Aji Suryadi

From ccitonlinewiki
Revision as of 22:34, 22 March 2020 by Surya94aji (talk | contribs)
Jump to: navigation, search


Profil

Profil Aji Suryadi.jpeg

Nama : Aji Suryadi

NPM : 1906323994

Email : aji.suryadi@ui.ac.id

Pendidikan : Teknik Mesin – Universitas Indonesia (Teknologi dan Sumber Daya Maritim)


Mata Kuliah : Komputasi Teknik

Kode Perkuliahan : ENME802004

Pengajar : Dr. Ir. Ahmad Indra Siswantara

Bobot: 2 SKS

Semester : 2



Pengetahuan Komputasi Teknik

Pengetahuan Umum Pengertian Komputasi Teknik menurut saya merupakan proses pengaplikasian perhitungan matematika ke dalam proses algoritma dengan komputerisasi. Hal tersebut dimaksudkan untuk mempermudah pekerjaan serta mengurangi potensi kesalahan jika proses berulang. Persamaan algoritma yang digunakan untuk menemukan suatu cara dalam memecahkan masalah dari sebuah data input berupa masukan yang berasal dari luar lingkungan sistem. Komputasi merupakan bagian dari ilmu komputer berpadu dengan ilmu matematika. Secara umum ilmu komputasi adalah bidang ilmu yang mempunyai perhatian pada penyusunan model matematika dan teknik penyelesaian numerik serta penggunaan komputer untuk menganalisis dan memecahkan masalah-masalah ilmu (sains) dengan algoritma yang sudah disusun.

Pengetahuan Pribadi Saya sudah beberapa kali menggunakan Komputasi Teknik untuk penyelesaian masalah. Software pendukung yang pernah saya gunakan diantaranya ANSYS (CFX, FLUENT, Structure), NUMECA (FINE.Marine, FINE.Open). Masih banyak pengetahuan yang ingin saya tahu terkait komputasi Teknik terutama matematika model yang harus kita gunakan sebagai acuan analisa di dalam komputasi Teknik, serta beberapa istilah dan teknik pengujian didalam komputasi Teknik yang masih perlu saya pelajari.

Pengetahuan Baru Pemahaman mengenai Komputasi Teknik selama pembelajaran Komputasi Teknik ini, saya sudah berkembang untuk mempelajari mengenai Finite Element - Static Structural. Dulu saya masih banyak mempelajari dan mengaplikasikan pengetahuan komputasi teknik di bidang Computational Fluid Dynamics (CFD) dan Plant Performance Analysis using Gatecycle. Finite Element - Static Structural digunakan untuk menganalisa beban dan gaya yang bekerja pada benda yang bergerak serta dipengaruhi oleh gaya dari luar. Selain itu saya juga mempelajari untuk teknik analisa yang benar dan perhitungan jumlah dan karakteristik meshing yang baik agar didapat hasil yang mendekati aktual. Setiap data untuk Static Structural seperti identifikasi Contact, Analysis Setting , Meshing, Joint Load sudah mulai saya pahami penggunaannya.

Target kedepan Saya masih harus memperbaiki dari segi pembacaan hasil analisa serta pemahaman mengenai kasus yang sudah saya proses dan desain dengan komputasi teknik. Semoga kedepannya bisa berguna bagi lingkungan kerja maupun lingkungan masyarakat

