Difference between revisions of "Aisyah Aulia"

From ccitonlinewiki
Jump to: navigation, search
Line 26: Line 26:
 
== Analisis Soal ==
 
== Analisis Soal ==
 
Soal dalam buku panduan '''Numerical Methods in Engineering with Python''' yang cukup menarik buat saya adalah di no 20. Di soal tersebut terdapat enam buah pegas yang disambungkan secara seri disisipi dengan lima buah balok secara selang-seling. Kedua ujung rangkaian itu juga memiliki ujung tetap yang tidak ikut berisolasi dengan pegasnya. Pada setiap pegas diketahui masing-masing konstantanya.
 
Soal dalam buku panduan '''Numerical Methods in Engineering with Python''' yang cukup menarik buat saya adalah di no 20. Di soal tersebut terdapat enam buah pegas yang disambungkan secara seri disisipi dengan lima buah balok secara selang-seling. Kedua ujung rangkaian itu juga memiliki ujung tetap yang tidak ikut berisolasi dengan pegasnya. Pada setiap pegas diketahui masing-masing konstantanya.
Nah, yang menarik bagi saya disini adalah, soal tersebut biasa saya dapati dalam mata kuliah fisika mekanika dan biasa diselesaikan secara manual dengan menerapkan rumus-rumus tertentu. Pada soal ini dapat diselesaikan dengan rumus '''F = k . Δ x'''. Namun ternyata, aljabar linear dapat menjadi tools untuk menyelesaikan soal ini dengan cepat yang dikombinasikan dengan teknik pemrograman
+
Nah, yang menarik bagi saya disini adalah, soal tersebut biasa saya dapati dalam mata kuliah fisika mekanika dan biasa diselesaikan secara manual dengan menerapkan rumus-rumus tertentu. Pada soal ini dapat diselesaikan dengan rumus '''F = k . Δ x'''. Namun ternyata, aljabar linear dapat menjadi tools untuk menyelesaikan soal ini dengan cepat yang dikombinasikan dengan teknik pemrograman.
 
Data-data yang kita dapat dari soal dapat dijadikan persamaan dari balok dan pegas yang bekerja pada sistem. Contoh persamaan pertama '''3(x2-x1) - 2x1 = -80'''
 
Data-data yang kita dapat dari soal dapat dijadikan persamaan dari balok dan pegas yang bekerja pada sistem. Contoh persamaan pertama '''3(x2-x1) - 2x1 = -80'''
  
 
F12 = k2.x2 - k12.x1 - k1.x1        ; dengan asumsi arah gaya ke kanan
 
F12 = k2.x2 - k12.x1 - k1.x1        ; dengan asumsi arah gaya ke kanan
 
-80 = 3x2 - 3x1 - 2x1
 
-80 = 3x2 - 3x1 - 2x1

Revision as of 17:24, 14 February 2020

Assalamu'alaikum!

Aisy.jpg


Nama : Aisyah Aulia

NPM  : 1806202260

Mahasiswi Teknik Perkapalan 2018


Saya merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Sejak kecil sampai sekarang, saya dan keluarga saya memiliki tempat tinggal yang berpindah-pindah. Mulai dari tinggal di beberapa pulau kecil hingga tinggal di kota-kota besar yang salah satunya adalah tempat saya melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi impian saya ini. Oleh karena itu, hobi saya adalah jalan-jalan dan belajar mengenai banyak hal baru yang dapat memperluas pola pikir, sudut pandang, serta pengetahuan saya. Saya lebih suka belajar dari pengamatan dan pengalaman langsung dibanding membaca buku, hehe. Tidak salah jika saya dijuluki si kinestetik.

Sebelumnya saya belum pernah mempelajari hal-hal yang berbau pemrograman di SMA. Mungkin ada beberapa mata kuliah yang berkaitan dan dapat diterapkan dalam pemrograman seperti kalkulus, aljabar linear, matematika teknik, dan beberapa mata kuliah cabang fisika. Alhamdulillah selama berada di bangku kuliah saya mulai mengembangkan soft skill pada penggunaan beberapa software seperti AutoCAD, Maxsurf, dan Adobe Photoshop. Saya cukup tertarik untuk mempelajari ilmu dan kemampuan pemrograman untuk mempermudah kehidupan saya bahkan orang lain kedepannya.

Pertemuan Pertama

Tugas 1 -> Menentukan nilai f(x)= x^2-1/x-1 , dengan x=1

Pertemuan Kedua

Kenapa kita harus menggunakan numerik? Kenapa saat 1 dibagi 1 hasilnya 1, 2 dibagi 2 hasilnya 1, 3 dibagi 3 hasilnya 1, sedangkan 0 dibagi dengan 0 hasilnya tidak terdefisini? Metode numerik dapat memecahkan persoalan-persoalan matematis yang rumit menjadi mudah untuk diselesaikan. Persoalan-persoalan fisika dalam berbagai bidang dapat di jadikan algoritma kalkulus.

Analisis Soal

Soal dalam buku panduan Numerical Methods in Engineering with Python yang cukup menarik buat saya adalah di no 20. Di soal tersebut terdapat enam buah pegas yang disambungkan secara seri disisipi dengan lima buah balok secara selang-seling. Kedua ujung rangkaian itu juga memiliki ujung tetap yang tidak ikut berisolasi dengan pegasnya. Pada setiap pegas diketahui masing-masing konstantanya. Nah, yang menarik bagi saya disini adalah, soal tersebut biasa saya dapati dalam mata kuliah fisika mekanika dan biasa diselesaikan secara manual dengan menerapkan rumus-rumus tertentu. Pada soal ini dapat diselesaikan dengan rumus F = k . Δ x. Namun ternyata, aljabar linear dapat menjadi tools untuk menyelesaikan soal ini dengan cepat yang dikombinasikan dengan teknik pemrograman. Data-data yang kita dapat dari soal dapat dijadikan persamaan dari balok dan pegas yang bekerja pada sistem. Contoh persamaan pertama 3(x2-x1) - 2x1 = -80

F12 = k2.x2 - k12.x1 - k1.x1  ; dengan asumsi arah gaya ke kanan -80 = 3x2 - 3x1 - 2x1