Muhammad Rizza Fachri Nugraha

From ccitonlinewiki
Revision as of 11:58, 4 May 2020 by Muhammad Rizza Fachri N (talk | contribs) (Pertemuan Ke-4 Kelas Mekanika Fluida 02 (8 April 2020))
Jump to: navigation, search
Muhammad Rizza Fachri Nugraha

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

segala puji bagi Allah SWT dan sholawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW


BIODATA

Nama  : Muhammad Rizza Fachri Nugraha

NPM  : 1906435536

Agama  : Islam

Status  : Belum Menikah

No. Telp : 085647879409

e-mail  : mrizzafachri@gmail.com

Pendidikan Terakhir : Diploma


Pertemuan Ke-1 Kelas Mekanika Fluida 02 (31 Maret 2020)

Pada pertemuan kali ini membahas mengenai aliran viskositas pada pipa oleh Bang Edo Syafei, ada beberapa hal yang dibahas pada pertemuan kali ini yaitu :


1. Bilangan Reynolds

Bilangan Reynolds, yaitu perbandingan antara gaya inersia fluida (gaya badan fluid) terhadap gaya viskosnya (gaya geseknya).

dengan rumus yang diberikan :

Re = v.D.ρ/μ = v.ρ/u

dimana,

v = kecepatan [m/s]

D = Diameter [m]

ρ = Density

μ = Viskositas dinamik

u = Viskositas kinematik


2. Pressure Drop

Pressure drop adalah rugi/loss yang terjadi pada suatu aliran. Rugi/loss sendiri adalah berkurangnya massa, volume atau kecepatan yang disebabkan antara lain karena adanya gesekan fluida dengan dinding seperti adanya elbow, katup, perubahan penampang dan sebagainya.


3. Simulasi CFDSOF


Tugas yang diberikan

1. Apa yang dimaksud dengan aliran berkembang sempurna?

profil aliran fluide yang seragam.

2. Apa yang dimaksud dengan entrance region?

bagian pada pipa dimana aliran fluida masuk hingga profil aliran tidak berubah.

3. Apa pengaruh viskositas terhadap aliran fluida?

4. Apa saja yang mempengaruhi pressure drop?

5. Bagaimana hubungan entrance region dengan aliran berkembang sempurna?


Pertemuan Ke-2 Kelas Mekanika Fluida 02 (1 April 2020)

Pada pertemuan kali ini membahas mengenai 3 prinsip dasar yang digunakan pada mekanika fluida, yaitu :

1. Konservasi massa

dM/dt = 0

2. Konservasi momentum

m.(dv/dt) = 0

3. Konservasi energi

dE/dt = W + Q


Selain itu membahas mengenai entrance region, fully developed flow, pressure drop dam penjelasan tekanan.

1. Entrance region adalah bagian pada pipa dimana aliran fluida masuk hingga profil aliran tidak berubah.

2. Fully developed flow adalah bagian pada pipa setelah aliran masuk saat kecepatannya konstan.

3. Pressure drop adalah terjadinya perbedaan tekanan (dalam hal ini tekanan dinamik).

Tekanan sendiri pada dasarnya adalah energi, sedangkan energi tidak dapat hilang atau dibentuk, dalam artian pressure drop sendiri bukanlah perbedaan tekanan yang hilang, namun energi dalam bentuk tekanan tersebut berubah menjadi energi panas dikarenakan gesekan dengan dinding aliran.


Berikut skema penjelasan diatas :

Gambar pipa.jpg

Tugas yang diberikan :

Pr mekflu pertemuan 1 april.jpg

Didapat dari soal yaitu ukuran channel flow dan fluid properties yang diberikan, umum nya akan menghasilkan vektor kecepatan sebagai berikut :

Vektor kecepatan pada inlet pipa
Vektor kecepatan pada center pipa
Vektor kecepatan pada outflow pipa

Menghitung bilangan reynold dan entrance length yang nantinya akan di input kedalam CFDSOF melalui fitur slice. Hal ini dilakukan untuk melakukan pembuktian benar atau tidak nya lokasi entrance length jika di analisa menggunakan software. Benar tidak nya entrance length akan diketahui melalui data kecepatan di beberapa titik.