Ringkasan Materi Pertemuan

Penelitian Komputasi Teknik

Sinapsis Skripsi

JUDUL PENELITIAN : ANALISA PENGARUH SUDUT LIFTING HIDROFOIL TERHADAP GAYA ANGKAT KAPAL MONO-HULL HIDROFOIL

Kebutuhan akan kendaraan laut yang nyaman serta memiliki efisiensi waktu terus meningkat di masa mendatang. Desain kapal dibuat sebaik mungkin agar kapal memiliki stabilitas dan tahanan kapal maksimal. Stabilitas dan tahanan kapal sangat berpengaruh pada efisiensi waktu perjalanan kapal dan kenyamanan di kapal. Pada penelitian ini lebih fokus untuk pengurangan tahanan kapal dengan melakukan penambahan hidrofoil pada lambung kapal. Penggunaan hidrofoil dimaksudkan agar mendapat tahanan kapal maksimal sehingga kecepatan kapal yang diinginkan dapat tercapai. Hidrofoil adalah sebuah kapal dengan penambahan sayap yang dipasang pada penyangga (strut) di bawah lambung kapal. Ketika kapal meningkatkan kecepatan, hidrofoil memproduksi gaya angkat sehingga lambung kapal terangkat dan keluar dari air. Ini menyebabkan pengurangan gesekan sehingga terjadi peningkatan kecepatan kapal.

  • Permasalahan yang menjadi bahan analisa dalam penelitian ini adalah :
    • Bagaimana pengaruh perubahan sudut foil terhadap gaya angkat pada kapal Mono-hull hidrofoil
    • Berapa sudut foil yang dibutuhkan agar kapal trimaran hidrofoil memiliki efisiensi gaya angkat maksimal
  • Batasan Masalah pada penelitian ini sebagai berikut :
    • Kapal yang digunakan merupakan kapal hull trimaran
    • Hidrofoil yang digunakan adalah Foil tipe NACA 23021
    • Kecepatan kapal ditentukan sebesar 20 knot, 30 knot, & 40 knot
  • Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk :
    • Mengetahui besar gaya angkat kapal setiap perubahan sudut foil pada kapal trimaran hidrofoil
    • Mengetahui sudut hidrofoil yang akan dipasang pada lambung kapal agar kapal trimaran hidrofoil memiliki efisiensi gaya angkat maksimal
  • Kekurangan penelitian terdahulu
    • Batasan masalah dan model terdahulu masih menggunakan kapal trimaran, sedangankan fungsi kapal trimaran sendiri untuk mengurangi wave making resistance hasil dari interferensi gelombang antara lambung kapal trimaran, sehinggal pemasangan aksesoris hidrofoil akan mempengaruhi effisiensi dan fungsi kapal trimaran itu sendiri.
  • Pembaharuan Kasus
    • Perubahan model lambung kapal yang digunakan dari yang sebelumnya menggunakan lambung trimaran menjadi lambung mono-hull
  • Target hasil
    • Tahanan kapal menjadi lebih kecil, sehingga daya yang diperlukan kapal menjadi lebih effisien
    • Gaya angkat kapal menjadi lebih optimal


Presentasi Sinapsis Skripsi


Pemodelan Matematik Skripsi : Hidrofoil

Koefisien gaya angkat, Lift Coefficient (CL) dipengaruhi oleh desain bentuk chamber dari airfoil. CL yang dihasilkan oleh suatu airfoil bervariasi secara linear dengan sudut serang (α) tertentu. Kemiringan garis ditandai dengan a0 yang disebut lift slope. Konsekuensi dari perpisahan aliran pada α tinggi adalah pengurangan gaya angkat dan bertambah besarnya gaya hambat akibat pressure drag, kondisi ini disebut kondisi stall. Nilai maksimum dari CL berada tepat sebelum kondisi stall yang dilambangkan dengan max CL. Max CL merupakan aspek paling penting dari performa hidrofoil, karena menentukan kecepatan stall pesawat udara khususnya saat fasa terbang kritis yaitu terbang, tinggal landas, dan mendarat.

Picture001.png

Gambar 1 Proses terbentuknya gaya angkat

Ketika sebuah benda apapun bergerak melalui sebuah fluida akan terjadi interaksi antara benda dengan fluida. Efek ini dapat digambarkan dalam bentuk gaya-gaya pada pertemuan antar-muka fluida benda. Sudut serang (α) juga merupakan sudut antara gaya lift (L) dan gaya normal (N) dan gaya drag (D) dan gaya aksial (A).

