages. CPython, is the most popular by far.<br />
<br />
'''My First Try to use phyton'''<br />
<br />
1. print('Hello World')<br />
2. print(2*4) >> 8<br />
3. print((4+9)*5) >> 65<br />
4. print((5+7)/2) >> 6<br />
<br />
pada python operasi pertambahan menggunakan (+), pengurangan menggunakan (-), perkalian (*), pembagian (/), exponensial (**)<br />
error bisa terjadi pada python, contohnya ZeroDivisionErorr (Dividing by zero in Python produces an error, as no answer can be calculated)<br />
<br />
<br />
'''there are 2 types of number'''<br />
<br />
''integer and float'', integer dapat dikatakan sebagai bilangan bulat (1,2,3,4 dll) dan float merupakan bilangan yang mempunyai koma ( 2.0,3.2,4,3 dll). <br />
<br />
ada pengoprasian khusus pada python yang dapat dikatakan '''floor division(//)''' and '''modulo(%)''' berikut contohnya:<br />
<br />
1. print (20 // 6) >> 3<br />
2. print (1.25 % 0.5) >> 0.25<br />
<br />
'''''strings''''' : A string is created by entering text between two single or double quotation marks. When the Python console displays a string, it generally uses single quotes. The delimiter used for a string doesn't affect how it behaves in any way.<br />
<br />
'''''Variables''''': Variables play a very important role in most programming languages, and Python is no exception. A variable allows you to store a value by assigning it to a name, which can be used to refer to the value later in the program. to assign a variable, use one equals sign. Unlike most lines of code we've looked at so far, it doesn't produce any output at the Python console. for example :<br />
x = 7<br />
print(x)<br />
7<br />
print(x + 3)<br />
10<br />
print(x)<br />
7<br />
<br />
x = 123.456<br />
print(x)<br />
123.456<br />
x = "This is a string"<br />
print(x + "!")<br />
This is a string!<br />
<br />
foo= input("99")<br />
print(foo)<br />
99<br />
<br />
<br />
== Tugas ( 4 sept 2019 )==<br />
[[File:HomeWork.png|400px|thumb|center|program dari pr yang di berikan menggunakan visual studio code]]<br />
<br />
== Lecture 2 : 11 September 2019 ==<br />
[[File:practicesmakeperfect.png|500px|thumb|center|belajar variable di kelas menggunakan python anywhere]]<br />
[[File:practicesmakeperfect2.png|500px|thumb|center|(2)<br />
memulai cara membuat variable dan memanggilnya dalam bentuk perintah "print"]]<br />
<br />
rec=('Farhan','Tiarrafi','Pratama',(28,6,2001))<br />
NamaAwal,NamaTengah,NamaAkhir,TanggalLahir=rec<br />
print(NamaAwal)<br />
TahunLahir = TanggalLahir [2]<br />
print(TahunLahir)<br />
name = rec[0]+''+rec[1]<br />
print(name)<br />
print(rec[0:3])<br />
<br />
Farhan<br />
2001<br />
FarhanTiarrafi<br />
('Farhan', 'Tiarrafi', 'Pratama')<br />
<br />
'''Padahari rabu 11 september 2019''', diajarkan untuk membuat suatu perumpamaan dan membuat perintah untuk memanggil variable tersebut. terlihat pada foto ke (2) yang berisi perumpamaan dan perintah yang langsung dpt di lihat pada output nya.<br />
<br />
<br />
'''Perbedaan 32-bit dengan 64 bit ?''' filosofi yang berujung bahwa hati yang melakukan pemikiran dan otak yang melakukan perhitungan atau melaksanakan. industri 5.0 adalah pancasila ?, ya itu sebuah cetusan yang dibuat pak dai. beliau menyatkan Technology '''must empower human'''. mesin merupakan numerik, numerik merupakan pelajaran ini. sebaiknya hal itu menjadi driving force untuk tetap semangat dalam mempelajari ini. pada pelajaran ini ditekankan untuk menjadikan diri manusia sebagai sebuah penggagas atau pemikir dan komputer/perangkat lunak menjadi '''tools''' yang berguna untuk mempermudah pekerjaan manusia.<br />
<br />
<br />
== Tugas Pertemuan Kedua ==<br />
Pelajari buku Python Bab 1<br />
<br />
<br />
== Lecture 3 : 19 September 2019 ==<br />
Pada pertemuan ke-tiga diadakan sebuah quiz yang bertujuan untuk melatih logika berfikir. Quiz yang di berikan berupa pemograman pada deret '''fibonacci'''.<br />
<br />
[[File:fibonacci.png|500px|thumb|center]]<br />
<br />
yang ditanyakan adalah algoritma dan flowchart untuk membuat pemograman deret fibonacci, akan tetapi banyak yang belum mengetahui cara membuat program deret tersebut, hampir 1 kelas belum ada yang dapat mengerjakan. Setlah mendapat menjelasan oleh pak radon tentang pembuatan deret dan sumber dr internet juga, deret fibonacci dapat di selesaikan dengan 2 cara, yaitu :<br />
<br />
1. Cara '''Loop'''<br />
2. Cara '''function'''<br />
<br />
Cara loop mudah digunakan karena tidak perlu menemukan pola yang amat rumit, karena jika memakai function kita harus menemukan sebuah fungsi untuk di input kedalam pemograman yang dimana fungsi itu sangat sulit di dapatkan. berikut merupakan formula dr deret fibonacci :<br />
<br />
[[File:fibonacciformula.png]]<br />
<br />
setlah mendapat penjelasan kita kembali membuat pemograman deret fibonacci menggunakan 2 metode, dengan loop dan function.<br />
<br />
'''1. Cara Loop'''<br />
<br />
[[File:programloop.png|400px|thumb|center]]<br />
[[File:hasil.png|400px|thumb|center]]<br />
<br />
'''2. cara function'''<br />
<br />
[[File:programfunction.png|400px|thumb|center]]<br />
[[File:hasilf.png|400px|thumb|center]]<br />
<br />
<br />
== Lecture 4 : 25 September 2019 ==<br />
Pada hari ini mempelajari permodelan komputer. Karena dalam mempelajari suatu konsep harus mengerti sangat akan konsep tersebut. oleh karena itu hari ini disampaikan isi dari permodelan komputer itu sendiri. <br />
<br />
sebelum sampai ke ranah sana, ada sebuah pertanyaan, mengapa sebagai anak teknik kita harus '''berhitung''' ?<br />
<br />
karena apa yang kita buat, apa yang kita design akan kita pertanggung jawabkan fungsional nya. Semua barang/alat yang kita buat akan mempunyai spesifikasi dan perhitungan yang berbeda. Namun manusia tetap manusia, mempunyai batas. Manusia hanya bisa melakukan usaha pendekatan akan suatu jawaban.<br />
<br />
selanjutnya kita masuk ke bahasa kita, Apa itu '''model''' ?<br />
<br />
model merupakan simplifikasi/penyederhanaan dari sebuah kasus/keadaan yang rumit.<br />
<br />
model terdiri dari 3 Unsur, yaitu :<br />
1. Asumsi<br />
2. Simplifikasi<br />
3. Representasi<br />
<br />
Contoh dari sebuah model pada fondasi. Untuk menghitung kekuatan fondasi menahan beban. Fondasi di modelkan dalam bentuk 2D dan di asumsikan Modulus Elastisitas pada semua titik sama, lalu mensimplifikasi dengan menggunakan model 2D.<br />
<br />
<br />
Dari berbagai model yang kita buat, dibutuhkan ilmu dalam membangun persamaan aljabar dan memodelkan persamaan dalam komputasi. Untuk itu kita harus belajar giat serta berlatih sejak dini untuk menggunakan komputasi. Selain itu ada juga aplikasi dari komputasi yaitu Diskritisasi yaitu membuat sesuatu yang kontinu menjadi titik-titik yang berhingga.<br />
<br />
<br />
== Lecture 5 : 2 Oktober 2019 ==<br />
<br />
Hampir Semua masalah yang ada di dunia dapat di buat menjadi sebuah model. salah satu ialah menggunakan bahasa python sebagai penyelesaian masalah. mengapa python ? dikarenakan python gratis di sebar kepada khalayak luas dan sangat mendukung dalam industri 4.0<br />
pada hari ii mempelajari :<br />
1. aplikasi al jabar yang akan di modelkan pada sistem pegas<br />
2. mempelajari bagaimana membuat rangkaian pegas dengan bahasa python<br />
<br />
'''Tugas untuk minggu depan'''<br />
<br />
1. Membaca Bab 7<br />
2. Pelajari methode Runge Kutta<br />
<br />
Pada pertemuan hari ini, Asdos menjelaskan tentang Penggunaan Pemodelan pada Sistem Tunggal menjadi sebuah persamaan linier dengan menerjemahkan rumus yang biasa digunakan pada materi Pegas menjadi sebuah matriks yang berisikan konstanta pegas.<br />
Selain itu pada pertemuan ini mempelajari tentang Cara Pembuatan Matriks Pegas yang tidak Tunggal yaitu dengan menerapkan Superposisi Matriks. Lalu, diberikan contoh pemodelan sistem ganda pada pegas seri.<br />
<br />
<br />
Terakhir diberikan penjelasan dan cara penggunaan modul yang dapat digunakan pada Python yang dapat memudahkan perhitungan Sistem Persamaan Linier yaitu :<br />
<br />
- Numpy<br />
- Sympy<br />
<br />
<br />
== Jawaban Quiz : 17 Oktober 2019 ==<br />
<br />
Pada Hari Rabu, 17 Oktober 2019 diadakan quiz untu mengerjakan soal, berikut soalnya dapat dilihat dari buku "Numerical Method for engineers python 3" pada halaman :<br />
<br />
1. Hal 55 Pada Lathian 2.1 soal nomor 6<br />
<br />
2. Hal 263 Pada Lathihan 7.1 soal nomor 6<br />
<br />
<br />
perintah yang diberikan untuk dikerjakan pada AIR (Ahmad Indra Research) adalah bahasa pemograman python pada soal soal tersebut.<br />
<br />
<br />
'''Berikut Jawabannya'''<br />
<br />
'''Jawaban Soal pertama menggunakan metode 1'''<br />
<br />
#Mendefinisikan matriks A<br />
Ba1 = [0, 0, 2, 1, 2] <br />
Ba2 = [0, 1, 0, 2, -1] <br />
Ba3 = [1, 2, 0, -2, 0] <br />
Ba4 = [0, 0, 0, -1, 1] <br />
ba5 = [0, 1, -1, 1, -1]<br />
<br />
nmat = np.array ([Ba1, Ba2, Ba3, Ba4, Ba5])<br />
<br />
#mendefinisikan matriks B<br />
B = np.array ([1, 1, -4, -2, -1])<br />
<br />
#Dibawah ini adalah kode untuk memecahkan persamaan aljabar linear bertuliskan (linalg)<br />
jawaban = linalg.solve (nmat,B) a = int(jawaban[0]) b = int(jawaban[1]) c = int(jawaban[2]) d = int(jawaban[3]) f = int(jawaban[4])<br />
<br />
#memunculkan hasil <br />
print("X1 adalah ", a) print("X2 adalah ", b) print("X3 adalah ", c) print("X4 adalah ", d) print("X5 adalah ", f)<br />
<br />
#maka dari cara kedua didapat matriks Xnya adalah<br />
X1 adalah 2<br />
<br />
X2 adalah -2<br />
<br />
X3 adalah 1<br />
<br />
X4 adalah 1<br />
<br />
X5 adalah -1<br />
<br />
<br />
'''Jawaban Soal pertama menggunakan metode 2'''<br />
<br />
#mendefinisikan Matriks A<br />
A = np.array([[0, 0, 2, 1, 2],<br />
[0, 1, 0, 2, -1],<br />
[1, 2, 0, -2, 0],<br />
[0, 0, 0, -1, 1],<br />
[0, 1, -1, 1, -1]], float)<br />
<br />
#Mendefinisikan Matriks B<br />
b = np.array([[1],<br />
[1], <br />
[-4],<br />
[-2],<br />
[-1]],float)<br />
<br />
Ab = np.hstack([A, b]) print (Ab, "\n")<br />
n = len(b)<br />
<br />
#Memasuki Fase Eliminasi<br />
for i in range(0, n-1):<br />
<br />
for j in range(i + 1, n):<br />
lam = Ab[i,i] / Ab[j,i]<br />
Ab[j] = Ab[i] - lam * Ab[j]<br />
<br />
print ("Hasil Dari Proses Eliminasi \n", Ab, "\n")<br />
<br />
#Memasuki Fase Substitusi<br />
for i in range(n - 1, -1, -1):<br />
<br />
Ab[i] = Ab[i] / Ab[i, i]<br />
for j in range(i - 1, -1, -1):<br />
b = Ab[j]<br />
lam = Ab[i,i] / Ab[j,i]<br />
Ab[j] = Ab[i] - lam * Ab[j]<br />
print ("Hasil dari proses substitusi \n", Ab, "\n")<br />
<br />
x = Ab[:, 5]<br />
#tinggal di selesaikan dengan mencetak nilai x<br />
print ("Maka didapatkan nilai x = \n", x)<br />
<br />
'''Jawaban Soal kedua '''<br />
<br />
# Di sini, kita akan menggunakan x0 dan y sebagai titik asal, x sebagai t yang diinginkan, dan h sebagai increment atau dapat di sebut <br />
ketelitian dalam menghitung. Kita menggunakan h = 0.01. <br />
x0 = 2<br />
<br />
y = 1 h = 0.01 x = float(input("Berikan nilai t: ")) if x>0 :<br />
<br />
# dydx menyatakan persamaan awal dalam soal.<br />
# setelah melalui proses Didapat hasil x^2-4y<br />
<br />
def dydx(x, y): <br />
return (x**2-4*y) <br />
# Memasuki implementasi perhitungan menggunakan metode Runge-Kutta.<br />
def rungeKutta(x0, y0, x, h): <br />
n = (int)((x - x0)/h) <br />
y = y0 <br />
for i in range(1, n + 1): <br />
k1 = h * dydx(x0, y) <br />
k2 = h * dydx(x0 + 0.5 * h, y + 0.5 * k1) <br />
k3 = h * dydx(x0 + 0.5 * h, y + 0.5 * k2) <br />
k4 = h * dydx(x0 + h, y + k3) <br />
<br />
# untuk y selanjutnya <br />
y = y + (1.0 / 6.0)*(k1 + 2 * k2 + 2 * k3 + k4) <br />
<br />
# untuk x selanjutnya<br />
x0 = x0 + h <br />
list.append(y)<br />
return y <br />
print("Nilai y pada t =", x, "adalah", rungeKutta(x0, y, x, h))<br />
<br />
kemudian akan didapatkan hasil apabila t=0.03<br />
<br />
Masukkan nilai t: 0.03<br />
<br />
Nilai y pada t = 0.03 adalah 1<br />
<br />
<br />
<br />
== MID TERM TEST : 23 OCT 2019 ==<br />
<br />
'''II.A Hasil koding untuk mencari tegangan pada soal I.A'''<br />
<br />
#SOAL PERTAMA TENTANG PENCARIAN MASSA FISIKA<br />
from math import *<br />
<br />
#TENTUIN DATA NYA DULU BRO MAU GIMANA<br />
g=9.81<br />
M1=eval(input("mau berapa massa benda 1 ?"))<br />
M2=eval(input("Mau berapa massa benda 2 ?"))<br />
M3=eval(input("Mau berapa massa benda 3 ?"))<br />
M3=eval(input("Mau berapa massa benda 4 ?"))<br />
Fk1=eval(input("Koefisien gesek benda 1 ?"))<br />
Fk2=eval(input("koefisien gesek benda 2 ?"))<br />
Fk3=eval(input("Koefisien gesek benda 3 ?"))<br />
alfa=eval(input("sudutnya mau berapa ?"))<br />
a=eval(input("percepatan :"))<br />
x= sin(alfa)<br />
y= cos(alfa)<br />
<br />
#MASUK KE PENGHITUNGAN BRO<br />
T1=M1*g*(x-Fk1*y)-M1*a<br />
T2=M2*g*(x-Fk2*y)+T1-M2*a<br />
T3=M3*g*(x-Fk3*y)+T2-M3*a<br />
<br />
print("maka T1 adalah ?",T1)<br />
print("maka T2 adalah ?",T2)<br />
print("maka T3 adalah ?",T3)<br />
<br />
<br />
'''maka akan di dapat hasil'''<br />
<br />
mau berapa massa benda 1 ?10<br />
Mau berapa massa benda 2 ?20<br />
Mau berapa massa benda 3 ?30<br />
Mau berapa massa benda 4 ?40<br />
Koefisien gesek benda 1 ?0.1<br />
koefisien gesek benda 2 ?0.2<br />
Koefisien gesek benda 3 ?0.3<br />
sudutnya mau berapa ?30<br />
percepatan :0<br />
maka T1 adalah ? 98.43910904690696<br />
maka T2 adalah ? 101.46552249370134<br />
maka T3 adalah ? 304.39656748110406<br />
<br />
'''II.B Hasil koding soal nomor I.<br />
<br />
F = float(input("Gaya yang dilakukan mobil (N):"))<br />
v0 = 0<br />
s0 = 0<br />
t = float(0)<br />
cd = float(input("drag coefficient: "))<br />
u = float(input("koefisien gesek ban dengan jalanan: "))<br />
g = 9.8<br />
m = float(input ("massa mobil:"))<br />
a = F/m<br />
dragfric0 = 0<br />
dragfric = ((cd * ((v0 + (a*t))**(3/2))/m) + (u * g))<br />
while dragfric0 < a:<br />
vmax = v0 + (a - dragfric0)*t<br />
xmax = s0 + ((vmax**2 - v0**2) / (2 * a))<br />
dragfric0 = dragfric0 + dragfric<br />
t = float(t) + 1<br />
print("Komponen pada saat kecepatan maksimum")<br />
print ("Waktu yang diperlukan: ",t," s")<br />
print ("Jarak yang ditempuh: ",xmax," m")<br />
print ("Kecepatan tertinggi: ",vmax," m/s")<br />
<br />
<br />
== PR PRA-MID TERM TEST ==<br />
<br />
1.'''Video Muhasabah(percerminan diri )'''<br />
<br />
[[File:Video1.mp4]]<br />
<br />
<br />
2.'''Video penjelasan soal nomor I.A'''<br />
<br />
[[File:Video2.mp4]]<br />
<br />
<br />
3.'''Video penjelasan soal II.A'''<br />
<br />
<br />
[[File:Video3.mp4]]</div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=File:Video2.mp4&diff=14968File:Video2.mp42019-10-29T11:00:54Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div></div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=File:Video1.mp4&diff=14950File:Video1.mp42019-10-29T09:15:05Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div></div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Farhan_Tiarrafi_Pratama&diff=14949Farhan Tiarrafi Pratama2019-10-29T09:05:22Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div>[[File:Farhan.jpg|400px|thumb|right|Nama Saya Farhan Tiarrafi Pratama akrab di sapa farhan, seorang Mahasiswa Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia]]<br />
<br />
Nama : Farhan Tiarrafi Pratama<br />
<br />
NPM : 1806201075<br />
<br />
Jurusan : Teknik Mesin<br />
<br />
<br />
== lecture 1 : 04 September 2019 ==<br />
<br />
''1. Kenapa amak mesin belajar kalkulus ?''<br />
karena pada kalkulus terdapat materi materi dasar yang dapat di pergunakan untuk melewati mata kuliah lain yang membutuhkan materi dasar tersebut. kalkulus juga berperan penting pada pembentukan pola pikir "analisis" yang dapat sangat berguna untuk seorang engineer seperti teknik mesin.<br />
<br />
'''PYTHON'''<br />
merupakan sebuah media progamming yang digunakan untuk meminimalisir kesalahan hitungan dengan bantuan sebuah komputer.<br />
pada programming hanya dapat dilakukan pengerjaan matematika berupa pertambahan (+), pengurangan (-), perkalian(x), dan pembagian (:)<br />
<br />
[[File:phytonlogo.jpeg]]<br />
<br />