Hasil perhitungan :

Diketahui.jpg

Pada soal a bagian 1 berdasarkan data-data yang diketahui dengan

u1 = 0,01 m/s

μ = 0,00004 kg/m.s

diperoleh

Re = 30 dan Le1 = 0,18 m

Kemudian diambil sampel beberapa titik searah sumbu x yang digunakan untuk mengetahui perubahan kecepatan yang diperoleh adalah 0,01 m, 0,18 m(entrance length), 0,5 m dan 0,9 m.

Perubahan kecepatan nya dapat dilihat sebagai berikut :

Perubahan v a1 dan b1.jpg

Pada soal a bagian 2 berdasarkan data-data yang diketahui dengan

u1 = 0,01 m/s

μ = 0,00001 kg/m.s

diperoleh

Re = 120 dan Le2 = 0,72 m

Kemudian diambil sampel beberapa titik searah sumbu x yang digunakan untuk mengetahui perubahan kecepatan yang diperoleh adalah 0,01 m, 0,72 m(entrance length), 0,8 m dan 0,99 m.

Perubahan kecepatan nya dapat dilihat sebagai berikut :

Perubahan v a2.jpg

Pada soal b bagian 1 menghasilkan hasil yang sama dengan soal a bagian 1

Pada soal b bagian 2 berdasarkan data-data yang diketahui dengan

u2 = 0,04 m/s

μ = 0,00004 kg/m.s

diperoleh

Re = 120 dan Le2 = 0,72 m

Kemudian diambil sampel beberapa titik searah sumbu x yang digunakan untuk mengetahui perubahan kecepatan yang diperoleh adalah 0,01 m, 0,72 m(entrance length), 0,8 m dan 0,99 m.

Perubahan kecepatan nya dapat dilihat sebagai berikut :

Perubahan v b2.jpg

Pertemuan Ke-3 Kelas Mekanika Fluida 02 (7 April 2020)

Pada pertemuan ini membahas mengenai Reynolds number terhadap gaya inersia dan viskos, lapisan batas dan pengaruh viskositas dan kecepatan fluida terhadap pembentukan enterance region dan fully developed region.


1. Pengaruh Reynolds number terhadap gaya inersia dan gaya viskos.

Semakin tinggi Reynolds number maka gaya inersia semakin lebih dominan dibandingkan gaya viskosnya dan semakin rendah nilai Reynolds number maka efek viskos semakin lebih dominan dibandingkan gaya inersianya. Sehingga perbedaan nilai viskositas fluida akan mempengaruhi Reynolds number.


2. Lapisan batas.

Lapisan batas adalah lapisan dimana mulai adanya kontak antara fluida dengan dinding. Ketika lapisan batas atas dan bawah mulai berkembang bertemu pada suatu titik maka dapat disimpulkan fluida tersebut telah memasuki fully developed region sehingga kecepatannya cenderung lebih stabil dibandingkan dengan sebelum memasuki fully developed region


3. Pengaruh viskositas dan kecepatan fluida terhadap pembentukan entrance region dan fully developed region.

Semakin tinggi nilai viskositas maka pembentukan fully developed region akan semakin cepat dan entrance region terlihat lebih pendek dan berlaku sebaliknya. Kemudian semakin tinggi kecepatan fluida tersebut maka pembentukan fully developed region akan semakin lambat dan terlihat lebih pendek, dan berlaku sebaliknya.


Pertemuan Ke-4 Kelas Mekanika Fluida 02 (8 April 2020)

Pada pertemuan kali ini membahas mengenai jenis-jenis aliran fluidab dari nilai Reynolds numbernya, serta pembahasan mendalam mengenai aliran turbulen.


1. Mengetahui sebuah aliran dari Reynolds Number.

Reynold Number adalah perbdandingan antara gaya inersia fluida (gaya badan fluid) terhadap gaya viskosnya (gaya geseknya).

Apabila Re < 2200 maka aliran dikatan laminar, dan apabila 2200 < Re < 4000 maka aliran turbulen.


2. Aliran turbulen

Pada aliran turbulen persoalan yang terjadi adalah bagaimana kita memperkirakan kecepatan lokal pada medan kecepatan untuk mengetahui pergeseran karena gesekan yang disebabkan oleh aliran turbulen tersebut. Kita dapat mengetahuinya dengan menggunakan statistik untuk memperkirakan kecepatan lokal di suatu titik (misalnya titik A). Kemudian dibuatlah fluktuasi pada kecepatan yang disebut dengan kecepatan rata-rata.

