Lines Plan Pada Desain Kapal

From ccitonlinewiki
Jump to: navigation, search

Rencana garis (Lines Plan)

Lines Plan kapal adalah gambar rencana garis dari bentuk sebuah kapal. Dengan gambar lines plan ini kita dapat mengetahui bentuk kapal yang direncanakan.Lines plan atau rencana garis merupakan langkah selanjutnya dalam proses merancang suatu kapal dengan berdasar pada data kapal yang diperoleh dari perancangan.

Adapun tujuan dari pembuatan lines plan atau rencana garis adalah untuk mengetahui bentuk badan kapal terutama yang berada dibawah garis air.

Selain rencana garis pada bagian ini juga digambarkan carena yang tujuannya untuk mengetahui bentuk badan kapal yakni karakteristik dari badan kapal terutama yang berada dibawah garis air, dimana penggambaran ini dilakukan atas dasar garis air yang telah dibuat.

Lines plan merupakan suatu gambar desain kapal yang sangat penting, dimana dari gambar lines plan ini akan sangat berpengaruh terhadap gambar-gambar desain kapal lainnya seperti rencana umum (general arrangement), konstruksi profil (profil construction), konstruksi melintang (midship section), stabilitas kapal (stability calculation) dan gambar-gambar lainnya. Yang lebih penting dari gambar lines plan ini adalah besarnya hambatan yang sangat bergantung pada bentuk lambung kapal. Dengan hambatan kapal yang kecil maka mesin kapal yang dibutuhkan juga akan semakin kecil, hal ini sangat sensitif dengan harga mesin yang akan dibeli serta biaya operasi selama kapal berlayar.

Rencana garis menggambarkan bentuk kapal secara grafik. Gambar ini merupakan penampang dari potongan kapal yang terdiri dari bagian potongan arah mendatar memanjang, potongan tegak arah memanjang dan dan potongan arah melintang yang tegak. Penggambaran rencana garis (lines plan kapal) dibuat dalam dua dimensi sehingga untuk memperhatikan semua bentuk dari badan kapal secara tiga dimensi, maka pada penggambaran dibagi atas tiga bagian yaitu :

1. Perencanaan setengah kapal (Half Breadth Plan) Half breadth plan atau rencana dari setengah lebar bagian yang ditinjau dari kapal, ini diperoleh jika kapal dipotong kearah mendatar sepanjang badan kapal, dan gambar ini akan memperlihatkan bentuk garis air untuk setiap kenaikan dari dasar (terutama kenaikan setiap sarat). Bagian ini memperlihatkan bentuk kapal jika dipotong kearah mendatar sepanjang kapal. Kurva ini juga merupakan bentuk garis air untuk setiap kenaikan sarat. Pada bagian ini juga diperlihatkan bentuk deck utama bangunan atas dan pagar dari pelat.

2. Perencanaan kelengkungan (Sheer Plan) Sheer plan merupakan penampakan bentuk kapal jika kapal dipotong kearah tegak sepanjang badan kapal. Pada kurva ini diperlihatkan bentuk haluan dan buritan kapal, kanaikan deck dan pagar. Garis tegak yang memotong kapal dapat diketahui apakah garis air yang direncanakan sudah cukup baik atau tidak. Bagian ini memperlihatkan bentuk kapal jika kapal dipotong kearah tegak sepanjang kapal, pada kurva ini kita dapat melihat bentuk haluan dan buritan, deack utama dan bulkwark. Garis tegak yang memotong kapal kearah memanjang kapal ini disebut buttoc line. Dari garis tegak ini kita dapat mengetahui apakah garis air yang kita rencanakan sudah cukup baik atau belum baik. Karena kalau jalanya garis tegak potongan memanjang ini kurang selaras, ini berarti rencana garis yang kita buat kurang baik pula.

3. Perencanaan Garis Diagonal (Body Plan) Body plan merupakan bagian dari rencana garis yang mempelihatkan bentuk kapal jika kapal dipotong tegak melintang. Dari gambar terlihat kelengkungan gading-gading (station-station). Kurva ini digambar satu sisi yang biasanya sisi kiri dari kapal tersebut. Bagian belakang dari midship digambar d isisi kiri dari centre line, bagian depan di sebelah kanan. a)Garis Diagonal adalah garis yang ditarik pada salah satu atau beberapa titik yang ada pada garis tengah membentuk sudut dengan garis tengah itu. Fungsinya adalah untuk mengetahui kebenaran dari bentuk gading ukur tersebut kearah diagonal. b)Garis air (Water line), garis air menunjukkan jika suatu kapal diiris-iris secara mendatar, maka terjadi beberapa penampang. Luasan-luasan penampang ini yang selanjutnya disebut bidang garis air. c)Garis dasar (Base line), adalah garis air yang paling bawah, atau WL 0. Garis dasar ini harus selalu datar kerena garis section diambil berdasarkan garis ini. d)Garis geladak tepi, merupakan garis lengkung dari tepi geladak yang ditarik melalui ujung atas dari balik geladak, makin tinggi pada bagian haluan dan buritan. e)Garis Bulwark, disebut juga garis pagar, berfungsi sebagai pagar agar orang lebih terlindungi ketika sedang melakukan aktivitas diatas kapal. f)Garis tegak potongan memanjang ( Buttock Line), garis ini akan terlihat jika kapal diiris tegak memanjang dan penampang yang terjadi tegak lurus section dengah arah vertikal. g)Garis Sent, adalah garis yang ditarik pada salah satu atau beberapa titik yang ada pada garis center line membuat sudut dengan garis centre line itu. h)Gading Ukur ( Ordinat atau Section), pada umumnya dalam merencanakan panjang kapal dibagi atas 20 bagian atau 10 bagian yang sama. Gading ukur atau ordinat ini dinomori dari 0 sampai 20 dari kiri. i)Rencana Gading, kegunaanya adalah untuk merencanakan bentuk garis-garis ukur. j)Curve Sectional Area (CSA), adalah kurva yang menggambarkan luasan gading-gading untuk masing-masing section. Pada dasarnya section itu adalah sebuah gading semu. Dari kurva CSA ini dapat dilihat banyaknya gading semu yang bentuk dan luasan yang sama (Paralel Middle Body) dan ini terdapat pada bagian tengah yang berbentuk garis lurus. Fungsi dari kurva CSA ini selain untuk mengetahui bentuk dan luasan setiap gading juga untuk menghitung volume rancangan, dengan cara menyimsomkan luasan section pada kurva CSA.