'''PAY ATTENTION''' : Penilaian secara terus menerus, perkembangan cara menguasai pemograman phyton<br />
<br />
'''HOMEWORK''' <br />
1. mempelajari PHYTON untuk minggu ini dengan belajar membuat sebuah program<br />
2. membuat sebuah program agar dapat menjawab sebuah soal pada papan tulis<br />
<br />
'''Tempat Belajar'''<br />
1. sololearn.com<br />
<br />
<br />
== My Progres ==<br />
'''What is phyton ?'''<br />
Python is a high-level programming language, with applications in numerous areas, including web programming, scripting, scientific computing, and artificial intelligence. Python has several different implementations, written in various languages. CPython, is the most popular by far.<br />
<br />
'''My First Try to use phyton'''<br />
<br />
1. print('Hello World')<br />
2. print(2*4) >> 8<br />
3. print((4+9)*5) >> 65<br />
4. print((5+7)/2) >> 6<br />
<br />
pada python operasi pertambahan menggunakan (+), pengurangan menggunakan (-), perkalian (*), pembagian (/), exponensial (**)<br />
error bisa terjadi pada python, contohnya ZeroDivisionErorr (Dividing by zero in Python produces an error, as no answer can be calculated)<br />
<br />
<br />
'''there are 2 types of number'''<br />
<br />
''integer and float'', integer dapat dikatakan sebagai bilangan bulat (1,2,3,4 dll) dan float merupakan bilangan yang mempunyai koma ( 2.0,3.2,4,3 dll). <br />
<br />
ada pengoprasian khusus pada python yang dapat dikatakan '''floor division(//)''' and '''modulo(%)''' berikut contohnya:<br />
<br />
1. print (20 // 6) >> 3<br />
2. print (1.25 % 0.5) >> 0.25<br />
<br />
'''''strings''''' : A string is created by entering text between two single or double quotation marks. When the Python console displays a string, it generally uses single quotes. The delimiter used for a string doesn't affect how it behaves in any way.<br />
<br />
'''''Variables''''': Variables play a very important role in most programming languages, and Python is no exception. A variable allows you to store a value by assigning it to a name, which can be used to refer to the value later in the program. to assign a variable, use one equals sign. Unlike most lines of code we've looked at so far, it doesn't produce any output at the Python console. for example :<br />
x = 7<br />
print(x)<br />
7<br />
print(x + 3)<br />
10<br />
print(x)<br />
7<br />
<br />
x = 123.456<br />
print(x)<br />
123.456<br />
x = "This is a string"<br />
print(x + "!")<br />
This is a string!<br />
<br />
foo= input("99")<br />
print(foo)<br />
99<br />
<br />
<br />
== Tugas ( 4 sept 2019 )==<br />
[[File:HomeWork.png|400px|thumb|center|program dari pr yang di berikan menggunakan visual studio code]]<br />
<br />
== Lecture 2 : 11 September 2019 ==<br />
[[File:practicesmakeperfect.png|500px|thumb|center|belajar variable di kelas menggunakan python anywhere]]<br />
[[File:practicesmakeperfect2.png|500px|thumb|center|(2)<br />
memulai cara membuat variable dan memanggilnya dalam bentuk perintah "print"]]<br />
<br />
rec=('Farhan','Tiarrafi','Pratama',(28,6,2001))<br />
NamaAwal,NamaTengah,NamaAkhir,TanggalLahir=rec<br />
print(NamaAwal)<br />
TahunLahir = TanggalLahir [2]<br />
print(TahunLahir)<br />
name = rec[0]+''+rec[1]<br />
print(name)<br />
print(rec[0:3])<br />
<br />
Farhan<br />
2001<br />
FarhanTiarrafi<br />
('Farhan', 'Tiarrafi', 'Pratama')<br />
<br />
'''Padahari rabu 11 september 2019''', diajarkan untuk membuat suatu perumpamaan dan membuat perintah untuk memanggil variable tersebut. terlihat pada foto ke (2) yang berisi perumpamaan dan perintah yang langsung dpt di lihat pada output nya.<br />
<br />
<br />
'''Perbedaan 32-bit dengan 64 bit ?''' filosofi yang berujung bahwa hati yang melakukan pemikiran dan otak yang melakukan perhitungan atau melaksanakan. industri 5.0 adalah pancasila ?, ya itu sebuah cetusan yang dibuat pak dai. beliau menyatkan Technology '''must empower human'''. mesin merupakan numerik, numerik merupakan pelajaran ini. sebaiknya hal itu menjadi driving force untuk tetap semangat dalam mempelajari ini. pada pelajaran ini ditekankan untuk menjadikan diri manusia sebagai sebuah penggagas atau pemikir dan komputer/perangkat lunak menjadi '''tools''' yang berguna untuk mempermudah pekerjaan manusia.<br />
<br />
<br />
== Tugas Pertemuan Kedua ==<br />
Pelajari buku Python Bab 1<br />
<br />
<br />
== Lecture 3 : 19 September 2019 ==<br />
Pada pertemuan ke-tiga diadakan sebuah quiz yang bertujuan untuk melatih logika berfikir. Quiz yang di berikan berupa pemograman pada deret '''fibonacci'''.<br />
<br />
[[File:fibonacci.png|500px|thumb|center]]<br />
<br />
yang ditanyakan adalah algoritma dan flowchart untuk membuat pemograman deret fibonacci, akan tetapi banyak yang belum mengetahui cara membuat program deret tersebut, hampir 1 kelas belum ada yang dapat mengerjakan. Setlah mendapat menjelasan oleh pak radon tentang pembuatan deret dan sumber dr internet juga, deret fibonacci dapat di selesaikan dengan 2 cara, yaitu :<br />
<br />
1. Cara '''Loop'''<br />
2. Cara '''function'''<br />
<br />
Cara loop mudah digunakan karena tidak perlu menemukan pola yang amat rumit, karena jika memakai function kita harus menemukan sebuah fungsi untuk di input kedalam pemograman yang dimana fungsi itu sangat sulit di dapatkan. berikut merupakan formula dr deret fibonacci :<br />
<br />
[[File:fibonacciformula.png]]<br />
<br />
setlah mendapat penjelasan kita kembali membuat pemograman deret fibonacci menggunakan 2 metode, dengan loop dan function.<br />
<br />
'''1. Cara Loop'''<br />
<br />
[[File:programloop.png|400px|thumb|center]]<br />
[[File:hasil.png|400px|thumb|center]]<br />
<br />
'''2. cara function'''<br />
<br />
[[File:programfunction.png|400px|thumb|center]]<br />
[[File:hasilf.png|400px|thumb|center]]<br />
<br />
<br />
== Lecture 4 : 25 September 2019 ==<br />
Pada hari ini mempelajari permodelan komputer. Karena dalam mempelajari suatu konsep harus mengerti sangat akan konsep tersebut. oleh karena itu hari ini disampaikan isi dari permodelan komputer itu sendiri. <br />
<br />
sebelum sampai ke ranah sana, ada sebuah pertanyaan, mengapa sebagai anak teknik kita harus '''berhitung''' ?<br />
<br />
karena apa yang kita buat, apa yang kita design akan kita pertanggung jawabkan fungsional nya. Semua barang/alat yang kita buat akan mempunyai spesifikasi dan perhitungan yang berbeda. Namun manusia tetap manusia, mempunyai batas. Manusia hanya bisa melakukan usaha pendekatan akan suatu jawaban.<br />
<br />
selanjutnya kita masuk ke bahasa kita, Apa itu '''model''' ?<br />
<br />
model merupakan simplifikasi/penyederhanaan dari sebuah kasus/keadaan yang rumit.<br />
<br />
model terdiri dari 3 Unsur, yaitu :<br />
1. Asumsi<br />
2. Simplifikasi<br />
3. Representasi<br />
<br />
Contoh dari sebuah model pada fondasi. Untuk menghitung kekuatan fondasi menahan beban. Fondasi di modelkan dalam bentuk 2D dan di asumsikan Modulus Elastisitas pada semua titik sama, lalu mensimplifikasi dengan menggunakan model 2D.<br />
<br />
<br />
Dari berbagai model yang kita buat, dibutuhkan ilmu dalam membangun persamaan aljabar dan memodelkan persamaan dalam komputasi. Untuk itu kita harus belajar giat serta berlatih sejak dini untuk menggunakan komputasi. Selain itu ada juga aplikasi dari komputasi yaitu Diskritisasi yaitu membuat sesuatu yang kontinu menjadi titik-titik yang berhingga.<br />
<br />
<br />
== Lecture 5 : 2 Oktober 2019 ==<br />
<br />
Hampir Semua masalah yang ada di dunia dapat di buat menjadi sebuah model. salah satu ialah menggunakan bahasa python sebagai penyelesaian masalah. mengapa python ? dikarenakan python gratis di sebar kepada khalayak luas dan sangat mendukung dalam industri 4.0<br />
pada hari ii mempelajari :<br />
1. aplikasi al jabar yang akan di modelkan pada sistem pegas<br />
2. mempelajari bagaimana membuat rangkaian pegas dengan bahasa python<br />
<br />
'''Tugas untuk minggu depan'''<br />
<br />
1. Membaca Bab 7<br />
2. Pelajari methode Runge Kutta<br />
<br />
Pada pertemuan hari ini, Asdos menjelaskan tentang Penggunaan Pemodelan pada Sistem Tunggal menjadi sebuah persamaan linier dengan menerjemahkan rumus yang biasa digunakan pada materi Pegas menjadi sebuah matriks yang berisikan konstanta pegas.<br />
Selain itu pada pertemuan ini mempelajari tentang Cara Pembuatan Matriks Pegas yang tidak Tunggal yaitu dengan menerapkan Superposisi Matriks. Lalu, diberikan contoh pemodelan sistem ganda pada pegas seri.<br />
<br />
<br />
Terakhir diberikan penjelasan dan cara penggunaan modul yang dapat digunakan pada Python yang dapat memudahkan perhitungan Sistem Persamaan Linier yaitu :<br />
<br />
- Numpy<br />
- Sympy<br />
<br />
<br />
== Jawaban Quiz : 17 Oktober 2019 ==<br />
<br />
Pada Hari Rabu, 17 Oktober 2019 diadakan quiz untu mengerjakan soal, berikut soalnya dapat dilihat dari buku "Numerical Method for engineers python 3" pada halaman :<br />
<br />
1. Hal 55 Pada Lathian 2.1 soal nomor 6<br />
<br />
2. Hal 263 Pada Lathihan 7.1 soal nomor 6<br />
<br />
<br />
perintah yang diberikan untuk dikerjakan pada AIR (Ahmad Indra Research) adalah bahasa pemograman python pada soal soal tersebut.<br />
<br />
<br />
'''Berikut Jawabannya'''<br />
<br />
'''Jawaban Soal pertama menggunakan metode 1'''<br />
<br />
#Mendefinisikan matriks A<br />
Ba1 = [0, 0, 2, 1, 2] <br />
Ba2 = [0, 1, 0, 2, -1] <br />
Ba3 = [1, 2, 0, -2, 0] <br />
Ba4 = [0, 0, 0, -1, 1] <br />
ba5 = [0, 1, -1, 1, -1]<br />
<br />
nmat = np.array ([Ba1, Ba2, Ba3, Ba4, Ba5])<br />
<br />
#mendefinisikan matriks B<br />
B = np.array ([1, 1, -4, -2, -1])<br />
<br />
#Dibawah ini adalah kode untuk memecahkan persamaan aljabar linear bertuliskan (linalg)<br />
jawaban = linalg.solve (nmat,B) a = int(jawaban[0]) b = int(jawaban[1]) c = int(jawaban[2]) d = int(jawaban[3]) f = int(jawaban[4])<br />
<br />
#memunculkan hasil <br />
print("X1 adalah ", a) print("X2 adalah ", b) print("X3 adalah ", c) print("X4 adalah ", d) print("X5 adalah ", f)<br />
<br />
#maka dari cara kedua didapat matriks Xnya adalah<br />
X1 adalah 2<br />
<br />
X2 adalah -2<br />
<br />
X3 adalah 1<br />
<br />
X4 adalah 1<br />
<br />
X5 adalah -1<br />
<br />
<br />
'''Jawaban Soal pertama menggunakan metode 2'''<br />
<br />
#mendefinisikan Matriks A<br />
A = np.array([[0, 0, 2, 1, 2],<br />
[0, 1, 0, 2, -1],<br />
[1, 2, 0, -2, 0],<br />
[0, 0, 0, -1, 1],<br />
[0, 1, -1, 1, -1]], float)<br />
<br />
#Mendefinisikan Matriks B<br />
b = np.array([[1],<br />
[1], <br />
[-4],<br />
[-2],<br />
[-1]],float)<br />
<br />
Ab = np.hstack([A, b]) print (Ab, "\n")<br />
n = len(b)<br />
<br />
#Memasuki Fase Eliminasi<br />
for i in range(0, n-1):<br />
<br />
for j in range(i + 1, n):<br />
lam = Ab[i,i] / Ab[j,i]<br />
Ab[j] = Ab[i] - lam * Ab[j]<br />
<br />
print ("Hasil Dari Proses Eliminasi \n", Ab, "\n")<br />
<br />
#Memasuki Fase Substitusi<br />
for i in range(n - 1, -1, -1):<br />
<br />
Ab[i] = Ab[i] / Ab[i, i]<br />
for j in range(i - 1, -1, -1):<br />
b = Ab[j]<br />
lam = Ab[i,i] / Ab[j,i]<br />
Ab[j] = Ab[i] - lam * Ab[j]<br />
print ("Hasil dari proses substitusi \n", Ab, "\n")<br />
<br />
x = Ab[:, 5]<br />
#tinggal di selesaikan dengan mencetak nilai x<br />
print ("Maka didapatkan nilai x = \n", x)<br />
<br />
'''Jawaban Soal kedua '''<br />
<br />
# Di sini, kita akan menggunakan x0 dan y sebagai titik asal, x sebagai t yang diinginkan, dan h sebagai increment atau dapat di sebut <br />
ketelitian dalam menghitung. Kita menggunakan h = 0.01. <br />
x0 = 2<br />
<br />
y = 1 h = 0.01 x = float(input("Berikan nilai t: ")) if x>0 :<br />
<br />
# dydx menyatakan persamaan awal dalam soal.<br />
# setelah melalui proses Didapat hasil x^2-4y<br />
<br />
def dydx(x, y): <br />
return (x**2-4*y) <br />
# Memasuki implementasi perhitungan menggunakan metode Runge-Kutta.<br />
def rungeKutta(x0, y0, x, h): <br />
n = (int)((x - x0)/h) <br />
y = y0 <br />
for i in range(1, n + 1): <br />
k1 = h * dydx(x0, y) <br />
k2 = h * dydx(x0 + 0.5 * h, y + 0.5 * k1) <br />
k3 = h * dydx(x0 + 0.5 * h, y + 0.5 * k2) <br />
k4 = h * dydx(x0 + h, y + k3) <br />
<br />
# untuk y selanjutnya <br />
y = y + (1.0 / 6.0)*(k1 + 2 * k2 + 2 * k3 + k4) <br />
<br />
# untuk x selanjutnya<br />
x0 = x0 + h <br />
list.append(y)<br />
return y <br />
print("Nilai y pada t =", x, "adalah", rungeKutta(x0, y, x, h))<br />
<br />
kemudian akan didapatkan hasil apabila t=0.03<br />
<br />
Masukkan nilai t: 0.03<br />
<br />
Nilai y pada t = 0.03 adalah 1<br />
<br />
<br />
<br />
== MID TERM TEST : 23 OCT 2019 ==<br />
<br />
'''II.A Hasil koding untuk mencari tegangan pada soal I.A'''<br />
<br />
#SOAL PERTAMA TENTANG PENCARIAN MASSA FISIKA<br />
from math import *<br />
<br />
#TENTUIN DATA NYA DULU BRO MAU GIMANA<br />
g=9.81<br />
M1=eval(input("mau berapa massa benda 1 ?"))<br />
M2=eval(input("Mau berapa massa benda 2 ?"))<br />
M3=eval(input("Mau berapa massa benda 3 ?"))<br />
M3=eval(input("Mau berapa massa benda 4 ?"))<br />
Fk1=eval(input("Koefisien gesek benda 1 ?"))<br />
Fk2=eval(input("koefisien gesek benda 2 ?"))<br />
Fk3=eval(input("Koefisien gesek benda 3 ?"))<br />
alfa=eval(input("sudutnya mau berapa ?"))<br />
a=eval(input("percepatan :"))<br />
x= sin(alfa)<br />
y= cos(alfa)<br />
<br />
#MASUK KE PENGHITUNGAN BRO<br />
T1=M1*g*(x-Fk1*y)-M1*a<br />
T2=M2*g*(x-Fk2*y)+T1-M2*a<br />
T3=M3*g*(x-Fk3*y)+T2-M3*a<br />
<br />
print("maka T1 adalah ?",T1)<br />
print("maka T2 adalah ?",T2)<br />
print("maka T3 adalah ?",T3)<br />
<br />
<br />
'''maka akan di dapat hasil'''<br />
<br />
mau berapa massa benda 1 ?10<br />
Mau berapa massa benda 2 ?20<br />
Mau berapa massa benda 3 ?30<br />
Mau berapa massa benda 4 ?40<br />
Koefisien gesek benda 1 ?0.1<br />
koefisien gesek benda 2 ?0.2<br />
Koefisien gesek benda 3 ?0.3<br />
sudutnya mau berapa ?30<br />
percepatan :0<br />
maka T1 adalah ? 98.43910904690696<br />
maka T2 adalah ? 101.46552249370134<br />
maka T3 adalah ? 304.39656748110406<br />
<br />
'''II.B Hasil koding soal nomor I.<br />
<br />
<br />
<br />
== PR PRA-MID TERM TEST ==<br />
<br />
1.'''Video Muhasabah(percerminan diri )'''<br />
<br />
[[File:Video1.mp4]]<br />
<br />
<br />
2.'''Video penjelasan soal nomor I.A'''<br />
<br />
[[File:Video2.mp4]]<br />
<br />
<br />
3.'''Video penjelasan soal II.A'''<br />
<br />
<br />
[[File:Video3.mp4]]</div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Farhan_Tiarrafi_Pratama&diff=14937Farhan Tiarrafi Pratama2019-10-29T08:19:04Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div>[[File:Farhan.jpg|400px|thumb|right|Nama Saya Farhan Tiarrafi Pratama akrab di sapa farhan, seorang Mahasiswa Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia]]<br />
<br />
Nama : Farhan Tiarrafi Pratama<br />
<br />
NPM : 1806201075<br />
<br />
Jurusan : Teknik Mesin<br />
<br />
<br />
== lecture 1 : 04 September 2019 ==<br />
<br />
''1. Kenapa amak mesin belajar kalkulus ?''<br />
karena pada kalkulus terdapat materi materi dasar yang dapat di pergunakan untuk melewati mata kuliah lain yang membutuhkan materi dasar tersebut. kalkulus juga berperan penting pada pembentukan pola pikir "analisis" yang dapat sangat berguna untuk seorang engineer seperti teknik mesin.<br />
<br />
'''PYTHON'''<br />
merupakan sebuah media progamming yang digunakan untuk meminimalisir kesalahan hitungan dengan bantuan sebuah komputer.<br />
pada programming hanya dapat dilakukan pengerjaan matematika berupa pertambahan (+), pengurangan (-), perkalian(x), dan pembagian (:)<br />
<br />
[[File:phytonlogo.jpeg]]<br />
<br />
'''PAY ATTENTION''' : Penilaian secara terus menerus, perkembangan cara menguasai pemograman phyton<br />
<br />
'''HOMEWORK''' <br />
1. mempelajari PHYTON untuk minggu ini dengan belajar membuat sebuah program<br />
2. membuat sebuah program agar dapat menjawab sebuah soal pada papan tulis<br />
<br />
'''Tempat Belajar'''<br />
1. sololearn.com<br />
<br />
<br />
== My Progres ==<br />
'''What is phyton ?'''<br />