Picture002.png

Gambar 2 Resultan gaya aerodinamik pada hidrofoil

Resultan dari tegangan geser dan distribusi tekanan dapat diperoleh dengan mengintegrasikan pengaruh-pengaruh dari kedua besaran ini pada permukaan benda. Komponen x dan y dari gaya fluida pada elemen luas kecil sebesar dA adalah

dFx = (pdA) cos α+ (τw dA) sin α

dan

dFy = -(pdA) sin α + (τw dA) cos α

Fx : Gaya Horizontal (N) Fy : Gaya Vertikal (N) p : Tekanan (Pa) A : Luas Acuan (m2) α : Sudut Benda dengan bidang τw : Tegangan geser dinding (Pa)

Jadi, komponen x dan y netto dari gaya pada benda adalah

Picture003.png

Gambar 3 gaya-gaya dari fluida di sekeliling pada sebuah benda dua dimensi : a. gaya tekanan, b. gaya viskos, c. gaya resultan (lift dan drag)

Picture004.png

Gambar 4 Gaya tekanan dan gaya geser pada sebuah elemen kecil dari permukaan sebuah benda


D = ∫▒〖dF_x 〗 = ∫▒〖p cos⁡〖α dA〗 〗 + ∫▒〖τ_w sin⁡〖α dA〗 〗

dan

L = ∫▒〖dF_y 〗 = -∫▒〖p sin⁡〖α dA〗 〗 + ∫▒〖τ_w cos⁡〖α dA〗 〗

D : Gaya hambat L : Gaya Angkat Fx : Gaya Horizontal (N) Fy : Gaya vertikal (N) p : Tekanan (Pa) α : Sudut benda dengan Bidang A : Luas acuan (m2) τw : Tegangan geser (Pa)

Tegangan geser maupun tekanan sama-sama memiliki pengaruh terhadap lift dan drag, karena untuk sembarang benda dengan sudut, α tidak nol ataupun 90° pada benda. Koefisien lift, CL dan koefisien drag, CD, didefinisikan sebagai :

CL = L/(1/2 ρv_∞^2 A)

dan

CD = D/(1/2 ρv_∞^2 A)

dimana : CD = koefisien gaya hambat (drag) CL = koefisien gaya angkat (lift) ρ = densitas fluida (kg/m3) A = luasan acuan (m2) c = panjang chord (m) Vꭃ = kecepatan fluida relatif terhadap obyek (m/s)

Abstrak Skripsi : Hidrofoil

Analisa Pengaruh Sudut Serang Hidrofoil Terhadap Gaya Angkat Kapal Mono Hull

Indonesia merupakan negara maritim sehingga sektor maritim perlu dikembangkan dan kendaraan laut sangat dibutuhkan sebagai fasilitas pengembangan sektor maritim. Pengembangan efisiensi kerja kapal bisa dilakukan dengan penambahan komponen hidrofoil yang dipasang pada lambung kapal. Prinsip kerja dari hidrofoil yang terpasang pada lambung kapal adalah hidrofoil yang memiliki angle of attack akan bergesekan dengan aliran sehingga menghasilkan gaya hambat kapal searah sumbu-X dan gaya angkat kapal searah sumbu-Y. Pada penulisan tugas akhir ini penulis menganalisa mengenai pengaruh sudut serang hidrofoil terhadap gaya angkat kapal hidrofoil menggunakan NACA tipe 23021 dengan angle of attack divariasikan sebesar 50, 100, 150, 200 ,250, dan 300 serta kecepatan 0-50 knot. Pendekatan untuk melakukan penelitian menggunakan metode Computational Fluid Dynamics (CFD). Penelitian diharapkan mampu mengetahui angle of attack dengan gaya angkat terbaik yang pada setiap kecepatan, serta mengetahui kecepatan saat hidrofoil mengalami kondisi stall.