Untuk menggambarkan setiap section secara aktual kita memerlukan :

   - lebar pada garis air konstruksi 
   - tinggi (H), untuk kapal – kapal normal tinggi konstan sepanjang kapal
   - lebar setempat pada upperdeck 


Penggambaran Rencana Garis

Tahap kedua setelah penentuan komponen-komponen dasar pada tahap perencanaan yaitu lines plan. Adapun tahap-tahap tersebut akan diuraikan sebagai berikut:

a.Untuk lebih memudahkan biasanya pada ukuran panjang kapal yang cukup besar diambil atau Lbp per 20 bagian. Inilah basis penggambaran lines yang akan membentuk sebuah lengkung kurva yang selanjutnya disebut surve Sectional Area (CSA). Langkah – langkah pembuatan CSA adalah sebagai berikut: 1. Prosentase luas (didapat dari grafik Deff) dan yang lain terdapat penampang tengah kapal. 2. Prosentase ini sebaiknya dimulai dari tengah kapal pada gading sepuluh sampai AP dan kedepan sampai FP. 3. Nilai yang didapat digunakan sebagi ordinat

b. Memeriksa ketelitian besar volume dengan menghitung luas CSA tersebut dengan aturan simpson atau tauran lain, dan sekaligus menentukan titik berat luasan.

c. Untuk akuratnya luasan ataupun model lambung kapal dibawah permukaan air, baik kemulusan dan keteraturan lengkung frame yang disaratkan pada ordinat CSA kembali dikoreksi modelnya sampai didapat ordinat-ordinat baru yang sesuai, dimana jumlah ordinat tersebut dimulai ordinat 0 sampai dengan ordinat 6 pada arah vertikal yang tegak lurus dengan panjang kapal.

d. Untuk type kapal tertentu terdapat beberapa bagian section yang sama besarnya ( pararel midle body ). Yang terlebih dahulu diperiksa radius bilga, baik yamg memiliki kanaikan lantai maupun tidak, yang memili lunas rata maupun tidak rata.

e. Setelah terbentuk body plan ( pangkal bidang proyeksi ) langkah selanjutnya dibuatlah bentuk model kapal secara memanjang dari ceruk buritan secara horizontal ke ceruk haluan dan bangunan geladak utama sampai bangunan atasnya, yang dikenal nama proyeksi kedua. Dan harus diingat bahwa pada tiap geladak terdapat kelengkungan disebut camber sejajar dengan lebar kapal, sedang yang sejajar dengan panjang kapal sheer standar yang arah lengkungnya berlawanan tapi pada beberapa type kapal seperti kapal penumpang dan ferry, sheer ini terlihat pada bagian depan dari kapal termasuk geladak terbuka.

f. Untuk melihat proyeksi lebar kapal dapat dibuat sejajar dengan bidang proyeksi kedua hanya sejajar garis lengkung frame dan buttock tampak lurus karena proyeksi dan penggambaran disini sistem setengah lebar kapal namun diperjelas dengan garis – garis bantu, seperti garis WL pada sarat tertentu, gading-gading dan buttock sebagai potongan memanjang kapal dengan sisi tegak.

g. Bila ternyata sudah didapat model garis yang bagus, kembali diperiksa dengan garis tertentu/ garis bantu yang disebut “garis diagonal” yang digunakan untuk memeriksa kemulusan pengaturan model gading-gading.

h. Hal lain yang perlu diperlihakan adalah koreksi luas bidang basah pada sarat maksimum (biasanya pada WL 6) dengan membandingkan luas penampang atau AWL dengan pendekatan empirisnya (AWL = B x LWL x CWL).

Berikut adalah gambar Lines Plan pada desain beberapa jenis kapal

LPyacht.jpg
Lines Plan Kapal Yacht
LPgc.jpg
Lines Plan Kapal General Cargo
LPtanker.jpg
Lines Plan Kapal Tanker