Python is a high-level programming language, with applications in numerous areas, including web programming, scripting, scientific computing, and artificial intelligence. Python has several different implementations, written in various languages. CPython, is the most popular by far.<br />
<br />
'''My First Try to use phyton'''<br />
<br />
1. print('Hello World')<br />
2. print(2*4) >> 8<br />
3. print((4+9)*5) >> 65<br />
4. print((5+7)/2) >> 6<br />
<br />
pada python operasi pertambahan menggunakan (+), pengurangan menggunakan (-), perkalian (*), pembagian (/), exponensial (**)<br />
error bisa terjadi pada python, contohnya ZeroDivisionErorr (Dividing by zero in Python produces an error, as no answer can be calculated)<br />
<br />
<br />
'''there are 2 types of number'''<br />
<br />
''integer and float'', integer dapat dikatakan sebagai bilangan bulat (1,2,3,4 dll) dan float merupakan bilangan yang mempunyai koma ( 2.0,3.2,4,3 dll). <br />
<br />
ada pengoprasian khusus pada python yang dapat dikatakan '''floor division(//)''' and '''modulo(%)''' berikut contohnya:<br />
<br />
1. print (20 // 6) >> 3<br />
2. print (1.25 % 0.5) >> 0.25<br />
<br />
'''''strings''''' : A string is created by entering text between two single or double quotation marks. When the Python console displays a string, it generally uses single quotes. The delimiter used for a string doesn't affect how it behaves in any way.<br />
<br />
'''''Variables''''': Variables play a very important role in most programming languages, and Python is no exception. A variable allows you to store a value by assigning it to a name, which can be used to refer to the value later in the program. to assign a variable, use one equals sign. Unlike most lines of code we've looked at so far, it doesn't produce any output at the Python console. for example :<br />
x = 7<br />
print(x)<br />
7<br />
print(x + 3)<br />
10<br />
print(x)<br />
7<br />
<br />
x = 123.456<br />
print(x)<br />
123.456<br />
x = "This is a string"<br />
print(x + "!")<br />
This is a string!<br />
<br />
foo= input("99")<br />
print(foo)<br />
99<br />
<br />
<br />
== Tugas ( 4 sept 2019 )==<br />
[[File:HomeWork.png|400px|thumb|center|program dari pr yang di berikan menggunakan visual studio code]]<br />
<br />
== Lecture 2 : 11 September 2019 ==<br />
[[File:practicesmakeperfect.png|500px|thumb|center|belajar variable di kelas menggunakan python anywhere]]<br />
[[File:practicesmakeperfect2.png|500px|thumb|center|(2)<br />
memulai cara membuat variable dan memanggilnya dalam bentuk perintah "print"]]<br />
<br />
rec=('Farhan','Tiarrafi','Pratama',(28,6,2001))<br />
NamaAwal,NamaTengah,NamaAkhir,TanggalLahir=rec<br />
print(NamaAwal)<br />
TahunLahir = TanggalLahir [2]<br />
print(TahunLahir)<br />
name = rec[0]+''+rec[1]<br />
print(name)<br />
print(rec[0:3])<br />
<br />
Farhan<br />
2001<br />
FarhanTiarrafi<br />
('Farhan', 'Tiarrafi', 'Pratama')<br />
<br />
'''Padahari rabu 11 september 2019''', diajarkan untuk membuat suatu perumpamaan dan membuat perintah untuk memanggil variable tersebut. terlihat pada foto ke (2) yang berisi perumpamaan dan perintah yang langsung dpt di lihat pada output nya.<br />
<br />
<br />
'''Perbedaan 32-bit dengan 64 bit ?''' filosofi yang berujung bahwa hati yang melakukan pemikiran dan otak yang melakukan perhitungan atau melaksanakan. industri 5.0 adalah pancasila ?, ya itu sebuah cetusan yang dibuat pak dai. beliau menyatkan Technology '''must empower human'''. mesin merupakan numerik, numerik merupakan pelajaran ini. sebaiknya hal itu menjadi driving force untuk tetap semangat dalam mempelajari ini. pada pelajaran ini ditekankan untuk menjadikan diri manusia sebagai sebuah penggagas atau pemikir dan komputer/perangkat lunak menjadi '''tools''' yang berguna untuk mempermudah pekerjaan manusia.<br />
<br />
<br />
== Tugas Pertemuan Kedua ==<br />
Pelajari buku Python Bab 1<br />
<br />
<br />
== Lecture 3 : 19 September 2019 ==<br />
Pada pertemuan ke-tiga diadakan sebuah quiz yang bertujuan untuk melatih logika berfikir. Quiz yang di berikan berupa pemograman pada deret '''fibonacci'''.<br />
<br />
[[File:fibonacci.png|500px|thumb|center]]<br />
<br />
yang ditanyakan adalah algoritma dan flowchart untuk membuat pemograman deret fibonacci, akan tetapi banyak yang belum mengetahui cara membuat program deret tersebut, hampir 1 kelas belum ada yang dapat mengerjakan. Setlah mendapat menjelasan oleh pak radon tentang pembuatan deret dan sumber dr internet juga, deret fibonacci dapat di selesaikan dengan 2 cara, yaitu :<br />
<br />
1. Cara '''Loop'''<br />
2. Cara '''function'''<br />
<br />
Cara loop mudah digunakan karena tidak perlu menemukan pola yang amat rumit, karena jika memakai function kita harus menemukan sebuah fungsi untuk di input kedalam pemograman yang dimana fungsi itu sangat sulit di dapatkan. berikut merupakan formula dr deret fibonacci :<br />
<br />
[[File:fibonacciformula.png]]<br />
<br />
setlah mendapat penjelasan kita kembali membuat pemograman deret fibonacci menggunakan 2 metode, dengan loop dan function.<br />
<br />
'''1. Cara Loop'''<br />
<br />
[[File:programloop.png|400px|thumb|center]]<br />
[[File:hasil.png|400px|thumb|center]]<br />
<br />
'''2. cara function'''<br />
<br />
[[File:programfunction.png|400px|thumb|center]]<br />
[[File:hasilf.png|400px|thumb|center]]<br />
<br />
<br />
== Lecture 4 : 25 September 2019 ==<br />
Pada hari ini mempelajari permodelan komputer. Karena dalam mempelajari suatu konsep harus mengerti sangat akan konsep tersebut. oleh karena itu hari ini disampaikan isi dari permodelan komputer itu sendiri. <br />
<br />
sebelum sampai ke ranah sana, ada sebuah pertanyaan, mengapa sebagai anak teknik kita harus '''berhitung''' ?<br />
<br />
karena apa yang kita buat, apa yang kita design akan kita pertanggung jawabkan fungsional nya. Semua barang/alat yang kita buat akan mempunyai spesifikasi dan perhitungan yang berbeda. Namun manusia tetap manusia, mempunyai batas. Manusia hanya bisa melakukan usaha pendekatan akan suatu jawaban.<br />
<br />
selanjutnya kita masuk ke bahasa kita, Apa itu '''model''' ?<br />
<br />
model merupakan simplifikasi/penyederhanaan dari sebuah kasus/keadaan yang rumit.<br />
<br />
model terdiri dari 3 Unsur, yaitu :<br />
1. Asumsi<br />
2. Simplifikasi<br />
3. Representasi<br />
<br />
Contoh dari sebuah model pada fondasi. Untuk menghitung kekuatan fondasi menahan beban. Fondasi di modelkan dalam bentuk 2D dan di asumsikan Modulus Elastisitas pada semua titik sama, lalu mensimplifikasi dengan menggunakan model 2D.<br />
<br />
<br />
Dari berbagai model yang kita buat, dibutuhkan ilmu dalam membangun persamaan aljabar dan memodelkan persamaan dalam komputasi. Untuk itu kita harus belajar giat serta berlatih sejak dini untuk menggunakan komputasi. Selain itu ada juga aplikasi dari komputasi yaitu Diskritisasi yaitu membuat sesuatu yang kontinu menjadi titik-titik yang berhingga.<br />
<br />
<br />
== Lecture 5 : 2 Oktober 2019 ==<br />
<br />
Hampir Semua masalah yang ada di dunia dapat di buat menjadi sebuah model. salah satu ialah menggunakan bahasa python sebagai penyelesaian masalah. mengapa python ? dikarenakan python gratis di sebar kepada khalayak luas dan sangat mendukung dalam industri 4.0<br />
pada hari ii mempelajari :<br />
1. aplikasi al jabar yang akan di modelkan pada sistem pegas<br />
2. mempelajari bagaimana membuat rangkaian pegas dengan bahasa python<br />
<br />
'''Tugas untuk minggu depan'''<br />
<br />
1. Membaca Bab 7<br />
2. Pelajari methode Runge Kutta<br />
<br />
Pada pertemuan hari ini, Asdos menjelaskan tentang Penggunaan Pemodelan pada Sistem Tunggal menjadi sebuah persamaan linier dengan menerjemahkan rumus yang biasa digunakan pada materi Pegas menjadi sebuah matriks yang berisikan konstanta pegas.<br />
Selain itu pada pertemuan ini mempelajari tentang Cara Pembuatan Matriks Pegas yang tidak Tunggal yaitu dengan menerapkan Superposisi Matriks. Lalu, diberikan contoh pemodelan sistem ganda pada pegas seri.<br />
<br />
<br />
Terakhir diberikan penjelasan dan cara penggunaan modul yang dapat digunakan pada Python yang dapat memudahkan perhitungan Sistem Persamaan Linier yaitu :<br />
<br />
- Numpy<br />
- Sympy<br />
<br />
<br />
== Jawaban Quiz : 17 Oktober 2019 ==<br />
<br />
Pada Hari Rabu, 17 Oktober 2019 diadakan quiz untu mengerjakan soal, berikut soalnya dapat dilihat dari buku "Numerical Method for engineers python 3" pada halaman :<br />
<br />
1. Hal 55 Pada Lathian 2.1 soal nomor 6<br />
<br />
2. Hal 263 Pada Lathihan 7.1 soal nomor 6<br />
<br />
<br />
perintah yang diberikan untuk dikerjakan pada AIR (Ahmad Indra Research) adalah bahasa pemograman python pada soal soal tersebut.<br />
<br />
<br />
'''Berikut Jawabannya'''<br />
<br />
'''Jawaban Soal pertama menggunakan metode 1'''<br />
<br />
#Mendefinisikan matriks A<br />
Ba1 = [0, 0, 2, 1, 2] <br />
Ba2 = [0, 1, 0, 2, -1] <br />
Ba3 = [1, 2, 0, -2, 0] <br />
Ba4 = [0, 0, 0, -1, 1] <br />
ba5 = [0, 1, -1, 1, -1]<br />
<br />
nmat = np.array ([Ba1, Ba2, Ba3, Ba4, Ba5])<br />
<br />
#mendefinisikan matriks B<br />
B = np.array ([1, 1, -4, -2, -1])<br />
<br />
#Dibawah ini adalah kode untuk memecahkan persamaan aljabar linear bertuliskan (linalg)<br />
jawaban = linalg.solve (nmat,B) a = int(jawaban[0]) b = int(jawaban[1]) c = int(jawaban[2]) d = int(jawaban[3]) f = int(jawaban[4])<br />
<br />
#memunculkan hasil <br />
print("X1 adalah ", a) print("X2 adalah ", b) print("X3 adalah ", c) print("X4 adalah ", d) print("X5 adalah ", f)<br />
<br />
#maka dari cara kedua didapat matriks Xnya adalah<br />
X1 adalah 2<br />
<br />
X2 adalah -2<br />
<br />
X3 adalah 1<br />
<br />
X4 adalah 1<br />
<br />
X5 adalah -1<br />
<br />
<br />
'''Jawaban Soal pertama menggunakan metode 2'''<br />
<br />
#mendefinisikan Matriks A<br />
A = np.array([[0, 0, 2, 1, 2],<br />
[0, 1, 0, 2, -1],<br />
[1, 2, 0, -2, 0],<br />
[0, 0, 0, -1, 1],<br />
[0, 1, -1, 1, -1]], float)<br />
<br />
#Mendefinisikan Matriks B<br />
b = np.array([[1],<br />
[1], <br />
[-4],<br />
[-2],<br />
[-1]],float)<br />
<br />
Ab = np.hstack([A, b]) print (Ab, "\n")<br />
n = len(b)<br />
<br />
#Memasuki Fase Eliminasi<br />
for i in range(0, n-1):<br />
<br />
for j in range(i + 1, n):<br />
lam = Ab[i,i] / Ab[j,i]<br />
Ab[j] = Ab[i] - lam * Ab[j]<br />
<br />
print ("Hasil Dari Proses Eliminasi \n", Ab, "\n")<br />
<br />
#Memasuki Fase Substitusi<br />
for i in range(n - 1, -1, -1):<br />
<br />
Ab[i] = Ab[i] / Ab[i, i]<br />
for j in range(i - 1, -1, -1):<br />
b = Ab[j]<br />
lam = Ab[i,i] / Ab[j,i]<br />
Ab[j] = Ab[i] - lam * Ab[j]<br />
print ("Hasil dari proses substitusi \n", Ab, "\n")<br />
<br />
x = Ab[:, 5]<br />
#tinggal di selesaikan dengan mencetak nilai x<br />
print ("Maka didapatkan nilai x = \n", x)<br />
<br />
'''Jawaban Soal kedua '''<br />
<br />
# Di sini, kita akan menggunakan x0 dan y sebagai titik asal, x sebagai t yang diinginkan, dan h sebagai increment atau dapat di sebut <br />
ketelitian dalam menghitung. Kita menggunakan h = 0.01. <br />
x0 = 2<br />
<br />
y = 1 h = 0.01 x = float(input("Berikan nilai t: ")) if x>0 :<br />
<br />
# dydx menyatakan persamaan awal dalam soal.<br />
# setelah melalui proses Didapat hasil x^2-4y<br />
<br />
def dydx(x, y): <br />
return (x**2-4*y) <br />
# Memasuki implementasi perhitungan menggunakan metode Runge-Kutta.<br />
def rungeKutta(x0, y0, x, h): <br />
n = (int)((x - x0)/h) <br />
y = y0 <br />
for i in range(1, n + 1): <br />
k1 = h * dydx(x0, y) <br />
k2 = h * dydx(x0 + 0.5 * h, y + 0.5 * k1) <br />
k3 = h * dydx(x0 + 0.5 * h, y + 0.5 * k2) <br />
k4 = h * dydx(x0 + h, y + k3) <br />
<br />
# untuk y selanjutnya <br />
y = y + (1.0 / 6.0)*(k1 + 2 * k2 + 2 * k3 + k4) <br />
<br />
# untuk x selanjutnya<br />
x0 = x0 + h <br />
list.append(y)<br />
return y <br />
print("Nilai y pada t =", x, "adalah", rungeKutta(x0, y, x, h))<br />
<br />
kemudian akan didapatkan hasil apabila t=0.03<br />
<br />
Masukkan nilai t: 0.03<br />
<br />
Nilai y pada t = 0.03 adalah 1<br />
<br />
<br />
<br />
== MID TERM TEST : 23 OCT 2019 ==<br />
<br />
'''II.A Hasil koding untuk mencari tegangan pada soal I.A'''<br />
<br />
#SOAL PERTAMA TENTANG PENCARIAN MASSA FISIKA<br />
from math import *<br />
<br />
#TENTUIN DATA NYA DULU BRO MAU GIMANA<br />
g=9.81<br />
M1=eval(input("mau berapa massa benda 1 ?"))<br />
M2=eval(input("Mau berapa massa benda 2 ?"))<br />
M3=eval(input("Mau berapa massa benda 3 ?"))<br />
M3=eval(input("Mau berapa massa benda 4 ?"))<br />
Fk1=eval(input("Koefisien gesek benda 1 ?"))<br />
Fk2=eval(input("koefisien gesek benda 2 ?"))<br />
Fk3=eval(input("Koefisien gesek benda 3 ?"))<br />
alfa=eval(input("sudutnya mau berapa ?"))<br />
a=eval(input("percepatan :"))<br />
x= sin(alfa)<br />
y= cos(alfa)<br />
<br />
#MASUK KE PENGHITUNGAN BRO<br />
T1=M1*g*(x-Fk1*y)-M1*a<br />
T2=M2*g*(x-Fk2*y)+T1-M2*a<br />
T3=M3*g*(x-Fk3*y)+T2-M3*a<br />
<br />
print("maka T1 adalah ?",T1)<br />
print("maka T2 adalah ?",T2)<br />
print("maka T3 adalah ?",T3)<br />
<br />
<br />
'''maka akan di dapat hasil'''<br />
<br />
mau berapa massa benda 1 ?10<br />
Mau berapa massa benda 2 ?20<br />
Mau berapa massa benda 3 ?30<br />
Mau berapa massa benda 4 ?40<br />
Koefisien gesek benda 1 ?0.1<br />
koefisien gesek benda 2 ?0.2<br />
Koefisien gesek benda 3 ?0.3<br />
sudutnya mau berapa ?30<br />
percepatan :0<br />
maka T1 adalah ? 98.43910904690696<br />
maka T2 adalah ? 101.46552249370134<br />
maka T3 adalah ? 304.39656748110406<br />
<br />
'''II.B Hasil koding soal nomor I.<br />
<br />
<br />
<br />
== PR PRA-MID TERM TEST ==<br />
<br />
1.'''Video Muhasabah(percerminan diri )'''<br />
<br />
[[File:Video.mp4]]<br />
<br />
<br />
2.'''Video penjelasan soal nomor I.A'''<br />
<br />
[[File:Video.mp4]]<br />
<br />
<br />
3.'''Video penjelasan soal II.A'''<br />
<br />
<br />
[[File:Video3.mp4]]</div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Farhan_Tiarrafi_Pratama&diff=14909Farhan Tiarrafi Pratama2019-10-29T06:54:19Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div>[[File:Farhan.jpg|400px|thumb|right|Nama Saya Farhan Tiarrafi Pratama akrab di sapa farhan, seorang Mahasiswa Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia]]<br />
<br />
Nama : Farhan Tiarrafi Pratama<br />
<br />
NPM : 1806201075<br />
<br />
Jurusan : Teknik Mesin<br />
<br />
<br />
== lecture 1 : 04 September 2019 ==<br />
<br />
''1. Kenapa amak mesin belajar kalkulus ?''<br />
karena pada kalkulus terdapat materi materi dasar yang dapat di pergunakan untuk melewati mata kuliah lain yang membutuhkan materi dasar tersebut. kalkulus juga berperan penting pada pembentukan pola pikir "analisis" yang dapat sangat berguna untuk seorang engineer seperti teknik mesin.<br />
<br />
'''PYTHON'''<br />
merupakan sebuah media progamming yang digunakan untuk meminimalisir kesalahan hitungan dengan bantuan sebuah komputer.<br />
pada programming hanya dapat dilakukan pengerjaan matematika berupa pertambahan (+), pengurangan (-), perkalian(x), dan pembagian (:)<br />
<br />
[[File:phytonlogo.jpeg]]<br />
<br />
'''PAY ATTENTION''' : Penilaian secara terus menerus, perkembangan cara menguasai pemograman phyton<br />
<br />
'''HOMEWORK''' <br />
1. mempelajari PHYTON untuk minggu ini dengan belajar membuat sebuah program<br />
2. membuat sebuah program agar dapat menjawab sebuah soal pada papan tulis<br />
<br />
'''Tempat Belajar'''<br />
1. sololearn.com<br />
<br />
<br />
== My Progres ==<br />
'''What is phyton ?'''<br />
Python is a high-level programming language, with applications in numerous areas, including web programming, scripting, scientific computing, and artificial intelligence. Python has several different implementations, written in various languages. CPython, is the most popular by far.<br />
<br />
'''My First Try to use phyton'''<br />
<br />
1. print('Hello World')<br />
2. print(2*4) >> 8<br />
3. print((4+9)*5) >> 65<br />
4. print((5+7)/2) >> 6<br />
<br />
pada python operasi pertambahan menggunakan (+), pengurangan menggunakan (-), perkalian (*), pembagian (/), exponensial (**)<br />