Kemajuan Pengerjaan Penelitan Komputasi Teknik

Pada penelitian yang dilakukan menggunakan software komputasi teknik, kita harus memahami model aliran yang akan digunakan pada setup model di software, berikut diantaranya model aliran pada software yang digunakan:

  • Aliran Inviscid adalah aliran dimana viskositas fluida diasumsikan NOL (µ = 0), sehingga tegangan geser tidak berpengaruh τ_yx=0

Problem: Tidak ada fluida yang tidak mempunyai viskositas

  • Aliran Laminer adalah aliran fluida yang bererak dengan kondisi lapisan-lapisan yang membentuk gari-garis alir dan tidak berpotongan satu sama lain. Aliran relative mempunyai kecepatan rendah dan fluida bergerak sejajar & mempunyai Batasan-batasan yang berisi aliran fluida. Fluida aliran laminar tanpa arus turbulent (pusaran air). Aliran laminar mempunyai Bilangan Reynold lebih kecil dari 2300
  • Model Spalart-Allmaras (SA) merupakan model turbulen yang sederhana karena tidak perlu menghitung skala panjang (length scale). SA efektif untuk memodelkan turbulen pada bilangan Re yang rendah. Karena kesederhanaannya, model SA perlu dicermati pada saat skala panjang dari aliran berubah secara tiba-tiba, misalnya persoalan aliran di sekitar lapisan batas dan di dekat dinding.


Optimasi Kebutuhan Energi Manusia

Kebutuhan Energi Kalori Tubuh Manusia

Apa itu kalori?

Kalori adalah suatu unit pengukuran untuk menyatakan jumlah energi dalam makanan. Jumlah kalori dalam makanan biasanya ditulis dalam satuan “kilokalori” atau “kkal”. Cara menghitung kebutuhan kalori tiap orang berbeda-beda, perhitungan berdasarkan jenis kelamin, usia, tinggi dan berat badanm komposisi tubuh, aktivitas, hingga keadaan fisik masing-masing.. Di Indonesia, terdapat panduan angka kecukupan gizi, sebagai berikut:

  • Bayi berusia 7-11 bulan dengan berat badan 9 kg dan tinggi badan 71 cm membutuhkan energi 725 kkal per hari.
  • Laki-laki berusia 19-29 tahun dengan berat badan 60 kg dan tinggi 168 cm membutuhkan energi 2725 kkal per hari.
  • Wanita berusia 19-29 tahun dengan berat badan 54 kg dan tinggi 159 cm membutuhkan energi 2250 kkal per hari.
  • Laki-laki berusia lebih dari 80 tahun membutuhkan energi sebesar 1525 kkal dan wanita pada usia yang sama membutuhkan energi 1425 kkal per hari.
  • Bagi wanita hamil, dibutuhkan tambahan energi sebesar 180-300 kkal per harinya, tergantung pada usia trimester kehamilannya. Begitu juga dengan ibu menyusui, pada 6 bulan pertama dibutuhkan tambahan energi hingga 330 kkal dan tambahan 400 kkal pada 6 bulan berikutnya.

Ada beberapa cara menghitung kebutuhan kalori tubuh, antara lain:

  • Rumus Harris-Benedict, Rumus ini termasuk rumus yang sering dipakai oleh ahli gizi. Rumus Harris-Benedict memperhitungkan usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, hingga level aktivitas fisik Anda.
    • Rumus untuk menghitung kebutuhan energi pria yaitu= 66,5 + 13,8 x (berat badan dalam kilogram) + 5 x (tinggi badan dalam cm) dibagi dengan 6,8 x usia.
    • Sementara untuk wanita= 655,1 + 9,6 x (berat badan dalam kilogram) + 1,9 x (tinggi badan dalam cm) dibagi dengan 4,7 x usia.
    • Hasil dari penghitungan ini kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik. Jika aktivitas fisik Anda rendah, maka dikalikan dengan 1,2. Untuk aktivitas fisik sedang dikalikan dengan 1,3. Sementara aktivitas fisik berat dikalikan dengan 1,4.
  • Rumus WHO (World Health Organization), Rumus ini lebih sederhana dibandingkan Rumus Harris-Bennedict dan tidak memperhitungkan tinggi badan. Rumus WHO dibagi sesuai dengan kategori umur. Sebagai contoh, untuk mencari kebutuhan energi wanita berusia 18-29 tahun, digunakan rumus 14,7 x (berat badan dalam kilogram) + 496. Sementara untuk mencari kebutuhan energi pria usia 18-29 tahun, digunakan rumus 15,3 x (berat badan dalam kilogram) + 679. Hasilnya kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik.