Pada dasarnya kecepatan rata-rata tidak menggambarkan kecepatan aliran turbulen, namun kecepatan rata-rata tersebut digunakan untuk mencari kecepatan aliran turbulen yang riil. Rumus kecepatan turbulen adalah kecepatan rata-rata ditambah dengan kecepatan fluktuasi pada aliran tersebut. Kecepatan fluktuasi adalah selisih kecepatan rata-rata dengan kecepatan sesaatnya. Pada soal di buku Munson nomor 8.4 bagian a menyinggung tentang viskos sub-layer. Viskos sub-layer adalah suatu lapisan tipis dekat dinding aliran turbulen yang memiliki gaya turbulen kecil yang nantinya energi turbulen tersebut diubah menjadi energi panas.

Pertemuan Ke-4 Kelas Mekanika Fluida 02 (8 April 2020)

Quiz (menggunaakan kata-kata sendiri)

Nomor 1

Persamaan yang digunakan dalam menganalisa aliran laminar yang melalui plat parallel menggunakan persamaan Navier-Stokes untuk fluida incompressible.


Nomor 2

Aliran laminar mempunyai garis alir yang stabil dari aliran turbulen, dengan Re < 2300 karena Re kecil fully develop akan cepat terjadi, selain itu Enterance region pada aliran laminar bergantung pada Re sesuai dengan persamaan Le=Re.0,06.D.


Nomor 3

Aliran turbulen mempunyai garis aliran yang tidak stabil seperti aliran laminar, dengan profil kecepatan lebih datar dengan gradien kemiringan yang curam disebelah kanan/kiri. Mempunyai Bilangan Reynold tinggi. Aliran turbulen memiliki Re > 4000.


Nomor 4

Data yang diberikan μ=0.4 [Ns/m^2 ] ρ=900 [kg/m^3 ] D=0.02 [m] Soal Berapa tekanan yang dibutuhkan untuk menghasilkan laju aliran sebesar Q=2.0 x 10^(-5) [m/s] jika pipanya horizontal dengan jarak x_1-x_2=10 [m]-0=10 [m]? Penyelesaian : Bila bilangan Reynolds kurang dari 2100 maka alirannya adalah laminar. Kita harus tau ni aliran pada kasus ini laminar atau turbulen, caranya dengan Re=ρVD⁄μ, karena data V tidak ada maka dicari dengan V= Q⁄A. Setelah mendapat Re bandingkan dengan 2100, karena di soal dapetnya kurang dari 2100 maka aliran yang terjadi laminar. Karena laminar perhitungan pressure drop menggunakan ∆p= p_1- p_2= 128μlQ/(πD^4 ) Berapa derajat kemiringannya ketika p_1= p_2? Karena p_1= p_2 makas p_1- p_2= 0 , untuk mencari sudut menggunakan sinθ= -128μQ/(π〖ρgD〗^4 ) Pada persoalan didapat sinθ = -1.15 , karena sinθ tidak ada yang kurang dari -1 maka dalam keadaan real tidak dapat diaplikasikan oleh karenanya penambahan diameter dibutuhkan dalam memanipulasi hasil tersebut. Untuk kondisi (b), jika p_1=200kPa berapa tekanan pada x_3=5 [m]? Cara mengerjakan sama dengan poin a, hanya mengganti tekanan dan jarak sesuai data baru yang diberikan Kesimpulan Semakin besar μ/Panjang pipa maka semakin besar pressure drop, dan sebaliknya. Dan apabila D semakin besar maka pressure drop semakin kecil, dan sebaliknya.


Nomor 5

Pada aliran turbulen, tebal tipisnya dan kehalusan permukaan sub layer mempengaruhi gaya gesek yang terjadi, semakin tipis dan halus akan semakin kecil gaya geseknya. Sublayer yang tipis menyebabkan pressure drop yang kecil.


Nomor 6

Setiap aliran mempunyai bilangan Reynold masing-masing karena bergantung pada ρ,V,D,μ (tidak semua kasus nilainya konstan). Bilangan Reynold berpengaruh pada pressure drop semakin besar nilai Re maka semakin besar juga viskosnya, dan juga sebaliknya. Terjadinya fully develop dipengaruhi oleh viskosnya semakin besar maka akan semakin cepat, dan sebaliknya. Fully develop juga mempengaruhi besar kecilnya preassure drop.