error bisa terjadi pada python, contohnya ZeroDivisionErorr (Dividing by zero in Python produces an error, as no answer can be calculated)<br />
<br />
<br />
'''there are 2 types of number'''<br />
<br />
''integer and float'', integer dapat dikatakan sebagai bilangan bulat (1,2,3,4 dll) dan float merupakan bilangan yang mempunyai koma ( 2.0,3.2,4,3 dll). <br />
<br />
ada pengoprasian khusus pada python yang dapat dikatakan '''floor division(//)''' and '''modulo(%)''' berikut contohnya:<br />
<br />
1. print (20 // 6) >> 3<br />
2. print (1.25 % 0.5) >> 0.25<br />
<br />
'''''strings''''' : A string is created by entering text between two single or double quotation marks. When the Python console displays a string, it generally uses single quotes. The delimiter used for a string doesn't affect how it behaves in any way.<br />
<br />
'''''Variables''''': Variables play a very important role in most programming languages, and Python is no exception. A variable allows you to store a value by assigning it to a name, which can be used to refer to the value later in the program. to assign a variable, use one equals sign. Unlike most lines of code we've looked at so far, it doesn't produce any output at the Python console. for example :<br />
x = 7<br />
print(x)<br />
7<br />
print(x + 3)<br />
10<br />
print(x)<br />
7<br />
<br />
x = 123.456<br />
print(x)<br />
123.456<br />
x = "This is a string"<br />
print(x + "!")<br />
This is a string!<br />
<br />
foo= input("99")<br />
print(foo)<br />
99<br />
<br />
<br />
== Tugas ( 4 sept 2019 )==<br />
[[File:HomeWork.png|400px|thumb|center|program dari pr yang di berikan menggunakan visual studio code]]<br />
<br />
== Lecture 2 : 11 September 2019 ==<br />
[[File:practicesmakeperfect.png|500px|thumb|center|belajar variable di kelas menggunakan python anywhere]]<br />
[[File:practicesmakeperfect2.png|500px|thumb|center|(2)<br />
memulai cara membuat variable dan memanggilnya dalam bentuk perintah "print"]]<br />
<br />
rec=('Farhan','Tiarrafi','Pratama',(28,6,2001))<br />
NamaAwal,NamaTengah,NamaAkhir,TanggalLahir=rec<br />
print(NamaAwal)<br />
TahunLahir = TanggalLahir [2]<br />
print(TahunLahir)<br />
name = rec[0]+''+rec[1]<br />
print(name)<br />
print(rec[0:3])<br />
<br />
Farhan<br />
2001<br />
FarhanTiarrafi<br />
('Farhan', 'Tiarrafi', 'Pratama')<br />
<br />
'''Padahari rabu 11 september 2019''', diajarkan untuk membuat suatu perumpamaan dan membuat perintah untuk memanggil variable tersebut. terlihat pada foto ke (2) yang berisi perumpamaan dan perintah yang langsung dpt di lihat pada output nya.<br />
<br />
<br />
'''Perbedaan 32-bit dengan 64 bit ?''' filosofi yang berujung bahwa hati yang melakukan pemikiran dan otak yang melakukan perhitungan atau melaksanakan. industri 5.0 adalah pancasila ?, ya itu sebuah cetusan yang dibuat pak dai. beliau menyatkan Technology '''must empower human'''. mesin merupakan numerik, numerik merupakan pelajaran ini. sebaiknya hal itu menjadi driving force untuk tetap semangat dalam mempelajari ini. pada pelajaran ini ditekankan untuk menjadikan diri manusia sebagai sebuah penggagas atau pemikir dan komputer/perangkat lunak menjadi '''tools''' yang berguna untuk mempermudah pekerjaan manusia.<br />
<br />
<br />
== Tugas Pertemuan Kedua ==<br />
Pelajari buku Python Bab 1<br />
<br />
<br />
== Lecture 3 : 19 September 2019 ==<br />
Pada pertemuan ke-tiga diadakan sebuah quiz yang bertujuan untuk melatih logika berfikir. Quiz yang di berikan berupa pemograman pada deret '''fibonacci'''.<br />
<br />
[[File:fibonacci.png|500px|thumb|center]]<br />
<br />
yang ditanyakan adalah algoritma dan flowchart untuk membuat pemograman deret fibonacci, akan tetapi banyak yang belum mengetahui cara membuat program deret tersebut, hampir 1 kelas belum ada yang dapat mengerjakan. Setlah mendapat menjelasan oleh pak radon tentang pembuatan deret dan sumber dr internet juga, deret fibonacci dapat di selesaikan dengan 2 cara, yaitu :<br />
<br />
1. Cara '''Loop'''<br />
2. Cara '''function'''<br />
<br />
Cara loop mudah digunakan karena tidak perlu menemukan pola yang amat rumit, karena jika memakai function kita harus menemukan sebuah fungsi untuk di input kedalam pemograman yang dimana fungsi itu sangat sulit di dapatkan. berikut merupakan formula dr deret fibonacci :<br />
<br />
[[File:fibonacciformula.png]]<br />
<br />
setlah mendapat penjelasan kita kembali membuat pemograman deret fibonacci menggunakan 2 metode, dengan loop dan function.<br />
<br />
'''1. Cara Loop'''<br />
<br />
[[File:programloop.png|400px|thumb|center]]<br />
[[File:hasil.png|400px|thumb|center]]<br />
<br />
'''2. cara function'''<br />
<br />
[[File:programfunction.png|400px|thumb|center]]<br />
[[File:hasilf.png|400px|thumb|center]]<br />
<br />
<br />
== Lecture 4 : 25 September 2019 ==<br />
Pada hari ini mempelajari permodelan komputer. Karena dalam mempelajari suatu konsep harus mengerti sangat akan konsep tersebut. oleh karena itu hari ini disampaikan isi dari permodelan komputer itu sendiri. <br />
<br />
sebelum sampai ke ranah sana, ada sebuah pertanyaan, mengapa sebagai anak teknik kita harus '''berhitung''' ?<br />
<br />
karena apa yang kita buat, apa yang kita design akan kita pertanggung jawabkan fungsional nya. Semua barang/alat yang kita buat akan mempunyai spesifikasi dan perhitungan yang berbeda. Namun manusia tetap manusia, mempunyai batas. Manusia hanya bisa melakukan usaha pendekatan akan suatu jawaban.<br />
<br />
selanjutnya kita masuk ke bahasa kita, Apa itu '''model''' ?<br />
<br />
model merupakan simplifikasi/penyederhanaan dari sebuah kasus/keadaan yang rumit.<br />
<br />
model terdiri dari 3 Unsur, yaitu :<br />
1. Asumsi<br />
2. Simplifikasi<br />
3. Representasi<br />
<br />
Contoh dari sebuah model pada fondasi. Untuk menghitung kekuatan fondasi menahan beban. Fondasi di modelkan dalam bentuk 2D dan di asumsikan Modulus Elastisitas pada semua titik sama, lalu mensimplifikasi dengan menggunakan model 2D.<br />
<br />
<br />
Dari berbagai model yang kita buat, dibutuhkan ilmu dalam membangun persamaan aljabar dan memodelkan persamaan dalam komputasi. Untuk itu kita harus belajar giat serta berlatih sejak dini untuk menggunakan komputasi. Selain itu ada juga aplikasi dari komputasi yaitu Diskritisasi yaitu membuat sesuatu yang kontinu menjadi titik-titik yang berhingga.<br />
<br />
<br />
== Lecture 5 : 2 Oktober 2019 ==<br />
<br />
Hampir Semua masalah yang ada di dunia dapat di buat menjadi sebuah model. salah satu ialah menggunakan bahasa python sebagai penyelesaian masalah. mengapa python ? dikarenakan python gratis di sebar kepada khalayak luas dan sangat mendukung dalam industri 4.0<br />
pada hari ii mempelajari :<br />
1. aplikasi al jabar yang akan di modelkan pada sistem pegas<br />
2. mempelajari bagaimana membuat rangkaian pegas dengan bahasa python<br />
<br />
'''Tugas untuk minggu depan'''<br />
<br />
1. Membaca Bab 7<br />
2. Pelajari methode Runge Kutta<br />
<br />
Pada pertemuan hari ini, Asdos menjelaskan tentang Penggunaan Pemodelan pada Sistem Tunggal menjadi sebuah persamaan linier dengan menerjemahkan rumus yang biasa digunakan pada materi Pegas menjadi sebuah matriks yang berisikan konstanta pegas.<br />
Selain itu pada pertemuan ini mempelajari tentang Cara Pembuatan Matriks Pegas yang tidak Tunggal yaitu dengan menerapkan Superposisi Matriks. Lalu, diberikan contoh pemodelan sistem ganda pada pegas seri.<br />
<br />
<br />
Terakhir diberikan penjelasan dan cara penggunaan modul yang dapat digunakan pada Python yang dapat memudahkan perhitungan Sistem Persamaan Linier yaitu :<br />
<br />
- Numpy<br />
- Sympy<br />
<br />
<br />
== Jawaban Quiz : 17 Oktober 2019 ==<br />
<br />
Pada Hari Rabu, 17 Oktober 2019 diadakan quiz untu mengerjakan soal, berikut soalnya dapat dilihat dari buku "Numerical Method for engineers python 3" pada halaman :<br />
<br />
1. Hal 55 Pada Lathian 2.1 soal nomor 6<br />
<br />
2. Hal 263 Pada Lathihan 7.1 soal nomor 6<br />
<br />
<br />
perintah yang diberikan untuk dikerjakan pada AIR (Ahmad Indra Research) adalah bahasa pemograman python pada soal soal tersebut.<br />
<br />
<br />
'''Berikut Jawabannya'''<br />
<br />
'''Jawaban Soal pertama menggunakan metode 1'''<br />
<br />
#Mendefinisikan matriks A<br />
Ba1 = [0, 0, 2, 1, 2] <br />
Ba2 = [0, 1, 0, 2, -1] <br />
Ba3 = [1, 2, 0, -2, 0] <br />
Ba4 = [0, 0, 0, -1, 1] <br />
ba5 = [0, 1, -1, 1, -1]<br />
<br />
nmat = np.array ([Ba1, Ba2, Ba3, Ba4, Ba5])<br />
<br />
#mendefinisikan matriks B<br />
B = np.array ([1, 1, -4, -2, -1])<br />
<br />
#Dibawah ini adalah kode untuk memecahkan persamaan aljabar linear bertuliskan (linalg)<br />
jawaban = linalg.solve (nmat,B) a = int(jawaban[0]) b = int(jawaban[1]) c = int(jawaban[2]) d = int(jawaban[3]) f = int(jawaban[4])<br />
<br />
#memunculkan hasil <br />
print("X1 adalah ", a) print("X2 adalah ", b) print("X3 adalah ", c) print("X4 adalah ", d) print("X5 adalah ", f)<br />
<br />
#maka dari cara kedua didapat matriks Xnya adalah<br />
X1 adalah 2<br />
<br />
X2 adalah -2<br />
<br />
X3 adalah 1<br />
<br />
X4 adalah 1<br />
<br />
X5 adalah -1<br />
<br />
<br />
'''Jawaban Soal pertama menggunakan metode 2'''<br />
<br />
#mendefinisikan Matriks A<br />
A = np.array([[0, 0, 2, 1, 2],<br />
[0, 1, 0, 2, -1],<br />
[1, 2, 0, -2, 0],<br />
[0, 0, 0, -1, 1],<br />
[0, 1, -1, 1, -1]], float)<br />
<br />
#Mendefinisikan Matriks B<br />
b = np.array([[1],<br />
[1], <br />
[-4],<br />
[-2],<br />
[-1]],float)<br />
<br />
Ab = np.hstack([A, b]) print (Ab, "\n")<br />
n = len(b)<br />
<br />
#Memasuki Fase Eliminasi<br />
for i in range(0, n-1):<br />
<br />
for j in range(i + 1, n):<br />
lam = Ab[i,i] / Ab[j,i]<br />
Ab[j] = Ab[i] - lam * Ab[j]<br />
<br />
print ("Hasil Dari Proses Eliminasi \n", Ab, "\n")<br />
<br />
#Memasuki Fase Substitusi<br />
for i in range(n - 1, -1, -1):<br />
<br />
Ab[i] = Ab[i] / Ab[i, i]<br />
for j in range(i - 1, -1, -1):<br />
b = Ab[j]<br />
lam = Ab[i,i] / Ab[j,i]<br />
Ab[j] = Ab[i] - lam * Ab[j]<br />
print ("Hasil dari proses substitusi \n", Ab, "\n")<br />
<br />
x = Ab[:, 5]<br />
#tinggal di selesaikan dengan mencetak nilai x<br />
print ("Maka didapatkan nilai x = \n", x)<br />
<br />
'''Jawaban Soal kedua '''<br />
<br />
# Di sini, kita akan menggunakan x0 dan y sebagai titik asal, x sebagai t yang diinginkan, dan h sebagai increment atau dapat di sebut <br />
ketelitian dalam menghitung. Kita menggunakan h = 0.01. <br />
x0 = 2<br />
<br />
y = 1 h = 0.01 x = float(input("Berikan nilai t: ")) if x>0 :<br />
<br />
# dydx menyatakan persamaan awal dalam soal.<br />
# setelah melalui proses Didapat hasil x^2-4y<br />
<br />
def dydx(x, y): <br />
return (x**2-4*y) <br />
# Memasuki implementasi perhitungan menggunakan metode Runge-Kutta.<br />
def rungeKutta(x0, y0, x, h): <br />
n = (int)((x - x0)/h) <br />
y = y0 <br />
for i in range(1, n + 1): <br />
k1 = h * dydx(x0, y) <br />
k2 = h * dydx(x0 + 0.5 * h, y + 0.5 * k1) <br />
k3 = h * dydx(x0 + 0.5 * h, y + 0.5 * k2) <br />
k4 = h * dydx(x0 + h, y + k3) <br />
<br />
# untuk y selanjutnya <br />
y = y + (1.0 / 6.0)*(k1 + 2 * k2 + 2 * k3 + k4) <br />
<br />
# untuk x selanjutnya<br />
x0 = x0 + h <br />
list.append(y)<br />
return y <br />
print("Nilai y pada t =", x, "adalah", rungeKutta(x0, y, x, h))<br />
<br />
kemudian akan didapatkan hasil apabila t=0.03<br />
<br />
Masukkan nilai t: 0.03<br />
<br />
Nilai y pada t = 0.03 adalah 1<br />
<br />
<br />
<br />
== MID TERM TEST : 23 OCT 2019 ==<br />
<br />
'''II.A Hasil koding untuk mencari tegangan pada soal I.A'''<br />
<br />
#SOAL PERTAMA TENTANG PENCARIAN MASSA FISIKA<br />
from math import *<br />
<br />
#TENTUIN DATA NYA DULU BRO MAU GIMANA<br />
g=9.81<br />
M1=eval(input("mau berapa massa benda 1 ?"))<br />
M2=eval(input("Mau berapa massa benda 2 ?"))<br />
M3=eval(input("Mau berapa massa benda 3 ?"))<br />
M3=eval(input("Mau berapa massa benda 4 ?"))<br />
Fk1=eval(input("Koefisien gesek benda 1 ?"))<br />
Fk2=eval(input("koefisien gesek benda 2 ?"))<br />
Fk3=eval(input("Koefisien gesek benda 3 ?"))<br />
alfa=eval(input("sudutnya mau berapa ?"))<br />
a=eval(input("percepatan :"))<br />
x= sin(alfa)<br />
y= cos(alfa)<br />
<br />
#MASUK KE PENGHITUNGAN BRO<br />
T1=M1*g*(x-Fk1*y)-M1*a<br />
T2=M2*g*(x-Fk2*y)+T1-M2*a<br />
T3=M3*g*(x-Fk3*y)+T2-M3*a<br />
<br />
print("maka T1 adalah ?",T1)<br />
print("maka T2 adalah ?",T2)<br />
print("maka T3 adalah ?",T3)<br />
<br />
<br />
'''maka akan di dapat hasil'''<br />
<br />
mau berapa massa benda 1 ?10<br />
Mau berapa massa benda 2 ?20<br />
Mau berapa massa benda 3 ?30<br />
Mau berapa massa benda 4 ?40<br />
Koefisien gesek benda 1 ?0.1<br />
koefisien gesek benda 2 ?0.2<br />
Koefisien gesek benda 3 ?0.3<br />
sudutnya mau berapa ?30<br />
percepatan :0<br />
maka T1 adalah ? 98.43910904690696<br />
maka T2 adalah ? 101.46552249370134<br />
maka T3 adalah ? 304.39656748110406<br />
<br />
'''II.B Hasil koding soal nomor I.<br />
<br />
<br />
<br />
== PR PRA-MID TERM TEST ==<br />
<br />
1.'''Video Muhasabah(percerminan diri )'''<br />
<br />
[[File:video.mp4]]</div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Farhan_Tiarrafi_Pratama&diff=14205Farhan Tiarrafi Pratama2019-10-23T10:54:24Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div>[[File:Farhan.jpg|400px|thumb|right|Nama Saya Farhan Tiarrafi Pratama akrab di sapa farhan, seorang Mahasiswa Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia]]<br />
<br />
Nama : Farhan Tiarrafi Pratama<br />
<br />
NPM : 1806201075<br />
<br />
Jurusan : Teknik Mesin<br />
<br />
<br />
== lecture 1 : 04 September 2019 ==<br />
<br />
''1. Kenapa amak mesin belajar kalkulus ?''<br />
karena pada kalkulus terdapat materi materi dasar yang dapat di pergunakan untuk melewati mata kuliah lain yang membutuhkan materi dasar tersebut. kalkulus juga berperan penting pada pembentukan pola pikir "analisis" yang dapat sangat berguna untuk seorang engineer seperti teknik mesin.<br />
<br />
'''PYTHON'''<br />
merupakan sebuah media progamming yang digunakan untuk meminimalisir kesalahan hitungan dengan bantuan sebuah komputer.<br />
pada programming hanya dapat dilakukan pengerjaan matematika berupa pertambahan (+), pengurangan (-), perkalian(x), dan pembagian (:)<br />
<br />
[[File:phytonlogo.jpeg]]<br />
<br />
'''PAY ATTENTION''' : Penilaian secara terus menerus, perkembangan cara menguasai pemograman phyton<br />
<br />
'''HOMEWORK''' <br />
1. mempelajari PHYTON untuk minggu ini dengan belajar membuat sebuah program<br />
2. membuat sebuah program agar dapat menjawab sebuah soal pada papan tulis<br />
<br />
'''Tempat Belajar'''<br />
1. sololearn.com<br />
<br />
<br />
== My Progres ==<br />
'''What is phyton ?'''<br />
Python is a high-level programming language, with applications in numerous areas, including web programming, scripting, scientific computing, and artificial intelligence. Python has several different implementations, written in various languages. CPython, is the most popular by far.<br />
<br />
'''My First Try to use phyton'''<br />
<br />
1. print('Hello World')<br />
2. print(2*4) >> 8<br />
3. print((4+9)*5) >> 65<br />
4. print((5+7)/2) >> 6<br />
<br />
pada python operasi pertambahan menggunakan (+), pengurangan menggunakan (-), perkalian (*), pembagian (/), exponensial (**)<br />
error bisa terjadi pada python, contohnya ZeroDivisionErorr (Dividing by zero in Python produces an error, as no answer can be calculated)<br />
<br />
<br />
'''there are 2 types of number'''<br />
<br />
''integer and float'', integer dapat dikatakan sebagai bilangan bulat (1,2,3,4 dll) dan float merupakan bilangan yang mempunyai koma ( 2.0,3.2,4,3 dll). <br />
<br />
ada pengoprasian khusus pada python yang dapat dikatakan '''floor division(//)''' and '''modulo(%)''' berikut contohnya:<br />
<br />
1. print (20 // 6) >> 3<br />
2. print (1.25 % 0.5) >> 0.25<br />
<br />