Prinsip dalam mencukupi kebutuhan energi sederhana saja yaitu seimbang, karena jika Anda mengonsumsi kalori lebih dari kebutuhan, ini dapat mengakibatkan peningkatan berat badan di kemudian hari sekaligus meningkatkan risiko anda mengidap berbagai macam penyakit, khususnya penyakit degeneratif. Tetapi jika Anda mengonsumsi kalori kurang dari kebutuhan Anda, maka akan terjadi penurunan berat badan sekaligus penurunan fungsi organ-organ dalam tubuh karena tidak mendapat asupan yang cukup.

Kebutuhan Energi Listrik Sehari-hari

Energi listrik adalah energi yang berasal dari muatan listrik yang menyebabkan medan listrik statis atau gerakan elektron dalam konduktor (pengantar listrik) atau ion (positif atau negatif) dalam zat cair atau gas

Pemanfaatan energi listrik di bedakan menjadi sebagai berikut :

  • Listrik sebagai penghasil cahaya : Gunanya lampu sebagai cahaya yang menerangi bila malam datang dan sebagai pengganti cahaya matahari. Cara kerja nya apabila arus listrik mengalir pada kawat wolfarm pada lampu maka akan terjadi panas dan mengakibatkan berpijar. Kawat wolfram ini bersifat halus dan berhambatan tinggi.
  • Listrik sebagai penghasil panas: Listrik sebagai penghasil panas kita aplikasikan pada alat yang menggunakan elemen pemanas. Keperluan rumah tangga seperti untuk memasak (kompor listrik),untuk menanak nasi (magic com),untuk menyetrika (setrika listrik ), dll
  • Listrik sebagai penghasil gerak contoh motor, mobil, kipas angin dan lain lain alat ini menghasilkan gerak untuk berjalan atapun untuk memudahkan manusia dalam segala aktivitasnya.
  • Energi Listrik Menjadi Energi Bunyi: Energi listrik diubah menjadi energi bunyi. Misalnya, pada tape recorder, sirine, televisi, serta amplifier.


Proses Penelitian

  • Analisis Masalah (Initial Thinking)

Proses pertama merupakan proses memahami kasus yang ada dan akan kita simulasikan, contoh yang saya ambil mengenai fenomena aliran fluida pada lambung kapal. Pemahaman mengenai konfigurasi sistem dalam fluida lambung kapal, fenomena gaya yang terjadi pada lambung kapal, parameter-parameter yang ada pada kondisi pergerakan lambung kapal dan karakteristiknya.

  • Pengembangan Model Matematis (Asumsi - Rumus)

Penentuan dan pengembangan model matematis disesuaikan dengan fenomena kasus yang didesain. model matematis dapat menggunakan model rumus matematis yang sudah ada atau menggunakan pengembangan model rumus matematis dengan beberapa asumsi yang diperlukan

  • Simulasi

Proses perhitungan model matematis yang sudah kita kembangkan atau sudah ada dari kasus yang kita analisa

  • Verifikasi Model Matematis

Proses pemeriksaan apakah simulasi model matematis yang dilakukan sudah benar

  • Validasi

Proses membandingkan hasil analisa dengan data lain apakah sudah sesuai atau belum. Jika data belum sesuai maka kembali lagi periksa untuk model matematis kasus

Referensi