Difference between revisions of "Tugas Merancang Kelompok 14 2019"

From ccitonlinewiki
Jump to: navigation, search
Line 2: Line 2:
 
'''Muhammad Shadani Pahlevi'''
 
'''Muhammad Shadani Pahlevi'''
  
[[File:803370.jpg|500px]]
+
[[File:803370.jpg|350px]]
 +
 
 +
'''M. Raihan Haryadi D.'''
 +
 
 +
[[File:106749.jpg|350px]]
 +
 
 +
'''Anisa Fakhira Mulya'''
 +
 
  
----
 
  
 
== Power Recovery Turbine ==
 
== Power Recovery Turbine ==

Revision as of 16:41, 2 October 2019

Profil

Muhammad Shadani Pahlevi

803370.jpg

M. Raihan Haryadi D.

106749.jpg

Anisa Fakhira Mulya


Power Recovery Turbine

Pertemuan Pertama

19 September 2019

Kehadiran : Muhammad Shadani Pahlevi, Mohammad Fadhil Dwinanda, M Raihan Haryadi, Anisa Fakhira

Zero Energy Building

Unit Power -> IC Engine (Generator)

Genset -> Power dan Gas Buang

Polutan -> Panas

Heat -> Waste -> Dimanfaatkan -> Bahan Bakar Bio atau Hidrokarbon tidak terpakai (Heat Waste)

Contoh : Oli Bekas + Heat Waste => FCC System (Fluid Catality Cracking)

Aliran dari sistem entalpi (Energi), baik flow, tekanan, heat

Merancang Turbin yang merancang Power berdasarkan gas buang => Power Recovery Turbine

Tidak usual => Vortex (Archimedes Turbine)

Angin => Sudah ada, Ada panas

Bentuk Turbine AWT => Didalam saluran

Kelebihan => Low Noise => Coba gambar di CAD, Coba buat dari kertas => Di Youtube => Print

Simulasi CFD, Stress, Flow

Material semerntara => Kertas Beneran=Plastik, 3D Printer

Turbocharger => Sentrifugal Turbine => Gerakin Kompressor

Penghasil angin atau Power (Listrik)

Turbin Impuls dan Reaksi




Pertemuan Kedua

Rabu, 25 September 2019

Kehadiran : Muhammad Shadani Pahlevi, Muhammad Raihan Haryadi, Mohammad Fadhil Dwinanda

Pada seminggu kebelakang, kami membagi tugas untuk mencoba mempelajari Archimedes Wind Turbine baik dalam media Youtube maupun jurnal-jurnal.

Kami mempelajari perihal sejarah dari Archimedes Wind Turbine yang merupakan pengembangan dari Archimedes Screw.

Selain itu, Archimedes Wind Turbine lebih efektif kerjanya apabila dibandingkan dengan Wind Turbine lain akibat bentuknya yang dapat menangkap lebih banyak angin dibandingkan Wind Turbine lainnya.

Pada pertemuan kali ini, Pak Ahmad Indra memberikan tugas bagi masing-masing kelompok untuk mempelajari 3 jurnal yang diberikan untuk satu minggu kedepan.

Selain itu pada minggu ini kami membuat percobaan membuat prototype turbin, dari video ini terlihat perputaran turbin tidak sesuai yang diharapkan diakibatkan oleh pemilihan material blade yang salah karena memakai kertas HVS tipis. Selain itu, bentuk rotor dari Prototype ini belum persis sama dengan Archimedes Wind Turbine, sehingga belum dapat mewakili secara penuh kinerja turbin tersebut.



Pada minggu ini juga, kami membaca jurnal berjudul The Aerodynamic Method of the Archimedes Windturbine oleh drs. M. Mieremet, Msf yang diberikan oleh Bapak Ahmad Indra.

Turbin Angin secara umum memiliki 3 bagian, yaitu: Rotor, Yawing System, dan Generator


Rotor, yang bertugas untuk mengubah gerak lurus angin menjadi sebuah gerakan berputar. Bentuk Rotor yang dimiliki oleh Archimedes Windturbine sendiri berbeda dari kebanyakan Wind Turbine yang ada. Archimedes Turbine ini sendiri dapat pula digunakan pada PLTA, ventilator (blower), atau propeller kapal.

Secara garis besar, terdapat 2 jenis turbin angin, yaitu resistance yang memiliki tip speed ratio kurang dari satu dimana ia bertujuan untuk meredam kecepatan angin dan lift (contoh: Sayap Pesawat Terbang) yang memiliki tip speed ratio lebih dari satu dan menyebabkan adanya gaya angkat. Dimana makin besar tip speed ratio, maka kecepatan blade akan makin cepat.

Namun, Archimedes Windturbine memiliki karakteristik keduanya dimana ia bisa berasal dari lembaran tipis, memiliki toleransi error yang besar, dan menghasilkan suara yang kecil (dari tipe resistance), namun memiliki tip speed lebih dari satu dan memiliki efisiensi yang sangat baik. Archimedes Windturbine dapat mengubah kurang lebih 52% dari kekuatan kinetik angin menjadi gaya putar.

Gerakan dari Archimedes Windturbine sangat kompleks karena terjadi perubahan sudut masuk angin secara terus menerus dan putaran bladenya sendiri tidak biasa. Dimana gerakannya sendiri spiral, dan membuat sudut angin masuk hampir 90 derajat. Selain itu, bentuk dari turbin tersebut dapat menyebabkan coanda effect yang menyebabkan angin berakselerasi hampir keseleuruh arah.


Yawing System, bertugas untuk memastikan rotor untuk berada di posisi yang paling tepat untuk mencapai hasil paling optimum dari angin.

Generator, bertugas untuk mengubah energi kinetik yang dihasilkan menjadi energi listrik, generator yang biasa digunakan adalah high voltage generator yang memiliki efisiensi yang baik dan memiliki resiko overheat yang rendah.


Archimedes Windturbine sendiri memiliki fitur keselamatan apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan (misal : putaran rotor yang terlalu cepat) dengan adanya emergency brakes dan controller.


Pertemuan Ketiga

2 Oktober 2019

"Yang membuat kita semangat hidup adalah harapan"

Jenis Fluida Kerja : Power Recovery Turbine -> Waste Gas