'''''strings''''' : A string is created by entering text between two single or double quotation marks. When the Python console displays a string, it generally uses single quotes. The delimiter used for a string doesn't affect how it behaves in any way.<br />
<br />
'''''Variables''''': Variables play a very important role in most programming languages, and Python is no exception. A variable allows you to store a value by assigning it to a name, which can be used to refer to the value later in the program. to assign a variable, use one equals sign. Unlike most lines of code we've looked at so far, it doesn't produce any output at the Python console. for example :<br />
x = 7<br />
print(x)<br />
7<br />
print(x + 3)<br />
10<br />
print(x)<br />
7<br />
<br />
x = 123.456<br />
print(x)<br />
123.456<br />
x = "This is a string"<br />
print(x + "!")<br />
This is a string!<br />
<br />
foo= input("99")<br />
print(foo)<br />
99<br />
<br />
<br />
== Tugas ( 4 sept 2019 )==<br />
[[File:HomeWork.png|400px|thumb|center|program dari pr yang di berikan menggunakan visual studio code]]<br />
<br />
== Lecture 2 : 11 September 2019 ==<br />
[[File:practicesmakeperfect.png|500px|thumb|center|belajar variable di kelas menggunakan python anywhere]]<br />
[[File:practicesmakeperfect2.png|500px|thumb|center|(2)<br />
memulai cara membuat variable dan memanggilnya dalam bentuk perintah "print"]]<br />
<br />
rec=('Farhan','Tiarrafi','Pratama',(28,6,2001))<br />
NamaAwal,NamaTengah,NamaAkhir,TanggalLahir=rec<br />
print(NamaAwal)<br />
TahunLahir = TanggalLahir [2]<br />
print(TahunLahir)<br />
name = rec[0]+''+rec[1]<br />
print(name)<br />
print(rec[0:3])<br />
<br />
Farhan<br />
2001<br />
FarhanTiarrafi<br />
('Farhan', 'Tiarrafi', 'Pratama')<br />
<br />
'''Padahari rabu 11 september 2019''', diajarkan untuk membuat suatu perumpamaan dan membuat perintah untuk memanggil variable tersebut. terlihat pada foto ke (2) yang berisi perumpamaan dan perintah yang langsung dpt di lihat pada output nya.<br />
<br />
<br />
'''Perbedaan 32-bit dengan 64 bit ?''' filosofi yang berujung bahwa hati yang melakukan pemikiran dan otak yang melakukan perhitungan atau melaksanakan. industri 5.0 adalah pancasila ?, ya itu sebuah cetusan yang dibuat pak dai. beliau menyatkan Technology '''must empower human'''. mesin merupakan numerik, numerik merupakan pelajaran ini. sebaiknya hal itu menjadi driving force untuk tetap semangat dalam mempelajari ini. pada pelajaran ini ditekankan untuk menjadikan diri manusia sebagai sebuah penggagas atau pemikir dan komputer/perangkat lunak menjadi '''tools''' yang berguna untuk mempermudah pekerjaan manusia.<br />
<br />
<br />
== Tugas Pertemuan Kedua ==<br />
Pelajari buku Python Bab 1<br />
<br />
<br />
== Lecture 3 : 19 September 2019 ==<br />
Pada pertemuan ke-tiga diadakan sebuah quiz yang bertujuan untuk melatih logika berfikir. Quiz yang di berikan berupa pemograman pada deret '''fibonacci'''.<br />
<br />
[[File:fibonacci.png|500px|thumb|center]]<br />
<br />
yang ditanyakan adalah algoritma dan flowchart untuk membuat pemograman deret fibonacci, akan tetapi banyak yang belum mengetahui cara membuat program deret tersebut, hampir 1 kelas belum ada yang dapat mengerjakan. Setlah mendapat menjelasan oleh pak radon tentang pembuatan deret dan sumber dr internet juga, deret fibonacci dapat di selesaikan dengan 2 cara, yaitu :<br />
<br />
1. Cara '''Loop'''<br />
2. Cara '''function'''<br />
<br />
Cara loop mudah digunakan karena tidak perlu menemukan pola yang amat rumit, karena jika memakai function kita harus menemukan sebuah fungsi untuk di input kedalam pemograman yang dimana fungsi itu sangat sulit di dapatkan. berikut merupakan formula dr deret fibonacci :<br />
<br />
[[File:fibonacciformula.png]]<br />
<br />
setlah mendapat penjelasan kita kembali membuat pemograman deret fibonacci menggunakan 2 metode, dengan loop dan function.<br />
<br />
'''1. Cara Loop'''<br />
<br />
[[File:programloop.png|400px|thumb|center]]<br />
[[File:hasil.png|400px|thumb|center]]<br />
<br />
'''2. cara function'''<br />
<br />
[[File:programfunction.png|400px|thumb|center]]<br />
[[File:hasilf.png|400px|thumb|center]]<br />
<br />
<br />
== Lecture 4 : 25 September 2019 ==<br />
Pada hari ini mempelajari permodelan komputer. Karena dalam mempelajari suatu konsep harus mengerti sangat akan konsep tersebut. oleh karena itu hari ini disampaikan isi dari permodelan komputer itu sendiri. <br />
<br />
sebelum sampai ke ranah sana, ada sebuah pertanyaan, mengapa sebagai anak teknik kita harus '''berhitung''' ?<br />
<br />
karena apa yang kita buat, apa yang kita design akan kita pertanggung jawabkan fungsional nya. Semua barang/alat yang kita buat akan mempunyai spesifikasi dan perhitungan yang berbeda. Namun manusia tetap manusia, mempunyai batas. Manusia hanya bisa melakukan usaha pendekatan akan suatu jawaban.<br />
<br />
selanjutnya kita masuk ke bahasa kita, Apa itu '''model''' ?<br />
<br />
model merupakan simplifikasi/penyederhanaan dari sebuah kasus/keadaan yang rumit.<br />
<br />
model terdiri dari 3 Unsur, yaitu :<br />
1. Asumsi<br />
2. Simplifikasi<br />
3. Representasi<br />
<br />
Contoh dari sebuah model pada fondasi. Untuk menghitung kekuatan fondasi menahan beban. Fondasi di modelkan dalam bentuk 2D dan di asumsikan Modulus Elastisitas pada semua titik sama, lalu mensimplifikasi dengan menggunakan model 2D.<br />
<br />
<br />
Dari berbagai model yang kita buat, dibutuhkan ilmu dalam membangun persamaan aljabar dan memodelkan persamaan dalam komputasi. Untuk itu kita harus belajar giat serta berlatih sejak dini untuk menggunakan komputasi. Selain itu ada juga aplikasi dari komputasi yaitu Diskritisasi yaitu membuat sesuatu yang kontinu menjadi titik-titik yang berhingga.<br />
<br />
<br />
== Lecture 5 : 2 Oktober 2019 ==<br />
<br />
Hampir Semua masalah yang ada di dunia dapat di buat menjadi sebuah model. salah satu ialah menggunakan bahasa python sebagai penyelesaian masalah. mengapa python ? dikarenakan python gratis di sebar kepada khalayak luas dan sangat mendukung dalam industri 4.0<br />
pada hari ii mempelajari :<br />
1. aplikasi al jabar yang akan di modelkan pada sistem pegas<br />
2. mempelajari bagaimana membuat rangkaian pegas dengan bahasa python<br />
<br />
'''Tugas untuk minggu depan'''<br />
<br />
1. Membaca Bab 7<br />
2. Pelajari methode Runge Kutta<br />
<br />
Pada pertemuan hari ini, Asdos menjelaskan tentang Penggunaan Pemodelan pada Sistem Tunggal menjadi sebuah persamaan linier dengan menerjemahkan rumus yang biasa digunakan pada materi Pegas menjadi sebuah matriks yang berisikan konstanta pegas.<br />
Selain itu pada pertemuan ini mempelajari tentang Cara Pembuatan Matriks Pegas yang tidak Tunggal yaitu dengan menerapkan Superposisi Matriks. Lalu, diberikan contoh pemodelan sistem ganda pada pegas seri.<br />
<br />
<br />
Terakhir diberikan penjelasan dan cara penggunaan modul yang dapat digunakan pada Python yang dapat memudahkan perhitungan Sistem Persamaan Linier yaitu :<br />
<br />
- Numpy<br />
- Sympy<br />
<br />
<br />
== Jawaban Quiz : 17 Oktober 2019 ==<br />
<br />
Pada Hari Rabu, 17 Oktober 2019 diadakan quiz untu mengerjakan soal, berikut soalnya dapat dilihat dari buku "Numerical Method for engineers python 3" pada halaman :<br />
<br />
1. Hal 55 Pada Lathian 2.1 soal nomor 6<br />
<br />
2. Hal 263 Pada Lathihan 7.1 soal nomor 6<br />
<br />
<br />
perintah yang diberikan untuk dikerjakan pada AIR (Ahmad Indra Research) adalah bahasa pemograman python pada soal soal tersebut.<br />
<br />
<br />
'''Berikut Jawabannya'''<br />
<br />
'''Jawaban Soal pertama menggunakan metode 1'''<br />
<br />
#Mendefinisikan matriks A<br />
Ba1 = [0, 0, 2, 1, 2] <br />
Ba2 = [0, 1, 0, 2, -1] <br />
Ba3 = [1, 2, 0, -2, 0] <br />
Ba4 = [0, 0, 0, -1, 1] <br />
ba5 = [0, 1, -1, 1, -1]<br />
<br />
nmat = np.array ([Ba1, Ba2, Ba3, Ba4, Ba5])<br />
<br />
#mendefinisikan matriks B<br />
B = np.array ([1, 1, -4, -2, -1])<br />
<br />
#Dibawah ini adalah kode untuk memecahkan persamaan aljabar linear bertuliskan (linalg)<br />
jawaban = linalg.solve (nmat,B) a = int(jawaban[0]) b = int(jawaban[1]) c = int(jawaban[2]) d = int(jawaban[3]) f = int(jawaban[4])<br />
<br />
#memunculkan hasil <br />
print("X1 adalah ", a) print("X2 adalah ", b) print("X3 adalah ", c) print("X4 adalah ", d) print("X5 adalah ", f)<br />
<br />
#maka dari cara kedua didapat matriks Xnya adalah<br />
X1 adalah 2<br />
<br />
X2 adalah -2<br />
<br />
X3 adalah 1<br />
<br />
X4 adalah 1<br />
<br />
X5 adalah -1<br />
<br />
<br />
'''Jawaban Soal pertama menggunakan metode 2'''<br />
<br />
#mendefinisikan Matriks A<br />
A = np.array([[0, 0, 2, 1, 2],<br />
[0, 1, 0, 2, -1],<br />
[1, 2, 0, -2, 0],<br />
[0, 0, 0, -1, 1],<br />
[0, 1, -1, 1, -1]], float)<br />
<br />
#Mendefinisikan Matriks B<br />
b = np.array([[1],<br />
[1], <br />
[-4],<br />
[-2],<br />
[-1]],float)<br />
<br />
Ab = np.hstack([A, b]) print (Ab, "\n")<br />
n = len(b)<br />
<br />
#Memasuki Fase Eliminasi<br />
for i in range(0, n-1):<br />
<br />
for j in range(i + 1, n):<br />
lam = Ab[i,i] / Ab[j,i]<br />
Ab[j] = Ab[i] - lam * Ab[j]<br />
<br />
print ("Hasil Dari Proses Eliminasi \n", Ab, "\n")<br />
<br />
#Memasuki Fase Substitusi<br />
for i in range(n - 1, -1, -1):<br />
<br />
Ab[i] = Ab[i] / Ab[i, i]<br />
for j in range(i - 1, -1, -1):<br />
b = Ab[j]<br />
lam = Ab[i,i] / Ab[j,i]<br />
Ab[j] = Ab[i] - lam * Ab[j]<br />
print ("Hasil dari proses substitusi \n", Ab, "\n")<br />
<br />
x = Ab[:, 5]<br />
#tinggal di selesaikan dengan mencetak nilai x<br />
print ("Maka didapatkan nilai x = \n", x)<br />
<br />
'''Jawaban Soal kedua '''<br />
<br />
# Di sini, kita akan menggunakan x0 dan y sebagai titik asal, x sebagai t yang diinginkan, dan h sebagai increment atau dapat di sebut <br />
ketelitian dalam menghitung. Kita menggunakan h = 0.01. <br />
x0 = 2<br />
<br />
y = 1 h = 0.01 x = float(input("Berikan nilai t: ")) if x>0 :<br />
<br />
# dydx menyatakan persamaan awal dalam soal.<br />
# setelah melalui proses Didapat hasil x^2-4y<br />
<br />
def dydx(x, y): <br />
return (x**2-4*y) <br />
# Memasuki implementasi perhitungan menggunakan metode Runge-Kutta.<br />
def rungeKutta(x0, y0, x, h): <br />
n = (int)((x - x0)/h) <br />
y = y0 <br />
for i in range(1, n + 1): <br />
k1 = h * dydx(x0, y) <br />
k2 = h * dydx(x0 + 0.5 * h, y + 0.5 * k1) <br />
k3 = h * dydx(x0 + 0.5 * h, y + 0.5 * k2) <br />
k4 = h * dydx(x0 + h, y + k3) <br />
<br />
# untuk y selanjutnya <br />
y = y + (1.0 / 6.0)*(k1 + 2 * k2 + 2 * k3 + k4) <br />
<br />
# untuk x selanjutnya<br />
x0 = x0 + h <br />
list.append(y)<br />
return y <br />
print("Nilai y pada t =", x, "adalah", rungeKutta(x0, y, x, h))<br />
<br />
kemudian akan didapatkan hasil apabila t=0.03<br />
<br />
Masukkan nilai t: 0.03<br />
<br />
Nilai y pada t = 0.03 adalah 1<br />
<br />
<br />
<br />
== MID TERM TEST : 23 OCT 2019 ==<br />
<br />
'''II.A Hasil koding untuk mencari tegangan pada soal I.A'''<br />
<br />
#SOAL PERTAMA TENTANG PENCARIAN MASSA FISIKA<br />
from math import *<br />
<br />
#TENTUIN DATA NYA DULU BRO MAU GIMANA<br />
g=9.81<br />
M1=eval(input("mau berapa massa benda 1 ?"))<br />
M2=eval(input("Mau berapa massa benda 2 ?"))<br />
M3=eval(input("Mau berapa massa benda 3 ?"))<br />
M3=eval(input("Mau berapa massa benda 4 ?"))<br />
Fk1=eval(input("Koefisien gesek benda 1 ?"))<br />
Fk2=eval(input("koefisien gesek benda 2 ?"))<br />
Fk3=eval(input("Koefisien gesek benda 3 ?"))<br />
alfa=eval(input("sudutnya mau berapa ?"))<br />
a=eval(input("percepatan :"))<br />
x= sin(alfa)<br />
y= cos(alfa)<br />
<br />
#MASUK KE PENGHITUNGAN BRO<br />
T1=M1*g*(x-Fk1*y)-M1*a<br />
T2=M2*g*(x-Fk2*y)+T1-M2*a<br />
T3=M3*g*(x-Fk3*y)+T2-M3*a<br />
<br />
print("maka T1 adalah ?",T1)<br />
print("maka T2 adalah ?",T2)<br />
print("maka T3 adalah ?",T3)<br />
<br />
<br />
'''maka akan di dapat hasil'''<br />
<br />
mau berapa massa benda 1 ?10<br />
Mau berapa massa benda 2 ?20<br />
Mau berapa massa benda 3 ?30<br />
Mau berapa massa benda 4 ?40<br />
Koefisien gesek benda 1 ?0.1<br />
koefisien gesek benda 2 ?0.2<br />
Koefisien gesek benda 3 ?0.3<br />
sudutnya mau berapa ?30<br />
percepatan :0<br />
maka T1 adalah ? 98.43910904690696<br />
maka T2 adalah ? 101.46552249370134<br />
maka T3 adalah ? 304.39656748110406<br />
<br />
'''II.B Hasil koding soal nomor I.B'''</div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Farhan_Tiarrafi_Pratama&diff=13663Farhan Tiarrafi Pratama2019-10-16T18:01:22Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div>[[File:Farhan.jpg|400px|thumb|right|Nama Saya Farhan Tiarrafi Pratama akrab di sapa farhan, seorang Mahasiswa Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia]]<br />
<br />
Nama : Farhan Tiarrafi Pratama<br />
<br />
NPM : 1806201075<br />
<br />
Jurusan : Teknik Mesin<br />
<br />
<br />
== lecture 1 : 04 September 2019 ==<br />
<br />
''1. Kenapa amak mesin belajar kalkulus ?''<br />
karena pada kalkulus terdapat materi materi dasar yang dapat di pergunakan untuk melewati mata kuliah lain yang membutuhkan materi dasar tersebut. kalkulus juga berperan penting pada pembentukan pola pikir "analisis" yang dapat sangat berguna untuk seorang engineer seperti teknik mesin.<br />
<br />
'''PYTHON'''<br />
merupakan sebuah media progamming yang digunakan untuk meminimalisir kesalahan hitungan dengan bantuan sebuah komputer.<br />
pada programming hanya dapat dilakukan pengerjaan matematika berupa pertambahan (+), pengurangan (-), perkalian(x), dan pembagian (:)<br />
<br />
[[File:phytonlogo.jpeg]]<br />
<br />
'''PAY ATTENTION''' : Penilaian secara terus menerus, perkembangan cara menguasai pemograman phyton<br />
<br />
'''HOMEWORK''' <br />
1. mempelajari PHYTON untuk minggu ini dengan belajar membuat sebuah program<br />
2. membuat sebuah program agar dapat menjawab sebuah soal pada papan tulis<br />
<br />
'''Tempat Belajar'''<br />
1. sololearn.com<br />
<br />
<br />
== My Progres ==<br />
'''What is phyton ?'''<br />
Python is a high-level programming language, with applications in numerous areas, including web programming, scripting, scientific computing, and artificial intelligence. Python has several different implementations, written in various languages. CPython, is the most popular by far.<br />
<br />
'''My First Try to use phyton'''<br />
<br />
1. print('Hello World')<br />
2. print(2*4) >> 8<br />
3. print((4+9)*5) >> 65<br />
4. print((5+7)/2) >> 6<br />
<br />
pada python operasi pertambahan menggunakan (+), pengurangan menggunakan (-), perkalian (*), pembagian (/), exponensial (**)<br />
error bisa terjadi pada python, contohnya ZeroDivisionErorr (Dividing by zero in Python produces an error, as no answer can be calculated)<br />
<br />
<br />
'''there are 2 types of number'''<br />
<br />
''integer and float'', integer dapat dikatakan sebagai bilangan bulat (1,2,3,4 dll) dan float merupakan bilangan yang mempunyai koma ( 2.0,3.2,4,3 dll). <br />
<br />
ada pengoprasian khusus pada python yang dapat dikatakan '''floor division(//)''' and '''modulo(%)''' berikut contohnya:<br />
<br />
1. print (20 // 6) >> 3<br />
2. print (1.25 % 0.5) >> 0.25<br />
<br />
'''''strings''''' : A string is created by entering text between two single or double quotation marks. When the Python console displays a string, it generally uses single quotes. The delimiter used for a string doesn't affect how it behaves in any way.<br />
<br />
'''''Variables''''': Variables play a very important role in most programming languages, and Python is no exception. A variable allows you to store a value by assigning it to a name, which can be used to refer to the value later in the program. to assign a variable, use one equals sign. Unlike most lines of code we've looked at so far, it doesn't produce any output at the Python console. for example :<br />
x = 7<br />
print(x)<br />
7<br />
print(x + 3)<br />
10<br />
print(x)<br />
7<br />
<br />
x = 123.456<br />
print(x)<br />
123.456<br />
