Resume 3 Afi

From ccitonlinewiki
Revision as of 16:18, 20 February 2019 by Afi (talk | contribs) ((PPMKT))
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to: navigation, search

RESUME KOMPUTASI TEKNIK

18 Februari 2019

08.00 – 10.00 WIB


Ditulis oleh :

Nama : Hafizha Mulyasih

NPM : 1806268780

Teknik Mesin Universitas Indonesia

(PPMKT)

Dosen : Dr. Ahmad Indra (DAI)


Prosedur Pemecahan Masalah Komputasi Teknik (PPMKT) merupakan langkah-langkah untuk dapat membut pemodelan dengan komputasi numerik, dimana yang tak hanya mengandalkan software, namun juga yang paling penting adalah brainware untuk dapat melakukan tahapan dengan analisis yang dapat dipertanggungjawabkan karena harus menggunakan akal.

Namun, untuk dapat memahami tujuan akhir dari komputasi teknik haruslah memahami apa saja yang telah dibahas sebulumnya, sehingga tercapai pemahaman yang selaras. Untuk mencapai hal tersebut mahasiswa harus (fine tuned) menyetarakan gelombang atau frekueni pemahaman agar tidak salah tujuan dalam pembelajaran. Tujuan yang paling mendasar dari referensi komputasi teknik adalah Hikmah. Jika merujuk pada sila ke-4 dari Pancasila yang berbunyi : “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”, terdapat kata hikmah yang memiliki makna mendalam yaitu poin yang sangat mendasar dari proses pembelajaran dan pengkajian ilmu yang sudah merupakan hasil yang dapat diakui. Dapat diilustrasikan dalam bagan berikut ini:

Xa1.jpg

Pada hakikatnya, hikmah yang paling benar adalah didapatkan dari pembelajaran dan ilmu yang ada pada kitab suci. Namun, pada pembelajaran komputasi Teknik kita harus memahami dengan cara dari kumpulan data,kemudian kita menerima dan mengolah informasi untuk menjadi sarana pembelajaran sehingga kita sudah pada koridor ilmu yang kita ingin pelajari yang pada akhirnya kita akan mendapatkan fundamental pembelajaran yang disebut hikmah dengan menggunakan logika. Kemudian dari hal tersebut kita dapat menerapkan praktik dengan mengikuti PPMKT sebagai berikut:

1. Analisis Masalah

Identifikasi masalah/ menganalisa masalah merupakan langkah awal dari pemodelan yang sangat menentukan bagaimana pemodelan yang akan kita buat dan paling menentukan hasil mendekati keadaan riil atau justru jauh melenceng dari kondisi seharusnya. Untuk itu persepsi awal dalam analisis perlu dengan kajian yang sangat mendalam. Karena pemodelan komputasi merupakan upaya penyederhanaan dari masalah yang kompleks dengan membuat model berupa perhitungan secara matematis menggunakan aljabar yang membantu komputer untuk menerjemahka program yang awalnya hanya mampu melakukan pemodelan dengan perhitungan kali, bagi, tambah, dan kurang (x, / +, -), hingga mampu membuat analisa logaritma yang diperuntukan untuk pemograman agar mendapat pemodelan dari hal yang dianalisa. Tipe permasalahan dibagi menjadi 2 kategori:

a. Permasalahan Terstrukur

Merupakan permasalahan yang sudah ada ketentuan dalam mengkaji dan menganalisanya, sehingga engineer hanya perlu mengikuti rule of term yang sudah ada sebagai langkah membuat pemodelan. Contoh : Akan mendesain fungsi air conditioning, maka bisa dilihat dengan ketentuan yang sudah ada dari standart-standart seperti ASRAE, SNI, dan lain sebagainya yang berkaitan.


b. Permasalahan Tidak Terstruktur

Hal ini terjadi jika rule of term tidak ada, sehingga kita perlu menganalisa agar mampu menyampaikan langkah-langkah untuk mencari solusi, yakni dengan upaya pemikiran yang perlu dikaji hingga mendapatkan hikmah. Hasilnya adalah berupa solusi untuk dapat menentukan prosedur, kemudian akan sesuai jika dilakukan pemodelan. Contoh : Seperti kasus rumah panggung yang dibahas pada pekan ke-2


Xa2.jpg


Perlu diasumsikan dengan pemikiran awal, apakah jika pembebanan struktur tersebut dapat dikatakan sebagai perhitungan satu dimensi (satu arah saja) untuk penyederhanaan dari sebuah model dan harus mempunyai landasan yang kuat mengapa kita menentukan kebijakan untuk menyederhanakan seperti demikian. Dari pemahaman dimensi matematis seharusnya kita juga bisa mengguanakan akal bagaimana kita menjabarkan, dimensi 1 yakni berupa garis tidak mampu memasuki dimensi 2, namun dimensi yang lebih besar yakni dimensi 3 seperti manusia yang berupa ruang bisa menjamah dimensi 2 berupa bidang dan dimensi 1 berupa garis. Secara akal jika kita mengacu pada kitab suci yang menjelaskan bahwa yang ghoib mampu melihat kita sedangkan kita tidak dapat secara logika bisa kita terima dengan konsep berpikir terkait dimensi yang lebih dari 3. Penggunaan logika dalam menganalisis merupakan hal yang penting agar mendapatkan gambaran yang bisa diterima oleh akal kita.

2. Pemodelan

Merupakan hasil dari Analisa awal yang kemudian di rumuskan dengan menggunakan metode numerik, pemodelan diharapkan mampu menjadi simplifikasi yang mendekati kondisi riil. Dalam contoh misal sebuah lingkaran dibagi menjadi beberapa juring, sehingga dapat dikoreksi tingkat errornya dengan memperkecil lusan juring ke beberapa bagian. Komputasi memberikan gambaran dengan kajian sudah menggunakan metode yang tepat saat perumusan awal.

3. Simulasi (Komputer)

Simulasi merupakan output dari pemodelan dan operasi dari software pada computer yang telah di komputasi secara numerik. Biasanya dari simulasi ini akan semakin mudh melihat behavior dari hal yang kita analisis dari awal.

4. Cek Hasil (Verifikasi & Validasi)

Hasil yang didapat perlu dipertanggungjawabkan kebenaran dan kesesuaiannya. Verifikasi adalah kegiatan untuk memastikan apakah pemecahan permasalahan pada model yang kita buat secara teori matematis sudah benar. Validasi adalah memastikan apakan pemodelan yang kita lakukan sudah dapat dikatakan mendekati kondisi aktual.

5. Solusi dan Rekomendasi

Jika hasil verifikasi dan validasi sudah dinyatakan atau dipastikan benar, maka hasil akhir yang dapat menjadi sebuah luaran yang dimanfaatkan adalah berupa solusi permasalahan atau rekomendasi sebagai perbaikan dan saran-saran sesuai dari Analisa hasil simulasi pemodelan.