x = "This is a string"<br />
print(x + "!")<br />
This is a string!<br />
<br />
foo= input("99")<br />
print(foo)<br />
99<br />
<br />
<br />
== Tugas ( 4 sept 2019 )==<br />
[[File:HomeWork.png|400px|thumb|center|program dari pr yang di berikan menggunakan visual studio code]]<br />
<br />
== Lecture 2 : 11 September 2019 ==<br />
[[File:practicesmakeperfect.png|500px|thumb|center|belajar variable di kelas menggunakan python anywhere]]<br />
[[File:practicesmakeperfect2.png|500px|thumb|center|(2)<br />
memulai cara membuat variable dan memanggilnya dalam bentuk perintah "print"]]<br />
<br />
rec=('Farhan','Tiarrafi','Pratama',(28,6,2001))<br />
NamaAwal,NamaTengah,NamaAkhir,TanggalLahir=rec<br />
print(NamaAwal)<br />
TahunLahir = TanggalLahir [2]<br />
print(TahunLahir)<br />
name = rec[0]+''+rec[1]<br />
print(name)<br />
print(rec[0:3])<br />
<br />
Farhan<br />
2001<br />
FarhanTiarrafi<br />
('Farhan', 'Tiarrafi', 'Pratama')<br />
<br />
'''Padahari rabu 11 september 2019''', diajarkan untuk membuat suatu perumpamaan dan membuat perintah untuk memanggil variable tersebut. terlihat pada foto ke (2) yang berisi perumpamaan dan perintah yang langsung dpt di lihat pada output nya.<br />
<br />
<br />
'''Perbedaan 32-bit dengan 64 bit ?''' filosofi yang berujung bahwa hati yang melakukan pemikiran dan otak yang melakukan perhitungan atau melaksanakan. industri 5.0 adalah pancasila ?, ya itu sebuah cetusan yang dibuat pak dai. beliau menyatkan Technology '''must empower human'''. mesin merupakan numerik, numerik merupakan pelajaran ini. sebaiknya hal itu menjadi driving force untuk tetap semangat dalam mempelajari ini. pada pelajaran ini ditekankan untuk menjadikan diri manusia sebagai sebuah penggagas atau pemikir dan komputer/perangkat lunak menjadi '''tools''' yang berguna untuk mempermudah pekerjaan manusia.<br />
<br />
<br />
== Tugas Pertemuan Kedua ==<br />
Pelajari buku Python Bab 1<br />
<br />
<br />
== Lecture 3 : 19 September 2019 ==<br />
Pada pertemuan ke-tiga diadakan sebuah quiz yang bertujuan untuk melatih logika berfikir. Quiz yang di berikan berupa pemograman pada deret '''fibonacci'''.<br />
<br />
[[File:fibonacci.png|500px|thumb|center]]<br />
<br />
yang ditanyakan adalah algoritma dan flowchart untuk membuat pemograman deret fibonacci, akan tetapi banyak yang belum mengetahui cara membuat program deret tersebut, hampir 1 kelas belum ada yang dapat mengerjakan. Setlah mendapat menjelasan oleh pak radon tentang pembuatan deret dan sumber dr internet juga, deret fibonacci dapat di selesaikan dengan 2 cara, yaitu :<br />
<br />
1. Cara '''Loop'''<br />
2. Cara '''function'''<br />
<br />
Cara loop mudah digunakan karena tidak perlu menemukan pola yang amat rumit, karena jika memakai function kita harus menemukan sebuah fungsi untuk di input kedalam pemograman yang dimana fungsi itu sangat sulit di dapatkan. berikut merupakan formula dr deret fibonacci :<br />
<br />
[[File:fibonacciformula.png]]<br />
<br />
setlah mendapat penjelasan kita kembali membuat pemograman deret fibonacci menggunakan 2 metode, dengan loop dan function.<br />
<br />
'''1. Cara Loop'''<br />
<br />
[[File:programloop.png|400px|thumb|center]]<br />
[[File:hasil.png|400px|thumb|center]]<br />
<br />
'''2. cara function'''<br />
<br />
[[File:programfunction.png|400px|thumb|center]]<br />
[[File:hasilf.png|400px|thumb|center]]<br />
<br />
<br />
== Lecture 4 : 25 September 2019 ==<br />
Pada hari ini mempelajari permodelan komputer. Karena dalam mempelajari suatu konsep harus mengerti sangat akan konsep tersebut. oleh karena itu hari ini disampaikan isi dari permodelan komputer itu sendiri. <br />
<br />
sebelum sampai ke ranah sana, ada sebuah pertanyaan, mengapa sebagai anak teknik kita harus '''berhitung''' ?<br />
<br />
karena apa yang kita buat, apa yang kita design akan kita pertanggung jawabkan fungsional nya. Semua barang/alat yang kita buat akan mempunyai spesifikasi dan perhitungan yang berbeda. Namun manusia tetap manusia, mempunyai batas. Manusia hanya bisa melakukan usaha pendekatan akan suatu jawaban.<br />
<br />
selanjutnya kita masuk ke bahasa kita, Apa itu '''model''' ?<br />
<br />
model merupakan simplifikasi/penyederhanaan dari sebuah kasus/keadaan yang rumit.<br />
<br />
model terdiri dari 3 Unsur, yaitu :<br />
1. Asumsi<br />
2. Simplifikasi<br />
3. Representasi<br />
<br />
Contoh dari sebuah model pada fondasi. Untuk menghitung kekuatan fondasi menahan beban. Fondasi di modelkan dalam bentuk 2D dan di asumsikan Modulus Elastisitas pada semua titik sama, lalu mensimplifikasi dengan menggunakan model 2D.<br />
<br />
<br />
Dari berbagai model yang kita buat, dibutuhkan ilmu dalam membangun persamaan aljabar dan memodelkan persamaan dalam komputasi. Untuk itu kita harus belajar giat serta berlatih sejak dini untuk menggunakan komputasi. Selain itu ada juga aplikasi dari komputasi yaitu Diskritisasi yaitu membuat sesuatu yang kontinu menjadi titik-titik yang berhingga.<br />
<br />
<br />
== Lecture 5 : 2 Oktober 2019 ==<br />
<br />
Hampir Semua masalah yang ada di dunia dapat di buat menjadi sebuah model. salah satu ialah menggunakan bahasa python sebagai penyelesaian masalah. mengapa python ? dikarenakan python gratis di sebar kepada khalayak luas dan sangat mendukung dalam industri 4.0<br />
pada hari ii mempelajari :<br />
1. aplikasi al jabar yang akan di modelkan pada sistem pegas<br />
2. mempelajari bagaimana membuat rangkaian pegas dengan bahasa python<br />
<br />
'''Tugas untuk minggu depan'''<br />
<br />
1. Membaca Bab 7<br />
2. Pelajari methode Runge Kutta<br />
<br />
Pada pertemuan hari ini, Asdos menjelaskan tentang Penggunaan Pemodelan pada Sistem Tunggal menjadi sebuah persamaan linier dengan menerjemahkan rumus yang biasa digunakan pada materi Pegas menjadi sebuah matriks yang berisikan konstanta pegas.<br />
Selain itu pada pertemuan ini mempelajari tentang Cara Pembuatan Matriks Pegas yang tidak Tunggal yaitu dengan menerapkan Superposisi Matriks. Lalu, diberikan contoh pemodelan sistem ganda pada pegas seri.<br />
<br />
<br />
Terakhir diberikan penjelasan dan cara penggunaan modul yang dapat digunakan pada Python yang dapat memudahkan perhitungan Sistem Persamaan Linier yaitu :<br />
<br />
- Numpy<br />
- Sympy<br />
<br />
<br />
== Jawaban Quiz : 17 Oktober 2019 ==<br />
<br />
Pada Hari Rabu, 17 Oktober 2019 diadakan quiz untu mengerjakan soal, berikut soalnya dapat dilihat dari buku "Numerical Method for engineers python 3" pada halaman :<br />
<br />
1. Hal 55 Pada Lathian 2.1 soal nomor 6<br />
<br />
2. Hal 263 Pada Lathihan 7.1 soal nomor 6<br />
<br />
<br />
perintah yang diberikan untuk dikerjakan pada AIR (Ahmad Indra Research) adalah bahasa pemograman python pada soal soal tersebut.<br />
<br />
<br />
'''Berikut Jawabannya'''<br />
<br />
'''Jawaban Soal pertama menggunakan metode 1'''<br />
<br />
#Mendefinisikan matriks A<br />
Ba1 = [0, 0, 2, 1, 2] <br />
Ba2 = [0, 1, 0, 2, -1] <br />
Ba3 = [1, 2, 0, -2, 0] <br />
Ba4 = [0, 0, 0, -1, 1] <br />
ba5 = [0, 1, -1, 1, -1]<br />
<br />
nmat = np.array ([Ba1, Ba2, Ba3, Ba4, Ba5])<br />
<br />
#mendefinisikan matriks B<br />
B = np.array ([1, 1, -4, -2, -1])<br />
<br />
#Dibawah ini adalah kode untuk memecahkan persamaan aljabar linear bertuliskan (linalg)<br />
jawaban = linalg.solve (nmat,B) a = int(jawaban[0]) b = int(jawaban[1]) c = int(jawaban[2]) d = int(jawaban[3]) f = int(jawaban[4])<br />
<br />
#memunculkan hasil <br />
print("X1 adalah ", a) print("X2 adalah ", b) print("X3 adalah ", c) print("X4 adalah ", d) print("X5 adalah ", f)<br />
<br />
#maka dari cara kedua didapat matriks Xnya adalah<br />
X1 adalah 2<br />
<br />
X2 adalah -2<br />
<br />
X3 adalah 1<br />
<br />
X4 adalah 1<br />
<br />
X5 adalah -1<br />
<br />
<br />
'''Jawaban Soal pertama menggunakan metode 2'''<br />
<br />
#mendefinisikan Matriks A<br />
A = np.array([[0, 0, 2, 1, 2],<br />
[0, 1, 0, 2, -1],<br />
[1, 2, 0, -2, 0],<br />
[0, 0, 0, -1, 1],<br />
[0, 1, -1, 1, -1]], float)<br />
<br />
#Mendefinisikan Matriks B<br />
b = np.array([[1],<br />
[1], <br />
[-4],<br />
[-2],<br />
[-1]],float)<br />
<br />
Ab = np.hstack([A, b]) print (Ab, "\n")<br />
n = len(b)<br />
<br />
#Memasuki Fase Eliminasi<br />
for i in range(0, n-1):<br />
<br />
for j in range(i + 1, n):<br />
lam = Ab[i,i] / Ab[j,i]<br />
Ab[j] = Ab[i] - lam * Ab[j]<br />
<br />
print ("Hasil Dari Proses Eliminasi \n", Ab, "\n")<br />
<br />
#Memasuki Fase Substitusi<br />
for i in range(n - 1, -1, -1):<br />
<br />
Ab[i] = Ab[i] / Ab[i, i]<br />
for j in range(i - 1, -1, -1):<br />
b = Ab[j]<br />
lam = Ab[i,i] / Ab[j,i]<br />
Ab[j] = Ab[i] - lam * Ab[j]<br />
print ("Hasil dari proses substitusi \n", Ab, "\n")<br />
<br />
x = Ab[:, 5]<br />
#tinggal di selesaikan dengan mencetak nilai x<br />
print ("Maka didapatkan nilai x = \n", x)<br />
<br />
'''Jawaban Soal kedua '''<br />
<br />
# Di sini, kita akan menggunakan x0 dan y sebagai titik asal, x sebagai t yang diinginkan, dan h sebagai increment atau dapat di sebut <br />
ketelitian dalam menghitung. Kita menggunakan h = 0.01. <br />
x0 = 2<br />
<br />
y = 1 h = 0.01 x = float(input("Berikan nilai t: ")) if x>0 :<br />
<br />
# dydx menyatakan persamaan awal dalam soal.<br />
# setelah melalui proses Didapat hasil x^2-4y<br />
<br />
def dydx(x, y): <br />
return (x**2-4*y) <br />
# Memasuki implementasi perhitungan menggunakan metode Runge-Kutta.<br />
def rungeKutta(x0, y0, x, h): <br />
n = (int)((x - x0)/h) <br />
y = y0 <br />
for i in range(1, n + 1): <br />
k1 = h * dydx(x0, y) <br />
k2 = h * dydx(x0 + 0.5 * h, y + 0.5 * k1) <br />
k3 = h * dydx(x0 + 0.5 * h, y + 0.5 * k2) <br />
k4 = h * dydx(x0 + h, y + k3) <br />
<br />
# untuk y selanjutnya <br />
y = y + (1.0 / 6.0)*(k1 + 2 * k2 + 2 * k3 + k4) <br />
<br />
# untuk x selanjutnya<br />
x0 = x0 + h <br />
list.append(y)<br />
return y <br />
print("Nilai y pada t =", x, "adalah", rungeKutta(x0, y, x, h))<br />
<br />
kemudian akan didapatkan hasil apabila t=0.03<br />
<br />
Masukkan nilai t: 0.03<br />
<br />
Nilai y pada t = 0.03 adalah 1</div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Farhan_Tiarrafi_Pratama&diff=13654Farhan Tiarrafi Pratama2019-10-16T17:31:47Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div>[[File:Farhan.jpg|400px|thumb|right|Nama Saya Farhan Tiarrafi Pratama akrab di sapa farhan, seorang Mahasiswa Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia]]<br />
<br />
Nama : Farhan Tiarrafi Pratama<br />
<br />
NPM : 1806201075<br />
<br />
Jurusan : Teknik Mesin<br />
<br />
<br />
== lecture 1 : 04 September 2019 ==<br />
<br />
''1. Kenapa amak mesin belajar kalkulus ?''<br />
karena pada kalkulus terdapat materi materi dasar yang dapat di pergunakan untuk melewati mata kuliah lain yang membutuhkan materi dasar tersebut. kalkulus juga berperan penting pada pembentukan pola pikir "analisis" yang dapat sangat berguna untuk seorang engineer seperti teknik mesin.<br />
<br />
'''PYTHON'''<br />
merupakan sebuah media progamming yang digunakan untuk meminimalisir kesalahan hitungan dengan bantuan sebuah komputer.<br />
pada programming hanya dapat dilakukan pengerjaan matematika berupa pertambahan (+), pengurangan (-), perkalian(x), dan pembagian (:)<br />
<br />
[[File:phytonlogo.jpeg]]<br />
<br />
'''PAY ATTENTION''' : Penilaian secara terus menerus, perkembangan cara menguasai pemograman phyton<br />
<br />
'''HOMEWORK''' <br />
1. mempelajari PHYTON untuk minggu ini dengan belajar membuat sebuah program<br />
2. membuat sebuah program agar dapat menjawab sebuah soal pada papan tulis<br />
<br />
'''Tempat Belajar'''<br />
1. sololearn.com<br />
<br />
<br />
== My Progres ==<br />
'''What is phyton ?'''<br />
Python is a high-level programming language, with applications in numerous areas, including web programming, scripting, scientific computing, and artificial intelligence. Python has several different implementations, written in various languages. CPython, is the most popular by far.<br />
<br />
'''My First Try to use phyton'''<br />
<br />
1. print('Hello World')<br />
2. print(2*4) >> 8<br />
3. print((4+9)*5) >> 65<br />
4. print((5+7)/2) >> 6<br />
<br />
pada python operasi pertambahan menggunakan (+), pengurangan menggunakan (-), perkalian (*), pembagian (/), exponensial (**)<br />
error bisa terjadi pada python, contohnya ZeroDivisionErorr (Dividing by zero in Python produces an error, as no answer can be calculated)<br />
<br />
<br />
'''there are 2 types of number'''<br />
<br />
''integer and float'', integer dapat dikatakan sebagai bilangan bulat (1,2,3,4 dll) dan float merupakan bilangan yang mempunyai koma ( 2.0,3.2,4,3 dll). <br />
<br />
ada pengoprasian khusus pada python yang dapat dikatakan '''floor division(//)''' and '''modulo(%)''' berikut contohnya:<br />
<br />
1. print (20 // 6) >> 3<br />
2. print (1.25 % 0.5) >> 0.25<br />
<br />
'''''strings''''' : A string is created by entering text between two single or double quotation marks. When the Python console displays a string, it generally uses single quotes. The delimiter used for a string doesn't affect how it behaves in any way.<br />
<br />
'''''Variables''''': Variables play a very important role in most programming languages, and Python is no exception. A variable allows you to store a value by assigning it to a name, which can be used to refer to the value later in the program. to assign a variable, use one equals sign. Unlike most lines of code we've looked at so far, it doesn't produce any output at the Python console. for example :<br />
x = 7<br />
print(x)<br />
7<br />
print(x + 3)<br />
10<br />
print(x)<br />
7<br />
<br />
x = 123.456<br />
print(x)<br />
123.456<br />
x = "This is a string"<br />
print(x + "!")<br />
This is a string!<br />
<br />
foo= input("99")<br />
print(foo)<br />
99<br />
<br />
<br />
== Tugas ( 4 sept 2019 )==<br />
[[File:HomeWork.png|400px|thumb|center|program dari pr yang di berikan menggunakan visual studio code]]<br />
<br />
== Lecture 2 : 11 September 2019 ==<br />
[[File:practicesmakeperfect.png|500px|thumb|center|belajar variable di kelas menggunakan python anywhere]]<br />
[[File:practicesmakeperfect2.png|500px|thumb|center|(2)<br />
memulai cara membuat variable dan memanggilnya dalam bentuk perintah "print"]]<br />
<br />
rec=('Farhan','Tiarrafi','Pratama',(28,6,2001))<br />
NamaAwal,NamaTengah,NamaAkhir,TanggalLahir=rec<br />
print(NamaAwal)<br />
TahunLahir = TanggalLahir [2]<br />
print(TahunLahir)<br />
name = rec[0]+''+rec[1]<br />
print(name)<br />
print(rec[0:3])<br />
<br />
Farhan<br />
2001<br />
FarhanTiarrafi<br />
('Farhan', 'Tiarrafi', 'Pratama')<br />
<br />
'''Padahari rabu 11 september 2019''', diajarkan untuk membuat suatu perumpamaan dan membuat perintah untuk memanggil variable tersebut. terlihat pada foto ke (2) yang berisi perumpamaan dan perintah yang langsung dpt di lihat pada output nya.<br />
<br />
<br />
'''Perbedaan 32-bit dengan 64 bit ?''' filosofi yang berujung bahwa hati yang melakukan pemikiran dan otak yang melakukan perhitungan atau melaksanakan. industri 5.0 adalah pancasila ?, ya itu sebuah cetusan yang dibuat pak dai. beliau menyatkan Technology '''must empower human'''. mesin merupakan numerik, numerik merupakan pelajaran ini. sebaiknya hal itu menjadi driving force untuk tetap semangat dalam mempelajari ini. pada pelajaran ini ditekankan untuk menjadikan diri manusia sebagai sebuah penggagas atau pemikir dan komputer/perangkat lunak menjadi '''tools''' yang berguna untuk mempermudah pekerjaan manusia.<br />
<br />
<br />
== Tugas Pertemuan Kedua ==<br />
Pelajari buku Python Bab 1<br />
<br />
<br />
== Lecture 3 : 19 September 2019 ==<br />
Pada pertemuan ke-tiga diadakan sebuah quiz yang bertujuan untuk melatih logika berfikir. Quiz yang di berikan berupa pemograman pada deret '''fibonacci'''.<br />
<br />
[[File:fibonacci.png|500px|thumb|center]]<br />
<br />
yang ditanyakan adalah algoritma dan flowchart untuk membuat pemograman deret fibonacci, akan tetapi banyak yang belum mengetahui cara membuat program deret tersebut, hampir 1 kelas belum ada yang dapat mengerjakan. Setlah mendapat menjelasan oleh pak radon tentang pembuatan deret dan sumber dr internet juga, deret fibonacci dapat di selesaikan dengan 2 cara, yaitu :<br />
<br />
1. Cara '''Loop'''<br />
2. Cara '''function'''<br />
<br />
Cara loop mudah digunakan karena tidak perlu menemukan pola yang amat rumit, karena jika memakai function kita harus menemukan sebuah fungsi untuk di input kedalam pemograman yang dimana fungsi itu sangat sulit di dapatkan. berikut merupakan formula dr deret fibonacci :<br />
<br />
[[File:fibonacciformula.png]]<br />
<br />
setlah mendapat penjelasan kita kembali membuat pemograman deret fibonacci menggunakan 2 metode, dengan loop dan function.<br />
<br />
'''1. Cara Loop'''<br />
<br />
[[File:programloop.png|400px|thumb|center]]<br />
[[File:hasil.png|400px|thumb|center]]<br />
<br />
'''2. cara function'''<br />
<br />
[[File:programfunction.png|400px|thumb|center]]<br />
[[File:hasilf.png|400px|thumb|center]]<br />
<br />
<br />
== Lecture 4 : 25 September 2019 ==<br />
Pada hari ini mempelajari permodelan komputer. Karena dalam mempelajari suatu konsep harus mengerti sangat akan konsep tersebut. oleh karena itu hari ini disampaikan isi dari permodelan komputer itu sendiri. <br />
<br />
sebelum sampai ke ranah sana, ada sebuah pertanyaan, mengapa sebagai anak teknik kita harus '''berhitung''' ?<br />
<br />
karena apa yang kita buat, apa yang kita design akan kita pertanggung jawabkan fungsional nya. Semua barang/alat yang kita buat akan mempunyai spesifikasi dan perhitungan yang berbeda. Namun manusia tetap manusia, mempunyai batas. Manusia hanya bisa melakukan usaha pendekatan akan suatu jawaban.<br />
<br />
selanjutnya kita masuk ke bahasa kita, Apa itu '''model''' ?<br />
<br />
model merupakan simplifikasi/penyederhanaan dari sebuah kasus/keadaan yang rumit.<br />
<br />
model terdiri dari 3 Unsur, yaitu :<br />
1. Asumsi<br />
2. Simplifikasi<br />
3. Representasi<br />
<br />
Contoh dari sebuah model pada fondasi. Untuk menghitung kekuatan fondasi menahan beban. Fondasi di modelkan dalam bentuk 2D dan di asumsikan Modulus Elastisitas pada semua titik sama, lalu mensimplifikasi dengan menggunakan model 2D.<br />
<br />
<br />
Dari berbagai model yang kita buat, dibutuhkan ilmu dalam membangun persamaan aljabar dan memodelkan persamaan dalam komputasi. Untuk itu kita harus belajar giat serta berlatih sejak dini untuk menggunakan komputasi. Selain itu ada juga aplikasi dari komputasi yaitu Diskritisasi yaitu membuat sesuatu yang kontinu menjadi titik-titik yang berhingga.<br />
<br />
<br />
== Lecture 5 : 2 Oktober 2019 ==<br />
<br />
Hampir Semua masalah yang ada di dunia dapat di buat menjadi sebuah model. salah satu ialah menggunakan bahasa python sebagai penyelesaian masalah. mengapa python ? dikarenakan python gratis di sebar kepada khalayak luas dan sangat mendukung dalam industri 4.0<br />
pada hari ii mempelajari :<br />
1. aplikasi al jabar yang akan di modelkan pada sistem pegas<br />
2. mempelajari bagaimana membuat rangkaian pegas dengan bahasa python<br />
<br />
'''Tugas untuk minggu depan'''<br />
<br />
1. Membaca Bab 7<br />
2. Pelajari methode Runge Kutta<br />
<br />
Pada pertemuan hari ini, Asdos menjelaskan tentang Penggunaan Pemodelan pada Sistem Tunggal menjadi sebuah persamaan linier dengan menerjemahkan rumus yang biasa digunakan pada materi Pegas menjadi sebuah matriks yang berisikan konstanta pegas.<br />
Selain itu pada pertemuan ini mempelajari tentang Cara Pembuatan Matriks Pegas yang tidak Tunggal yaitu dengan menerapkan Superposisi Matriks. Lalu, diberikan contoh pemodelan sistem ganda pada pegas seri.<br />
<br />
<br />
Terakhir diberikan penjelasan dan cara penggunaan modul yang dapat digunakan pada Python yang dapat memudahkan perhitungan Sistem Persamaan Linier yaitu :<br />
<br />
- Numpy<br />
- Sympy</div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Farhan_Tiarrafi_Pratama&diff=13652Farhan Tiarrafi Pratama2019-10-16T17:28:20Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div>[[File:Farhan.jpg|400px|thumb|right|Nama Saya Farhan Tiarrafi Pratama akrab di sapa farhan, seorang Mahasiswa Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia]]<br />
<br />
Nama : Farhan Tiarrafi Pratama<br />
<br />
NPM : 1806201075<br />
<br />
Jurusan : Teknik Mesin<br />
<br />
<br />
== lecture 1 : 04 September 2019 ==<br />
<br />
''1. Kenapa amak mesin belajar kalkulus ?''<br />
karena pada kalkulus terdapat materi materi dasar yang dapat di pergunakan untuk melewati mata kuliah lain yang membutuhkan materi dasar tersebut. kalkulus juga berperan penting pada pembentukan pola pikir "analisis" yang dapat sangat berguna untuk seorang engineer seperti teknik mesin.<br />
<br />
'''PYTHON'''<br />
merupakan sebuah media progamming yang digunakan untuk meminimalisir kesalahan hitungan dengan bantuan sebuah komputer.<br />
pada programming hanya dapat dilakukan pengerjaan matematika berupa pertambahan (+), pengurangan (-), perkalian(x), dan pembagian (:)<br />
<br />
[[File:phytonlogo.jpeg]]<br />
<br />
'''PAY ATTENTION''' : Penilaian secara terus menerus, perkembangan cara menguasai pemograman phyton<br />
<br />
'''HOMEWORK''' <br />
1. mempelajari PHYTON untuk minggu ini dengan belajar membuat sebuah program<br />
2. membuat sebuah program agar dapat menjawab sebuah soal pada papan tulis<br />
<br />
'''Tempat Belajar'''<br />
1. sololearn.com<br />
<br />
<br />
== My Progres ==<br />
'''What is phyton ?'''<br />
Python is a high-level programming language, with applications in numerous areas, including web programming, scripting, scientific computing, and artificial intelligence. Python has several different implementations, written in various languages. CPython, is the most popular by far.<br />
<br />
'''My First Try to use phyton'''<br />
<br />
1. print('Hello World')<br />
2. print(2*4) >> 8<br />
3. print((4+9)*5) >> 65<br />
4. print((5+7)/2) >> 6<br />
<br />
pada python operasi pertambahan menggunakan (+), pengurangan menggunakan (-), perkalian (*), pembagian (/), exponensial (**)<br />
error bisa terjadi pada python, contohnya ZeroDivisionErorr (Dividing by zero in Python produces an error, as no answer can be calculated)<br />
<br />
<br />
'''there are 2 types of number'''<br />
<br />
''integer and float'', integer dapat dikatakan sebagai bilangan bulat (1,2,3,4 dll) dan float merupakan bilangan yang mempunyai koma ( 2.0,3.2,4,3 dll). <br />
<br />
ada pengoprasian khusus pada python yang dapat dikatakan '''floor division(//)''' and '''modulo(%)''' berikut contohnya:<br />
<br />
1. print (20 // 6) >> 3<br />
2. print (1.25 % 0.5) >> 0.25<br />
<br />
'''''strings''''' : A string is created by entering text between two single or double quotation marks. When the Python console displays a string, it generally uses single quotes. The delimiter used for a string doesn't affect how it behaves in any way.<br />
<br />
'''''Variables''''': Variables play a very important role in most programming languages, and Python is no exception. A variable allows you to store a value by assigning it to a name, which can be used to refer to the value later in the program. to assign a variable, use one equals sign. Unlike most lines of code we've looked at so far, it doesn't produce any output at the Python console. for example :<br />
x = 7<br />
print(x)<br />
7<br />
print(x + 3)<br />
10<br />
print(x)<br />
7<br />
<br />
x = 123.456<br />
print(x)<br />
123.456<br />
x = "This is a string"<br />
print(x + "!")<br />
This is a string!<br />
<br />
foo= input("99")<br />
print(foo)<br />
99<br />
<br />
<br />
== Tugas ( 4 sept 2019 )==<br />
[[File:HomeWork.png|400px|thumb|center|program dari pr yang di berikan menggunakan visual studio code]]<br />
<br />
== Lecture 2 : 11 September 2019 ==<br />
[[File:practicesmakeperfect.png|500px|thumb|center|belajar variable di kelas menggunakan python anywhere]]<br />
[[File:practicesmakeperfect2.png|500px|thumb|center|(2)<br />
memulai cara membuat variable dan memanggilnya dalam bentuk perintah "print"]]<br />
<br />
rec=('Farhan','Tiarrafi','Pratama',(28,6,2001))<br />
NamaAwal,NamaTengah,NamaAkhir,TanggalLahir=rec<br />
print(NamaAwal)<br />
TahunLahir = TanggalLahir [2]<br />
print(TahunLahir)<br />
name = rec[0]+''+rec[1]<br />
print(name)<br />
print(rec[0:3])<br />
<br />
Farhan<br />
2001<br />
FarhanTiarrafi<br />
('Farhan', 'Tiarrafi', 'Pratama')<br />
<br />
'''Padahari rabu 11 september 2019''', diajarkan untuk membuat suatu perumpamaan dan membuat perintah untuk memanggil variable tersebut. terlihat pada foto ke (2) yang berisi perumpamaan dan perintah yang langsung dpt di lihat pada output nya.<br />
<br />
<br />
'''Perbedaan 32-bit dengan 64 bit ?''' filosofi yang berujung bahwa hati yang melakukan pemikiran dan otak yang melakukan perhitungan atau melaksanakan. industri 5.0 adalah pancasila ?, ya itu sebuah cetusan yang dibuat pak dai. beliau menyatkan Technology '''must empower human'''. mesin merupakan numerik, numerik merupakan pelajaran ini. sebaiknya hal itu menjadi driving force untuk tetap semangat dalam mempelajari ini. pada pelajaran ini ditekankan untuk menjadikan diri manusia sebagai sebuah penggagas atau pemikir dan komputer/perangkat lunak menjadi '''tools''' yang berguna untuk mempermudah pekerjaan manusia.<br />
<br />
<br />
== Tugas Pertemuan Kedua ==<br />
Pelajari buku Python Bab 1<br />
<br />
<br />
== Lecture 3 : 19 September 2019 ==<br />
Pada pertemuan ke-tiga diadakan sebuah quiz yang bertujuan untuk melatih logika berfikir. Quiz yang di berikan berupa pemograman pada deret '''fibonacci'''.<br />
<br />
[[File:fibonacci.png|500px|thumb|center]]<br />
<br />
yang ditanyakan adalah algoritma dan flowchart untuk membuat pemograman deret fibonacci, akan tetapi banyak yang belum mengetahui cara membuat program deret tersebut, hampir 1 kelas belum ada yang dapat mengerjakan. Setlah mendapat menjelasan oleh pak radon tentang pembuatan deret dan sumber dr internet juga, deret fibonacci dapat di selesaikan dengan 2 cara, yaitu :<br />
<br />
1. Cara '''Loop'''<br />
2. Cara '''function'''<br />
<br />
Cara loop mudah digunakan karena tidak perlu menemukan pola yang amat rumit, karena jika memakai function kita harus menemukan sebuah fungsi untuk di input kedalam pemograman yang dimana fungsi itu sangat sulit di dapatkan. berikut merupakan formula dr deret fibonacci :<br />
<br />
[[File:fibonacciformula.png]]<br />
<br />
setlah mendapat penjelasan kita kembali membuat pemograman deret fibonacci menggunakan 2 metode, dengan loop dan function.<br />
<br />
'''1. Cara Loop'''<br />
<br />
[[File:programloop.png|400px|thumb|center]]<br />
[[File:hasil.png|400px|thumb|center]]<br />
<br />
'''2. cara function'''<br />
<br />
[[File:programfunction.png|400px|thumb|center]]<br />
[[File:hasilf.png|400px|thumb|center]]<br />
<br />
<br />
== Lecture 4 : 25 September 2019 ==<br />
Pada hari ini mempelajari permodelan komputer. Karena dalam mempelajari suatu konsep harus mengerti sangat akan konsep tersebut. oleh karena itu hari ini disampaikan isi dari permodelan komputer itu sendiri. <br />
<br />
sebelum sampai ke ranah sana, ada sebuah pertanyaan, mengapa sebagai anak teknik kita harus '''berhitung''' ?<br />
<br />
karena apa yang kita buat, apa yang kita design akan kita pertanggung jawabkan fungsional nya. Semua barang/alat yang kita buat akan mempunyai spesifikasi dan perhitungan yang berbeda. Namun manusia tetap manusia, mempunyai batas. Manusia hanya bisa melakukan usaha pendekatan akan suatu jawaban.<br />
<br />
selanjutnya kita masuk ke bahasa kita, Apa itu '''model''' ?<br />
<br />
model merupakan simplifikasi/penyederhanaan dari sebuah kasus/keadaan yang rumit.<br />
<br />
model terdiri dari 3 Unsur, yaitu :<br />
1. Asumsi<br />
2. Simplifikasi<br />
3. Representasi<br />
<br />
Contoh dari sebuah model pada fondasi. Untuk menghitung kekuatan fondasi menahan beban. Fondasi di modelkan dalam bentuk 2D dan di asumsikan Modulus Elastisitas pada semua titik sama, lalu mensimplifikasi dengan menggunakan model 2D.<br />
<br />
<br />
Dari berbagai model yang kita buat, dibutuhkan ilmu dalam membangun persamaan aljabar dan memodelkan persamaan dalam komputasi. Untuk itu kita harus belajar giat serta berlatih sejak dini untuk menggunakan komputasi. Selain itu ada juga aplikasi dari komputasi yaitu Diskritisasi yaitu membuat sesuatu yang kontinu menjadi titik-titik yang berhingga.<br />
<br />
<br />
== Lecture 5 : 2 Oktober 2019 ==<br />
<br />
Hampir Semua masalah yang ada di dunia dapat di buat menjadi sebuah model. salah satu ialah menggunakan bahasa python sebagai penyelesaian masalah. mengapa python ? dikarenakan python gratis di sebar kepada khalayak luas dan sangat mendukung dalam industri 4.0<br />
pada hari ii mempelajari :<br />
1. aplikasi al jabar yang akan di modelkan pada sistem pegas<br />
2. mempelajari bagaimana membuat rangkaian pegas dengan bahasa python<br />
<br />
'''Tugas untuk minggu depan'''<br />
1. Membaca Bab 7<br />
2. Pelajari methode Runge Kutta<br />
<br />
Pada pertemuan hari ini, Asdos menjelaskan tentang Penggunaan Pemodelan pada Sistem Tunggal menjadi sebuah persamaan linier dengan menerjemahkan rumus yang biasa digunakan pada materi Pegas menjadi sebuah matriks yang berisikan konstanta pegas.<br />
Selain itu pada pertemuan ini mempelajari tentang Cara Pembuatan Matriks Pegas yang tidak Tunggal yaitu dengan menerapkan Superposisi Matriks. Lalu, diberikan contoh pemodelan sistem ganda pada pegas seri.<br />
<br />
<br />
Terakhir diberikan penjelasan dan cara penggunaan modul yang dapat digunakan pada Python yang dapat memudahkan perhitungan Sistem Persamaan Linier yaitu :<br />
<br />
- Numpy<br />
<br />
- Sympy</div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Farhan_Tiarrafi_Pratama&diff=13647Farhan Tiarrafi Pratama2019-10-16T17:21:57Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div>[[File:Farhan.jpg|400px|thumb|right|Nama Saya Farhan Tiarrafi Pratama akrab di sapa farhan, seorang Mahasiswa Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia]]<br />
<br />
Nama : Farhan Tiarrafi Pratama<br />
<br />
NPM : 1806201075<br />
<br />
Jurusan : Teknik Mesin<br />
<br />
<br />
== lecture 1 : 04 September 2019 ==<br />
<br />
''1. Kenapa amak mesin belajar kalkulus ?''<br />
karena pada kalkulus terdapat materi materi dasar yang dapat di pergunakan untuk melewati mata kuliah lain yang membutuhkan materi dasar tersebut. kalkulus juga berperan penting pada pembentukan pola pikir "analisis" yang dapat sangat berguna untuk seorang engineer seperti teknik mesin.<br />
<br />
'''PYTHON'''<br />
merupakan sebuah media progamming yang digunakan untuk meminimalisir kesalahan hitungan dengan bantuan sebuah komputer.<br />
pada programming hanya dapat dilakukan pengerjaan matematika berupa pertambahan (+), pengurangan (-), perkalian(x), dan pembagian (:)<br />
<br />
[[File:phytonlogo.jpeg]]<br />
<br />
'''PAY ATTENTION''' : Penilaian secara terus menerus, perkembangan cara menguasai pemograman phyton<br />
<br />
'''HOMEWORK''' <br />
1. mempelajari PHYTON untuk minggu ini dengan belajar membuat sebuah program<br />
2. membuat sebuah program agar dapat menjawab sebuah soal pada papan tulis<br />
<br />
'''Tempat Belajar'''<br />
1. sololearn.com<br />
<br />
<br />
== My Progres ==<br />
'''What is phyton ?'''<br />
Python is a high-level programming language, with applications in numerous areas, including web programming, scripting, scientific computing, and artificial intelligence. Python has several different implementations, written in various languages. CPython, is the most popular by far.<br />
<br />
'''My First Try to use phyton'''<br />
<br />
1. print('Hello World')<br />
2. print(2*4) >> 8<br />
3. print((4+9)*5) >> 65<br />
4. print((5+7)/2) >> 6<br />
<br />
pada python operasi pertambahan menggunakan (+), pengurangan menggunakan (-), perkalian (*), pembagian (/), exponensial (**)<br />
error bisa terjadi pada python, contohnya ZeroDivisionErorr (Dividing by zero in Python produces an error, as no answer can be calculated)<br />
<br />
<br />
'''there are 2 types of number'''<br />
<br />
''integer and float'', integer dapat dikatakan sebagai bilangan bulat (1,2,3,4 dll) dan float merupakan bilangan yang mempunyai koma ( 2.0,3.2,4,3 dll). <br />
<br />
ada pengoprasian khusus pada python yang dapat dikatakan '''floor division(//)''' and '''modulo(%)''' berikut contohnya:<br />
<br />
1. print (20 // 6) >> 3<br />
2. print (1.25 % 0.5) >> 0.25<br />
<br />
'''''strings''''' : A string is created by entering text between two single or double quotation marks. When the Python console displays a string, it generally uses single quotes. The delimiter used for a string doesn't affect how it behaves in any way.<br />
<br />
'''''Variables''''': Variables play a very important role in most programming languages, and Python is no exception. A variable allows you to store a value by assigning it to a name, which can be used to refer to the value later in the program. to assign a variable, use one equals sign. Unlike most lines of code we've looked at so far, it doesn't produce any output at the Python console. for example :<br />
x = 7<br />
print(x)<br />
7<br />
print(x + 3)<br />
10<br />
print(x)<br />
7<br />
<br />
x = 123.456<br />
print(x)<br />
123.456<br />
x = "This is a string"<br />
print(x + "!")<br />
This is a string!<br />
<br />
foo= input("99")<br />
print(foo)<br />
99<br />
<br />
<br />
== Tugas ( 4 sept 2019 )==<br />
[[File:HomeWork.png|400px|thumb|center|program dari pr yang di berikan menggunakan visual studio code]]<br />
<br />
== Lecture 2 : 11 September 2019 ==<br />
[[File:practicesmakeperfect.png|500px|thumb|center|belajar variable di kelas menggunakan python anywhere]]<br />
[[File:practicesmakeperfect2.png|500px|thumb|center|(2)<br />
memulai cara membuat variable dan memanggilnya dalam bentuk perintah "print"]]<br />
<br />
rec=('Farhan','Tiarrafi','Pratama',(28,6,2001))<br />
NamaAwal,NamaTengah,NamaAkhir,TanggalLahir=rec<br />
print(NamaAwal)<br />
TahunLahir = TanggalLahir [2]<br />
print(TahunLahir)<br />
name = rec[0]+''+rec[1]<br />
print(name)<br />
print(rec[0:3])<br />
<br />
Farhan<br />
2001<br />
FarhanTiarrafi<br />
('Farhan', 'Tiarrafi', 'Pratama')<br />
<br />
'''Padahari rabu 11 september 2019''', diajarkan untuk membuat suatu perumpamaan dan membuat perintah untuk memanggil variable tersebut. terlihat pada foto ke (2) yang berisi perumpamaan dan perintah yang langsung dpt di lihat pada output nya.<br />
<br />
<br />
'''Perbedaan 32-bit dengan 64 bit ?''' filosofi yang berujung bahwa hati yang melakukan pemikiran dan otak yang melakukan perhitungan atau melaksanakan. industri 5.0 adalah pancasila ?, ya itu sebuah cetusan yang dibuat pak dai. beliau menyatkan Technology '''must empower human'''. mesin merupakan numerik, numerik merupakan pelajaran ini. sebaiknya hal itu menjadi driving force untuk tetap semangat dalam mempelajari ini. pada pelajaran ini ditekankan untuk menjadikan diri manusia sebagai sebuah penggagas atau pemikir dan komputer/perangkat lunak menjadi '''tools''' yang berguna untuk mempermudah pekerjaan manusia.<br />
<br />
<br />
== Tugas Pertemuan Kedua ==<br />
Pelajari buku Python Bab 1<br />
<br />
<br />
== Lecture 3 : 19 September 2019 ==<br />
Pada pertemuan ke-tiga diadakan sebuah quiz yang bertujuan untuk melatih logika berfikir. Quiz yang di berikan berupa pemograman pada deret '''fibonacci'''.<br />
<br />
[[File:fibonacci.png|500px|thumb|center]]<br />
<br />
yang ditanyakan adalah algoritma dan flowchart untuk membuat pemograman deret fibonacci, akan tetapi banyak yang belum mengetahui cara membuat program deret tersebut, hampir 1 kelas belum ada yang dapat mengerjakan. Setlah mendapat menjelasan oleh pak radon tentang pembuatan deret dan sumber dr internet juga, deret fibonacci dapat di selesaikan dengan 2 cara, yaitu :<br />
<br />
1. Cara '''Loop'''<br />
2. Cara '''function'''<br />
<br />
Cara loop mudah digunakan karena tidak perlu menemukan pola yang amat rumit, karena jika memakai function kita harus menemukan sebuah fungsi untuk di input kedalam pemograman yang dimana fungsi itu sangat sulit di dapatkan. berikut merupakan formula dr deret fibonacci :<br />
<br />
[[File:fibonacciformula.png]]<br />
<br />
setlah mendapat penjelasan kita kembali membuat pemograman deret fibonacci menggunakan 2 metode, dengan loop dan function.<br />
<br />
'''1. Cara Loop'''<br />
<br />
[[File:programloop.png|400px|thumb|center]]<br />
[[File:hasil.png|400px|thumb|center]]<br />
<br />
'''2. cara function'''<br />
<br />
[[File:programfunction.png|400px|thumb|center]]<br />
[[File:hasilf.png|400px|thumb|center]]<br />
<br />
<br />
== Lecture 4 : 25 September 2019 ==<br />
Pada hari ini mempelajari permodelan komputer. Karena dalam mempelajari suatu konsep harus mengerti sangat akan konsep tersebut. oleh karena itu hari ini disampaikan isi dari permodelan komputer itu sendiri. <br />
<br />
sebelum sampai ke ranah sana, ada sebuah pertanyaan, mengapa sebagai anak teknik kita harus '''berhitung''' ?<br />
<br />
karena apa yang kita buat, apa yang kita design akan kita pertanggung jawabkan fungsional nya. Semua barang/alat yang kita buat akan mempunyai spesifikasi dan perhitungan yang berbeda. Namun manusia tetap manusia, mempunyai batas. Manusia hanya bisa melakukan usaha pendekatan akan suatu jawaban.<br />
<br />
selanjutnya kita masuk ke bahasa kita, Apa itu '''model''' ?<br />
<br />
model merupakan simplifikasi/penyederhanaan dari sebuah kasus/keadaan yang rumit.<br />
<br />
model terdiri dari 3 Unsur, yaitu :<br />
1. Asumsi<br />
2. Simplifikasi<br />
3. Representasi<br />
<br />
Contoh dari sebuah model pada fondasi. Untuk menghitung kekuatan fondasi menahan beban. Fondasi di modelkan dalam bentuk 2D dan di asumsikan Modulus Elastisitas pada semua titik sama, lalu mensimplifikasi dengan menggunakan model 2D.<br />
<br />
<br />
Dari berbagai model yang kita buat, dibutuhkan ilmu dalam membangun persamaan aljabar dan memodelkan persamaan dalam komputasi. Untuk itu kita harus belajar giat serta berlatih sejak dini untuk menggunakan komputasi. Selain itu ada juga aplikasi dari komputasi yaitu Diskritisasi yaitu membuat sesuatu yang kontinu menjadi titik-titik yang berhingga.</div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=Pemodelan_Komputer&diff=12144Pemodelan Komputer2019-09-25T10:57:22Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div>Pemodelan Komputer<br />
<br />
Apakah itu Model dan Kenapa kita perlu membuat model ?<br />
<br />
[[File:Tugas Aplikasi Metnum.jpg|600px|thumb|center|]]<br />
<br />
Dari hasil diskusi, dapat diambil kesimpulan Model adalah sebuah representasi dengan melakukan asumsi yang mengsimplifikasi dari keadaan rumit/nyata menjadi lebih mudah dipahami. Model dapat memudahkan kita dalam menghitung sebuah sistem dengan mengsimplifikasi sebuah masalah lalu melakukan asumsi terhadap masalah tersebut.<br />
<br />
Model adalah representasi, simplifikasi dan asumsi dari sebuah benda ataupun sistem yang dibuat untuk mendekati benda ataupun kondisi nyata. Model diperlukan agar kita dapat melaksanakan analisis ataupun eksperimen secara lebih mudah tanpa menghabiskan sumber daya yang ada<br />
<br />
Model adalah representasi, simplifikasi dan asumsi dari sebuah benda ataupun sistem yang dibuat untuk mendekati benda ataupun kondisi nyata. Model diperlukan agar kita dapat melaksanakan analisis ataupun eksperimen secara lebih mudah tanpa menghabiskan sumber daya yang ada<br />
<br />
Dari hasil diskusi, model adalah suatu gambaran yang mewakili suatu sistem atau objek. Penggunaan model akan memudahkan analisis sistem atau objek tersebut. Tiga poin dari sebuah model, yaitu: Representasi, simplifikasi, dan asumsi. Simulasi komputer tidak pernah mencapai keakuratan 100% karena simulasi hanyalah sebuah pendekatan (Asumsi). Contoh dari asumsi adalah analisis sebuah fondasi yang dilakukan menggunakan rumus stress. Analisis dilakukan dengan mengasumsikan modulus elastisitas dari setiap titik. Simplifikasi adalah sebuah penyederhanaan. Contohnya, analisis fondasi yang kita buat tadi kita buat menjadi analisis satu dimensi.<br />
<br />
Model adalah rencana,representasi, atau deskripsi dari suatu objek, sistem atau konsep yang berupa penyederhanaan. Model dapat mempermudah menyelesaikan suatu problematika atau masalah yang rumit memlaui asumsi yang diberikan dari permodelan masalah tersebut.<br />
<br />
Pemodelan merupakan suatu representasi dari suatu sistem , dengan berbagai asumsi dan simplifikasi untuk memudahkan penghitungan yang dapat diterima dan beralasan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai suatu pendekatan. Perlunya pembuatan model adalah untuk mendekati sistem yang utuh sehingga dapat dimanfaatkan untuk membuat sistem terbaik yang paling optimal. Pendekatan-pendekatan ini dilakukan karena berbagai keterbatasan kita dalam mengerjakan sesuatu, bahkan tidak ada yang 100% benar kecuali "the one and only" yaitu Tuhan yang Maha Esa. Contoh dari penyederhanaan kali ini adalah pada stress/strain atau elastisitas yang dikaitkan dengan perancangan suatu fondasi. Elastisitas merupakan suatu ukuran keengganan benda untuk berubah bentuk. Elastisitas ini dapat dimodelkan dengan cara mengasumsikan elastisitas pada setiap titiknya sama dan melakukan simplifikasi berupa mengambil beberapa titik saja kemudian didekati lagi dengan rumus regangan elastis biasa. Hal ini dapat dijadikan pendekatan metode numerik sehingga dapat mendapatkan nilai elastisitas yang mendekati nilai sebenarnya, tidak 100% benar.<br />
<br />
'''apa itu model ?'''<br />
Model adalah sebuah asumsi atau representasi dari sebuah sistem yang berskala lebih kecil. model berguna untuk mempelajari lebih dalam dan efisien sebuah 'hal' dengan sebuah sistem. Dengan Moddel kita bisa mempeljari filosofis dari sebuah penghitungan, bahwa banyak dari numerik yang di gunakan merupakan pendekatan atau dapat di katakan asumsi. kita sebagai tokoh dibelakan suatu model harus menjadi 'otak' guna mengkreasikan model yang ingin dibuat.<br />
<br />
'''kenapa perlu membuat model ?'''<br />
Dengan model kita dapat merepresentasikan sistem menjadi lebih ringkas dan efisien. Model bertujuan membuat sebuah pendekatan/asumsi untuk melakukan perhitungan. Dengan model juga, kita dapat mengetahui filosofis dari sebuah perhitungan yang ada, karena angka pasti/kepastian hanya milik tuhan.<br />
<br />
<br />
<br />
<comments voting="Plus" /><br />
<br />
model merupakan segala sesuatu yang merepresentasikan suatu, namun hanya sampai pada asumsi saja (tidak mampu sampai pada suatu titik yang akurat). sehingga, model sangat diperlukan untuk mengilustrasikan apa yang nantinya akan direalisasikan.<br />
maka dari itu sebagai seorang engineer harus memahami bagaimana proses permodelan itu sendiri dikarenakan permodelan mampu mempermudah dalam berbagai macam pekerjaan.<br />
<br />
Model adalah proses membuat purwarupa atau menirukan kondisi dari suatu sistem, sehingga dapat dilakukan simulasi supaya mendapatkan hasil yang sedekat mungkin dengan sistem aslinya.<br />
<br />
Hari ini saya mendapat pelajaran mengenai Computer Modelling. Computer Modelling merupakan sebuah cara pendekatan untuk mencari suatu hasil analisis yang benar. Permodelan komputer membantu dalam engineering karena bisa meminimalisir terjadinya percobaan nyata dan dapat diwakili dengan komputer bahkan bisa mengetahui apa yang mungkin dan dapat terjadi. Dalam pengambilan data, semakin banyak data yang diolah maka akan semakin real hasil yang didapatkan, atau dapat dikatakan makin mendekati hasil real. Namun, menambah parameter yang digunakan akan mempersulit dalam proses coding dan perhitungan, maka kita butuh komputer untuk mempermudah kerja kita. Jadi kesimpulannya, permodelan komputer seharusnya membantu kita dalam perhitungan dan mengurangi jumlah yang harus dikerjakan oleh manusia. Be the driver not the driven.<br />
<br />
Membuat model diperlukan untuk memudahkan dalam membayangkan bagaimana output yang dihasilkan oleh suatu sistem, tanpa harus membuat sistem sesungguhnya terlebih dahulu.<br />
<br />
<br />
pemodelan komputer adalah representatif dari sistem kompleks menjadi sistem yang sederhana dan mudah dipahami.<br />
<br />
Model adalah proses membuat purwarupa atau menirukan kondisi dari suatu sistem, sehingga dapat dilakukan simulasi supaya mendapatkan hasil yang sedekat mungkin dengan sistem aslinya.<br />
<br />
Membuat model diperlukan untuk memudahkan dalam membayangkan bagaimana output yang dihasilkan oleh suatu sistem, tanpa harus membuat sistem sesungguhnya terlebih dahulu.<br />
<br />
Modelling computer adalah pengsimulasian melalui komputer sehingga kita dapat mempresentasikan suatu hal, benda atau fenomena dengan simplifikasi dan asumsi dari dasar-dasar dan paramater sehingga hal tersebut dapat dipahami oleh operator atau manusia, walaupun model tidak akan 100% sama dari aslinya<br />
<br />
Computer modelling terdiri dari pembuatan model matematika dari suatu fenomena fisika dan biologi atau bahkan sosial dengan menggunakan program komputer. Kita memerlukan model matematika untuk memahami suatu fenomena dengan lebih mudah dan objektif. Simulasi komputer yang berjalan sesuai program yang dibuat dapat menghasilkan pengetahuan atau pandangan di luar kemampuan analisis matematika dan eksperimen. Selain itu penggunaan permodelan komputer menghemat waktu dan sumber daya.<br />
<br />
Pemodelan merupakan sebuah simplifikasi atau representasi yang mensimplifikasi. Objek atau sistem merupakan representasi sederhana dari suatu keadaan nyata yang rumit. Selain itu pemodelan juga merupakan asumsi sebagai contohnya adalah alat-alat mesin pasti memiliki fondasi atau penampang dan kita harus mencoba alat tersebut sehingga menghitung itu penting agar kita dapat memastikan bahwa design yang telah kita buat dapat berfungsi dan bekerja dengan baik.<br />
<br />
Pertama, tadi kami belajar mengenai model, definisi dari model dan mengapa model itu diperlukan. Model adalah suatu representatif yang cukup akurat dari sistem/teori yang direpresentasikan. Juga, permodelan komputer sangat membantu dalam dunia engineering karena data-data kita yang banyak, akan dapat diolah dengan cepat, karena permodelan komputer mampu memproses data dalam waktu yang sangat singkat. Dalam proses pengambilan data, jika data yang kita ambil semakin banyak, maka data yang kita ambil akan semakin akurat. Namun, apabila data yang diambil mempunyai parameter yang banyak, akan semakin susah dalam proses komputasinya. Jadi kesimpulannya adalah, kita sebagai calon-calon ''engineer'' harus dapat memanfaatkan teknologi ''to our advantage'' .<br />
<br />
(FabioAgoes) Apakah itu Model dan Kenapa kita perlu membuat model ?<br />
<br />
Dari pertemuan tadi dapat disimpulkan<br />
- apa itu model <br />
model merupakan suatu obyek yang mampu me'''representasi'''kan suatu karya yang di'''simplifikasi''' dengan meng'''asumsi''' beberapa hal yang sulit direkayasa ulang.<br />
-penerapan dalam teknik mesin<br />
contoh yang diambil pak dai adalah mengukur stress maupun arahnya, dengan pemodelan komputer kami dapat mengukur seberapa ngaruh deformasi suatu benda<br />
-Elemen<br />
elemen merupakan bagian yang dipotong atau di'''model'''kan untuk mengukur suatu benda, dimana perhitungan dilakukan unutk setiap elemen kemudian digabungkan kembali seluruh perhitungan tersebut<br />
semakin banyak elemen semakin akurat perhitungannya, agar dapat dianalisa, karena itu disebut ''Finite Element Analysis''</div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=File:Hasilf.png&diff=11497File:Hasilf.png2019-09-20T03:09:06Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div></div>Farhantiarrafihttp://air.eng.ui.ac.id/index.php?title=File:Programfunction.png&diff=11496File:Programfunction.png2019-09-20T03:07:47Z<p>Farhantiarrafi: </p>
<hr />
<div></div>Farhantiarrafi